Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

Pendidikan KEWARGANEGARAAN

Anisa Umi Sholikha Lilis Kurnia (024031801151)


(024031801157)

Muhammad Ichsan Timotius Michel


(024031801152) (024031801158)
HAK ASASI MANUSIA
(HAM)
I. Definisi HAM
Hak adalah segala
sesuatu yang harus di Manusia adalah ciptaan
dapatkan oleh setiap Tuhan Yang Maha Esa
orang yang telah ada
sejak lahir bahkan
HAM dengan dibekali akal pikiran
untuk berkarya dimuka
sebelum lahir. bumi.

Asasi adalah bersifat


dasar atau pokok.

Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM adalah


seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
II. HAK ASASI MANUSIA

Dalam pengertiannya Hak Asasi Manusia (HAM) menurut


definisi para ahli mengatakan, Pengertian Hak Asasi
Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap
pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa
sejak lahir. sedangkan pengertian HAM menurut
perserikatan bangsa-bangsa (PBB) adalah hak yang
melekat dengan kemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak
itu kita mustahil hidup sebagai manusia.
Dari pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) dapat disimpulkan
bahwa sebagai anugerah dari Tuhan terhadap makhluknya, hak
asasi tidak boleh dijauhkan atau dipisahkan dari eksistensi pribadi
individu atau manusia tersebut. Hak asasi tidak bisa dilepas
dengan kekuasaan atau dengan hal-hal lainnya, Bila itu sampai
terjadi akan memberikan dampak kepada manusia yakni manusia
akan kehilangan martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai
kemanusiaan. 
Walapun demikian, bukan berarti bahwa perwujudan hak asasi
manusia dapat dilaksanakan secara mutlak karena dapat
melanggar hak asasi orang lain. Memperjuangkan hak sendiri
sembari mengabaikan hak orang lain merupakan tindakan yang
tidak manusiawi. Kita wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita
selalu berbatasan dengan hak-hak asasi orang lain, karena itulah
ketaan terhadap aturan menjadi penting.
III. KATAGORI HAM

1. Hak Asasi Pribadi/Personal Rights

Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi


manusia. Contoh hak-hak asasi pribadi ini sebagai berikut. :
• Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan
berpindah-pindah tempat.
• Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan
pendapat.
• Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau
perkumpulan.
• Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan
agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing.
2. Hak Asasi Ekonomi/Property Rigths

Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian. Contoh hak-hak


asasi ekonomi ini sebagai berikut.
• Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
• Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
• Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.
• Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
• Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

3. Hak Asasi Politik/Political Rights

Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh


hak-hak asasi politik ini sebagai berikut.
• Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
• Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
• Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi
politik lainnya.
• Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
4. Hak Asasi Hukum/Legal Equality Rights

Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang
berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak
asasi hukum sebagai berikut.
• Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
• Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
• Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

 5. Hak Asasi Sosial Budaya/Social Culture Rights

Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak


asasi sosial budaya ini sebagai berikut.
• Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
• Hak mendapatkan pengajaran.
• Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
6. Hak Asasi Peradilan/Procedural Rights

Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan.


Contoh hak-hak asasi peradilan ini sebagai berikut.
• Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
• Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan,
penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di muka hukum.
IV. HUBUNGAAN HAM DENGAN HUKUM,
DEMOKRASI, DAN PANCASILA

1.Hubungan HAM dengan Hukum

Hubungan  ham dengan hukum adalah saling berkaitan satu


sama lain. ham adalah sesuatu yang mengatur tentang hak
dan kewajiban manusia dimana semua manusia memiliki hak
yang sama dan harus di pertahankan, bila kita melanggar
ham atau melecehkan kita dapat mendapatkan hukuman baik
dari masyarakat (sangsi sosial) maupun sangsi hukum contoh
di penjara.
apa hubungan HAM
dengan Demokrasi? 

Antara HAM dan demokrasi  memiliki hubungan yang sangat erat. HAM tidak
mungkin eksis di suatu negara yang bersifat totaliter ( tidak demokratis ), namun
sebaliknya negara  yang demokratis pastilah menjamin eksistensi  HAM. Suatu
negara belum dapat dikatakan demokratis apabila tidak menghormati dan
melindungi HAM. Kondisi yang dibutuhkan untuk memperkokoh tegaknya HAM
adalah alam demokratis di dalam kerangka negara hukum ( rule of law state ).
Konsep negara hukum dapat dianggap mewakili model negara demokratis
( demokrasi ). Implementasi dari negara yang demokratis diaktualisasikan
melalui sistem pemerintahan yang berdasarkan atas perwakilan ( representative
government) yang merupakan refleksi dari demokrasi tidak langsung. Menurut
Julius Stahl dan A.V.Dicey suatu negara  hukum haruslah memenuhi beberapa
unsur penting, salah satu unsur tersebut antara lain yaitu adanya jaminan atas
HAM. Dengan demikian untuk disebut sebagai negara hukum harus terdapat
perlindungan dan penghormatan terhadap HAM.
Demokrasi punya keterkaitan yang erat dengan Hak Asasi Manusia karena
sebagaimana dikemukakan tadi, makna terdalam dari demokrasi adalah
kedaulatan rakyat, yaitu rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan politik
tertinggi dalam suatu negara. Posisi ini berarti, secara langsung
menyatakan adanya jaminan terhadap hak sipil dan politik rakyat
(Konvenan Hak Sipil dan Politik), pada dasarnya dikonsepsikan sebagai
rakyat atau warga negara untuk mencapai kedudukannya sebagai penentu
keputusan politik tertinggi. Dalam persepktif kongkret ukuran untuk menilai
demokratis atau tidaknya suatu negara, antara lain; berdasarkan jawaban
atas pertanyaan seberapa besarkah tingkat kebebasan atau kemerdekaan
yang dimiliki oleh atau diberikan kepada warga Negara di Negara
itu ? Makin besar tingkat kebebasan, kemerdekaan dimaksudkan di sini
adalah kebebasan, kemerdekaan dan hak sebagaimana dimasukkan dalam
kategori Hak-Hak Asasi Manusia generasi pertama. Misalnya, kebebasan
untuk menyatakan pendapat, kemerdekaan untuk menganut keyakinan
politik, hak untuk diperlakukan sama dihadapan hukum.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, Hak Asasi Manusia akan terwujud dan
dijamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya, demokrasi akan
terwujud apabila negara mampu manjamin tegaknya Hak Asasi Manusia.Konsepsi HAM
dan demokrasi dalam perkembangannya sangat terkait dengan konsepsi negara
hukum. Dalam sebuah negara hukum, sesungguhnya yang memerintah adalah hukum,
bukan manusia. Hukum dimaknai sebagai kesatuan hirarkis tatanan norma hukum yang
berpuncak pada konstitusi. Hal ini berarti bahwa dalam sebuah negara hukum
menghendaki adanya supremasi konstitusi.Supremasi konstitusi disamping merupakan
konsekuensi dari konsep negara hukum, sekaligus merupakan pelaksanaan demokrasi
karena konstitusi adalah wujud perjanjian sosial tertinggi.
3. Hubungan HAM dengan Pancasila

Dewasa ini perilaku masyarakat Indonesia banyak yang melenceng dari nilai-nilai
pancasila. Entah meraka memang tidak tahu tentang nilai-nilai pancasila ataupun tahu
tetapi tidak mau mengamalkannya. Akibat situasi ini maka sering terjadi pelanggaran-
pelanggaran (Hak Asasi Manusia) HAM. Menurut data hasil survey Badan Pusat Statatistik
di seluruh Indonesia. Survey tersebut menyatakan bahwa 80% masyarakat Indonesia
menginginkan agar implementasi nilai-nilai Pancasila dimasukkan dalam kurikulum
sekolah. Bukan hanya teorinya, tetapi lebih kepada pengamalannya, bagaimana
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengingat tingkah laku para tokoh di berbagai bidang saat ini, yang berkaitan dengan
situasi negeri kita di bidang politik, sosial, ekonomi dan moral, maka sudah sepantasnya
kalau kita saling mengingatkan bahwa tidak mungkin ada pemecahan terhadap berbagai
persoalan rumit yang sedang kita hadapi bersama, kalau pikiran dan tindakan kita
bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila yang sangat menjunjung tinggi Hak asasi
manusia. Terutama hak-hak kodrat manusia sebagai hak asasi yang harus dijamin dalam
peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, banyak pembahasan yang bisa kita
lakukan bersama mengenai persoalan ini. Salah satunya adalah HAM tentang kebebasan
beragama.
Negara Indonesia memiliki dasar dan ideologi Pancasila.
Negara kebangsaan Indonesia yang berPancasila bukanlah
negara sekuler atau negara yang memisahkan antara agama
dengan negara. Di sudut lain negara kebangsaan Indonesia
yang berPancasila juga bukan negara agama (paham
Theokrasi) atau negara yang berdasarkan atas agama tertentu.
Negara Pancasila pada hakekatnya adalah negara kebangsaan
yang Berketuhanan YME. Dengan demikian makna negara
kebangsaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah
kesatuan integral dalam kehidupan bangsa dan negara yang
memilki sifat kebersamaan, kekeluargaan dan religiusitas.
 
 
V. ANALISIS HAM

              HAM adalah sebuah singkatan dari Hak Asasi Manusia dan
merupakan hak yang paling mendasar bagi manusia karena dimiliki sejak
mereka dilahirkan ke dunia, HAM merupakan sebuah anugrah yang
diberikan oleh tuhan, Sebagai masyarakat yang baik sudah selayaknya kita
mampu menyadari akan kehadiran hak tersebut dan mampu mengahargai
hak orang lain. Namun pada kenyataannya masih banyak beberapa kasus
di sekitar kita yang terkait dengan masalah HAM.
 
Di negara tercinta kita ini permasalahan HAM sudah diatur dalam undang-
undang sehingga memiliki kedudukan hukum yang kuat, seperti yang
tertera pada Pasal 1 Angka 6 No., 39 Tahun 1999 menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja
maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, mencabut hak asasi seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan
benar berdasarkan mekanisme hukum berlaku.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat
menjunjung tinggi HAM namun dalam kenyataannya terdapat
kasus pelanggaran HAM yang tidak dapat ditanggapi dengan
tutup mata seperti kasus pembunuhan Munir, Marsinah,
Tragedi Trisakti, Peristiwa Tanjung Priok tahun 1984 hingga
yang akhir ini terjadi mengenai hukuman mati bagi para
terdakwa kasus narkoba dan masih banyak lagi disini penulis
akan membahas lebih jauh terkait kasus pelanggaran HAM di
indonesia yakni kasus pelanggaran HAM yang dilakukan
terhadap TKI/TKW asal Indramayu Tati binti Durakman yang
mengalami kekerasan oleh majikannya di Arab Saudi.
Upaya pemerintah :
1. Membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
2. Membuat produk hukum yang mengatur HAM.
3. Membentuk pengadilan HAM Upaya masyarakat
4.Menolak dengan tegas setiap terjadinya pelanggaran
HAM.
5.Mendukung dengan tetap bersikap kritis terhadap upaya
penegakkan HAM
VII. Pendapat Kami Tentang HAM di Indonesia

Menurut kami upaya penegakkan HAM di Indonesia sudah baik karena


lembaga-lembaga sudah cukup memadahi. Namun para aparat dari lembaga
tsb belum dapat memaksimalkan kerjanya sehingga banyak kasus
pelanggaran HAM yang masih belum dapat tertangani dengan baik dan
benar.
Hal ini dapat di buktikan dengan :
1.     Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998. Peristiwa ini berkaitan dengan gerakan
di era reformasi yang gencar disuarakan di tahun 1998. Gerakan tersebut dipicu
oleh krisis moneter dan tindakan KKN presiden Soeharto, Tragedi ini
mengakibatkan (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya luka-luka). Tragedi
Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil meninggal)
dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa meninggal
dan 217 orang luka-luka).
2.      Kasus Marsinah 1993
Kasus Marsinah terjadi pada 3-4 Mei 1993. Seorang pekerja dan aktivitas wanita PT
Catur Putera Surya Porong, Jatim
Peristiwa ini berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh PT CPS.
Mereka menuntun kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka
tanpa alasan. Setelah aksi demo tersebut, Marsinah malah ditemukan tewas 5 hari
kemudian.
3.    Kasus Penganiayaan Wartawan Udin (1996)
Udin kerap mengkritisi kebijakan pemerintah Orde Baru dan militer. Ia
menjadi wartawan di Bernas sejak 1986. Udin adalah seorang wartawan dari
harian Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan
akhirnya ditemukan sudah tewas. 

4.  Peristiwa perbudakan buruh panci 2013


Setiap hari, para buruh harus bekerja lebih dari 12 jam untuk membuat 200 panci.
Jika tidak mencapai target, lanjutnya, para pekerja akan disiksa dan dipukul. Para
pekerja yang rata-rata berumur 17 hingga 24 tahun ini hanya memiliki satu baju yang
melekat di tubuh.

5.  Penembakan Misterius (1982-1985)
Diantara tahun 1982-1985, peristiwa ini mulai terjadi. ‘Petrus’ adalah sebuah
peristiwa penculikan, penganiayaan dan penembakan terhadap para preman yang
sering menganggu ketertiban masyarakat. Pelakunya tidak diketahui siapa, namun
kemungkinan pelakunya adalah aparat kepolisian yang menyamar (tidak memakai
seragam).
VII. KESIMPULAN

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia


sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai
keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu
kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas
HAM orang lain.

Anda mungkin juga menyukai