Anda di halaman 1dari 7

Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

A. Makna Hak dan Kewajiban

Hak adalah sesuatu yang harus kita terima dan miliki

Kewajiban adalah sesuatu yang harus kita laksanakan atau tunaikan

Hak setiap manusia dibatasi oleh hak orang lain, artinya sebelum mendapatkan haknya,
manusia dituntut dulu melaksanakan kewajibannya, dengan kata lain hak baru bisa
diperoleh apabila kewajiban sudah dilaksanakan. Setiap manusia mempunyai hak dan
kewajiban yang berbeda satu sama lain.

Hak dan kewajiban mempunyai hubungan yang sangat.erat, setiap orang berhak mendapatkan
hak setelah memenuhi kewajiban.

Pengertian Hak
Terkadang kita sering mendengar kata hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. hak
seorang manusia merupakan fitrah yang ada sejak mereka lahir. Ketika lahir, manusia secara
hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang
berbeda, tergantung pada misalnya, jabatan atau kedudukan dalam masyarakat. Sebelum
membahas lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban, penulis ingin memaparkan pengertian hak
dan kewajiban. K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika memaparkan bahwa dalam
pemikiran Romawi Kuno, kata ius-iurus (Latin: hak) hanya menunjukkan hukum dalam arti
objektif. Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang, aturan-aturan dan
lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi kepentingan umum (hukum
dalam arti Law, bukan right). Pada akhir Abad Pertengahan ius dalam arti subjektif, bukan benda
yang dimiliki seseorang, yaitu kesanggupan seseorang untuk sesuka hati menguasai sesuatu
atau melakukan sesuatu (right, bukan law). Akhirnya hak pada saat itu merupakan hak yang
subjektif merupakan pantulan dari hukum dalam arti objektif. Hak dan kewajiban mempunyai
hubungan yang sangat. Kewajiban dibagi atas dua macam, yaitu kewajiban sempurna yang
selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak sempurna yang tidak terkait dengan
hak orang lain. Kewajiban sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak
sempurna berdasarkan moral.hak merupakan sesuatu yang urgen dalam kehidupan ini. setiap
orang berhak mendapatkan hak setelah memenuhi kewajiban.

Macam-Macam Hak
Terkadang kita sering mendengar kata hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. hak
seorang manusia merupakan fitrah yang ada sejak mereka lahir. Ketika lahir, manusia secara
hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang
berbeda, tergantung pada misalnya, jabatan atau kedudukan dalam masyarakat. Sebelum
membahas lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban, penulis ingin memaparkan pengertian hak
dan kewajiban. K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika memaparkan bahwa dalam
pemikiran Romawi Kuno, kata ius-iurus (Latin: hak) hanya menunjukkan hukum dalam arti
objektif. Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang, aturan-aturan dan
lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi kepentingan umum (hukum
dalam arti Law, bukan right). Pada akhir Abad Pertengahan ius dalam arti subjektif, bukan benda
yang dimiliki seseorang, yaitu kesanggupan seseorang untuk sesuka hati menguasai sesuatu
atau melakukan sesuatu (right, bukan law). Akhirnya hak pada saat itu merupakan hak yang
subjektif merupakan pantulan dari hukum dalam arti objektif. Hak dan kewajiban mempunyai
hubungan yang sangat. Kewajiban dibagi atas dua macam, yaitu kewajiban sempurna yang
selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak sempurna yang tidak terkait dengan
hak orang lain. Kewajiban sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak
sempurna berdasarkan moral.hak merupakan sesuatu yang urgen dalam kehidupan ini. setiap
orang berhak mendapatkan hak setelah memenuhi kewajiban.

Macam-Macam Hak
Terkadang kita sering mendengar kata hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. hak
seorang manusia merupakan fitrah yang ada sejak mereka lahir. Ketika lahir, manusia secara
hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang
berbeda, tergantung pada misalnya, jabatan atau kedudukan dalam masyarakat. Sebelum
membahas lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban, penulis ingin memaparkan pengertian hak
dan kewajiban. K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika memaparkan bahwa dalam
pemikiran Romawi Kuno, kata ius-iurus (Latin: hak) hanya menunjukkan hukum dalam arti
objektif. Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang, aturan-aturan dan
lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi kepentingan umum (hukum
dalam arti Law, bukan right). Pada akhir Abad Pertengahan ius dalam arti subjektif, bukan benda
yang dimiliki seseorang, yaitu kesanggupan seseorang untuk sesuka hati menguasai sesuatu
atau melakukan sesuatu (right, bukan law). Akhirnya hak pada saat itu merupakan hak yang
subjektif merupakan pantulan dari hukum dalam arti objektif. Hak dan kewajiban mempunyai
hubungan yang sangat. Kewajiban dibagi atas dua macam, yaitu kewajiban sempurna yang
selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak sempurna yang tidak terkait dengan
hak orang lain. Kewajiban sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak
sempurna berdasarkan moral.hak merupakan sesuatu yang urgen dalam kehidupan ini. setiap
orang berhak mendapatkan hak setelah memenuhi kewajiban.

Macam-Macam Hak

B. HAM (Hak Asasi Manusia)

Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa
Prancis: droits de l'homme) adalah  adalah  adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki
sejak berada dalam kandungan dan setelah lahir ke dunia (kodrat) yang berlaku secara
universal dan diakui oleh semua orang. Setiap Manusia memiliki Hak nya, diantaranya
Hak untuk berbicara (berpendapat), Hak untuk Hidup damai, dan Hak untuk
mendapatkan pelayanan dan diperlakukan sama dengan manusia lainnnya.  
Pada praktiknya, ada banyak sekali pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi
di berbagai penjuru dunia. Pelanggaran Hak Asasi Manusia tersebut pada umumnya
dilakukan semata-mata untuk kekuasaan dan kepemilikan sumber daya yang ada di
suatu tempat.
Adapun pentingnya pendidikan HAM bagi warga Negara Indonesia adalah agar
setiap warga Negara Indonesia mampu bersikap baik dan menjunjung tinggi persamaan
derajat manusia seperti yang terkandung dalam sila ke 2 Kemanusiaan yang adil dan
beradab.

Ada beberapa faktor yang menjadi dasar perlindungan Hak Asasi Manusia di
Indonesia yakni :
1. Pancasila
Sebagaimana Tercantum dalam Sila 1 : Kebenbasan menganut Kepercayaan, Sila 2 :
Persamaan Derajat

2. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

“ Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu penjajahan
diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan.”

3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945

Pasal 27 ayat 1  

“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

Pasal 27 ayat 2 (Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak)  

“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.”

Pasal 28 (Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan)  

“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”

Pasal 28 ayat (1)"Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah. (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”

Pasal 29 ayat 2 (Kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan
kepercayaanya itu)  
"Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut  

agamanya dan kepercayaannya itu.”

Pasal 31 ayat 1 (Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran)  

“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.”

BAB XA Pasal 28 a s.d 28 j tentang Hak Asasi Manusia

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-undang nomor 39 yang mempunyai dasar perlindungan hukum dalam Hak Asasi
Manusia yang mempunyai isi sebagai berikut:

Bahwa setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab
untuk menghormati HAM orang lain secara timbal balik.

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan oleh UU.

Lembaga perlindungan HAM di Indonesia :

POLRI (Kepolisian Negara Republik Indonesia)  


Komnas (Komisi Nasional) HAM

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

KPAI (Komnas Perlindungan Anak Indonesia)  

Pengadilan HAM.

Pada praktiknya, ada banyak sekali pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di
berbagai penjuru dunia. Pelanggaran Hak Asasi Manusia tersebut pada umumnya dilakukan
semata-mata untuk kekuasaan dan kepemilikan sumber daya yang ada di suatu tempat.

Adapun pentingnya pendidikan HAM bagi warga Negara Indonesia adalah agar setiap
warga Negara Indonesia mampu bersikap baik dan menjunjung tinggi persamaan derajat
manusia seperti yang terkandung dalam sila ke 2 Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Ada beberapa faktor yang menjadi dasar perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia
yakni :

1. Pancasila

Sebagaimana Tercantum dalam Sila 1 : Kebenbasan menganut Kepercayaan, Sila 2 :


Persamaan Derajat

2. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

“kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.”

3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945

Pasal 27 ayat 1  

“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
Pasal 27 ayat 2 (Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak)  

“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.”

Pasal 28 (Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan)   “Setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”

Pasal 28 ayat (1)"Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah. (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”

Pasal 29 ayat 2 (Kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan
kepercayaanya itu)  

"Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-


masing dan untuk beribadat menurut  

agamanya dan kepercayaannya itu.”

Pasal 31 ayat 1 (Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran)  

“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.”

BAB XA Pasal 28 a s.d 28 j tentang Hak Asasi Manusia

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-undang nomor 39 yang mempunyai dasar perlindungan hukum dalam Hak Asasi
Manusia yang mempunyai isi sebagai berikut:
Bahwa setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab
untuk menghormati HAM orang lain secara timbal balik.

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan oleh UU.

Lembaga perlindungan HAM di Indonesia :

POLRI (Kepolisian Negara Republik Indonesia)  

Komnas (Komisi Nasional) HAM

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

KPAI (Komnas Perlindungan Anak Indonesia)  

Pengadilan HAM.

Anda mungkin juga menyukai