Anda di halaman 1dari 33

By: Zephyrinus Ponco EP

Pengertian
dan Makna

Sejarah dan
Upaya Latar
Penegakan Belakang
HAM Lahirnya
Hak HAM
&
Kewajiban

Substansi
Hak dan
Pelanggaran
Kewajiban
HAM
dalam
Pancasila
Ciri Khusus HAM:
Pengertian HAM:
Hakiki
Hak-Asasi-Manusia

Universal

Tidak dapat dicabut

melekat dalam diri


manusia Tidak dapat terbagi
makhluk Ciptaan.
“seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.”
Bentuk pengakuan bersifat kolektif,
yang tumbuh dari kesadaraan insani
dalam melihat dan memposisikan
orang lain sederajat secara
kemanusiaan.

Klaim bahwa setiap orang dapat moral


berbuat dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai agama
hak-hak yang dimilikinya. keamanan ketertiban
umum
Pilar utama. Tercerminnya peraturan perundang-
keseimbangan antara Hak dan undangan
Kewajiban.
Kewajiban dasar manusia
seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan,
tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi
manusia.
Magna Charta, 1215
Petitions of Right, 1628
Bill of Right, 1689
Makhluk individu dan Sosial Declaration of
Filososfis
Independence, 1776. Di
AS.

Krisis Kemanusiaan, Perang


Historis (PD II)
Declaration des Droits
Normatif- L’Home et du Citoyen,
Perlu dikodifikaskan, supaya 1789. Di Perancis.
efektif penegakan HAM. Yuridis
UDHR, PBB 1948.
Sangat penting bagi kita menjaga keseimbangan antara Hak dan
Kewajiban.
Plato kepada warga polisnya: “kesejahteraan bersama akan
tercapai mana kala warga negara melaksanakan hak dan
kewajibannya”.

Kewajiban, jika tidak dilaksanakan maka akan ada pihak-pihak


lain yang dirugikan, atau hak-hak orang lain yang dilanggar atau
terampas.
Pahami Hak-hak dan kewajiban kita supaya tidak terjadi tindak-
tindakan yang diskriminatif dan merugikan diri sendiri maupun
orang lain.
Mari kita manfaatkan, laksanakan, dan tegakkan Hak dan
Kewajiban dengan bijaksana, yakni dengan tetap menghormati
keberadaan diri yang lain serta sesuai dengan mekanisme hukum
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Perkembangan istilah HAM: “Natural Right”-”Right of Man” tidak
secara otomatis mengakomodasi pengertian “Right of Women”-”Human
Right” (HAM).
 HAM melekat pada Manusia, bukan diberikan oleh negara,
hukum/konstitusi.
 Makna HAM: pertama: hak alamiah yang dimiliki manusia; kedua:
intrumen atau alat untuk menjaga dan melindungi harkat dan
martabat manusia.
 Ciri Khusus HAM: Hakiki, Universal, Tidak dapat dicabut, Tidak
dapat terbagi.
 HAM dalam penerapannya dapat dibatasi oleh Undang-Undang.
 Latar Belakang Lahirnya HAM: Krisis kemanusiaan (Perang,
Diskriminasi dan kesewenang-wenangan dll)
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawatan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
AKTIVITAS BAB I
 Mengamati Video dan Mendeskripsikan video secara singkat.
 Menganalisa dan Menelaah Video (mencari keterkaitan dengan materi
Substansi HAM dalam perspektif Pancasila: Nilai ideal, instrumental,
praksis)
 Mengklasifikasikan HAM (Menggolongkan HAM: Hak sosial, budaya,
politik, ekonomi, perlidungan hukum, beragama dll. Serta membuat
minimal 3 contoh dari masing-masing klasifikasi HAM yang ditemukan
dalam video.
 Mengkomunikasikan
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Lembar Kerja
A. Deskripsi Umum Mengenai Video:
B. Keterkaitan Isi Video dengan Materi HAM dan KAM:
C. Mengklasifikasikan Hak yang ditemukan dalam video. Dan Mencari
3 Contoh Hak dan Kewajiban Sesuai Klasifikasi yang di dapat dari
tayangan video kelompoknya:
D. Menggolongkan macam-macam Hak dalam Pasal 28A – 28J UUD
NRI Tahun 1945 yang mana yang termasuk Hak Sosial, Budaya,
Politik, Ekonomi, Agama, Hukum, Sipil dll):
1. Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah dan kewajiban untuk menghormati perbedaan agama.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang
sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
3. Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga
negara dengan semangat gotong royong, saling membantu, saling menghormati,
rela berkorban, dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan. Hal ini sesuai dengan prinsip hak asasi
manusia bahwa hendaknya sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam
semangat persaudaraan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarakat yang demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, atau pun
intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan
dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-
besarnya pada masyarakat.
1. Pasal 28A - 28J (Hak dan Kewajiban Asasi)
 Hak sosial dijamin dalam Pasal 28B Ayat (1), (2), Pasal 28C Ayat (2), Pasal
28H Ayat (3)
 Hak Ekonomi diatur dalam Pasal 28D ayat (2)
 Hak Politik diatur dalam Pasal 28D Ayat (3), Pasal 28E ayat (3)
 Hak Budaya pada Pasal 28I ayat (3)
 Hak Perlindungan Hukum yang sama pada Pasal 28G ayat (1)
 Hak memeluk, memiliki, menyimpan, mengelola, menyampaikan informasi
dan komunikasi melalui berbagai saluran yang ada.
2. Pasal 26 – 34 (Hak dan Kewajiban Warga Negara)
Ketentuan yang menyangkut Hak-Hak SIPIL meliputi:
1) Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya;
2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat
kemanusiaan;
3) Setiap orang berhak untuk bebas dari segala bentuk perbudakan;
4) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya;
5) Setiap orang berhak untuk bebas memiliki keyakinan, pikiran, dan hati nurani;
6) Setiap orang berhak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum;
7) Setiap orang berhak atas perlakuan yang sama di hadapan hukum dan
pemerintahan;
8) Setiap orang berhak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut;
9) Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah;
10) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan;
11) Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal di wilayah negaranya,
meninggalkan, dan kembali ke negaranya;
12) Setiap orang berhak memperoleh suaka politik;
13) Setiap orang berhak bebas dari segala bentuk perlakuan diskriminatif dan
berhak mendapatkan perlindungan hukum dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif tersebut.
Hak-Hak politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang meliputi:
1) Setiap warga negara berhak untuk berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapatnya
secara damai dengan lisan dan tulisan;
2) Setiap warga negara berhak untuk memilih dan dipilih dalam rangka lembaga perwakilan
rakyat;
3) Setiap warga negara dapat diangkat untuk menduduki jabatan-jabatan publik;
4) Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pekerjaan yang sah dan layak bagi
kemanusiaan;
5) Setiap orang berhak untuk bekerja, mendapat imbalan, dan mendapat perlakuan yang
layak dalam hubungan kerja yang berkeadilan;
6) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi;
7) Setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk hidup layak dan
memungkinkan pengembangan dirinya sebagai manusia yang bermartabat;
8) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi;
9) Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pendidikan dan pengajaran;
10) Setiap orang berhak mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya untuk peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan umat
manusia;
11) Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak-hak masyarakat lokal
selaras dengan perkembangan zaman dan tingkat peradaban bangsa-bangsa;
12) Negara mengakui setiap budaya sebagai bagian dari kebudayaan nasional;
13) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing, dan untuk beribadat menurut kepercayaannya itu.
Hak-Hak khusus dan hak atas pembangunan yang meliputi:

1) Setiap warga negara yang menyandang masalah sosial, termasuk kelompok


masyarakat yang terasing dan yang hidup di lingkungan terpencil, berhak
mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan
yang sama;
2) Hak perempuan dijamin dan dilindungi untuk mendapai kesetaraan gender
dalam kehidupan nasional;
3) Hak khusus yang melekat pada diri perempuan yang dikarenakan oleh fungsi
reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum;
4) Setiap anak berhak atas kasih sayang, perhatian, dan perlindungan orangtua,
keluarga, masyarakat dan negara bagi pertumbuhan fisik dan mental serta
perkembangan pribadinya;
5) Setiap warga negara berhak untuk berperan serta dalam pengelolaan dan turut
menikmati manfaat yang diperoleh dari pengelolaan kekayaan alam;
6) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat;
7) Kebijakan, perlakuan atau tindakan khusus yang bersifat sementara dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan yang sah yang dimaksudkan
untuk menyetarakan tingkat perkembangan kelompok tertentu yang pernah
mengalami perlakuan diskriminatif dengan kelompok-kelompok lain dalam
masyarakat, dan perlakuan khusus tersebut tidak termasuk dalam pengertian
diskriminasi.
Mengatur tanggung jawab negara dan kewajiban asasi manusia yang
meliputi:

1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
pada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak
dan kebebasan orang lain serta untuk memenuhi tuntutan keadilan
sesuai dengan nilai-nilai agama, moralitas, dan kesusilaan, keamanan,
dan ketertiban umum dalam masyarakat yang demokratis;
3) Negara bertanggung jawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan,
dan pemenuhan hak-hak asasi manusia;
4) Untuk menjamin pelaksanaan hak asasi manusia, dibentuk Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia yang bersifat independen dan tidak
memihak yang pembentukan, susunan,dan kedudukannya diatur
dengan undang-undang.
1) Jelaskan mengenai pernyataan berikut:”HAM adalah apa yang
melekat pada manusia”!
2) Jelaskan latar belakang lahirnya HAM secara filosofis, historis, dan
normatif-yuridis!
3) Jelaskan ciri khusus HAM!
4) Jelaskan HAM dalam perspektif Pancasila!
5) Hukuman mati melanggar HAM atau tidak? Deskripsikan
pendapat Anda!
6) Uraikan pandangan Anda mengenai hukum atau Undang-Undang
yang berlaku surut kaitannya dengan HAM!
7) Bagaimana perkembangan HAM di Indonesia? Temukan
perkembangan HAM di Indonesia pra-Kemerdekaan dan Setelah
Kemerdekaan!
8) Jelaskan yang dimaksud pelanggaran HAM! Dan tuliskan bentuk-
bentuk pelanggaran HAM!
9) Secara umum, bagaimana mekanisme penyelesaian kasus
pelanggaran HAM berat di Indonesia?
10) Jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
pelanggaran HAM? KKM 73
PRA KEMERDEKAAN PASCA KEMERDEKAAN
Kesadaran Hak berserikat dan mengeluarkan Periode 1945 – 1950
pendapat (BO) (Hak untuk merdeka, berserikat,
menyampaikan pendapat)
Hak untuk menentukan nasib sendiri (the right Periode 1950 – 1959
of self determination) [Perhimpunan Indonesia] Lahir banyak parpol berbagai ideologi;
kebebasan pers, pemilu bebas, adil,
demokratis; parlemen/DPR berjalan efektif;
wacana HAM mendapat ruang kebebasan.
Hak memperoleh penghidupan yang layak dan Periode 1959 – 1966
bebas dari penindasan dan diskriminasi rasial. Terjadi sikap restriktif (pembatasan yang ketat
(Sarekat Islam). oleh kekuasaan) terhadap hak sipil dan politik

Hak Sosial (PKI) Periode 1966 – 1998


Hak mendapat kemerdekaan, perlakuan yang - Akhir 1980an mengalami kemunduran
sama (Indische Partij, PNI) HAM (pemerintah), namun masyarakat
dan LSM terus berkembang pemikiran
HAMnya.
- Menjelang 1990an KOMNAS HAM
Hak Sosial, budaya, politik, ekonomi, Periode 1998 – Sekarang
persamaan di mata hukum, dalam Upaya perlindungan dan penegakan HAM
penyelenggaraan negara (organisasi pendidikan dengan Undang-Undang.
Setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun
kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi dan
atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang dan
tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar,
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Diskriminasi: Pembatasan, pelecehan atau pengucilan
yang langsung maupun tidak langsung didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, ras, suku, etnik,
kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan,
dan politik dll.

Penyiksaan: Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja


sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan, baik
secara jasmani dan rohani pada seseorang untuk
memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang
atau orang ketiga.
Genosida: perbuatan untuk menghilangkan atau
menghapuskan orang atau kelompok bangsa, ras, etnis,
agama dll.

Kejahatan Kemanusiaan: Perbuatan yang dilakukan


sebagai bagian dari serangan yang meluas atau
sistematik yang diketahui bahwa dampak dari serangan
tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk
sipil, berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan,
pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa,
perampasan kemerdekaan sewenang-wenang,
penyiksaan, perkosaan, [enganiayaan, penghilangan
secara paksa, kejahatan apartheid.
Faktor Internal: Egois, Rendahnya Kesadaran HAM,
Intoleran

Faktor Eksternal: Penyelahgunaan kekuasaan, Aparat


tidak tegas, Penyalahgunaan Teknologi, Kesenjangan.
1. Kasus Tanjung Priok (1984)
2. Pembunuhan TKW, Marsinah
3. Peristiwa Aceh (1990)
4. Penembakan Mahasiswa Trisakti
5. Pembunuhan Munir Said Thalib
6. Bom Bali
7. Pembantaian Rawagede
8. Penculikan Aktivis
9. Peristiwa 27 Juli Penyerangan Kantor PDI P
10. Pembantaian di Santa Cruz
11. G 30 S
Setiap tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Suatu perbuatan melalaikan kewajiban yang
Asasi.
Dapat dilakukan oleh segenap elemen bangsa dan
negara:
Pemerintah (melakukan sosialisasi HAM, Pendidikan
HAM, Advokasi HAM, Membentuk Lembaga HAM,
Melestarikan Budaya, Pemberdayaan HUKUM,
Pengesahan perangkat Hukum, Rekonsiliasi Nasional).

Element Masyarakat (Berperilaku sesuai HAM,


Menghindari perbuatan merendahkan martabat orang
lain, meningkatkan rasa solidaritas, membanung opini
publik mengenai HAM, aktif di LSM, bekerjasama
dengan lembaga dunia)

Anda mungkin juga menyukai