Disusun Oleh:
Kelompok : 3
Nama : Adellia Rahmawati (02011181924020)
Brema Alamsyah Tarigan (02011281924507)
Muhammad Shah Reza Gumay (02011281924224)
FAKULTASHUKUM
JURUSAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri.
Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya.
Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang
sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban
seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan
kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak
untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat
banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi
daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan
haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari
mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa
hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-
undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para
pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung
bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan
hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
Konsep hak dan kewajiban warga negara dan negara merupakan hubungan antara warga
negara dengan negara. Thomas Hobbes, tokoh yang mencetuskan istilah terkenal homo
homini lupus (manusia adalah srigala bagi manusia lainya/manusia pemangsa sesamanya),
mengatakan fungsi negara adalah menertibkan kekacauan atau chaos dalam masyarakat.
Meskipun negara adalah bentukan masyarakat, kedudukan negara adalah penyelenggara
ketertiban dalam masyarakat agar tidak terjadi konflik.
Persoalan mendasar dalam hubungan antara negara dan warga negara adalah masalah hak
dan kewajiban. Negara dan warga negara sama-sama memiliki hak dan kewajiban masing-
masing.Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir. Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan,
keharusan atau sesuatu hal yang harus dilaksanakan.
Jika dikaitkan dengan hak dan kewajiban warga negara, konsep hak warga negara adalah
sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang warga negara akibat hubungannya dengan negara.
Hak tersebut mutlak harus dipenuhi oleh negara. Sementara itu, konsep kewajiban warga
negara merupakan suatu hal yang harus dilakukan sebagai akibat dari hubungan dengan
negara, kewajiban ini mutlak dipenuhi warga negara.
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
Batasan masalah agar permasalahan tidak melebar kami melakukan pembatasan meliputi,
pengertian dari hak dan kewajiban, pengertian benturan hak dan kewajiban di masyarakat,
faktor penyebab permasalahan tersebut, dan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hak dan Kewajiban
1. Pengertian Hak
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian
tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat
sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar
atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.
Terkadang kita sering mendengar kata hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
hak seorang manusia merupakan fitrah yang ada sejak mereka lahir. Ketika lahir, manusia
secara hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak dan
kewajiban yang berbeda, tergantung pada misalnya, jabatan atau kedudukan dalam
masyarakat. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban, penulis ingin
memaparkan pengertian hak dan kewajiban.
K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika memaparkan bahwa dalam pemikiran
Romawi Kuno, kata ius-iurus (Latin: hak) hanya menunjukkan hukum dalam arti objektif.
Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang, aturan-aturan dan lembaga-
lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi kepentingan umum (hukum dalam arti
Law, bukan right). Pada akhir Abad Pertengahan ius dalam arti subjektif, bukan benda yang
dimiliki seseorang, yaitu kesanggupan seseorang untuk sesuka hati menguasai sesuatu atau
melakukan sesuatu (right, bukan law). Akhirnya hak pada saat itu merupakan hak yang
subjektif merupakan pantulan dari hukum dalam arti objektif.
Hak dan kewajiban mempunyai hubungan yang sangat. Kewajiban dibagi atas dua
macam, yaitu kewajiban sempurna yang selalu berkaitan dengan hak orang lain dan
kewajiban tidak sempurna yang tidak terkait dengan hak orang lain. Kewajiban sempurna
mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak sempurna berdasarkan moral.hak
merupakan sesuatu yang urgen dalam kehidupan ini. setiap orang berhak mendapatkan hak
setelah memenuhi kewajiban.
2. Macam-macam Hak
Hak Legal dan Hak Moral
Hak legal merupakan hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk. Hak
legal ini lebih banyak berbicara tentang hukum atau sosial. Contoh kasus,mengeluarkan
peraturan bahwa veteran perang memperoleh tunjangan setiap bulan, maka setiap veteran
yang telah memenuhi syarat yang ditentukan berhak untuk mendapat tunjangan tersebut.
Hak moral adalah didasarkan atas prinsip atau peraturan etis saja. Hak moral lebih
bersifat soliderisasi atau individu. Contoh kasus, jika seorang majikan memberikan gaji yang
rendah kepada wanita yang bekerja di perusahaannya padahal prestasi kerjanya sama dengan
pria yang bekeja di perusahaannya. Dengan demikian majikan ini melaksanakan hak legal
yang dimilikinya tetapi dengan melanggar hak moral para wanita yang bekerja di
perusahaannya. Dari contoh ini jelas sudah bahwa hak legal tidak sama dengan hak moral.
T.L. Beauchamp berpendapat bahwa memang ada hak yang bersifat legal maupun moral,
hak ini disebut hak-hak konvensional. Contoh jika saya menjadi anggota klub futsal
Indonesia, maka saya memperoleh beberapa hak. Pada umumnya hak–hak ini muncul karena
manusia tunduk pada aturan-aturan dan konvensi-konvensi yang disepakati bersama. Hak
konvensional berbeda dengan hak moral karena hak tersebut tergantung pada aturan yang
telah disepakati bersama anggota yang lainnya dan hak ini berbeda dengan hak Legal karena
tidak tercantum dalam sistem hukum.
Hak Negatif adalah suatu hak bersifat negatif, jika saya bebas untuk melakukan sesuatu
atau memiliki sesuatu dalam arti orang lain tidak boleh menghindari saya untuk melakukan
atau memilki hal itu. Contoh: hak atas kehidupan, hak mengemukakan pendapat.
Hak positif adalah suatu hak bersifat postif, jika saya berhak bahwa orang lain berbuat
sesuatu untuk saya. Contoh: hak atas pendidikan, pelayanan, dan kesehatan. Hak negatif
haruslah kita simak karena hak ini terbagi lagi menjadi 2 yaitu: hak aktif dan pasif. Hak
negatif aktif adalah hak untuk berbuat atau tidak berbuat sperti orang kehendaki. Contoh,
saya mempunyai hak untuk pergi ke mana saja yang saya suka atau mengatakan apa yang
saya inginkan. Hak-hak aktif ini bisa disebut hak kebebasan. Hak negatif pasif adalah hak
untuk tidak diperlakukan orang lain dengan cara tertentu. Contoh, saya mempunyai hak
orang lain tidak mencampuri urasan pribadi saya, bahwa rahasia saya tidak dibongkar, bahwa
nama baik saya tidak dicemarkan. Hak-hak pasif ini bisa disebut hak keamanaan.
Hak khusus timbul dalam suatu relasi khusus antara beberapa manusia atau karena fungsi
khusus yang dimilki orang satu terhadap orang lain. Contoh: jika kita meminjam Rp. 10.000
dari orang lain dengan janji akan mengembalikan dalam dua hari, maka orang lain mendapat
hak yang dimiliki orang lain.
Hak Umum dimiliki manusia bukan karena hubungan atau fungsi tertentu, melainkan
semata-mata karena ia manusia. Hak ini dimilki oleh semua manusia tanpa kecuali. Di dalam
Negara kita Indonesia ini disebut dengan “hak asasi manusia”.
Hak individual disini menyangkut pertama-tama adalah hak yang dimiliki individu-
individu terhadap Negara. Negara tidak boleh menghindari atau mengganggu individu dalam
mewujudkan hak-hak yang ia milki. Contoh: hak beragama, hak mengikuti hati nurani, hak
mengemukakan pendapat, perlu kita ingat hak-hak individual ini semuanya termasuk yang
tadi telah kita bahas hak-hak negative.
Hak Sosial disini bukan hanya hak kepentingan terhadap Negara saja, akan tetapi sebagai
anggota masyarakat bersama dengan anggota-anggota lain. Inilah yang disebut dengan hak
sosial. Contoh: hak atas pekerjaan, hak atas pendidikan, hak ata pelayanan kesehatan. Hak-
hak ini bersifat positif.
Hak Absolut
Hak yang bersifat absolut adalah suatu hak yang bersifat mutlak tanpa pengecualian,
berlaku di mana saja dengan tidak dipengaruhi oleh situasi dan keadaan. Namun ternyata hak
tidak ada yang absolut. Menurut ahli etika, kebanyakan hak adalah hak prima facie atau hak
pada pandangan pertama yang artinya hak itu berlaku sampai dikalahkan oleh hak lain yang
lebih kuat. Setiap manusia memiliki hak untuk hidup dan merupakan hak yang sangat
penting. Manusia mempunyai hak untuk tidak dibunuh namun ini tidak berlaku dalam segala
keadaan tanpa alasan yang cukup kuat. Seseorang yang membela diri akan penyerangan
terhadap dirinya memiliki hak untuk membunuh jika tidak ada cara lain yang harus
dilakukan. Salah satu contoh lain adalah warga masyarakat yang mendapat tugas membela
tanah air dalam keadaan perang. Kedua contoh tersebut adalah contoh di mana hak atas
kehidupan yang seharusnya penting dan dapat dianggap sebagai hak absolut namun ternyata
kalah oleh situasi, keadaan, alasan yang cukup.
Kebebasan juga merupakan salah satu hak yang sangat penting namun hak ini tidak dapat
dikatakan hak absolut karena hak ini juga dapat dikalahkan oleh hak lain. Seseorang yang
mengalami gangguan jiwa dan membahayakan masyarakat sekitarnya dipaksa untuk
dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa meskipun ia menolak. Kebebasan yang dimiliki
orang tersebut merupakannya namun hak tersebut akhirnya kalah oleh hak masyarakat yang
merasa terancam jiwanya.
Hak tidak selalu bersifat absolut karena sesuatu hak akan kalah oleh alasan atau keadaan
tertentu lain yang dapat menggugurkan posisi hak tersebut.
4. Pengertian Kewajiban
Kewajiban adala suatu hal yang harus dilaksanakan untuk memperoleh suatu hak.
Meskipun dalam pengertian hak dan kewajiban dapat berjalan seirama dan menjadi satu
kesatuan yang berjalan bersama.
Namun menurut praktiknya kewajiban harus dilaksanakan terlebih dahulu. Setelah
melaksanakan kewajiban dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab. Maka hak akan
datang sebagai balasan yang sesuai.
Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan kewajiban sebagai sesuatu yang harus
dilaksanakan atau suatu keharusan. Kehidupan bernegara tidak dapat berjalan dengan lancar
jika warga masyarakat tidak melaksanakan hak ini secara lancar dan tepat.
Seperti hukum sebab dan akibat, kewajiban yang dilaksanakan akan mendatangkan hak.
Apa saja yang harus dilaksanakan suatu warga negara yang baik adalah hal yang harus
tertanam dengan kuat. Adalah suatu keangkuhan ketika pelaksanaan kewajiban belum benar
tetapi selalu menuntut pemberian hak yang istimewa.
Kewajiban warga negara mempunyai pengaruh yang super besar. Bagaikan air yang
menyirami, kewajiban menjadi sumber kehidupan kemakmuran warga masyarakat yang
dibebankan. Seperti halnya dengan membela kesatuan dan kerukunan antar sesama. Menjaga
pelaksanaan ideologi Pancasila.
Kewajiban sebagai warga negara adalah semua hal yang harus dilakukan untuk
memperoleh hak dari negara tempat tinggal. Pelaksanaan dari penjabaran pengertian hak dan
kewajiban akan menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang teratur dan
berimbang.
5. Jenis-Jenis Kewajiban
Pada dasarnya kewajiban dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Menurut George
Nathaniel Curzon, adapun jenis-jenis kewajiban adalah sebagai berikut:
Kewajiban Mutlak
Kewajiban mutlak adalah kewajiban seseorang terhadap dirinya sendiri dan tidak
berhubungan dengan hak dan tidak mutlak melibatkan hak di lain pihak
Kewajiban Publik
Kewajiban Primer
Kewajiban primer dapat timbul dari tindakan yang tidak melawan hukum, misalnya
kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang sifatnya memberikan
sanksi. Kewajiban primer dapat timbul akibat perbuatan melawan hukum, misalnya
kewajiban membayar kerugian dalam hukum perdata.
Pelanggaran hak merupakan setiap perbuatan seseorang atau sekelompok orang termasuk
aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelainan yg secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak seseorang.
Pelanggaran hak warga negara terjadi disaat seorang warga negara tidak mendapatkan
hak yang seharusnya seperti yang tercantum dalam undang-undang. Ini merupakan akibat
yang timbul karena terjadinya kelalaian serta pengingkaran yang dilakukan oleh warga
negara lainnya maupun oleh pemerintah melalui kebijakan. Beberapa hal yang termasuk
dalam bentuk dari pelanggaran hak warga negara menurut UU yaitu:
a. Tindakan menangkap seseorang maupun kelompok dengan dalih menjaga keamanan
negara atau apapun tanpa adanya dasar hukum yang jelas dan transparan.
b. Penerapan budaya tindak kekerasan dengan alasan dan bertujuan untuk menindak
warga masyarakat yang dianggap bersikap ekstrim yang menurut anggapan
pemerintah mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban yang dirasa mengancam
serta membahayakan kelangsungan pembangunan. Pembungkaman maupun
pembatasan kebebasan pers baik melalui cara pencabutan SIUP, pencekalan dan ijin
edar, apalagi terhadap pers yang bersifat kritis serta vokal terhadap kebijakan
pemerintah yang merugikan wargaa negara, dengan menggunakan dalih mengganggu
stabilitas keamanan dan ketrentaman bersama.
c. Menciptakan rasa takut dan tunduk dari masyarakat terhadap pemerintah, karena tak
ngin dicurigai sebagai salah satu oknum pengganggu ketertiban serta keamanan
nasional, hilangnya perasaan aman yang seperti ini merupakan bentuk pelanggaran
hak asasi warga negara.
d. Pembatasan kegiatan dalam berkumpul serta mengutarakan aspirasi, sebab
dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.
Sebelum pelanggaran menjadi lebih luas dan dapat merusak tatanan negara. Pencegahan
terjadinya suatu pelanggaran merupakan satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah
yang berfungsi sebagai Lembaga Penegak Hukum. Tindakan terbaik dalam upaya mencegah
timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara adalah dengan mengupayakan agar
faktor penyebab tidak terjadi. Namun apabila pelanggaran masih tetap terjadi upaya-upaya
ini tetap dapat dilakukan demi menjaga dan melindungi hak seorang warga negara,
diantaranya:
Supremasi hukum diperlukan dalam upaya penegakan hukum dan sebagai alat untuk
melindungi setiap warga negara dari tindakan yang menyimpang dari jalur hukum.
Memberikan jaminan kepastian dan persamaan hak didalam hukum, serta memberi
perlindungan dari tindakan kekerasan yang dapat melanggar hak warga negara lainnya.
Meningkatkan peran lembaga tinggi negara yang memiliki wewenang dalam menjaga
hak dan kewajiban setiap warga negara agar senantiasa berjalan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam undang-undang. Lembaga-lembaga tersebut diantaranya KPK,
Komnas HAM, Komnas Perlindungan Perempuan, KPAI serta OMBUDSMAN.
Fungsi pelayanan publik yang diperbaiki dan meningkat seiring waktu akan mengurangi
pelanggaran hak warga negara, terutama oleh pemerintah.
Memberikan pengawasan yang menyeluruh terhadap warga masyarakat maupun
organisasi politik dalam upaya meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi upaya
pelanggaran hak maupun kewajiban.
Meningkatkan efisiensi dan profesionalisme kerja lembaga keamanan negara dalam hal
ini TNI dan POLRI.
Mengoptimalkan sikap gotong royong dan kerjasama antar kelompok agar tecipta
harmonisasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan
sentosa.
a. Tidak membayar pajak kewajiban warga negara untuk membayar pajak. Padahal
kewajiban membayar pajak sudah termuat pada pasal 23 ayat 2 undang-undang Dasar 1945
yang berbunyi "segala pajak untuk keperluan negara berdasar undang-undang"
b. Merusak fasilitas umum dan membuang sampah sembarangan. Perbuatan tersebut juga
termasuk pengingkaran terhadap kewajiban warga negara.
c. Merusak fasilitas umum dan membuang sampah sembarangan perbuatan tersebut juga
termasuk pengingkaran terhadap kewajiban warga.
d. Seorang siswa tidak pernah belajar dan sellau mencontek pada saat ujian, perbuatan
tersebut merupakan pengingkaran kewajiban.
e. Seorang Ayah tidak memberikan nafkah pada keluarganya, perbuatan tersebut merpakan
pengingkaran kewajiban, padahal kewajiban seorang ayah adalah memberi nafkah terhadap
keluarganya, baik nafkah batin dan materi.
kegiaUpaya untuk mencegah timbulnya kasus-kasus pengingkaran warga Negara serta untuk
Meningkatkan Kesadaran Pentingnya melaksanakan kewajiban warga Negara dapat
dilakukan dengan cara :
Melalui di sekolah
Peraturan sekolah adalah tata tertib pada suatu sekolah yang wajib ditaati oleh setiap
warga sekolah tersebut, jika melanggarnya akan terkena sanksi dari pihak sekolah.
Para guru dapat mengajarkan para siswanya untuk menjadi warga Negara yang baik.
Melalui kegiatan di masyarakat
Adanya sanksi yang tegas bagi warga negara yang mengingkari kewajiban sebagai
warga Negara.
Sebagian warga negara Indonesia malas untuk melakukan pajak. Mereka
beranggapan bahwa pajak itu tidak ada manfaatnya. Padahal dari pajak itu sudah
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan pajak itu akan dikembalikan ke
masyarakat lagi dengan berbagai bentuk seperti pembangunan jalan, jembatan dan
lain sebagainya. Pemerintah akan memberi sanksi atau denda bagi orang yang telat
membayar pajak.
Badan-badan penegak hukum tidak boleh deskriminatif.
Adanya kontrol dari masyarakat
d. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang
terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan.
Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga
negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.
f. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian tentunya
pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring
sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk
hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak
warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat
menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penjabaran ini: hak dan kewajiban negara warga negara memiliki
hubungan yang timbal balik dengan hak dan kewajiban negara. Hal yang dimiliki oleh warga
negara berakibat pada kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara. Sebaliknya, hak negara
berakibat pada kewajiban yang mutlak dipenuhi oleh warga negara.
B. Saran
Hak dan kewajiban haruslah selalu seimbang, bukan harus selaldari kesimpulan yang
didapat serta hasil makalah, tim penulis ingin menyampaikan saran kepada beberapa pihak
terkait dengan hak dan kewajiban warga negara Indonesia, yaitu kepada seluruh masyarakat
Indonesia untuk selalu bertanggungjawab akan hak dan kewajibannya serta semakin aktif
dalam menjalankan kewajiba dan haknya. Kepada pemerintah diharapkan dapat memberikan
contoh yang baik mengenai pelaksanaan keseimbangan hak dan kewajiban.
C. DAFTAR PUSTAKA
https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732 (Diakses pada 12 September 2019)
http://estiutami12.blogspot.com/2016/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-
.......x.html#targetText=Konsep%20hak%20dan%20kewajiban%20warga,antara%20warg
.......a%20negara%20dengan%20negara.&targetText=Negara%20dan%20warga
%20negara..........%20sama,sejak%20lahir%20bahkan%20sebelum%20lahir. (Diakses pada
12 September .......2019)
https://www.google.com/search?
rlz=1C1CHBD_enID825ID825&biw=1920&bih=945&ei=.........D995XdCjN4nqvgS5-.......5
bgBQ&q=pengertian+hak+dan+kewajiban+warga+negara+wikipedia&oq=pengertian+.......h
ak+dan+kewajiban+warga+negara+wiki&gs_l=psy-.......ab.1.0.0j0i22i30l2.2354.13403..143
24...5.2..1.217.3107.8j15j2......0....1..gws- (Diakses .......pada 12 September 2019)
http://materi4belajar.blogspot.com/2017/01/pengertian-dan-contoh-hak-dan-kewajiban.html
.......(Diakses pada 12 September 2019)
http://pkn-ips.blogspot.com/2015/11/pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-kewajiban-
warga-.......negara.html (Diakses pada 12 September 2019)
https://hukamnas.com/contoh-kasus-pengingkaran-warga-negara-dan-solusinya (Diakses
.......pada 12 September 2019)