Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu:
Trisno kosmawijaya, M. Sos

Oleh :
Nama : M Isyron Samsuddin
NIM : -

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM ULUWIYA MOJOKERTO
JAWA TIMUR 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam ,Yang Maha Suci lagi
Maha Agung .Hanya kepada-NYA kita menyembah dan kepada-NYA pula kita
memohon belas kasihan, karena taufik dan hidayahnya makalah tentang “Hak Dan
Kewajiban Warga Negara” ini dapat terselesaikan.
Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dan mendukung usaha saya dalam menyelesaikan makalah ini sehingga
akhirnya dapat terselesaikan.
Harapan saya agar makalah ini bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya, sebagai insan yang kurang sempurna, saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan serta kekeliruan, maka dari itu
kritik dan saran serta masukan dan pemikiran yang membangun sangat diharapkan
untuk perbaikan makalah ini.

Sidoarjo, 22 Oktober 2023

M Isyron Samsuddin

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar isi........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang .................................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Hak Dan Kewajiban ....................................................... 5
2.2. Hubungan warga Negara dengan Negara.......................................... 8
2.3. Pandangan Idiologis Antara Hak Dan Kewajiban ..................................10

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan .............................................................................................14
3.2. Saran........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam konteks Indonesia ini yang merupakan suatu Negara yang


demokratis tentunya elemen masyarakat disini sangat berperan dalam
pembangunan suatu Negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga
negaranya begitu pula dengan warga negaranya juga mempunyai hak dan
kewajiban terhadap Negaranya. Seperti apakah hak dan kewajiban tersebut yang
seharusnya dipertanggungjawabkan oleh masing-masing komponen tersebut1.
Dalam tulisan makalah ini akan mencoba menulis tentang hak dan kewajiban
yang dilakukan oleh masing-masing komponen tersebut. Apakan hak dan
kewajiban Negara terhadap warga negaranya? Dan apa pula hak dan kewajiban
warga Negara terhadap negaranya? Negara merupakan alat dari masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam
masyarakat, dan yang paling nampak adalah unsur-unsur dari Negara yang
berupa rakyat, wilayah dan pemerintah.

Salah satu unsur Negara adalah rakyat, rakyat yang tinggal di suatu
Negara tersebut merupakan penduduk dari Negara yang bersangkutan. Warga
Negara adalah bagian dari penduduk suatu Negaranya. Tetapi seperti kita ketahui
tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga Negara bisa tinggal di suatu
Negara lain yang bukan merupakan Negaranya. suatu Negara pasti mempunyai
suatu undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan.
Peraturan tersebut memuat tentang siapa saja kah yang bisa dianggap sebagai
warga Negara. Di Indonesia juga salah satu Negara yang mempunyai peraturan
tentang kewarganegaraan tersebut. Maka dari itu dalam makalah ini akan coba
dijelaskan secara rinci.2

1
Rokilah. "Implikasi Kewarganegaraan Ganda bagi Warga Negara Indonesia." Ajudikasi: Jurnal
Ilmu Hukum 1.2 (2017).

3
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas bisa memunculkan beberapa pertanyaan yang


penting untuk dibahas diantaranya ;

1. Apakah pengertian hak dan kewajiban itu?


2. Apakah wujud hubungan warga Negara dengan Negara ?
3. Bagaimana pandangan idiologis atas hak dan kewajiban warga negara?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian hak dan kewajiban.


2. Mengetahui korelasi hubungan warga Negara dengan Negara.
3. Menjeaskan pandangan idiologis atas hak dan kewajiban warga negara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban

Dalam konteks kata hak dan kewajiban adalah mengandung 2 kata yaitu hak
dan kewajiban. Dari masing-masing kata tersebut tentunya mempunyai arti tersendiri.
Menurut Prof. Dr. Notonegoro Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan
suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak
dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya3. Menurut pengertian tersebut individu maupun kelompok
ataupun elemen lainnya jika menerima hak hendaknya dilakukan sesuai dengan
aturan yang berlaku dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain jadi harus pihak
yang menerimannya lah yang melakukan itu. Dari pengertian yang lain hak bisa
berarti sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunanya tergantung kepada
kita sendiri contohnya hak mendapatkan pengajaran. Dalam hak mendapatkan
pengajaran ini adalah tergantung dari diri kita sendiri, kalau memang menganggap
bahwa pengajaran itu penting bagi kita pasti kita akan senagtiasa akan belajar atau
sekolah atau mungkin kuliah. Tapi kalau ada yang menganggap itu tidak penting pasti
tidak akan melakukan hal itu.

Kata yang kedua adalah kewajiban , kewajiban berasal dari kata wajib.
Menurut Prof. Dr. Notonegoro wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak
lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan. Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Disini
kewajiban berarti suatu keharusan maka apapun itu jika merupakan kewajiban kita
harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu. Dari pengertian yang lain
kewajiban berarti sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

2.2 Idiologi Negara RI

Berdasarkan pernyataan diatas tentu sebuah hak dan kewajiban warga negara
tidak lepas dari idiologi yang dianut oleh sistem kenegaraan. Landasan utama bangsa
indonesia adalah Pancasila. Tentu saja Pancasila sebagai landasan warga negara

3
Khufi, Ismail Ainul, et al. "Mimplementasi Hak Peserta Didik Dalam Pelaksanaan Pendidikan Di
Sdn Batuan IK." ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar 4.2 (2020): 65-71.
5
Indonesia dalam bertingkah laku, termsuk segala mekanisme pemerintahan
pemerintahan.

Pancasila, menurut Soekarno (2006) sebagai penggali dijelaskan bahwa


Pancasila telah mampu mempersatukan bangsa Indonesia. Tidak terlepas pada
revolusi melawan imperialisme di bumi nusantara untuk menyatakan kemerdekaan,
Pancasila sebagai filsafat cita-cita dan harapan segenap bagsa Indonesia. Bahkan pada
sila ke tiga disebutkan “ Persatuan Indonesia “. Hal inilah yang menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia memiliki semangat bersatu dari beragam suku bangsa yang berbeda.
Perbedaan itu lenyap ketika mereka menyadari arti persamaan sebagai bangsa
Indonesia.4

Terlebih semangat persatuan bangsa Indonesia telah dikumandangkangkan


pada sumpah pemuda. Para pemuda bersumpah berbangsa satu, bertanah air satu dan
menjunjung bahasa persatuan.

Bukti-bukti yang telah diuraikan ini menunjukan negara Indonesia didirikan


atas pondasi persatuan. Negara yang terdiri dari beragam identitas mampu disatukan
atas nama persatruan. Dengan demikian bersarkan teori yang dinyatakan Geovanni
Gentle (Syahrian:2003) bahwa negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara
nasionalis.

2.4.2 Kewajiban Nasionalisme

Menurut Gentle melalui idealisme murni yang terpengaruh dialektika Hegel,


pada dasarnya individu memiliki kehendak atau ego. Pada tataran subjektif individu
mengenal hubungan antara manusia yang satu dan lainnya. Setelah individu mecapai
tahapan roh objektif, maka terciptalah komunitas. Melalui komunitas beragam ego
individu melebur menjadi sejarah, kebudayaan, bangsa atau peradaban. Inilah yang
disebut kesadaran mutlak individu.5

Didasarkan tujuan kehidupan bersama dibentuklah negara. Beragam


kepentingan individu dengan meninjau pada teori Gentle, tentu melebur menjadi
kepentingan bersama. Negara tidak mungkin memberikan kepuasan atas setiap
kepentingn individu dan beragam kehendak yang saling bersebragan. Maka demi

4
Isdiyanto, Ilham Yuli. Dekonstruksi pemahaman Pancasila: Menggali jati diri hukum Indonesia.
UGM PRESS, 2021.
5
Maulida Sri Handayani, Maulida Sri Handayani, et al. "Prosiding Simposium Nasional VI:
Membongkar Rezim Fanatisme Surabaya, 5 Mei 2018." (2018).
6
tujuan utama dibentuknya suatu negara harus terdapat otoritas negara menentukan

7
pilihan atas beragam kehendak.Dan melalui negara kepentingan-kepentingan individu
telah melebur menjadi kepentingan bersama.

Negara ibarat masa depan nasib bersama. Kepentingan individu adalah


kepentingan egois yang menitik beratkan pada kebutuhan pribadi. Tidak mungkin
tanpa ototritas yag kuat sebuah negara mampu mnetukan pilihan yang terbaik bagi
masa depan suatu bangsa.

Bila masih terdapat kepentingan-kepentingan egoisme tentu pembelotan dari


tujuan dibentuknya negara. Pada kondisi yang seperti ini harus terdapat persamaan
persepsi atas seluruh warga negara. Warga negara harus rela memberikan loyalitasnya
kepada negara diatas kepentingan pribadi. Karena negara memiliki nilai-nilai kearifan
sebagai pelayan, pelindung dan pengayom bangsanya.

2.4.3 Hak Warga

Sebagai warga negara yang baik harus memahami bahwa segala kehendak
warga negara yang melebur dalam lembaga negara adalah kehendak rakyat.
6
Kehendak yang dimulai dari kehendak individu, berinteraksi dengan konsekuensi
identitas mahluk sosial. Maka terbentuklah nilai komunalitas yang disebut kesadaran
objektif, hingga merambah pada kesadaran mutlak. Artinya hak individu tidak
diperbolehkan egois mempengaruhi kepentingan tatanan hidup bersama atas
kepentingan pribadi. Hal ini adalah kenyataan yang tak dapat diingkari.

Termasuk pada kenyataan kebijakan pemerintah adalah hasil representasi


kepentingan-kepentingan yang berjalan melalui tatanan sehingga diambil keputusan
terbaik. Bukan saja terbatas kepentingan individu, akan tetapi hasil dari kepentingan
banyak individu yang terakumulasi hubungan mahluk sosial.

6
Jailani, S. A. P., Jemmi Angga Saputra, and MH SHI. Pendidikan Kewarganegaraan. Prenada
Media, 2022.
8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

3.1.1 Seseorang Yang Berhak Menjadi Warga Negara

Seseorang berhak menjadi warga negara Indonesia didasarkan adanya asas-asas


pribumi asli dan tanah kelahiran. Sedangkangkan ketetapan hukumnya mengacu pada
26 UUD 1945.

3.1.2 Hubungan warga Negara dengan Negara

Hubungan institusi pemerintahan yang mengatasnamakan negara dengan warga


negara memiliki timbal balik. Baik negara maupun warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk saling memberikan konstribusi.

3.1.3Pandangan Idiologis Antara Hak Dan Kewajiban

Negara sebagai wadah bagi bangsanya dalam menuju kehidupan yang di amanatkan
melalui Undang-undang. Dalam rangka penyeimbangan antara kedudukan antara
warga negara dengan negara maka dibuatlah hak dan kewajiban.

3.2. SARAN

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban


Warga Negara Sebagai Anggota Masyarakat ini, semoga kita semua bisa benar-benar
memahami tentang apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara di negeri
ini. Sehingga, jika ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bias
memperjuangkannya. Begitu juga sebaliknya, jika hak-hak sebagai warga negara

9
telah kita terima, maka sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita sebagai warga
negara. Dengan demikian, negeri ini akan maju dan penuh dengan keadilan,
kemakmuran, aman dan sejahtera.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ma’ruf Farida ,, Pelanggaran Kewajiban Warga Negara Oleh Masyarakat Suku


Dayak Losarang Indramayu, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta, 2017
Yasin, Johan , Hak Azasi Manusia Dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara Dalam
Hukum Positif Indonesia,, e Jurnal Ilmu Hukum, Universitas Islam Bandung ,
Vol 11 No.2 2009
Ahmed Arina, Hak Dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan UUD 1945, Makalah,
2016
Antony, Candi Frica, hak dan Kewajiban Warga Negara, Fakultas Sosial, Universitas
Islam Kuantan Singingi, Teluk Kuantan, 2015
Natasya Nindya, Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara,
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara, Waswasan kebangsaan dan Nilai-Nilai bela Negara,
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,Jakarta 2019
Rokilah, "Implikasi Kewarganegaraan Ganda bagi Warga Negara
Indonesia." Ajudikasi: Jurnal Ilmu Hukum 1.2 (2017).
Khufi, Ismail Ainul, et al. "Mimplementasi Hak Peserta Didik Dalam Pelaksanaan
Pendidikan Di Sdn Batuan IK." ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar 4.2 (2020):
65-71.
Isdiyanto, Ilham Yuli. Dekonstruksi pemahaman Pancasila: Menggali jati diri hukum
Indonesia. UGM PRESS, 2021.
Maulida Sri Handayani, Maulida Sri Handayani, et al. "Prosiding Simposium Nasional
VI: Membongkar Rezim Fanatisme Surabaya, 5 Mei 2018." (2018).
Jailani, S. A. P., Jemmi Angga Saputra, and MH SHI. Pendidikan Kewarganegaraan.
Prenada Media, 2022.

11

Anda mungkin juga menyukai