Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PPKN

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Dimas Setiaji Prabowo, M. Pd

Disusun Oleh :

Salsabilla Naura F.H (2420088)

KELAS C

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2021
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TA 2020/2021
MATA KULIAH PPKN

1. Jelaskan apa yang kalian pahami mengenai filsafat pancasila? Apakah filsafat
pancasila sudah benar-benar menjiwai bangsa Indonesia terutama di kalangan
masyarakat awam? Berikan alasannya!

Jawaban : Menurut pendapat yang saya pahami tentang filsafat pancasila adalah
penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bernegara. Pancasila sebagai filsafat juga mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi pancasila.
Filsafat pancasila bisa dikatakan juga sebagai hasil pemikiran yang sedalam-
dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap dipercaya dan diyakini sebagai
sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling
bijaksana.
Namun, jika dikatakan apakah sudah benar-benar mejiwai bangsa Indonesia
terutama masyarakat awan adalah belum karena menurut saya masyarakat awam
banyak yang tidak mengetahui pengetahuan yang spesifik dari subjek tertentu baik
dari segi agama tidak memiliki perangkat untuk berjihad dan menggali hukum
sendiri dari dalil-dalil agama. Oleh karena itu, perlunya penanaman sikap/nilai-nilai
agar sedikit menjiwai filsafat pancasila dengan cara menanamkan pendidikan
karakter sejak dini. Contohnya dengan cara harus memahami makna nilai-nilai
dalam pancasila menjadikan pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan
setelah al-qur`an dan sunah serta memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai
pendidikan kepada anak sejak dini maupun masyarakat awam.

2. Faktor apa yang menjadi pendukung terbentuknya identitas nasional Indonesia?


Peran apa saja yang bisa kalian lakukan sebagai seorang mahasiswa untuk
pemertahanan identitas nasional supaya tidak terkikis oleh perkembangan zaman
dan era globalisasi?

Jawaban :
Faktor Pendukung Terbentuknya Identitas Nasional diantaranya :
a. Faktor Objekif, meliputi faktor geografis dan demografis, kondisi geografis
ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim
tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di Asia
Tenggara, ikut memengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis,
sosial, dan cultural bangsa.
b. Faktor Subjektif, meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini memengaruhi proses pembentukan
masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi
berbagai faktor yang terlibat didalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai
faktor tersebut melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa dan negara
bangsa bbeserta identitas bangsa di Indonesia.

Berdasarkan parameter sosiologi, faktor-faktor pembentuk identitas nasional


adalah :
a. Suku Bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak
lama) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
b. Kebudayaan, yang menurut ahli sosiologi termasuk di dalamnya adalah ilmu
pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, mata pencaharian, adat-istiadat, dan
lain-lain. Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional harus yanng
merupakan milik bersama (bukan individu/pribadi).
c. Bahasa, yang merupakan keistimewaan manusia dalam berkomunikasi dengan
sesamanya. Bahasa memiliki simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu
melambangkan arti apapun.
d. Kondisi Geografis, yang menunjukkan lokasi Negara dalam kerangka ruang
tempat dan waktu, sehingga menjadi jelas batas-batas wilayahnya di muka bumi.

Peran Mahasiswa dalam Mempertahankan Identitas Nasional :


a. Mengembangkan Sifat Nasionalisme.
b. Menerapkan Pendidikan Kewarganegaraan di Lingkungan Perkuliahan.
c. Ikut Berpartisipasi dalam Melestarikan Budaya.
d. Dengan cara belajar rajin agar Indonesia tidak tertinggal kemajuan yang terjadi
pada Era Globalisasi.
e. Saling Bertoleransi antarsesama dan Saling Menghargai.
f. Mewujudkan bangsa yang tangguh dan entrepreneurial, menjadi bangsa
Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar pancasila,
bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri dan mmampu
berpern penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu
menjaga perdamaian dunia.

3. Coba kalian gambarkan keadaan demokrasi di Indonesia saat ini?

Jawaban : Keadaan Indonesia saat ini masih jauh dikatakan bahwa Indonesia sudah
jauh lebih baik justru sebaliknya, Indonesia terus mengalami kemunduran dan masih
jauh dari sempurna dalam bidang politik, ekonomi, dan sebagainya. Indonesia
memang masih mempunyai segudang masalah, masalah yang dihadapi di Indonesia
memang berat tapi jika tidak ada ketegasan dari pemerintah akan membuat masalah-
masalah yang ada akan semakin sulit dan kepercayaan masyarakat pada kinerja dan
efektivitas pemerintahan akan semakin berkurang. Dengan begitu pada akhirnya
pemerintahan tidak akan memiliki legitimasi.
Contohnya saja banyak pemimpin dan politis seringkali melupakan kewajiban-
nya untuk memimpin negara dengan baik dan memakmurkan rakyatnya, mereka
lebih mementingkan dirinya sendiri akan kekuasaan dan keserakahan yang akhirnya
membuat mereka nekat untuk menjadi seorang koruptor akibatnya banyak nasib
rakyat yang harus dikorbankan dari rakyat miskin menjadi semakin miskin dan
pejabat yang kaya semakin berlimpah ruah hartanya. Dengan ketidakadilan dan
ketidaktegasan seperti ini dari pemerintah membuat rakyat bertindak sendiri dengan
berdemonstrasi menuntut keadilan dan berbuat onar dengan bertindak kekerasan dan
merusak fasilitas umum karena kekecewaannya terhadap pemerintahan yang
dijalankan di Indonesia saat ini.
Dimana secara spesifik terdapat 5 karakteristik demokrasi di Indonesia saat ini
yang mencerminkan demokrasi tanpa demos, diantaranya sebagai berikut :
a. Lemahnya pelaksanaan checks and balances. Ini terlihat dari lemahnya partai,
DPR, kehakiman, dan lain sebagainya dihadapan eksekusif.
b. Kepemimpinan nasional tidak membawa pencerahan/pendewasaan berpolitik.
Para elite juga tidak cukup berhasil dalam memelihara solidaritas masyarakat,
menghindari personifikasi politik, dan mendorong demokrasi substansial-
rasional. Inilah yang akhir-akhir ini menjadi pendorong berkembangnya
pembodohan politik dan manipulasi kepentingan serta pembelahan politik.
c. Penegakan hukum yang tebang pilih. Kedekatan dengan rezim akan membawa
keuntungan tersendiri dalam dunia hukum kita. Selain itu, ada kecenderungan
menerabas aturan kekinian, termasuk omnibus law.
d. Memudarnya partisipasi rakyat yang otonom dan genuine. Ditandai dengan
maraknya politik uang, manipulasi informasi, dan beroperasinya buzzer secara
masif.
e. Terjadinya diskriminasi politik atas nama SARA dan rasa kedaerahan.

4. Demokrasi memerluhkan partisipasi aktif warga Negara dalam pelaksanaannya.


Tidak ada satupun Negara di dunia yang mencapai puncak kejayaannya jika tidak
ada partisipasi warga negaranya. Jelaskan dan berikan contoh partisipasi warga
Negara terhadap negarannya!

Jawaban : Jika didalam demokrasi dalam pelaksanaannya tidak terdapat satupun


partisipasi dari masyarakat/warga negaranya maka tidak akan ada negara di duniaa
yang mencapai puncak kejayaan atau bisa dikatakan tanpa kemampuan
mempertahankan diri suatu negara tidak akan dapat mempertahankan keberadaan-
nya atau eksistensinya. Contoh partisipsi warga negara tehadap negaranya seperti
menciptakan lingkungan yang aman dan damai, baik di lingkungan masyarakat,
keluarga dan sekolah. Lingkungan yang aman dan damai membuat kita nyaman dan
merasa senang berada di lingkungan tersebut. Berperan aktif dalam membela
negara. Ikut memilih dalam pemilihan umum maupun pilkada. Membayar pajak
tepat waktu. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolng antar warga
negara masyarakat. Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Menciptakan kegiatan gotong royong dan semangat persatuan dan kesatuan.

5. Konstitusi apa yang dipakai di Indonesia saat ini? Apakah konstitusi yang berlaku
di Indonesia sudah benar-benar dipahami dan dilaksanakan di kalangan masyarakat
bawah?

Jawaban : Konstitusi yang dipakai di Indonesia saat ini adalah UUD 1945. Menurut
saya, konstitusi yang berlaku di Indonesia ini belum efektif belum sepenuhnya
dipahami dan dilaksanakan di kalangan masyarakat bawah karena salah satu
buktinya itu dalam konstitusi di Indonesia sering mengalami perubahan berkali-kali
dan juga sering ada perubahan amandemen yang terus menerus sehingga membuat
politik menjadi tidak seimbang.

Anda mungkin juga menyukai