Anda di halaman 1dari 9

PKN

1. PENDIDIKAN PANCASILA
• MASALAH MASALAH BANGSA YANG MENDORONG PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA
1. Kasus Sara yang Merajalela
Indonesia adalah negara dengan suku bangsa, agama, dan budaya yang
beragam.Dilingkungan tempat tinggal kita, mungkit telah memiliki rasa toleransi yang
tinggiterhadap perbedaan-perbadaan tersebut. Tapi, dibeberapa tempat masih banyak yangtidak
dapat menerima adanya perbedaan dan melakukan diskriminasi terhadap kaumminoritas.
Sebut saja beberapa masalah yang terjadi belakangan ini terkait sara seperti,penolakan pemimpin
yang memiliki agama yang berbeda dengan mayoritaspenduduknya, pembakaran tempat
ibadah, terorisme, pertikaian antar suku, saling ejekagama dimedia sosial, dan masih banyak lagi.
Kita sebagai bangsa Indonesia harusnyadpat menyadari persamaan latar belakang, tujuan, dan
nasib. Sehingga dapat terciptarasa persatuan yang kuat

2. Korupsi
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenaldimata
dunia karena tingginya tingkat korupsi yang terjadi. Korupsi tidak hanyadilakukan oleh
pejabat kelas atas didaerah pusat saja, tapi juga oleh pejabat didaerahkecil. Hal ini menyebabkan
kerugian negara yang amat besar yang menyengsarakanrakyat dan menimbulkan berbagai
masalah sosial seperti kemiskinan, kesenjangansosial, kualitas pendidikan yang rendah, tingkat
kriminalitas yang tinggi, pengangguran,dan banyaknya daerah tertinggal yang tidak mendapat
fasilitas yang layak. Sebenarnya,negara kita memiliki dana yang cukup untuk mensejahterakan
rakyatnya, tetapi karenaulah para koruptor, uang negara menjadi terbuang sia-sia dan
menyengsarakan penduduk. Namun, penanganan terhadap para koruptor di Indonesia kurang
tegas. Jikakita melihat tindakan yang diambil negara Arab Saudi yang memberlakukan
potongtangan, ataupun negara Tiongkok yang menghukum mati para Koruptor di negaranya,
diIndonesia tidak dapat diberlakukan hal yang demikian dikarenakan adanya HAM

3. Penegakan Hukum yang Lemah


Indonesia merupakan negara hukum. Namun, seperti kasus yang sudah-sudah, kebanyakandari
mereka yang dihukum adalah rakyat kecil. Ini dikarenakan hukum di Indonesiayang tidak adil,
yang lancip terhadap rakyat kecil, tumpul kepada masyarakat kelas atas.Hukum seringkali
disalahgunakan oleh para praktisi hukum yang dapat disuap, sehinggarakyat kecil yang tidak
mempunyai uang, tidak dapat berbuat apa-apa, dan pasrah untuk dihukum bersalah.

4. Pengelolaan Sumber daya yang Buruk


Indonesia dengan segala kekayaan alamnya mulai dari daratan hingga lautan, merupakannegara
yang sangat potensial dan memiliki kekayaan yang tak terhingga. Karena itulah,banyak dari negara
asing yang melirik Indonesia, dan mulai melakukan eksploitasiterhadap alam Indonesia.
Sayangnya, banyak dari kita sebagai masyarakat Indonesia,terutama generasi muda, yang kurang
menyadari bahkan cenderung mengabaikan hal ini.

• SUMBER HISTORIS PENDIDIKAN PANCASILA


Dengan pendekatan historis Anda diharapkan akan memperoleh inspirasi untuk berpartisipasi
dalam pembangunan bangsa sesuai dengan program studi Anda, dalam berbagai kehidupan bangsa,
secara arif dan dapat berusaha menghindari perilaku yang bernuansa kesalahan sejarah. Dalam
peristiwa sejarah nasional banyak hikmah yang dapat dipetik misalnya mengapa bangsa Indonesia
sebelum masa pergerakan nasional selalu mengalami kekalahan dari penjajah? Jawabannya antara
lain karena perjuangan itu bersifat kedaerahan, kurang adanya persatuan, mudah dipecah belah,
dan kalah dalam penguasaan IPTEKS termasuk IPTEKS dalam bidang persenjataan. Ini berarti bahwa
apabila integrasi bangsa lemah dan penguasaan IPTEK lemah, maka bangsa Indonesia dapat kembali
terjajah atau setidak-tidaknya daya saing bangsa melemah. Implikasi dari pendekatan historis ini
adalah meningkatkan motivasi kejuangan bangsa dan meningkatkan motivasi belajar Anda dalam
menguasai Ipteks sesuai dengan prodi masing-masing.

• SUMBER SOSIOLOGIS PENDIDIKAN PANCASILA


Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang kehidupan antar manusia. Didalamnya mengkaji antara lain
latar belakang, susunan dan pola kehidupan 20 sosial dari berbagai golongan dan kelompok
masyarakat, disamping juga mengkaji masalah-masalah sosial, perubahan dan pembaharuan dalam
masyarakat. Menurut Soekanto (1982:19) “Sosiologi dapat menetapkan bahwa suatu masyarakat
pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai-nilai yang tertentu…” Melalui pendekatan sosiologis
Anda diharapkan mengkaji struktur sosial, proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial, dan
masalah-masalah sosial yang patut disikapi secara arif dengan menggunakan standar nilai-nilai yang
mengacu kepada nilai-nilai Pancasila

• SUMBER YURIDIS PENDIDIKAN PANCASILA


Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan landasan dan sumber dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara hukum tersebut. Hal tersebut berarti pendekatan yuridis hukum
merupakan salah satu pendekatan utama dalam pengembangan atau pengayaan materi mata
kuliah pendidikan Pancasila. Urgensi pendekatan yuridis ini adalah dalam rangka menegakkan
undang-undang law enforcement yang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting.
Penegakkan hukum ini hanya akan efektif apabila didukung oleh kesadaran hukum warga negara
terutama dari kalangan intelektualnya. Dengan demikian, pada gilirannya melalui pendekatan
yuridis tersebut mahasiswa dapat berperan serta dalam mewujudkan negara hukum formil dan
sekaligus negara hukum materil, sehingga dapat diwujudkan keteraturan sosial social order dan
sekaligus terbangun suatu kondisi bagi terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat,
sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.

• SUMBER POLITIS PENDIDIKAN PANCASILA


Salah satu sumber pengayaan materi Pendidikan Pancasila adalah berasal dari fenomena kehidupan
politik bangsa kita. Tujuannya agar Anda mampu mendiagnosa dan mampu memformulasikan
saran-saran mengenai bagaimana mewujudkan kehidupan politik yang ideal sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila. Bukankah Pancasila dalam tataran tertentu merupakan ideologi politik yaitu
mengandung nilai-nilai yang menjadi kaidah penuntun dalam mewujudkan tata tertib sosial politik
yang ideal. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Budiardjo 1998:32 yakni: Ideologi politik adalah
himpunan nilai-nilai, idée, norma-norma, kepercayaan dan keyakinan, suatu “Weltanschauung”,
yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia menentukan sikapnya
terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku
politiknya. Melalui pendekatan politik ini Anda diharapkan mampu menafsirkan fenomena politik
dalam rangka menemukan pedoman yang bersifat moral yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
untuk mewujudkan kehidupan politik yang sehat.

2. PANCASILA DALAM SEJARAH KAJIAN BANGSA


• KAJIAN HISTORIS RUMUSAN PANCASILA
Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia Pancasila pada hakikatnya
merupakan Philosofische Grondslag dan Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat
negara (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-unsur alasan filosofis berdirinya suatu
negara. Setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai
agama, budaya, dan adat istiadat Sebuah negara pada hakikatnya dibangun berdasarkan suatu
landasan yang kemudian dijadikan dasar negara. Tanpa disadari nilai – nilai luhur Pancasila sudah
mulai terbentuk sejak masa kerajaan – kerajaan di Indonesia. Sebelum adanya Pancasila sebagai
dasar negara pada saat ini, Pancasila mengalami perkembangan dalam penerapannya di setiap era
sejarah yang telah dilalui bangsa Indonesia. Ada beberapa sejarah yang tercatat diantaranya.

• PANCASILA PRA KEMERDEKAAN


Asal mula Pancasila secara budaya, Menurut Sunoto (1984) melalui kajian filsafat. Pancasila,
menyatakan bahwa unsur-unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri, walaupun secara
formal Pancasila baru menjadi dasar Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945,
namun jauh sebelum tanggal tersebut bangsa Indonesia telah memiliki unsur-unsur Pancasila dan
bahkan melaksanakan di dalam kehidupan merdeka. Sejarah bangsa Indonesia memberikan bukti
yang dapat kita cari dalam berbagai adat istiadat, tulisan, bahasa, kesenian, kepercayaan, agama dan
kebudayaan pada umumnya. (Sunoto, 1984: 1). Dengan rinci Sunoto menunjukkan fakta historis,
diantaranya adalah : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa : bahwa di Indonesia tidak pernah ada
putusputusnya orang percaya kepada Tuhan. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : bahwa bangsa
Indonesia terkenal ramah tamah, sopan santun, lemah lembut dengan sesama manusia. 3. Persatuan
Indonesia : bahwa bangsa Indonesia dengan ciri-cirinya guyub, rukun, bersatu, dan kekeluargaan. 4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan : bahwa
unsur-unsur demokrasi sudah ada dalam masyarakat kita. 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia : bahwa bangsa Indonesia dalam menunaikan tugas hidupnya terkenal lebih bersifat social
dan berlaku adil terhadap sesama. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara, maka nilai-nilai kehidupan berbangsa, bernegara
dan berpemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun pada
kenyataannya, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila telah dipraktekkan oleh nenek moyang bangsa
Indonesia dan kita praktekkan hingga sekarang. Hal ini berarti bahwa semua nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila telah ada dalam kehidupan rakyat Indonesia sejak zaman nenek
moyang. .Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan Rancangan pembukaan
Hukum Dasar, yang oleh Mr. M. Yamin dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Dalam
piagam Jakarta pada alenia ketiga juga memuat rumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
yang pertama berbunyi “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini
menyatakan kemerdekaannya”.Kalimat ini merupakan cetusan hati nurani bangsa Indonesia yang
diungkapkan sebelum Proklamasi kemerdekaan, sehingga dapat disebut sebagai declaration of
Indonesian Independence
• PANCASILA ERA KEMERDEKAAN
Bangsa Indonesia pasca kemerdekaan mengalami banyak perkembangan. Sesaat setelah
kemerdekaan Indonesia pada 1945, Pancasila melewati masamasa percobaan demokrasi. Pada
waktu itu, Indonesia masuk ke dalam era percobaan demokrasi multi-partai dengan sistem kabinet
parlementer. Partaipartai politik pada masa itu tumbuh sangat subur, dan proses politik yang ada
cenderung selalu berhasil dalam mengusung kelima sila sebagai dasar negara (Somantri, 2006).
Pancasila pada masa ini mengalami masa kejayaannya. Selanjutnya, pada akhir tahun 1959, Pancasila
melewati masa kelamnya dimana Presiden Soekarno menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Pada
masa itu, presiden dalam rangka tetap memegang kendali politik terhadap berbagai kekuatan
mencoba untuk memerankan politik integrasi paternalistik (Somantri, 2006). Pada akhirnya, sistem
ini seakan mengkhianati nilai-nilai yang ada dalam Pancasila itu sendiri, salah satunya adalah sila
permusyawaratan. Kemudian, pada 1965 terjadi sebuah peristiwa bersejarah di Indonesia dimana
partai komunis berusaha melakukan pemberontakan. Pada 11 Maret 1965, Presiden Soekarno
memberikan wewenang kepada Jenderal Suharto atas Indonesia. Ini merupakan era awal orde baru
dimana kemudian Pancasila mengalami mistifikasi. Pancasila pada masa itu menjadi kaku dan mutlak
pemaknaannya. Pancasila pada masa pemerintahan presiden Soeharto kemudia menjadi corevalues
(Somantri, 2006), yang pada akhirnya kembali menodai nilai-nilai dasar yang sesungguhnya
terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Pada 1998, pemerintahan presiden Suharto berakhir dan
Pancasila kemudian masuk ke dalam era baru yaitu era demokrasi, hingga hari ini
 Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima oleh Amerika Serikat yang
mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang
 Sehari kemudian BPUPKI berganti nama menjadi PPKI menegaskan keinginan dan tujuan mencapai
kemerdekaan Indonesia
 Untuk merealisasikan tekad kemerdekaan, pada 16 Agustus 1945 terjadi perundingan antara
golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks proklamasi yang berlangsung singkat,
mulai pukul 02.00-04.00.
 Teks proklamasi sendiri disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo di
ruang makan Laksamana Tadashi Maeda tepatnya di jalan Imam Bonjol No 1.
 Konsepnya sendiri ditulis oleh Ir. Soekarno. Sukarni (dari golongan muda) mengusulkan agar yang
menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa
Indonesia. Kemudian teks proklamasi Indonesia tersebut diketik oleh Sayuti Melik
• PANCASILA ERA ORDE LAMA
Pancasila sebagai idiologi Negara dan falsafah bangsa yang pernah dikeramatkan dengan sebutan
azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya pada akhir dua dasa warsa setelah proklamasi
kemerdekaan.Meredupnya sinar api pancasila sebagai tuntunan hidup berbangsa dan bernegara
bagi jutaan orang diawali oleh kahendak seorang kepala pemerintahan yang terlalu gandrung pada
persatuan dan kesatuan. Kegandrungan tersebut diwujudkan dalam bentuk membangun kekuasaan
yang terpusat, agar dapat menjadi pemimpin bangsa yang dapat menyelesaikan sebuah revolusi
perjuangan melawan penjajah (nekolim, neokolonialisme) serta ikut menata dunia agar bebas dari
penghisapan bangsa atas bangsa dan penghisapan manusia dengan manusia. Orde lama berlangsung
dari tahun 1959- 1966. Pada masa itu berlaku demokrasi terpimpin. Setelah menetapkan berlakunya
kembali UUD 1945, Presiden Soekarno meletakkan dasar kepemimpinannya. Yang dinamakan
demokrasi terimpin yaitudemokrasi khas Indonesia yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Demokrasi terpimpin dalam prakteknya tidak sesuai dengan makna
yang terkandung didalamnya dan bahkan terkenal menyimpang. Dimana demokrasi dipimpin oleh
kepentingan-kepentingan tertetu. Masa pemerintahan Orde Lama, kehidupan politik dan
pemerintah sering terjadi penyimpangan yang dilakukan Presiden dan juga MPRS yang bertentangan
dengan pancasila dan UUD 1945. Artinya pelaksanaan UUD1945 pada masa itu belum dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi karena penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada
kekuasaan seorang presiden dan lemahnya control yang seharusnya dilakukan DPR terhadap
kebijakan-kebijakan. Selain itu, muncul pertentangan politik dan konflik lainnya yang
berkepanjangan sehingga situasi politik, keamanaan dan kehidupan ekonomi makin memburuk
puncak dari situasi tersebut adalah munculnya pemberontakan G30S/PKI yang sangat
membahayakan keselamatan bangsa dan Negara. Mengingat keadaan makin membahayakan Ir.
Soekarno selaku presiden RI memberikan perintah kepada Letjen Soeharto melalui Surat Perintah 11
Maret 1969 (Supersemar) untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan bagi terjaminnya
keamanaan, ketertiban dan ketenangan serta kesetabilan jalannya pemerintah. Lahirnya Supersemar
tersebut dianggap sebagai awal masa Orde Baru.
• PANCASILA ERA ORDE BARU
Era Orde Baru dalam sejarah republik ini merupakan masa pemerintahan yang terlama, dan bisa juga
dikatakan sebagai masa pemerintahan yang paling stabil. Stabil dalam artian tidak banyak gejolak
yang mengemuka, layaknya keadaan dewasa ini. Stabilitas yang diiringi dengan maraknya
pembangunan di segala bidang. Era pembangunan, era penuh kestabilan, menimbulkan romantisme
dari banyak kalangan. Diera Orde Baru, yakni stabilitas dan pembangunan, serta merta tidak lepas
dari keberadaan Pancasila. Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan
kekuasaan di Indonesia. Pancasila begitu diagung-agungkan; Pancasila begitu gencar ditanamkan
nilai dan hakikatnya kepada rakyat; dan rakyat tidak memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang
mengganjal. Menurut Hendro Muhaimin bahwa Pemerintah di era Orde Baru sendiri terkesan
“menunggangi” Pancasila, karena dianggap menggunakan dasar negara sebagai alat politik untuk
memperoleh kekuasaan. Disamping hal tersebut, penanaman nilai-nilai Pancasila di era Orde Baru
juga dibarengi dengan praktik dalam kehidupan sosial rakyat Indonesia. Kepedulian antarwarga
sangat kental, toleransi di kalangan masyarakat cukup baik, dan budaya gotong-royong sangat
dijunjung tinggi. Selain penanaman nilai-nilai tersebut dapat dilihat dari penggunaan Pancasila
sebagai asas tunggal dalam kehidupan berorganisasi, yang menyatakan bahwa semua organisasi,
apapun bentuknya, baik itu organisasi masyarakat, komunitas, perkumpulan, dan sebagainya
haruslah mengunakan Pancasila sebagai asas utamanya. Pada era Orde Baru sebagai era
“dimanismaniskannya” Pancasila. Secara pribadi, Soeharto sendiri seringkali menyatakan
pendapatnya mengenai keberadaan Pancasila, yang kesemuanya memberikan penilaian setinggi-
tingginya terhadap Pancasila. Ketika Soeharto memberikan pidato dalam Peringatan Hari Lahirnya
Pancasila, 1 Juni 1967. Soeharto mendeklarasikan Pancasila sebagai suatu force yang dikemas dalam
berbagai frase bernada angkuh, elegan, begitu superior. Dalam pidato tersebut, Soeharto
menyatakan Pancasila sebagai “tuntunan hidup”, menjadi “sumber tertib sosial” dan “sumber tertib
seluruh perikehidupan”, serta merupakan “sumber tertib negara” dan “sumber tertib hukum”.
Kepada pemuda Indonesia dalam Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1974, Soeharto menyatakan,
“Pancasila janganlah hendaknya hanya dimiliki, akan tetapi harus dipahami dan dihayati!” Dapat
dikatakan tidak ada yang lebih kuat maknanya selain Pancasila di Indonesia, pada saat itu, dan dalam
era Orde Baru.
• PANCASILA ERA REFORMASI
Memahami peran Pancasila di era reformasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara dan
ideologi nasional, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki
pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan,
peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
sebagai paradigma ketatanegaraan artinya pancasila menjadi kerangka berpikir atau pola berpikir
bangsa Indonesia, khususnya sebagai dasar negara ia sebagai landasan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sebagai negara hukum, setiap perbuatan baik dari warga masyarakat maupun dari
pejabat-pejabat harus berdasarkan hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Dalam
kaitannya dalam pengembangan hukum, Pancasila harus menjadi landasannya. Artinya hukum yang
akan dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila Pancasila. Substansi produk
hukumnya tidak bertentangan dengan sila-sila pancasila. Mulai masa Reformasi, penerapan
Pancasila sebagai ideologi negara juga terus dikembangkan sampai saat ini. Pada era Reformasi,
Pancasila direinterpretasi, yaitu Pancasila harus selalu diinterpretasikan kembali sesuai dengan
perkembangan zaman. Penginterpretasian Pancasila harus relevan dan kontekstual, serta sinkron
atau sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Berbagai perubahan dilakukan untuk memperbaiki
nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara di bawah ideologi Pancasila. Namun, masih banyak
masalah sosial-ekonomi yang belum juga terselesikan. Pancasila di era Reformasi pun dapat
dikatakan tidak jauh berbeda dengan era Orde Lama dan Orde Baru, karena tetap ada tantangan
yang harus dihadapi. Tantangan tersebut adalah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang masih
terus terjadi. Pancasila seakan-akan tidak memiliki kekuatan untuk menuntun masyarakat. Beberapa
kelemahan yang melenceng dari nilai-nilai Pancasila di era Reformasi, yaitu:
• Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa tanpa memperhatikan relevansinya dengan
perkembangan zaman
• Para elite politik cenderung hanya memanfaatkan gelombang reformasi ini untuk meraih
kekuasaan
• Pemerintah kurang konsisten dalam menegakkan hukum
• Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan adanya konflik di beberapa daerah

3. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA


• KONSEP PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
1. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara termaktub dalam uud nr Indonesia Tahun 1945. Dalam
Pembukaan Undang-Undang Tahun 1945 alinea keempat terdapat rumusan Pancasila sebaga
Pancasila sebagai dasar negara dinyatakan secara jelas dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Dasar Negara Republik Indonesia i dasar negara Indonesia. Pengertian Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi:
“... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam Indonesia, yang berbentuk
dalam suatu susunan negara Indonesia suatu undang-undang dasar negara yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada ....”
2. Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978
tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa)
dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara

• KONSEP PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA


1. Para pendiri negara Indonesia sudah mengatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan sebuah
dasar bagi penyelenggaraan negara. Dasar Negara tersebut biasanya juga disebut dengan “ideologi
negara”.
2. Ideologi berasal kata “idea”, yang artinya yang artinya pengetahuan. Secara harfiah Ide, konsep atau
gagasan, cita-cita dan “logos” ideologi berarti ilmu tentang pemikiran, ide-ide, keyakinan atau
gagasan. keyakinan, dan kepercaya Dalam pandangan yang lebih luas ideologi adalah cita-cita, an
yang dijunjung tinggi oleh suatu bangsa dijadikan pedoman hidup dan pandangan hidup dalam
seluruh gerak aktivitas bangsa tersebut.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga Disebut way of life, pegangan hidup, pedoman hidup,
pandangan dunia Pandangan hidup adalah sebagai atau petunjuk hidup. suatu prinsip atau asas yang
mendasari segala jawaban terhadap pertanyaan dasar, untuk apa seseorang itu hidup. Berdasarkan
pengertian tersebut, dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi dasar mengenai
kehidupan yang dicita–citakan, terkandung pula dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai
wujud kehidupan yang dianggap baik

• ARTI PENTING DAN IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PHB
1. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa untuk
mengatur penyelenggaraan negara
2. Seluruh sila dari Pancasila tersebut tidak dapat dilaksanakan secara terpisah. Karena Pancasila
merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Dalam pelaksanaan sila kesatu Pancasila
melandasi sila kedua, ketiga keempat dan kelima. Maka dari itu Pancasila harus dilaksanakan secara
utuh dan konsekwen.

• ASPEK SOSIOLOGIS, HISTORIS, YURIDIS DAN POLITIS PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Sumber sosiologis pancasila sebagai dasar negara telah berakar dalam kehidupan masyarakat meliputi
hal-hal sebagai berikut: Pertama, nilai-nilai ketuhanan dapat ditemukan dalam kehidupan beragama
masyarakat indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan berbeda-beda
4. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
• KONSEP IDEOLODI, CIRI-CIRI DAN DIMENSI IDEOLOGI
Ideologi berasal kata “idea”, yang artinya yang artinya pengetahuan. Secara harfiah Ide, konsep atau
gagasan, cita-cita dan “logos” ideologi berarti ilmu tentang pemikiran, ide-ide, keyakinan atau
gagasan. keyakinan, dan kepercayaan.

Mengandung Cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan
bernegara Harus bisa menerima perkembangan dan perubahan tanpa harus menghilangkan nilai -
nilai dasarnya. Bersumber dari nilai - nilai hidup masyarakat dan berakar dari realitas yang ada dalam
kehidpan masyarakat.

-Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang tercamtum di ideologi tersebut mencerminkan
kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat dimana ideologi itu ada untuk pertama kalinya.
-Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang tercamtum dalam nilai dasar tersebut bisa
memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat mengenai masa depan yang lebih
baik.
-Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan menyesuaikan diri
dengan perkembangan masyarakatnya.

• KONSEP DAN IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


1. Ketuhanan Yang Maha Esa : bahwa di Indonesia tidak pernah ada putusputusnya orang percaya
kepada Tuhan. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : bahwa bangsa Indonesia terkenal ramah
tamah, sopan santun, lemah lembut dengan sesama manusia. 3. Persatuan Indonesia : bahwa
bangsa Indonesia dengan ciri-cirinya guyub, rukun, bersatu, dan kekeluargaan. 4. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan : bahwa unsur-unsur
demokrasi sudah ada dalam masyarakat kita. 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia :
bahwa bangsa Indonesia dalam menunaikan tugas hidupnya terkenal lebih bersifat social dan
berlaku adil terhadap sesama.

• KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN IDEOLOGI PANCASILA


Adapun keunggulan Pancasila jika dibandingkan dengan ideologi-ideologi lain diantaranya,
memuat nilai-nilai yang universal dan menyeluruh, sesuai dengan Hak Asasi Manusia (HAM), sesuai
dengan kodrat manusia, menampung dan memberikan wadah bagi sesama golongan, serta
merupakan ideologi terbuka kelemahan: Terlalu ditinggi-tinggikan (berlebihan) Kelemahan
Pancasila dibandingkan ideology-ideologi lain sangatlah sulit untuk dicari. Karena Pancasila sendiri
mengambil segala hal-hal positif yang ada dalam setiap ideology yang ada.

• PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI LAIN liberalism, komunisme,


sosialisme
1. Perbedaan ideologi pancasila dengan liberalisme di bidang politik adalah pancasila
mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban, sementara liberalisme
mengutamakan kebebasan hak individu secara mutlak
2. Ideologi pancasila berdasar kepada lima sila dalam pancasila. Sila pertama pancasila
menyatakan bahwa Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Paham atheis atau
paham yang tidak mempercayai adanya Tuhan tidak diterima dalam ideologi pancasila.
Sedangkan, ideologi liberalisme membebaskan penduduknya untuk memilih. Penduduknya
dapat memilih untuk meyakini Tuhan atau memilih menjadi atheis.
3. Ideologi pancasila menghargai adanya kesamaan hukum dan kebebasan hak individu yang
dibatasi, maka Indonesia melalui ideologi pancasilanya sangat menghormati keberagaman.
Sedangkan, ideologi liberalisme tidak demikian karena liberalisme menganut kebebasan
individu yang mutlak. Sehingga, penduduk dengan komunitas terbesar akan lebih dihargai
daripada penduduk minoritas.

1. Ideologi pancasila menerapkan prinsip persatuan dan kebersamaan yang dimiliki manusia
dalam kehidupan berbangsa dan benegara. Sementara, komunisme hanya memiliki satu
kekuasaan melalui partai komunis. Ideologi komunisme juga membatasi demokrasi
sehingga rakyat tidak memiliki kebebasan berbicara
2. Seluruh kekayaan alam yang ada dikelola oleh negara dan sebesar-besarnya dimanfaatkan
untuk kepentingan masyarakat dalam ideologi pancasila, sedangkan ideologi komunis
menerapkan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi dan sepenuhnya dikendalikan
oleh negara.
3. perbedaan ideologi pancasila dengan komunisme dalam bidang agama adalah ideologi
pancasila membebaskan warganya memilih agama atau keyakinan, sedangkan komunisme
menganggap agama sebagai candu sehingga keberadaannya tidak diperlukan.
4. Ideologi pancasila mengakui kebudayaan yang dimiliki individu. Sementara komunisme
menganggap individu dan masyarakat kurang penting karena kepentingan negara adalah
yang utama

Anda mungkin juga menyukai