Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NANDA TRISNA MUTHMAINNAH

NIM : 4163341039
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI EKSTENSI B 2016

UJIAN TENGAH SEMESTER


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Petunjuk:

1. Kerjakan soal di bawah ini dengan cermat dan kerjakan sesuai kemampuan sendiri (Dilarang
Mencontek/copy faste)!
2. Kumpulkan dengan mengirimkan jawaban lewat e-mail mrlan.mr.n@gmail.com. Batas akhir
pengumpulan Ujian adalah Hari Rabu tanggal 11 Oktober 2017pukul 21.00 WIB
3. Pengiriman melewati batas waktu yang ditentukan tidak diterima.

Pertanyaan:

1. Jelaskanlah pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan di pelajari pada tingkat Perguruan


Tinggi!
Jawab: membangkitkan kembali semangat kebangsaan mahasiswa dalam menghadapi
pengaruh globalisasi dan mengukuhkan semangat bela negara,memupuk kesadaran cinta
tanah air, mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, serta
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

2. Jelaskanlah makna bahwa kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat!
Jawab: Kesatuan antara sila-sila Pancasila tidak hanya kesatuan yang bersifat logis saja,
kesatuan menurut isi, atau kesatuan formal logis lainnya, namun sila-sila Pancasila memiliki
suatu kesatuan meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis, dan dasar aksiologis
dari sila-sila Pancasila. Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat
memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis, dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda
dengan sistem filsafat lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme,
idealisme, dan lain paham filsafat di dunia

3. Sebagaimana diketahui Bahasa Indonesia merupakan salah satu Indentitas Nasional. Menurut
Kepala Badan Bahasa Kemendikbud “Saat ini penggunaan bahasa asing di ruang publik
sangat marak terjadi, yang kemudian diperparah dengan adanya rasa bangga dalam
menggunakan bahasa asing di setiap aktivitas sehari-hari”. Berdasarkan pendapat tersebut,
kemukakanlah bagaimana dampak penggunaan bahasa asing di ruang publik terhadap
eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Indentitas Nasional!
Jawab: dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara serta Lagu Kebangsaan. Dasar pertimbangan tentang bendera, bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan Indonesia diatur dalam undang-undang karena (1) bendera,
bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan sarana pemersatu,
identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan
negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945; dan (2) bahwa bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan
Indonesia merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa,
kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia juga merupakan jati diri Bangsa
Indoensia.

4. Dewasa ini berkembang luas kecenderungan seseorang menuntut hak sementara ketika
melaksanakan kewajibannya enggan dilaksanakan. Melihat fenomena tersebut tentunya
diperlukan harmoni antara hak dan kewajiban warga Negara. Untuk itu, kemukakanlah
bagaimana bentuk harmoni antara hak dan kewajiban saudara sebagai mahasiswa dan warga
Negara Indonesia!

Jawab: Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri.
Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya.
Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang
sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban
seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan
kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak
untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat
banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi
daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan
haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari
mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak
warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal
ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan
pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa
Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-
hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang
selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
5. Ketika proses pemilihan umum berlangsung tidak sedikit warga Negara yang memilih
menjadi “golput” atau tidak memanfaatkan hak pilihnya. Berdasarkan fakta tersebut
bagaimana dampak “golput” terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia!
Jawab: a.Terlalu banyak membuang waktu, biaya dan tenaga, tidak tercapainya sasaran dan
tujuan dari pemilihan umum itu sendiri

b.Terdapat money politics sehingga masyarakat berubah pola pikir menjdi matrealisitis

c.Terjadinya konflik di tengah-tengah masyarakat baik secara vertikal maupun horizontal.

d.Permasalahan dalam pelaksanaan terkait teknis dan tahapan pemilihan umum kepala
daerah yang memunculkan berbagai permasalahan.

e.Tingginya kasuskorupsi yang disebabkan implikasi dari money politics dalam pemilihan
umum kepala daerah langsung menyebabkan pelayanan dasar dan pelayanan umum menjadi
tidak egaliter.

f.Ketidaksiapan APBD dalam penyelenggaraan pemilu kada dibeberapa daerah.

g.Tinggi angka golput dan suara tidak sah.

h.Kecendrungan masyarakat memilih berdasarkan figur publik dan kurang memperhatikan


kemampuan kepemimpinan.

Anda mungkin juga menyukai