Anda di halaman 1dari 4

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK.PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

Skor Nilai:

“PUANG: A MEDIUM OF BLESSINGS IN KINSHIP SYSTEM OF PAKPAK TRIBE


(PUANG: SEBUAH MENENGAH DARI BERKAH DI KEKERABATAN SISTEM
PAKPAK SUKU)”

OLEH : YAKOBUS NDONA DAN JOHANNES JEFRIA GULTOM

NAMA : LORENTINA PANDIANGAN

NIM : 7183141046

DOSEN PENGAMPU : YAKOBUS NDONA

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2020
1.IDENTITAS JURNAL

Judul Jurnal                : Puang: A Medium Of Blessings In Kinship System Of Pakpak Tribe


(Puang: Sebuah Menengah Dari Berkah Di Kekerabatan Sistem Pakpak
Suku

Penulis :1.Yakobus Ndona, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan,


Universitas Negeri Medan

2. Johannes Jefria Gultom, English Program Studi Pendidikan, Fakultas


Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan

E-Mail : yakobusndona@unimed.ac.id

johannes@unimed.ac.id

Tahun Terbit               : 2019

Volume Penerbitan     :

Jumlah Artikel   :1

e-ISSN :

Nomor Jurnal : DOI 10,4108 / eai.24-10-2019.2290567

Halaman :

Download : http://journal.uad.ac.id/index.php/citizenship

2. POKOK POKOK PIKIRAN DALAM JURNAL

1.Puang

Puang menempati posisi sentral dalam kehidupan masyarakat Pakpak. Puang, dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Pakpak, sering disebut sebagai kula-kula dan kalembubu.Syarat kula-kula
diadaptasi dari bahasa Batak Toba, hula-hula, sedangkan istilah kalembubu diadaptasi dari
kalembubu. Syarat kula-kula diadaptasi dari bahasa Batak Toba, hula-hula, sedangkan istilah
kalembubu diadaptasi dari bahasa Karo.

Puang adalah saudara (s) dari ibu dan orang tua-di-hukum. Puang, dalamkonteks yang lebih luas,
juga dipahami sebagai pemberi nenek moyang perempuan dari keluarga besar dan klan.

2. Sulang Silima

Sulang silima terdiri dari 5 unsur.


Jumlah 'lima' bagi masyarakat Pakpak memiliki arti penting, lima sama dengan tiga, yang
merupakan angka ganjil untuk memastikan kesepakatan dalam pembahasan.

Pola 'lima' di kalangan petani kemudian berkembang menjadi sistem kekerabatan, dengan puang
di posisi hulu, berru di hilir, sibeltek denggan (perisang isang ,tengah pertualang dan parekur-
ekur) di posisi tengah yang melebar ke samping.

3.Tradisi Pakpak mengharuskan semua pihak untuk sembah ( ibadah) yang Puang.
Prinsip yang selalu dipegang adalah kegaben sembah merpuang, yang berarti menyembah
puang.

Masyarakat Pakpak menyadari bahwa berasal kehidupan dari ibu, tapi ibu berasal dari puang.
Puang, dalam posisi ini, mewakili Mpung, penguasa alam yang merupakan asal dasar dari semua
kehidupan. Puang sebagai pengulangan Mpung memegang mandat ilahi.

4. Penggambaran puang sebagai wajah dari Mpung Debata Kase-Kase. Fenomena ini
menggambarkan apresiasi masyarakat Pakpak yang keilahian tertinggi, Mpung, adalah dasar dari
eksistensi. Keberadaan, bagi manusia Pakpak dapat dicapai hanya dalam kaitannya dengan
Mpung.

3. KELEBIHAN DAN KEKURAANGAN JURNAL

Jurnal ini mampu mengulas makna puang ditengah tengah masyarakat pakpak secara luas dan
menyeluruh sehingga mampu menambah wawasan bagi masyarakat Suku Pakpak terkait
denagan makna puang,dan juga memberi pengetahuan baru kepada yang bukan suku pakpak
mengenai bagaimana makna sesungguhnya dari kata puang didalam masyarakat Pakpak .Bahasa
yang digunakan adalah bahasa yang mudah dipahami .sekalipun ada istilah istilah baru penulis
memberikan penjelasan terkait dengan istilah tersebut dan juga menyertakan sumber.

4. REFLEKS KRITIS

1. Puang adalah unsur utama dalam kekerabatan dari suku Pakpak .Puang menempati posisi
sentral dalam kehidupan masyarakat Pakpak. orang Pakpak dimasukkan puang sebagai
dihormati, mendengarkan, dan pihak dipatuhi
2.Pada hakekatnya sulang silima melekat pada setiap masyakat suku pakpak ,karena sulang
silima terkait dengan sistem kekerabatan dan struktur sosial masyarakat Pakpak .sejak lahir
seorang individu sudah masuk dalam sistem kekerabatan dan struktur sulang silima .Kelima
unsur dalam sulang silima sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai
aspek kehidupan terutama dalam sistem kekerabatan upacara adat maupun dalam konteks
keputusan keputusan komunitas.Artinya kelima unsur ini harus terlibat agar keputusan yang
diambil menjadi sah secara adat.
5.KESIMPULAN

Pertama, identitas masyarakat Pakpak ini Sulang Silima Sistem disembah, karena mewakili
keilahian tertinggi dan media berkah. Keberadaan puang didasarkan pada ayah dan mendasari
penempatan puang sebagai bab dari Mpung ayah, penguasa alam semesta dan sumber dasar
kehidupan, yang penuh kasih dan berkat. penempatan puang sebagai representasi dan menengah
berkat Mpung, bersama dengan segala bentuk rasa hormat dan kesetiaan menggambarkan
masyarakat Pakpak berkeyakinan bahwa keberadaan hanya dapat dicapai mengenai keilahian
tertinggi, dasar dan sumber dasar kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai