Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Lorentina Pandiangan

Nim : 7183141046

Kelas : Pendidikan Ekonomi C 2018

1. Perbedaan tarif dan kuota

Jawab:

Tarif adalah pajak impor sedangkan kuota adalah semacam batas jumlah yang ditetapkan pada
impor. Kebijakan tarif : kebijakan pengenaan biaya pada barang yang akan diimpor dengan
tujuan untuk meningkatkan devisakebijakan quota : kebijakan pembatasan jumlah barang yang
akan diimpor dengan tujuan untuk melindungi produsen dalam negeri.

Pihak yang dirugikan oleh adanya tarif adalah pihak yang mengekspor barang tersebut dan
pihak yang mengimpor karena harus membayar pajak atau bea masuk impor. sedangkan pihak
yang diuntungkan dari kebijakan tarif ini adalah perusahaan yang baru berkembang karena dari
adanya tarif perusahaan besar yang melakukan impor dapat mengurangi kegiatan impor
sehingga perusahaan yang masih berkembang dapat memperoleh keuntungan maksimal

2. Contoh perhitungan nilai tukar

Misalkan kita membeli sepatu dengan harga di Amerika adalah 400 dolar sedangkan di
Indonesia Rp2.000.000. Untuk perbandingan harga keduanya, maka harus mengubahnya
menjadi mata uang umum, jika 1 dolar Rp10.000 maka harga sepatu di Amerika Rp4.000.000.
Sehingga dalam membandingkan harga sepatu di Amerika dan Indonesia, dapat disimpulkan
harga separu di Indonesia ½ harga dari harga sepatu di Amerika.

3. Perkembangan perdagangan internasional dimasa pendemi

Pertumbuhan ekonomi global di awal tahun 2020 mulai menunjukkan gejala penurunan,
dimulai dengan penurunan pertumbuhan ekonomi di negara maju, bahkan hingga negara
berkembang. Keadaan tersebut semakin diperparah dengan adanya pandemi Covid 19 yang
dialami hampir seluruh negara di dunia. Banyak negara diketahui memberlakukan hambatan
impor di tengah kondisi pandemi Covid-19. Ini membuat upaya peningkatan produk ekspor
Indonesia akan sulit dilakukan.
Sejumlah pasar tujuan ekspor andalan Indonesia seperti AS, China, Singapura dan Eropa yang
mengalami kontraksi ekonomi dipastikan akan melakukan perlindungan bagi industri dalam
negerinya dan melakukan hambatan impor.pandemi Covid-19 telah mengubah pola
perdagangan global yang tadinya berpusat di China kini menyebar ke sejumlah negara.
Indonesia pun mendapat imbas positif karena mendapat relokasi sejumlah industri.Pandemi
juga disebutnya membuat biaya logistik meningkat.

Di sisi lain, meski Indonesia tergabung dalam sejumlah kesepakatan perdagangan internasional,
saat ini banyak negara yang meninggalkan kesepakatan tersebut dan kembali menerapkan
hambatan perdagangan.

Selain itu, sejumlah negara juga melakukan pembatasan distribusi di negara mereka sehingga
barang impor masuk jadi berkurang. Ada pula sejumlah negara yang melakukan pengetatan
dengan penambahan standar-standar tertentu. Artinya, barang impor boleh masuk, namun
harus memenuhi syarat yang dipersulit.

4. Solusi masalah perdagangan internasional akibat adanya pendemic covid-19

Salah satu yang bisa dilakukan untuk meninggalkan kebijakan proteksionisme dan memastikan
perdagangan tetap berjalan adalah dengan mengeliminir hambatan perdagangan, baik
hambatan tarif maupun hambatan non-tarif.“Pemerintah juga harus berkomitmen untuk
menghindari larangan ekspor komoditas penting, misalnya saja peralatan medis, yang akan
memperburuk ketersediaan barang secara global.

Negara-negara perlu melakukan beberapa hal berikut, seperti menghapuskan tarif untuk
peralatan medis dan obat-obatan, tidak memberlakukan larangan ekspor untuk peralatan
medis dan obat-obatan, perlunya menyederhanakan birokrasi, transparansi data kesehatan,
transparansi dalam pengumpulan dan berbagi data epidemiologis, meningkatkan kerja sama
dengan negara lain terkait ketersediaan obat-obatan serta mendukung inovasi, termasuk hak
kekayaan intelektual. Selain itu, upaya-upaya untuk berinovasi sangat penting untuk
menemukan solusi jangka panjang untuk penyakit yang baru teridentifikasi seperti Covid-19,
misalnya saja penemuan teknik perawatan baru dan vaksin.

5. Contoh penerapan teori heckser - Olin

Misalnya Negara A memiliki tenaga kerja yang banyak dan relatif sedikit kapital, maka untuk
sejumlah pengeluaran uang tertentu akan memperoleh tenaga kerja lebih banyak dari kapital

Contoh Uang Rp 10.000.000 dapat utk membeli 20 unit tenaga kerja atau 5 unit mesin, Jadi 20
unit TK = 5 unit mesin. Atau 4 TK = 1 unit mesin.

Contoh 2
Misalnya Negara B lebih banyak memiliki kapital/mesin dan relatif sedikit tenaga kerja. Maka di
negara B pengeluaran Rp 10.000.000 akan memperoleh tenaga kerja 10 unit atau 20 unit
mesin. • Harga 1 unit TK = 2 unit mesin

Anda mungkin juga menyukai