Anda di halaman 1dari 5

UTS PEMASARAN INTERNASIONAL

NAMA : AGUS HUMAEDI


NIM : 112021552
KELAS : MA.19.BA.PMS

1. Pemasaran internasional merupakan suatu kegiatan pemasaran dengan


jangkauan dari suatu negara ke negara lain nya, atau antar negara. Atau bisa di
istilahkan dengan perdagangan bebas. Adapun tujuan pemasaran dapat
memberikan hasil yang diinginkan, seperti: peningkatan volume penjualan;
menyediakan kondisi yang lebih menguntungkan untuk kegiatan produksi dan
bisnis; akses ke pasar baru; pengurangan biaya per unit produksi komoditas;
pembentukan citra positif di antara konsumen dan lainnya.
2. Strategi pemasaran global
a. No Foreign Marketing
Perusahaan sudah berhubungan dengan dunia internasional tetapi
bukan karena inisiatif atau belum ada usaha sendiri dengan untuk
memasarkan ke pasar luar negeri. Produk perusahaan beredar di pasar
internasional karena pesanan dari pasar luar negeri, pelanggan asing datang
ke perusahaan. atau atas usaha pihak eksportir.
b. Infrequent Foreign Marketing
Perusahaan mulai memasarkan sendiri ke pasar luar negeri tetapi
hanya kalau mempunyai surplus produksi. Apabila pasar domestik masih
mampu menyerapnya, kegiatan ini ditinggalkan. Pada tahap ini belum ada
penyesuaian organisasi maupun prosuknya untuk pasar internasional.
c. Reguler Foreign Marketing
Produsen sudah mempunyai perencanaan untuk memasarkan
produknya ke pasar asing. Dipasarkan sendiri atau melalui penyalur domestik
atau distributor asing. Tujuannya melakukan ekspansi pasar domestik dengan
sudah mulai berusaha memahami kebutuhan maupun keinginan pasar
internasional.
d. Global Marketing Operations
Pada fase ini, produsen benar-benar telah terlibat dengan dunia
internasional secara global. Kegiatannya tidak hanya sebatas pemasaran saja,
tetapi sudah merencanakan operasional pendek maupun organisasi bersaing
di pasar dunia.
Contoh perusahaan
Nike, Perusahaan sepatu dan olahraga Nike menggunakan strategi
pemasaran internasional metode sponsor internasional dengan selektif.
Meskipun pengeluaran untuk sponsor sangat tidak dapat diprediksi, biaya
permintaan produk pasca sponsorship biasanya meningkat tajam. Hal ini
dikarenakan perusahaan Nike seringkali menjadi sponsor pada aneka
turnamen dan kejuaraan. Pun strategi ini sukses menarik perhatian arena
olahraga berskala internasional.

3. Keunggulan absolut mencerminkan perbandingan produktivitas satu orang,


perusahaan, atau negara dengan orang lain, sementara keunggulan komparatif
didasarkan pada biaya peluang relatif antar orang, perusahaan, atau negara.
Contoh dari praktik keunggulan komparatif adalah kerjasama antara Indonesia
dan Malaysia dalam memanfaatkan tenaga kerja untuk input produksi garmen.
Dengan asumsi bahwa jumlah gaji untuk tenaga kerja sama, maka jumlah jumlah
produksi sepatu dan garmen yang akan dihasilkan dari masing-masing negara
adalah:
a. Indonesia: garmen 100, sepatu 120

b. Malaysia: garmen 90, sepatu 80

Dari data di atas, bisa kita simpulkan bahwa Indonesia memiliki


keunggulan absolut untuk produksi garmen. Sebab, Indonesia bisa
menghasilkan lebih banyak dibandingkan dengan Malaysia. Per jamnya,
Indonesia bisa menghasilkan 100 unit garmen, sementara Malaysia hanya
bisa menghasilkan 90 unit saja. Selain itu, Indonesia juga bisa memproduksi
120 sepatu, sementara Malaysia hanya mampu 80 unit saja.
Berikut contoh keunggulan absolut antara dua negara.

Negara Produksi Perbandingan Dasar Tukar Dalam Negeri


Kain TV Kain/TV TV/Kain
Indonesia 90 60 90/60 = 1,5 60/90 = 0,67
Belanda 50 100 50/100 = 0,5 100/50 = 2

Dari data tersebut, Indonesia punya keunggulan mutlak dalam produksi kain.
Sementara, keunggulan mutlak Belanda ada pada produksi TV.

4. Perbedaan Antara Hambatan Tarif dan Non-Tarif


Perbedaan antara hambatan tarif dan non-tarif dapat ditarik dengan jelas pada poin-
poin berikut ini:
 Hambatan Tarif menyiratkan pajak atau bea yang dikenakan oleh
pemerintah negara tersebut atas impor barang dari negara asing sehingga
dapat membatasi impor, sampai batas tertentu. Sebaliknya, hambatan
perdagangan non-tarif adalah kebijakan dan regulasi, yang diterapkan oleh
negara, dengan tujuan melindungi dan mendukung industri dalam negeri.
 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengizinkan pungutan hambatan tarif
untuk negara-negara anggotanya tetapi pada tingkat yang wajar saja.
Sebaliknya, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah mengakhiri
pengenaan Kuota Impor dan Pengekangan Ekspor Sukarela, yaitu hambatan
non-tarif.
 Hambatan tarif mudah dipahami dan dipungut, sedangkan hambatan non-
tarif sulit dipahami.
 Hambatan tarif dapat berupa pajak dan bea, sedangkan hambatan non-tarif
adalah dalam bentuk peraturan, ketentuan, persyaratan, formalitas, dll.
 Pengenaan hambatan tarif menghasilkan peningkatan pendapatan
pemerintah. Di sisi lain, diberlakukannya hambatan non-tarif tidak
menambah pendapatan pemerintah.
 Hambatan tarif yang dipungut oleh pemerintah meningkatkan biaya barang
yang diimpor. Sebaliknya, hambatan non-tarif termasuk pembatasan
kuantitas, yang mempengaruhi volume, dan terkadang juga mempengaruhi
harga barang impor.
 Dalam hal hambatan tarif, ketika pemerintah memungut bea masuk,
kelompok monopolistik dapat dikendalikan. Sebaliknya, ketika hambatan
nontarif diberlakukan, organisasi monopolistik membebankan harga tinggi
melalui output rendah.
 Ketika hambatan tarif dipungut, importir tidak dapat membuat lebih banyak
keuntungan, karena pajak yang dikenakan akan membuat produk mahal,
dan untuk bersaing di pasar negara, mereka harus menjaga harga tetap
kompetitif. Sebaliknya, ketika hambatan nontarif diberlakukan, importir
dapat memperoleh untung yang baik, karena ini merupakan tindakan non-
pajak, yang tidak meningkatkan harga.
5. strategi yang bisa dilakukan perusahan dalam bidang Budaya
 Menciptakan ragam produk
Beragamnya budaya dalam berbagai masyarakat vbagi pemasar seharusnya menjadi
peluang yang sangat baik.
Contoh: budaya mudik lebaran, yaitu membutuhkan banyak sekali barang-barang
yang diperlukan oleh para pemudik dari pakaian baru, sajadah, sarung, kue dan lain
sebagainya.
 Segmentasi pasar
Ritual budaya yang dijalankan oleh suatu masyarakat merupakan satu segmen pasar
tersendiri.misalnya saja ritual budaya ulang tahun, dimana pemasar dapat
menciptakan produk-produk yang khusus yang biasa dipakai dalam acara ulang
tahun tersebut.
 Promosi
Strategi promosi dapat difokuskan pada segmen sasaran saja agar efektif dan efesien.
Namun demikian, pemahaman budaya juga bisa dijadikan dasar untuk memosisikan
produk melalui iklan. Iklan dirancang sedemikian rupa, sehingga isinya memosisikan
produk untuk ritual budaya-budaya tertentu.

6. Salah satu dampak positif dari teknologi dalam kehidupan manusia, terutama di
bidang pemasaran yakni proses penyampaian informasi secara cepat. Jika zaman
dulu, dalam memasarkan produk harus menunggu beberapa minggu atau
beberapa bulan baru tersampaikan. Tetapi, pada zaman sekarang ini, dengan
kemajuan teknologi informasi para penjual maupun pembeli tidak perlu
menunggu lama-lama untuk dapat melihat produk. Karena dapat diakses
melalui sebuah jaringan internet maupun situs – situs terkait.
Dampak positif yang lain dari perkembangan teknologi adalah proses
transaksi yang dapat berlangsung secara cepat. Tidak perlu antri lama – lama
di kantor pos untuk mengirim maupun mengambil uang. Adanya fasilitas
ATM (Anjungan Tunai Mandiri) adalah salah satu sarana penunjang dalam
sebuah kelancaran pemasaran barang dan jasa. Pengenalan produk barang
dan jasa suatu perusahaan maupun badan usaha melalui media periklanan,
baik itu media elektronik maupun media cetak.

7. Dua (2) jenis metode untuk menganalisis masalah ialah metode kuantitatif dan
metode kualitatif.
Metode Penelitian Kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat positivism, dimana digunakan untuk meneliti sesuatu pada
populasi atau sampel tertentu.
Metode Penelitian Kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang
berdasarkan pada sebuah filsafat postpositivisme, dimana digunakan untuk meneliti
saat kondisi obyek secara alamiah.

Anda mungkin juga menyukai