Dosen Pengampu :
Dr. Heru Tri Sutiono, M. Si
Disusun Oleh :
Dhella Rezki Legynia Putri 141180172
Dinda Nadya Salsabila 141180179
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami yang berjudul IMPORTING,
EXPORTING, and SOURCING. Adapun makalah ini dibentuk untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajamen Pemasaran Global.
Dalam menyusun makalah ini Kami sudah berusaha sebaik mungkin dan dengan segala
upaya kami yang maksimal. oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Kami juga berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kegiatan ekspor dan impor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda
perekonomian di negara. Seperti yang kita ketahui, bahwa negara ini kaya akan hasil
bumi dan migas, serta selalu aktif terlibat dalam perdagangan internasional.
Dalam era perdagangan global saat ini, arus barang masuk dan keluar sangatlah
cepat. Untuk memperlancar urusan bisnisnya, maka para pengusaha dituntut untuk
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prosedur ekspor dan impor, baik dari segi
peraturan yang selalu diperarui terutama yang berhuungan dengan perdagangan
internasional, kepabean, perbankan, dan semuanya yang saling berkaitan selama ini.
Para pebisnis yang ingin terjun dalam kegiatan ekspor dan impor harus
mengetahui siapa saja atau apa saja hal-hal yang ada di ekspor dan impor. Dengan
begitu, akan memudahkan para pebisnis untuk melakukan aktivitas ekspor dan impor.
BAB I
PEMBAHASAN
7. Organisasi Ekspor
Perusahaan manufaktur yang berkepentingan dengan pemasaran ekspor
mempunyai dua alternatif luas secara organisasi, yakni pengorganisasian di negara asal
dan pengorganisasian di pasar negara sasaran. Isu-isu dan pendekatan ini berkaitan
dengan pengorganisaian yang selanjutnya akan dibahas.
Organisasi di Negara Manufaktur
Isu-isu di negara asal melibatkan keputusan apakah menyerahkan tanggung
jawab ekspor di dalam perusahaan atau bekerjasama dengan organsisasi eksternal yang
mempunyai spesialisasi dalam suatu produk atau wilayah geografis.
a) Organisasi Ekspor Milik Sendiri
Kebanyakan perusahaan menangani operasi ekspor dalam organisasi sendiri.
Tergantung pada ukuran perusahaan, tanggung jawab mungkin disatukan ke
dalam uraian pekerjaan karyawaan domestik. Sebagai alternatifnya, tanggung
jawab ini mungkin ditangani sebagai bagian dari divisi atau struktur organisasi
terpisah. Kemungkinan pengaturan untuk menangani ekspor termasuk hal-hal
berikut ini:
1) Sebagai kegiatan paro-waktu yang dilaksanakan oleh karyawan
domestik
2) Lewat mitra ekspor yang berafiliasi dengan struktur pemasaran
domestik yang bersangkutan
3) Lewat departemen ekspor yang independen dari srruktur pemasaran
domestik
4) Lewat departemen ekspor di dalam divisi internasional
5) Untuk perusahaan multinasional, setiap kemungkinan di atas ada di
setiap divisi
b) Organisasi Ekspor Independen Eksternal
Apabila sebuah perusahaan memilih untuk tidak melakukan sendiri pemasaran
dan promosi, terdapat sejumlah jasa ekspor yang tersedia, termasuk perusahaan
perdagangan ekspor (EMC = Export Management Companies), perusahaan
manajemen ekspor, pedagang ekspor, pialang ekspor, manajer ekspor
kombinasi, perwakilan ekspor perusahaan manufaktur atau agen komisi, dan
distributor ekspor.
Organisasi di Negara Pasar
Organisasi ekspor harus melakukan pengaturan untuk mendistribusikan produk
di negara pasar. Keadaan ini berlaku tanpa memperdulikan apakah organisasi itu berada
dalam perusahaan manufaktur atau berupa organisasi ekspor independen eksternal.
Keputusan mendasar yang harus dihadapi oleh setiap organisasi pengekspor adalah:
sejauh manakah kita bergantung pada perwakilan langsung di pasar sebagai lawan dari
perwakilan oleh perantara independen.
a) Perwakilan Pasar Langsung
Terdapat dua keuntungan utama untuk perwakilan langsung di sebuah pasar,
yakni kendali dan komunikasi. Perwakilan langsung bertanggung jawab atas
pengembangan program tertentu, alokasi sumber daya, atau perubahan harga
yang dapat diterapkan secara unilateral. Perwakilan langsung tidak berarti
bahwa pengekspor menjual langsung kepada konsumen atau pelanggan. Pada
umumnya, perwakilan langsung meliputi penjualan kepada pedagang besar dan
pedagang eceran.
b) Perwakilan Independen
Di pasar yang kecil, biasanya pendirian perwakilan langsung dianggap tidak
layak karena volume penjualan tidak mungkin menutup biaya. Bahkan di pasar
yang lebih besar, manufaktur kecil biasanya juga mengalami kekurangan
volume penjualan yang dapat menutup biaya perwakilan langsung.
c) Pemasaran dengan Membonceng
Pemasaran dengan membonceng (piggyback marketing) atau penggunaan
tenaga penjual induk ayam (mother hen) merupakan inovasi dalam distribusi
internasional yang mendapat banyak perhatian dewasa ini.
8. Pembiayaan Ekspor
Terdapat dua metode pengaturan pembayaran berbeda untuk penjualan barang
ekspor kepada pembeli di luar negeri, yakni:
Letter of Credit
Letter of credit merupakan metode pembayaran yang paling sering
dipergunakan dalam perdagangan internasional. Selain pembayaran di muka, letter of
credit menawarkan jaminan terbaik bagi pengekspor bahwa barang yang dijual secara
internasional akan dibayar. Jaminan itu muncul dari kenyataan bahwa kewajiban
membayardengan letter of credit terletak di tangan bank pembeli bukan di tangan
pembeli.
Penagihan Lewat Dokumen (Draft)
Penagihan lewat dokumen (documentary collection) merupakan metode
pembayaran yang menggunakan bill of exchange, yang juga dikenal sebagai suatu draft.
Suatu bill of exchange adalah instrumen yang dapat dinegosiasikan dan yang dengan
mudah dapat ditransfer dari satu pihak ke pihak yang lain. Dokumen draft merupakan
instrumen penting dalam transaksi ekspor. Dengan dokumen draft, semua dokumen
yang dibutuhkan untuk mendapatkan izin dari pabean dan pemindahan hak ditambah
dokumen pengiriman penting yang lain dikirimkan kepada sebuah bank di negara
pengimpor. Draft tadi diberikan kepada pengimpor bersama dengan semua dokumen
ini, yang diserahkan setelah pengimpor menandatangani draft tersebut.
9. Pembayaran Di Muka
Penjualan Atas Dasar Tagihan Terbuka (Open Account)
Syarat penjualan tagihan terbuka pada umumnya muncul di tempat yang
pengendalian pertukaran mata uang hanya minimal dan pengekspor telah lama menjalin
hubungan dengan pembeli yang baik di pasar yang tidak terlalu jauh atau sudah lama
dibina.
Penjualan Konsinyasi
Seperti dalam penjualan atass dasar tagihan terbuka, tidak ada kewajiban yang
berwujud dibuat dalam penjualan konsinyasi. Secara definisi, penjualan konsinyasi
merupakan suatu perjanjian antara dua pihak dimana salah satu pihak sebagai pemilik
barang menyerahkan barangnya kepada pihak tertentu untuk menjualnya dan kemudian
akan mendapatkan komisi tertentu. Pihak pemilik barang disebut consignor sementara
pihak yang dititipi atau menjual barang disebut dengan consignee.
11. Sourcing
Kerjasama atau kesepakatan antar dua perusahaan atau lebih dalam produksi
dan pengadaan barang dalam kualitas, kuantitas, dan harga tertentu dimana salah satu
bertindak sebagai pemasok dan pihak yang lain bertindak sebagai pembeli.
Global Sourcing
Sumber global adalah praktik pengambilan dari pasar global untuk barang dan
jasa melintasi batas geopolitik. Sumber global sering kali bertujuan untuk
memanfaatkan efisiensi global dalam pengiriman produk atau layanan. Efisiensi ini
mencakup tenaga kerja terampil berbiaya rendah, bahan baku berbiaya rendah, dan
faktor ekonomi lainnya seperti keringanan pajak dan tarif perdagangan rendah.
Outsourcing
Outsourcing adalah pemindahan pekerjaan atau suatu proses dari satu
perusahaan ke perusahaan lain. Pada umumnya outsourcing dilakukan perusahaan
untuk tujuan agar dapat menurunkan biaya produksi sehingga dapat bersaing di pasar.
Ada juga yang melakukan outsourcing dengan tujuan menghindari terlalu banyaknya
jalur proses yang ditangani sehingga dapat mengkaburkan fokus perusahaan untuk
mencapai tujuan utamanya.
Bidang pekerjaan outsourcing yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain
harus dapat dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama, dilakukan dengan perintah
langsung atau tidak langsung dari pemberi kerja, merupakan kegiatan penunjang
perusahaan secara keseluruhan dan tidak menghambat proses produksi secara langsung.
Contohnya pelayanan kebersihan, penyedia tenaga pengaman, penyedia angkutan
buruh, catering makanan pekerja, dan lainnya.
Insourcing
Insourcing adalah suatu keputusan bisnis yang diambil untuk dimulainya
melakukan fungsi bisnis atau suatu operasi yang bisa dikontrakkan ke pihak lain secara
internal, guna mempertahankan kontrol produksi kritis, mengurangi biaya pajak, tenaga
kerja, transportasi, dan faktor lainnya yang menjadi keuntungan perusahaan. Insourcing
diterapkan baik dengan bantuan pihak ketiga yang melakukan tugas di tempat atau
secara independen.
Dengan kata lain insourcing ini merupakan kebalikan outsourcing, sehingga
dalam pelaksanaanya ada juga yang membawa agen outsourcing pihak ketiga untuk
bekerja di dalam perusahaan, bahkan para ahli di luar perusahaan dipekerjakan sebagai
konsultan guna meningkatkan kinerja serta proses tertentu. Definisi insourcing juga
termasuk kedalam pemindahan suatu proses yang dahulunya dilakukan di luar negeri,
maka kini dilakukan di dalam negeri.
Multisourcing
Multisourcing adalah kerangka untuk mengaktifkan berbagai bagian klien
bisnis untuk menjadi sumber dari berbagai pemasok. Ini membutuhkan sebuah
pemerintahan yang model berkomunikasi strategi, jelas mendefinisikan tanggung
jawab dan akhir-akhir untuk integrasi.
RINGKASAN
SUMMARY
Ekspor adalah prosedur perdagangan antar negara di mana negara yang satu
mengirimkan barang kepada negara lainnya dengan menggunakan sarana laut, darat,
maupun udara. Sedangkan Impor adalah proses memasukkan barang dari luar negeri ke
dalam wilayah pabean dalam negeri dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Untuk menunjang kegiatan ekspor dan impor maka diperlukan
aktivitas sourcing. Sourcing adalah kerjasama atau kesepakatan antar dua perusahaan
atau lebih dalam produksi dan pengadaan barang dalam kualitas, kuantitas, dan harga
tertentu dimana salah satu bertindak sebagai pemasok dan pihak yang lain bertindak
sebagai pembeli.
Dalam memilih pasar ekspor, perusahaan harus menilai potensi pasar, akses
pasar, biaya pengiriman, persaingan, kecocokan produk, dan jasa yang diperlukan.
Pertimbangan akses pasar terutama penting bagi pengekspor dan pengimpor.
Pengekspor harus memahami bahwa tarif dan bea masuk mempengaruhi harga yang
harus dibayar oleh pengimpor. Menjadi pengimpor yang sukses menyangkut
keputusan organisasi, dimana yang artinya adalah menyangkut dengan kepentingan
internal dan eksternal perusahaan di negara produsen dan di negara yang dijadikan
pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Keegan, Warren J. 2015. Global Marketing Management, Eight Edition, Prentice Hall
International, Inc., London.