Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami yang berjudul LINGKUNGAN
HUKUM POLITIK DAN REGULASI LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL
Adapun makalah ini dibentuk untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajamen
Pemasaran Global..
Dalam menyusun makalah ini Kami sudah berusaha sebaik mungkin dan dengan
segala upaya kami yang maksimal. oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Kami juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
PEMBAHASAN
LINGKUNGAN POLITIK
Kedaulatan dapat didefinisikan sebagai otoritas politik yang tertinggi dan independen.
Seabad yang lalu, Ketua Mahkamah Agung A.S. Justice Fuller mengatakan, "Setiap
negara berdaulat terikat untuk menghormati kemerdekaan kedaulatan negara lain dan
pengadilan di satu negara tidak akan bersidang mengadili tindakan yang dilakukan
pemerintah negara lain di dalam wilayahnya."
Tujuan terpenting dari pemerintah nasional adalah untuk melindungi hak kedaulatan
nasional, khususnya dalam segala aspek kegiatan bisnis domestik. Pemerintah setempat
kadang- kadang mencoba untuk mengendalikan kepemilikan perusahaan yang dipunyai
asing yang beroperasi di dalam batas wilayah mereka. Di negara-negara berkembang,
tekanan politik kadang-kadang menyebabkan perusahaan mengambil mitra lokal.
Resiko yang dapat timbul sebagai akibat kegagalan pemilik yang bertindak sebagai
pengurus perusahaan.
Risk transfer adalah suatu proses yang mengalihkan risiko yang telah diidentifikasi
kepada pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek. Seperti yang telah
disebutkan bahwa prinsip utama dalam mengalihkan risiko adalah dengan
memperhatikan kesesuaian atau kemampuan pihak-pihak yang terlibat yang akan
menerima risiko tersebut.
4. PAJAK
Tidak ada hukum internasional universal yang mengatur pungutan pajak atas
perusahaan yang melakukan bisnis melintasi batas-batas nasional. Untuk memberikan
perlakuan adil kepada perusahaan, banyak negara melakukan negosiasi bilateral
terhadap perjanjian pajak untuk memberikan pengurangan pajak bagi pajak yang sudah
dibayar di luar negeri. Amerika Serikat mempunyai lusinan perjanjian semacam itu
yang sekarang sedang berlaku. Pada umumnya, perusahaan asing dikenai pajak oleh
negara tuan rumah §ampai tingkat yang dibebankan di negara asal, suatu pendekatan
yang tidak menambah beban pajak total kepada perusahaan tersebut.
5. PENYITAAN
Secara singkat dalam penyitaan atau nasionalisasi langsung, istilah penyitaan yang
merambat telah diterapkan untuk membatasi kegiatan ekonomi dari perusahaan asing di
negara-negara berkembang tertentu. Ini termasuk pembatasan pada pengiriman laba,
dividen, royalti, atau honorarium atas bantuan teknik dari investasi lokal atau
pengaturan teknologi, ditambah dengan meningkatnya persyaratan kandungan lokal,
kuota untuk mempekerjakan warga setempat, pengendalian harga, dan pembatasan lain
yang mempengaruhi pengembalian investasi. Perusahaan global juga dirugikan karena
diskriminasi hambatan tarif dan nontarif yang membatasi pemasukan pasar (market
entry) dari barang industri dan konsumen tertentu, seperti halnya undang-undang
diskriminatoris mengenai paten dan merek dagang. Pembatasan hak milik intelektual
mempunyai pengaruh praktis yang menghilangkan atau mengurangi secara drastis
perlindungan terhadap produk-produk farmasi.
HUKUM INTERNASIONAL
Lingkungan hukum :
RISET PEMASARAN
Riset pemasaran sebagai perancang, pengumpul, analis, dan pelaporan data dan temuan secara
sistematis yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu tertentu yang dihadapi perusahaan.
Cara untuk melakukan riset yaitu :
1. Mendesain dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan.
2. Menggunakan perusahaan luar yang mengkhususkan diri dalam riset pemasaran.
5) Data eksperimen
Riset eksperimen adalah untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan
penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.
3. Mengumpulkan informasi
Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering
terjadi kesalahan. Namun, metode pengumpulan data berkembang dengan cepat berkat computer
dan sarana telekomunikasi. Beberapa perusahaan riset melakukan wawancara dari lokasi yang
terpusat.
4. Menganalisis informasi
Langkah selanjutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang
berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti mentabulasi dan membuat distribusi frekuensinya.
Peneliti juga menerapkan sejumlah teknik statistik dan model keputusan yang lebih canggih
dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
5. Menyajikan hasil temuan
Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan keputusan pemasaran
utama yang dihadapi manajemen.
6. Mengambil keputusan
Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa
temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesalahan.