Anda di halaman 1dari 17

Makalah Manajemen Pemasaran Global

LINGKUNGAN HUKUM POLITIK DAN REGULASI LINGKUNGAN


PEMASARAN GLOBAL

System Informasi Global Dan Riset Pasar

Disusun oleh kel 3:

1. Umaya Ma’rifatul Janah 141180063


2. Wildan Wahyu Nugroho 141180080
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami yang berjudul LINGKUNGAN
HUKUM POLITIK DAN REGULASI LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL
Adapun makalah ini dibentuk untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajamen
Pemasaran Global..

Dalam menyusun makalah ini Kami sudah berusaha sebaik mungkin dan dengan
segala upaya kami yang maksimal. oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Kami juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Setiap pemerintahan nasional di dunia ini mengatur perdagangan dan perniagaan


dengan negara lain dan mencoba mengendalikan akses dari perusahaan asing terhadap
sumber daya nasional. Setiap negara mempunyai keunikan sistem hukum dan regulasi
sendiri yang mempengaruhi operasi dan aktifitas perusahaan global, termasuk
kemampuan pemasar global untuk mengenali peluang pasar yang ada. Hukum dan
regulasi memaksa perpindahan produk, jasa, orang, uang, dan keahlian melintasi batas-
batas negara. Pemasar global harus mencoba untuk menelusuri rangkaian hambatan
nasional ini dan dalam beberapa hal untuk suatu kawasan. Upaya-upaya ini dihalangi
oleh kenyataan bahwa hukum dan regulasi kadang-kadang ambigius dan terus-menerus
berubah (dinamis).

Lingkungan pemasaran berubah dengan  kecepatan yang semakin meningkat, sehingga


dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu.
Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke
global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari persaingan harga ke
persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka,
para manajer membutuhkan lebih banyak informasi secara lebih cepat. Karena
pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk
meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda,
penjual harus beralih ke riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak
menggunakan merek, diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka
membuthkan informasi tentang efektivitas alat pemasaran mereka. 
BAB II

PEMBAHASAN

LINGKUNGAN HUKUM POLITIK DAN REGULASI LINGKUNGAN


PEMASARAN GLOBAL

LINGKUNGAN POLITIK

Aktifitas pemasaran global mengambil tempat dalam lingkungan politik institusi


pemerintah, partai politik, dan organisasi melalui orang-orang dan aturan negara
dengan menggunakan kekuatan. Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis di luar
negara asalnya harus hati-hati mempelajari struktur pemerintahan di negara yang
menjadi sasarannya dan menganalisis isu-isu yang menyolok yang timbul dari
lingkungan politik. Hal ini termasuk sikap pihak pemerintah terhadap kedaulatan, risiko
politik, pajak, ancaman pencairan saham. dan penyitaan.

1. NEGARA KEBANGSAAN DAN KEDAULATAN

Kedaulatan dapat didefinisikan sebagai otoritas politik yang tertinggi dan independen.
Seabad yang lalu, Ketua Mahkamah Agung A.S. Justice Fuller mengatakan, "Setiap
negara berdaulat terikat untuk menghormati kemerdekaan kedaulatan negara lain dan
pengadilan di satu negara tidak akan bersidang mengadili tindakan yang dilakukan
pemerintah negara lain di dalam wilayahnya."

Richard Stanley memberikan definisi singkat berikut:Sebuah negara berdaulat


dinyatakan bebas dan merdeka. Negara tersebut mengatur perdagangan, mengelola arus
masuk dan keluarnya orang-orang dan batas wilayah negaranya, dan menggunakan hak
hukum yang tidak terpisah atas semua orang dan barang yang berada dalam
wilayahnya. Negara mempunyai hak otoritas, dan kemampuan untuk memimpin
urusan-urusan domestiknva tanpa campur-taiigan pihak luar dan menggunakan
kekuatan dan penganait internasionalnya dengan penuh kebijaksanaan.Tindakan
pemerintah atas nama kedaulatan terjadi dalam konteks dua kriteria yang penting: tahap
perkembangan suatu negara serta sistem politik dan ekonomi yang diterapkan di negara
tersebut.
Banyak pemerintah di negara-negara berkembang mengendalikan perkembangan
perekonomian nasional mereka dengan melakukan proteksi melalui hukum dan
regulasi. Sasarannya adalah untuk mendorong perkembangan ekonomi dengan
memproteksi industri perintis dan industri strategis. Sebaliknya, ketika banyak negara
mencapai tahap perkembangan ekonomi yang tinggi, pemerintah mereka
mengumumkan (paling tidak, dalam teori) bahwa setiap praktik atau kebijakan yang
menghambat perdagangan bebas itu adalah ilegal. Undang-undang dan regulasi
antitrust dibuat untuk menggiatkan persaingan yang adil. Hukum di negara maju sering
ditetapkan dan dipertahankan menjadi aturan sosial suatu bangsa; hukum dapat
memperluas tingkah laku politik, budaya, dan bahkan aktifitas intelektual dan sosial.

Kebanyakan perekonomian dunia menggabungkan elemen-elemen sistem perintah dan


pasar, kekuatan politik kedaulatan dalam suatu perekonomian yang mengutamakan
perintah cukup jauh mencapai umur ekonomis suatu negara. Sebaliknya, di negara-
negara kapitalis, demokrasi yang berorientasi pasar. kekuatan tersebut cenderung lebih
banyak menjadi hambatan. Fenomena global terkini di dalam struktur perintah dan
pasar cenderung mengacu pada swastanisasi. yaitu. tindakan-tindakan pemerintah
dirancang untuk mengurangi keterlibatan langsung pemerintah dalam perekonomian
sebagai pemasok barang dan jasa. Intinya, setiap tindakan swastanisasi itu memperkecil
porsi perintah dari bauran sistem ekonomi.

2. KONTROL ATAS SAHAM

Tujuan terpenting dari pemerintah nasional adalah untuk melindungi hak kedaulatan
nasional, khususnya dalam segala aspek kegiatan bisnis domestik. Pemerintah setempat
kadang- kadang mencoba untuk mengendalikan kepemilikan perusahaan yang dipunyai
asing yang beroperasi di dalam batas wilayah mereka. Di negara-negara berkembang,
tekanan politik kadang-kadang menyebabkan perusahaan mengambil mitra lokal.

Peraturan yang mengharuskan perusahaan untuk mencairkan sahamnya tidak pernah


disukai dalam ruang rapat direksi sekalipun demikian konsekuensi dari peraturan
seperti itu sering kali secara mengherankan terayata menguntungkan. Ada empat buah
pilihan yang tersedia bagi perusahaan yang menghadapi ancaman pencairan saham:
 Mengikuti isi undang-undang yang beriaku. Colgate-Palmolive (India) mengikuti alur
ini dan menjadi perusahaan India sena mempertahankan posisi dominan dalam pasar
yang sedang tumbuh.
 Meninggalkan negara itu. Ini merupakan jawaban IBM setelah beberapa tahun
mencoba melakukan negosiasi. IBM menyimpulkan bahwa mereka akan rugi lebih
besar dalam bentuk pengendalian bersama daripada keuntungan yang diperolehnya
dari meneruskan operasi dengan peraturan baru.
 Melakukan negosiasi di bawah undang-undang itu. Beberapa perusahaan
menggunakan persyaratan pencairan saham untuk menaikkan dana bagi pertumbuhan
dan diversifikasi. Pada umumnya hal- ini dilakukan dengan menerbitkan saham bagi
investor lokal. Ciby-Geigy meningkatkan saham dasar sebesar 27 persen menjadi
$17,7 juta, misalnya, dan juga melakukan negosiasi kenaikan dalam produksi yang
melipatgandakan penjualan Hindustan Ciby- Geigy.
 Mengambil tindakan yang mendahului. Beberapa perusahaan multinasional
mengambil inisiatif strategi pertahanan sebelum berlakunya FERA. Ini termasuk
tindakan diversifikasi untuk mengambil manfaat dari insentif investasi, Indianisasi
bertahap dari perusahaan, teknologi yang dimutakhirkan secara berkeIanjutan, dan
mempertahankan penjualan ekspor.
3. RISIKO POLITIK

Risiko perubahan kebijakan pemerintah yang pengaruhnya akan merugikan


kemampuan perusahaan untuk beroperasi secara efektif dan kemampuanya, dapat
menghalangi perusahaan yang ingin berinvestasi di luar negeri. Apabila tingkat risiko
politik dirasa lebih rendah, sebuah negara kemungkinan lebih menarik untuk tempat
berinvestasi.

1. Resiko kepemilikan (Ownership risk)

Resiko yang dapat timbul sebagai akibat kegagalan pemilik yang bertindak sebagai
pengurus perusahaan.

2. Resiko operasional (Operating risk)


Suatu risiko kerugian yang disebabkan karena tak berjalannya atau gagalnya proses
internal, manusia dan sistem, serta oleh peristiwa eksternal. Walaupun risiko ini dapat
diterapkan pada semua jenis organisasiI bisnis, keterkaitan utamanya adalah pada
bidang perbankan yang regulatornya bertanggung jawab untuk menciptakan
pengamanan sebagai perlindungan terhadap kegagalan sistemik sistem perbankan dan
ekonomi.

3. Resiko pengalihan (Transfer risk)

Risk transfer adalah suatu proses yang mengalihkan risiko yang telah diidentifikasi
kepada pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek. Seperti yang telah
disebutkan bahwa prinsip utama dalam mengalihkan risiko adalah dengan
memperhatikan kesesuaian atau kemampuan pihak-pihak yang terlibat yang akan
menerima risiko tersebut. 
4. PAJAK

Tidak jarang sebuah perusahaan didaftarkan di sebuah negara, melakukan bisnis di


negara lain, dan mempunyai kantor pusat di negara ketiga. Kegiatan yang tersebar
secara geografi ini memerlukan pemikiran khusus untuk pembayaran pajak. Banyak
perusahaan yang melakukan usaha-usaha untuk meminimkan kewajiban pajaknya
dengan memindahkan lokasi pendapatannya. Sebagai contoh, diperkirakan pengelakan
pajak oleh perusahaan-perusahaan asing yang menjalankan bisnisnya di Amerika
Serikat membebani pemerintah A.S. beberapa miliar dolar setiap tahunnya akibat
hilangnya pendapatan. Salah satu pendekatan yang dilakukan, disebut earning stripping,
di mana perusahaan- perusahaan asing mengurangi pendapatan dengan memberikan
pinjaman kepada afiliasi A.S. daripada melakukan investasi langsung untuk membiayai
kegiatan mereka di A.S. Anak perusahaan di A.S. dapat mengurangi bunga yang harus
dibayarkan terhadap pinjaman tersebut, dengan cara itu akan mengurangi beban
pajaknya.

Tidak ada hukum internasional universal yang mengatur pungutan pajak atas
perusahaan yang melakukan bisnis melintasi batas-batas nasional. Untuk memberikan
perlakuan adil kepada perusahaan, banyak negara melakukan negosiasi bilateral
terhadap perjanjian pajak untuk memberikan pengurangan pajak bagi pajak yang sudah
dibayar di luar negeri. Amerika Serikat mempunyai lusinan perjanjian semacam itu
yang sekarang sedang berlaku. Pada umumnya, perusahaan asing dikenai pajak oleh
negara tuan rumah §ampai tingkat yang dibebankan di negara asal, suatu pendekatan
yang tidak menambah beban pajak total kepada perusahaan tersebut.

5. PENYITAAN

Ancaman pokok yang dapat diajukan pemerintah terhadap perusahaan adalah


penyitaan. Penyitaan mengacu pada tindakan pemerintah untuk menghapuskan sebuah
perusahaan. Kompensasi umumnya diberikan kepada investor asing meskipun tidak
selalu dengan cara yang "cepat, efektif, dan memadai” dengan standar internasional.
Nasionalisasi terjadi jika kepemilikan barang atau aset yang dipermaslahkan dialihkan
kepada tuan rumah pemerintahan. Kalau kompensasi tidak dilakukan, maka tindakan
itu lebih tepat disebut konfiskasi (confiscation).

Secara singkat dalam penyitaan atau nasionalisasi langsung, istilah penyitaan yang
merambat telah diterapkan untuk membatasi kegiatan ekonomi dari perusahaan asing di
negara-negara berkembang tertentu. Ini termasuk pembatasan pada pengiriman laba,
dividen, royalti, atau honorarium atas bantuan teknik dari investasi lokal atau
pengaturan teknologi, ditambah dengan meningkatnya persyaratan kandungan lokal,
kuota untuk mempekerjakan warga setempat, pengendalian harga, dan pembatasan lain
yang mempengaruhi pengembalian investasi. Perusahaan global juga dirugikan karena
diskriminasi hambatan tarif dan nontarif yang membatasi pemasukan pasar (market
entry) dari barang industri dan konsumen tertentu, seperti halnya undang-undang
diskriminatoris mengenai paten dan merek dagang. Pembatasan hak milik intelektual
mempunyai pengaruh praktis yang menghilangkan atau mengurangi secara drastis
perlindungan terhadap produk-produk farmasi.

HUKUM INTERNASIONAL

Hukum intemasional dapat didefinisikan sebagai peraturan dan prinsip-prinsip yang


dipandang sebagai mengikat oleh berbagai negara dan bangsa. Ada dua kategori hukum
intemasional: hukum publik, atau hukum intemasional; dan hukum perdagangan
intemasional. Hukum intemasional menyangkut bidang perdagangan dan bidang lain
yang secara tradisional berada di bawah yurisdiksi dari masing-masing bangsa.

Hukum internasional masih tetap mempunyai fungsi penegak peraturan, meskipun


dalam pengertian yang lebih luas ketimbang masalah-masalah yang dihadapi yang
timbul akibat peperangan. Pertama, hukum internasional pada dasarnya merupakan
campuran dari pakta, perjanjian, kode, dan kesepakatan. Karena perdagangan di antara
negara-negara terus berkembang, aturan dalam urusan perdagangan diasumsikan
mengalami peningkatan yang penting. Sementara hukum.tersebut pada dasarnya hanya
berlaku bagi bangsa-bangsa sebagai kesatuan, suatu kumpulan badan hukum telah
berkembang untuk menolak ide tersebut, yaitu hanya negara yang berkepentingan
terhadap hukum internasional tersebut.

Lingkungan hukum :

a) Lingkungan hukum domestik


b) Lingkungan hukum luar negeri
c) Lingkungan hukum internasional

PEMECAHAN KONFLIK, PENYELESAIAN PERSELISIHAN, DAN PROSES


PENGADILAN

Penyelesaian di luar pengadilan (extrajudicial) merupakan alternatif pendekatan


yang memberikan cara yang lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah untuk
menyelesaikan perselisihan perdagangan daripada melalui proses pengadilan.
Sesungguhnya, alternatif pendekatan tersebut mempunyai tradisi yang sudah berabad-
abad umurnya. Kamar dagang mula-mula mendengarkan dan menyelesaikan
perselisihan seperti itu ketika perdagangan teijadi antara suku bangsa atau bangsa yang
berbeda. Penyelesaian perselisihan perdagangan modern dalam pasar global
mempunyai berbagai bentuk dan diwujudkan di banyak tempat. Arbitrase adalah suatu
bentuk penyelesaian dalam perselisihan bisnis internasional formal yang dilakukan di
luar pengadilan yang mendengarkan semua pihak yang terlibat sebelum mendengarkan
dari tiga anggota juri. Biasanya, hasilnya merupakan suatu keputusan di mana pihak-
pihak yang bersengketa setuju untuk patuh. Pengadilan Arbitrase telah lama ada di
London dan Zurich.

Strategi meminimalisir masalah hukum :

1) kesadaran dan pemahaman hukum di berbagai negara


2) Pemahaman secara mendalam atas elemn kontrak internasional yang baik
3) Penetapan arbitrasi
4) Pemahaman secara cermat atas konvensi-konvensi internasional
SUAP DAN KORUPSI : ISU-ISU HUKUM DAN ETIKA

Sejarah tidak mencatat meledaknya kehebohan intemasional ketika Charles M. Scwab


menghadiahkan kalung berlian dan mutiara senilai; $200,000 kepada kekasih
kemenakan laki-laki Czar Alexander. Sebagai gantinya, Betlehem Steel memenangkan
kontrak untuk mensuplai rel kereta api lintas Siberia. Saat ini, di era pasca Sovyet,
perusahaan- perusahaan Barat kembali tergoda dengan munculnya peluang di Eropa
Timur. Di sini, seperti di Timur Tengah dan di bagian-bagian lainnya di dunia ini,
perusahaan-perusahaan Barat tersebut menemukan bahwa suap merupakan suatu cara
hidup dan korupsi menyebar luas. Perusahaan Amerika, khususnya) dibatasi dalam
respons mereka terhadap situasi seperti itu oleh kebijakan pemerintah A. S. pasca era
Watergate.

SISTEM INFORMASI GLOBAL DAN RISET PEMASARAN

SISTEM INFORMASI GLOBAL

Sistem informasi manajemen adalah proses pengumpulan, analisis, klasifikasi, menyimpan


(storing), mendapatkan kembali, dan melaporkan data-data yang relevan mengenai pelanggan,
pasar, saluran (channel), penjualan dan pesaing.
Tujuan dari sistem informasi manajemen (SIM) adalah member para manajer dan pengambil
keputusan lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar, pelanggan, pesaing, dan
operasi perusahaan. SIM suatu perusahaan seharusnya mencakup ruang lingkup yaitu :
1) Agenda Subjek Informasi
Kategori Cakupan
1.      Pasar Perkiraan permintaan, perilaku
konsumen, produk, saluran.
2.      Persaingan Korporasi, bisnis, fungsional strategi,
perencanaan.
3.      Mata uang asing Neraca pembayaran, tingkat suku
bunga, harapan para analisis.
4.      Informasi yang memberi petunjuk Hukum, regulasi, peraturan pajak,
pendapatan, deviden di Negara tuan
rumah dan Negara asal.
5.      Informasi sumber daya Ketersediaan manusia, keuangan,
informasi, dan sumber fisik.
6.      Kondisi umum Keseluruhan lingkungan sosiobudaya,
politik, teknologi.

2) Modus Scanning : Pengamatan dan Pencarian (Surveilance and Search).


Secara keseluruhan organisasi global dihadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan berikut :
·         Sistem yang efisien dan efektif yang dapat menapis dan meyarikan sumber-sumber yang
dipublikasikan dan jurnal-jurnal teknis di Negara tempat kantor pusat berada seperti halnya di
seluruh Negara tempat perusahaan beroperasi atau pelanggan berada.

3) Sumber Informasi Pasar


 Manusia sebagai sumber
Sumber eksternal yang paling besar adalah eksekutif perusahaan yang ditempatkan di luar negeri
dalam anak perusahaan, afiliasi, dan cabang. Para eksekutif ini kemungkinan besar akan
membangun komunikasi dengan distributor, konsumen, pelanggan, pemasok, dan pejabat
pemerintah.
 Persepsi Langsung
Persepsi langsung melibatkan semua panca indera. Itu berarti penglihatan, perasaan,
pendengaran, penciuman atau selera sebagai satu kesatuan untuk mengetahui apa yang sedang
terjadi di Negara tertentu, daripada mendapatkan informasi dari tangan kedua dengan mendengar
atau membaca isu tertentu.

RISET PEMASARAN
Riset pemasaran sebagai perancang, pengumpul, analis, dan pelaporan data dan temuan secara
sistematis yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu tertentu yang dihadapi perusahaan.
Cara untuk melakukan riset yaitu :
1.      Mendesain dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan.
2.      Menggunakan perusahaan luar yang mengkhususkan diri dalam riset pemasaran.

Penyedia jasa riset pemasaran.


Perusahaan dapat memperoleh sistem pemasaran melalui berbagai cara. Kebanyakan perusahaan
besar mempunyai departemen risiset pemasaran tersendiri.
Perusahaan- perusahaan dapat menyewa jasa perusahaan riset pemasaran atau melakukan riset
dengan cara yang kreatif dan biaya yang terjangkau, seperti berikut :
 Menugaskan mahasiswa atau dosen perguruan tinggi untuk merancang dan dan
menjalankan proyek sistem pemasaran.
 Menggunakan internet : perusahaan dapat mengumpulkan informasi yang banyak sekali
dengan biaya sangat kecil.
 Mengamati para pesaing : banyak perusahaan kecil yang secara rutin mengunjungi para
pesaing- pesaingnya.
Perusahaan biasanya menganggarkan riset pemasaran sekitar 1% sampai 2% dari penjual
tahunan perusahaan itu. Persentase yang besar dihabiskan untuk membeli jasa dari luar
perusahaan. Perusahaan riset pemasaran terbagi menjadi tiga kelompok:
. 1. Perusahaan riset jasa – sindikasih : perusahaan- perusahaan ini mengumpulkan
informasi perdagangan dan konsumen yang kemudian dijual dengan menggunakan uang jasa
(fee). Contoh Nielsen Media Research, SAMI/ Burke.
2.     Perusahaan riset pemasaran sesuasi pesanan : perusahan- perusahan ini dipakai
untuk menghasilkan riset khusus. Mereka merancang penelitian itu dan melaporkanhasil-hasil
temuannya.
3.      Perusahaan riset pemasaran lini- terspesialisasi : perusahaan ini member jasa riset yang
terspesialisasi. Contoh terbaik adalah perusahaan jasa lapangan, yang menjual jasa wawancara di
lapangan kepada perusahaan lain.

      PROSES RISET PEMASARAN


Riset pemasaran yang efektif melibatkan 6 langkah :
1.      Mendefinisikan masalah, alternatife keputusan, dan tujuan riset.
Manajer pemasaran hars berhati- hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu luas atau
terlalu sempit kepada perisetan pemasaran.
2.      Menyusun Rencana Riset.
Tahap kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling efisien untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu mengetahui biaya
rencana riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan rencana riset membutuhkan
keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel
dan metode kontak.
Pendekatan Riset Data Primer dapat dikumpulkan dengan beberapa cara melalui:
1)      Riset observasi
Data segar dapat dikumpulkan dengan mengamati para pelaku dan keadaan yang relevan.
2)      Riset kelompok focus
Kelompok focus adalah kumpulan dari 6-10 orang yang diundang untuk menghabiskan waktu
beberapa jam bersama dengan orang moderator terlatih untuk membahas produk, jasa (layanan),
organisasi, atau entitas pemasaran lainnya.
3)      Riset survey
Survei  paling sesuai untuk riset deskriptif. Perusahaan mengadakan survey untuk mempelajari
pengetahuan, keyakinan, dan kepuasan orang serta untuk mengukur besarannya dalam populasi
secara umum.
4)      Data perilaku
Para pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka pada data pelarikan di toko,
pembelian melalui catalog, dan basis data pelanggan.

5)      Data eksperimen
Riset eksperimen adalah untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan
penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.
3.   Mengumpulkan informasi
Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering
terjadi kesalahan. Namun, metode pengumpulan data berkembang dengan cepat berkat computer
dan sarana telekomunikasi. Beberapa perusahaan riset melakukan wawancara dari lokasi yang
terpusat.
4.     Menganalisis informasi
Langkah selanjutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang
berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti mentabulasi dan membuat distribusi frekuensinya.
Peneliti juga menerapkan sejumlah teknik statistik dan model keputusan yang lebih canggih
dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
5.     Menyajikan hasil temuan
Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan keputusan pemasaran
utama yang dihadapi manajemen.
6.      Mengambil keputusan
Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa
temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesalahan.

   HAMBATAN PENGGUNAAN RISET PEMASARAN


Walaupum pemasaran tumbuh pesat, banyak perusahaan yang masih saja gagal memanfaatkan
secara memadai atau tepat, karena beberapa alasan:
a.       Konsepsi riset pemasaran yang sempit.
Banyak manajer memandang riset pemasaran hanya sebagai operasi pencarian fakta. Sebagai
akibatnya, bila fakta hasil tremuan itu ternyata tidak berguna, pendapat manjemen mengenai
keterbatasan manfaat riset pemasaran makin menguat.
b.      Periset pemasaran yang tidak cakap.
Manajer mempekerjakan periset pemasaran yang agak kurang cakap, serta pelatihan yang lemah
dan ketidakadaan kreatifitas menyebabkan hasil kerja peneliti itu kurang mengesankan. Hasil
yang mengecewakan itu menambah kuat prasangka buruk manajemen terhadap riset pemasaran.
c.       Kurangbaik dalam menempatkan masalah.
d.      Hal temuan riset pemasaran ytang terlambat dan terkadang salah.
Para manajer menginginkan hasil yang akurat dan konklusif. Mereka mungkin minginginkan
hasilnya besok. Namun riset pemasaran yang baik perlu waktu dan uang (biaya). Para manajer
kecewa bila riset pemasaran terlalu mahal atau memakan terlalu banyak waktu.
e.       Perbedaan kepribadian dan penyajian.
Perbedaan antara gaya manajer lini (manajer fungsional) dan periset pemasaran sering
menghambat terciptanya hubungan yang produktif. Tetapi, dalam perusahaan yang lebih
progresif, semakin banyak para periset pemasaran dimasukkan sebagai anggota tim manajeman
produk, akan berpengaruh atas strategi pemasaran terus bertambah.

ISU – ISU TERKINI DALAM RISET PEMASARAN GLOBAL


1.      Kendali kantor pusat atas riset pemasaran global.
Isu penting untuk perusahaan global adalah dimana meletakkan kendali dari kemampuan
organisasi riset. Perbedaan antara perusahaan multinasional, polisentris dan global, dan
perusahaan geosentris mengenai isu ini sudah jelas.
2.      Sistem ekonomi pemasaran sebagai asset strategis.
Batas-batas antara perusahaan dunia luar menghilang perlahan-lahan dan pemasaran secara
historis bertanggung jawab untuk mengelola banyak hubungan melewati batas-batas tersebut.
Batas-batas antara pemasaran dan fungsi yang lain juga menghilang, sehingga menyebabkan
orang berkesimpulan bahwa pengertian tradisional mengenai pemasaran sebagai bidang
fungsional berbeda di dalam perusahaan menjadi suatu pandangan yang ketinggalan jaman.
BAB III
PENUTUP
 
  Kesimpulan
Lingkungan pemasaran berubah dengan  kecepatan yang semakin meningkat, sehingga
dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi
pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari
kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non harga. Karena
perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak
informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif
dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya, atribut lain yang
berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak
menggunakan merek, diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan
informasi tentang efektivitas alat pemasaran mereka.

Anda mungkin juga menyukai