Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RONALDY IRFAK

NIM : 530080412

DISKUSI I

Modul 1 EKMA5206 membahas tentang pentingnya pasar global. Coba saudara pilih salah
satu perusahaan di Indonesia yang berhasil memasuki pasar global dan menjadi produk yang
laris di pasar global tersebut. Lakukan analisis melalui:

1. Mengamati Kondisi Pasar Lokal dan Pasar Global


2. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif yang Dimiliki Perusahaan
3. Memahami Regulasi Internasional, Regional, dan Negara Tujuan Perdagangan
4. Analisis lingkungan pemasaran

Silahkan saling menanggapi diantara peserta kegiatan tuton pada kegiatan diskusi ini.

Emiten jamu dan farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
menyiapkan rencana memperluas pangsa pasarnya di mancanegara pada tahun ini.
Melansir laporan tahunan 2020 SIDO, produk-produk Sido Muncul sudah dapat
ditemui di lebih enam belas negara dengan fokus negara ekspor antara lain Filipina,
Malaysia, dan Nigeria. Di tahun 2020, Sido Muncul melakukan pengiriman ekspor
perdana produk Tolak Angin Cair ke Saudi Arabia. Di tahun 2021, SIDO semakin gesit
menggali pasar luar negeri ke kawasan Asia dan Afrika. Sebagai informasi, saat ini
pangsa pasar SIDO yang paling besar di luar negeri adalah ke Malaysia dan Nigeria.

Direktur Utama SIDO, David Hidayat melihat masyarakat di negara-negara ASEAN


memiliki iklim dan kebiasaan yang mirip dengan Indonesia. Oleh karena itu, SIDO
yakin produk-produknya bisa diterima. “Perkembangan pasar ekspor saat ini yang
sudah terealisasi adalah mengaktifkan kembali anak perusahaan di Nigeria, Muncul
Nigeria (MN),” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/4).

David memaparkan Muncul Nigeria mendukung kegiatan distribusi dan pemasaran


SIDO di Afrika untuk beberapa produk yang disiapkan. Sementara yang sudah
dipasarkan di Afrika adalah produk Kuku Bima Energy Drink, yang diklaim David
rasanya diterima masyarakat dan diharapkan dapat mendominasi pasar energy
drink di sana.

David mengungkapkan, saat ini permintaan Kuku Bima Energy Drink terus
meningkat. Buktinya saja, pada bulan ini, April 2021, Sido Muncul akan mengeskpor
5 kontainer Kuku Bima ke sana. “Mudah-mudahan realisasi ekspor ke negara Afrika
lainnya segera terealisasi,” kata David. Selain produk minuman berenergi, Sido
Muncul juga akan menjajal peluang produk herbal ke Afrika yang rencananya akan
menyusul.
Adapun untuk kawasan Asia Tenggara, pasar tujuan ekspor yang sudah mapan
adalah Malaysia dan Filipina. David bilang SIDO masih terus mengupayakan
pemerataan distribusinya. Sambil jalan, SIDO juga akan menyiapkan ekspor ke
negara lain yang saat ini masih dipersiapkan, salah satunya menjajaki penjualan
beberapa produk herbal ke China.

David menegaskan, SIDO masih menunggu pulihnya pasar di masing-masing negara


target akibat pandemi. “Kami berharap, kontribusi ekspor di tahun ini bisa mencapai
5% dari total revenue, namun ini semua tergantung dari kondisi pemulihan masing-
masing negara,” kata David.

Perkembangan globalisasi menawarkan kesempatan sekaligus ancaman yang harus


dipertimbangkan oleh manajer untuk merumuskan strategi yang tepat dalam
pengelolaan bisnis. Secara konseptual, ekspansi bisnis dalam skala global
sebagaimana ditunjukkan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO)
merupakan salah satu bentuk implementasi strategi dalam memanfaatkan
kesempatan atas pasar yang semakin terbuka dan luas. Tulisan ini akan mengulas
secara singkat mengenai strategi ekspansi bisnis yang dilakukan oleh SIDO dari
perspektif manajemen strategis.

Ekspansi secara global merupakan salah upaya untuk memperluas ukuran pasar
dalam rangka meningkatkan profitabilitas perusahaan. Setidaknya terdapat dua cara
bagaimana perluasan pasar dapat berimplikasi positif pada profitabilitas perusahaan.
Pertama, perusahaan dapat menggunakan produk mereka sebagai pengungkit
(leverage) dalam meningkatkan pendapatan dengan menghasilkan lebih banyak
produk untuk dijual secara global. Kedua, volume penjualan yang terus meningkat
membantu perusahaan dalam mencapai skala ekonomis (economies of scale),
penggunaan kapasitas produksi secara intensif, dan peningkatan produktivitas
pekerja sebagai dampak dari efek pembelajaran (learning effect) yang akan
memberikan perusahaan keunggulan biaya dibandingkan kompetitor.

Persaingan di pasar global menimbulkan tekanan persaingan bagi perusahaan dalam


bentuk tekanan untuk penurunan biaya (pressures for cost reductions) dan tekanan
untuk menjadi responsif secara lokal (pressures to be locally responsive). Tekanan
untuk penurunan biaya mensyaratkan perusahaan agar mengurangi biaya produk
mereka. Sementara itu, tekanan untuk menjadi responsif secara lokal mensyaratkan
perusahaan untuk mendiferensiasi produk dan strategi mereka dalam
mengakomodasi permintaan lokal dalam hal selera dan preferensi, praktik bisnis,
saluran penjualan, dan regulasi pemerintah. Kedua tekanan tersebut harus
dipertimbangkan secara hati-hati oleh manajemen SIDO dalam merumuskan strategi
global (global strategy) yang akan diadopsi untuk memastikan perusahaan mampu
bersaing di pasar global.
Sebagaimana disebutkan di dalam artikel, pangsa pasar terbesar SIDO di luar negeri
adalah Malaysia dan Nigeria. Direktur Utama SIDO, Heru Hidayat menyatakan bahwa
masyarakat di negara-negara ASEAN memiliki iklim dan kebiasaan yang mirip
dengan Indonesia. Selain itu, produk SIDO diklaim memiliki rasa yang diterima oleh
masyarakat di Afrika. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tekanan untuk menjadi
responsif secara lokal dalam hal selera dan preferensi lokal adalah rendah. Dengan
asumsi faktor-faktor lainnya adalah tetap, secara keseluruhan tekanan untuk menjadi
responsif secara lokal yang dihadapi oleh SIDO dapat dikategorikan berada pada
level rendah sampai dengan moderat.

Apabila dikaitkan dengan adanya tekanan yang tinggi untuk penurunan biaya agar
perusahaan tetap kompetitif, secara teoritis strategi standardisasi global (global
standardization strategy) dapat diadopsi oleh SIDO untuk bersaing di pasar global.
Dengan mengadopsi strategi ini, SIDO akan berfokus pada penyediaan produk
standar secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan seluruh pasar, baik pasar
dalam negeri maupun luar negeri. Strategi ini juga akan memberikan manfaat bagi
SIDO berupa penurunan biaya karena penyediaan produk standar secara massal
berimplikasi pada pencapaian skala ekonomis, pemanfaatan kapasitas produksi
secara maksimal, dan peningkatan produktivitas.

Pembahasan selanjutnya adalah mengenai bagaimana SIDO memasarkan produknya


di luar negeri. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari artikel, diketahui bahwa
SIDO memasarkan produk mereka di luar negeri melalui mekanisme ekspor. Strategi
untuk mengekspor produk memberikan keuntungan bagi SIDO dalam bentuk
pemanfaatan skala ekonomis yang telah dicapai di dalam negeri dan penghindaran
biaya untuk mendirikan fasilitas produksi di negara tujuan. Namun demikian,
kebijakan untuk mengekspor produk juga memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut
antara lain berupa biaya transportasi yang mahal, adanya hambatan perdagangan
berupa tarif ekspor dan impor, dan permasalahan terkait agen pemasaran lokal.

Untuk pasar ASEAN, kelemahan berupa biaya transportasi dan hambatan


perdagangan kemungkinan tidak memiliki dampak yang signifikan. Permasalahan
utama yang mungkin dihadapi adalah berkaitan dengan agen pemasaran lokal yang
dapat dikaitkan dengan masalah pemerataan distribusi produk sebagaimana
disebutkan di dalam artikel. Hal ini dapat terjadi mengingat agen pemasaran lokal
adalah entitas yang terpisah dari SIDO sehingga tidak ada jaminan bahwa tindakan
mereka akan mengakomodasi seluruh kepentingan SIDO. Oleh karena itu, salah satu
solusi yang dapat diambil adalah dengan mendirikan anak perusahaan (baik dengan
cara mendirikan perusahaan baru atau mengakuisisi perusahaan lokal) di negara
tujuan ekspor untuk mengelola pemasaran produk. Dengan demikian, SIDO dapat
memanfaatkan keunggulan biaya atas produksi di dalam negeri dan memiliki kendali
penuh atas strategi pemasaran di pasar luar negeri.
Sementara untuk pasar Nigeria, keberadaan Muncul Nigeria Limited—anak
perusahaan SIDO yang bergerak di bidang perdagangan—memberikan SIDO kendali
penuh atas strategi pemasaran mereka untuk pasar Nigeria secara khusus dan pasar
Afrika secara umum. Namun demikian, Muncul Nigeria Limited yang baru didirikan
pada tahun 2019 tentu memiliki tantangan untuk dapat memahami dan
mengimplementasikan kultur, budaya, dan sistem distribusi yang tepat agar produk
SIDO dapat dipasarkan secara efektif dan efisien. Selain itu, ekspor ke Nigeria dan
negara Afrika lainnya juga menghadapi tantangan berupa biaya transportasi dan
hambatan tarif yang mungkin memiliki dampak yang signifikan. Terkait hal tersebut,
apabila SIDO mampu meraih pangsa pasar yang memadai, perlu dilakukan analisis
lebih lanjut untuk menentukan apakah pendirian fasilitas produksi di Nigeria akan
memberikan SIDO manfaat ekonomis yang lebih besar, baik dari segi skala
(economies of scale) maupun dari segi lokasi (location economies).

Referensi:
Hill, Charles W.L. and Jones, Gareth R., Strategic Management: An Integrated
Approach, 10th. Ed., 2013, South – Western, 5191 Natorp Boulevard, Mason OH USA.

https://rikiasp.id/manajemen/studi-kasus-strategi-ekspansi-global-sido-muncul/
(Akses : 17/09/2022)

Anda mungkin juga menyukai