Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 6 - PENGAUDITAN

Bella Sintya 210422621275


Diska May Ferlan 210422621376
Febriana 210422621209

Nama Perusahaan: PT Garudafood


TAHAPAN AUDIT
1. Mendapatkan Pemahaman tentang Klien
a. Tingkat entitas
Profil singkat perusahaan
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. adalah perusahaan perseroan yang mana
kegiatan utamanya adalah sebagai perusahaan makanan dan minuman yang telah
dimulai sejak tahun 1979.
Jaringan bisnis dan wilayah operasional
Saat ini, perseroan memproduksi sebagian besar produknya melalui fasilitas produksi
milik perseroan. Per Desember 2021, perseroan memiliki jaringan distribusi nasional
yang mencakup 128 depo dan lebih dari 160 sub distributor dan agen yang tersebar di
seluruh Indonesia. Selain itu, perseroan juga memiliki kurang lebih 300.000
pelanggan yang terdiri dari grosir, toko modern, warung/toko ritel dan institusi.
Jaringan distribusi juga didukung oleh lebih dari 1.500 tenaga penjual. Perseroan juga
memiliki infrastruktur teknologi yang terintegrasi dari mulai gudang, pemesanan,
pengiriman barang hingga penagihan.
Perseroan terus memantau dan memperbarui sistem distribusi sesuai dengan dinamika
di industri. Hal ini penting dilakukan karena produk yang sangat bervariasi dengan
area pemasaran yang sangat luas. Dalam hal ini, Perseroan melalui anak usahanya
yaitu PT Sinarniaga Sejahtera (SNS), perusahaan yang salah satu bidang usahanya
bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman telah mengimplementasikan
teknologi digital untuk mendukung kelancaran distribusi produk.
Produk-produk yang dihasilkan Perseroan tidak hanya dipasarkan di lingkup
domestik tetapi telah beredar di pasar global. Sampai akhir tahun 2021, Perseroan
telah mengekspor produknya ke lebih dari 20 negara dengan fokus pada negara-
negara ASEAN. Untuk lebih meningkatkan efektivitas pemasaran di pasar luar
negeri, Perseroan mendirikan Goldenbird Pacific Trading Ltd. Yang berdomisili di
Singapura dan memiliki kantor perwakilan di Thailand. Perseroan juga menunjuk
distributor atau agen di masing-masing negara tujuan ekspor. Pada tahun 2021,
seiring dengan pemulihan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor, penjualan neto
ekspor Perseroan tercatat sebesar Rp390,69 miliar, meningkat sebesar 7,1%
dibanding periode sama tahun sebelumnya senilai Rp364,92 miliar.
Hubungan klien dengan karyawan
Pengembangan kompetensi SDM dilakukan melalui aktivitas pendidikan dan
pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan untuk masing-masing unit
kerja. Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi SDM guna
mendukung pencapaian target yang ditetapkan dan menjaga pertumbuhan usaha
berkelanjutan. Dalam pemberian remunerasi kepada karyawan, Perseroan mematuhi
peraturan ketenagakerjaan yang berlaku dan mengacu pada kewajaran di industri
sejenis. Perseroan juga senantiasa menjaga hubungan industrial yang sehat dengan
karyawan.
Struktur organisasi
Struktur kepemilikan saham

Kemampuan membayar utang


Rasio likuiditas merupakan perbandingan antara aset lancar dan liabilitas lancar. Pada
tahun 2021, rasio lancar sebesar 1,5 kali, sedangkan pada tahun 2020 sebesar 1,8 kali.
Rasio solvabilitas dapat diperoleh dari perbandingan antara total liabilitas dengan
jumlah ekuitas yang dimiliki. Pada tahun 2021, rasio total liabilitas terhadap ekuitas
sebesar 1,23 kali, dan pada tahun 2020 sebesar 1,26 kali. Berdasarkan rasio-rasio
tersebut, tercermin bahwa Perseroan memiliki kemampuan membayar seluruh utang
yang dimiliki baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Tingkat kolektibilitas piutang
Perseroan senantiasa menjaga rasio likuiditas dengan mempertahankan kas dan bank
yang cukup dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek. Perseroan secara rutin
juga melakukan evaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal
jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Dalam memperoleh utang, Perseroan tunduk
pada sejumlah prasyarat yang ditetapkan, diantaranya, Perseroan diwajibkan menjaga
Debt service coverage ratio minimal 1 kali, menjaga rasio utang terhadap EBITDA
maksimal 4,5 kali, menjaga rasio utang terhadap ekuitas maksimal 2,5 kali, dan
menjaga rasio lancar minimal 1 kali.
b. Tingkat industri
Posisi klien di pasar
Perseroan bertekad untuk menjadi pemimpin pasar di setiap produk yang dihasilkan.
Keberhasilan dua merek produk yaitu Chocolatos dan Gery dalam kategori wafer
stick dan malkist di posisi pertama dan kedua dengan pangsa pasar di atas 40% dan
30% pada tahun sebelumnya terus berlanjut. Produk merek Chocholatos, Kacang
Garuda, Pilus Garuda, dan RTS Chocolate MAT tetap menjadi pemain utama dengan
pangsa pasar di atas 40% terhadap total industri.
Jenis produk yang dijual
Dari sisi konsumen, kebutuhan terhadap snack yang bergizi dan bercita rasa lezat
akan tetap ada. Komoditi makanan kini bukan hanya sekadar untuk dimakan semata
tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Dengan merek-merek yang kuat
(top of mind brands), produk-produk Perseroan akan tetap mendapat tempat di hati
konsumen. Peningkatan penggunaan e-commerce oleh masyarakat akan memberi
dampak positif terhadap Perseroan yang terus melakukan ekspansi jaringan distribusi
secara digital. Selain itu, keluasan jaringan distribusi toko ritel yang telah dibangun
Perseroan memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk-produk Perseroan.
c. Tingkat ekonomi
Sebagai salah satu entitas bisnis yang terus berkembang, Perseroan menghadapi
tantangan dari berbagai sumber baik internal maupun eksternal. Pandemi Covid-19
yang belum usai menyebabkan pembatasan aktivitas masyarakat dan dunia usaha
terutama pada pertengahan tahun 2021. Pembatasan ini berdampak pada kapasitas
produksi dan penjualan produk Perseroan. Namun demikian seiring dengan
meredanya kasus aktif, pemerintah mulai melonggarkan aktivitas sejak kuartal III
sampai akhir tahun 2021.
- Tantangan kenaikan bahan baku sebagai imbas dari kenaikan harga komoditas
pangan global akibat gangguan rantai pasok. Untuk mengatasi hal itu Perseroan
melakukan negosiasi dan kontrak terhadap beberapa produsen bahan baku dan
berupaya mencari substitusi bahan dengan tidak mengurangi kualitas produk.
- Tantangan kelangkaan food grade container dan kapal pengangkut sehingga
berdampak pada jadwal pengapalan yang jarang dan kenaikan ongkos angkut
(freight cost). Di dalam negeri kenaikan ongkos angkut hingga sebesar 20%
menambah beban operasional Perseroan. Selain itu juga terjadi keterlambatan
dalam penerbitan izin impor beberapa bahan baku. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut di atas Perseroan melalui beberapa asosiasi bisnis terkait
melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk mencari solusi terbaik. Perseroan
juga melakukan peningkatan efisiensi untuk mengurangi biaya agar profitabilitas
tetap terjaga. Efisiensi biaya yang dilakukan dengan tidak mengabaikan sistem
jaminan mutu yang telah teruji di Perseroan.

2. Risiko Penipuan
a. Insentif dan tekanan untuk melakukan kecurangan
Kondisi industri yang kompetitif
Pesaing di bidang makanan:
- Produk biskuit dan wafer (Tango), biskuit coklat (Kraft), Oreo (Nabisco), Beng-
beng (Mayora), Richeese & Momogi, Tim Tam (Arnott’s)
- Produk kacang Sukro dan Tic tac (DK), Dua Kelinci
Pesaing di bidang minuman:
- Indomilk, Frisian Flag, Ultra Jaya, dan Danone
- Pepsi Cola, Teh Gelas (OT)
Ancaman kerugian
Pada Agustus 2021, Pabrik Kacang Garudafood di Pati mengalami kebakaran yang
mengakibatkan kerugian dalam kisaran senilai Rp 250 juta. Pada saat itu, manajemen
belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyebab dari kebakaran tersebut
dikarenakan belum diketahui pasti penyebabnya. Manajemen juga telah
mengidentifikasi estimasi nilai kerugian yang timbul dari peristiwa tersebut. Namun,
manajemen memberikan pernyataan bahwa telah melindungi seluruh asset melalui
asuransi.
Laba turun
Laba Garudafood turun 11,30% menjadi Rp278,34 miliar dari periode yang sama
tahun sebelumnya yang sebesar Rp313,82 miliar dikutip dari Keterbukaan Informasi
Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/10/2022). Meski demikian, penjualan bersih
perseroan hingga kuartal III tahun ini naik 22,84% menjadi Rp7,82 triliun dari
sebelumnya Rp6,36 triliun.
b. Sikap dan rasionalisasi untuk membenarkan penipuan
Secara berkala Unit Internal Audit menguji efektivitas sistem pengendalian internal
untuk memastikan kontrol internal Perseroan telah dilaksanakan dengan efektif.
Manajemen telah menilai kecukupan dari efektivitas pengendalian internal atas
pelaporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2021, dan menyimpulkan bahwa
kontrol internal atas pelaporan keuangan telah efektif, di mana Unit Audit Internal
secara berkala mengirimkan tim untuk melakukan kegiatan audit di Perseroan dan
entitas anak di berbagai aspek operasional seperti di bidang pemasaran, penjualan,
pengelolaan sumber daya manusia dan manajemen keuangan. Jika terdapat adanya
temuan yang diperoleh oleh Unit Audit Internal akan disampaikan kepada manajemen
(Direksi) untuk ditindaklanjuti dan kepada Komite Audit yang merupakan instrumen
Perseroan yang mendukung Dewan Komisaris dalam tugasnya untuk mengawasi
kegiatan bisnis Perseroan dan entitas anak. Sehingga Perseroan dalam hal ini Direksi
dan/atau Dewan Komisaris menyatakan bahwa sistem pengendalian internal ini sudah
cukup efektif

3. Going Concern
a. Risiko kelangsungan usaha - indikator
Perseroan Garudafood melakukan berbagai upaya pengelolaan risiko pada semua
aspek kegiatan usaha, terutama untuk faktor risiko utama dan faktor-faktor risiko
yang mempunyai potensi dampak signifikan terhadap kinerja dan posisi keuangan.
Adapun risiko-risiko utama yang dihadapi oleh Garudafood yaitu :
● Risiko Kendali Mutu
● Risiko Kepatuhan terhadap regulasi
○ Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan
○ Kepatuhan Terhadap Hukum Teknologi Informasi
● Risiko Keuangan
● Risiko Manajemen Data
● Risiko Bisnis
○ Risiko Pasokan Bahan Baku dan Bahan Kemas
○ Risiko Yang Tidak Mampu Ditangani Langsung
○ Perencanaan Kelangsungan Kegiatan Usaha (Business Continuity Plan)
● Risiko Persaingan
● Risiko Penurunan Kekuatan Merek
● Risiko Manajemen
b. Risiko kelangsungan usaha - faktor mitigasi
Adanya unit Audit Internal sebagai perangkat tata kelola perusahaan yang baik
menjadi salah satu cara Perseroan untuk meninjau efektivitas sistem manajemen
risiko atas kegiatan usaha. Unit Audit Internal secara berkala mengirimkan tim untuk
melakukan kegiatan audit di Perseroan Garudafood dan entitas anak diberbagai aspek
operasional seperti dibidang pemasaran, penjualan, pengelolaan sumber daya manusia
dan keuangan Temuan yang diperoleh Unit Audit Internal akan disampaikan kepada
manajemen untuk ditindaklanjuti dan kepada Komite Audit untuk mendapatkan
perhatian Dewan Komisaris yang bertugas mengawasi jalannya kegiatan usaha
Perseroan dan entitas anak.

4. Tata Kelola Perusahaan


Dalam tata kelola perusahaan di Garudafood terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Struktur Tata Kelola
● Komite Nominasi dan Remunerasi
Garudafood telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi
berdasarkan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan
Publik ("POJK 34/2014").
● Komite Audit
Garudafood telah membentuk Komite Audit sesuai dengan Peraturan DJK
No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
● Sekretaris Perusahaan
Garudafood telah menunjuk I Made Astawa sebagai Sekretaris Perusahaan
berdasarkan Surat Keputusan No. 006/BOD/LGL/XI/20 tanggal 27
November 2020 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Garudafood.
● Piagam Internal Audit
Dalam rangka meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional
perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis dengan cara mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses
tata kelola perusahaan yang baik (GCG), PT Garudafood Putra Putri Jaya,
Tbk. membangun suatu sistem pengendalian internak yang efektif dengan
membentuk unit kerja Internal audit (selanjutnya disebut Internal Audit
Division).
● Anggaran Dasar
Anggaran Dasar berfungsi sebagai dasar pengambilan peraturan/hukum
dalam organisasi serta untuk menggambarkan mekanisme kerja suatu
organisasi.
b. Manajemen Risiko
Kebijakan Mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran
Perseroan memiliki sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System
yang tergabung di dalam dokumen Kode Etik Garudafood.
Penyampaian Laporan Pelanggaran
Insan Perseroan dan Entitas Anak Wajib melaporkan adanya pelanggaran atas
Kode Etik melalui Internal Audit Unit yang dapat disampaikan melalui surat
elektronik internalaudit@garudafood.co.id atau telepon #0812-9421-9779.
Perlindungan bagi Pelaporan Pelanggaran
Perseroan menjamin kerahasiaan atas informasi pelanggaran termasuk
perlindungan atas pelapor pelanggaran.

5. Teknologi Informasi
Aplikasi / Teknologi Informasi yang berjalan pada saat ini di PT GarudaFood terdiri dari
3 aplikasi yaitu sistem BOSnet untuk transaksi penjualan dan administrasi, sistem ERP
(SAP) untuk manajemen sistem, sistem akuntansi, manajemen produksi dan distribusi
serta sistem pendukung untuk mendukung integrasi proses bisnis.
Aplikasi penjualan dan administrasi

Sistem BOSnet KETERANGAN

Hak akses Staff Penjualan

Program Sales Assistant Mobile (SAM)

Fitur Aplikasi Data barang


Data pelanggan
Invoice
Purchase order
Laporan penjualan/pembelian

Output Invoice
Purchase order
Laporan penjualan/pembelian

Kekurangan/Permasalahan Sumber daya yang kurang teliti dalam pendokumentasian data


sehingga sering terjadi kesalahan komunikasi dengan divisi
akunting

Solusi/Pengembangan Sumber daya manusia yang lebih teliti


Perbaikan komunikasi dengan divisi lain
Penambahan fitur surat jalan
Penambahan fitur retur untuk supplier

Aplikasi akuntansi, produksi dan distribusi

Sistem ERP KETERANGAN

Hak akses Staff Akuntansi, Produksi, dan Distribusi

Program SAP

Fitur Aplikasi Stok bahan baku


Stok barang jadi
Pengeluaran barang
Penerimaan barang
Laporan stok bahan baku
Laporan stok barang jadi
Laporan keuangan
Laporan laba rugi
Output Laporan stok bahan baku
Laporan stok barang jadi
Laporan keuangan
Laporan laba rugi

Kekurangan/Permasalahan Adanya ketidak cocokan antara laporan aplikasi maupun


pencatatan manual pada kartu stok karena kesalahan input data
oleh operator
Ketidak teraturan dalam penyimpanan dokumen sehingga sering
terjadi duplikasi dokumen

Solusi/Pengembangan Sumber daya manusia yang lebih teliti dalam input data
Penyimpanan dokumen yang teratur dengan spesifikasi kode
tertentu agar memudahkan pencarian data

Aplikasi pendukung

Sistem Pendukung KETERANGAN

Hak akses Staff HRD

Program HRIS

Fitur Aplikasi Absensi karyawan


Penilaian karyawan
Konsultasi karyawan
Laporan gaji karyawan
Laporan kinerja karyawan

Output Laporan gaji karyawan


Laporan kinerja karyawan

Kekurangan/Permasalahan Adanya ketidak cocokan antara pencatatan absensi karyawan


manual pada daftar absensi karena kesalahan pencatatan oleh
operator

Solusi/Pengembangan Sumber daya manusia yang lebih teliti dalam input data

6. Prosedur Penutupan
Analisis Prosedur Penutupan pada PT GarudaFood
Dokumen yang digunakan untuk pencatatan laporan keuangan di PT GarudaFood terdiri
dari:
- Buku bank dan buku kas kecil
- Arsip nota invoice semua item belanja
- Arsip nota invoice uang yang diterima
- Pernyataan bank, slip setoran dan buku cek
- Buku dan catatan slip gaji karyawan
Laporan rekonsiliasi yang digunakan yaitu:
- Buku anggaran terkait semua penerimaan dan pembayaran
- Laporan rekonsiliasi bank
- Laporan rekonsiliasi kas kecil
- Buku catatan persediaan
Dokumen daftar dan jadwal penagihan
- Daftar aset tetap
- Jadwal penagihan utang
- Jadwal piutang
Dokumen pendukung lainnya
- Surat dari bank untuk mengkonfirmasi saldo
- Konstitusi organisasi
- Daftar anggota dewan pengurus dan staf
- Notulen rapat dewan pengurus

Anda mungkin juga menyukai