Anda di halaman 1dari 5

D.

Strategi Global/Multidomestik
Globalisasi terus mempengaruhi ekonomi dunia, karena penurunan tarif, peningkatan
komunikasi, dan peningkatan mobilitas modal telah memungkinkan perusahaan untuk terhubung
ke pasar global dan memperluas bisnis mereka secara internasional. Namun, ekspansi yang
berhasil ke pasar luar negeri akan menuntut perusahaan menciptakan serta strategi global yang
paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Strategi tersebut diperlukan agar
sebuah perusahaan agar mereka mampu bersaing dan mendapatkan hasil dari produk-produk yag
dijual di pasar luar negeri.
Strategi multidomestik adalah strategi dengan cara berinvestasi dalam membangun
kehadiran di pasar luar negeri dengan menyesuaikan produknya dengan pasar lokal di luar
negeri. Perusahaan mengadaptasi produk dan penawaran mereka dan memposisikan ulang
strategi pemasaran mereka untuk terlibat dengan audiens asing dengan mempertimbangkan adat,
tradisi, dan ciri budaya asing. Dengan strategi bisnis multi-domestik, kantor pusat perusahaan
seringkali dipertahankan di negara asal. Namun, perusahaan dapat mendirikan kantor pusat lokal
di luar negeri dimana mereka dapat lebih mudah mengelola hubungan dengan pelanggan asing.
Strategi multidomestik berfokus pada persaingan di setiap negara dan memaksimalkan daya
tanggap lokal dengan memberikan otoritas pengambilan keputusan yang terdesentralisasi pada
unit bisnis di setiap negara, sehingga mereka dapat menciptakan produk dan layanan yang
dioptimalkan untuk pasar lokal mereka melalui penyesuaian terhadap kebutuhan dan keinginan
konsumen, kondisi industri, struktur politik dan hukum, dan norma sosial yang berbeda di setiap
negara.1 Sebuah perusahaan yang menerapkan strategi multidomestik menyesuaikan produk,
layanan, dan operasi sehingga dapat menanggapi pelanggan dan karyawan di masing-masing
negara tempat ia beroperasi. Dengan menggunakan strategi multidomestik, perusahaan dapat
menjual produk untuk memenuhi preferensi dan kebutuhan spesifik pelanggan lokal mereka.
Kerugian dari strategi multidomestik yaitu: perusahaan menghadapi lebih banyak
ketidakpastian karena strategi yang disesuaikan di berbagai negara, tidak dapat mengambil
keuntungan dari skala ekonomi yang dapat membantu mengurangi biaya untuk perusahaan
secara keseluruhan, dan perusahaan menjadi sekelompok anak perusahaan yang berfokus secara
lokal yang bertindak secara independent sebagaimana perusahaan domestic yang memutuskan
bagaimana produk dirancang, dibuat, didistribusikan, dan dipasarkan di pasar lokal mereka.

1
Sri Mulyono, Manajemen Strategis (Bandung: Media Sains Indonesia, 2022), hlm. 135.
Contoh penerapan strategi multidomestik yaitu Yum! adalah merek memiliki insentif yang kuat
untuk bersaing secara internasional dengan konsep restorannya yaitu, KFC, Pizza Hut, Taco Bell,
Restoran A&W, dan Long John Silver's. Nyum! mengejar strategi multidomestik dengan
mencoba melokalisasi sebanyak mungkin. Perusahaan tidak membuka restoran hanya
menggunakan model di Amerika Serikat. Di mana pun lokasi perusahaan, perusahaan secara
konsisten beradaptasi dengan selera lokal dan bernegosiasi dengan baik ketika iklim budaya dan
politik berubah. Di Jepang, misalnya, KFC menjual tempura crispy strips. Di Inggris utara, KFC
menekankan saus dan kentang, sementara di Thailand, menawarkan nasi segar dengan kecap atau
saus cabai manis. Di Belanda, perusahaan membuat kroket kentang dan bawang. Di Prancis, ia
menjual kue kering bersama ayam. Dan di Cina, ayam semakin pedas.2
Berbeda dengan strategi multidomestik, strategi global dipusatkan dan dikendalikan oleh
kantor pusat dan berupaya memaksimalkan efisiensi global. Di bawah strategi ini, produk lebih
mungkin distandarisasi daripada disesuaikan dengan pasar lokal di luar negeri. Dengan strategi
global, perusahaan dapat menjual produk dan layanan yang sama dengan cara yang sama di
setiap negara. Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-
peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak menunjukkan
adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan produk-produk tersebut
disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsif terhadap pasar-pasar lokal dan
sulit dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan
mengoperasikan keputusan lintas negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien
perlu berbagi sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di
lintas negara tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang.3

Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan strategi
global:
1. Membentuk tim global
Keterlibatan setiap manajer sangat penting bagi keberhasilan strategi global. Pemilihan
anggota tim merupakan kunci daalam pengambilan keputusan. Anggota tim global yang
dipilih berasal dari:
- Pimpinan bisnis

2
Ibid, hal. 136
3
Ibid, hal. 137
- Perwakilan senior dari bisnis terkait
- Eksekutif perusahaan senior
Idealnya satu tim terdiri dari enam sampai delapan orang. Sebagai tambahan, tim
membutuhkan staf yang bertugas dalam perencanaan. Suatu tim dipimpin oleh ketua.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh tim global adalah menentukan jadwal rapat.
Oleh karena itu, jadwal rapat harus ditentukan pada saat pertemuan pertama rapat. Karena
setiap anggota tim memiliki kesibukan masing-masing, jadwal rapat sebaiknya dilakukan 2
sampai 3 kali dalam satu bulan. Selain itu dalam pemilihan lokasi rapat, sebaiknya dilakukan
bergiliran dari satu negara ke negara lain.
2. Menentukan bisnis
Pemimpin dari tim global harus memiliki gagasan bisnis yang akan dianalisis sebelum
mereka dapat membentuk tim global, namun gagasan dari anggota pun diperlukan. Dalam
bisnis sendiri terdapat tiga dimensi produk atau jasa, yaitu fungsi, tenaga kerja, dan layanan
konsumen.
3. Mengidentifikasi pasar
Setelah menentukan pasar, tim global menetukan pasar yang akan dimasuki, mulai dari
bentuk pasar, meramalkan permintaan pasar, dan menentukan market share.
4. Mengidentifikasi pesaing
Tim global harus menentukan pesaing mana yang dianggap paling penting untuk
diidentifikasi. Pesaing yang yang harus dianalisis adalah sebagai berikut:
a. Semua pesaing global yang memiliki market share di atas 5%
b. Pesaing terbesar yang berada di negara asalnya, meskipun pesaing tersebut tidak go
international.
c. Pesaing global yang potensial
Jika memungkinkan, jumlah perusahaan yang masuk daftar pesaing harus ada sepuluh
pesaing atau lebih.
5. Memeriksa strategi inti
Dalam menganalisis strategi global, terkadang beberapa anggota dari tim global tidak
mengetahui apa strategi inti dari bisnis mereka atau memiliki pandangan yang berbeda
mengenai strategi inti dari bisnis mereka. Sehingga akan sangat membantu jika mengetahui
strategi inti sedini mungkin. Cara yang paling baik dalam memeriksa strategi inti adalah
dengan meminta para anggota menuliskan strategi inti yang ada di pikiran mereka. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman antaranggota. Strategi inti ini harus meliputi:
- Deskripsi mengenai bisnis
- Tujuan strategis
- Target keuangan
- Sumber keunggulan kompetitif
- Unsur-unsur strategis
- Aktivitas pertambahan nilai
- Strategi kompetitif
6. Memeriksa pemilihan negara
Pemilihan negara merupakan hal terpenting dari internasionalisasi dan globalisasi.
Manajer perlu mempertimbangkan segala sesuatu mengenai negara yang akan dipilih mulai
dari kondisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan hukum.
Tim global harus mengevaluasi pemilihan negara dengan menggunakan tahap-tahap
berikut:
a. Mengidentifikasi wilayah/negara
Tim global harus mengidentifikasi seluruh wilayah atau negara yang sudah dipilih
atau yang akan dipilih.
b. Mengembangkan subfaktor untuk setiap faktor yang ada
Tim global harus mengembangkan daftar dari subfaktor untuk menaksir setiap
faktor.
c. Memeberikan bobot untuk setiap subfaktor
Tim global harus memberikan bobot pada setiap subfaktor dengan jumlah bobot
sebesar 100 poin.
d. Memberikan rating untuk setiap negara pada setiap subfaktor
Tim global harus memberi rating pada setiap wilayah atau negara pada setiap
subfaktor dengan skala 0 sampai 10.
e. Mengkombinasikan bobot dan rating agar menjadi skor total untuk setiap negara atau
wilayah
Untuk menentukan rating total dari setiap negara, bobot dan rating harus
dikalikan, kemudian dijumlahkan.
f. Menentukan skor total untuk resiko dari setiap negara
Total dari rating negara harus menentukan resiko dari tiap negara seperti
kestabilan politik, resiko pengambilalihan, dan resiko nilai tukar mata uang
7. Mendiagnosis potensi globalisasi industri
Untuk mendiagnosis potensi globalisasi industri, ada dua tahap yang harus ditempuh.
Pada tahap pertama, tim global dapat membuat penilaian awal dalam rapat. Hasil
penilaian dapat diverifikasi oleh manajer dan staf di tahap kedua. Selanjutnya tim global
harus mengidentifikasi bagaimana globalisasi industri menciptakan peluang.
8. Mengevaluasi strategi global
Terdapat tiga gagasan utama untuk mengevaluasi strategi global:
a. Analisis keuntungan potensial dari penggunaan strategi global
b. Analisis dari globalisasi industri
c. Analisis mengenai reaksi pesaing
9. Mengevaluasi kapabilitas organisasi
Selanjutnya tim global akan mengevaluasi organisasi atau perusahaan, apakah
organisasi atau perusahaan tersebut akan mampu atau tidak dalam memasuki bisnis
global
10. Mengembangkan program global
Tugas terakhir dalam analisis strategi global yang akan dilakukan oleh tim global
adalah mengspesifikasi rencana program yang akan mereka jalankan. Dengan kata lain
tahap terakhir ini adalah memastikan implementasi dari program yang akan dijalankan.4

Referensi:
Mulyono, Sri. 2022. Manajemen Strategis. Bandung: Media Sains Indonesia
Ball, Geringer, Minor, McNett. 2006. International Business. Bandung: Salemba Empat

4
Geringer Ball, McNett Minor, International Business (Bandung: Salemba Empat, 2006). Hlm. 174.

Anda mungkin juga menyukai