Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

EKONOMI INTERNASIONAL

PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MULTINASIONAL COMPANY), BLOK


PERDAGANGAN, DAN ORGANISASI PERDAGANGAN DUNIA

DOSEN PENGAMPU : AULIA AZIMI, S.E., M.E.

KELOMPOK 5

BELLA CHANDIKA DEVI (11821020)


HARI MULIYO (11821100)
LUKBI NURMANSYAH (11821066)
NURUL PAMISA (11821137)
SHELLY BAITUL ISLAMIYAH (1182

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONTIANAK

2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Multinational Company)

A. Sifat MNC
Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian, pola kepemilikan,
dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian di luar negeri banyak dilakukan dengan
mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Pola
pemilikan bervariasi antara MNC yang satu dengan lainnya, dengan pertimbangan
perusahaan induk menghendaki pemilikan > 100% modalnya. Dan yang banyak
dilakukan melalui patungan (joint ventures).
Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung juga bervariasi. Pertama, ada
yang bertujuan untuk melakukan ekspansi secara vertikal, yaitu perusahaan induk
(yang memperoses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan
input untuk diproses lebih lanjut. Contohnya, perusahaan minyak mendirikan cabang
di luar negeri yang dimana terdapat sumber minyak dan kemudian diproses lebih
lanjut di perusahaan induk. Kedua, melakukan ekspansi secara horizontal, perusahaan
mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama
dengan perusahaan induk.
Sebelum mendirikan cabang di luar negeri, produsen telah mempunyai pengalaman
pada bisnis internasional seperti ekspor barang ke luar negeri selalu mengalami
peningkatan, dengan itu perusahaan dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar
negeri hingga perusahaan dapat membuka kantor pemasaran. Perusahaan dapat pula
melakukan penetrasi pasar dengan mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan
luar negeri, misalnya memasarkan produk menggunakan teknologi atau memakai
nama perusahaannya. Perusahaan selalu mempertimbangkan dapat tidaknya
mendirikan cabang di luar negeri. Langkah ini perlu perhitungan menyangkut
karakteristik dan timgkah laku konsumen serta pemerintahan di luar negeri tersebut,
hal ini dilakukan untuk mengimbangi risiko yang tinggi.

B. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC


Dalam kaitannya dengan tujuan MNC yaitu penjualan maksimum atau mencari
keuntungan maksimum. Manfaat mendirikan cabang di luar negeri antara lain :
a) Jika perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri dengan ekspor maka
dapat memiliki hubungan yang dekat dengan pelanggan untuk mengetahui selera
dan kebutuhan konsumen. Dan dapat memberikan pelayanan konsumen.
Contohnya produk dengan teknologi tinggi seperti komputer maka pelayanan
purna jual sangat penting.
b) Dengan mendirikan cabang di luar negeri maka masalah hambatan tarif dapat
teratasi. Dan apabila mata uang asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka
harga barang ekspor akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor, namun
dengan mendirikan cabang di luar negeri hal ini pula dapat diatasi.
Faktor lainnya adalah banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi di negara
yang upah buruhnya rendah (biasanya negara berkembang). Aspek tenaga kerja
lain adalah kerajinan dan sering tidak terjadinya pemogokan.
Kemudian, faktor biaya lain yang sering dipertimbangkan adalah biaya transpor.
Dengan membuka cabang, biaya transpor dapat ditekan. Disamping itu, pajak
yang relatif lebih rendah merupakan daya tarik bagi MNC.

C. Faktor Nonekonomi
Selain faktor ekonomi, faktor sosial dan budaya di negara yang hendak dituju juga
perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing dimulai dari aturan
mengenai tenaga kerja dan bahan baku yang berasal dari negara penerima tersebut.
Oleh karena itu, MNC harus mempelajari pengalaman kebijaksanaan negara tersebut
terhadap perusahaan asing sebelum melakukan ekspansi. Hal lain yang juga penting
adalah kestabilan politik di negara penerima.

D. Kekuatan Bersaing MNC


Sumber kekuatan bersaing MNC sebagai berikut :
a) MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksinya adalah
barangnya relatif sophisticated, sangat bervariasi, kompleks, penggunaan
teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. Dalam
keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm)
lebih efisien dibanding kontrak antarpembeli dan penjual yang independent
(mandiri/berdiri sendiri). keuntungan inilah yang dikenal dengan nama
“institutional comparative advantage” dari MNC.
b) MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan
teknologi melalui riset dan pengembangan (R & D). MNC dapat menyerap
pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses
produksi, marketing maupun manajemen.
c) MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi”, yakni mengorganisir dan
secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkembangan pasar, biaya
dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negeri.
d) MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara
misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu
dari proses produksi.
e) MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan
internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan
MNC mencari sumber dana internasional.
f) MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal
maupun vertikal dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi
untuk merebut pasar.
g) MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil
oleh negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke
negara yang mengenakan proteksi atau dengan melakukan transfer pricing dengan
cabang di luar negeri, yakni dengan menggunakan teknik pembuatan faktur
(invoice) sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bisa dideteksi.
E. Efek Global MNC
MNC dapat mempunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia
secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia
mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar
negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal perusahaan. MNC juga
mempunyai akses sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian
menanamkan di negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah.
Ada yang mengatakan bahwa MNC sebagai sumplemen investasi namun ada juga
berkesimpulan MNC dapat menggeser pembentukan modal. Efek netonya terhadap
investasi global masih dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antar negara. Ada dua macam
efisiensi yaitu, efisiensi alokasi dan efisiensi operasi. Efisiensi alokasi dijelaskan
sebagai berikut : proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif
kecil diletakkan dibeberapa negara dengan dasar harga faktor produksi, perbedaan
biaya angkut, dan kebijaksanaan proteksi. Dengan informasi yang komplit dan proses
pengambilan keputusan tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik
dan efisien sehingga mendorong adanya spesialisasi antarnegara dengan demikian
menaikkan keuntungan perdagangan internasional.
MNC mungkin juga dapat menaikkan efisiensi. Pertama, dapat ditimbulkan karena
adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC di satu negara maka mendorong
persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi meningkat dan mengurangi
monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakan harga rendah untuk
mematikan harga saingannya. Kedua, berkaitan dengan persaingan adalah skala
perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau
karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang. Jika MNC dapat mencapai
skala perusahaan ekonomis maka akan meningkatkan efisiensi ekonomi secara global.
Meskipun demikian, MNC juga dapat menimbulkan dampak negatif yaitu :
Pertama, MNC dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang
optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat menjadi alat untuk menghambat
pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun
keuangan. Ketiga, MNC kadang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah negara
induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Keempat, dari aspek global karena MNC
lebih fleksibel maka sering menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi
perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik yang
mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang populasi ketat) ke negara
lain yang kurang ketat aturan tentang populasi. Apabila dampak lingkungan ini
merembet ke negara lain maka dunia akan menderita kenaikan biaya sosial (social
costs).
Itulah dampak positif dan negatif yang bisa terjadi jika didirikannya MNC di luar
negeri terhadap kesejahteraan secara global. Namun dampak neto terhadap
kesejahteraan secara global masih merupakan isu yang sampai kini belum
terpecahkan.

Anda mungkin juga menyukai