Anda di halaman 1dari 6

Ajeng Ayu Manggali Putri

215020201111033

BD

1. a. Tujuan utama perusahaan adalah untuk mendapatkan laba (keuntungan) serta meningkatkan
nilai dari perusahaan itu sendiri bagi pemilik perusahaan dan pemegang saham. Saat produk
diperjual belikan dengan bebas dan batas antar negara semakin kecil, maka perusahaan akan
menghadapi hambatan seperti perbedaan mata uang, perbedaan peraturan, dan perbedaan kondisi
ekonomi serta politik di negara asing dimana produk dipasarkan. Untuk menghadapi perbedaan
mata uang, perusahaan bisa menggunakan hedging(lindung nilai) apabila terjadi kenaikan atau
penurunan harga secara tiba-tiba. Lalu, perbedaan nilai tukar ini juga telah dikelola oleh IMF
agar nilai mata uang tidak tiba- tiba naik atau turun secara drastis dengan menggunakan sistem
nilai tukar mengambang atau nilai tukar tetap. Untuk menghadapi perbedaan peraturan, kondisi
ekonomi, dan politik negara yang dituju, perusahaan bisa memperhatikan lokasi ekonomis untuk
dimasuki. Pemilihan lokasi ekonomis ini dengan memilih negara/lokasi yang paling kondusif
dari kondisi politik,ekonomi, dan budaya untuk digunakan sebagai tempat untuk melakukan
kegiatan perusahaan. Selain itu, banyak strategi global yang dapat dipilih perusahaan seperti
strategi standardisasi global, strategi lokalisasi, strategi transnasional, strategi internasional, dan
strategi aliansi. Lalu, penerapan strategi global ini bisa dengan mengurangi biaya produksi
menggunakan strategi transnasional, standardisasi global, dan strategi aliansi. Selain itu,
penerapan strategi global juga dapat dilakukan dengan menyesuaikan produk sesuai dengan
preferensi penduduk lokal di setiap wilayah menggunakan strategi lokalisasi dan strategi
internasional.

b. Hal penting yang perlu diperhatikan perusahaan adalah hambatan- hambatan perdagangan
internasional itu sendiri, seperti kebijakan pemerintah negara yang dituju, tarif ekspor, pajak, dan
kuota impor. Selain itu, hal- hal seperti kondisi politik dan ekonomi dunia serta negara yang
dituju, globalisasi, rantai pasokan, dan pemilihan serta penerapan strategi yang tepat harus
diperhatikan oleh perusahaan internasional yang menjalankan strategi global.
2. a. Yang mempengaruhi kinerja ekspor suatu negara adalah tarif ekspor, kemampuan
penguasaan teknologi, biaya transportasi (pengangkutan), peluang pasar luar negeri, nilai tukar
uang, perbedaan bahasa, perbedaan budaya, kebijakan pemerintah negara asing/lain, dan kondisi
persaingan di pasar internasional / global.

b. Untuk meningkatkan kinerja ekspor, suatu negara harus memiliki pengetahuan mengenai
peluang pasar yang ada. Pengetahuan mengenai peluang pasar in agar perusahaan dapat
mengetahui perbandingan internasional perusahaannya dengan perusahaan lain. Untuk
mendapatkan pengetahuan tersebut, eksportir harus mengumpulkan informasi mengenai budaya,
bahasa, dan perdagangan negara lain. Informasi ini bisa didapatkan melalui web atau google dan
bisa juga melalui layanan dari kementerian atau pemerintah yang ada mengenai perdagangan
internasional. Seperti banyak lembaga perdagangan yang ada di Amerika Serikat yang membantu
eksportir untuk mendapatkan informasi mengenai perdagangan internasional, membuat acara
konferensi perdagangan dengan kontak asing dan mempertemukan dengan agen, distributor,
serta pelanggan luar negeri. Sehingga, disini pemerintah juga turut membantu para eksportir
untuk mengumpulkan informasi, bantuan teknis, dan pembiayaan agar kinerja ekspor di negara
tersebut meningkat. Selain itu, perusahaan internasional juga dapat menggunakan bantuan
lembaga layanan ekspor-impor, seperti perusahaan pengiriman barang, perusahaan manajemen
ekspor, perusahaan bea cukai, perusahaan pengemasan ekspor, agen dan pedagang ekspor, dll.

3. a. Dampaknya terhadap bisnis lokal adalah semakin ketatnya persaingan pasar yang ada,
karena globalisasi pasar ini menjadikan batasan- batasan antar wilayah/negara semakin
kecil/tipis. Sehingga, produk asing semakin mudah masuk ke pasar domestik/lokal. Lalu,
globalisasi pasar ini dapat mendorong produk bisnis lokal menjadi produk global apabila bisnis
lokal ini mampu menghadapi persaingan dan memanfaatkan globalisasi pasar tersebut. Selain itu,
bisnis lokal juga dapat mengembangkan inovasi produknya dan menstandarisasi produknya
sesuai dengan produk asing yang bermunculan dan mulai diminati masyarakat agar bisnis lokal
ini mampu bersaing dalam globalisasi pasar. Namun, tidak sedikit bisnis lokal yang malah
gulung tikar dengan adanya globalisasi pasar. Bisnis lokal ini tidak mampu atau kalah dengan
produk- produk yang dibawa dari luar negeri.
b. - Peluang bisnis lokal dengan adanya perkembangan teknologi saat ini adalah bisnis lokal
tersebut dapat dengan mudah memasuki pasar global, karena banyaknya website pasar elektrik
(platform online shop) yang dapat dimasuki oleh bisnis lokal. Dan website tersebut dapat
dijangkau oleh banyak konsumen dari berbagai wilayah. Sehingga, produk dapat dikenal oleh
konsumen dari berbagai wilayah/negara. Selain itu, dengan adanya teknologi, bisnis lokal juga
bisa membuat website mengenai bisnisnya dan produk-produk yang dijual. Hal ini memudahkan
konsumen untuk mencari tahu mengenai katalog, price list, dan informasi lain mengenai produk.
Sehingga, bisnis lokal ini lama-lama akan memasuki pasar global. Oleh karena itu, peluang
bisnis lokal dalam menghadapi globalisasi pasar ini sangat besar dengan kemudahan teknologi
yang terus berkembang.
- Hambatan bisnis lokal dengan adanya teknologi adalah karena teknologi dapat diakses oleh
semua orang, maka pesaing pun juga pasti ikut dalam menggunakan teknologi ini. Akibatnya,
persaingan pun juga semakin ketat dan bisnis lokal ini dituntut untuk mampu bersaing dengan
bisnis asing. Apabila pemilik bisnis lokal ini tidak melek terhadap teknologi, maka bisnis lokal
ini akan semakin terpuruk dan ketinggalan atau bahkan kalah dengan bisnis lokal baru yang
mampu memanfaatkan teknologi dan bisnis asing yang muncul dengan teknologi yang canggih
juga. Selain itu, hambatan mengenai pengiriman, keamanan produk (kemasan), dan bahasa juga
menjadi masalah bagi bisnis lokal. Apabila pengiriman ke negara lain, pastinya biaya pengiriman
yang mahal, lalu keamanan produk yang bisa saja rusak ketika tiba ke tangan konsumen, dan
bahasa yang mungkin konsumen ingin bertanya ke penjual namun terjadi miskomunikasi antara
konsumen dan penjual yang berbeda negara. Lalu, barang dari luar negeri juga bisa tertahan di
bea cukai sehingga barang tidak sampai dengan cepat. Lalu, banyak nya penipuan di era bisnis
digital dan cyber security yang kurang juga menjadi hambatan bisnis lokal untuk menghadapi
globalisasi pasar yang serba cepat.

4. a. Pabrik asing ini biasanya didirikan di negara yang memiliki tenaga kerja dengan biaya yang
murah/rendah dan didirikan di negara yang memiliki banyak faktor produksi yang dibutuhkan
perusahaan internasional untuk memproduksi produknya. Pabrik asing ini memiliki peran
strategis untuk meminimalkan biaya produksi dengan menyediakan tenaga kerja yang rendah,
pajak rendah, dan infrastruktur yang memadai. Sehingga, lama-kelamaan pabrik asing ini
menjadi pabrik penting untuk perusahaan internasional, dimana pabrik asing ini menjadi tempat
produksi (perakitan ataupun desain) yang penting. Selain itu, pabrik asing yang didirikan di
negara yang memiliki banyak faktor produksi yang dibutuhkan juga memudahkan perusahaan
internasional untuk memproduksi barangnya dan meminimalkan biaya produksi perusahaan.
Karena perusahaan tidak perlu jauh-jauh mengimpor faktor produksinya dari negara lain. Oleh
karena itu, pabrik asing saat ini menjadi salah satu keunggulan perusahaan internasional yang
tersebar secara global. Sehingga, pabrik asing ini menjadi tempat utama dalam proses produksi
dan desain yang melayani pasar nasional, regional, dan global. Pendirian pabrik asing di negara
yang memiliki biaya tenaga kerja murah berarti negara tersebut memiliki banyak penduduk
(padat penduduk) dan negara tersebut biasanya termasuk dalam kategori negara berkembang.
Negara yang memiliki banyak penduduk dan negara berkembang adalah pasar besar bagi
perusahaan internasional. Karenanya, pabrik asing ini akan membantu pengembangan produk
baru karena dekat dengan pasar (konsumen).

b. - Dampak positif negara- negara yang menjadi target pasar yaitu :


● Tersedianya lapangan kerja bagi SDM di negara yang menjadi target pasar.
● Terjadinya transfer teknologi yang bermanfaat meningkatkan kemajuan teknologi di
negara target pasar.
● Penanaman modal asing yang terjadi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara target
pasar.
- Dampak negatif negara- negara yang menjadi target pasar yaitu :
● Terjadi ketergantungan produk dari luar negeri, sehingga bisnis lokal sulit berkembang.
● Bisa terjadi eksploitasi faktor produksi dalam jumlah besar.
● Berkembanganya pola perilaku konsumtif warga negara target pasar.

5. a. - Pendekatan etnosentris, dengan menggunakan pendekatan ini, semua posisi manajer


atau posisi kunci di perusahaan di isi dari warga negara asal perusahaan. Perusahaan
menggunakan pendekatan etnosentris karena 3 hal, yaitu perusahaan menganggap negara tuan
rumah(host country) tidak mampu atau kekurangan SDM untuk menduduki posisi manajerial,
lalu perusahaan juga menganggap pendekatan etnosentris ini adalah pendekatan terbaik agar
budaya perusahaan tetap sama dan bersatu, dan yang terakhir perusahaan berupaya untuk
menciptakan nilai dengan mentransfer kompetensi inti operasional ke luar negeri dengan cara
mentransfer warga negara asal(home country) yang memiliki pengetahuan mengenai kompetensi
inti ke negara tuan rumah (host country). Namun, pendekatan etnosentris ini membatasi peluang
kemajuan warga negara tuan rumah dan dapat menyebabkan kegagalan perusahaan untuk
memahami perbedaan budaya tuan rumah yang membutuhkan pendekatan pengelolaan dan
pemasaran yang berbeda.
- Pendekatan Polisentris, dengan pendekatan ini, perusahaan harus merekrut karyawan dari
negara tuan rumah untuk mengelola anak perusahaan dan warga negara asal (home country)
menduduki posisi kunci di kantor pusat perusahaan. Lalu, dengan pendekatan polisentris,
perusahaan terhindar dari kesalahan yang berasal dari kegagalan memahami perbedaan budaya
karena manajernya berasal atau banyak karyawan yang berasal dari negara tuan rumah. Selain
itu, pendekatan polisentris juga lebih murah untuk diterapkan, karena manajer dari negara asal
mungkin memiliki biaya yang mahal. Meskipun warga negara tuan rumah memiliki kesempatan
untuk mengelola anak perusahaan, mereka memiliki kesempatan terbatas untuk mendapatkan
pengalaman di luar negara mereka, sehingga kemampuan mereka tetap tidak bisa melampaui
posisi senior di anak perusahaan. Lalu, kesenjangan antara manajer negara tuan rumah dan
manajer negara asal dapat terbentuk. Selain itu, hambatan perbedaan budaya, bahasa, dan
loyalitas nasional dapat mengisolasi karyawan kantor pusat dengan karyawan di anak perusahaan
asing lainnya.
- Pendekatan Geosentris, dengan pendekatan ini perusahaan mencari karyawan terbaik dari
berbagai negara tanpa memandang kebangsaan untuk menempati posisi kunci perusahaan.
Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia dengan baik dan
juga memungkinkan perusahaan untuk membangun tempat bekerja yang nyaman bagi berbagai
budaya. Perusahaan dengan pendekatan geosentris juga lebih mampu untuk menciptakan nilai
dari pengejaran kurva pengalaman dan lokasi ekonomis, serta dari transfer inti multi arah
kompetensi. Lalu, komposisi tim manajemen multinasional yang dihasilkan dari kebijakan
pegawaian yang menggunakan pendekatan geosentris ini akan cenderung mengurangi kesalahan
memahami perbedaan budaya yang meningkatkan respon lokal. Namun, dengan kebijakan
pendekatan geosentris, banyak negara tuan rumah menginginkan anak perusahaan asing untuk
mempekerjakan warganya. Hal ini menyebabkan biaya kepegawaian geosentris mahal, karena
biaya pelatihan dan relokasi untuk mentransfer manajer dari satu wilayah ke wilayah lainnya
tidak murah. Perusahaan mungkin juga membutuhkan standar gaji pokok tingkat internasional
yang tinggi.

b. - Penilaian kinerja ini dilakukan oleh manajer tuan rumah dan dikomunikasikan ke manajer
tingkat pusat untuk melihat apakah para pegawai ini memenuhi kriteria penilaian kinerja yang
telah ditentukan. Evaluasi penilaian kinerja juga akan valid ketika dilakukan oleh manajer di
negara tuan rumah, karena manajer di negara tuan rumah lebih memahami budaya dan perilaku
pegawai anak perusahaan asing dari warga negara tuan rumah. Dalam praktiknya, manajer kantor
pusat menulis evaluasi kinerja setelah menerima masukan atau saran dari manajer di lokasi
negara tuan rumah. Selain itu, manajer di lokasi anak perusahaan asing yang berada di negara
tuan rumah (host country) harus dilibatkan dalam penilaian kinerja untuk mengurangi bias yang
terjadi saat evaluasi penilaian kinerja. Lalu, ketika kebijakannya adalah untuk menulis evaluasi
kinerja diberikan manajer asing di lokasi anak perusahaan, kebijakan harus dikonsultasikan ke
manajer kantor pusat sebelum manajer di lokasi menyelesaikan evaluasi penghentian formal. Hal
tersebut memberikan kesempatan manajer kantor pusat untuk mempertimbangkan apa yang bisa
menjadi evaluasi penilaian kinerja dan evaluasi mengenai apa yang menjadi kesalahpahaman
budaya.

- Perusahaan dapat mengatasi masalah penilaian kinerja dengan memberikan umpan balik
kepada pegawai dan apabila pegawai tersebut berada di anak perusahaan asing, manajer kantor
pusat dapat berkonsultasi atau berdiskusi dengan manajer di anak perusahaan. Selain itu,
perusahaan juga harus terbuka terhadap kritik atau keluhan karyawan apabila karyawan merasa
tidak adil mengenai penilaian kinerja yang dilakukan. Sehingga terjadi komunikasi 2 arah antara
pegawai dan manajer. Jadi, intinya antara manajer kantor pusat dan manajer anak perusahaan
harus menghindari miskomunikasi dan saling berdiskusi ketika terdapat masalah dalam evaluasi
penilaian kinerja.

Anda mungkin juga menyukai