Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 17

TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS GLOBAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini diharapkan mahasiswa mampu untuk :
1.1 Mendiskusikan tantangan kewirausahaan dalam konteks global
1.2 Mendiskusiskan bisnis internasional

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1.
TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS GLOBAL

1.1 Tantangan Kewirausahaan dalam Konteks Global


Dalam menghadapi persaingan global yang semakin terbuka, banyak tantangan yang harus
dihadapi, seperti pertumbuhan penduduk, tanggung jawab sosial, keanekaragaman
ketenagakerjaan, etika, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dan tanatangan gaya hidup serta
kecendrungan-kecendrungannya merupakan tantangan yang saling terkait satu sama lainnya.

Supaya dapat memenangkan persaingan tersebut setiap bangsa dan negara harus
mempunyai keunggulan bersaing. Negara-ngara yang memiliki keunggulan bersaing adalah
negara-negara yang dapat memberdayakan sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia secara
nyata. Sumber daya ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki
keterampilan kreatif dan inovatif.

Alasan perusahaan masuk ke pasar internasional adalah :


1. Menarik permintaan asing
2. Pengembangan teknologi
3. Penggunaan sumberdaya murah,
4. Diversifikasi internasional, untuk memenuhi permintaan dari berbagai negara terhadap produk
yang dihasilkan oleh perusahaan maka dilakukan perluasan pasar.

Bisnis global adalah membeli dan menjual barang-barang dan jasa kepada orang-orang dari
negara yang berbeda. Defenisi perusahaan global dapat ditandai berdasarkan 3 dimensi berikut :
a. Struktural : jumlah negara tempat perusahaan tersebut beroperasi dan keanekaragaman
kewarganegaraan pemilik dan manajer puncaknya.
b. Kinerja : meliputi aspek pendapatan, penjualan dan aset. Perusahaan menunjukkan komitmen
sumberdaya perusahaan yang diarahkan bagi operasinya diluar negeri dan sejumlah
penghargaan atas komitmen tersebut.
c. Perilaku : karakteristik perilaku manajemen puncak sangat menentukan perkembangan
perusahaan dengan skala global. Pola pikir geosentris (menerima persamaan dan perbedaan
antara kebijakan domestik dan asing) dan wawasan manajemen yang berskala global akan
mendorong perusahaan jadi semakin global.

Faktor-faktor yang mendorong bisnis global meliputi :


1. Market driver : aspek perilaku konsumen, saluran distribusi dan sifat pemasaran bisnis yang
bersangkutan. Perubahan dalam market driver adalah :
a. Pendapatan perkapita.
b. Perubahan gaya hidup
c. Arus wisatawan mancanegara yang semakin meningkat.
d. Mulainya perilaku organisasi yang seperti pelanggan global.
e. Pertumbuhan saluran distribusi yang semakin menglobal.
f. Berkembangnya merek global.
2. Cost driver : aspek ekonomi dunia bisnis dan perubahan yang terjadi meliputi :
a. Tekanan untuk mencapai skala ekonomi.
b. Inovasi teknologi yang smakin cepat.
c. Kemajuan transportasi.
d. Munculnya NIC (Newly Industry Countries)
e. Peningkatan biaya pengembangan terhadap umur produk dipasar
3. Government driver : tindakan atau kebijakan pemerintah, meliputi :
a. Pengurangan hambatan tarif.
b. Pengurangan hambatan non tarif.
c. Pembentukan blok-blok perdagangan, seperti pasar tunggal Eropa, AFTA.
d. Berkurangnya peran pemerintah produsen dan pelanggan.
4. Competitive driver : tindakan pesaing sehubungan dengan perubahan yang terjadi, meliputi:
a. Tingkat perdagangan dunia yang semakin meningkat.
b. Semakin banyak negara yang membuka kunci persaingan, munculnya jepang sebagai
pemimpin.
c. Perusahaan yang dimiliki asing semakin meningkat.
d. Munculnya pesaing baru yang menjadi pesaing global.
e. Tersebarnya fasilitas produksi di berbagai negara.
f. Meningkatnya aliansi strategis global.

Bisnis global memberikan dampak yang sangat berarti terhadap perekonomian dunia
secara keseluruhan. Dampak yang ditimbulkan oleh bisnis global diantaranya adalah :
1. Perusahaan asing dapat masuk dengan mudah kesebuah negara dan ikut serta mengendalikan
perekonomian negara yang bersangkutan.
2. Perusahaan lokal (dalam negeri) yang tidak kompetitif akan bangkrut karena ketatnya
persaingan.
3. Konsumen mempunyai banyak pilihan produk yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan
dan selanjutnya akan mewujudkan loyalitas pada produk dan perusahaan tertentu.
4. Timbulnya nasionalisme terhadap produk lokal dan anti globalisasi.

Cara masuk kedalam bisnis internasional


1. Investasi asing langsung (FDI – Foreign Direct Investment) : salah satu cara mendirikan usaha
dinegara lain.
2. Aliansi strategis, kesepakatan bisnis untuk mencapai kepentingan terbaikdari perusahaan yang
terlibat, misalnya joint venture, lisensi internasional, franchising dan lain-lain.
3. Impor, pembelian barang atau jasa dari negara lainnya.
4. Ekspor, penjualan barang atau jasa kepada pembeli yang berada diluar negeri.

Balance of Trade (neraca perdagangan)


1. Trade surplus, nilai total ekspor kurang dari nilai total impor.
2. Trade deficit, nilai total impor kurang dari nilai total ekspor.

Balance of payments (neraca pembayaran) : aliran uang masuk keluar pada sebuah negara.
Exchange rate (nilai tukar) : nilai tukar mata uang suatu negara dibandingkan dengan mata uang
kuat dari negara lainnya.

Hambatan perdagangan
1. Masalah perencanaan, menyangkut hal-hal informasi pasar yang tidak sempurna dan
pemerintahan yang tidak stabil.
2. Peraturan pemerintah ; pengawasan tarif pajak, (pajak untuk produk impor), kuota (batasan
jumlah produk yang boleh di impor) dan embargo (larangan menyeluruh impor produk suatu
negara), dumping (harga jual ekspor dibawah biaya produksi), Standard produk impor.
3. Faktor budaya, budaya suatu negara dapat menghambat perdagangan global, sehingga untuk
masuk kesuatu negara diperlukan pengetahuan tentang kebudyaan dinegara tersebut.
4. Politik yang tidak stabil, stabilitas politik menjadi faktor penting dalam menjalankan usaha,
sebab dinegara dengan politik yang tidak stabil resiko usaha menjadi tinggi.
5. Kondisi ekonomi, jika mengalami pertumbuhan peluang untuk memperoleh keuntungan lebih
besar. Pada umumnya para pelaku wirausaha melakukan pengembangan ke negara-negara
dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Gambar : Tantangan Manajemen di Era Global

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan sumber daya yang berkualitas
yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komperatif maupun keunggulan
kompetitif yang diantaranya melalui proses kreatif dan inovatif wirausaha.
Yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan strategi adalah keunggulan kompetitif yang
dimiliki oleh sebuah perusahaan, seperti :
1. Sumberdaya yang berharga : yang memungkinkan perusahaan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas.
2. Sumberdaya yang langka : sumber daya yang tidak dikendalikan atau dimiliki oleh perusahaan-
perusahaan pesaing.
3. Sumberdaya yang tidak dapat ditiru dengan sempurna karena tidak mungkin, atau sangat mahal
atau sulit untuk ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain.
4. Sumberdaya yang tidak dapat digantikan karena tidak ada sumberdaya yang lain yang dapat
menggantikan dan menghasikan nilai yang sama atau keunggulan kompetitif.
Gambar : menuju keunggulan kompetitif
Budaya, politik, ekonomi dan sistem distribusi di sebuah negara jelas mempengaruhi daya
tarik negara tersebut sebagai sebuah pasar dan peluang investasi yang potensial. Secara umum di
negara-negara yang berorientasi pasar dengan kondisi ekonomi dan politik yang relatif baik, biaya
dan risiko politiknya lebih rendah. Bagaimanapun keuntungan jangka panjang entrepreneur global
adalah pertumbuhan dan ekspansi usaha ke negara lain dimasa yang akan datang.

C. SOAL LATIHAN
1. Apa persyaratan yang diperlukan wirausaha agar dapat bersaing di pasar global? Dan apa
keunggulan competitive dan keunggulan comperative?

D. DAFTAR PUSTAKA

Suryana. (2003), Kewirausahaan.Jakarta: Salemba Empat

Alma, Buchari, (2005), Kewirausahaan Untuk Mahasiswa. Bandung: Alfa Beta

Anda mungkin juga menyukai