Anda di halaman 1dari 8

1.

Bahwa terdapat 5 ( lima ) kekuatan pendorong(drivers) yang membawa


perusahaan2 internasional kearah globalisasi kegiatan operasi mereka.
Sebutkan dan jelaskan.! Bobot nilai = 10 )

2. Setiap negara yang menjadi pasar sasaran memiliki lingkungan


pemasaran yang
berbeda antara satu negara dengan negara lain, sehingga banyak hal
yang
harus diperhatikan dalam kegiatan rise perusahaan antar lain :
a. Lingkungan pemasaran.
b. Kondisi persaingan.
c. Produk.
d. Bauran pemasaran.
e. Data histories perusahaan. Bobot nilai = 10 )

3. Pemasar internasional dalam kegiatan pemasarannya selalu


dihadapkan
dengan aspek lingkungan ekonomi. Sebutkan dan jelaskan oleh
Saudara hal-
hal yang dihadapi para pemasar internasional . ( Bobot nilai = 10 )

4. ” Trade War “ atau perang tarif dagang antara China dan USA juga
ikut
berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran luar negeri kita !
Jelaskan oleh
Saudara pengaruhnya pada nilai tukar dan volume ekspor negara
kita. !
( Bobot nilai = 20 )

5. Bahwa minat yang mendorong perusahaan untuk memasuki pasar


internasional
sangat dipengaruhi oleh 2 ( dua ) jenis motivasi yaitu :
a. Motivasi Proaktif.
b. Motivasi Reaktif.
Jelaskan oleh Saudara kedua motivasi tersebut ! Bobot nilai = 20 )

6. Keunggulan bersaing suatu negara akan sangat tergantung pada


kondisi sumber daya
yang dimilikinya seperti ; sumber daya manusia, fisik,
pengetahuan/tehnologi ,
modal dan infrastruktur , infrastruktur yang dimilikinya.
Bagaimana dengan pendapat Saudara ? ( Bobot nilai = 10 )

7. Menurut pendapat Saudara kendala2 apa saja yang dihadapi


pengusaha KalBar
dalam rangka meningkatkan volume ekspor ? Jelaskan ! ( Bobot
nilai – 10 )

8. Bahwa nilai tukar ( exchange rate ) dapat berpengaruh terhadap kegiatan


ekspor
dan impor suatu negara. Jelaskan oleh Saudara dengan menggunakan
contoh2 !
( Bobot nilai = 10 )

##### Selamat Bekerja #####

Catatan : Pekerjaan dikumpulkan pada hari Rabu, tgl 14 / 10 /


2020
Se-lambat2nya pada pukul 20.00.
JAWABAN

1. A. Politis. Ada kecendrungan terhadap penyatuan dan sosialisasi komunitas


global. Kesepakatan-kesepakatan perdagangan-perdagangan preferensial seperti
North American Free Trade Agreement (NAFTA) dan Uni Eropa, yang
mengelompokkan beberapa negara menjadi sebuah pasar tunggal, telah
menyajikan kepada perusahaan-perusahaan peluang-peluang pemasaran yang
sangat berarti
B. Teknologi. Kemajuan-kemajuan dalam teknologi komputer dan komunikasi
memungkinkan aliran gagasan dan informasi yang meningkat melewati batas-
batas negara, dan memungkinkan para pelanggan mempelajari barang-barang luar
negeri.
C. Pasar. Mengetahui pasar dalam negeri telah jenuh membuat perusahaan-
perusahaan mulai merambah pasar-pasar di luar negeri terutama ketika para
pemasar menyadari ada suatu kesamaan selera dan gaya hidup pelanggan yang
diakibatkan oleh meningkatnya perjalanan wisatawan, TV satelit, dan pemakaian
merek global
D. Biaya. Economies of scale untuk mengurangi biaya per unit selalu merupakan
tujuan manajemen. Salah satu alat untuk mencapainya adalah mengglobalisasi
lini-lini produk untuk mngurangi biaya pengembangan produksi dan persediaan.
E. Persaingan. Kekuatan pendorong persaingan yang lain untuk globalisasi adalah
kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan mempertahankan pasar-pasar dalam
negeri mereka dari para pesaing dengan memasuki pasar-pasar dalam negeri para
pesaing itu untuk mengganggunya. (Contoh: Kodak-Fuji)

2. • Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku


dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi
kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan
hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Lingkungan pemasaran
merupakan komponen kekuatan-kekuatan diluar aspek pemasaran yang dapt
mempengaruhi kemampuan manajemen dalam membangun dan memelihara
hubungan dengan pelanggan yang terdiri dari lingkungan internal (mikro) dan
lingkungan eksternal (makro).
• Kondisi persaingan
Persaingan bisnis perkelapasawitan internasional bakal semakin sengit dalam
beberapa tahun mendatang. Indonesia harus lebih memprioritaskan riset
perkelapasawitan untuk memenangkan persaingan global.
Demikian disampaikan mantan Menteri Pertanian periode 2001-2004 Bungaran
Saragih di sela peresmian Bakrie Agriculture Research Institue (BARI) di Kisaran,
Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (22/7/2011).
• Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis, yang terkendali
(produk, harga, tempat dan promosi) yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Pengertian lain bauran
pemasaran yakni strategi kombinasi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan
dalam bidang pemasaran. Hampir semua perusahaan melakukan strategi ini untuk
mencapai tujuan pemasarannya, apalagi dalam kondisi persaingan yang sangat
ketat. Dalam dunia perbankan, bauran pemasaran menggunakan konsep-konsep
yang sesuai dengan kebutuhan bank.
• Produk adalah hasil jadi dari sebuah proses yang dilakukan oleh pembuat atau
produsen yang kemudian akan didistribusikan kepada pembeli atau konsumen
sesuai yang dibutuhkannya. Dalam kehidupan sehari-hari sebagian masyarakat
juga akan memilih, membeli produk yang harganya relatif murah dan bisa
dijangkau sesuai kemampuannya. Dalam hal ini tentu pilihan produk-produk yang
menyebar dimasyarakat luas sangatlah banyak dan sebagian besar diantaranya
merupakan produk-produk yang riil.
• Data historis adalah data yang diambil dari laporan laporan tahun sebelumnya
untuk menentukan proyeksi di masa depan.

3. LINGKUNGAN EKONOMI
a. Perubahan Dunia Ekonomi
Menurut Keegan (1989, p. 65), ada 4 perubahan mendasar yang telah terjadi
dalam beberapa decade lalu, yaitu
1.Perpindahan modal (acapital movements) telah mengambil alih peranan
perdagangan sebagai driving forceperekonomian dunia.
2.Aspek produksi mulai dapat ‘terlepas’ dari aspek ketenagakerjaan. Hal
ini dapat dilihat pada kenyataan bahwa meskipun jumlah tenaga kerja dalam
sektor industri dan pertanian mengalami penurunan atau bahkan konstan,
tetapi jumlah produksi tetap meningkat.
3.Produk primer tidak lagi mendominasi ekonomi industrial. Adanya
penurunan secara drastis dalam harga bahan mentah tertentu (misalnya
minyak) tidak akan menyebabkan depresi ekonomi dunia.
4.Makro ekonomi sebagai pengendali ekonomi tidak lagi pada tingkat
negara, tetapi berkembang pada tingkat ekonomi dunia.
b. Lingkungan Makro Ekonomi
Perekonomian suatu negara mencakup sumber-sumber pendapatan
domestik dan alokasi sumber daya yang ada. Efisiensi perekonomian setiap
negara bervariasi. Oleh karena itu situasi ekonomi negaratertentu sebagai
tujuan pemasaran global harus dipahami secara baik dalam rangka
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. Adapun informasi mengenai
lingkungan makro ekonomi yang dibutuhkan meliputi karateristik pasar
(populasidan pendatapan), neraca pembayaran, pola perdagangan, trusktur
konsumsi, dan perkembangan pasar.
c. Lingkungan Mikro Ekonomi
Lingkungan mikro ekonomi merupakan lingkungan yang mempengaruhi
kepentingan produk dan/atau pasar suatu perusahaan. Pengujian terhadap
lingkungan mikro ekonomi dapat menentukan apakah perusahaan yang
bersangkutan dapat menembus atau memasuki suatu pasar dengan sukses.
Pada dasarnya lingkungan mikro ekonomi menyangkut aspek persaingan.
d. Analisis Lingkungan Ekonomi
Analisis lingkungan ekonomi diperlukan untuk menentukan apakah suatu
perusahaan layak untuk memasuki pasar negara tertentu lainnya.
e. Kerangka Sistematis untuk Analisis Lingkungan Ekonomi Global
Kerangka sistematis untuk menganalisis lingkungan ekonomi global terdiri
atas 3 fase yaitu :
1. Seleksi pasar nasional
2. Penentuan strategi pemasaran
3. Pengembangan rencana pemasaran
4. Perang Dagang adalah suatu manifestasi di dalam ketegangan antara dua ekonomi
terbesar dunia jika berlangsung tiada henti maka potensi masuk ke stadium perang
ekonomi dengan dimensi-dimensi serta resonansinya meluas.
Kebijakan AS adalah meningkatkan restriksi impor untuk menekan defisit
perdagangan dengan China. Defisit perdagangan AS dengan China meningkat dari
USD 371,8 miliar pada 2016 menjadi US$ 395,8 miliar pada 2017.
China bereaksi keras dengan menambahkan tarif impor terhadap 128 produk AS
senilai USD 3 miliar dengan rincian 120 produk AS terkena ekstra tarif 15% dan 8
produk AS terkena ekstra tarif 25%.
Selanjutnya, China menambahkan tarif untuk 106 produk impor dari AS senilai
US$ 50 miliar, perang dagang penuh ketegangan dimulai tanpa bisa dipastikan
kapan berakhirnya.
Baik antara dua negara dengan berbagai komoditas ekspor-impornya, maupun
mengajak negara sekutu-sekutu ekonomi masing-masing dan banyak pihak
memproyeksikan China menang dan timing inilah memunculkan era kebangkitan
china dan era kemerosotan AS. Peter Navarro menyatakan ini adalah Kematian
oleh China "Death by China".
Dengan demikian banyak negara akan mengalami kerugian dan kemunduran
dalam perekonomiannya sehingga di sinilah dibutuhkan pemahaman bersama
tentang tata kelola perekonomian yang berbeda tapi dapat secara harmonis,
memperkuat prinsip bermitra/berdampingan bukan bersaing tapi menemukan tata
kelola ekonomi baru dunia menyatukan model perekonomian antara barat dan
Asia. Indonesia harus menang dalam pusaran perang dagang Amerika dan China.
Perang dagang AS-China bisa menjadi peluang dan tantangan bagi kinerja
perdagangan Indonesia. Kita dapat memanfaatkan peluang pasar untuk produk
ekspor nasional di pasar AS dan China akibat perang dagang kedua negara
tersebut.
Apabila AS menghambat perdagangan untuk produk ekspor China, maka memberi
peluang bagi produk ekspor Indonesia ke pasar AS. Produk ekspor yang dapat
memanfaatkan peluang pasar AS terutama tekstil dan alas kaki.
Sementara itu, ekspor AS ke China terbanyak adalah pesawat, kendaraan, biji-
bijian (soybean), mesin-mesin, barang dari kayu dan plastik.
Apabila China menghambat perdagangan untuk produk ekspor AS, maka
membuka peluang bagi produk ekspor Indonesia ke pasar China. Produk ekspor
yang dapat memanfaatkan peluang pasar China terutama produk CPO.
AS sangat agresif dengan meninjau ulang untuk Indonesia sebagai penerima
fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) di mana untuk tahun 2018
diberi pemotongan bea masuk impor terhadap produk ekspor dari negara yang
memperoleh manfaat GSP.
Pada 2017, Indonesia masih memperoleh manfaat GSP AS dalam kategori A yang
memberikan pemotongan tarif bea masuk di AS untuk 3.704 produk. Sebesar 4%
dari total ekspor Indonesia ke AS yang memperoleh fasilitas GSP pada 2017.
Produk ekspor Indonesia yang memperoleh GSP antara lain produk aluminium,
produk kayu dan baterai. Pada 2017 Indonesia menikmati surplus perdagangan
dengan AS sebesar USD 9,7 miliar.
Oleh karena itu, pemerintah perlu mengantisipasi dampak perang dagang AS vs
China dan pencabutan fasilitas GSP untuk Indonesia. Perang dagang AS vs China
akan berdampak tak langsung terhadap neraca perdagangan Indonesia, sementara
pencabutan GSP berdampak langsung.
5. a. Proaktif
Motif proaktif merujuk pada dorongan internal untuk mencoba perubahan strategi,
di mana berasal dari kepentingan perusahaan di dalam memanfaatkan kompetensi
unik atau peluang pasar. Yang termasuk motif proaktif adalah:
1. Untuk memeroleh manfaat-manfaat tertentu, seperti tenaga kerja murah,
pasokan bahan baku yang murah dan lancer, harga tanah yang lebih murah,
terhindar dari hambatan tarif, keuntungan akibat fluktuasi mata uang, serta
fasilitas dan kemudahan yang disediakan pemerintah host country bagi para
investor asing.
2. Perusahaan memiliki produk yang unik, yang sumber sumbernya tidak ada di
negara lain.
3. Perusahaan ingin memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi, sehingga dapat melayani konsumen global secara lebih mudah.
4. Adanya informasi eksklusif tentang pasar global, misalnya ditemukannya
sumber bahan mentah baru dalam jumlah besar melalui foto satelit.
5. Komitmen manajemen untuk memasuki arena pasar global.
6. Untuk memanfaatkan kemudahan regulasi ekspor yang diberikan pemerintah
dalam negeri untuk mendorong ekspor.
7. Untuk memperoleh skala ekonomis dalam produksi.
8. Untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, khususnya sebagai “pemain
global”.
9. Untuk memeroleh peluang riset, misalnya menguji produk di pasar luar negeri.
10. Untuk mengekspor teknologi ke negara-negara terbelakang dalam rangka
membuka pasar.
11. Untuk meningkatkan pengaruh politik perusahaan.
b. Reaktif
Motif reaktif menunjukkan bahwa perusahaan bereaksi terhadap tekanan
atau ancaman di pasar dalam negeri maupun luar negeri dan menyesuaikannya
secara pasif dengan cara mengubah aktivitas mereka dari waktu ke waktu. Yang
termasuk motif reaktif utama adalah:
1. Perusahaan menghadapi ancaman akan kehilangan pasar di kendang sendiri,
karena akan diserbu berbagai perusahaan asing dengan produk-produknya
yang bermutu tinggi dan bernilai lebih.
2. Perusahaan akan mengalami over-produksi, sehingga kelebihannya
dipasarkan ke luar negeri.
3. Untuk mengatasi penurunan penjualan akibat pengaruh perubahan variabel
demografis di dalam negeri, misalnya pertumbuhan penduduk yang
melambat.
4. Untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas.
5. Untuk memperpanjang daur hidup produk perusahaan yang telah mencapai
tahap jenuh di pasar domestik.
6. Untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja.
7. Untuk menghindari resesi di luar negeri.
8. Untuk mendekatkan perusahaan dengan konsumen demi kepentingan lalu
lintas komunikasi yang cepat dan efektif dari konsumen ke produsen atau
sebaliknya dan menurunkan biaya distribusi.

6. FNKJDS
7. Pusat Statistik (BPS) Kalbar merilis nilai ekspor Kalimantan Barat pada Februari
2013 mencapai US$ 88,59 juta mengalami penurunan sebesar 7,47 persen
dibanding Januari 2013 sebesar US$ 95,74 juta.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri (PLN) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (Disperindag) Kalbar, Sugiri, membenarkan perkembangan nilai
ekspor Kalbar 2013 telah mengalami penurunan yang dipengaruhi oleh sisi
internal maupun eksternal.
Dari sisi internal, penurunan nilai ekspor dipengaruhi oleh berbagai kebijakan
pemerintah pusat di antaranya mempercepat hilirisasi yang tidak bisa dihindari
lagi, terutama di bidang pertambangan. Kendati pemerintah daerah telah
melakukan berbagai upaya untuk menggenjot ekspor mendorong meningkatkan
perekonomian.
Sementara dari faktor eksternal, Sugiri, menilai dipengaruhi oleh perkembangan
harga pasar internasional seperti harga karet dan pembatasan volume ekspor karet
oleh tiga negara yang menguasai pasokan 70 persen karet alam dunia yaitu
Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Pembatasan volume ekspor merupakan kesepakatan tiga negara untuk meredam
menurunnya harga terus menerus yang disebut sebagai Agreed Export Tonnage
Scheme (AETS). Instrumen tersebut digunakan oleh tiga negara dalam keadaan
situsional dimana pergerakan harga karet mengalami penurunan dalam jangka
pendek.
Menurut saya untuk meningkatkan kembali nilai ekspor upaya yang dapat
dilakukan adalah mempercepat program hilirisasi atau menciptakan kawasan
industri hilir sesuai rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk meningkatkan nilai
ekspor.
Upaya lainnya adalah mengembangkan UKM ekspor termasuk bagaimana
pendataan dan menciptakan UKM maupun IKM ekspor baru, serta dalam jangka
pendek memanfaatkan peluang infrastruktur tetangga Malaysia dengan cara
ekspor melalui Badau untuk CPO sehingga dapat tercatat sebagai ekspor.
8. - Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem
pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui
oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan
untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk
memasukannya ke negara lain. Pada umumnya dalam melakukan perdagangan
ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai
di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari
perdagangan internasonal, pengaruh ekspor terhadap perdagangan internasional
dan perkembangan ekonomi sebuah negara sangat besar (Nopirin 2011). Hal ini
disebabkan karena tidak semua negara memiliki potensi sumber daya alam atau
tenaga yang sama, ada negara yang kaya dengan sumber daya tertentu namun
tidak memiliki sumber daya lain untuk masyarakat. Sementara setiap negara selalu
membutuhkan berbagai jenis sumber daya tersebut untuk menjalankan kehidupan.
- Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke
negara lain. Tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan
(Nopirin 2011). Pemerintah mengenakan tarif (pajak) pada produk impor, pajak
itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang kemudian akan membebankan
kepada konsumen berupa harga lebih tinggi dari produknya, ketika pemerintah
asing menerapkan tarif, kemampuan perusahaan asing untuk bersaing di negara-
negara itu dibatasi. Pemerintah juga dapat menerapkan kuota pada produk impor,
yang membatasi jumlah produk yang dapat di impor.
- Nilai tukar mata uang suatu negara dibedakan atas nilai tukar nominal dan
nilai tukar riil. Nilai tukar nominal merupakan harga relatif mata uang dua negara.
(Mankiw, 2003). Nilai tukar (atau dikenal sebagai kurs) adalah sebuah perjanjian
yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau
dikemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.
Dalam sistem pertukaran dinyatakan oleh yang pernyataan besaran jumlah unit
yaitu : "mata uang" (atau "harga mata uang" atau "sarian mata uang") yang dapat
dibeli dari 1 penggalan "unit mata uang" (disebut pula sebagai "dasar mata uang"),
sebagai contoh, dalam penggalan disebutkan bahwa kurs EUR-USD adalah1,4320
(1,4320 USD per-EUR) yang berarti bahwa penggalan mata uang adalah dalam
USD dengan penggunaan penggalan nilai dasar tukar mata uang adalah EUR.
Sistem nilai tukar mata uang bebas-apung merupakan nilai tukar yang dibolehkan
untuk berbeda terhadap yang lain dan mata uang ditentukan berdasarkan
kekuatan-kekuatan pasar atas dari penawaran dan permintaan nilai tukar mata
uang akan cenderung berubah hampir selalu seperti yang akan dikutip pada papan
pasar keuangan, terutama oleh bank-bank diseluruh dunia sedangkan dalam
penggunaan sistem pasak nilai tukar mata uang atau merupakan nilai tukar tetap
dengan ketentuan berlakunya devaluasi dari nilai mata uang berdasarkan sistem
Bretton Woods

Anda mungkin juga menyukai