Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
Kelompok 2
1
Kata Pengantar
Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan
karunia nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan resume yang bertajuk “perusahaan
multinasional point e-h” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi
tugas Mata kuliah Ekonomi Internasional yang diampu oleh Ibu ……… Dalam proses
penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan resume ini.
Meski demikian, kelompok ini menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan resume ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis
secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat
kami sampaikan. Semoga resume ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk
kami penyusun khususnya.
Pontianak, 16 April 2023
2
Daftar Isi
3
E. Efek global MNC
MNC secara sederhana adalah suatu perusahaan yang beroperasi di dua negara atau lebih.
Dengan kata lain, MNC ini bisa memiliki pusat di satu negara, sementara cabangnya bisa
berada di negara-negara lain di dunia. Perlu digarisbawahi bahwa MNC harus memiliki usaha/
cabang yang operasinya berlangsung di negara lain.
Jadi, tidak sekedar suatu perusahaan menjual barangnya ke negara lain. Jika tidak ada kegiatan
usaha dari cabang perusahaan di negara lain, perusahaan tersebut belum bisa dikatakan MNC.
MNC dapat mempunyain efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara
keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor
dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar
negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses
sumberdana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang
menjajikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah.
Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan
oleh MNC untuk menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di negara yang
didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen
(menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi
MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek
netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan.
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah
dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor
produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi
pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan
internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang
faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar
dari kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di
hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan
sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di
negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
4
G. Konflik yang muncul dinegara induk
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di dasari
oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan.
Secara spesifik efek tersebut berupa :
5
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan.
Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal
serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya
menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat
menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill
tenaja kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka
pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong
peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara
penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya
meskipun nantinya MNC telah pergi.
Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya,
mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang di
peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara
penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu
yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal.
Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya menggunakan
teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang di gunakan
bersifat padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang
menggangur. MNC yang demikian ini dapat menimbulkan konflik.
Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan
pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu
tergantung pada negara induk.
Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi negara
penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi
ekspor, seprti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan
ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
6
Daftar Pustaka
7
Lampiran judul yang akan dianalisis :
“Upaya Multinational Corporation (MNC) Dalam Mengatasi Perubahan Iklim (Studi Kasus:
Coca-Cola Mengatasi Perubahan Iklim)”