Anda di halaman 1dari 5

Bisnis Internasional

Jawaban Tugas 1

1. Konsep globalisasi
Globalisasi merupakan proses memfokuskan sumber daya (manusia, uang, dan Aset fisik)
serta tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi
ancaman pasar global. Globalisasi telah mengubah cara dunia menjalankan bisnis. Meskipun
masih dalam tahap awal, hal itu tidak dapat dihentikan. Tantangan yang dihadapi bisnis dan
individu adalah belajar bagaimana hidup dengannya, mengelolanya, serta mengambil
manfaat yang ditawarkannya. Dana moneter internasional mendefinisikan globalisasi
sebagai pertumbuhannya saling ketergantungan ekonomi negara-negara dunia melalui
peningkatan volume dan keragaman transaksi lintas batas dalam aliran barang, jasa, serta
modal internasional dan juga melalui penyebaran teknologi yang lebih cepat dan mendunia.

2. Dampak positif dan negatif globalisasi


Dampak positif
Dalam globalisasi, perusahaan yang berbisnis dalam lingkup internasional pada akhirnya
akan menjadi lebih efisien karena mereka mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi
yang besar. Produktivitas akan terdorong dan standar hidup di manapun memiliki potensi
untuk meningkat karena dunia bertambah kaya dan lebih makmur akibat globalisasi.
Banyak bukti untuk mendukung argumentasi keuntungan ini. Menurut program
pengembangan PBB (UNDP), total kekayaan Global bertumbuh lebih cepat daripada
populasi. UNDP memperkirakan bahwa dalam dekade 1990-an, sekitar 500 hingga 600 juta
penduduk dunia berkembang telah mencapai tingkat pendapatan di atas garis kemiskinan.
Kemudian, lebih dari 30 tahun berikut, 2 miliar penduduk lagi akan menyusul. Sementara
itu, antara tahun 1965 dan awal tahun 1990-an, jumlah pekerjaan industri manufaktur dan
jasa, baik di dunia berkembang maupun dunia industri, meningkat lebih dari dua kali lipat
menjadi 1,3 miliar. Segala hal membaik karena Cina, dengan populasi 1,2 miliar atau satu
dari lima penduduk dunia membuka diri terhadap ekonomi pasar global. Runtuhnya blok
Soviet dan liberalisasi ekonomi di India telah membawa tambahan 1,5 miliar penduduk ke
pasar konsumen global.
Dampak Negatif
Beberapa pandangan yang sering muncul mengatakan bahwa globalisasi dapat menjauhkan
dari menciptakan lapangan kerja dan memindahkan hambatan perdagangan internasional
serta merusak kesejahteraan pekerja pabrik. Hal ini terjadi karena, dengan menghilangkan
hambatan dalam perdagangan, perusahaan diizinkan Untuk memindahkan aktivitas
pabriknya ke negara-negara yang mempunyai tingkat upah yang lebih rendah.
dua orang jurnalis menentang adanya perdagangan bebas. Mereka mengambil contoh kasus
pada harwood Industries, sebuah pabrik baja AS yang menutup kegiatan operasinya di
Honduras. Mereka membayar gaji pekerjanya hanya sebesar 48 sen per jam, jauh lebih
rendah dibandingkan dengan gaji buruh rata-rata di AS, yaitu sebesar $9 per jam. akibat
berhentinya operasional pabrik tersebut, menurut kedua jurnalis tersebut, tingkat
kemiskinan meningkat selama seperempat abad.

3. Diantara kedua Teori ini sulit dicari perbedaannya. Keuntungan absolut melihat
perbedaan secara absolut produktivitasnya. Keuntungan komparatif melihatnya dari
perbedaan secara relatif produktivitasnya. Yang menjadi pembeda adalah keuntungan
komparatif menyertakan konsep biaya kesempatan Dalam menentukan kebaikan barang-
barang apa saja yang dapat diproduksi pada suatu negara. Biaya kesempatan dari suatu
kebaikan produk adalah nilai yang didapat dari apa yang diberikan untuk mendapatkan
kebaikan barang-barang tersebut.
Contoh, suatu ahli bedah otak mungkin lebih baik pada perawatan pembedahan otak dan
juga lebih baik dalam menyanyi rumput halaman dibandingkan dengan Putra tetangganya.
Akan tetapi, jika si ahli bedah secara komparatif lebih baik jika melakukan operasi, Dia akan
lebih banyak waktunya di meja operasi dan akan membayar remaja untuk menyiangi
rumput halamannya. Ahli bedah otak bertindak seperti itu karena biaya kesempatan untuk
menyaingi rumput halaman terlalu tinggi. Artinya, waktu yang dihabiskan untuk melakukan
penyerangan akan membuat dia tidak ada waktu untuk melakukan operasi. Untuk
membandingkan keuntungan mutlak absolut dan keuntungan komparatif. Prancis
mempunyai suatu keuntungan mutlak Absolut pada anggur, sedangkan Jepang mempunyai
suatu keuntungan mutlak Absolut pada radio jam. Teori keuntungan mutlak Absolut
mengatakan bahwa Perancis perlu mengekspor anggur ke Jepang dan Jepang perlu
mengekspor radio jam ke Perancis. Prancis juga mempunyai suatu keuntungan komparatif
dalam memproduksi anggur. Dengan 1 jam, tenaga kerja menghasilkan dua kali yang
dihasilkan oleh tenaga kerja Jepang untuk memproduksi anggur. Sementara itu, tenaga kerja
Jepang apabila mengerjakan radio jam hanya 0,6 kali. Dengan begitu, Prancis secara relatif
lebih produktif memproduksi anggur. Maka itu, Jepang mempunyai suatu keuntungan
komparatif dalam memproduksi radio jam. Dengan 1 jam, tenaga kerja menghasilkan 1,67
kali sebanyak radio jam ketika Prancis memproduksinya, tetapi hanya 0,5 kali sebanyak
anggur. Maka itu, Jepang secara relatif lebih produktif dalam memproduksi radio jam. Teori
komparatif keuntungan mengatakan bahwa Perancis perlu memproduksi radio jam. Teori
komparatif keuntungan mengatakan bahwa Perancis perlu mengekspor anggur ke Jepang
dan Jepang perlu mengekspor radio jam ke Prancis. Teori keuntungan mutlak absolut dan
Teori keuntungan komparatif keduanya memiliki hasil yang sama.

4. KEBIJAKAN PERDAGANGAN
Kebijakan perdagangan internasional adalah tindakan yang dilakukan oleh pemerintah
untuk mengendalikan arah, komposisi, dan struktur perdagangan antara negara-negara.
Tujuan dari kebijakan perdagangan internasional adalah untuk mempromosikan
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mencapai
kepentingan nasional.

Dalam menjalankan kebijakan perdagangan internasional, pemerintah biasanya bekerja


sama dengan lembaga-lembaga terkait seperti Kementerian Perdagangan dan lembaga
pengawas perdagangan. Kebijakan perdagangan internasional dapat berdampak signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara dan hubungan internasionalnya.

Terdapat beberapa macam kebijakan perdagangan internasional yang dapat


diimplementasikan oleh pemerintah suatu negara. Berikut ini adalah beberapa di antaranya;
Tarif Impor: Pajak yang dikenakan pada barang impor untuk melindungi industri dalam
negeri atau mengumpulkan pendapatan bagi pemerintah.
Kuota Impor: Pembatasan kuantitas impor barang tertentu untuk mengontrol pasokan atau
melindungi produksi dalam negeri.
Subsidi Ekspor: Insentif keuangan atau dukungan yang diberikan kepada eksportir untuk
meningkatkan daya saing di pasar internasional.
Perjanjian Perdagangan: Kesepakatan bilateral atau multilateral antara negara-negara untuk
mengatur perdagangan dan tarif.
Zona Perdagangan Bebas: Area di mana tarif impor antar anggota zona dihilangkan atau
dikurangi untuk mendorong perdagangan.
Larangan Impor: Pelarangan impor produk tertentu atas alasan keamanan nasional,
kesehatan, atau lingkungan.
Hambatan Non-Tarif: Regulasi teknis, standar kualitas, atau prosedur administratif yang
dapat mempengaruhi impor.

Hak Kekayaan Intelektual: Perlindungan hukum terhadap hak paten, hak cipta, dan merek
dagang untuk mendorong inovasi.
Boikot dan Embargo: Larangan perdagangan dengan negara tertentu sebagai bentuk
tekanan politik atau ekonomi.
Kebijakan Penegakan: Tindakan hukum untuk melawan praktik perdagangan yang tidak adil,
seperti dumping atau subsidi berlebihan.

PAJAK
Pajak perdagangan internasional adalah semua penerimaan negara yang berasal dari bea
masuk dan pajak atau pungutan atas ekspor. Struktur pendapatan negara hingga saat ini
masih didominasi oleh penerimaan perpajakan, terutama penerimaan pajak dalam negeri
dari sektor nonmigas.
Pendapatan Perpajakan Perdagangan Internasional adalah semua penerimaan negara yang
berasal dari pendapatan bea masuk dan pendapatan bea keluar. Dalam UU Nomor 23 Tahun
2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014.
Pajak digunakan sebagai alat kebijakan agar kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik.
Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional. Pemerintah berupaya
mendorong produktivitas industry dalam negeri yang dapat dijadikan modal bersaing di
kancah perdagangan internasional. Sehinga diharapkan Indonesia dapat terus menjaga
kestabilan ekonomi untuk iklim usaha yang lebih baik.
Contohnya: Apabila perusahaan memperoleh keuntungan besar dari perdagangan
internasional, pastinya pajak yang diberikan kepada negara juga bertambah. Secara
bersamaan perekonomian negara akan meningkat beberapa persen. Pemerintah bisa
menggunakan keuntungan ini untuk memenuhi kepentingan public, seperti membangun
infrastruktur, pasar tradisional, sekolah dan fasilitas umum lainnya.

REGULASI
Pengambilan dan pemahaman tanggung jawab hukum yang mengatur perdagangan
internasional. Setiap negara mempunyai undang-undang dan peraturan serta perjanjian
yang berbeda, yang mungkin membuat ekspor menjadi lebih sederhana dan efisien.
Mengetahui undang-undang ini dapat membantu memastikan Anda memilih mitra ekspor
yang tepat serta melindungi Anda dari perlakuan tidak adil atau praktik bisnis.
Perizinan dan Dokumentasi
Banyak negara memerlukan izin impor untuk barang dan produk yang diekspor. Persyaratan
ini seringkali menjadi tanggung jawab perusahaan asing pengimpor. Namun, sebagai
penjual, harus memastikan bahwa mitranya telah melengkapi dokumentasi yang diperlukan
dan memperoleh semua persetujuan dan otorisasi. Beberapa negara memberikan lisensi
otomatis, artinya lisensi diberikan segera setelah pengajuan permohonan.

SUMBER : Buku Materi Pokok ADBI4432 /3SKS/MODUL 1-9 BISNIS INTERNASIONAL


https://feb.umsu.ac.id/kebijakan-perdagangan-internasional/

Anda mungkin juga menyukai