Anda di halaman 1dari 12

Perdagangan Internasional: Pengertian,

Tujuan, Manfaat dan Contohnya

A. Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua negara
yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international trade dan telah
ada sejak pertengahan abad lho Grameds!

Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan perdagangan yang
dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah disetujui oleh keduanya.

Contohnya seperti ketika Grameds berbelanja barang impor-impor dari marketplace tertentu.

Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana mengemukakan
pengertian perdagangan internasional.

Menurut Wahono, perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak
yang melibatkan lebih dari satu negara, perdagangan internasional dapat dilakukan oleh
perseorangan maupun kelompok.

Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah hubungan ekonomi


antar negara yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah
sebagai berikut.

1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain
yang telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional telah terjadi
ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap kepentingan dan
keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara.

Di beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang dapat
meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.

Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional serta perdagangan
internasional multilateral.

Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis
yaitu dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.

Untuk lebih memahami mengenai prosedur ekspor dan impor yang ada di dalam perdagangan
internasional, Grameds dapat membaca buku Perdagangan Internasional: Kupas Tuntuas
Prosedur Ekspor Impor yang ada dibawah ini.

B. Tujuan Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross Domestic
Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai
dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu
tahun lamanya.]

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut ada juga peraturan serta ketentuan yang berlaku terkait
jenis dan sistem pembayaran, berbagai pihak terkait dengan perdagangan internasional dan
banyak hal lainnya yang dibahas dalam buku Perdagangan Internasional.

Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai
berikut.

1. Menaikan Devisa Negara

Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan devisa
negara, bagaimana caranya?

Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang yang ada
di dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan
menyebabkan beberapa hal ini.

2. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor
produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara
yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi
hanya faktor produksinya saja.

3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor

Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi
fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang,
sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
4. Eksistensi tenaga kerja

Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelancaran dari
segala tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun jasa.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan
menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar
dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka
perusahaan tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya
angka pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain

Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang
maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia merupakan salah satu
negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun
Amerika.

Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun Amerika,
negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi
tempe. Begitu pula sebaliknya.

Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk
memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi
kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-
macam salah satunya adalah iklim negara yang berbeda.

6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal

Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan
secara internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, negara tidak akan
mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut tidak melakukan kerja
sama dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari pungutan pajak saja.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih
keuntungan yang dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional antar
negara.

Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah
perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui banyaknya pesanan
permintaan barang atau jasa dari luar negeri.

Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui


fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.

7. Memperluas Pasar

Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan
internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat
menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa
perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk
maupun jasa yang dijual.
8. Transfer Teknologi Modern

Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi
modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga
membutuhkan kerja sama dengan pihak luar.

Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini,
Indonesia belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19,
sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.

1. Kerja Sama Perdagangan Internasional – Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia

Buku yang secara lengkap membahas bidang kerja sama perdagangan internasional masih
terhitung sangat sedikit dijumpai dalam khazanah literatur Indonesia.

2. Hukum Perdagangan Internasional

Kehadiran buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan atas referensi di bidang Hukum
Perdagangan Intenasional, khususnya bagi para mahasiswa, praktisi hukum dan ekonomi, serta
pengusaha.

3. Perdagangan dan Bisnis Internasional – Teori dan Analisis Empiris

Kedua buku ini lebih menekankan pada aspek teori dan studi kasus yang bersifat verbal/naratif.
Untuk lebih memahami aspek teknik metode analisis, mahasiswa harus mempelajari artikel
dalam jurnal ilmiah yang menjadi rujukan/referensi kedua buku dimaksud.

4. Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor

Buku ini sebagian besar berisikan aturan-aturan kebijaksanaan pemerintahan dibidang ekspor-
impor antara lain bersumber dari Keputusan Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan,
Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan aturan-aturan dari WTO serta dari Kadin
Internasional (ICC).
C. Manfaat Perdagangan Internasional
Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari perdagangan internasional, selanjutnya Grameds
juga perlu mengetahui apakah manfaat yang akan didapatkan oleh suatu negara yang melakukan
kerja sama perdagangan internasional tersebut? Berikut penjelasannya.

Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah dapat
membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di
negara lain dengan proporsional.

Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga
membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama untung.

Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan sumber daya nya
sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan lebih baik.

Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap PDB negara
serta memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat memberikan dampak positif
pada pertumbuhan PDB dari negara perdagangan tersebut.

Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan kerja sama
dengan negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat tersebut dikemukakan
oleh Nazarudin Malik. Berikut penjelasannya.

1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara

Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi
persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara tersebut juga
memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau sektor lain seperti bidang budaya, politik
hingga militer.

2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi

Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang
ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki penduduk yang
mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara. Sehingga dapat menghasilkan produk
maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di ekspor ke negara lain.

3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara

Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara yang
menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat melalui aktivitas
pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta konsumen.

Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama diuntungkan dengan
kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur ketika ia bisa
meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya ke luar negeri, begitu pula dengan
konsumen yang akan makmur karena kemudahan mendapatkan suatu barang, pemerintah pun
akan makmur karena akan mendapatkan devisa negara.

4. Dapat mengurangi pengangguran

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan dan
permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat melakukan
pekerjaan dengan maksimal.
Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat
pengangguran di negara tersebut.

5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi

Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang dengan basis
teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara yang lebih membutuhkan.
Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih cepat di negara pengimpor.

6. Dapat menstabilkan harga

Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar di
pasar domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan barang yang dapat
membuat barang tersebut memiliki harga mahal melalui mengimpor barang.

Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki persediaan barang yang berlebihan maka
akan mengakibatkan harga barang tersebut turun, sehingga dapat diatasi dengan melakukan
ekspor barang yang memiliki stok berlebih.

D. Kerugian dari Perdagangan Internasional


Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan internasional.

1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat


pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku
konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung tikar.
E. Contoh Perdagangan Internasional

1. Perdagangan internasional ekspor

Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Indonesia. Salah
satunya merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster dan lain sebagainya.

Selain ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan ekspor sumber daya alam yang dimiliki
seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi hingga pasir ke negeri tetangga.

Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor juga dapat dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya adalah ekspor baju dengan motif
maupun design khusus yang dibuat oleh orang lokal.

Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang dapat dilakukan oleh perusahaan kecil,
karena saat ini banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi pengiriman barang ke luar negeri,
selain sarana penjualan seperti marketplace yang marah digunakan juga mempermudah
perusahaan mikro untuk mengiklankan produknya.

2. Perdagangan internasional impor

Kebalikannya dari ekspor, perdagangan internasional impor berarti negara membeli suatu barang
maupun jasa dari negara lain.

Selain kerap melakukan ekspor, Indonesia juga tak jarang melakukan impor untuk dapat
memenuhi kebutuhan penduduknya. Walaupun terkadang masih menjadi pro dan kontra,
Indonesia sering melakukan impor bahan pangan seperti buah-buahan hingga beras.

3. Perdagangan internasional barter

Grameds tentu sudah pernah mendengar mengenai barter bukan?

Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang diinginkan oleh
seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang sesuai dengan barang yang
dibarter tersebut.

Contohnya kegiatan barter adalah ketika suatu negara melakukan penukaran hasil sumber daya
alamnya dengan barang yang belum bisa diproduksi atau didapatkan negara tersebut.
Seperti menukar kelapa sawit dengan produk militer dan lain sebagainya. Barter yang dilakukan
dalam kegiatan perdagangan internasional tentu sudah melalui kesepakatan antar negara yang
bekerja sama.

4. Perdagangan internasional konsumsi

Perdagangan internasional konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara


menitipkan barang yang dijual ke pasar bebas. Konsumsi yang dimaksud bukan hanya menjual
atau membeli barang yang dapat dikonsumsi saja, tetapi juga melakukan perdagangan pada
produk lain yang tidak dapat dikonsumsi.

Contohnya adalah dengan melakukan pelelangan pada suatu produk, negara atau pihak yang
menawarkan harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk tersebut dan produk tersebut
boleh diperjual belikan secara bebas tanpa terkecuali.

Nah itulah beberapa contoh dari perdagangan internasional yang dapat Grameds ketahui. Untuk
dapat melakukan perdagangan internasional, negara juga melakukan beberapa peraturan serta
ketentuan yang diberlakukan kepada pengimpor maupun ekspor.

Ada beberapa kebijakan dari perdagangan internasional yang perlu Grameds sekalian ketahui.
Berikut penjelasannya.

Temukan berbagai contoh lain perdagangan internasional yang melibatkan Indonesia, mulai dari
GATT hingga penggantinya, WTO, ditahun 1995, serta bentuk kerja sama terkini seperti FTA
pada buku Kerjasama Perdagangan Internasional.

F. Kebijakan Perdagangan Internasional


Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.


2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun perorangan
yang akan menjual barang ke luar negeri.
3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang yang
diperbolehkan untuk diimpor.
4. Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian secara
sukarela.
5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
6. Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.
7. Pengendalian pemerintah.
8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk membatasi impor.

Agar dapat lebih memahami kebijakan serta dasar hukum yang ada pada perdagangan
Internasional, Buku Hukum Perdagangan Internasional karya Huala Adolf bisa Grameds jadikan
referensi.
G. Faktor Penggerak Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional bukan hanya seputar ekspor dan impor barang, tetapi penggunaan atau
pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti pengangkutan,
pembayaran, internasional, dan kebijakan pemerintah negara lain. Terjadinya perdagangan
internasional harus didasari dengan kepercayaan dan saling memberikan keuntungan.

Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut:

1. Perbedaan sumber daya alam

Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia sehingga
menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh karena itu, perdagangan
internasional harus dilakukan supaya kuantitas dan kualitas produksi di suatu negara bisa
berjalan dengan lancar.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berbeda-
beda. Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan internasional
agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal dengan negara lain.

3. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha

Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih baik di jual ke
negara lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan barang tersebut dan negara yang
menjual kelebihan produksi akan mendapatkan keuntungan. Hal seperti ini bisa menjadi
penggerak untuk melakukan perdagangan internasional.

4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama

Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara lain yang
menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka perdagangan internasional
harus dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan warga dari negara tersebut.
5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain

Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah melakukan perdagangan
internasional karena dengan perdagangan internasional maka kedua negara atau lebih akan
mendapatkan keuntungan yang sama. Dengan adanya kerja sama seperti ini maka hubungan
antar negara bisa berjalan dengan baik.

6. Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi

Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial budaya pada warga negara
lain menjadi mudah diketahui. Jika sosial dan budaya dalam negeri sudah diketahui oleh negara
lain maka bisa saja warga negara itu berwisata ke dalam negeri sehingga pariwisata dalam negeri
akan memperoleh keuntungan.

7. Memperluas pasar

Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain sehingga
negara mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau pemasukan ke kas negara.
Oleh karena itu, setiap negara harus cermat dan teliti dalam melakukan perluasan pasar.

Dengan memperhatikan faktor-faktor penggerak itu maka perdagangan internasional dapat


mendorong sebuah negara untuk menghasilkan produk yang spesial atau diunggulkan. Bukan
hanya itu, perdagangan internasional bisa memperluas pasar sehingga produk yang dihasilkan
mudah terjual dan bisa mempelajari teknik produksi dari negara modern dari negara lain.
H. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan internasional
masih menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan
perdagangan internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-faktor penghambat perdagangan
internasional.

1. Nilai tukar yang berbeda

Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat fluktuasi yang
berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang dimiliki oleh suatu negara
hanya berlaku di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan pembayaran menjadi sulit
dilakukan atau diwujudkan sehingga perdagangan internasional menjadi terhambat.

2. Kebijakan ekonomi internasional

Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu negara yang
menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan internasional menjadi terhambat.
Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat masuknya produk
impor ke dalam negeri.

3. Terjadinya konflik pada suatu negara

Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan kerusuhan, dan
sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses perdagangan internasional
menjadi terganggu.

4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama

Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan internasional.
Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada suatu negara sehingga
kegiatan ekspor dan impor membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam kegiatan
ekspor dan impor merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.

5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah

Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang maksimal.
Jika suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa
memaksimalkan sumber daya manusianya. Dengan demikian, kekurangan atau tidak ada sumber
daya manusia yang baik merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.

6. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara

Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun, perkembangan ini
menjadi hambatan dalam proses terjadinya perdagangan internasional karena hanya negara
anggota dari organisasi tersebut yang diberi akses ketika melakukan perdagangan internasional.

Dengan kata lain, ketika melakukan transaksi perdagangan internasional, negara-negara di luar
anggota akan dipersulit.

Grameds, itulah penjelasan singkat mengenai perdagangan internasional. Grameds juga dapat
mempelajari lebih lanjut mengenai perdagangan internasional melalui buku-buku yang tersedia
di Gramedia, sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia akan senantiasa memberikan buku
berkualitas untuk Grameds sekalian. Mari belajar, membaca bersama, segera beli bukunya!
KLIPING
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

NAMA : JELNA TATAWI


KELAS : IXA

SMP NEGERI 2 TAHUNA

Anda mungkin juga menyukai