Anda di halaman 1dari 33

perdangangan internasional

A. Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas
berdagang yang dilakukan oleh dua negara yang
berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula
sebagai international trade dan telah ada sejak
pertengahan abad lho Grameds!

Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat


terjadi ketika ada kegiatan perdagangan yang
dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja
kegiatan tersebut telah disetujui oleh keduanya.

Contohnya seperti ketika Grameds berbelanja barang


impor-impor dari marketplace tertentu.

Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu


Wahono Diphayana mengemukakan pengertian
perdagangan internasional.

Menurut Wahono, perdagangan internasional


merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak
yang melibatkan lebih dari satu negara, perdagangan
internasional dapat dilakukan oleh perseorangan
maupun kelompok.

Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut,


kemudian terbentuklah hubungan ekonomi antar
negara yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk
hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai
berikut.

Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh


suatu negara dengan negara lain yang telah menjalin
kerja sama.
Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk
hutang piutang yang terjadi antar negara.
Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun
pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan
dari perdagangan internasional telah terjadi ribuan
tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat
terhadap kepentingan dan keberlangsungan ekonomi,
sosial, hingga politik suatu negara.
Di beberapa negara, perdagangan internasional ini
menjadi salah satu faktor utama yang dapat
meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.

Perdagangan internasional menurut negara


partisipannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
perdagangan internasional bilateral, perdagangan
internasional regional serta perdagangan internasional
multilateral.
Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan
internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu
dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package
deal, border crossing dan lainnya.

Lalu apa sih tujuan utama dari kebijakan perdagangan


internasional tersebut? Nah baca artikel ini sampai
selesai ya Grameds untuk tahu lebih lanjut mengenai
perdagangan internasional.

B. Tujuan Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu
untuk meningkatkan Gross Domestic Product atau
GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan
untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang
maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada
negara lain selama satu tahun lamanya.

Selain tujuan utama tersebut, perdagangan


internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai
berikut.

1. Menaikan Devisa Negara


Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan
internasional adalah guna menaikan devisa negara,
bagaimana caranya?

Melalui pertukaran perdagangan dengan cara


mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di
dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya.
Apabila devisa negara meningkat, maka akan
menyebabkan beberapa hal ini.

2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional
bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor produksi milik
warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar
negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya
maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk
dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.

3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor


Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara
pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi
fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri
merupakan peningkatan ketersediaan uang, sehingga
dapat menyebabkan kenaikan harga barang.

4. Eksistensi tenaga kerja


Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor
yang dapat memengaruhi kelancaran dari segala
tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang
maupun jasa.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara


dapat membuat perusahaan pengekspor akan
menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan
membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat
menyelesaikan pesanan permintaan konsumen.
Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan
tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang
dapat menyebabkan berkurangnya angka
pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat
menguntungkan kedua belah pihak.

5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain


Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat
negara lain yang tidak memiliki barang maupun jasa
yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya,
Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang
mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan
negara di Eropa maupun Amerika.

Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan


negara-negara di Eropa maupun Amerika, negara
tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan
nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe.
Begitu pula sebaliknya.

Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh


kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi
kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara
tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang
dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan
tersebut bisa bermacam-macam salah satunya adalah
iklim negara yang berbeda.
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal
Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki
tujuan untuk mendapatkan keuntungan secara internal
maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk
memenuhi kebutuhan penduduknya apabila negara
tersebut tidak melakukan kerja sama dengan negara
lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari
pungutan pajak saja.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan


penduduk, negara akan berusaha meraih keuntungan
yang dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama
perdagangan internasional antar negara.

Keuntungan internal yang dimaksud merupakan


keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah
perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang
didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan
barang atau jasa dari luar negeri.

Sedangkan keuntungan eksternal merupakan


keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi
dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan
penggunaan faktor produksi.

7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya
adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan
internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan
yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan
mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual
stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan
kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan
turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.

8. Transfer Teknologi Modern


Perdagangan internasional juga dilakukan demi
memperoleh keuntungan dalam hal teknologi modern
yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh
dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja sama
dengan pihak luar.

Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat


berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia
belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari
vaksin untuk virus Covid-19, sehingga negara lain
memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia
dan lain sebagainya.
C. Manfaat Perdagangan Internasional
Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari
perdagangan internasional, selanjutnya Grameds juga
perlu mengetahui apakah manfaat yang akan
didapatkan oleh suatu negara yang melakukan kerja
sama perdagangan internasional tersebut? Berikut
penjelasannya.

Kebijakan perdagangan internasional memiliki


beberapa manfaat, salah satunya adalah dapat
membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat
memanfaatkan sumber daya yang ada di negara lain
dengan proporsional.

Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua


negara yang telah menjalin kerja sama juga
membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat
kedua belah pihak sama-sama untung.

Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada


negara yang kehilangan sumber daya nya sehingga,
setiap warga negara dapat menikmati standar
kehidupan lebih baik.

Perdagangan internasional juga memiliki peran penting


dalam kontribusi terhadap PDB negara serta memiliki
peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat
memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB
dari negara perdagangan tersebut.

Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh


oleh negara yang melakukan kerja sama dengan negara
lain dalam perdagangan internasional, manfaat-
manfaat tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik.
Berikut penjelasannya.

1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara


Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka
negara tersebut dapat membentuk relasi persahabatan
dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar
negara tersebut juga memungkinkan perluasan kerja
sama di bidang atau sektor lain seperti bidang budaya,
politik hingga militer.
2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi
Perdagangan internasional dapat membuat suatu
negara memiliki spesialisasi di satu bidang ekonomi.
Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut
akan memiliki penduduk yang mempunyai keahlian
khusus serta berbeda dari negara. Sehingga dapat
menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual
dan dapat di ekspor ke negara lain.

3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara


Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa
kemakmuran pada suatu negara yang menyetujui kerja
sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat
dilihat melalui aktivitas pelaku ekonomi yang meliputi
produsen, pemerintah serta konsumen.

Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut


tentu akan sama-sama diuntungkan dengan kebijakan
perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan
makmur ketika ia bisa meningkatkan keuntungan
melalui menjual dagangannya ke luar negeri, begitu
pula dengan konsumen yang akan makmur karena
kemudahan mendapatkan suatu barang, pemerintah
pun akan makmur karena akan mendapatkan devisa
negara.

4. Dapat mengurangi pengangguran


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen
mendapatkan banyak pesanan dan permintaan
konsumen maka produsen perlu menambah tenaga
kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan
maksimal.

Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan


kerja baru dan dapat mengurangi tingkat
pengangguran di negara tersebut.

5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi


Perdagangan internasional dapat memungkinkan
negara melakukan ekspor barang dengan basis
teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern
kepada negara yang lebih membutuhkan. Sehingga
akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih cepat di
negara pengimpor.

6. Dapat menstabilkan harga


Secara tidak langsung, perdagangan internasional
dapat menstabilkan harga yang beredar di pasar
domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan
mengatasi kelangkaan barang yang dapat membuat
barang tersebut memiliki harga mahal melalui
mengimpor barang.

Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki


persediaan barang yang berlebihan maka akan
mengakibatkan harga barang tersebut turun, sehingga
dapat diatasi dengan melakukan ekspor barang yang
memiliki stok berlebih.

D. Kerugian dari Perdagangan Internasional


Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika
mengikuti perdagangan internasional.

Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar


dalam negeri bisa menghambat pertumbuhan sektor
industri dalam negeri.
Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah
memunculkan perilaku konsumtif.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan
ada eksploitasi sumber daya alam.
Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing
sehingga pertumbuhan industri terhambat.
Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha
yang bermodal kecil gulung tikar.
E. Contoh Perdagangan Internasional
Agar Grameds lebih memahami penjelasan mengenai
perdagangan internasional, berikut adalah beberapa
contoh dari aktivitas perdagangan internasional yang
dapat Grameds perhatikan.

1. Perdagangan internasional ekspor


Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan yang
sering dilakukan oleh Indonesia. Salah satunya
merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster
dan lain sebagainya.

Selain ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan


ekspor sumber daya alam yang dimiliki seperti kelapa
sawit, rempah-rempahan, kopi hingga pasir ke negeri
tetangga.

Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor


juga dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya adalah
ekspor baju dengan motif maupun design khusus yang
dibuat oleh orang lokal.

Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang


dapat dilakukan oleh perusahaan kecil, karena saat ini
banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi pengiriman
barang ke luar negeri, selain sarana penjualan seperti
marketplace yang marah digunakan juga
mempermudah perusahaan mikro untuk mengiklankan
produknya.

2. Perdagangan internasional impor


Kebalikannya dari ekspor, perdagangan internasional
impor berarti negara membeli suatu barang maupun
jasa dari negara lain.
Selain kerap melakukan ekspor, Indonesia juga tak
jarang melakukan impor untuk dapat memenuhi
kebutuhan penduduknya. Walaupun terkadang masih
menjadi pro dan kontra, Indonesia sering melakukan
impor bahan pangan seperti buah-buahan hingga
beras.

3. Perdagangan internasional barter


Grameds tentu sudah pernah mendengar mengenai
barter bukan?

Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan


barang maupun jasa yang diinginkan oleh seseorang
dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang
sesuai dengan barang yang dibarter tersebut.

Contohnya kegiatan barter adalah ketika suatu negara


melakukan penukaran hasil sumber daya alamnya
dengan barang yang belum bisa diproduksi atau
didapatkan negara tersebut.

Seperti menukar kelapa sawit dengan produk militer


dan lain sebagainya. Barter yang dilakukan dalam
kegiatan perdagangan internasional tentu sudah
melalui kesepakatan antar negara yang bekerja sama.

4. Perdagangan internasional konsumsi


Perdagangan internasional konsumsi merupakan
kegiatan yang dilakukan dengan cara menitipkan
barang yang dijual ke pasar bebas. Konsumsi yang
dimaksud bukan hanya menjual atau membeli barang
yang dapat dikonsumsi saja, tetapi juga melakukan
perdagangan pada produk lain yang tidak dapat
dikonsumsi.

Contohnya adalah dengan melakukan pelelangan pada


suatu produk, negara atau pihak yang menawarkan
harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk
tersebut dan produk tersebut boleh diperjual belikan
secara bebas tanpa terkecuali.

Nah itulah beberapa contoh dari perdagangan


internasional yang dapat Grameds ketahui. Untuk
dapat melakukan perdagangan internasional, negara
juga melakukan beberapa peraturan serta ketentuan
yang diberlakukan kepada pengimpor maupun ekspor.
Ada beberapa kebijakan dari perdagangan
internasional yang perlu Grameds sekalian ketahui.
Berikut penjelasannya.

F. Kebijakan Perdagangan Internasional


Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di
antaranya adalah sebagai berikut.

Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang


yang diimpor.
Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada
perusahaan maupun perorangan yang akan menjual
barang ke luar negeri.
Pembatasan impor, pembatasan langsung yang
dikenakan atas jumlah barang yang diperbolehkan
untuk diimpor.
Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan
kesepakatan pengendalian secara sukarela.
Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian
tertentu yang dari unit fisik.
Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang
disubsidi kepada pembeli.
Pengendalian pemerintah.
Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk
pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
membatasi impor.

G. Faktor Penggerak Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional bukan hanya seputar
ekspor dan impor barang, tetapi penggunaan atau
pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan dengan
perdagangan, seperti pengangkutan, pembayaran,
internasional, dan kebijakan pemerintah negara lain.
Terjadinya perdagangan internasional harus didasari
dengan kepercayaan dan saling memberikan
keuntungan.

Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan


internasional sebagai berikut:

1. Perbedaan sumber daya alam


Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas
sumber daya manusia sehingga menimbulkan
perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh
karena itu, perdagangan internasional harus dilakukan
supaya kuantitas dan kualitas produksi di suatu negara
bisa berjalan dengan lancar.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


(iptek)
Setiap negara mengalami perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berbeda-beda.
Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin
melakukan perdagangan internasional agar
perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal
dengan negara lain.

3. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan


perluasan usaha
Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi
(barang) maka barang itu lebih baik di jual ke negara
lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan
barang tersebut dan negara yang menjual kelebihan
produksi akan mendapatkan keuntungan. Hal seperti
ini bisa menjadi penggerak untuk melakukan
perdagangan internasional.

4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu


produk yang sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan
bahwa akan ada warga negara lain yang menyukai
produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini
maka perdagangan internasional harus dilakukan
karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan
warga dari negara tersebut.

5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan


negara lain
Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan
negara lain adalah melakukan perdagangan
internasional karena dengan perdagangan
internasional maka kedua negara atau lebih akan
mendapatkan keuntungan yang sama. Dengan adanya
kerja sama seperti ini maka hubungan antar negara
bisa berjalan dengan baik.

6. Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan


transportasi
Kemudahan informasi yang didapatkan membuat
kehidupan sosial budaya pada warga negara lain
menjadi mudah diketahui. Jika sosial dan budaya dalam
negeri sudah diketahui oleh negara lain maka bisa saja
warga negara itu berwisata ke dalam negeri sehingga
pariwisata dalam negeri akan memperoleh
keuntungan.

7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam
negeri bisa diekspor ke negara lain sehingga negara
mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi
tambahan atau pemasukan ke kas negara. Oleh karena
itu, setiap negara harus cermat dan teliti dalam
melakukan perluasan pasar.

Dengan memperhatikan faktor-faktor penggerak itu


maka perdagangan internasional dapat mendorong
sebuah negara untuk menghasilkan produk yang
spesial atau diunggulkan. Bukan hanya itu,
perdagangan internasional bisa memperluas pasar
sehingga produk yang dihasilkan mudah terjual dan
bisa mempelajari teknik produksi dari negara modern
dari negara lain.

H. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional


Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak
lama, tetapi perdagangan internasional masih
menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada
banyak faktor yang menyebabkan perdagangan
internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-
faktor penghambat perdagangan internasional.

1. Nilai tukar yang berbeda


Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan
setiap mata uang memiliki sifat fluktuasi yang
berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata
uang yang dimiliki oleh suatu negara hanya berlaku di
negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan
pembayaran menjadi sulit dilakukan atau diwujudkan
sehingga perdagangan internasional menjadi
terhambat.

2. Kebijakan ekonomi internasional


Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan
bebas. Namun, jika ada suatu negara yang menerapkan
kebijakan pembatasan impor maka perdagangan
internasional menjadi terhambat. Dengan kata lain,
kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat
masuknya produk impor ke dalam negeri.

3. Terjadinya konflik pada suatu negara


Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti
kekacauan politik, peperangan kerusuhan, dan
sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka
proses perdagangan internasional menjadi terganggu.

4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama


Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting
dalam terjadinya perdagangan internasional. Namun,
kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor
pada suatu negara sehingga kegiatan ekspor dan impor
membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama
dalam kegiatan ekspor dan impor merupakan
hambatan dalam perdagangan internasional.

5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah


Kualitas sumber daya manusia yang baik akan
menghasilkan proses produksi yang maksimal. Jika
suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang
banyak maka negara tersebut bisa memaksimalkan
sumber daya manusianya. Dengan demikian,
kekurangan atau tidak ada sumber daya manusia yang
baik merupakan hambatan dalam perdagangan
internasional.
6. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara
Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah
banyak berkembang. Namun, perkembangan ini
menjadi hambatan dalam proses terjadinya
perdagangan internasional karena hanya negara
anggota dari organisasi tersebut yang diberi akses
ketika melakukan perdagangan internasional.
Bentuk perdagangan internasional yang dilakukan
negara di dunia ada 3, yaitu:

Perdagangan Bilateral, merupakan bentuk


perdagangan berskala internasional yang dilakukan
oleh dua negara berbeda
Perdagangan Regional, merupakan bentuk
perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang
berada pada lingkup Kawasan tertentu. Misalnya Uni
Eropa dan ASEAN.
Perdagangan Multilateral, adalah bentuk perdagangan
yang dilakukan antar negara tanpa dibatasan Kawasan
tertentu.
Teori Perdagangan Internasional
1. Teori Keunggulan Mutlak
Teori keunggulan mutlak menyatakan bahwa
perdagangan berskala internasional akan memberi
keuntungan kepada negara yang bisa memproduksi
barang dengan harga yang lebih rendah dibandingkan
dengan negara yang memproduksi barang serupa
namun dengan harga yang lebih tinggi. Contohnya ada
dua negara, yaitu negara X dan Y yang sama-sama
memproduksi daging dan susu sapi. Negara X mampu
memproduksi daging sapi sebanyak 100 ton perhari
dan susu sapi sebanyak 1000 liter perhari. Sementara
itu, negara Y mampu melakukan produksi daging sapi
sebanyak 300 ton perhari dan susu sebanyak 700 liter
setiap harinya.

Berdasarkan teori keunggulan mutlak, maka negara X


yang memiliki efesiensi dalam memproduksi susu sapi,
sementara negara Y memiliki efisiensi dalam
memproduksi daging sapi. Maka, perdagangan antara
negara A dan B akan efektik dan memberikan
keuntungan apabila negara X menjual susu sapi dan
negara Y menjual daging sapi.

2. Teori Keunggulan Komparatif


Menurut teori keunggulan komparatif menyatakan
bahwa meskipun suatu negara tidak mempunyai
keunggulan mutlam dalam melakukan produksi barang,
negara tersebut tetap dapat melakukan perdagangan
berskala internasional pada barang yang paling
produktif dan efisien untuk diproduksi. Contohnya kita
ambil pada negara P dan Q yang sama-sama
memproduksi tas dan sepatu. Negara P dapat
memproduksi 100 tas perjam dan 50 sepatu
perjammya. Sementara itu, negara Q dapat
memproduksi 45 tas dan 45 sepatu setiap jamnya.

Jika diperhatikan, maka pada dasarnya negara P


mempunyai keunggulan dalam melakukan produksi,
baik produksi tas maupun sepatu. Kendati demikian,
ternyata biaya relative yang dikeluarkan untuk
memproduksi sepatu pada negara P lebih tinggi
dibandingkan negara Q. Hal ini diketahui dari jumlah
produksi perjamnya untuk kedua produk tersebut. Di
mana pada negara P, 1 produksi sepatu sama dengan 2
produksi tas. Sementara di negara Q, 1 produksi sepatu
sama dengan 1 produksi tasnya. Oleh karena itu,
negara P dan Q dapat melakukan perdagangan
berskala internasional dengan skenario negara P
memproduksi tas, sementara sepatu diproduksi negara
Q.
Manfaat Perdagangan Internasional
1. Produk Kebutuhan Terpenuhi
Manfaat perdagangan internasional pertama yang
akan didapatkan ialah terpenuhinya berbagai bentuk
kebutuhan dalam negeri, baik kebutuhan publik
maupun kebutuhan akan produk-produk pribadi.
Dengan adanya perdagangan berskala internasional,
jenis produk yang beredar di pasaran juga akan
menjadi lebih bervariasi. Selain terpenuhinnya
kebutuhan, konsumen juga memiliki berbagai macam
pilihan untuk menentukan dan mendapatkan barang
yang paling sesuai dengan kualitas terbaik untuk
memenuhi kebutuhan mereka.

2. Membuka Lapangan Kerja


Selanjutnya, manfaat perdagangan berskala
internasional yang tidak kalah penting adalah adanya
kesempatan untuk membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat. Lapangan kerja baru terbuka sebagai
akibat adanya pembangunan industri-industri baru
guna memnuhi permintaan produk dari berbagai
negara yang menjalin kerjasama. Industri-industri yang
dibangun ini tentunya membutuhkan tenaga kerja
untuk kegiatan operasional yang secara langsung
membantu negara tempat industri itu dibangun
menurunkan tingkat pengangguran.

3. Menjalin Hubungan Baik Antar Negara


Hubungan yang terjalin baik antar negara yang terlibat
dalam perdagangan merupakan manfaat perdagangan
berskala internasional selanjutnya yang akan
didapatkan dari melakukan perdagangan internasional,
jadi tidak hanya perihal perdagangan atau bisnis saja.
Hubungan baik yang terjalin antar negara yang
berpartisipasi, akan membuat hubungan baik sehingga
kerjasama-kerjasama lain dapat dilakukan dan
berkelanjutan.

4. Menciptakan Efisiensi Produksi


Menciptakan efisiensi dalam proses produksi
merupakan manfaat perdagangan internasional
terakhir dalam penjelasan kali ini. Efisiensi produksi
dapat tercipta karena berbagai negara akan berusaha
meniru metode produksi dari negara lain yang
teknologinya lebih baik. Dengan begitu, produk yang
dihasilkan semakin berkualitas serta dapat menekan
biaya sehingga tetap kompetitif. Negara yang mampu
menghasilkan produk dengan kualitas baik dan biaya
rendah akan memiliki kesempatan lebih besar untuk
memperoleh pangsa pasar yang tinggi dan keuntungan
yang lebih besar.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


1. Perbedaan Sumber Daya dan Faktor Produksi
Perbedaan sumber daya alam antar negara adalah hal
pertama yang menjadi faktor pendorong perdagangan
berskala internasional yang dilakukan oleh hampir
seluruh negara di dunia. Dengan kondisi sumber daya
alam yang berbeda dan memiliki keterbatasan,
menyebabkan mau tidak mau negara-negara di dunia
melakukan kerjasama dalam bentuk perdagangan
berskala internasional untuk memenuhi kebutuhan.
Negara penghasil rempah-rempah hanya ada
beberapa, begitu juga negara penghasil bahan
tambang. Sehingga barter selalu terjadi untuk
memenuhi kebutuhan.

Selain perbedaan sumber daya alam, perbedaan faktor


produksi juga menjadi faktor pendorong perdagangan
berskala internasional. Meskipun sumber daya alam
tersedia di suatu negara, belum tentu negara tersebut
memiliki modal dan pengetahuan serta teknologi untuk
mengola sumber daya tersebut. Sehingga perdagangan
berskala internasional terjadi untuk menjual bahan
mentah ke negara lain untuk kemudian diolah menjadi
produk jadi.

2. Keinginan Memperluas Pasar


Setiap pengusaha tentunya mengharapkan pangsa
pasar yang besar, tidak hanya di dalam negeri namun
juga keinginan untuk menguasai pangsa pasar luar
negeri bahkan dunia, sehingga ini merupakan salah
satu faktor pendorong perdagangan internasional yang
utama. Dengan memperluas pangsa pasar maka
eksportir akan mencapai skala ekonomis dalam
produksi. Dengan begitu, maka keuntungan yang
diperoleh juga akan meningkat seiring besarnya pangsa
pasar yang diperoleh.

3. Ilmu dan Teknologi yang Dikuasai


Hal selanjutnya yang menjadi faktor pendorong
perdagangan berskala internasional adalah ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dikuasai suatu
negara. Negara dengan kualitas IPTEK yang tinggi
mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak
dengan kualitas baik yang lebih efisien jika
dibandingkan negara dengan IPTEK yang kemajuannya
lambat. Hal ini terjadi disebabkan oleh pemanfaatan
teknologi akan sangat menghemat biaya produksi,
namun tetap mampu menghasilkan barang dengan
jumlah banyak dan kualitas baik.

Negara dengan kemajuan teknologi yang baik biasanya


akan melakukan spesialisasi produksi, sehingga ada
produk yang menjadi keunggulan negara tersebut yang
tidak dimiliki negara lain. Untuk barang yang tidak
diproduksi di negaranya, maka mereka akan
mengimpor produk tersebut dari negara lain yang
memproduksinya.

4. Kelebihan atau Kekurangan Produk Suatu Negara


Sumber daya alam yang berbeda serta tingkat
kemajuan suatu negara terkadang menyebabkan
terjadi kelebihan produk (surplus) dan kekurangan
produk (defisit) dalam suatu negara. Hal ini
menyebabkan negara dengan keadaan surplus tersebut
melakukan kegiatan ekspor ke negara lain, sementara
negara yang mengalami kekurangan produk akan
menjadi negara pengimpor produk tersebut. Sehingga
baik kekurangan maupun kelebihan produk ini menjadi
faktor pendorong perdagangan berskala internasional
yang dilakukan suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai