dan Contohnya
A. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh
dua negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula
sebagai international trade dan telah ada sejak pertengahan abad lho Grameds!
Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan
perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut
telah disetujui oleh keduanya.
1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan
negara lain yang telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar
negara.
3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional
telah terjadi ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap
kepentingan dan keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara.
Di beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama
yang dapat meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.
Untuk lebih memahami mengenai prosedur ekspor dan impor yang ada di dalam
perdagangan internasional, Grameds dapat membaca buku Perdagangan
Internasional: Kupas Tuntuas Prosedur Ekspor Impor yang ada dibawah ini.
Lalu apa sih tujuan utama dari kebijakan perdagangan internasional tersebut? Nah
baca artikel ini sampai selesai ya Grameds untuk tahu lebih lanjut mengenai
perdagangan internasional.
Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain
sebagai berikut.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan
melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar
negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri
tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.
Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun
Amerika, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai
yang diolah menjadi tempe. Begitu pula sebaliknya.
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja
sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak
dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi
kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah satunya adalah iklim negara yang
berbeda.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih
keuntungan yang dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan
internasional antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh
sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui
banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar negeri.
7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar.
Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam
negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat
menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat
mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.
Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja
sama juga membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak
sama-sama untung.
Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan sumber
daya nya sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan lebih
baik.
Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap PDB
negara serta memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat
memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB dari negara perdagangan
tersebut.
Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan
kerja sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat
tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik. Berikut penjelasannya.
Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi
tingkat pengangguran di negara tersebut.
Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki persediaan barang yang
berlebihan maka akan mengakibatkan harga barang tersebut turun, sehingga dapat
diatasi dengan melakukan ekspor barang yang memiliki stok berlebih.
Selain ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan ekspor sumber daya alam yang
dimiliki seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi hingga pasir ke negeri tetangga.
Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor juga dapat dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya adalah ekspor
baju dengan motif maupun design khusus yang dibuat oleh orang lokal.
Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan kecil, karena saat ini banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi
pengiriman barang ke luar negeri, selain sarana penjualan seperti marketplace yang
marah digunakan juga mempermudah perusahaan mikro untuk mengiklankan
produknya.
Selain kerap melakukan ekspor, Indonesia juga tak jarang melakukan impor untuk
dapat memenuhi kebutuhan penduduknya. Walaupun terkadang masih menjadi pro
dan kontra, Indonesia sering melakukan impor bahan pangan seperti buah-buahan
hingga beras.
Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang
diinginkan oleh seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang
sesuai dengan barang yang dibarter tersebut.
Contohnya kegiatan barter adalah ketika suatu negara melakukan penukaran hasil
sumber daya alamnya dengan barang yang belum bisa diproduksi atau didapatkan
negara tersebut.
Seperti menukar kelapa sawit dengan produk militer dan lain sebagainya. Barter yang
dilakukan dalam kegiatan perdagangan internasional tentu sudah melalui kesepakatan
antar negara yang bekerja sama.
Contohnya adalah dengan melakukan pelelangan pada suatu produk, negara atau
pihak yang menawarkan harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk
tersebut dan produk tersebut boleh diperjual belikan secara bebas tanpa terkecuali.
Nah itulah beberapa contoh dari perdagangan internasional yang dapat Grameds
ketahui. Untuk dapat melakukan perdagangan internasional, negara juga melakukan
beberapa peraturan serta ketentuan yang diberlakukan kepada pengimpor maupun
ekspor.
Ada beberapa kebijakan dari perdagangan internasional yang perlu Grameds sekalian
ketahui. Berikut penjelasannya.
4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara
lain yang menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka
perdagangan internasional harus dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau
kesukaan warga dari negara tersebut.
7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain
sehingga negara mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau
pemasukan ke kas negara. Oleh karena itu, setiap negara harus cermat dan teliti dalam
melakukan perluasan pasar.
Perlu diketahui bahwa perdagangan internasional ini juga bentuk nyata dari globalisasi
yang semakin berkembang setiap waktunya.
Lalu, apa saja ya bentuk kontribusi dari kegiatan perdagangan internasional ini bagi
negara dan masyarakatnya? Yuk simak ulasan berikut ini!
1. Dapat Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi oleh Negara Sendiri
Melalui kegiatan impor barang, masyarakat dari suatu negara bisa mendapatkan suatu
produk tertentu yang tidak dapat diproduksi oleh negaranya sendiri. Banyak faktor yang
menyebabkan negara tersebut tidak dapat memproduksi produk tertentu, misalnya
kondisi geografi, iklim, hingga tingkat penguasaan IPTEK.
Misalnya negara kita ini banyak mengimpor produk dari Jepang berupa mesin dan suku
cadang karena penguasaan IPTEK dari Jepang lebih unggul. Hal tersebut berlaku
sebaliknya, negara Jepang akan mengimpor produk tekstil, kopi, hingga kerajinan
tangan.
Faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh setiap negara dapat digunakan secara
lebih efisien
Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang yang dapat diproduksi dalam
negeri (lokal).
3. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Dalam hal ini, biasanya manfaatnya banyak dirasakan oleh pengusaha. Terkadang,
beberapa pengusaha tidak menjalankan mesin alat produksinya dengan maksimal
sebab mereka khawatir apabila akan terjadi kelebihan produksi sehingga menyebabkan
turunnya harga produknya.
Nah, melalui adanya perdagangan internasional ini, nantinya para pengusaha dapat
menjalankan mesin alat produksinya secara maksimal dan menjual kelebihan produk
tersebut ke luar negeri.
Jika proses transaksi dalam perdagangan internasional saja dapat terjalin dengan baik,
maka tentu saja hubungan persahabatan antar negara juga akan terjalin baik. Negara-
negara tersebut akan semakin akrab dan ketika suatu negara sedang mengalami
kesulitan, maka negara lain juga akan membantu dalam memenuhi kebutuhannya.
Contohnya, saat ini sudah banyak tenaga kerja dari Indonesia yang bekerja di luar
negeri, baik di restoran, kapal, hingga pusat pelatihan. Sebaliknya, tenaga kerja dari
luar negeri juga banyak yang telah bekerja di Indonesia.
2. Interdependensi Kebutuhan
Masing-masing negara itu pasti memiliki keunggulan serta kelebihan, ditinjau dari
sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga teknologi. Melalui hal tersebut, tentu
saja akan berdampak pada ketergantungan antara negara satu dengan negara lain,
dalam bentuk produksi barang dan jasa.
3. Liberalisasi Ekonomi
Kebebasan dalam bertransaksi dan melakukan kerja sama ternyata juga memiliki
implikasi bahwa masing-masing negara pasti akan mencari peluang dengan
berinteraksi dengan negara lain, melalui kegiatan perdagangan internasional ini.
5. Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional dan devisa negara adalah dua hal yang saling berpengaruh
satu sama lain. Dalam memenuhi segala kebutuhannya, suatu negara harus memiliki
cadangan devisa untuk melakukan pembangunan di berbagai bidang, baik di bidang
ekonomi, pendidikan, hingga infrastruktur.
Nah, salah satu sumber dari devisa negara adalah pemasukan dari kegiatan
perdagangan internasional.
Contohnya, negara B dan C itu sama-sama menghasilkan daging sapi dan daging
ayam dengan jumlah yang hampir sama. Namun, penduduk negara B itu tidak
menyukai daging sapi, sedangkan penduduk negara C justru tidak menyukai daging
ayam.
Dari adanya perbedaan selera tersebut, terjadilah kegiatan ekspor dan impor yang
saling menguntungkan kedua negara tersebut. Yakni dengan cara negara B (yang tidak
suka daging sapi) akan mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi. Lalu,
untuk negara C (yang tidak suka daging ayam) akan mengimpor daging sapi dan
mengekspor daging ayam.
Misalnya, barang kerajinan dari negara kita ini banyak yang diekspor ke negara lain
dengan corak batik dan tradisional. Ternyata, barang-barang kerajinan tersebut diminati
oleh banyak orang di negara lain sebab di negara mereka tidak ada kesenian yang
bercorak demikian.
Teori Perdagangan Internasional
Banyak teori-teori mengenai kegiatan perdagangan internasional ini yang dikemukakan
oleh para ahli. Teori-teori tersebut kebanyakan mengatakan bahwa kegiatan
perdagangan internasional ini dapat mendatangkan keuntungan bagi negara dan
membuat negara beserta penduduknya menjadi lebih makmur.
Teori kedua mengenai perdagangan internasional ini dikemukakan oleh J.S Miil,
seorang ahli ekonomi sekaligus mantan anggota parlemen Britania Raya. Beliau
berpendapat bahwa perdagangan internasional ini mencari keseimbangan pertukaran
antar dua barang oleh dua negara, dengan perbandingan pertukarannya adalah
menentukan dasar tukar dalam negeri.
3. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Teori ketiga dikemukakan oleh Adam Smith. Beliau mengemukakan bahwa negara
akan makmur apabila mampu mengembangkan produksinya melalui perdagangan.
Supaya produksinya meningkat, maka perlu adanya pembagian kerja internasional
dalam menghasilkan suatu barang tersebut.
4. Pandangan Kaum Merkantilisme
Kaum Merkantilisme adalah suatu kelompok yang mencerminkan adanya cita-cita dan
ideologi kapital komersial, serta berpandangan bahwa politik kemakmuran negara akan
melebihi kemakmuran perseorang.
Nah, kaum Merkantilisme ini berpendapat bahwa suatu negara dapat memperoleh
kemakmuran dengan dua sumber, yaitu:
Penumpukan logam mulia (emas). Hal tersebut karena logam mulia dipercaya
dapat memperkuat posisi suatu negara dalam upaya pembangunan ekonomi.
Politik perdagangan, yang ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor diatas nilai
impor, sehingga neraca perdagangan akan bernilai surplus atau aktif.
1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Dalam hal ini,
kegiatan ekspor dibagi menjadi ekspor biasa dan ekspor tanpa L/C.
a. Ekspor Biasa
Ekspor biasa adalah kegiatan pengiriman barang ke luar negeri, sesuai dengan aturan
yang berlaku, dan ditujukan kepada pembeli di luar negeri. Kegiatan ekspor biasa ini
nantinya akan menggunakan L/C dengan ketentuan devisa.
L/C adalah singkatan dari Letter of Credit, yang berupa instrumen khusus dan
diterbitkan oleh Issuing Bank yang berkedudukan di luar negeri. L/C ini “dibuat”
berdasarkan permintaan Applicant, yang nantinya berisi janji bank untuk membayar
sejumlah uang kepada Beneficiary. Issuing Bank harus menerima dokumen yang
sesuai dengan syarat dan kondisi dari L/C.
b. Ekspor Tanpa L/C
Yakni barang akan dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C,
sehingga harus ada izin khusus dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.
2. Barter
Barter adalah kegiatan pengiriman barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung
dengan barang yang akan dibutuhkan oleh dalam negeri. Nah, barter ini memiliki
berbagai jenis,
a. Direct Barter
Yakni sistem pertukaran barang dengan barang, dengan menggunakan alat penentu
nilai yang biasanya disebut dengan denominator of value. Melalui denominator of
value ini akan berperan sebagai mata uang asing dan menyelesaikan berbagai
permasalahan barter pada neraca perdagangan antar negara yang bersangkutan.
b. Switch Barter
Sistem ini dapat diterapkan apabila salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan
sendiri barang yang diterimanya dari proses barter sebelumnya, sehingga akan ada
negara pengimpor yang mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang lebih
membutuhkan.
c. Counter Purchase
Yakni sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Contohnya, suatu negara
yang menjual barang kepada negara lain, maka negara lain yang bersangkutan
tersebut juga harus membeli barang dari negara itu.
3. Konsinyasi (Consignment)
Yakni proses pengiriman barang yang belum mempunyai pembeli tertentu di luar
negeri. Nah, penjualan barang ini dapat dilakukan melalui Pasar Bebas (Free Market)
atau Bursa Dagang (Commodites Exchange) dengan cara lelang.
4. Package Deal
Upaya ini dilakukan untuk memperluas pasaran hasil barang produksi, terutama dari
negara-negara sosialis. Nantinya, pemerintah akan mengadakan perjanjian
perdagangan (trade agreement) dengan salah satu negara.
Perjanjian tersebut akan menetapkan jumlah dari barang yang hendak diekspor ke
negara tersebut, dan sebaliknya negara tersebut akan mengimpor sejumlah barang
tertentu yang dihasilkan oleh negara lain.
5. Penyelundupan (Smuggling)
Biasanya kita mengetahui upaya penyelundupan itu untuk hal-hal yang dilarang,
misalnya penyelundupan narkoba, binatang langka, hingga imigran ilegal. Maka dari
itu, penyelundupan adalah usaha yang bertujuan untuk memindahkan kekayaan dari
suatu negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku.