Anda di halaman 1dari 15

Perdagangan Internasional: Pengertian, Tujuan, Manfaat

dan Contohnya
A. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh
dua negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula
sebagai international trade dan telah ada sejak pertengahan abad lho Grameds!

Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan
perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut
telah disetujui oleh keduanya.

Contohnya seperti ketika Grameds berbelanja barang impor-impor dari marketplace


tertentu.

Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana


mengemukakan pengertian perdagangan internasional.

Menurut Wahono, perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis antara


beberapa pihak yang melibatkan lebih dari satu negara, perdagangan internasional
dapat dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok.

Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah hubungan


ekonomi antar negara yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di
antaranya adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan
negara lain yang telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar
negara.
3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional
telah terjadi ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap
kepentingan dan keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara.

Di beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama
yang dapat meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.

Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga


jenis, yaitu perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional
serta perdagangan internasional multilateral.
Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi menjadi
beberapa jenis yaitu dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border
crossing dan lainnya.

Untuk lebih memahami mengenai prosedur ekspor dan impor yang ada di dalam
perdagangan internasional, Grameds dapat membaca buku Perdagangan
Internasional: Kupas Tuntuas Prosedur Ekspor Impor yang ada dibawah ini.

Lalu apa sih tujuan utama dari kebijakan perdagangan internasional tersebut? Nah
baca artikel ini sampai selesai ya Grameds untuk tahu lebih lanjut mengenai
perdagangan internasional.

B. Tujuan Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross
Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk
meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu
negara pada negara lain selama satu tahun lamanya.]

Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain
sebagai berikut.

1. Menaikan Devisa Negara


Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan
devisa negara, bagaimana caranya?

Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang


yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara
meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal ini.

2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan
melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar
negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri
tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.

3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor


Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga
ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan
peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.

4. Eksistensi tenaga kerja


Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi
kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang
maupun jasa.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan


pengekspor akan menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan
membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan
konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan tersebut juga
membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka
pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain


Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki
barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia
merupakan salah satu negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda
dengan negara di Eropa maupun Amerika.

Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun
Amerika, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai
yang diolah menjadi tempe. Begitu pula sebaliknya.

Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja
sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak
dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi
kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah satunya adalah iklim negara yang
berbeda.

6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal


Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan
keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya
apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama dengan negara lain dan hanya
mengandalkan dana atau anggaran dari pungutan pajak saja.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih
keuntungan yang dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan
internasional antar negara.

Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh
sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui
banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar negeri.

Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh


melalui fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan
faktor produksi.

7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar.
Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam
negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat
menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat
mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.

8. Transfer Teknologi Modern


Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal
teknologi modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam
negeri, sehingga membutuhkan kerja sama dengan pihak luar.
Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti
saat ini, Indonesia belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk
virus Covid-19, sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk
Indonesia dan lain sebagainya.

C. Manfaat Perdagangan Internasional


Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari perdagangan internasional, selanjutnya
Grameds juga perlu mengetahui apakah manfaat yang akan didapatkan oleh suatu
negara yang melakukan kerja sama perdagangan internasional tersebut? Berikut
penjelasannya.

Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah


dapat membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber daya
yang ada di negara lain dengan proporsional.

Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja
sama juga membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak
sama-sama untung.

Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan sumber
daya nya sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan lebih
baik.

Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap PDB
negara serta memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat
memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB dari negara perdagangan
tersebut.

Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan
kerja sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat
tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik. Berikut penjelasannya.

1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara


Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk
relasi persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara
tersebut juga memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau sektor lain seperti
bidang budaya, politik hingga militer.

2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi


Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu
bidang ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki
penduduk yang mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara. Sehingga
dapat menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di ekspor ke
negara lain.

3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara


Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara
yang menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat
melalui aktivitas pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta konsumen.
Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama diuntungkan
dengan kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur
ketika ia bisa meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya ke luar negeri,
begitu pula dengan konsumen yang akan makmur karena kemudahan mendapatkan
suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan mendapatkan devisa negara.

4. Dapat mengurangi pengangguran


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan
dan permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan maksimal.

Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi
tingkat pengangguran di negara tersebut.

5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi


Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang
dengan basis teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara
yang lebih membutuhkan. Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih cepat
di negara pengimpor.

6. Dapat menstabilkan harga


Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang
beredar di pasar domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi
kelangkaan barang yang dapat membuat barang tersebut memiliki harga mahal melalui
mengimpor barang.

Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki persediaan barang yang
berlebihan maka akan mengakibatkan harga barang tersebut turun, sehingga dapat
diatasi dengan melakukan ekspor barang yang memiliki stok berlebih.

D. Kerugian dari Perdagangan Internasional


Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan
internasional.

1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat


pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku
konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya
alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri
terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung
tikar.
E. Contoh Perdagangan Internasional
Agar Grameds lebih memahami penjelasan mengenai perdagangan internasional,
berikut adalah beberapa contoh dari aktivitas perdagangan internasional yang dapat
Grameds perhatikan.

1. Perdagangan internasional ekspor


Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Indonesia.
Salah satunya merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster dan lain
sebagainya.

Selain ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan ekspor sumber daya alam yang
dimiliki seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi hingga pasir ke negeri tetangga.

Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor juga dapat dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya adalah ekspor
baju dengan motif maupun design khusus yang dibuat oleh orang lokal.

Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan kecil, karena saat ini banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi
pengiriman barang ke luar negeri, selain sarana penjualan seperti marketplace yang
marah digunakan juga mempermudah perusahaan mikro untuk mengiklankan
produknya.

2. Perdagangan internasional impor


Kebalikannya dari ekspor, perdagangan internasional impor berarti negara membeli
suatu barang maupun jasa dari negara lain.

Selain kerap melakukan ekspor, Indonesia juga tak jarang melakukan impor untuk
dapat memenuhi kebutuhan penduduknya. Walaupun terkadang masih menjadi pro
dan kontra, Indonesia sering melakukan impor bahan pangan seperti buah-buahan
hingga beras.

3. Perdagangan internasional barter


Grameds tentu sudah pernah mendengar mengenai barter bukan?

Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang
diinginkan oleh seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang
sesuai dengan barang yang dibarter tersebut.

Contohnya kegiatan barter adalah ketika suatu negara melakukan penukaran hasil
sumber daya alamnya dengan barang yang belum bisa diproduksi atau didapatkan
negara tersebut.

Seperti menukar kelapa sawit dengan produk militer dan lain sebagainya. Barter yang
dilakukan dalam kegiatan perdagangan internasional tentu sudah melalui kesepakatan
antar negara yang bekerja sama.

4. Perdagangan internasional konsumsi


Perdagangan internasional konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara
menitipkan barang yang dijual ke pasar bebas. Konsumsi yang dimaksud bukan hanya
menjual atau membeli barang yang dapat dikonsumsi saja, tetapi juga melakukan
perdagangan pada produk lain yang tidak dapat dikonsumsi.

Contohnya adalah dengan melakukan pelelangan pada suatu produk, negara atau
pihak yang menawarkan harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk
tersebut dan produk tersebut boleh diperjual belikan secara bebas tanpa terkecuali.
Nah itulah beberapa contoh dari perdagangan internasional yang dapat Grameds
ketahui. Untuk dapat melakukan perdagangan internasional, negara juga melakukan
beberapa peraturan serta ketentuan yang diberlakukan kepada pengimpor maupun
ekspor.

Ada beberapa kebijakan dari perdagangan internasional yang perlu Grameds sekalian
ketahui. Berikut penjelasannya.

Temukan berbagai contoh lain perdagangan internasional yang melibatkan Indonesia,


mulai dari GATT hingga penggantinya, WTO, ditahun 1995, serta bentuk kerja sama
terkini seperti FTA pada buku Kerjasama Perdagangan Internasional.

F. Kebijakan Perdagangan Internasional


Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai
berikut.

1. Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.


2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun
perorangan yang akan menjual barang ke luar negeri.
3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang
yang diperbolehkan untuk diimpor.
4. Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian
secara sukarela.
5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
6. Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.
7. Pengendalian pemerintah.
8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan
oleh pemerintah untuk membatasi impor.
Agar dapat lebih memahami kebijakan serta dasar hukum yang ada pada perdagangan
Internasional, Buku Hukum Perdagangan Internasional karya Huala Adolf bisa
Grameds jadikan referensi.

G. Faktor Penggerak Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional bukan hanya seputar ekspor dan impor barang, tetapi
penggunaan atau pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan dengan perdagangan,
seperti pengangkutan, pembayaran, internasional, dan kebijakan pemerintah negara
lain. Terjadinya perdagangan internasional harus didasari dengan kepercayaan dan
saling memberikan keuntungan.

Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut:

1. Perbedaan sumber daya alam


Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia sehingga
menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh karena itu,
perdagangan internasional harus dilakukan supaya kuantitas dan kualitas produksi di
suatu negara bisa berjalan dengan lancar.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)


Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang
berbeda-beda. Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan
perdagangan internasional agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal
dengan negara lain.

3. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha


Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih baik di
jual ke negara lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan barang tersebut
dan negara yang menjual kelebihan produksi akan mendapatkan keuntungan. Hal
seperti ini bisa menjadi penggerak untuk melakukan perdagangan internasional.

4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara
lain yang menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka
perdagangan internasional harus dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau
kesukaan warga dari negara tersebut.

5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain


Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah melakukan
perdagangan internasional karena dengan perdagangan internasional maka kedua
negara atau lebih akan mendapatkan keuntungan yang sama. Dengan adanya kerja
sama seperti ini maka hubungan antar negara bisa berjalan dengan baik.

6. Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi


Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial budaya pada warga
negara lain menjadi mudah diketahui. Jika sosial dan budaya dalam negeri sudah
diketahui oleh negara lain maka bisa saja warga negara itu berwisata ke dalam negeri
sehingga pariwisata dalam negeri akan memperoleh keuntungan.

7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain
sehingga negara mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau
pemasukan ke kas negara. Oleh karena itu, setiap negara harus cermat dan teliti dalam
melakukan perluasan pasar.

Dengan memperhatikan faktor-faktor penggerak itu maka perdagangan internasional


dapat mendorong sebuah negara untuk menghasilkan produk yang spesial atau
diunggulkan. Bukan hanya itu, perdagangan internasional bisa memperluas pasar
sehingga produk yang dihasilkan mudah terjual dan bisa mempelajari teknik produksi
dari negara modern dari negara lain.

H. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional


Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan
internasional masih menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak faktor
yang menyebabkan perdagangan internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-
faktor penghambat perdagangan internasional.

1. Nilai tukar yang berbeda


Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat
fluktuasi yang berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang
dimiliki oleh suatu negara hanya berlaku di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi
dan pembayaran menjadi sulit dilakukan atau diwujudkan sehingga perdagangan
internasional menjadi terhambat.
2. Kebijakan ekonomi internasional
Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu
negara yang menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan
internasional menjadi terhambat. Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor bisa
menjadi penghambat masuknya produk impor ke dalam negeri.

3. Terjadinya konflik pada suatu negara


Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan kerusuhan,
dan sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses perdagangan
internasional menjadi terganggu.

4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama


Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan
internasional. Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada
suatu negara sehingga kegiatan ekspor dan impor membutuhkan waktu yang lama.
Waktu yang lama dalam kegiatan ekspor dan impor merupakan hambatan dalam
perdagangan internasional.

5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah


Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang
maksimal. Jika suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka
negara tersebut bisa memaksimalkan sumber daya manusianya. Dengan demikian,
kekurangan atau tidak ada sumber daya manusia yang baik merupakan hambatan
dalam perdagangan internasional.

6. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara


Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun,
perkembangan ini menjadi hambatan dalam proses terjadinya perdagangan
internasional karena hanya negara anggota dari organisasi tersebut yang diberi akses
ketika melakukan perdagangan internasional.

7 Manfaat Perdagangan Internasional – Teori dan Jenis Kegiatannya

Manfaat Perdagangan Internasional – Pada era yang serba canggih teknologinya


seperti saat ini, tentu saja akan berpengaruh pada berbagai bidang di suatu negara, tak
terkecuali di bidang ekonomi. Kemajuan teknologi tersebut juga berkaitan dengan
kegiatan perdagangan luar negeri atau perdagangan internasional.
Apalagi saat ini, untuk memperoleh informasi terkait produk yang dijual oleh negara lain
juga semakin mudah dan adanya kebijakan mengenai perdagangan bebas, yang justru
semakin memperluas jangkauan kegiatan ekspor maupun impor antar negara.

Perlu diketahui bahwa perdagangan internasional ini juga bentuk nyata dari globalisasi
yang semakin berkembang setiap waktunya.

Lalu, apa saja ya bentuk kontribusi dari kegiatan perdagangan internasional ini bagi
negara dan masyarakatnya? Yuk simak ulasan berikut ini!

7 Manfaat Perdagangan Internasional Bagi Negara


Keberadaan perdagangan internasional tentu saja dapat memberikan berbagai
keuntungan dan manfaat baik kepada negara itu sendiri maupun negara lain. Hal
tersebut karena perdagangan internasional sejatinya adalah bentuk transaksi atau
kesepakatan bersama, sehingga akan menguntungkan berbagai pihak.

1. Dapat Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi oleh Negara Sendiri
Melalui kegiatan impor barang, masyarakat dari suatu negara bisa mendapatkan suatu
produk tertentu yang tidak dapat diproduksi oleh negaranya sendiri. Banyak faktor yang
menyebabkan negara tersebut tidak dapat memproduksi produk tertentu, misalnya
kondisi geografi, iklim, hingga tingkat penguasaan IPTEK.

Misalnya negara kita ini banyak mengimpor produk dari Jepang berupa mesin dan suku
cadang karena penguasaan IPTEK dari Jepang lebih unggul. Hal tersebut berlaku
sebaliknya, negara Jepang akan mengimpor produk tekstil, kopi, hingga kerajinan
tangan.

2. Memperluas Keuntungan Dari Spesialisasi


Manfaat dari perdagangan internasional yang kedua adalah memperluas keuntungan
dari spesialisasi. Maksudnya adalah, meskipun suatu negara sudah dapat atau mampu
memproduksi suatu barang yang jenisnya sama dengan yang diproduksi oleh negara
lain, tetapi ada kalanya juga produk yang diproduksi oleh negara lain justru lebih baik
kualitasnya, sehingga negara tersebut akan mengimpor produk yang sama.

Contohnya, Amerika Serikat dan Jepang itu sama-sama mempunyai kemampuan


dalam memproduksi bahan tekstil berupa kain. Namun, produk kain yang diproduksi
oleh Jepang dinilai lebih baik dan efisien dari Amerika Serikat. Maka dari itu, untuk
meningkatkan keefisien dari penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu
untuk mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari Jepang.

Nah, dua negara tersebut akan melakukan proses transaksi perdagangan


internasional, sehingga setiap negara dapat memperoleh keuntungan yang berupa:

 Faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh setiap negara dapat digunakan secara
lebih efisien
 Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang yang dapat diproduksi dalam
negeri (lokal).
3. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Dalam hal ini, biasanya manfaatnya banyak dirasakan oleh pengusaha. Terkadang,
beberapa pengusaha tidak menjalankan mesin alat produksinya dengan maksimal
sebab mereka khawatir apabila akan terjadi kelebihan produksi sehingga menyebabkan
turunnya harga produknya.

Nah, melalui adanya perdagangan internasional ini, nantinya para pengusaha dapat
menjalankan mesin alat produksinya secara maksimal dan menjual kelebihan produk
tersebut ke luar negeri.

4. Transfer Teknologi Modern


Melalui kegiatan perdagangan internasional ini, nantinya suatu negara dapat
memperoleh kesempatan untuk mempelajari teknik produksi dan manajemen yang
lebih modern dari negara lain.

5. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antar Negara


Kegiatan perdagangan internasional itu merupakan transaksi dan kesepakatan antar
negara, sehingga tentu saja secara tidak langsung dapat mewujudkan hubungan
persahabatan antar negara lho…

Jika proses transaksi dalam perdagangan internasional saja dapat terjalin dengan baik,
maka tentu saja hubungan persahabatan antar negara juga akan terjalin baik. Negara-
negara tersebut akan semakin akrab dan ketika suatu negara sedang mengalami
kesulitan, maka negara lain juga akan membantu dalam memenuhi kebutuhannya.

6. Memperluas Lapangan Kerja


Dalam hal ini, apabila pasar luar negeri semakin meluas, maka produksi barang dan
jasa yang dihasilkan juga akan semakin bertambah. Nah, dari peningkatan hasil
produksi barang dan jasa tersebut juga akan meningkat pula kesempatan kerja bagi
masyarakat serta mengurangi jumlah pengangguran.

Contohnya, saat ini sudah banyak tenaga kerja dari Indonesia yang bekerja di luar
negeri, baik di restoran, kapal, hingga pusat pelatihan. Sebaliknya, tenaga kerja dari
luar negeri juga banyak yang telah bekerja di Indonesia.

7. Mendorong Kegiatan Produksi Barang Secara Maksimal


Perlu diketahui bahwa salah satu tujuan dari kegiatan perdagangan internasional
adalah memperluas pasar di luar negeri. Nah, apabila pasar di luar negeri luas, maka
produksi barang dalam suatu negara juga akan semakin meningkat. Hal tersebut tentu
saja bermanfaat bagi para pengusaha, baik yang sudah lama maupun yang baru.

Sebab Terjadinya Perdagangan Internasional


Proses perdagangan internasional yang ada di dunia ini pasti sangat mengandalkan
interaksi dengan negara lain yang ada di sekitarnya. Nah, melalui interaksi, transaksi,
dan kesepakatan bersama itulah yang dapat membentuk kegiatan perdagangan
internasional. Lalu, apa saja alasan yang menyebabkan perdagangan internasional ini
dapat terjadi?

1. Revolusi Informasi dan Transformasi


Perdagangan internasional mulai berkembang sejalan dengan perkembangan informasi
dan teknologi, terutama pada pemakaian sistem berbasis komputer. Tidak hanya itu,
dari perkembangan tersebut juga menyebabkan kemajuan dalam penggunaan satelit
serta digitalisasi pemrosesan data, hingga berkembangnya peralatan komunikasi.

2. Interdependensi Kebutuhan
Masing-masing negara itu pasti memiliki keunggulan serta kelebihan, ditinjau dari
sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga teknologi. Melalui hal tersebut, tentu
saja akan berdampak pada ketergantungan antara negara satu dengan negara lain,
dalam bentuk produksi barang dan jasa.

3. Liberalisasi Ekonomi
Kebebasan dalam bertransaksi dan melakukan kerja sama ternyata juga memiliki
implikasi bahwa masing-masing negara pasti akan mencari peluang dengan
berinteraksi dengan negara lain, melalui kegiatan perdagangan internasional ini.

4. Asas Keunggulan Komparatif


Hampir sama dengan poin kedua, suatu negara itu pasti mempunyai keunikan
tersendiri. Hal tersebut tercermin dari apa yang dimiliki oleh suatu negara belum tentu
dimiliki oleh negara lain. Nah, maka dari itu, keunggulan dari suatu negara dapat
diandalkan sebagai sumber pendapatan bagi negara dan masyarakatnya.

5. Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional dan devisa negara adalah dua hal yang saling berpengaruh
satu sama lain. Dalam memenuhi segala kebutuhannya, suatu negara harus memiliki
cadangan devisa untuk melakukan pembangunan di berbagai bidang, baik di bidang
ekonomi, pendidikan, hingga infrastruktur.

Nah, salah satu sumber dari devisa negara adalah pemasukan dari kegiatan
perdagangan internasional.

6. Adanya Perbedaan Selera


Suatu negara dengan negara lain pasti mempunyai perbedaan selera akan sesuatu hal
hingga memungkinkan untuk melakukan transaksi perdagangan internasional.

Contohnya, negara B dan C itu sama-sama menghasilkan daging sapi dan daging
ayam dengan jumlah yang hampir sama. Namun, penduduk negara B itu tidak
menyukai daging sapi, sedangkan penduduk negara C justru tidak menyukai daging
ayam.

Dari adanya perbedaan selera tersebut, terjadilah kegiatan ekspor dan impor yang
saling menguntungkan kedua negara tersebut. Yakni dengan cara negara B (yang tidak
suka daging sapi) akan mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi. Lalu,
untuk negara C (yang tidak suka daging ayam) akan mengimpor daging sapi dan
mengekspor daging ayam.

Secara tidak langsung, terlihat seperti kesepakatan pertukaran barang ya…

7. Adanya Keanekaragaman Kondisi Produksi


Produksi suatu barang yang ada di suatu negara akan dipengaruhi oleh
keanekaragaman kondisi, terutama kondisi iklimnya. Misalnya, negara kita ini memiliki
iklim tropis sehingga mampu memproduksi berbagai buah-buahan yang kemudian akan
diekspor ke negara lain, “ditukarkan” dengan barang dan jasa dari negara lain.

8. Perbedaan Kebudayaan dan Gaya Hidup


Setiap negara pastilah mempunyai kebudayaan dna gaya hidup yang berbeda satu
sama lain. Melalui perbedaan tersebut, secara tidak langsung dapat mendorong
terjadinya kegiatan perdagangan internasional antarnegara.

Misalnya, barang kerajinan dari negara kita ini banyak yang diekspor ke negara lain
dengan corak batik dan tradisional. Ternyata, barang-barang kerajinan tersebut diminati
oleh banyak orang di negara lain sebab di negara mereka tidak ada kesenian yang
bercorak demikian.
Teori Perdagangan Internasional
Banyak teori-teori mengenai kegiatan perdagangan internasional ini yang dikemukakan
oleh para ahli. Teori-teori tersebut kebanyakan mengatakan bahwa kegiatan
perdagangan internasional ini dapat mendatangkan keuntungan bagi negara dan
membuat negara beserta penduduknya menjadi lebih makmur.

Nah, berikut adalah beberapa teori terkait dengan perdagangan internasional.

1. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantages)


Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo, seorang ahli ekonomi. Beliau menjelaskan
bahwa perdagangan internasional ini memberikan keuntungan komparatif yang diukur
dalam ongkos nyata, serta mencerminkan ongkos dari para tenaga kerja.
2. Teori Pemintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand)
Anda Mungkin Juga Menyukai

Teori kedua mengenai perdagangan internasional ini dikemukakan oleh J.S Miil,
seorang ahli ekonomi sekaligus mantan anggota parlemen Britania Raya. Beliau
berpendapat bahwa perdagangan internasional ini mencari keseimbangan pertukaran
antar dua barang oleh dua negara, dengan perbandingan pertukarannya adalah
menentukan dasar tukar dalam negeri.
3. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Teori ketiga dikemukakan oleh Adam Smith. Beliau mengemukakan bahwa negara
akan makmur apabila mampu mengembangkan produksinya melalui perdagangan.
Supaya produksinya meningkat, maka perlu adanya pembagian kerja internasional
dalam menghasilkan suatu barang tersebut.
4. Pandangan Kaum Merkantilisme

Kaum Merkantilisme adalah suatu kelompok yang mencerminkan adanya cita-cita dan
ideologi kapital komersial, serta berpandangan bahwa politik kemakmuran negara akan
melebihi kemakmuran perseorang.
Nah, kaum Merkantilisme ini berpendapat bahwa suatu negara dapat memperoleh
kemakmuran dengan dua sumber, yaitu:

 Penumpukan logam mulia (emas). Hal tersebut karena logam mulia dipercaya
dapat memperkuat posisi suatu negara dalam upaya pembangunan ekonomi.
 Politik perdagangan, yang ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor diatas nilai
impor, sehingga neraca perdagangan akan bernilai surplus atau aktif.

Jenis-Jenis Perdagangan Internasional


Sebagian besar orang pasti mengetahui perdagangan internasional itu kegiatannya
hanya sebatas ekspor dan impor saja. Padahal sebenarnya tidak, sebab jenis-jenis
kegiatan dalam perdangan internasional itu ada banyak. Nah, kegiatan ekspor dan
impor itu hanya salah dua dari sekian kegiatan perdagangan internasional.

1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Dalam hal ini,
kegiatan ekspor dibagi menjadi ekspor biasa dan ekspor tanpa L/C.

a. Ekspor Biasa
Ekspor biasa adalah kegiatan pengiriman barang ke luar negeri, sesuai dengan aturan
yang berlaku, dan ditujukan kepada pembeli di luar negeri. Kegiatan ekspor biasa ini
nantinya akan menggunakan L/C dengan ketentuan devisa.
L/C adalah singkatan dari Letter of Credit, yang berupa instrumen khusus dan
diterbitkan oleh Issuing Bank yang berkedudukan di luar negeri. L/C ini “dibuat”
berdasarkan permintaan Applicant, yang nantinya berisi janji bank untuk membayar
sejumlah uang kepada Beneficiary. Issuing Bank harus menerima dokumen yang
sesuai dengan syarat dan kondisi dari L/C.
b. Ekspor Tanpa L/C
Yakni barang akan dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C,
sehingga harus ada izin khusus dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.

2. Barter
Barter adalah kegiatan pengiriman barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung
dengan barang yang akan dibutuhkan oleh dalam negeri. Nah, barter ini memiliki
berbagai jenis,

a. Direct Barter
Yakni sistem pertukaran barang dengan barang, dengan menggunakan alat penentu
nilai yang biasanya disebut dengan denominator of value. Melalui denominator of
value ini akan berperan sebagai mata uang asing dan menyelesaikan berbagai
permasalahan barter pada neraca perdagangan antar negara yang bersangkutan.

b. Switch Barter
Sistem ini dapat diterapkan apabila salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan
sendiri barang yang diterimanya dari proses barter sebelumnya, sehingga akan ada
negara pengimpor yang mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang lebih
membutuhkan.

c. Counter Purchase
Yakni sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Contohnya, suatu negara
yang menjual barang kepada negara lain, maka negara lain yang bersangkutan
tersebut juga harus membeli barang dari negara itu.

d. Buy Back Barter


Yakni sistem penarapan ahli teknologi dari suatu negara maju kepada negara
berkembang, dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi di negara
berkembang. Hasilnya nanti produksi akan ditampung atau dibeli kembali oleh negara
maju.

3. Konsinyasi (Consignment)
Yakni proses pengiriman barang yang belum mempunyai pembeli tertentu di luar
negeri. Nah, penjualan barang ini dapat dilakukan melalui Pasar Bebas (Free Market)
atau Bursa Dagang (Commodites Exchange) dengan cara lelang.
4. Package Deal
Upaya ini dilakukan untuk memperluas pasaran hasil barang produksi, terutama dari
negara-negara sosialis. Nantinya, pemerintah akan mengadakan perjanjian
perdagangan (trade agreement) dengan salah satu negara.
Perjanjian tersebut akan menetapkan jumlah dari barang yang hendak diekspor ke
negara tersebut, dan sebaliknya negara tersebut akan mengimpor sejumlah barang
tertentu yang dihasilkan oleh negara lain.

5. Penyelundupan (Smuggling)
Biasanya kita mengetahui upaya penyelundupan itu untuk hal-hal yang dilarang,
misalnya penyelundupan narkoba, binatang langka, hingga imigran ilegal. Maka dari
itu, penyelundupan adalah usaha yang bertujuan untuk memindahkan kekayaan dari
suatu negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku.

Dalam hal ini, penyelundupan dibagi menjadi dua:

 Seluruhnya dilakukan secara ilegal


 Penyelundupan administratif/ penyelundupan tak kentara/ manipulasi (Custom
Fraud)
6. Border Agreement
Upaya ini biasanya dilakukan oleh negara yang terletak di perbatasan. Bagi negara
tersebut, nantinya akan ada persetujuan tertentu (Border Agreement) yang bertujuan
supaya penduduknya dapat saling berhubungan dan diberi kemudahan dalam
bertransaksi untuk jumlah tertentu.
Border Agreement ini dapat terjadi melalui dua hal, yakni melalui lintas batas laut dan
lintas batas darat.
 Sea Border (Lintas Batas Laut)
Sistem perdagangan dalam Sea Border adalah melibatkan dua negara yang memiliki
batas negara berupa lautan, sehingga perdagangan akan dilakukan dengan cara
menyeberang lautan.

 Overland Border (Lintas Batas Darat)


Sistem perdagangan dalam Overland Border nantinya akan melibatkan dua negara
yang memiliki batas negara berupa daratan. Maka dari itu, proses transaksi
perdagangan dilakukan dengan cara setiap penduduk dari negara tersebut akan
melewati batas daratan di masing-masing negara demi persetujuan dagang.

Anda mungkin juga menyukai