Anda di halaman 1dari 5

TASK 2 SESSION 5

NAME : RINDI SUBEKTI

NIM : 049948026

Export and import are two things that are interrelated. Please explain your
thoughts on the export and import policy in Indonesia. You can also add
the examples to support your ideas.
Answer
Dalam suatu negara, kegiatan ekspor dan impor mempunyai peranan yang
sangat penting dan tentunya erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi.
- Ekspor yaitu kegiatan menjual produk barang atau jasa ke luar negeri
- Impor kegiatan membeli suatu produk atau barang dari luar negeri.
Lantas, bagaimana mengenai kebijakan ekspor dan impor di Indonesia?
A. Expor
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2021, ekspor merupakan
kegiatan mengeluarkan barang dari luar negeri. ekspor adalah kegiatan
menjual barang atau jasa ke luar negeri. Seseorang atau lembaga yang
melakukan ekspor disebut dengan eksportir.
Aktivitas ekspor biasanya terjadi ketika suatu negara sudah mampu
memproduksi barang atau jasa dengan jumlah yang besar dan kebutuhan
dalam negeri sudah tercukupi.
Di Indonesia, terdapat 2 jenis ekspor, yaitu ekspor migas dan ekspor non-
migas.
- migas yaitu seperti minyak bumi dan gas.
- non-migas yaitu seperti hasil-hasil pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, kerajinan, barang industri, dan mineral hasil tambang.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan ekspor:

 Keadaan pasar di luar negeri


 Keahlian eksportir dalam merebut pasar luar negeri
 Iklim usaha yang diciptakan pemerintah
 Ketentuan perjanjian Internasional
 Komoditas ekspor untuk Indonesia yaitu karet, minyak sawit, gas alam,
batu bara, hasil hutan, hingga produsen garmen dan tekstil

B. Impor

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2021, impor merupakan


kegiatan memasukkan barang ke dalam negeri. Barang atau jasa dari luar
negeri bertujuan untuk diedarkan ke dalam negeri atau daerah lalu lintas
bebas. Orang atau lembaga yang mendatangkan barang impor disebut
dengan importir.
Kegiatan impor barang dilakukan guna mendapatkan keuntungan.
Keuntungan yang diperoleh yaitu harga barang impor yang dijual bisa lebih
murah daripada barang atau jasa yang sama dengan barang yang diproduksi
dalam negeri.

Jenis-jenis barang impor merupakan barang konsumsi atau barang jadi,


barang modal, bahan baku, dn bahan penolong.

Beberapa alasan suatu negara melakukan kegiatan impor:

 Negara pengimpor bisa saja memproduksi barang tersebut, namun


biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal yang nantinya akan membuat
harga barang dijual lebih mahal
 Negara pengimpor sudah bisa menghasilkan sendiri, namun tidak
cukup untuk memenuhi permintaan dalam negeri
 Negara yang mengimpor tidak bisa memproduksi barang tersebut
karena kurangnya bahan baku, keterampilan, dan lain sebagainya

C. Contoh Kebijakan Ekspor dan Impor

Dalam perdagangan internasional, ada beberapa kebijakan ekspor dan impor


yaitu:

1. Pemberian Premi
Kebijakan premi adalah salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk
memajukan ekspor. Caranya dengan memberikan premi kepada badan usaha atau
industri yang melakukan ekspor.
Bentuk premi bisa berupa bantuan biaya produksi serta pemberian pajak dan
fasilitas lain. Hal tersebut bertujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar
negeri.

2. Politik Dumping
Sebuah kebijakan di mana suatu barang diekspor dan dijual di luar negeri
dengan harga yang lebih murah agar dapat menguasai pasar tersebut.
Tujuan dari politik dumping yaitu untuk meningkatkan pasar di luar negeri dan
mematikan persaingan. Cara ini sering dilakukan perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan yang sangat banyak.
Politik dumping terjadi agar harga pembelian di dalam negeri tidak menurun.
Ada beberapa jenis dari politik dumping, yaitu sebagai berikut:
 Sporadic Dumping, tujuan Sporadic dumping yaitu untuk mencegah
terjadinya penumpukan barang di pasar dalam negeri karena kelebihan
produksi suatu barang.

 Persistent Dumping, praktik yang dilakukan secara terus menerus dan


menetap, karena adanya perbedaan pasar antara negara importir dan
eksportir atau disebut juga dengan diskriminasi harga internasional.

 Predatory Dumping, tujuannya untuk melumpuhkan saingannya. Jadi,


saat harga negara pesaing jatuh, maka pelaku dumping akan
menaikkan harga produknya sesuai dengan keinginan.

3. Tarif/Harga
Tarif merupakan pajak yang dikenakan kepada objek atau barang yang akan
masuk ke wilayah suatu negara. Semua barang yang masuk ke suatu negara
atau daerah akan dikenakan tarif pajak sesuai dengan nilai barang.

Contoh tarif 25 persen atas mobil yang diimpor, $6 untuk setiap barel minyak

4. Kebijakan Perdagangan Bebas


Adanya perjanjian antar kedua negara yang tidak membuat peraturan apapun
terhadap kegiatan jual beli barang.
Jadi, perdagangan antar negara tersebut memungkinkan adanya arus
komoditas yang dapat keluar masuk kawasan tanpa adanya hambatan.

5. Pembatasan Impor atau Impor Quota


Hal ini dilakukan jika suatu negara mengalami peningkatan dalam proses
produksinya. Impor quota merupakan pembatasan langsung atas jumlah
barang yang diimpor.
Cara ini dilakukan agar produk dalam negeri tidak tergerus dengan hadirnya
produk-produk dari negara luar, sehingga pedagang lokal bisa berkompetisi
secara sehat.
Selain itu, cara membatasi masuknya barang yaitu dengan memasang
pembatas tarif dan kuota yang berguna untuk memperbaiki neraca suatu
pembayaran.

Contoh, Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan


dagang tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan
jatah untuk mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi
jumlah maksimal yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap
perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun
sebelumnya.
6. Subsidi Ekspor dan Impor
Subsidi ekspor adalah pemberian dana dari Pemerintah kepada perusahaan
agar bisa meningkatkan jumlah ekspor barang. Begitupun sebalik nya untuk
kegiatan Impor.

7. Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)

Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara


formal. Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar
kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga
merupakan perintang dalam perdagangan.

Contoh Surat Keputusan Pemerintah Perancis 1982 yang mengharuskan seluruh


alat perekam kaset video melalui jawatan pabean yang kecil di Poltiers yang
secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah yang relatif amat sedikit.

8. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)

Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang


diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di
dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang
diimpor.

Contoh industri telekomunikasi Eropa. Negara-negara di eropa pada dasarnya


bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli utama dari peralatan
telekomunikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa
perusahaan-perusahaan ini masih dimiliki pemerintah, pemasok domestic
meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit
perdagangan peralatan komunikasi di Eropa.

Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20220511125907-72-338113/
mengenal-apa-itu-ekspor-impor-pengertian-tujuan-contohnya
https://bbs.binus.ac.id/ibm/2018/05/kebijakan-kebijakan-perdagangan-
internasional/

https://www.suara.com/lifestyle/2022/04/07/102214/berikut-aturan-kebijakan-
ekspor-impor-perdagangan-internasional-yang-perlu-diketahui

Anda mungkin juga menyukai