Anda di halaman 1dari 3

Materi Pekan ke_13

Tujuan Pembelajaran:
 Menjelaskan kebijakan perdagangan internasional
 Menjelaskan tujuan kebijakan perdagangan internasional

E. Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi


internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup tindakan
pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada neraca pembayaran
internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang.
Kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung
maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta Bentuk perdagangan luar negeri
atau kegiatan perdagangan.Adapun kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif, dumping, kuota,
larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya.
Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebijakan Perdagangan Inetrnasional di bidang Impor
Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor yang sering dilakukan suatu negara adalah
kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk melindungi produksi dalam negeri (proteksi).
Tujuan kebijakan proteksi adalah:
a. Memaksimalkan produksi dalam negeri;
b. Memperluas lapangan kerja;
c. Memelihara tradisi nasional;
d. Menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi
andalan;
e. Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung pada negara
lain.

Politik Proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan berikut ini:


a. Tarif dan Bea masuk.
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum
area). Dan barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Dengan
pengenaan bea masuk yang besar atas barang-barang dan luar negeri, mempunyai maksud
untuk proteksi atas industri dalam negeri dan untuk memperoleh pendapatan negara. Bentuk
umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor dengan prosentase tertentu dari harga
barang yang diimpor tersebut. Akibat dan pengenaan tarif, yaitu Harga barang naik,
Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang
turun
Ada tiga macam penentuan Tarif, atau bea masuk, yaitu:
1. Bea ekspor (export duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang yang
diangkut menuju negara lain (diluar costum area)
2. Bea transito (transit duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain .
3. Bea impor (import duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam suatu negara ( tom area)

b. Pelarangan impor.
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari
luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan
produksi dalam negeri.
Akibat Kebijakan pelarangan impor sebagai berikut :Harga barang naik, Produksi dalam
negeri meningkat, dan Jumlah barang di pasar turun

c. Kuota
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar
negeri. Akibat kuota serbagai berikut :Harga barang naik, Produksi dalam negeri
meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang turun.
d. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi
perunit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual bar-
angnya yang lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor. Dampak kebijakan subsidi
sebagai berikut :Harga barang di pasar tetap, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah
barang di pasar tetap dan Impor barang turun.

e. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni produsen
menjual barang di luar negeri lebih murah dan pada di dalam negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu :
- Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan pada luar negeri, sehingga kurva
permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
- Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
barang dan luar negeri.

2. Kebijakan Perdagangan Internasional di bidang Ekspor


a. Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang-barang ekspor yang
berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya, artinya untuk barang yang sama
harga untuk negara yang satu bisa lebih murah atau lebih mahal dengan negara lainnya, dan
hal ini dilakukan berdasarkan perjanjian antar negara tersebut.
b. Pemberian Premi (subsidi)
Pemberian premi atau subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk memajukan ekspor
dengan cara memberi premi atau kemudahan kepada perusahaan yang melakukan ekspor.
Bentuk pemberian premi dapat berupa bantuan biaya produksi, pembebasan pajak atau pajak
ekspor 0% dan fasilitas lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar
negeri.
c. Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu
ke luar negeri.Contoh : Larangan ekspor Kayu mentah, larangan ekspor minyak mentah ke
negara tertentu, larangan ekspor hewan-hewan tertentu dan sebagainya.
d. Politik Dagang Bebas
Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas
antarnegara. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan perdagangan bebas mengajukan alas an
bahwa perdagangan bebas akan memungkinkan bila setiap negara berspesialisasi dalam
memproduksi barang di mana suatu negara memiliki keunggulan komparatif.
e. Politik Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari
pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga
kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan
adanya perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus
membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku,
kemudian ditransfer kepada eksportir di Amerika.

F. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional


Secara garis besar tujuan kebijakan perdagangan internasional suatu negara adalah untuk
mendapakan keuntungan, akan tetapi juga bertujuan sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan negara;
2. Memperluas wilayah perdagangan dan meningkatkan produksi;
3. Meningkatkan devisa negera melalui kegiatan ekspor produk ke negara lain;
4. Meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi, menstabilkan harga barang, dan menyerap banyak
tenaga kerja;
5. Melakukan transfer teknologi modern untuk membantu meningkatkan efisiensi dalam proses
produksi;
6. Mendorong terbentuknya sumber daya manusia yang semakin mahir, terampil dan unggul untuk
mengikuti perkembangan teknologi;
7. Memperkenalkan sumber daya alam pada negara lain;
8. Membantu negara lain untuk memenuhi kebutuhannya;
9. Membantu mempererat hubungan dengan negara-negara lain;
10. Meningkatkan produksi kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai