Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan Dsikusi :

Pada dasarnya perdagangan bebas adalah adanya kebebasan bagi para pelaku
usaha untuk menjual produknya ke luar negeri tanpa adanya hambatan
perdagangan. Hambatan perdagangan ini mencakup kebijakan pemerintah suatu
negara mengenai pajak, kuota impor, bea cukai dan lain sebagainya yang dibuat
untuk menghambat produsen luar negeri dalam menjual produknya. Ilustrasi
sederhana dari perdagangan bebas adalah pasar yang bisa dimasuki menjadi lebih
luas dan melewati batas-batas teritorial suatu negara. Dari penjelasan mengenai
perdagangan bebas, kita bisa mengetahui bahwa ada keuntungan dan kerugian dari
penerapan kebijakan tersebut pada suatu negara.

Diskusikan keuntungan dan kerugian yang bisa didapat dengan menerapkan


kebijakan perdagangan bebas dalam perekonomian negara!

Jawaban Diskusi :

Assalamualikum Teman-teman mahasiswa dan Tutor Pengantar Bisnis Ibu Lita


Ningrum Afriani, berikut jawaban saya atas diskusi 2 apabila ada kekurangan mohon di
koreksi bersama

Perdagangan Bebas membuka peluang yang sangat besar bagi negara untuk bersaing
dan menumbuhkan ekonomi negara dengan negara-negara lain. Perdagangan bebas
atau perdagangan internasional adalah indikator untuk mengukur maju atau tidaknya
pertumbuhan ekonomi dalam negri. Dalam perdagangan international, negara harus
menentukan kebijakan-kebijakan sehingga perdagangan bebas tidak berbalik
merugikan negara yang berpartisipasi dalam perdagangan bebas tersebut. Kebijakan
perdagangan internasional membahas alasan serta pengaruh pembatasan
perdagangan dan hal-hal tentang proteksionisme baru, dalam menerapkan kebijakan-
kebijakan dalam negeri terdapat beberapa teori para ahli yang di gunakan. dalam hal ini
kita mengutip 2 teori yang relevan yaitu :

1. Teori Keunggulan Absolut. Adam Smith adalah orang yang mengemukakan teori
ini dan berpendapat bahwa keunggulan absolut adalah kondisi dimana suatu
negara dapat menghasilkan atau memproduksi barang dan jasa lebih banyak
daripada para pesaingnya dengan mengeluarkan biaya yang lebih rendah dalam
produksinya sehingga memperoleh keuntungan maksimal.
2. Teori Keunggulan Komparatif. David Ricardo adalah orang yang mengemukakan
teori ini dan berpendapat bahwa negara yang tidak memiliki keunggulan absolut
tetap dapat berkontribusi terhadap perdagangan internasional dengan cara
spesialisasi produk-produk yang dihasilkan negara tersebut. Contohnya adalah
tenaga kerja yang murah dibandingkan dengan negara lain.
Berdasarkan teori-teori tersebut maka kegiatan utama dalam perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan
jasa kepada sebuah negara untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut. Sedangakan
impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari sebuah negara untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri.

Contoh dari kegiatan ekspor adalah saat ini Indonesia adalah salah satu negara
pengekspor nikel terbesar di dunia. Dengan begitu Indonesia berperan sebagai salah
satu negara pemenuh kebutuhan nikel global.

Contoh dari kegiatan impor adalah saat ini minyak dan gas adalah komoditi terbesar
yang di impor Indonesia dari negara-negara penghasil minyak dan gas seperti Malaysia,
Singapore, Arab Saudi, China, dll. Dengan begitu Indonesia berperan sebagai pembeli
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Maka dapat kita analisis bahwa perdagangan bebas menimbulkan beberapa manfaat
atau keuntungan sekaligus menimbulkan kerugian yaitu :

Keuntungan :

1. Menjaga hubungan baik antar negara. Dengan di bukanya perdagangan


international maka hubungan antar negara akan terbentuk seiring dengan
kerjasama yang sedang berjalan.
2. Terciptanya spesialisasi. Apabila negara mempunyai keunggulan seperti tenaga
kerja yang murah maka akan mendatangkan perusahaan-perusahaan asing yang
akan membuka pabrik di negara tersebut.
3. Memajukan ekonomi negara. Dengan ekspor yang terintegrasi indonesia dapat
menumbuhkan ekonomi yang signifikan contohnya ekspor nikel menambah
APBN indonesia.
4. Mengurangi jumlah pengangguran. Contohnya dengan di bangun smelter nikel di
indonesia dapat menyerap tenaga kerja indonesia.
5. Menyebarluaskan IPTEK. Dengan di didirikannya pabrik mobil listrik vinvast oleh
vietnam di indonesia akan mentransfer ilmu untuk membuat mobil listrik yang
sebelumnya tidak dikuasai oleh indonesia
6. Harga barang menjadi stabil. Dengan impor maka kelangkaan komoditi di
indonesia dapat ditekan sehingga harga dapat stabil. Contohnya produksi beras
menurun karena musim yang ekstrim dan gagal panen, maka negara mengimpor
beras untuk memenuhi kebutuhan beras nasional agar harga tetap stabil

Kerugian:

1. Peningkatan kekurangan sumber daya: Kebijakan perdagangan bebas dapat


menyebabkan peningkatan kekurangan sumber daya, seperti tenaga kerja dan
sumber daya alam. Contohnya ketika dibuka smelter nikel baru maka di
butuhkan tenaga ahli yang relatif banyak sedangkan tenaga ahli dari indonesia
tidak mencukupi.
2. Peningkatan kekurangan pengawasan: Kebijakan perdagangan bebas dapat
menyebabkan peningkatan kekurangan pengawasan, yang dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan dan praktik korupsi. Sudah banyak kasus-kasus
pertambangan ilegal di Indonesia karena kurangnya pengawasan negara.
3. Peningkatan ketidakstabilan: Kebijakan perdagangan bebas dapat
menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, yang dapat menyebabkan
ketidakstabilan sosial dan politik. Contohnya adalah ketika negara pengekspor
lebih banyak daripada negara pengimpor seperti nikel Indonesia semakin
berkurang peminat globalnya karena negara-negara lain mulai beralih ke LFP
(lithium iron phosphate) mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dan politik
dalam negeri karena dinilai banyak kepentingan pribadi dari para pemangku
kepentingan.

Dari pemaparan di atas keuntungan dari kebijakan pedagangan bebas pada


perekonomomian suatu negara adalah bertambahnya APBN negara dan menyerap
tenaga kerja akan tetapi menimbulkan kerugian yaitu ketidakstabilan ekonomi karena
berkurangnya negara pengimpor komoditi dan kurangnya sumber daya manusia berupa
tenaga ahli.

Referensi :
https://www.gramedia.com/literasi/teori-perdagangan-internasional/
https://e-journal.uajy.ac.id/5593/3/2EP17971.pdf

Anda mungkin juga menyukai