Anda di halaman 1dari 5

PEREKONOMIAN

INDONESIA

Menuju Kegiatan Export yang Mandiri

Oleh : Gambeta Nurdiyanti


Azizah
NIM : 152021051
Jurusan : Akuntansi S1
Semester : 6
A.PENDAHULUAN

Kegiatan Export atau perdangan antarnegara dalam sejarahnya di Indonesia sudah ada sejak zaman
dahulu. Melalui sejarah ini lah kita bias membuktikan bahwa Indonesia sudah melakukan perdagangan
ke Negara-negara lain seperti China dan bahkan Negara Eropa sekali pun.
kegiatan ini dilakukan karena factor dari hasil sumber daya alam disetiap Negara berbeda-beda dan
untuk melengkapi atau melengkapi perbedaan tersebutlah kegiatan export impor dilakukan
tanpa kita sadari pula kegiatan ini justru membangun hubungan diplomatic antara Negara yang
bersangkutan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat diketahui melalui devisa yang telah
diperoleh.

Hal ini dipertegas dengan adanya pengamatan puluhan tahun oleh para ahli ekonomi bahwa kegiatan
perdagangan luar negeri merupakan salah satu sumber kekayaan Negara yang harus dikelola dengan
baik untuk mencapai kemakmuran dengan kata lain setiap Negara berbeda sumber daya alamnya maka
perbedaan ini lah yang berperan positif terhadap Negara lain dalam pembangunan ekonomi yang
dimaksud.
Dari pengamatan pula dikatakan sejumlah alas an mengapa suatu Negara memerlukan Negara lainnya
alasan-alasan nya sebagai berikut ini :

1. Tidak semua kebutuhan Negara tersebut dapat dipenuhi oleh negaranya.


2. Terbatasnya konsumen dan tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri untuk
itu kita butuh Negara lain sebagai bagian dari pasar perdagangan.
3. Melalui kegiatan ini dapat diartikan sebagai ahli teknologi. Misalnya setiap Negara dapat
memperhatikan dengan teknologi bagaimana proses produksi.
4. Dengan melakukan kegiatan perdagangan luar negeri disimpulkan sebagai cara membina
hubungan persahabatan.
5. Kegiatan perdagangan pada dasarnya memang untuk mencari keuntungan.

Bukan perkara mudah dalam melakukan kegiatan perdagangan luar negeri ada banyak hambatan yang
harus dilalui. Berbicara soal hambatan ada beberapa yang harus diketahui antara lain :

1. Hambatan tariff
Tarif pada dasarnya adalah biaya yang dikenakan oleh pemerintah dalam kegiatan export
maupun import. Dan tarif atas import merupakan pendapatan Negara ,sehingga para ekportir
maupun importir bila tarif terlalu tinggi maka hal itu dianggap menjadi hambatan.

2. Hambatan Quota
Produk pada dasrnya tidak secara otomatis dapat diexport secara bebas tetapi sejumlah produk
tertentu mempunyai kuota tertentu pula yang dapat diexport atau penerim kuota adalah
perusahaan yang berhak mengirim produknya sebatas kuota yang diberikan dimana pemberi
kuota adalah atas nama departemen perdagangan.

3. Hambatan embargo
Dalam suatu Negara terdapat suatu organissasi yang bernama PBB dimana PBB dapat bertindak
terhadap suatu Negara baik dalam bentuk HAM ataupun dalam bentuk territorial. Nah di dalam
produk inilah adanya EMBARGO jadi bila suatu produk dianggap memperburuk kesehatan
manusia maka akan dihentikan.

Dengan pemerintah menerapkan hambatan ini adalah sebuah cara untuk melindungi industry dalam
negeri.dan hambatan dagang dengan pendekatan tarif merupakan salah satu strategi yang sehat dalam
rangka melindungi produk-produk dalam negeri atau dengan kata lain hambatan bukan semata-mata
diartikan negative atau diartikan sebagai penghambat yang sesungguhnya tetapi tujuannya dalam
perdagangan luar negeri untuk mengatur.
Bayangkan saja jika suatu Negara penjualan produknya tanpa aturan-aturan maka produk dalam negeri
pun tidak bias dilindungi.

Kita sudah membahas bagaimana perdagangan luar negeri dan bagaimana hambatan itu dalam
perdagangan. Dalam karya tulis ini saya akan membahas,mengutarakan,dan berpendapat tentang
KEGIATAN EXPORT YANG MANDIRI.

Berdasarkan data yang telah di rilis oleh Kementrian Perdagangan Republik Indonesia , export maupun
import termasuk indicator ekonomi Indonesia. Indonesia adalam Negara yang kaya akan sumber daya
alamnya akan tetapi, apakah hal tersebut mampu untuk melakukan kegiatan export yang mandiri ? dan
apakah nilai import di Indonesia lebih dominan dibandingkan exportnya ?.
B. TEORI EXPORT

Export merupakan salah satu bagian dari perdagangan internasional.Export dalam Wikipedia
adalah proses tranportasi barang atau komoditas dari suatu Negara ke Negara lain. Proses ini
sering kali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai
strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi export digunakan karena resiko
lebih rendah,modal lebih kecil,dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya
misalnya frabchise dan akuisisi.

Masyarakat di Indonesia sudah familiar dengan istilah ini,bahkan sebagian besar masyarakat pun
bekerja dalam bidang ini. Baik itu perdagangan berskala kecil atau besar. Inilah mengapa
perdagangan menjadi salah satu industry yang paling berpengaruh bagi perekonomian di
Indonesia.

Menurut penjelasan diatas maka ekport sendiri memiliki arti yang penting dan bukan menjadi
factor penyebab inflasi. Dalam hal ini, ekport mampu menunjukan produk unggulan yang menjadi
salah satu sumber pendapatan dan devissa Negara. Disisi lain juga ekport merupakan indicator
dalam pertumbuhan ekonomi sebuah Negara. Pencapaian angka ekport yang tinggi menunjukan
bahwa suatu Negara memberikan pengaruh yang cukup dominan dalam pasar dan perdagangan
internasional.

Dari semua hal itu,tentunya juga membuat beberapa teori mengenai ekport yang berkembang di
masyarakat,melalui teori ini dapat mempermudah kita semua untuk lebih memahami dan
mengkajilebih dalam mengenai ekport. Berikut ini teori ekprt menurut para ahli :

1. Teori Keunggulan Komperatif (Theory Of Comparative Advantage)

Teori pertama mengenai ekport yang dikemukakan ahli ialah teori Keunggulan Komparatif
oeh DAVID RICARDO. Dalam teori ini ia mengatakan bahwa perdagangan internasional atau
ekport dapat terjadi apabila terdapat perbedaan keunggulan kemperatif dari setiap Negara.
Keunggulan komperatif ini dapatdicapai apabila sebuah Negara mampu memproduksi
sejumlah barang dengan volume besar namun biaya yang lebih kecil dibandingkan Negara
lain.

Sebagai contoh dalam kasus dimana Indonesia dan Malaysia meraka sama-sama
memproduksi kopi tapi di Indonesia biaya produksinya lebih murah dan lebih efisien yang
dikarenaka sumber daya alam yang melimpah.
Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa Indonesia lebih komperatif dibandingkan Malaysia.

Teori ini menjelaskan bahwa sebuah Negara dapat menghasilkan banyak keuntungan
dengan menjual keunggulan komperatif yang dimilikinya ke Negara lain. Selain itu,
pendapatan yang diperoleh juga dapat meningkatkan pendapatan Negara dan factor
penentunya adalah sumber daya alam yang besar dari Negara itu sendiri.

2. Teori Keunggulan Kompetitif

Teori ini dikembangkan oleh Michael E.Porter pada tahun 1990 dalam sebuah buku yang
berjudul “The Cmpetitive Advantage Of Nation”. Beliau berpendapat bahwa terdapat empat
hal yang menyebabkan perusahaan dapat ssaling berkompetisi sihingga memunculkan
adanya keunggulan kompetisi. Keempat hal tersebut antara lain:

 Kondisi Faktor Produksi


Kondisi ini yakini posisi dimanna suatu Negara dalam factor produksi yang membutuhkan
untuk bersaing dengan industry tertentu.dalam ini untuk dapat memenangkan kompetisi
tertentu factor produksi yang adaharus dimaksimalkan sedemikian rupa. Karena jika
terdapat nilai minus pada salah satu factor saja maka hasilnya produk yang dihasilkan
tidak dapat bersaing dipasaran global.

Seperti yang kita tau bahwa, untuk dapat masuk ke pasar global tentu saja harus
memiliki keunggulan dibandingkan dengan perusahaan lain,mengingat standard
kompetisi semakin tinggi,maka tentu untuk dapat memenangkannya perusahaan tersebut
harus memaksimalkan factor produksinya.

 Kondisi Permintaan
Kondisi ini merupakan kondisi dimana terdapat permintaan domesik terhadap barang dan
jasa pada industry tertentu.yang artinya sebuah produk atau jasa tidak selalu memiliki
tingkat permintaaan yang tinggi dipasaran. Dalam hal ini sebelum mampu melakukan
ekport tentu kita hatus mempertimbangkan kondisi pasar domesik terlebih dahulu.
Karena jika permintaan domestic bagus atau meningkat maka barang atau jasa tersebut
layak untuk di ekport dan dalam ini kemapuan perusahaan dalam membaca kondisi
pemintaan pasar haruslah relavan dan sesuai dengan kenyataan.

 Industri Terkait dan Industri Pendukung


Keberadaan dan ketiadaan industry pemasok dan industry terkait yang kompotitif secara
internasional di Negara tersebut juga menjadi salah satu hal yang berpengaruh dalam
kegiatan ekport, karena keberadaan industry pemasok dan terkait akan saling
mendukung. Apalagi jika kedua industry tersebut mampu berkompetisi dalam pasar
global. Tentunya peluang tersebut dapatdimanfaatkan untuk menjalin kerjasama dalam
memperoleh pasar yang semakin luas dan besar dalam pasar interrnasional.

 Strategi, Struktur,dan Pesaing


Hal ini merupakan kondisi dalam negeri yang menentukan bagaimana perusahaan-
perusahaan dibentuk,diorganisasi,dan dikelola serta bagaimana sifat pemsaing domestic.
Dalam hal ini,peranan semua struktur perusahaan dan pemerintah sangat terkait dalam
upaya menciptakan perusaan yang mampu bersaing secara domestic.sehingga mampu
bersaing dan tampil dipasar global.

Anda mungkin juga menyukai