Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANDINI OKTAVIA

NIM/JURUSAN : 381861002/MANAJEMEN
KELAS : KARYAWAN A
MATA KULIAH : MANAJEMEN UKM

TUGAS PERIODE 15-21 FEBRUARI 2021

Soal:
Sebagian besar UMKM tidak melakukan ekspor secara langsung, tapi melalui mitra dengan
eksportir besar, atau menjual secara lokal kepada asing. Alasannya, hambatan kelembagaan dan
bisnis yang belum terpecahkan, dan hambatan finansial.
1) Untuk memberdayakan agar UMKM mampu melakukan ekspor secara mandiri dan tidak
bergantung pada pihak ketiga sehingga keuntungan yang diperoleh bisa mandiri, apa yang
harus dilakukan oleh UMKM itu?
2) Apa pula peran pemerintah terhadap UMKM agar memiliki kemandirian dan berdaya
saing ekspor yang sangat kuat, yang pada akhirnya mampu memberi keuntungan pula bagi
pengembangan bisnis dan kondisi ekonomi bangsa? Jika melalui program, program apa
yang harus digagas dan dilaksanakan oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing
UMKM?
3) Tindakan seperti apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah agar dapat
memberdayakan potensi UMKM yang sesungguhnya sangat besar sehingga mereka
memililki daya saing yang kuat dan mampu menghasilkan produk berkualitas ekspor.
4) Jumlah UMKM yang melakukan ekspor semakin meningkat. Kondisi ini akan memberi
nilai tambah (added value) bagi UMKM. Nilai tambah seperti apa yang dimaksud?
Benarkah peningkatan ekspor memiliki korelasi dengan peningkatan nilai tambah?
Cobalah uraikan interelasi antara peningkatan jumlah ekspor dengan peningkatan nilai
tambah?
5) Salah satu dampak positif yang diharapkan muncul dari pemberian fasilitas kepada
UMKM ekportir adalah meningkatnya kesejahteraan UMKM yang akan berpengaruh
positif terhadap total produk domestik bruto. Seperti apa hubungan yang terjadi antara
kesejahteraan UMKM dan total produk domestik bruto.
6) Menurut Porter (1995: 5) “Competition is at the core of the success or failure of firms”.
Jika ungkapan ini dikaitkan dengan UMKM, apa yang harus dilakukan untuk
meningkatkan daya saing UMKM sehingga mampu menjadi pendorong perekonomian
Indonesia? Apa pandangan Anda terhadap masalah ini.

Jawab:
1) Ekspor sering diasosiasikan sebagai suatu aktivitas pemasaran dalam bisnis dengan
tahapan yang sulit. Jika pelaku usaha ditanyakan tentang ekspor, secara umum kebanyakan
akan menjawab ongkos yang mahal, pandangan bahwa berurusan dengan bea cukai sulit,
hingga yang paling klasik yaitu ekspor harus dalam kuantitas yang banyak atau satu
kontainer. Untuk memberdayakan agar UMKM mampu melakukan ekspor secara mandiri
dan tidak bergantung pada pihak ketiga sehingga keuntungan yang diperoleh bisa mandiri,
diperlukan:
 Niat yang kuat; Dengan niat yang kuat, tentu saja siapapun dapat melakukan apapun
yang ingin dilakukannya, untuk itu, setidaknya para pelaku UMKM perlu memiliki
niat terlebih dahulu untuk memulai sesuatu dalam hal ini melakukan eskpor mandiri.
 Cari informasi sebanyak-banyaknya; Niat saja tentu tidak cukup, setelah mempunyai
niat, cobalah untuk mencari informasi tentang bagaimana caranya agar dapat ekspor
mandiri tanpa bergantung pada pihak ketiga. Banyak sekali artikel-artikel ataupun
narasumber yang dapat dijadikan referensi infomasi terkait.
 Siapkan keperluan untuk eskpor; Setelah mencari informasi yang cukup, lalu
mulailah persiapkan keperluan untuk mengeskpor seperti dokumen-dokumen dari
dinas terkait serta tentu saja produk yang ingin di ekspor.

2) Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing
UMKM Indonesia di dalam maupun di luar negeri:
 Agar UMKM memiliki daya saing yang tinggi (dapat bersaing secara global) maka
pemerintah diharapkan sesegera mungkin mengefektivkan kebijakan yang sudah ada
serta melakukan evaluasi dan langkah-langkah perbaikan terhadap kebijakan yang
menyangkut UMKM.
 Pemerintah hendaknya dapat memberikan perhatian kepada UMKM dengan
memberikan perhatian seperti akses modal, akses teknologi, akses pasar, serta
pengembangan kualitas sumber daya manusia.

3) Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah agar dapat memberdayakan potensi UMKM
yang sangat besar sebetulnya cukup dengan menerapkan kebijakan sebaik-baiknya
(kebijakan/peraturan-peraturan yang menyangkut keberlangsungan serta kesejahteraan
UMKM) serta mendukung kegiatan UMKM dengan memberikan fasilitas-fasilitas ataupun
memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM dapat mengetahui perkembangan
ekonomi dunia tidak hanya melalui media melainkan melalui narasumber langsung.

4) Nilai tambah yang dimaksud adalah kemampuan daya saing. Dengan melakukan ekspor,
tentu UMKM memasuki pasar yang lebih besar, tidak hanya dalam lingkup MEA, namun
bisa juga skala internasional. Jika sudah melakukan ekspor, tentu saja tidak hanya bersaing
dengan pelaku usaha asal negara sendiri tetapi dari negara-negara yang lain, dengan begitu
kemampuan daya saing yang dimiliki UMKM tersebut pasti akan meningkat.

5) Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas
output barang dan jasa. PDB sering dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja
perekonomian. Tujuan PDB adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang
tertentu selama periode waktu tertentu. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi
UMKM dalam pembentukan PDB adalah sebesar lebih dari 50% (56,70%). Sebelumnya
dikatakan bahwa PDB merupakan ukuran terbaik dari kinerja perekonomian, diketahui
bahwa UMKM menyumbang lebih dari 50% dalam pembentukan PDB, asrtinya kinerja
perekonomian dalam sektor UMKM dapat dikatakan sangat baik. Dapat disimpulkan
bahwa jika UMKM di Indonesia sejahtera, maka PDB di Indonesia tentu akan meningkat.

6) Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM dalam meningkatkan daya
saingnya:
 Konsisten dengan jenis produk; Terlalu banyak menjual produk dalam satu ruang akan
membuat calon konsumen tidak yakin dengan produk yang dijual. Mereka akan berpikir
bahwa hal itu mencerminkan tidak benar-benar serius menjual sebuah produk sehingga
kualitas produk pun diragukan. Dengan memfokuskan dan selalu mengembangkan
kualitas menjadi lebih baik akan membuat konsumen yakin terhadap produk yang
dijual.
 Masuk ke satu segmen pasar; Ketika sudah mendapatkan pasar, langkah selanjutnya
adalah menentukan segmen pasar. Jangan terlalu serakah untuk mengambil semua
segmen, seolah produk yang dijual akan diminati semua kalangan. Tentukan segmen
pasar dan fokuslah pada kebutuhan pasar. Dalam proses mengembangkan sebuah UKM
terkadang tidak perlu muluk-muluk, namun dibutuhkan inovasi dari setiap kualitas
serta konsistensi pada satu segmen pasar.
 Amati tingkat persaingan; Ketika usaha sudah berjalan lancar, jangan berpikir bahwa
usaha yang dijalankan akan terus stabil. Harus rajin melakukan survei tentang
kebutuhan pasar dan kondisi persaingan bisnis. Sebab di saat bisnis sedang naik, tidak
menutup kemungkinan persaingan bisnis datang bertubi-tubi. Dalam fase inilah inovasi
dan kreativitas sangat dibutuhkan.
 Tingkatkan kualitas produk; Akan selalu ada produk yang lebih baik dan terbaru
dibandingkan produk yang kita miliki, maka bersiaplah untuk kenyataan pahit ini
dengan terus berinovasi dan konsisten dengan produk dan pelayanan yang baik.
Tingkatkan kualitas produk dan pelayanan agar pelanggan tidak berpindah ke
kompetitor. Di sisi lain pelanggan baru akan terus berdatangan.

Anda mungkin juga menyukai