Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN

KREATIVITAS DAN INOVASI KEWIRAUSAHAAN


UMKM “TEMPE”
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Kreatifitas Dan Inovasi Kewirausahaan yang diampu oleh Samsul Anwar, MBA.

Disusun oleh:
Alif Adi Fabio Satiawan ( 742010120089 )
Fathul Fikri ( 882010120014 )
Fikra Fadillah Fidyatul M ( 882030120006 )
Royani Wk Agatha Auliya ( 882030120014 )
Uswatun Hasanah ( 882030120022 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIRALODRA
INDRAMAYU
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa, yang
telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya kepada kami berupa iman, ihsan
maupun kesehatan dan Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan semua umat yang mengikuti
pentujuknya.
Atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kehadiran makalah ini diharapkan dapat
melengkapi tugas “Kewirausahaan”. Materi-materi yang disajikan dalam makalah
ini, disaring dari berbagai referensi yang memuat informasi mengenai “Kreativitas
dan Inovasi”. Diharapkan pembaca dapat memahami dengan baik dan benar.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama kelompok yang akhirnya
dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang
sempurna, masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kami mengaharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kebaikan makalah ini.

Indramayu, 14 Januari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2

2.1 UMKM tempe Indramayu...........................................................................2

2.1.1 Profil UMKM....................................................................................2

2.1.2 Sejarah UMKM.................................................................................3

2.1.3 Detail Produk.....................................................................................3

2.1.4 Target Pemasaran…………………………………………………………………………………..3

2.1.5 Bahan Baku dan Proses Pembuatan………………………………………………………..3

2.1.6 Harga Produk dan Omset………………………………………………………………………..4

2.1.7 Kendala dan Kreativitas yang Dilakukan oleh Pemilik………………………………4

2.1.8 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………..4

2.2 UMKM tempe Indramayu...........................................................................5

2.2.1 Profil UMKM…………………………………………………………………………………………….6

2.2.2 Sejarah UMKM…………………………………………………………………………………………6

2.2.3 Detail Produk…………………………………………………………………………………….……..6

2.2.4 Target Pemasaran…………………………………………………………………………….………6

2.2.5 Bahan Baku dan Omset…………………………………………………………………….……..6

2.2.6 Harga Produk dan Omset……………………………………………………….……….……….6

2.2.7 Kendala dan Kreativitas yang Dilakukan oleh Pemilik……………………..……….6

2.2.8 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………..6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................7

3.1 Kesimpulan..................................................................................................7

3.2 Saran............................................................................................................7

3.3. Lampiran………………………………………………………………….8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu contoh
usaha yang sekarang ini banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita. Usaha jenis
ini dimulai dengan modal yang seminal mungkin dan mendapatkan laba atau
keuntungan yang lumayan besar. Apabila UMKM dirintis dengan baik, maka
usaha tersebut akan berkembang menjadi usaha yang besar. Indramayu
merupakan wilayah yang cukup berpotensi dalam mengembangkan UMKM
khususnya untuk jajanan makanan dan minuman.
Salah satu dari UMKM yang sedang berkembang di Indramayu yaitu Pabrik
Tempe. Usaha tersebut didirikan oleh Bapak Bontot dan Bapak Abidin sejak
tahun 2008 dan sekitar tahun 2011. Bapak Bontot meneruskan usaha “Pabrik Lili
Jaya”, sedangkan Bapak Abidin mengambil alih usaha “Pabrik Abidin Jaya” dari
bosnya karena suatu masalah.
Untuk menguraikan lebih lanjut tentang usaha " Pabrik Tempe" milik Bapak
Bontot dan Bapak Abidin, laporan ini mencoba untuk membahas tentang
bagaimana manajemen pemasaran. manajemen produksi, dan manajemen sumber
daya manusia beserta kendala-kendala yang dihadapi. Adapun judul laporan
untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen bisnis adalah "Laporan Observasi
UMKM Produk Tempe".
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 UMKM Tempe Indramayu


2.1.1 Profil UMKM

Rumah Produksi Tempe Pabrik Lili Jaya


Nama UMKM : Pabrik Lili Jaya
Pemilik UMKM : Bp. Bontot
Alamat UMKM : Jl. Soekarno Hatta bungkul Selatan No. 45214,
Bojongsari, Kec. Indramayu, Kab. Indramayu, Jawa
Barat 45216, Indonesia
Tahun Berdiri : 2008
Waktu Operasional : 08.00 – 12.00 WIB
Jumlah Karyawan : 2 orang yaitu Bapak bontot dan saudaranya.

2.1.2 Sejarah UMKM


Ide mendirikan UMKM tempe ini berawal dari pengalaman kakak dari bapak
bontot yang mendirikan pabrik ini pada tahun 2008. Hal ini bermula karena belum
adanya pabrik produksi tempe di wilayah Indramayu. Lalu kakak dari bapak
bontot mencoba membuka usaha produksi tempe di tahun 2008 hingga pada
akhirnya di ambil alih oleh adiknya yaitu bapak bontot pada tahun 2011. Dan
pabrik ini sudah berdiri selama 14 tahun sampai saat ini.

2.1.3 Detail Produk

Produk yang dihasilkan yaitu tempe, yang dikenal dengan sebutan Lili Jaya.
Pabrik ini memproduksi kurang lebih 1 kwintal kedelai per hari selama jam
operasional. Tempe yang sudah diolah akan dikemas menjadi 250 kemasan tempe
dengan berat 6 ons yang siap dipasarkan. Untuk daya ketahanan tempe itu sendiri
yaitu 2 sampai 3 hari jika disimpan di tempat sejuk.

2.1.4 Target Pemasaran


Pabrik Lili Jaya memiliki target pasar yaitu para pedagang local yang
langsung mendatangi rumah produksi tempe tersebut. Dan juga para warga sekitar
pabrik juga dapat mendatangi langsung ke pabrik untuk membeli tempe.

2.1.5 Bahan Baku dan Proses Pembuatan


a. Bahan Baku : Kedelai, Ragi tempe, dan air.
b. Proses Pembuatan :
 Rendam kacang kedelai selama semalam di dalam air.
 Lepaskan kedelai dari kulitnya hingga bersih.
 Rebus kacang kedelai bersama air bersih selama 45 menit.
Saring dan buang sisa kulit kedelai yang masih tertinggal.
 Keringkan kedelai.
 Tambahkan ragi, aduk rata.
 Masukkan tempe ke dalam wadah plastik yang sudah dibolongi
dengan jarak 1-2 cm.
 Simpan tempe di suhu ruang selama 24-60 jam

2.1.6 Harga Produk dan Omset
Harga produk ketika masuk pasar yaitu Rp. 7.000/ kemasan. Sedangkan jika
pedagang menyetok langsung dari pabriknya harga per tempe yaitu Rp. 6.000.
Dalam satu kali produksi, omset yang dicapai dalam sebulan yaitu 9 juta.

2.1.7 Kendala dan Kreativitas yang dilakukan oleh pemilik

Kendala yang dimiliki oleh pemilik adalah persaingan dengan pabrik tempe
yang lain, serta harga bahan ppokok seperti kedelai yang tidak mmenentu dan
juga cuaca yang berubah-ubah. Sedangkan untuk kreativitasnya yaitu Pabrik
Lili Jaya lebih mementingkan kualitas dari tempe itu sedniri.

2.1.8 Kesimpulan
Dengan memperhatikan manajemen pemasaran, manajemen produksi, dan
manajemen sumber daya manusia beserta cara menghadapi kendala-kendala
selama produksi. Pabrik Lili Jaya mampu mengeluarkan produk yang
berkualitas dan mampu untuk berkembang kedepannya.
2.2 UMKM Tempe Indramayu
2.2.1 Profil UMKM

Rumah Produksi Tempe Pabrik Abidin Jaya


Nama UMKM : Pabrik Abidin Jaya
Pemilik UMKM : Bapak Abidin
Alamat UMKM : Jl. Soekarno Hatta bungkul Selatan No. 45214,
Bojongsari, Kec. Indramayu, Kab. Indramayu, Jawa
Barat 45216, Indonesia
Tahun Berdiri : 2010
Waktu Operasional : 06.00 – 12.00 WIB
Jumlah Karyawan : 2 orang karyawan
2.2.2 Sejarah UMKM
Ide mendirikan UMKM tempe ini berawal dari pengalaman Bapak
Abidin sebagai karyawan di pabrik tempe. Lalu Bapak Abidin mencoba
mengambil alih usaha produksi tempe dari bosnya. Karena bos dari bapak
abidin tidak bisa mengelola [abrik dengan baik dan terkena suatu masalah.
Dan pabrik ini sudah berdiri selama 10 tahun sampai saat ini.
2.2.3 Detail Produk
Produk yang dihasilkan yaitu tempe, yang dikenal dengan sebutan
Abidin Jaya. Pabrik ini memproduksi kurang lebih 2 kwintal kedelai per hari
selama jam operasional. Tempe yang sudah diolah akan dikemas menjadi 500
kemasan tempe dengan berat 55 gram dan 65 gram yang siap dipasarkan.
Untuk daya ketahanan tempe itu sendiri yaitu 2 sampai 3 hari jika disimpan di
tempat sejuk.

2.2.4 Target Pemasaran


Pabrik Lili Jaya memiliki target pasar yaitu para pedagang local yang
langsung mendatangi rumah produksi tempe tersebut. Para warga sekitar pabrik
juga dapat mendatangi langsung ke pabrik untuk membeli tempe. Pabrik ini juga
memasarkan keliling tempe yang sudah siap konsumsi ke pelanggan.

2.2.5 Bahan Baku dan Proses Pembuatan


a. Bahan Baku : Kedelai, Ragi tempe, dan air.
b. Proses Pembuatan :
 Rendam kacang kedelai selama semalam di dalam air.
 Lepaskan kedelai dari kulitnya hingga bersih.
 Rebus kacang kedelai bersama air bersih selama 45 menit.
Saring dan buang sisa kulit kedelai yang masih tertinggal.
 Keringkan kedelai.
 Tambahkan ragi, aduk rata.
 Masukkan tempe ke dalam wadah plastik yang sudah dibolongi
dengan jarak 1-2 cm.
 Simpan tempe di suhu ruang selama 24-60 jam
2.2.6 Harga Produk dan Omset
Harga produk ketika masuk pasar yaitu Rp. 7.000 per kemasan 55
gram. Sedangkan untuk kemasan 65 gram memiliki harga jual Rp. 9.000 per
kemasan. Dalam satu kali produksi, omset yang dicapai dalam sebulan yaitu
15-20 juta.

2.2.7 Kendala dan Kreativitas yang dilakukan oleh pemilik

Kendala yang dirasakan yaitu persaingan dengan pabrik lain, serta harga
bahan pokok seperti kedelai impor yang mahal dan tidak menentu. Sedangkan
untuk kreativitas yang dilakukan oleh pemilik yaitu dengan meningkatkan
kualitas tempe sehingga pelanggan akan tetap membeli.

2.2.8 Kesimpulan
Dengan memperhatikan manajemen pengelolaan, pemasaran dan pengolahan
sumber daya, Pabrik Abidin Jaya juga memberikan tempe dengan kualitas
yang baik, kini tetap mencoba untuk selalu berproses sehingga mampu
bertahan dan berkembang hingga saat ini.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari hasil observasi yang sudah dibahas, kami dapat mengambil kesimpulan
bahwa usaha tempe di Indramayu masih tidak terlalu banyak, hal itu mampu
mendorong semangat dan mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Tempe
sebagai bahan makanan tambahan yang sangat digemari dan tidak lepas dalam
kehidupan sehari-hari di Indonesia. Karena memiliki kandungan gizi dan karbohidrat
yang dapat membantu pertumbuhan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, UMKM
tempe yang berada di Indramayu yaitu Pabrik Lili Jaya dan Pabrik Abidin Jaya
mampu mengeluarkan produk yang berkualitas dan mampu untuk berkembang di
masa mendatang.

1.2 Saran
Diharapkan para pelaku UMKM dapat menerima perubahan tekhnologi
informasi yang begitu cepat dengan tujuan untuk mudah mendapatkan akses
informasi bisnis yang berguna bagi usahanya. Pada dasarnya manusia adalah jiwa
yang selalu berinovasi untuk itu pembinaan pelaku UMKM yang dapat
dikembangkan berupa pelatihan dan pendampingan khusus bagi usahanya.
3.3 Lampiran

Dokumentasi Pabrik Lili Jaya

Dokumentasi Pabrik Abidin Jaya

Terima Kasih :)

Anda mungkin juga menyukai