Anda di halaman 1dari 6

UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING DI PASAR INTERNASIONAL PADA ERA

GLOBALISASI

Pinkananda Shinta Ramadhani (E2A021045)


Universitas Muhammadiyah Semarang
Pinkanramadhani4@gmail.com

Abstrak
Bisnis Internasional merupakan bisnis yang kegiatannya melewati batas-batas negara.
Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri,
tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang bidang seperti transportasi, pariwisata,
perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi
massa.
Suatu negara/perusahaan yang melakukan transaksi bisnis internasional baik dalam
bentuk perdagangan internasional pada umumnya memiliki beberapa pertimbangan ataupun
alasan meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun budaya sosial bahkan tidak jarang atas
dasar petimbangan militer. Bisnis internasional memang tidak dapat dihindari karena sebenarnya
tidak ada satu negara pun di dunia yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari
barang-barang atau produk yang dihasilkan oleh negara itu sendiri.
Kata kunci : Daya Saing, Pasar Internasional. Globalisasi

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya- upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi. Teknologi mempunyai pengaruh yang
besar terhadap globalisasi. Banyak kalangan menyadari bahwa globalisasi banyak membawa
dampak positif, diantaranya komunikasi lebih canggih, transportasi lebih cepat dan lain –lain.
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi
dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini
kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV,
orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara
cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antar masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan
saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah seperti kebudayaan
gotong royong, menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap
pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
Pada masa sekarang, globalisasi telah menjadi sorotan sekaligus menjadi masalah yang
sangat tajam di Indonesia (juga di negara-negara berkembang lainnya) terkait dengan
kemungkinan datangnya pesaing-pesaing dari negara maju yang ikut berkompetisi dalam
perekonomian liberal dunia dengan kekuatan ekonomi mereka yang tentu saja pasti jauh lebih
kuat. Hal ini sering dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap seluruh bidang kehidupan
sosial dan ekonomi yang dalam perkembangannya mengancam persatuan dan kesatuan suatu
bangsa karena konflik yang ditimbulkannya. Globalisasi juga telah berdampak luas pada
pertanian di negara-negara dunia ketiga, terutama Indonesia. Perdagangan ekspor juga salah satu
dampak paling signifikan yang terjadi di Indonesia, Ekspor dapat diartikan sebagai
kegiatan yang menyangkut produksi barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara
untuk dikonsumsikan di luar batas negara tersebut. Perdagangan internasional telah menjadi
mesin pertumbuhan bagi negara berkembang, dengan kegiatan ekspor negara berkembang
dapat meningkatkan devisa sehingga akan meningkatkan kekayaan atau pendapatan negara,
secara tidak langsung juga dapat meningkatkan pendapatan perkapita. (Soekarwati;1991).
Secara makro, teori globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai sebuah teori yang
didasarkan atas asumsi perdagangan bebas/pasar bebas di seluruh dunia, tanpa adanya hambatan
baik dalam bentuk tarif atau non tarif. Namun secara mikro, globalisasi ekonomi dapat
diartikan sebagai sebuah inisiatif bisnis yang didasarkan atas kepercayaan bahwa dunia
telah menjadi sedemikian homogen, seiring dengan makin mengaburnya perbedaan
nyata antar pasar domestik. Tentang kerja sama regional mengemukakan bahwa kerja sama
ekonomi dan keuangan, khususnya di bidang perdagangan internasional, saat ini mengarah
pada pembentukan kerja sama guna mewujudkan integrasi ekonomi dan keuangan
secara regional. (Ade Komarudin,2015).
DAYA SAING INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Daya saing merupakan salah satu kriteria yang menentukan keberhasilan suatu negara di
dalam perdagangan internasional. Secara teoritik, masalah mengenai daya saing dijelaskan oleh
berbagai teori, salah satunya ialah oleh Porter (1990) dalam Karlinda (2012) menyatakan bahwa
daya saing merupakan kemampuan suatu komoditi untuk memasuki pasar luar negeri dan
kemampuan untuk bertahan di dalam pasar tersebut. Pengertian daya saing juga mengacu pada
kemampuan suatu negara untuk memasarkan produk yang dihasilkan negara relative
terhadap kemampuan negara lain.
Pada perdagangan bebas negara yang memiliki daya saing paling tinggi adalah
sebagai negara pemenang, yang artinya negara tersebut juga menikmati keuntungan yang
optimal dari perdagangan bebas, sedangkan untuk negara yang kurang atau gagal dalam
melakukan daya saing akan sulit memiliki keuntungan dalam perdagangan bebas dan
hanya cenderung menjadi pasar bagi Negara lain saja. Negara Indonesia yang baru-baru ini
mengalami peningkatan devisa dari kegiatan perdagangan luar negeri terutama ekspor, dan
setelah diamati Indonesia memiliki 10 komoditi ekspor unggulan yang sangat memberikan
potensi peningkatan devisa negara yang diharapkan. 10 komodi unggulan tersebut
memiliki daya saing yang kuat dari negara lainya, 10 komoditii unggulan tersebut di
klarifikasikan oleh Disperindag diantaranya adalah tekstil dan produk tekstil (TPT), elektronik,
karet dan produk karet, sawit dan produk sawit, produk hasil hutan, alas kaki, otomotif,
udang, kakao, kopi dan hasil dari sektor pertanian di Indonesia.
Sektor pertanian di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia di era globalisasi. Sektor pertanian menjadi penopang kegiatan
ekonomi masyarakat pada umumnya. Tidak hanya sebagai sumber pangan masyarakat setiap
harinya, namun sebagai sumber devisa Negara juga. Sektor pertanian sampai sekarang masih
menjadi andalan dari waktu ke waktu dalam penyerapan tenaga kerja karena sifat dari
kegiatannya bersifat konvensional dan produk dari pertanian juga selalu dibutuhkan. Artinya,
bekerja dalam sektor pertanian tidak harus memiliki keterampilan yang tinggi. Sehingga
lapangan kerja pada sektor ini bersifat fleksibel dalam menampung tenaga kerja yang kurang
dapat bersaing di sektor lain. Pembangunan Pertanian di Indonesia dianggap terpenting dari
keseluruhan pembangunan ekonomi, apalagi semenjak sektor pertanian ini menjadi penyelamat
perekonomian nasional karena justru pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain
pertumbuhannya negatif. Menurut Budi Kolonjono, beberapa alasan yang mendasari pentingnya
pertanian di Indonesia adalah: (1) Potensi sumber dayanya yang besar dan beragam, (2) Pangsa
terhadap pendapatan nasional cukup besar,(3) Besarnya penduduk yang menggantungkan
hidupnya pada sektor ini,(4) Menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.
Kehidupan petani dan sektor pertanian saat ini sedang menghadapi tantangan yang bukan
hanya ditingkat lokal namun dari tingkat nasional bahkan tingkat global. Adanya persaingan di
bursa tenaga kerja akan semakin meningkat setelah diberlakukan pasar bebas ASEAN pada akhir
tahun 2015 lalu. Sektor pertanian dalam era globalisasi berhubungan dengan liberalisasi.
Menurut (Hakim, 2015), liberalisasi merupakan kebijakan mengurangi atau bahkan
menghilangkan hambatan perdagangan dalam rangka meningkatkan kelancaran arus barang dan
jasa. Tujuan liberalisasi untuk meningkatkan volume dan nilai perdagangan yang pada akhirnya
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Langkah yang tepat untuk mempersiapan Indonesia dalam mengimbangi produk ekspor
pertanian yang terpenting ialah penyediaan produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan
pasar bebas, ASEAN merupakan tanggung jawab seluruh elemen-elemen negara dan
berpengaruh terhadap kemajuan pasar bebas. Budaya konsumtif dan tidak produktif,
diharapkan sedikit berubah menjadi konsumtif yang akif terhadap produk Indonesia.
Meningkatnya perekonomian di Indonesia terlihat dari kemajuan para petani dalam
melakukan usahanya dengan baik, sehingga produk yang dihasilkan sesuai yang diharapkan
petani. Ironisnya, hingga saat ini sebagian besar masih banyak petani di pedesaan
golongan miskin atau rendah dengan sumber daya terbatas (Amam et al., 2019f),
dikhawatirkan akan terjadi kemerosotan petani dalam menghadapi MEA. Hal ini ditengarai
sebagai akibat dari pemerintah yang pada masa lalu kurang mendapatkan memberdayakan
petani untuk terjun ke usaha petani mandiri dan memperhatikan lahan yang dimiliki, tidak
sampai terjual ke pihak lain Dewi et al., (2007) dan (Krisnamurti, 2015).
Upaya dalam menghadapi MEA langkah yang harus dilakukan harus strategis dengan
yang telah diprogramkan oleh pemerintah sebelumnya. Agar tujuan dapat tercapai
pemerintah pusat harus sejalan dengan pemerintah daerah. dan apa yang telah dikatakan
oleh Cetak Biru (blue print) MEA bahwa Indonesia mengharuskan setiap negara ASEAN
wajib mereformasi bidang perdagangan. Semua unsur-unsur utama yang menjadi sektor
esensial dan syarat mutlak dalam rangka menghadapi implementasi MEA. Kepemilikan
produk pertanian yang dikelola oleh perusahaan, manajemennya sudah terarah dan terukur
untuk menghadapi pasar bebas, itu sebagai bentuk terwujudnya sistem monitoring pasar
(Iqbal et al., 2020). Semakin tinggi persaingan pasar produk pertanian yang dihasilkan,
akan semakin tinggi pula keleluasan manajerial dalam mengelola usaha untuk
meningkatkan produksi tinggi. Persaingan pasar produk pertanian dapat dibatasi
melalui jumlah produk yang dihasilkan, kebutuhan pasar atau konsumen, dan diversifikasi
produk melalui pengolahan. (Harsita dan Amam, 2019).

KESIMPULAN
Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas
negara. Perdagangan Internasional (International Trade) merupakan transaksi antar Negara itu
biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya
transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar negara (balance of
tread), Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan
hasil produksi di luar negeri. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling ditentukan
sebagai titik akhir dalam kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga merupakan
sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembanguna perekonomian secara
nasional. Indonesia dikenal sebagai sektor agraris memiliki tanah yang begitu luas yang bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai mata pencaharian. Namun sektor agraris atau
pertanian di Indonesia tidak hanya dapat digunakan sebagai mata pencaharian penduduk saja,
akan tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
TRIYONO, Triyono. Upaya Meningkatkan Daya Saing di Pasar Internasional pada Era
Globalisasi. Value Added: Majalah Ekonomi Dan Bisnis, 2008, 4.2: 22812.
GUMILAR, Angga. Analisis Bisnis Internasional Di Indonesia. Jurnal Ilmiah ADBIS
(Administrasi Bisnis), 2018, 2.2: 141-154.
MUSA, M. Insya, et al. Dampak pengaruh globalisasi bagi kehidupan bangsa Indonesia. Jurnal
Pesona Dasar, 2015, 3.3
HARTONO, Widjaja. Pengembangan technopreneurship: Upaya peningkatan daya saing bangsa
di era global. Semantik, 2011, 1.1.
IMAWAN, Riswandha. Peningkatan daya saing: Pendekatan paradigmatik-politis. Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, 2002, 6.1: 79-104.
PATONE, Carina D.; KUMAAT, Robby J.; MANDEIJ, Dennij. Analisis daya saing ekspor sawit
indonesia ke negara tujuan ekspor Tiongkok dan India. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi,
2020, 20.03.
KUSUMANINGRUM, Septiana Indriani. Pemanfaatan sektor pertanian sebagai penunjang
pertumbuhan perekonomian indonesia. Jurnal Transaksi, 2019, 11.1: 80-89
PUTRA, Muhammad Umar Maya, et al. Perekonomian Indonesia Dalam Era Globalisasi
ASEAN. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 2018, 8.1: 1-12
ASNAWI, Anita. Produktivitas Rakyat dan Daya Saing Indonesia di Pasar Internasional Sebagai
Upaya Mendukung Tercapainya Pembangunan Nasional. Jurnal Ilmiah Administrasi
Bisnis dan Inovasi, 2018, 2.1: 195-208.
YUNIARTO, Paulus Rudolf. Masalah globalisasi di Indonesia: Antara kepentingan, kebijakan,
dan tantangan. Jurnal Kajian Wilayah, 2016, 5.1: 67-95.
AMAM, Amam; RUSDIANA, Supardi. Pertanian Indonesia dalam menghadapi persaingan pasar
bebas. Jurnal Agriovet, 2021, 4.1: 37-68.
NINGSIH, Endah Ayu; KURNIAWAN, Wibowo. Daya saing dinamis produk pertanian
Indonesia di ASEAN. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 2016, 9.2: 117-125.

Anda mungkin juga menyukai