PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hitungan detik. Dalam hal ini perlindungan konsumen harus mendapat perhatian
yang lebih karena investasi asing telah menjadi bagian pembangunan ekonomi
Globalisasi ekonomi sebenarnya telah terjadi sejak lama yaitu sejak zaman
kolonial Belanda. Pada masa tersebut hasil bumi Indonesia dengan perdagangan
tekstil dan barang-barang berupa mesin alat pabrik betapapun sederhananya, telah
berlangsung lama.
pesertanya dan akan mengurangi kesenjangan antar negara. “Free trade” akan
penduduk tiap tahunnya, Dalam kenyataannya hal itu adalah sebagian dari
skenario. Globalisasi adalah gerakan perluasan pasar, dan di semua pasar yang
berdasarkan persaingan, selalu ada yang “menang” dan ada yang “kalah”.
1
2
satu sama lainnya dan hubungan itu tidak saja dibidang sosial, budaya, politik dan
dengan bidang hukum, yang saling mengisi satu sama lainnya. Pesatnya
jasa.
kelemahan pengawasan kualitas makanan di negara dunia ketiga oleh negara maju
dari perjanjian bersama pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digelar di
anggotanya.
KTT di Bali, Indonesia pada Oktober 2003 menelurkan hasil yang hampir
sama dengan KTT 1997. Pada KTT di Bali tersebut, para pemimpin negara-
ASEAN (MEA) sebagai satu tujuan utama dalam integrasi perilaku ekonomi di
dimajukan. Yang awalnya tahun 2020 menjadi tahun 2015. Konsensus tersebut
Internasional,
3. Menjadikan ASEAN sebagai daerah dengan daya saing ekonomi yang tinggi,
global.
Secara umum, dampak pasar bebas Asean bagi Indonesia terdiri dari dua
jenis. dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari pasar bebas Asean
produk akan terus meningkat sehingga produksi produk semakin ditambah. Hal
ini merupakan dampak pasar bebas ASEAN yang sangat menguntungkan karena
1
https://www.cermati.com/artikel/masyarakat-ekonomi-asean-mea-inilah-yang-perlu-
diketahui, diakses tanggal 18 Agustus 2018
5
pasar yang sempit dan terbatas. Namun dengan pasar bebas ASEAN hambatan
tersebut dapat teratasi karena jangkauan pasar yang sangat luas dan tidak terbatas.
Inilah kenapa menjadi anggota dari MEA merupakan sikap Indonesia terhadap
barang keluar negeri. Semakin besar jumlahnya akan semakin besar pula
jumlah ekspor melainkan juga bertambahnya jumlah impor barang yang masuk
dari negara lain untuk dipasarkan di pasar lokal. Semakin banyak barang impor
yang masuk akan semakin bertambah pula penghasilan negara melalui biaya bea
cukai.
konsumen. Itulah kenapa masyarakat yang ikut terlibat dalam pasar bebas selalu
Dampak pasar bebas Asean ternyata ada yang negatif bagi negara yang
produsen. Hanya saja ada satu permasalahan yang harus mereka pikirkan:
bagaimana mereka mendapatkan bahan baku. Dan salah satu cara pemenuhan
bahan baku ini adalah dengan melakukan eksploitasi sumber daya alam seperti
kertas.
bahan baku inilah yang menjadikan banyak produk-produk yang ada dipasaran
berdampak buruk bagi sebuah negara. Dan inilah salah satu faktor pendorong
Masalah pengangguran inilah yang sering kali menjadi agenda dalam rapat kerja
konsumen di Indonesia.
Atas dasar uraian latar belakang dan kenyataan diatas, maka disusunlah
2
https://materiips.com/dampak-pasar-bebas-asean , diakses tanggal 18 Agustus 2018
8
B. Perumusan Masalah
bebas ASEAN ?
C. Tujuan Penelitian.
D. Manfaat Penelitian.
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi kepentingan yang
a. Bersifat Teoritis
ilmu hukum dan terutama bagi perlindungan konsumen Indonesia Pada Era
konsumen.
b. Bersifat Praktis
1. Kerangka Teori
disetujui atau tidak disetujui, yang merupakan masukan ekternal dalam penelitian
ini.3
3
Soecipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991, hal. 254
4
Sorjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986, hal 121.
10
konsumen, maka teori yang digunakan adalah teori kepastian hukum dan
konsumen adalah untuk memberikan kepastian hukum baik kepada pelaku usaha
materi yang mendapat perlindungan itu bukan sekedar fisik melainkan terlebih-
5
Lili Rasyidi dan LB Wysa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Remaja Rusdakarya,
Bandung, 1993, hal. 118.
11
lebih haknya yang bersifat abstrak. Dengan kata lain, perlindungan konsumen
konsumen.
seperti hak mendapatkan lingkungan hidup yang baik serta sehat. Namun tidak
menambah satu hak lagi sebagai pelengkap empat hak dasar konsumen, yaitu hak
yang disusun oleh Tim Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Departemen
mendapatkan “barang” sesuai dengan nilai tukar yang diberikan dan hak untuk
lingkungan hidup yang baik dan sehat, tidak dimasukan ke dalam Undang-
12
pengelolaan lingkungan.
Ada sembilan hak yang secara eksplisit dituangkan dalam Pasal 4 Undang-
2. Hak untuk memilih barang dan/ atau jasa serta mendapatkan barang dan/ atau
jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan serta jaminan yang dijanjikan.
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya mengenai barang dan/ atau jasa
yang digunakan.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur, serta tidak
diskriminatif.
8. Hak untuk mendapatkan dispensasi, ganti rugi dan/ atau penggantian, jika
barang dan/ atau jasa yang diterima tidak sesuai perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya.
6
Ibid, hal. 12
13
yang lain
pelaku usaha. Kewajiban dan hak merupakan sesuatu yang bertimbal balik diam
hukum, sehingga kewajiban pelaku usaha dapat dilihat sebagai hak konsumen.
Selain hak-hak yang disebutkan itu ada juga hak untuk dilindungi dari
perbuatan curang. Hal ini berangkat dari pertimbangan, kegiatan bisnis yang
dilakukan pengusaha sering dilakukan secara tidak jujur, yang dalam hukum
Jika semua hak-hak yang disebutkan itu disusun kembali secara sistematis (mulai
ditawarkan kepadanya. Produk barang atau jasa tidak boleh membahayakan jika
dikonsumsi sehingga tidak dirugikan baik secara jasmani maupun rohani. Dalam
barang dan/ atau jasa yang dihasilkan dan dipasarkan oleh pelaku usaha beresiko
mengadakan pengawasan secara ketat. Misalnya zat atau obat yang tergolong
Satu hal yang juga sering dilupakan dalam kaitan dengan hak untuk
untuk menopang keselamatan pengunjungnya. Hal ini tidak saja bagi pengguna
produk barang atau jasa (konsumen) yang berfisik normal pada umumnya, tetapi
terlebih-lebih juga mereka yang cacat berjalan dan lanjut usia. Akibatnya besar
kemungkinan mereka ini tidak dapat leluasa berjalan dan naik tangga di tempat-
yang benar. Informasi ini disampaikan agar konsumen tidak sampai mempunyai
gambaran yang keliru atas produk barang dan jasa. Informasi itu dapat
disampaikan dengan berbagai cara, seperti lisan kepada konsumen melalui iklan di
ini harus diberikan secara sama bagi semua konsumen (tidak diskriminatif)
dan/ atau jasa akan menyebabkan makin banyaknya informasi yang harus dikuasai
dipasarkan dapat saja dimanfaatkan secara tidak wajar oleh pelaku usaha. Itulah
informasi yang benar, yang didalamnya tercakup juga hak atas informasi yang
15
benar dan hak atas informasi yang proposional dan diberikan secara tidak
diskriminatif.
Hak yang erat dengan kaitannya dengan hak untuk mendapatkan informasi
adalah hak untuk di dengar. Hal ini disebabkan informasi yang diberikan oleh
Dalam tata karma dan tata cara periklanan Indonesia disebutkan, bila
demikian, sekalipun masih berbentuk kode etik akan mengarah kepada langkah
dinyatakan, lembaga penyiaran wajib meralat isi siaran dan/ atau berita jika
terdapat kekeliruan atau terjadi sanggahan atas isi siaran dan/ atau berita.
Ralat atau pembetulan wajib dilakukan dalam waktu selambat-lambatnya satu kali
24 jam berikutnya atau pada kesempatan pertama ruang mata acara yang sama,
dalam bentuk serta cara yang sama dengan penyampaian isi siaran dan/ atau berita
hak untuk didengar yang dalam doktrin hukum dapat diidentikkan dengan hak
pilihannya. la tidak boleh mendapat tekanan dari pihak luar sehingga ia tidak lagi
bebas untuk membeli atau tidak membeli. Seandainya ia jadi membeli, ia bebas
menentukan produk mana yang akan dibeli. Hak untuk memilih ini erat kaitannya
dengan situasi pasar. Jika seseorang atau suatu golongan diberi hak monopoli
untuk memproduksi dan memasarkan suatu barang atau jasa, maka kemungkinan
besar konsumen kehilangan hak untuk memilih produk yang satu dengan produk
yang lain.
sebagai penguasaan atas produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau
penggunaan jasa tertentu oleh suatu pelaku usaha atau suatu kelompok pelaku
usaha. Dampak dari praktek monopoli ini adalah persaingan usaha tidak Sehat
konsumen pasti dipaksa untuk mengkonsumsi barang atau jasa tanpa dapat
berbuat lain. Dalam keadaan seperti itu pelaku usaha dapat secara sepihak
5. Hak Untuk Mendapatkan Produksi Barang dan/ atau Jasa Sesuai Dengan
Dengan hak ini konsumen harus dilindungi dari permainan tidak wajar.
Dengan kata lain, kuantitas dan kualitas suatu barang dan/ atau jasa yang
17
dikonsumsi harus sesuai dengan nilai uang yang harus dibayar sebagai
penggantinya. Namun, pelaku usaha dapat saja mendikte pasar dengan menaikkan
harga, dan konsumen menjadi korban dari ketiadaan pilihan. Dalam situasi
demikian, biasanya konsumen terpaksa mencari produk alternatif, yang boleh jadi
Akibat tidak berimbangnya posisi tawar antar pelaku usaha dan konsumen,
maka pihak pertama dapat saja membebankan biaya tertentu yang sewajarnya
tidak ditanggung konsumen. Praktek ini tidak terpuji dan lazim dikenal dengan
istilah externalities.
Jika konsumen merasakan, kuantitas dan kualitas suatu barang dan/ atau
jasa yang dikonsumsinya tidak sesuai dengan nilai tukar yang diberikannya, ia
berhak mendapat ganti rugi yang pantas. Jenis dan jumlah ganti rugi tentu saja
harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau atas kesempatan masing-masing
pihak.
mencantumkan ralat ini siaran dan/ atau berita yang disanggah pihak lain, hak
terbebas dari tanggung jawab atas tuntutan hukum yang diajukan oleh pihak yang
dirugikan.
18
Hak untuk mendapatkan ganti rugi harus ditempatkan lebih tinggi dari
pada hak pelaku usaha untuk membuat klausula eksonerasi7 secara sepihak dengan
hak untuk mendapatkan kerugian, tetapi kedua hak tersebut tidak berarti identik.
Untuk memperoleh ganti kerugian, konsumen tidak selalu harus menempuh upaya
hukum terlebih dahulu. Sebaliknya setiap upaya hukum pada hakikatnya berisikan
Hak konsumen atas lingkungan yang baik serta Sehat merupakan hak yang
diterima sebagai salah satu pihak dasar konsumen oleh berbagai organisasi
konsumen di seluruh dunia. Lingkungan hidup yang baik dan Sehat berarti sangat
luas, dan setiap makhluk hidup adalah konsumen atas lingkungan hidupnya. Pasal
Lingkungan Hidup, hak untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan Sehat itu
menyatakan “setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang
7
Munir Fuady, SH, MH, LLM, dalam bukunya Hukum Kontrak Dari Sudut Pandang
Hukum Bisnis, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, hal. 55 dan 79, menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan klausula eksonerasi eseuppaloty adalah suatu klausula dalam bentuk
kontrak yang membebaskan salah satu pihak dan kewajibannya untuk mengganti kerugian yang
disebabkan oleh perbuatannya sendiri oleh karena itu klausula itu disebut juga klausula
pembebasan adalah jika seorang pasien dirawat sakit dan padahal pasien baru menandatangani
formulir rumah sakit dan kerugian yang diderita oleh pasien malpraktek dokter.
19
baik dan sehat”. Dalam ketentuan itu jelas lingkungan hidup, selain Sehat juga
baik. Rumusan itu tidak berbeda dengan undang-undang yang lama yakni
Desakan pemenuhan hak konsumen atas lingkungan hidup yang baik dan
alat atau saran yang bertentangan dengan itikad baik dan kejujuran dalam
pergaulan perekonomian.
itu selalu dirasakan oleh konsumen. Jika persaingan sehat, konsumen memperoleh
Kerugian itu boleh jadi tidak dirasakan dalam jangka pendek, tetapi cepat atau
lambat, pasti terjadi. Contoh bentuk yang kerap terjadi dalam persaingan curang
adalah permainan harga (dumping). Satu produsen yang kuat mencoba mendesak
pelaku usaha lain yang mempunyai kekuatan lebih lemah dengan cara
baru. Oleh karena itu, wajar bila masih banyak konsumen yang belum menyadari
hak haknya. Kesadaran akan hak sejalan dengan kesadaran hukum. Makin tinggi
hak dirinya dan orang lain. Upaya pendidikan konsumen tidak selalu harus
melewati jenjang pendidikan formal, tetapi dapat melalui media massa dan
suatu produk maka makin banyak menuntut informasi yang lebih komperehensif
pendidikan yang memiliki kegunaan praktis, seperti tata cara perawatan mesin,
2. Kerangka Konsep
menggubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur dan sangat kompetitif.
F. Keaslian Penelitian
belum pernah diangkat oleh mahasiswa – mahasiswa sebelumnya, oleh karena itu
ilmiah.
8
Setiono. Rule of Law (Supremasi Hukum). Surakarta. Magister Ilmu Hukum Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 2004. hlm. 3
22
G. Metoda Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
didasarkan pada metoda, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk
menyebutkan bahwa penelitian hukum adalah seluruh upaya untuk mencari dan
menemukan jawaban yang benar (right answer) dan atau jawaban yanag tidak
ada.10
praktisi, baik yang bersifat asas-asas hukum, norma-norma hukum yang hidup dan
9
Soekanto Soerjono, Op-cit, , hal. 43.
10
Ali Zainuddin, Metoda Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 18.
11
Ibid, hal. 19
23
konsumen.
2. Sumber Data
sekunder yang mendukung penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini
adalah berupa bahan-bahan hukum seperti bahan hukum primer, bahan hukum
a. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang sifatnya mengikat seperti
Bahan hukum sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah bahan-
bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer. Dalam
24
hal ini adalah hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah dari para sarjana atau
ahli.
Bahan hukum tertier dalam penelitian ini adalah kamus hukum dan kamus
bahasa Indonesia, terasuk jurnal dan surat kabar yang relevan dengan
penelitian ini.
Bahan hukum sekunder yang utama adalah buku teks, karena buku teks
klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi. 13 Di samping buku teks
4. Analisis Data
H Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari 5 bab, yang masing –masing bab akan dirinci dalam
beberapa sub bab. Sistematika dari tesis ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, yang dirinci dalam beberapa sub bab yaitu Latar
Bab ini dirinci dalam beberapa sub bab yaitu Pengertian Konsumen, Hak
Melindungi Konsumen Indonesia. Bab ini dirinci dalam beberapa sub bab yaitu
ASEAN.. Bab ini dirinci dalam beberapa sub bab yaitu Sejarah Masyarakat
Bab V tentang kesimpulan dan saran. Bab ini dirinci dalam dua sub bab