Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PERPINDAHAN FAKTOR PRODUKSI ANTAR NEGARA”

Dosen Pengampuh : RENDI DWIFA, SE.M.AK

Disusun Oleh :

KELOMPOK

KHOIRUL MUNAWAROH (2020. 161. 173)

HIKMATUN NAZILA (2020. 161. 169)

KHOFIFAH INDA SUWARSIH (2020. 161. 167)

HARIZAL PRANATA (2020. 161. 168)

IRVAN HAKIM (2020. 161. 171)

INSTITUT AGAMA ISLAM


NUSANTARA BATANG HARI
2022
KATA PENGANTAR

‫الرحِيم‬
َّ ‫ِالر ْح َم ِن‬
َّ ‫ــــــــــــــــم اﷲ‬
ِ ‫ِب ْس‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan


semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan kelancaran
beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada terhingga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillah berkat Rahmat dan ridha-Nya penulis dapat


menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “PERPINDAHAN
FAKTOR PRODUKSI ANTAR NEGARA”. Jurnal ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok tahun akademik 2022

Dalam penyusunan makalah ini Penulis mendapatkan bantuan


serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi penulis. Begitu pula makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun.

Muara Bulian, Mei 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya
suatu Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan
nasional adalah proses kenaikan kapasitas mendapatkan upah, laba
atau gaji dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut. Mengingat konsep
pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian Pendapatan
Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini
serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan
mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-
sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap
bentuk usaha. Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti
pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih
banyak sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan
yang tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa
bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh
berbagai sektor tersebut juga akan memberikan pendapatan nasional
bagi Negara.
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang
dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau
jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu
Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang
sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional
merupakan salah satu tolok ukur keberhas ilan perekonomian suatu
Negara. Dengan pendapatan nasional akan terlihat tingkat
kemakmuran suatu Negara semakin tinggi pendapatan nasional suatu
Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat
kesejahteraan rakyatnya.
Maka dari itu mempelajari pendapatan nasional adalah hal yang
sangat penting bagi kita semua, karena para ekonom dan politisi dari
semua negara baik negara-negara kaya maupun miskin, yang
menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya
sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi
(economic growth)
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian perdagangan internasional ?
2. Analisis Dasar alam Perdagangan Internasional ?
3. Manfaat Pedagangan terhadap Kesejahteraan Konsumen, produsen
4. Rasio Harga Perdagangan ?
5. Distribusi Pendapatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perdagangan internasional
2. Untuk mengetahui analisis dasar alam perdagangan Internasional
3. Untuk mengetahui manfaat pedagangan terhadap kesejahteraan
konsumen, produsen
4. Untuk mengetahui rasio harga perdagangan
5. Untuk mengetahui distribusi pendapatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional
menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur
Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi,
sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera
antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam
Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak
pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19,
terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas
menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran di
antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut
membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun
sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT
dan WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi global dalam
perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut
kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim
dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara
mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh
sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka
kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang
penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh
Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya
mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara
ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan
Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak
negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung
perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena
tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non
tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi
perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan
perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari
perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh
proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir,
bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat,
Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk
peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang
memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan
kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk
meningkatkan tarif dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini
terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar membuat kolapsnya
perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui
World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa
kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA
antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara
27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan
pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena
penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan
serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal
pada tahun-tahun belakangan ini.
Asumsi dalam menggambarkan keseimbangan perdagangan
internasional berdasarkan teori ini  yaitu:
1. Fungsi produksi bersifat homogen dimana proses produksi
menunjukan constant return to scale
2. Faktor produksi K dan L saling mengganti (subtitusi) dalam produksi
sehingga produksi di katagorikan normal.
3. Tidak ada faktor produksi yang intensitasnya bersifat sebaliknya.
4. Penyesuaian (adjusment) terjadi dengan tujuan agar ekonomi selalu
dalam keadaan seimbang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional:


Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, di antaranya sebagai berikut :

 Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri


 Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan
negara
 Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
 Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru
untuk menjual  produk tersebut.
 Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga
kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya
perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
 Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
 Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
 Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia
dapat hidup sendiri.

Kemungkinan Suatu Negara pada biaya yang semakin


meningkat

B. Analisis Dasar alam Perdagangan Internasional


Asumsi setelah terjadinya perdagangan internasional, maka harga
akan berlaku sama untuk setiap negara, yang berarti bahwa:
1. Biaya transpor tidak dihitung (no transportation cost)
2. Perdagangan bebas (free trade)
3. Persaingan sempurna untuk semua pasar (termasuk input produksi)

Asumsi yang dibuat untuk menyederhanakan masalah, yaitu:

1. Ada dua barang, dua faktor produksi, dan dua negara, yangsatu
negara kecil (sedang berkembang) dan yang lain adalahnegara
besar (negara maju).
2. Faktor produksi tersedia dalam jumlah yang tetap dandigunakan
secara optimal.
3. Pilihan dan selera konsumen secara umum terwakili dalamkurva
sosial indiferen.

Asumsi-asumsi berlaku hanya untuk penyederhanaan dan


mempermudah analisis perdagangan internasional yang tergantung
pada; waktu, area perdagangan, kondisi pasar, intervensi pemerintah,
sistem pemerintahan, hubungan bilateral, dan hubungan multilateral
yang berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

C. Manfaat Pedagangan terhadap Kesejahteraan Konsumen,


produsen
 Consumer Surplus bidang perolehan netto yg berada di bawah kurva
permintaan tetapi berada di atas garis harga. Bidang tersebut
mengukur besarnya keuntungan konsumen agar dapat membeli
suatu produk pada tingkat harga yang lebih rendah daripada harga
produk yg bersedia dibayarkan.
 Producer Surplus mengukur perolehan manfaat netto para produsen
dan para penjual produk setelah dikurangi biaya-biaya, yang
mengukur apa yang bernilai bagi produsen agar mereka dapat
menjual produk untuk ditukar dgn produk lain dalam perdagangan
antar negara.
D. Rasio Harga Perdagangan
Efek perdagangan dunia thd produksi, konsumsi dan
kesejahteraan tergantung pada rasio harga internasional yg terbentuk.
Rasio Harga Perdagangan (Terms of Trade) harga ekspor suatu negara
terhadap harga impornya.
Contoh Perdagangan Kain dan Jagung di Negara 1;
Rasio harga perdagangan kain di Negara 1 adalah harga jagung
yg diukur dalam meter kain per karung. Rasio harga perdagangan
tersebut mengukur jumlah meter kain yg didapat oleh Negara 1 dari
setiap karung jagung yg diekspor ke negara lain. Sebaliknya rasio
harga perdagangan bagi negara lain sama dengan harga relatif barang
ekspor mereka yaitu kain.
Apabila konsep perdagangan diterapkan pada lebih dari dua
komoditas suatu indeks yg merupakan harga ekspor relatif terhadap
harga impor. Kesimpulan Perdagangan Mempengaruhi Distribusi
Pendapatan :
 Harga antar negara menjadi seimbang
 Negara-negara lebih menspesialisasikan diri
 Perolehan manfaat netto bagi kedua negara
 Yang beruntung: para tuan tanah di negara
 Yang merugi : para pekerja di negara
Tanggapan Faktor Produksi dalam jangka panjang

MENGURANGI IMPOR = MENGURANGI EKSPOR

Pengurangan nilai impor mungkin akan mengurangi nilai ekspor


dengan jumlah yg sama, jika :

 Ekspor menggunakan masukan/input produksi yang diimpor.


Hambatan yg membuat barang-barang impor lebih mahal di pasar
domestik akan meningkatkan biaya untuk menghasilkan barang
ekspor. 
 Hambatan impor yang lebih tinggi dapat mengurangi penjualan dan
penghasilan eksportir dari negara lain, mengakibatkan pendapatan
nasional dari sektor luar negeri jadi menurun tajam.
 Mengurangi impor akan mengurangi nilai ekspor netto yang sama
melalui penyesuaian nilai tukar.
E. Distribusi Pendapatan
Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui
berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan
nasional, pendapatan per kapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat
harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.
Pendapatan nasional dapat didefnisikan sebagai:
1. Nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara
dalam satu periode tertentu (satu tahun).
2. Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang
dihasilkan.
3. Jumlah pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan,
pendapatan nasional dapat dikelompokkan menjadi:

1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)


Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product
(GDP) yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu
negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. GDP dihitung
dengan menjumlahkan semua basil produksi barang dan jasa dari
masyarakat yang tinggal di suatu negara, ditambah warga negara
asing yang bekerja di negara tersebut. Selain PDB, kita mengenal
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan nilai
barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh masyarakat yang
tinggal di suatu daerah (region).
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product
(GNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan
oleh warga negara suatu negara tertentu di manapun berada dalam
periode tertentu, biasanya satu tahun. PNB dapat dirumuskan
sebagai berikut. PNB = PUB – PFPN Pendapatan Faktor Produksi
Neto (PFPN) merupakan selisih antara pendapatan atau produk
yang dihasilkan oleh masyarakat yang berada di luar negeri (FPLN)
dan pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing
di dalam negeri (FPDN). Umumnya, PFPN negara-negara sedang
berkembang seperti Indonesia bernilai negatif. Artinya, impor faktor
produksi lebih besar dari pada ekspor faktor produksi. Oleh karena
itu, di negara sedang berkembang nilai PNB lebih kecil dari pada
nilai PDB.
3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (PNN) yaitu seluruh nilai produksi barang
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam
periode tertentu biasanya sat tahun, setelah dikurangi penyusutan
dan barang pengganti modal. PNN dapat dirumuskan sebagai
berikut. PNN = PNB — (Penyusutan + Barang pengganti modal)
Produk GNP menyebabkan barang modal yang ada menjadi habis,
misalnya mesin menjadi habis karena digunakan. Jika sumber daya
ini tidak digunakan untuk menggantikan barang modal yang ada,
GNP tidak mungkin dipertahankan pada periode yang berlaku.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain.
Asumsi setelah terjadinya perdagangan internasional, maka harga
akan berlaku sama untuk setiap Negara Asumsi-asumsi berlaku hanya
untuk penyederhanaan dan mempermudah analisis perdagangan
internasional Efek perdagangan dunia terhadap produksi, konsumsi dan
kesejahteraan tergantung pada rasio harga internasional yg terbentuk.
Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui
berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan
nasional, pendapatan per kapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat
harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA

Afin, R., H. Yulistiono, N. A. Oktarani. 2008. Perdagangan internasional,


investasi asing, dan efisiensi perekonomian negara-negara ASEAN.
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.

Alina, H., dan C. Emilia. 2009. The internationalization strategy in a


global age.

Antoni. 2008. Investasi langsung asing (fdi) dan perdagangan: bukti


empiris di indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Koperasi. 10(2).

Andersen, O. 1993. On the internationalization process of firms: a critical


analysis.

Fahlevi, Faisal. 2015. Pengaruh Nilai Tukar dan PDB Terhadap Ekspor
Indonesia ke Amerika Serikat. Skripsi. Banda Aceh: Program
Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.

Gujarati, N. D., dan C. D. Porter. 2009. Dasar-Dasar Ekonometrika. Edisi


kelima Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai