Anda di halaman 1dari 130

PENGARUH STORE ATMOSPHERE

(SUASANA TOKO) TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Survai pada Konsumen yang Berbelanja
di Giant Hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang)

SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana
pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

ACHMAD ARDI IRAWAN


NIM. 0510320001

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN
MALANG
2010
MOTTO

Bila Anda berpikir Anda bisa, maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak
bisa, Anda pun benar. Karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka
sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa.

Henry Ford
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul : Pengaruh Store Atmosphere (Suasana Toko) Terhadap


Keputusan Pembelian (Survai Pada Konsumen Yang
Berbelanja di Giant Hypermarket, Mall Olympic Garden
Kota Malang)
Disusun Oleh : Achmad Ardi Irawan
NIM : 0510320001
Fakultas : Ilmu Administrasi
Jurusan : Administrasi Bisnis
Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Malang, Maret 2010

Komisi Pembimbing,

Ketua Anggota

Dr. Zainul Arifin, M.S. Drs. Edy Yulianto, M.P


NIP. 195704151986011001 NIP. 196007281986011001
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI

Telah dipertahankan di depan Majelis Penguji Skripsi, Fakultas Ilmu Administrasi


Universitas Brawijaya, pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 23 April 2010
Jam : 08.00 WIB
Skripsi Atas Nama : Achmad Ardi Irawan
Judul : Pengaruh Store Atmosphere (Suasana Toko) Terhadap
Keputusan Pembelian (Survai Pada Konsumen Yang
Berbelanja di Giant Hypermarket, Mall Olympic
Garden Kota Malang)

Dan dinyatakan LULUS

MAJELIS PENGUJI

Ketua Anggota

Dr. Zainul Arifin, M.S Drs. Edy Yulianto, MP


NIP. 1957 0415 1986 01 1 001 NIP. 1960 0728 1986 01 1 001

Anggota Anggota

Dr. Srikandi Kumadji, M.S Dra. Fransisca Yaningwati, M.Si


NIP.1961 1110 1986 01 2 002 NIP. 1953 0919 1980 10 2 001
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,


di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapatan yang ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebut
dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya
peroleh (S-1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan Pasal 70).

Malang, Maret 2010

Achmad Ardi Irawan


0510 320 001
RINGKASAN

Achmad Ardi Irawan, 2010, Pengaruh Store Atmosphere (Suasana Toko)


Terhadap Keputusan Pembelian (Survai pada Konsumen yang Berbelanja di
Giant Hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang), Dr. Zainul Arifin,
M.S, dan Drs. Edy Yulianto, MP., 114 Halaman + xii.
Bisnis ritel modern yang terus berkembang di Indonesia merupakan pasar
yang sangat menjanjikan. Persaingan yang kompetitif dan kondisi sosial, ekonomi
dan demografi serta perubahan gaya hidup berpengaruh terhadap kegiatan ritel
modern. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus mampu menerapkan strategi yang
tepat. Salah satu strategi yang dapat dipergunakan adalah merencanakan desain
store atmosphere (suasana toko) dengan bentuk dan konsep baru serta ide-ide
kreatif yang membangun citra toko sehingga membuat pengunjung merasa
nyaman ketika berbelanja. Citra toko dimata pengunjung dapat menjadi
pendorong untuk masuk ke dalam toko, yang berlanjut pada proses interaksi
hingga pembelian. Penelitian ini memilih Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden Kota Malang karena merupakan salah satu top brand hypermarket di
Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh store
atmosphere (suasana toko) yang terdiri dari exterior, general interior, store
layout, dan interior display terhadap keputusan pembelian serta variabel yang
dominan diantara variabel bebasnya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatori (explanatory
research). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang
berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang dengan
sampel sebanyak 72 orang responden. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik accidental sampling. Analisis data yang digunakan
adalah menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel exterior (X1), general interior
(X2), store layout (X3), dan interior display (X4) berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian baik secara simultan maupun parsial dengan variabel
general interior (X2) sebagai variabel yang dominan.
Penelitian ini menyimpulkan adanya pengaruh antara variabel store
atmosphere (suasana toko) terhadap keputusan pembelian pada Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang baik secara simultan maupun
parsial. Dari seluruh variabel store atmosphere (suasana toko), variabel general
interior adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian
pada Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang

Kata Kunci : Store Atmosphere (suasana toko), exterior, general interior, store
layout, interior display, dan keputusan pembelian

v
SUMMARY

Achmad Ardi Irawan, 2010, The Influence of Store Atmosphere Upon


Purchase Decision (Survey on Consumers Shopping in Giant Hypermarket,
Mall of Malang Olympic Garden), Dr. Zainul Arifin, M.S, and Drs. Edy
Yulianto, MP., 114 Page + xii.

Modern retail business continued to grow in Indonesia is a very promising


market. Competitive rivalry and social conditions, economic and demographic and
lifestyle changes affect the activities of modern retail. Therefore, these businesses
should be able to apply the right strategy. One strategy that can be used is a design
plan for store atmosphere with new forms and concepts and creative ideas that
build the image of the store that makes visitors feel comfortable while shopping.
Store the image in the eyes of visitors can be a driving force to go into the shop,
which continues in the process of interaction to purchase. This study chose Giant
Hypermarket, Mall of Malang Olympic Garden because it is one of the top brand
hypermarkets in Indonesia.
This study aims to discover and explain the influence of store atmosphere
including exterior, general interior, store layout, and interior display toward the
purchase decision as well as the dominant variable among the free variables. The
method used in this research is quantitative method with the type of explanatory
research. Population and sample in this study is the consumers who shop at Giant
Hypermarket, Mall of Malang Olympic Garden with a sample of 72 respondents.
Sampling technique used was Accidental sampling technique. Analysis of data is
linear regeresi use multiple analysis.
The results showed that exterior variable (X1), general interior (X2), store
layout (X3), and interior display (X4) have a significant effect on purchase
decision either simultaneously or partial with the general interior variable (X2)
have the dominant variables in this research.
This research result the influence of store atmosphere variables (store
atmosphere) against the decision to purchase the Giant Hypermarket, Mall of
Malang Olympic Garden either simultaneously or partial. Of all the variables store
atmosphere, general interior variables are the dominant variables affecting the
purchasing decision on the Giant Hypermarket, Mall of Malang Olympic Garden.

Keywords : Store Atmosphere, exterior, general interior, store layout, interior


display, and Purchasing Decisions

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengaruh Store Atmosphere (Suasana Toko) Terhadap Keputusan
Pembelian (Survai pada Konsumen yang Berbelanja di Giant Hypermarket,
Mall Olympic Garden Kota Malang).
Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi
syarat dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Sumartono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang.
2. Bapak Dr. Kusdi Rahardjo, D.E.A, selaku Ketua Jurusan Adsministras Bisnis.
3. Bapak Drs. Rustam Hidayat, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Administrasi
Bisnis.
4. Bapak Dr. Zainul Arifin, M.S, selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan pengarahan, nasehat, serta kemudahan dalam dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak Drs. Edy Yulianto, M.P, selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, nasehat serta arahan dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Pimpinan PT. Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang yang
telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian di PT.
Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang.
7. Bapak Armianto dan mbak Uci serta seluruh staf dan pegawai PT. Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang dengan keramahan
memberikan bantuan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

vii
Menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak khususnya para pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis
mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Malang, Maret 2010

Penulis

viii
DAFTAR ISI

MOTTO
LEMBAR PENGESAHAN
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
PERNYATAAN ORISINAL SKRIPSI
RINGKASAN ..................................................................................................... v
SUMMARY ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Kontribusi Penelitian .................................................................. 5
E. Sistematika Pembahasan ............................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 7


A. Penelitian Terdahulu ................................................................... 7
B. Ritel ............................................................................................ 8
1. Pengertian Ritel ...................................................................... 8
2. Karakteristik Ritel ................................................................... 9
3. Jenis Ritel................................................................................ 9
4. Fungsi Ritel ............................................................................. 11
C. Bauran Ritel ................................................................................ 12
D. Store Atmosphere ....................................................................... 13
1. Pengertian Store Atmosphere .................................................. 14
2. Tujuan dan Dampak Store Atmosphere .................................. 14
3. Elemen Store Atmosphere ....................................................... 15

ix
E. Keputusan Pembelian .................................................................. 20
1. Pengertian Keputusan Pembelian ........................................... 20
2. Model Perilaku Pembelian ...................................................... 21
3. Proses Keputusan Pembelian .................................................. 21
F. Hubungan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian .. 24
G. Pemetaan Penelitian Terdahulu ................................................... 25
H. Model Konsep dan Hipotesis ...................................................... 26

BAB II METODE PENELITIAN ................................................................ 27


A. Jenis Penelitian ........................................................................... 27
B. Konsep, Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran . 27
1. Konsep ................................................................................... 27
2. Variabel................................................................................... 28
3. Definisi Operasional ............................................................... 28
4. Skala Pengukuran ................................................................... 29
C. Populasi dan Sampel .................................................................. 31
1. Populasi................................................................................... 31
2. Sampel .................................................................................... 31
D. Teknik Penarikan Sampel ........................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32
1. Lokasi Penelitian..................................................................... 32
2. Sumber Data ........................................................................... 32
3. Metode Pengumpulan Data..................................................... 33
4. Instrumen Penelitian ............................................................... 33
F. Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 33
1. Uji Validitas ............................................................................ 34
2. Uji Reliabilitas ........................................................................ 35
G. Analisis Data .............................................................................. 35
1. Analisis Deskriptif .................................................................. 35
2. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 36
3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 39
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 39

x
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................... 39
1.1. Sekilas tentang Giant Hypermarket ................................. 39
1.2. Sekilas tentang Giant Hypermarket, Kota Malang .......... 40
2. Gambaran Umum Responden ................................................. 41
3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ...................... 44
3.1. Hasil Uji Validitas ........................................................... 44
3.2. Hasil Uji Reliabilitas........................................................ 46
B. Analisis Hasil Penelitian.............................................................. 47
1. Analisis Deskrptif ................................................................... 47
1.1. Variabel Exterior (X1) .................................................... 47
1.2. Variabel General Interior (X2) ....................................... 52
1.3. Variabel Store Layout (X3) ............................................. 57
1.4. Variabel Interior Display (X4) ........................................ 62
1.5. Variabel Keputusan Pembelian (Y) ................................. 65
2. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 67
2.1. Uji Multikolinieritas ........................................................ 67
2.2. Uji Normalitas ................................................................. 68
3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 70
3.1. Uji Simultan ..................................................................... 70
3.2. Uji Parsial ........................................................................ 71
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 73

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 77


A. Kesimpulan .................................................................................. 77
B. Saran ............................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 80


LAMPIRAN ....................................................................................................... 82

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel
2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu ............................................................... 25
3.1 Skala Pengukuran Variabel Jawaban Responden ................................... 29
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian....................................................... 30
4.1 Gerai Giant di Indonesia ......................................................................... 40
4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ................................................. 41
4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Strata Pendidikan ............................ 42
4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................................ 42
4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengeluaran per bulan .................... 43
4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Belanja dalam Sebulan ... 44
4.7 Validitas Instrumen ................................................................................. 45
4.8 Reliabilitas Instrumen ............................................................................. 46
4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Exterior (X1) ........................................... 47
4.10 Distribusi Frekuensi Variabel General Interior (X2) .............................. 52
4.11 Distribusi Frekuensi Variabel Store Layout (X3) .................................... 57
4.12 Distribusi Frekuensi Variabel Interior display (X4) ............................... 62
4.13 Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian ............................. 65
4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ...................................................................... 67
4.15 Hasil One Sample Kolmogorov Smirnov Test........................................ 68
4.16 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................................................. 69
4.17 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................................................. 71
4.18 Hasil Uji ANOVA ................................................................................... 71
4.19 Koefisien Regresi .................................................................................... 73

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar
2.1 Model Perilaku Pembeli .......................................................................... 21
2.2 Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian ............................................ 23
2.3 Model Hipotesis ...................................................................................... 26
4.1 Diagram Lingkaran Presentase Indikator-Indikator Exterior ................ 52
4.2 Diagram Lingkaran Presentase Indikator-Indikator General Interior .... 57
4.3 Diagram Lingkaran Presentase Indikator-Indikator Store Layuot .......... 61
4.4 Diagram Lingkaran Presentase Indikator-Indikator Interior Display ..... 65
4.5 Grafik Histogram Uji K-S ....................................................................... 68
4.6 Grafik Normal P-Plot Uji K-S................................................................. 69
4.7 Store Atmosphere (suasana toko) di Giant Hypermarket, Kota Malang . 76

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran
1 Kuesioner Penelitian ............................................................................... 82
2 Nilai Jawaban per Item Penelitian........................................................... 88
3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 92
4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .................................................. 99
5 Distribusi Frekuensi ............................................................................... 104
6 Presentase Indikator Variabel Penelitian ................................................ 113
7 Curriculum Vitae..................................................................................... 114

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk
mampu bertahan hidup. Hal ini merupakan suatu peluang dan tantangan bisnis
bagi setiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Para pengusaha saat ini
secara agresif melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah usahanya, terutama
dalam bidang ritel. Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual
berbagai produk, jasa atau keduanya kepada konsumen untuk keperluan
konsumsi pribadi maupun bersama (Handoyo, 2009). Bisnis ritel modern di
Indonesia yang terus berkembang kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan asing
yang menanamkan modalnya di Indonesia untuk bersaing dalam memperebutkan
pelanggan. Seperti halnya yang terjadi pada industri ritel nasional dimana
perkembangan jumlah ritel modern (toko berkonsep swalayan/self service) di
Indonesia seperti minimarket, supermarket, hypermarket, dan ritel lainnya terus
bertambah. Perkembangan bisnis ritel modern ini dapat ditunjukan pula dari segi
omzet yang masih tumbuh secara nyata yakni dari sekitar Rp 42 triliun pada
tahun 2005, meningkat menjadi sekitar Rp 58 triliun pada tahun 2007 dan tahun
2008 sudah mencapai sekitar Rp 67 triliun (anonymous, 2008).
Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap bisnis ritel modern
perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya dengan cara
memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan
dengan pesaing untuk dapat menarik minat beli konsumen. Menyikapi hal ini,
peritel yang bermain di bisnis ini dituntut untuk selalu melakukan inovasi yang
pada nantinya akan merebut hati konsumennya. Setiap retailer berusaha
menawarkan berbagai rangsangan yang mampu menarik minat konsumen untuk
melakukan pembelian. Oleh karena itu situasi pembelian terutama lingkungan
fisik seperti warna, suara, cahaya, cuaca, dan pengaturan ruang dari orang perlu
diperhatikan retailer, karena adanya lingkungan fisik yang menarik diharapkan
mampu menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Menurut Lamb, Hair,
dan McDaniel (2001:96), para pengecer menggabungkan unsur-unsur bauran

1
2

eceran untuk menciptakan suatu metode tunggal guna menarik pasar sasaran.
Bauran eceran (retailing mix) terdiri dari:
1. Produk (keluasan dan kedalaman keragaman produk)
2. Promosi (Periklanan, publisitas, dan hubungan masyarakat)
3. Tempat / disribusi (lokasi dan jam)
4. Harga
5. Presentasi (tata letak dan suasana)
6. Personalia (pelayanan pelanggan dan penjualan pribadi)
Bauran eceran memegang peranan yang sangat penting di dalam rangkaian
pemasaran, karena berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan
produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-
kesan baik yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen. Konsumen yang
telah mengenal produk perusahaan diharapkan akan memiliki minat untuk
membeli produk tersebut. Store atmosphere (suasana toko) merupakan salah satu
elemen penting dari bauran eceran yang mampu mempengaruhi proses keputusan
pembelian konsumen. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Levy & Weitz
(2001:556) Customer purchasing behavior is also inbfluenced by the store
atmosphere. Dalam keputusan pembeliannya konsumen tidak hanya memberi
respon terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga
memberikan respon terhadap lingkungan pembelian yang menyenangkan bagi
konsumen, sehingga konsumen tersebut memilih toko yang disukai dan
melakukan pembelian. Mengetahui dan memahami suasana toko bukanlah hal
yang mudah karena suasana toko merupakan kombinasi dari hal-hal yang bersifat
emosional.
Desain store atmosphere (suasana toko) ini juga perlu dirumuskan pada
tatanan yang strategis. Dalam perencanaan dan proses perancangan haruslah
memperhatikan elemen strategis lainnya seperti halnya lokasi, pilihan barang dan
positioning atas konsep toko. Perencanaan yang tepat akan hadir nuansa, suasana
dan estetika yang menarik bagi konsumen. Store atmosphere (suasana toko) yang
sesuai dengan hati konsumen diharapkan dapat menarik konsumen untuk
menentukan pilihan toko. Menggiring benak konsumen adalah salah satu tujuan
awal dan selanjutnya pasti bertujuan untuk mendorong hasrat membeli konsumen.
Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa perencanaan dan penciptaan suasana
3

toko yang tepat akan mendorong konsumen untuk melakukan transaksi


pembelian.
Definisi store atmosphere (suasana toko) menurut Utami (2006: 238) adalah
desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan
wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan
untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang.
Berman & Evan (1992:604) membagi elemen-elemen store atmosphere
kedalam empat elemen, yaitu:
1. Exterior
2. General interior
3. Store layout
4. Interior display
Setiap perusahaan selalu berusaha agar sukses dalam memenangkan
persaingan dengan berusaha untuk dapat mencapai tujuan yaitu menciptakan dan
mempertahankan pelanggan. Mempertahankan pelanggan merupakan tantangan
bagi perusahaan yang harus diupayakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Hal tersebut bisa dicapai oleh suatu perusahaan melalui upaya menghasilkan dan
menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen, dimana kegiatan
tersebut sangat tergantung pada perusahaan atau pedagang dengan bermacam
atribut seperti harga, produk, pelayanan maupun lokasi atau tempat yang nyaman
sehingga mempengaruhi keputusan untuk berbelanja.
Penciptaan atmosphere (suasana) yang menyenangkan, menarik, serta bisa
membuat konsumen merasa nyaman ketika berada di dalam toko merupakan salah
satu cara agar bisa menarik konsumen untuk melakukan tindakan pembelian
(Levy & Weitz, 2001:556). Belanja merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi
sebagian orang, karena belanja bukan saja aktivitas jual beli saja. Berbeda dengan
beberapa tahun lalu, sekarang kegiatan belanja bukan hanya sebagai aktivitas rutin
untuk memenuhi barang-barang kebutuhan, tetapi seringkali kegiatan belanja
menjadi hiburan untuk menghilangkan kejenuhan dari aktivitas sehari-hari yang
dilakukan. Seorang konsumen datang ke toko tersebut akan secara langsung
memberikan penilaian atas apa yang dilihat dan dirasakannya. Engel, Blackwell &
Miniard (1994:203) menyebutkan bahwa ada 10 karakteristik toko yang biasa
4

dijadikan pertimbangan proses pembelian, yaitu (1) Lokasi, (2) Sifat dan kualitas
keragaman, (3) Harga, (4) Iklan dan Promosi, (5) Personal Penjualan, (6)
Pelayanan yang diberikan, (7) Atribut fisik toko, (8) Sifat pelanggan toko, (9)
Suasana Toko, dan (10) Pelayanan dan kepuasan sesudah transaksi.
Store atmosphere (suasana toko) sebagai alat komunikasi pemasaran yang
didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen serta sebagai upaya pemahaman perilaku konsumen pada toko ritel
modern dalam rangka merangsang keinginan berbelanja. Perubahan terhadap store
atmosphere (suasana toko) harus selalu dirancang agar tidak membosankan,
langganan tetap setia, dan mengatasi para saingan. Jika konsumen bosan dengan
suasana toko kemungkinan besar mereka akan beralih ke toko lain.
Saat ini jumlah hypermarket dan pasar swalayan di Indonesia telah
berkembang dengan pesat, termasuk di kota Malang. Giant Hypermarket Mall
Olympic Garden adalah salah satu ritel modern yang berada di kota Malang. Giant
Hypermarket adalah salah satu top brand hypermarket di Indonesia yang
merupakan salah satu unit bisnis utama PT. Hero supermarket Tbk. Giant
Hypermarket Mall Olympic Garden merupakan bentuk ritel modern yang sangat
memperhatikan kenyamanan berbelanja bagi konsumen dan pelanggannya. Hal ini
dibuktikan dengan upaya Giant Hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang
memberikan yang terbaik bagi konsumen dan pelanggannya, baik dari segi harga
yang bersaing, kelengkapan produk yang disediakan, lokasi yang strategis,
suasana toko yang nyaman sampai berbagai strategi bisnis yang diterapkan untuk
menarik minat pengunjung untuk datang dan berbelanja.
Berkaitan dengan penjelasan tersebut dan sesuai dengan permasalahan yang
telah diuraikan, maka judul yang dapat diambil adalah Pengaruh Store
Atmosphere (Suasana Toko) Terhadap Keputusan Pembelian (Survai pada
Konsumen yang Berbelanja di Giant Hypermarket, Mall Olympic Garden
Kota Malang) .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
diajukan adalah :
5

1. Apakah variabel store atmosphere (exterior, general interior, store layout,


interior display) secara simultan memberikan pengaruh terhadap
keputusan pembelian?
2. Apakah variabel store atmosphere (exterior, general interior, store layout,
interior display) secara parsial memberikan pengaruh terhadap keputusan
pembelian?
3. Manakah diantara variabel store atmosphere (exterior, general interior,
store layout, interior display) yang berpengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian?

B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh store atmosphere yang
terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan interior display
secara simultan terhadap keputusan pembelian.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh store atmosphere yang
terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan interior display
secara parsial terhadap keputusan pembelian.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh store atmosphere yang
terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan interior display
yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.

C. Kontribusi Penelitian
1. Kontribusi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan di bidang pemasaran khususnya perilaku konsumen
selanjutnya juga dapat dijadikan wacana dan rujukan bagi penelitian
selanjutnya.
2. Kontribusi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi
perusahaan khususnya dalam bisnis ritel modern sehingga dapat digunakan
sebagai bahan masukan untuk pertimbangan dan perencanaan strategis
yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dimasa yang akan
datang.
6

D. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan diperlukan untuk memperjelas dan memahami isi
penelitian ini, adapun susunannya adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan mengenai latar belakang permasalahan,
perumusan masalah, tujuan dan kontribusi penelitian serta sistematika
pembahasan yang dipakai
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini menguraikan dan menjelaskan kajian pustaka yang
digunakan untuk mendukung pembahasan masalah, yaitu Penelitian
terdahulu, ritel, bauran ritel, store atmosphere, keputusan pembelian,
hubungan store atmosphere terhadap keputusan pembelian, pemetaan
penelitian terdahulu, model konsep dan model hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, konsep, variabel, definisi
operasional dan skala pengukuran, populasi dan sampel penelitian,
sumber data dan metode pengumpulan data, variabel dan pengukuran
variabel, serta metode analisis data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai analisis dan pembahasan hasil analisis
penelitian yang meliputi pengujian hipotesis dan pembahasannya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan yang didasarkan hasil pembahasan dan
data yang diperoleh serta alternatif saran-saran perbaikan yang
diharapkan dapat memberi manfaat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan permasalahan ini dapat
dipaparkan sebagai berikut:
1. Erlangga (2007)
Penelitian ini berjudul Pengaruh Store Atmospkere Terhadap Emosi
Pembelanja dan Dampaknya Terhadap Niat Untuk Berkunjung Ulang di Toko
House Of Rotten Apple Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan pengaruh store atmosphere terhadap emosi pembelanja dan
dampaknya terhadap niat untuk berkunjung ulang pada toko House Of Rotten
Apple. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Metode pengambilan
sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive. Jumlah
sampel yang digunakan sebanyak 120.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara
variabel store atmosphere terhadap emosi pembelanja, dan emosi pembelanja
berpengaruh signifikan terhadap niat untuk berkunjung ulang.
2. Goman (2005)
Penelitian yang dilakukan berjudul Analisa Pengaruh Store Atmosphere
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Resto Nine . Penelitian ini
bertujuan mengetahui dan menjelaskan pengaruh secara simultan dan parsial
variabel store atmosphere terhadap keputusan pembelian pada resto Nine.
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah instore dan outstore sebagai variabel
bebas Dan Keputusan Pembelian sebagai variabel terikatnya. Jenis penelitian
yang dilakukan adalah eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang
dipilih adalah seluruh konsumen resto Nine di Surabaya. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi, dan studi kepustakaan.
Analisis data menggunakan analisis regresi, sedangkan kuatnya hubungan
dihitung dengan analisis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instore
maupun outstore resto Nine berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

7
8

baik secara parsial maupun simultan. Variabel instore menunjukkan lebih


dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di resto Nine
dibandingkan variabel outstore.
3. Hadi (2004)
Hadi melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Store Atmosphere
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada China Emporium Factory Outlet
Bandung . Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan store
atmosphere, mempelajari bagaimana tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan
store atmosphere di China Emporium factory outlet dan menganalisis seberapa
besar pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen pada
China Emporium factory outlet.
Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah exterior, interior, store
lLayout, interior display sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai
variabel terikatnya. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode
accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Alat analisa
yang digunakan adalah koefisien Rank Spearman dan koefisien determinasi dan
statistik Uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pernyataan konsumen atas
store atmosphere di China Emporium Factory Outlet adalah sangat baik, dan
tanggapan konsumen menunjukkan bahwa mereka setuju untuk melakukan
pembelian di China Emporium factory outlet, kemudian variabel store atmosphere
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
B. Ritel
1. Pengertian Ritel

Salah satu perantara dalam saluran pemasaran adalah pengecer. Eceran


(retailing) menyediakan banyak jenis dan keragaman barang maupun pelayanan.
Menurut Berman & Ervans (1992:13) mendefinisikan ritel sebagai those business
activities involved in the sale of goods and services to customers for their
personal, family, or household use, yang berarti keseluruhan aktivitas bisnis yang
menyangkut penjualan dan jasa kepada konsumen untuk digunakan oleh mereka
sendiri, keluarga, atau rumah tangganya. Adapun Kotler dalam Foster (2008:35)
mendefinisikan ritel sebagai kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa
9

secara langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan
bisnis. Ritel menurut Maruf (2005:7) adalah kegiatan usaha menjual barang atau
jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga.
Menyimak ketiga definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ritel atau
perdagangan eceran adalah suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada
konsumen akhir dan merupakan mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dan
jasa.
2. Karakteristik Ritel

Menurut Berman & Evan dalam Foster (2008:36) terdapat beberapa


karakteristik khusus ritel yang membedakannya dengan tipe-tipe usaha lain, yaitu:
a. Small Aaverage Sale
Transaksi penjualan eceran yang relatif kecil sehingga pedagang eceran
harus berupaya menekan biaya-biaya yang menyertai penjualan dan
mengeluarkan program-program promosi, serta mendorong penjualan
impulsif.
b. Impulse Purchase
Kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian yang tidak
direncanakan semakin meningkat. Untuk itu para pedagang eceran harus
mengelola display, tata letak toko, etalase, dan sebagainya lebih baik lagi.
c. Popularity of Store
Keberhasilan dari suatu bisnis retailing sangat tergantung dari popularitas
toko atau perusahaan. Walaupun akhir-akhir ini banyak diperkenalkan cara
berbelanja via pos, telepon, intenet atau televisi, namun pada kenyataannya
konsumen tetap mengalir ke toko-toko eceran, hal ini disebabkan oleh
popularitas toko eceran di mata konsumen.

3. Jenis Ritel

Kotler dalam Foster (2008:39-44) membagi tipe-tipe ritel menjadi tiga bagian
besar, yaitu:
a. Store Retailer, dibagi kedalam delapan kategori, yaitu:
1) Toko khusus (speciality store), yaitu suatu toko yang mempunyai lini
produk terbatas tetapi dengan berbagai keragaman dalam hal produk itu.
Contoh: toko olahraga, toko furniture, toko pakaian, dan toko buku.
2) Toko serba ada (department store), yaitu toko serba ada yang memiliki
beberapa lini produk, khususnya pakaian, alat-alat rumah tangga, dan
perlengkapan rumah, dimana setiap lini produk dioperasikan sebagai
sebuah departemen yang terpisah yang dikelola oleh pembeli barang
khusus.
10

3) Pasar swalayan (supermarket), yaitu suatu toko yang cukup besar,


menyediakan mekanan, minuman, kebutuhan rumah tangga, barang-
barang kosmetik, bahkan obat-obatan.
4) Toko kebutuhan sehari-hari (convenience store), yaitu toko kebutuhan
sehari-hari secara relatif merupakan toko yang kecil yang berada pada
dekat wilayah-wilayah pemukiman.
5) Toko super, toko kombinasi, dan pasar hyper (superstore, combination
store, and hypermarket)
(a). Toko super lebih besar daripada pasar swalayan konvensional
dengan ruang jual seluas 35.000 kaki persegi.
(b). Toko kombinasi merupakan diversifikasi dari pasar swalayan
dengan memasuki produk obat-obatan dengan resep, toko ini rata-
rata mempunyai ruang jual 55.000 kaki persegi.
(c). Pasar hyper lebih luas daripada toko gabungan, yaitu 80.000-
220.000 kaki persegi, merupakan kombinasi antara pasar swalayan,
toko diskon, dan prinsip-prinsip pedagang eceran gudang.
6) Toko pemberi potongan harga (discount store), yaitu toko yang menjual
barang-barang standar dengan harga lebih rendah daripada pedagang
konvensional yang menetapkan margin yang lebih rendah dan volume
lebih tinggi.
7) Toko gudang (warehouse store), yaitu toko tanpa embel-embel diskon,
mengurangi operasi pelayanan yang menjual dengan volume tinggi
pada harga rendah.
8) Ruang pamer katalog (catalog showroom), merupakan prinsip-pronsip
katalog dan pemotongan harga terhadap pilihan-pilhan produk yang
banyak dengan penggembungan (mark up) yang tinggi, perputaran
cepat (fast moving), dan bermerek.

b. Non Store Retailer, dibagi empat kategori, yaitu:


1) Penjualan langsung (direct selling), suatu jenis pedagang eceran yang
menggunakan metode langsung ke konsumen dalam memasarkan
barang dagangannya dengan melalui tenaga penjual yang mendatangi
konsumen.
2) Pemasaran langsung (direct marketing), suatu sistem yang menarik
yang menggunakan suatu metode iklan untuk mempengaruhi suatu
respon yang terukur dan atau transaksi pada suatu lokasi.
3) Mesin penjaja otomatis (automatic vending), suatu jenis pedagang
eceran tanpa toko yang menggunakan mesin yang dioperasikan dengan
koin dalam melayani pembeli dimana mesin tersebut beroperasi secara
otomatis.
4) Pelayanan pembelian (buying service), merupakan suatu bentuk
pedagang eceran yang bertindak sebagai agen pembeli untuk kelompok-
kelompok organisasi besar seperti sekolah, rumah sakit, lembaga-
lembaga, dan agen-agen.
c. Retail Organization, dibedakan menjadi lima kategori, yaitu;
1) Rantai perusahaan (corporate chain), adalah dua gerai atau lebih yang
umumnya dimiliki dan diawasi, menjual lini produk yang sama,
11

memiliki pembelian barang dagangan terpusat, dan mungkin


menggunakan motif arsitektur yang seragam.
2) Rantai suka rela dan koperasi pedagang eceran (voluntary chain and
retail cooperative)
(a) Rantai suka rela terdiri dari kelompok pedagang eceran dalam
pembeli besar dan barang dagangan umum.
(b) Koperasi pedagang eceran terdiri dari sekelompok pedagang eceran
yang membentuk sebuah organisasi pembeli terpusat dan
melakukan usaha-usaha promosi bersama.
3) Koperasi konsumen (consumer cooperative), yaitu suatu perusahaan
eceran yang dimiliki oleh pelanggannya sendiri.
4) Organisasi hak guna paten (franchise organization), merupakan sebuah
organisasi kontrak antara franchiser (perusahaan pedagang besar atau
organisasi jasa) dan franchise (masyarakat bisnis mandiri yang membeli
hak untuk memiliki dan menjalankan suatu niat atau lebih dalam sistem
franchise).
5) Konglomerat dagang (merchandising conglomerate), merupakan bentuk
bebas dari perusahaan yang mengkombinasikan beberapa lini pedagang
eceran yang terdiversifikasi dan berbentuk-bentuk dibawah suatu
kepemilikan yang mengintegrasikan fungsi-fungsi distribusi dan proses
manajemen mereka.

4. Fungsi Ritel

Penjualan eceran dapat lebih maju dalam usahanya apabila mau bekerja lebih
baik dibandingkan dengan pesaingnya dalam melayani konsumen. Pelayanan
kepada konsumen harus diutamakan karena merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam menarik konsumen.
Berman & Evan dalam Foster (2008:38) mejelaskan fungsi ritel dalam
distribusi adalah sebagai berikut:
a. Ritel merupakan tahap akhir dalam saluran distribusi yang terdiri dari
usaha-usaha dan orang-orang yang terlibat dalam perpindahan fisik dan
penyerahan kepemilikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
b. Ritel dalam saluran distribusi mempunyai peranan penting sebagai
perantara antara penguasaha manufaktur, pedagang besar, serta pemasok
lain ke konsumen akhir. Para pedagang eceran mengumpulkan berbagai
macam barang dan jasa dari beragam pemasok dan selanjutnya
menawarkannya kepada beberapa konsumen.
c. Fungsi distribusi dari ritel adalah terjalinnya komunikasi dengan
pelanggan mereka, pengusaha manufaktur, dan pedagang besar.
d. Bagi para pengusaha manufaktur dan pemasok yang masih kecil, pedagang
eceran harus dapat menyediakan bantuan yang berguna seperti
transportasi, penyimpanan, periklanan, dan pembeyaran lebih dahulu untuk
barang dagangan.
12

e. Melalui ritel, transaksi para pelanggan dilengkapi dengan pelayanan


pelanggan yang lebih baik seperti pembungkus, pengiriman, dan
pemesanan.

Menurut Davidson, Sweeney, & Stampte dalam Foster (2008:38) fungsi ritel
adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan tersedianya pilihan akan kombinasi sesuai dengan yang
diinginkan oleh konsumen.
b. Memberikan penawaran produk dan jasa pelayanan dalam unit yang cukup
kecil sehingga memungkinkan para konsumen memenuhi kebutuhannya.
c. Menyediakan pertukaran nilai tambah dari produk (ready exchange of
value).
d. Mengadakan transaksi dengan para konsumennya.

C. Bauran Ritel

Untuk mendukung usaha eceran dibutuhkan strategi-strategi yang terpadu,


agar dalam mengambil suatu keputusan tidak menyebabkan kerugian bagi
perusahaan.
Menurut Masson, Mayer, & F. Ezeel dalam Foster (2008:51) bauran
penjualan eceran adalah semua variabel yang dapat digunakan sebagai strategi
pemasaran untuk berkompetisi pada pasar yang dipilih. Menurut Maruf
(2005:114) bauran ritel (retailing mix) terdiri dari:
1. Lokasi
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel
(retail marketing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih
sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis,
meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang
sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya setting/ambience yang
bagus.
2. Produk
Produk-produk yang dijual dalam ritel disebut merchandise. Merchandise
yang akan dijual penting dipilih dengan benar karena merchandise adalah
mesin sukses bagi pengecer. Merchandising adalah kegiatan pengadaan
barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko untuk
disediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga yang sesuai untuk
mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel.
3. Harga
Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara unsur-unsur
dalam bauran pemasaran ritel. Harga adalah satu-satunya unsur dalam
berbagai unsur bauran pemasaran ritel itu yang bakal mendatangkan laba
bagi peritel. Penentuan harga yang tepat akan sangat mendukung
tercapainya tujuan perusahaan.
13

4. Promosi
Image (citra) dibangun dengan program promosi. Program promosi yang
lengkap disebut bauran promosi (promotion mix) yang terdiri atas iklan,
sales promotion, public relations, dan personal selling.
5. Suasana dalam gerai
Suasana atau suasana dalam gerai berperan penting dalam memikat
pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang belanjaan, dan
mengingatkan mereka produk apa yang perlu dimiliki baik untuk
keperluan pribadi maupun untuk keperluan rumah tangga. Tantangan gerai
besar adalah bagaimana mengelola suasana atau suasana dalam toko
sedemikian rupa sehingga tujuan meningkatkan kunjungan pelanggan
tercapai, penjualan bertambah, dan citra positif terbangun.
6. Pelayanan
Pelayanan eceran bertujuan memfasilitasi para pembeli saat mereka
berbelanja di gerai. Hal-hal yang dapat memfasilitasi para pembeli terdiri
atas layanan pelanggan, personal selling, layanan transaksi berupa cara
pembayaran yang mudah, layanan keuangan berupa penjualan dengan
kredit, fasilitas-fasilitas yang disediakan.
7. Customer service
Customer service amat terkait dengan citra gerai dan perusahaan ritel.
Pelayanan yang diberikan oleh perusahaan untuk menangani keluhan dari
pelanggan. Hal ini bermaksud untuk mengikat loyalitas pelanggan agar
pelanggan merasa puas dengan mendapat bantuan informasi dari customer
service.

D. Store Atmosphere

Store atmosphere (suasana toko) merupakan salah satu unsur dari retailing
mix yang juga harus diperhatikan oleh suatu bisnis ritel. Hal ini sangat diperlukan
karena Store atmosphere (suasana toko) merupakan salah satu keunggulan yang
dimiliki setiap toko yang selalu diingat dibenak konsumen. Setiap toko
mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk
berputar-putar di dalamnya. Toko harus membentuk suasana yang terencana
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan pasar sasarannya yang kemudian dapat
menarik konsumen untuk membeli. Dengan adanya store atmosphere (suasana
toko) yang baik, perusahaan dapat menarik konsumen untuk berkunjung dan
melakukan pembelian.
1. Pengertian Store Atmosphere (suasana toko)
Menurut Berman & Evan (1992:462) atmospehere refers to the stores
physical characteristics that are used to develop an image and to draw customers,
yang berarti suasana toko merupakan karakteristik fisik toko yang digunakan
14

untuk membangun kesan dan menarik pelanggan. Sedangkan menurut Levy &
Weitz (2001:576) atmospherics refers to design of an environment via visual
communications, lighting, colours, music, and scent to stimulate customers
perceptual and emotional responses and ultimately to affect their purchase
behavior, yang berarti suasana toko merupakan penciptaan suasana toko melalui
visual, penataan, cahaya, musik dan aroma yang dapat menciptakan lingkungan
pembelian yang nyaman sehingga dapat mempengaruhi persepsi dan emosi
konsumen untuk melakukan pembelian.
Gilbert dalam Foster (2008:61) mendefinisikan store atmosphere merupakan
kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanaka, store atmosphere
dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap perencanaan lingkungan
pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang dapat
menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penciptaan
store atmosphere (suasana toko) merupakan kegiatan merancang lingkungan
pembelian dalam suatu toko dengan menentukan karakteristik toko tersebut
melalui pengaturan dan pemilihan fasilitas fisik toko aktivitas barang dagangan.
Lingkungan pembelian yang terbentuk pada akhirnya menciptakan image dari
toko, kemudian mempengaruhi emosi konsumen untuk melakukan pembelian.
2. Tujuan dan Dampak Store Atmosphere
Menurut Lamb, Hair, & McDaniel (2001:105) tujuan dari store atmosphere
(suasana toko) adalah sebagai berikut:
a. Penampilan eceran toko membantu menentukan citra toko, dan
memposisikan eceran toko dalam benak konsumen.
b. Tata letak toko yang efektif tidak hanya akan menjamin kenyamanan dan
kemudahan, melainkan juga mempunyai pengaruh yang besar pada pola
lalu-lintas pelanggan dan perilaku berbelanja.

Sulaksana (2008) menjelaskan bahawa Store atmosphere (suasana toko)


berusaha untuk mempengaruhi keadaan emosional dalam toko yang mungkin
tidak disadari sepenuhnya oleh konsumen di saat mereka berbelanja. Keadaan
emosional ini biasanya melekat agak lama dan mempengaruhi perilaku dalam
toko secara tidak disadari. Stimuli lingkungan mempengaruhi emosi konsumen,
yang selanjutnya mengarah pada perilaku penghindaran atau perilaku pendekatan.
Perilaku pendekatan berarti pergerakan ke arah lingkungan stimuli, sebaliknya
perilaku penghindaran berarti pergeseran menjauhi berbagai lingkungan dan
15

stimuli pemasaran. Menurut Peter dan Olson (2002:250) terdapat empat jenis
perilaku mendekat atau menjauh berkaitan dengan toko eceran, yaitu:
a. Penghindaran dan pendekatan fisik, yang dapat dikaitkan keinginan
menjadi pelanggan toko pada tingkat mendasar.
b. Pendekatan dan penghindaran eksplanatori, yang dapat dikaitkan dengan
pencarian dan eksposur dalam toko pada suatu penawaran yang lebar atau
sempit
c. Penghindaran dan pendekatan komunikasi, yang dapat dikaitkan pada
ineraksi dengan tenaga penjual serta karyawan.
d. Penghindaran dan pendekatan kierja dan kepuasan, yang dapat dikaitkan
dengan frekuensi berbelanja ulang dan perkuatan jumlah waktu dan uang
yang dibelanjakan di dalam toko.

Dampak dari store atmosphere (suasana toko) terhadap emosi konsumen


ditunjukkan dengan perilaku tertentu, Peter dan Olson (2002:251) menjelaskan
dampak suasana toko yang diungkapkan dengan perilaku tertentu, yaitu:
a. Senang (pleasure), mengacu pada sejauh mana konsumen merasa senang,
suka cita, atau puas di dalam toko. Penentu yang sangat kuat dari perilaku
pendekatan penghindaran di dalam toko, termasuk didalamnya perilaku
berbelanja.
b. Bergairah (arousal), mengacu pada sejauh mana konsumen merasa
meluap-luap, waspada, aktif di dalam toko. Dapat meningkatkan lamanya
waktu yang diluangkan di dalam toko serta keinginan untuk berinteraksi
dengan pramuniaga. Rangsangan yang menyebabkan kegairahan pertama-
tam adalah kenyamanan, pencahayaan yang terang dan music yang
mengalun.
c. Menguasai (dominance), mengacu pada sejauh mana konsumen merasa
dikontrol atau bebas berbuat sesuatu di dalam toko.

3. Elemen Store Atmosphere

Menurut Berman & Evan (1992:463) store atmosphere (suasana toko) terdiri
dari empat elemen sebagai berikut:
a. Exterior
Karakteristik exterior mempunyai pengaruh yang kuat pada toko tersebut,
sehingga harus direncanakan sebaik mungkin. Kombinasi dari exterior ini
dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol
dan mengundang orang untuk masuk ke dalam toko. Elemen-elemen
exterior ini terdiri dari :
1) Storefront (bagian depan toko)
Bagian depan toko meliputi kombinasi dari marquee (papan nama),
pintu masuk dan konstruksi gedung. Storefront harus mencerminkan
keunikan, kemantapan, kekokohan, atau hal-hal lain yang sesuai
dengan citra toko tersebut. Konsumen baru sering menilai toko dari
16

penampilan luarnya terlebih dahulu sehingga exterior merupakan


faktor penting yang dapat mempengaruhi konsumen untuk
mengunjungi toko.
2) Marquee (papan nama)
Marquee adalah suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama
atau logo suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan,
penulisan huruf atau penggunaan lampu neon dan dapat terdiri daari
nama atau logo saja atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi
lainnya. Supaya efektif, marquee harus diletakkan di luar, terlihat
berbeda dan lebih menarik atau mencolok daripada toko lain.
3) Entrances (pintu masuk)
Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat
mengundang konsumen untuk masuk melihat ke dalam toko dan
mengurangi lalu lintas kemacetan keluar masuk konsumen. Pintu
masuk mempunyai tiga masalah utama yang harus diputuskan:
(a). Jumlah pintu masuk, disesuaikan dengan besar kecilnya bangunan
salah satu faktor yang membatasi jumlah pintu masuk adalah
masalah keamanan.
(b). Jenis pintu masuk yang akan digunakan, apakah akan
menggunakan pintu otomatis atau pintu tarik dorong.
(c). Lebar pintu masuk, pintu masuk yang lebar akan menciptakan
suasana dan kesan yang berbeda dibandingkan dengan pintu
masuk yang sempit, kecil, dan berdesak-desakan. Menghindari
kemacetan arus lalu lintas orang yang masuk dan keluar toko.
4) Height and size of building (tinggi dan luasnya bangunan)
Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut, misalnya
tingginya langit-langit toko dapat membuat ruangan seolah-olah
terlihat lebih luas.
5) Uniqueness (keunikan)
Dapat dicapai melalui desain toko yang lain daipada yang lain, seperti
papan nama yang mencolok, etalase yang menarik, tinggi dan ukuran
gedung yang berbeda dari sekitarnya.
6) Surrounding store (lingkungan sekitar)
Citra toko dipengaruhi oleh keadaan lingkungan masyarakat dimana
toko itu berada.
7) Parking (tempat parkir)
Tempat parkir merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen.
Tempat parkir yang luas, aman, gratis dan mempunyai yang dekat
dengan toko akan menciptakan atmosphere yang positif bagi toko.

b. General Interior
Elemen penataan general interior penting karena posisi inilah biasanya
pengambilan keputusan untuk membeli diambil sehingga akan
mempengaruhi jumlah penjualan. Penataan yang baik yaitu yang dapat
menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah
mengamati, memeriksa, dan memilih barang-barang itu dan akhirnya
melakukan pembelian. Ketika konsumen masuk ke dalam toko, ada
banyak hal yang akan mempengaruhi persepsi mereka pada toko tersebut.
17

Elemen-elemen general interior terdiri dari:


1) Flooring (tata letak toko)
Penentuan jenis lantai (kayu, keramik, karpet) ukuran, desain, dan
warna lantai penting karena konsumen dapat mengembangkan persepsi
mereka berdasarkan apa yang mereka lihat.
2) Colors and lighting (pewarnaan dan pencahayaan)
Warna dan tata cahaya dapat memberikan image pada pelanggan.
Warna cerah dan terang akan memberikan image berbeda dengan warna
lembut dan kurang terang. Tata cahaya bisa memberikan dampak
langsung maupun tidak langsung. Tata cahaya yang baik mempunyai
kualitas dan warna yang dapat membuat produk-produk yang
ditawarkan terlihat lebih menarik, terlihat berbeda bila dibandingkan
dengan keadaan yang sebenarnya.
3) Fixtures
Memilih peralatan penunjang dan cara penyusunan barang harus
dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai dengan keinginan
karena barang-barang tersebut berbeda bentuk, karakter, maupun
harganya, sehingga penempatannya berbeda.
4) Temperature
Pengelola toko harus mengatur suhu udara, agar udara di dalam ruangan
jangan terlalu panas atau dingin. Suhu udara juga berpengaruh pada
kenyamanan konsumen. Konsumen cenderung tidak nyaman dengan
ruangan panas dibandingkan dengan toko dengan suhu ruangan dingin.
Sehingga image toko juga dipengaruhi dengan penggunaan AC baik
sentral maupun unit, kipas angin, dan jendela terbuka.
5) Width of aisies
Jarak antara rak barang harus diatur sedemikian rupa agar cukup lebar
dan membuat konsumen merasa nyaman dan betah tinggal di toko.
6) Dead areas
Dead area merupakan ruangan di dalam toko dimana display yang
normal tidak bisa diterapkan karena akan terasa janggal, misalnya pintu
masuk, toilet, dan sudut ruangan. Pengelola harus dapat menerapkan
barang-barang pajangan biasa untuk memperindah ruangan seperti
tanaman atau cermin.
7) Personal
Karyawan yang sopan, ramah, berpenampilan menarik dan mempunyai
pengetahuan yang cukup mengenai produk yang dijual akan
meningkatkan citra perusahaan dan loyalitas konsumen dalam memilih
toko untuk berbelanja.
8) Merchandise
Barang dagangan yang dijual pengecer juga mempengaruhi citra toko.
Pengelola toko harus memutuskan mengenai variasi, warna, ukuran,
kualitas, lebar, dan kedalaman produk yang akan dijual. Pedagang besar
biasanya menjual bermacam-macam barang dagangan, sehingga dapat
meningkatkan keinginan konsumen untuk berbelanja.
18

9) Prices
Label harga juga mempengaruhi persepsi konsumen. Label harga bisa
dicantumkan pada kemasan produk tersebut, pada rak tempat produk
tersebut, dipajang atau kombinasi dari keduannya.
10) Cash register (kasir)
Pengelola toko harus memutuskan dua hal yang berkenaan dengan
kasir. Pertama adalah penentuan jumlah kasir yang memadai agar
konsumen tak terlalu lama antri atau menunggu untuk melakukan
proses pembayaran. Kedua adalah penentuan lokasi kasir, kasir harus
ditempatkan di lokasi yang strategis dan sedapat mungkin menghindari
kemacetan/antrian antara konsumen yang keluar masuk toko.
11) Technology / modernization
Pengelola toko harus dapat melayani konsumen secanggih mungkin.
Misalnya dalam proses pembayaran harus dibuat secanggih mungkin
dan cepat baik pembayaran secara tunai atau menggunakan pembayaran
dengan cara lain seperti kartu kredit atau debet,diskon dan voucher.
12) Cleanliness
Kebersihan dapat menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk
berbelanja di toko. Pengelola toko harus mempunyai rencana yang baik
dalam pemeliharaan kebersihan toko walaupun exterior dan interior
baik apabila tidak dirawat kebersihannya akan menimbulkan penilaian
negatif dari konsumen.
c. Store Layout (penataan toko)
Store layout adalah salah satu elemen penting yang ada dalam faktor
suasana toko, karena dengan melakukan store layout yang benar, seorang
pengusaha ritel mendapatkan perilaku konsumen yang diharapkan. Layout
toko mengundang masuk atau menyebabkan pelanggan menjauhi toko
tersebut ketika konsumen melihat bagian dalam toko melalui jendela atau
pintu masuk. Penataan toko yang baik akan mampu mengundang
konsumen untuk betah berkeliling lebih lama dan membelanjakan uangnya
lebih banyak. Oleh karena itu seorang pengusaha ritel harus dapat
melakukan penataan toko dengan baik dan benar, supaya tujuan konsumen
tercapai.
Elemen-elemen store layout adalah sebagai berikut:
1) Allocation of Floor (alokasi lantai ruangan), dalam suatu toko,
ruangan yang ada harus dialokasikan untuk:
(a). Selling Space (ruangan untuk penjualan)
Area yang digunakan untuk memajang barang dagangan, interaksi
antara karyawan bagian penjualan dengan pelanggan, demonstrasi
dan sebagainya. Alokasi ruangan untuk penjualan memiliki porsi
terbesar dari total ruangan.

(b). Merchandise (ruangan untuk barang dagangan)


Area bukan untuk display yang digunkan untuk persediaan barang
atau gudang. Misalkan pada toko sepatu yang memiliki tempat
untuk penyimpanan barang.
(c). Personnel Space (ruangan untuk karyawan)
19

Area yang digunakan untuk tempat berganti baju seragam, untuk


istirahat, maupun makan siang. Ruangan ini harus mimiliki kontrol
ketat karena hal ini dipengaruhi oleh moral dari karyawan dan
tingkat keimanan karyawan.
(d). Customer Space (ruangan untuk pelanggan)
Area yang dibuat untuk meningkatkan kenyamanan konsumen
seperti toilet, cafe, ruang tunggu, area merokok dan lain-lain.
2) Product Groupings (pengelompokan produk), barang yang dipajang
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
(a). Functional product groupings (pengelompokan produk fungsional)
Pengelompokan barang dagangan berdasarkan penggunaan akhir
yang sama.
(b). Purchase motivation product groupings (pengelompokan produk
berdasarkan motivasi pembelian)
Pengelompokan barang yang menunjukkan sifat konsumen pada
saat membeli yaitu meliputi jumlah yang dibeli, pembelian
dilakukan pada waktu mendadak atau telah direncanakan. Hal ini
menimbulkan dorongan pada konsumen untuk membeli dan
menghabiskan waktu yang lebih banyak dalam berbelanja.
(c). Market segment product groupings (pengelompokan produk
berdasarkan segmen pasar)
Meletakkan barang dagangan sesuai pasar sasaran yang ingin
dicapai.
(d). Storability product groupings (pengelompokan produk berdasarkan
penyimpanan)
Peneglompokan barang dagangan yang memerlukan penanganan
khusus. Supermarket memiliki kulkas dan ruangan bersuhu dingin.
3) Traffic Flow (pola arus lalu lintas), dibagi menjadi dua dasar yaitu:
(a). Straight/gridiron Traffic Flow (arus lalu lintas lurus)
Pengaturan pola lalu lintas yang mengarahkan pelanggan sesuai
gang-gang dan perabot di dalam toko.
(b). Curving/free flow Traffic Flow (arus lalu lintas membelok)
Pengaturan ini memungkinkan pelanggan membentuk pola lalu
lintasnya sendiri.
d. Interior (Point of Purchase) Display
Setiap jenis point of purchase display menyediakan pelanggan informasi,
menambah suasana toko dan melayani promosi. Tujuan utamanya adalah
meningkatkan penjualan dan laba toko tersebut. Interior dispaly terdiri
dari:
1). Assortment display
Menyajikan barang-barang dagangan secara campuran atau
bermacam-macam barang untuk pelanggan. Dengan berbagai macam
barang secara terbuka memberikan kesempatan pada pelanggan untuk
merasakan dan mencoba beberapa produk.
2). Theme-setting display
Display ini menyesuaikan dengan lingkungan/musiman. Pengecer
display tergantung tren maupun even khusus. Seluruh atau beberapa
toko diadaptasi untuk even tertentu, seperti Lebaran Sale atau
20

Chirstmas Sale yang digunakan untuk menarik konsumen. Setiap tema


spesial yang dihadirkan membuat toko lebih menarik perhatian dan
membuat berbelanja lebih menyenangkan.
3). Ensemble display
Display ini cukup popular pada akhir-akhir ini, yaitu dengan
melakukan pengelompokan dan memajang dalam kategori terpisah
(misal bagian kaos kaki, pakaian dalam dan lain-lain), kemudian
secara lengkap dipajang pada suatu tempat, misal dalam satu rak.
4). Rack and cases display
Biasanya digunakan untuk penjual pakaian, perlengkapan rumah dan
lainnya. Rak ini memiliki fungsi utama yaitu untuk memajang dan
meletakkan barang dagangan secara rapi. Case berfungsi untuk
memajang barang yang lebih berat atau besar daripada barang di rak.
5). Posters, signs, and cards display
Tanda-tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang
lokasi barang di dalam toko. Iklan yang dapat mendorong konsumen
untuk berbelanja barang adalah iklan promosi barang baru atau diskon
khusus untuk barang tertentu. Tujuan dari tanda-tanda itu sendiri
untuk meningkatkan penjualan barang melalui informasi yang
diberikan konsumen secara baik dan benar. Daerah belanja yang
kurang diminati biasanya dibuat menarik dengan tampilan tanda-tanda
yang sifatnya komunikatif pada konsumen.

E. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian


Kegiatan pemasaran mempelajari perilaku konsumen merupakan hal yang
sangat penting, hal ini disebabkan konsumen saat ini cenderung lebih cermat dan
rasional dalam membuat suatu keputusan. Dalam melakukan suatu tindakan,
konsumen harus mengambil suatu keputusan yang telah diplih oleh seorang
konsumen dan kemudian dilanjutkan dengan pembelian. Tentunya keputusan yang
diambil sudah melewati proses pemilihan berbagai alternatif yang dianggap paling
baik.
Schiffman & Kanuk dalam Sumarwan (2002:289) mendefinisikan suatu
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki
pilihan alternatif. Adapun Amirullah (2002:62) mendefinisikan keputusan
konsumen adalah suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap
berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang
diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dari kedua
21

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan konsumen


adalah suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian
masalah yang dikumpulkan oleh seorang konsumen, dan mewujudkannya dengan
tindak lanjut yang nyata.

2. Model Perilaku Pembelian


Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan menimbulkan
keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi
dalam kesadaran pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga
munculnya keputusan pembelian konsumen. Salah satu model perilaku pembelian
konsumen yang dikemukakan oleh Kotler (2005:202) pada Gambar 2.1.
Pada Gambar 2.1 di bawah ini terlihat bahwa rangsangan pemasaran dan
rangsangan lainnya mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen sesuai
dengan dengan ciri-ciri dari pembeli itu sendiri. Rangsangan pemasaran dan
rangsangan lain tersebut akan membantu konsumen untuk mengambil keputusan
pembelian berdasarkan pemilihan akan produk, merek, saluran pembelian, waktu
pembelian, dan jumlah yang akan mereka beli.

Tantangan Rangsangan Karakteristik Proses Keputusan Tanggapan


Pemasaran Lain Pembeli Pembeli Pembeli

Produk Ekonomi Budaya Pengenalan masalah Pilihan produk


Harga Teknologi Sosial Pencarian informasi Pilihan Merek
Saluran Politik Pribadi Evaluasi alternatif Pilihan Penyalur
Pemasaran Budaya Psikologi Keputusan pembelian Waktu pembelian
Promosi Perilaku pasca Jumlah pembelian
pembellian

Gambar 2.1 : Model Perilaku Pembeli


Sumber:(Kotler 2005:203)
3. Proses Keputusan Pembelian
Dalam proses keputusan pembelian barang, konsumen seringkali ada lebih
dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Menurut
Tjiptono (1995:23) ada enam peranan yang dapat dilakukan seseorang dalam
kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen, yaitu:
a. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya
keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan menyarankan untuk
membeli sesuatu barang atau jasa.
22

b. Pembawa pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan atau


nasihatnya mempengaruhi keputusan pembelian.
c. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan
pembelian, misalnya apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana
cara membeli, atau di mana membelinya.
d. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian aktual.
e. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan
barang atau jasa yang dibeli.
f. Penilai (evaluator), yaitu orang yang memberikan umpan balik tentang
kemampuan produk yang dipilih dalam memberikan kepuasan.

Setelah mempelajari hal-hal yang mempengaruhi pembeli, pemasar sebaiknya


mempelajari bagaimana konsumen mengambil keputusan dalam membeli.
Kegiatan membeli merupakan suatu rangkaian tindakan fisik yang dilakukan
seseorang dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler (2005:224-229) proses keputusan pembelian terdiri dari lima
tahap, yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian dapat dilihat pada Gambar
2.2.
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan
tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para
pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering
membangkitkan minat akan kategori produk tertentu. Para pemasar kemudian
dapat menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.
b. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Yang menjadi perhatian utama pemasar
adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan
pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian
selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat
kelompok:
1). Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan).
2). Sumber komersial (iklan,wiraniaga,penyalur,kemasan,pajangan)
3). Sumber publik (media masa, organisasi konsumen).
4). Sumber pengalaman (penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk).
Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda-beda
bergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli. Melalui
pengumpulan informasi, konsumen tersebut mempelajari merk-merek yang
bersaing beserta fitur merek tersebut.
c. Evaluasi Alternatif
23

Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model yang


terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang
berorientasi kognitif, yaitu model tersebut menganggap konsumen
membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional. Beberapa
konsep dapat membantu memahami proses evaluasi konsumen. Pertama,
konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-
masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang
berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan itu. Atribut yang diminati oleh pembeli berbeda-beda bergantung
jenis produknya.
d. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat
membentuk niat untuk membeli merk yang paling disukai. Namun, dua faktor
dapat berada diantara niat pembeli dan keputusan pembelian, yaitu:
1). Sikap orang lain
Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain
tersebut dengan konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat
pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga berlaku.
2). Faktor situasi yang tidak terantisipasi
Faktor ini dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Hal ini terjadi
mungkin karena konsumen kehilangan pekerjaan, beberapa pembelian
lain yang lebih mendesak, atau pelayanan toko yang dapat
mengurungkan niat pembelian.
e. Perilaku Pascapembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan
atau ketidakpuasan tertentu.
1). Kepuasan pascapembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan
pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas
produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan,
pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan
puas dan jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.

Perilaku
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Pascapem
Masalah Informasi Alternatif Pembelian belian

Gambar 2.2 : Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian


Sumber: Kotler (2005:224)
2). Tindakan pascapembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi
perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen tersebut puas, ia akan
menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali
produk tersebut.
24

3). Pemakaian dan pembuangan pascapembelian


Jika para konsumen menyimpan produk itu ke dalam lemari untuk
selamanya, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan, dan
kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika para konsumen
tersebut menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan
produk baru akan menurun. Para konsumen dapat juga menemukan
kegunaan baru produk tersebut. Jika para konsumen membuang produk
tertentu, pemasar harus mengetahui cara mereka membuangnya,
terutama jika produk tersebut dapat merusak lingkungan.

F. Hubungan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian


Store atmospehere (suasana toko) yang disesuaikan dengan karakteristik
pribadi seseorang akan menciptakan respon yang berbeda-beda. Dalam proses
keputusan pembelian konsumen tidak hanya memberi respon terhadap barang dan
jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga memberikan respon terhadap
lingkungan pembelian yang diciptakan oleh pengecer. Store atmosphere (suasana
toko) selain dapat mempengaruhi perilaku konsumen juga dapat mempengaruhi
perilaku dan respon psikologis pekerja toko itu sendiri.
Seorang konsumen menentukan jenis toko yang dikunjunginya atau memilih
barang yang akan dibelinya berdasarkan teori pengambilan keputusan konsumen
yang telah dijelaskan sebelumnya. Konsumen mengevaluasi alternatif ritel dan
saluran pemasaran lain agar dapat memenuhi kebutuhannya seperti katalog atau
iklan. Peritel berusaha untuk mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian
suatu barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut Levy & Weitz (2001:556)
mengemukakan bahwa customer purchasing behavior is also influenced by the
store atmosphere yang artinya perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi
oleh suasana toko.
Specifically, retailers would like the store design to attract customes to the
store, enable them to easily locate merchandise of interenst, keep them in the
store for a long time, motivate them to make unplanned, impuls purchases, and
provide them with a satisfying shopping experience (Levy & Weitz, 2001:491).
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa store atmosphere (suasana toko)
bertujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk berkunjung, memudahkan
mereka untuk mencari barang yang dibutuhkan, mempertahankan mereka untuk
berlama-lama berada di dalam toko, memotivasi mereka untuk membuat
25

perencanaan secara mendadak, mempengaruhi mereka untuk melakukan


pembelian, dan memberikan kepuasan dalam berbelanja.
G. Pemetaan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 : Pemetaan Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Metode Penelitian Hasil
1. Erlangga Pengaruh Store a. Menggunakan variabel a. Menunjukkan adanya
(2007) Atmosphere Exterior,General Interior,Store pengaruh yang signifikan
Terhadap Emosi Lay Out, dan Interior Display. antara variabel store
Pembelanja dan b. Jenis penelitian ini adalah atmosphere terhadap
Dampaknya penelitian kuantitatif. emosi pembelanja dan
Terhadap Niat c. Analisis yang digunakan dalam emosi pembelanja
Untuk penelitian ini adalah analisis berpengaruh signifikan
Berkunjung jalur (path analysis). terhadap niat untuk
Ulang di Toko d. Metode pengambilan sampel berkunjung ulang.
House Of Rotten menggunakan non probability
Apple sampling dengan teknik
purposive sampling
2. Goman Analisa a. Variabel dalam penelitian ini a. Menunjukkan bahwa
(2005) Pengaruh Store adalah Instore dan Outstore. variabel instore maupun
Atmosphere b. Jenis penelitian yang dilakukan outstore resto Nine
Terhadap adalah eksplanatori dengan berpengaruh signifikan
Keputusan pendekatan kuantitatif. terhadap keputusan
Pembelian c. Teknik pengumpulan data yang pembelian baik secara
Konsumen Pada digunakan adalah kuisioner, parsial maupun simultan.
Resto Nine dokumentasi, dan studi b. Variabel instore
kepustakaan. menunjukkan lebih
d. Analisis data menggunakan dominan dalam
analisis regresi, sedangkan mempengaruhi keputusan
kuatnya hubungan dihitung pembelian konsumen
dengan analisis korelasi.

3. Hadi Pengaruh Store a. Variabel yang dipakai dalam a. menunjukkan bahwa


(2004) Atmosphere penelitian ini adalah Exterior, pernyataan konsumen atas
Terhadap General Interior, Store Layout, store atmosphere di China
Keputusan Interior Display. Emporium Factory Outlet
Pembelian b. Metode penelitian yang adalah sangat baik, dan
Konsumen Pada digunakan adalah metode tanggapan konsumen
China Emporium deskriptif. menunjukkan bahwa
Factory Outlet c. Aanalisa yang digunakan mereka setuju untuk
Bandung adalah Koefisien Rank melakukan pembelian di
Spearman dan Koefisien China Emporium factory
Determinasi dan statistik Uji T. outlet.
d. Teknik pengambilan sampel b. variabel store atmosphere
dilakukan dengan metode berpengaruh signifikan
accidental sampling dengan terhadap keputusan
jumlah 100 responden. pembelian konsumen.
26

G. Model Konsep dan Hipotesis

1. Model Konsep

Store Keputusan
Atmosphere Pembelian
(X) (Y)

2. Model Hipotesis

Exterior (X1)

General interior (X2) Proses


Keputusan
Pembelian
Store layout (X3) (Y)

Interior display (X4)

Gambar 2.3 : Model Hipotesis

Keterangan :
= Pengaruh simultan
= Pengaruh parsial

Adapun hipotesis penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Store atmosphere (suasana toko) yang terdiri dari exterior, general
interior, store layout, dan interior display berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan pembelian.
b. Store atmosphere (suasana toko) yang terdiri dari exterior, general
interior, store layout, dan interior display secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
c. Store layout berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai maka penelitian ini
temasuk kategori penelitian explanatory (penelitian penjelasan), yaitu dengan
mencari dan mengumpulkan sejumlah data untuk mendapatkan suatu gambaran,
fakta-fakta yang jelas tentang hal-hal, keadaan dan situasi yang ada di dalam
perusahaan. Sesuai dengan tujuan dari jenis penelitian ini maka sasaran utamanya
adalah untuk mengetahui hubungan kausal dan pengaruh antara variabel-variabel.
Hal tersebut didukung oleh pernyataan Singarimbun dan Effendi (Ed, 2006:5)
menjelaskan:
Penelitian explanatory riset apabila data yang sama peneliti menjelaskan
hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis maka
penelitian dinamakan penelitian pengujian hipotesis atau penelitian penjelasan.
Metode riset ini dapat digunakan dengan lebih banyak segi dan lebih luas dari
metode lain dan memberikan informasi yang mutakhir yang bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.

Dengan demikian maka penelitian ini termasuk penelitian survey, yaitu


penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Berdasarkan tujuan penelitian yang
hendak dicapai maka penelitian ini berusaha untuk mencari pengaruh antara store
atmosphere dengan keputusan pembelian.

B. Konsep, Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

1. Konsep
Menurut Singarimbun dan Effendi (Ed, 2006:33) mendefinisikan konsep
sebagai istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak:
kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial. Tujuan konsep ialah untuk menyederhanakan pemikiran dengan jalan
menggabungkan peristiwa-peristiwa (event) di bawah suatu judul yang umum.
Konsep dari penelitian ini ada dua, yaitu store atmosphere dan keputusan
pembelian.

27
28

2. Variabel
Pada hakikatnya proses penelitian itu merupakan langkah dan kegiatan untuk
menguji suatu variabel. Menurut Sugiyono (2007:58) variabel adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (X) terdiri dari :
1) Exterior
2) General interior
3) Store layout
4) Interior display
b. Variabel terikat (Y): Keputusan Pembelian

3. Definisi Operasional
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, maka dalam penelitian ini
variabel yang akan di analisis adalah exterior, general interior, store layout,
interior display serta keputusan pembelian.
a. Store Atmosphere (X)
Penciptaan suasana toko melalui visual, penataan, cahaya, musik dan aroma
yang dapat menciptakan lingkungan pembelian yang nyaman sehingga dapat
mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen untuk melakukan pembelian.
Dengan variabel-variabel sebagai berikut:
1) Exterior
Merupakan bagian toko yang termuka. Karakter exterior toko memiliki
pengaruh yang besar pada store image dan harus direncanakan secara
matang. Termasuk di dalamnya adalah papan penunjuk, pintu masuk, efek
pencahayaan,tempat parkir dan material konstruksi.
2) General interior
Berbagai motif konsumen memasuki toko. Hendaknya memperoleh kesan
yang menyenangkan. Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan musik
yang diperdengarkan kepada konsumen, warna dinding di dalam toko
dibuat semenarik mungkin, aroma/bau dan udara yang segar di dalam toko,
pramuniaga, kasir dan kebersihan dalam toko.
29

3) Store layout
Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari
peralatan barang dagangan di dalam toko serta fasilitas toko antara
pengaturan lalu-lintas toko, pengelompokkan barang, dan alokasi ruang.
4) Interior display
Interior display (point of purchase) bertujuan untuk memberikan informasi
pada konsumen yang berbelanja, merupakan tambahan untuk memberikan
kesan berbeda pada store atmosphere dan berfungsi sebagai alat promosi.
Yang termasuk interior display ialah: poster, tanda petunjuk lokasi,
display barang-barang pada hari-hari khusus seperti lebaran dan tahun
baru.
b. Keputusan Pembelian (Y)
Suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai
alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

4. Skala Pengukuran
Skala yang digunakan dalam mengukur masing-masing indikator variabel
adalah skala Likert, Singarimbun dan Effendi (Ed, 2006:111) menyebutkan
bahwa:

Tabel 3.1 : Skala Pengukuran Variabel Jawaban Responden

Alternatif Jawaban Makna Jawaban


A diberi skor 5 Sangat Tinggi Sangat Setuju

B diberi skor 4 Tinggi Setuju

C diberi skor 3 Sedang Kurang

D diberi skor 2 Rendah Tidak Setuju

E diberi skor 1 Sangat Rendah Sangat Tidak Setuju


30

Skala likert salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan
skor adalah dengan menggunakan skala likert. Cara pengukurannya adalah
dengan menghadapkan seseorang responden dengan sebuah pertanyaan dan
kemudian diminta untuk memberikan jawaban sangat setuju, setuju, ragu-
ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju, jawaban ini diberikan skor 1
sampai 5.

Tabel 3.2 : Operasionalisasi Variabel Penelitian

Konsep Variabel Indikator Item


Store Exterior Papan nama toko a. Ukuran papan nama toko yang sesuai
Atmosphere (X1) b. Penempatan papan nama toko yang
(X) mudah terlihat
c. Tekstur papan nama toko yang unik
Pintu masuk toko a. Penempatan pintu masuk yang tepat.
b. Ukuran pintu masuk yang lebar
Tempat parkir a. Jarak tempat parkir dengan toko yang
dekat
b. Tempat parkir yang disediakan cukup luas
c. Kemanan tempat parkir yang terjamin
General Warna dan a. Pencahayaan dalam toko yang terang
interior Pencahayaan b. Pemilihan warna dinding yang menarik
(X2) Wiraniaga a. Penampilan wiraniaga rapi
b. Pelayanan wiraniaga yang ramah
Kasir a. Penempatan lokasi kasir yang strategis
b. Jumlah kasir yang memadai
Kebersihan a. Kondisi toko yang selalu bersih
b. Aroma/bau dalam toko yang wangi
Store Lalu lintas toko a. Pengaturan gang dalam toko yang teratur
layout (X3) b. Jarak antar rak yang lebar
Pengelompokkan a. Pengelompokkan produk-produk sesuai
produk jenisnya
b. Penataan produk sejenis yang unik
Alokasi ruang a. Area penjualan yang luas
b. Tersediannya gudang untuk tempat
persediaan barang
c. Tersediannya tempat penitipan barang
Interior Tanda petunjuk, a. Tanda penunjuk lokasi produk yang
display poster dan terlihat jelas
(X4) gambar b. Papan promosi yang terlihat jelas
Rak dispaly a. Kerapian penataan barang pada rak
(pajangan) b. Penataan produk dalam rak yang unik
Keputusan Proses Keputusan a. Kelengkapan barang dalam toko
Pembelian Keputusan pembelian b. Lokasi toko strategis
(Y) Pembelian c. Desain store atmosphere yang nyaman
31

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Menurut Sugiyono (2007:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh penelti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Suatu penelitian memerlukan populasi dari suatu obyek untuk
memperoleh suatu data. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah
konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden Kota Malang.

2. Sampel
Menurut Sugiyono (2007:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Dikarenakan penelitian ini
jumlah populasinya tidak bisa diketahui secara pasti dan adanya keterbatasan
waktu, tenaga, dan biaya, oleh karena itu digunakan sampel yang dianggap dapat
mewakili populasi. Batasan jumlah sampel yang diambil dari seluruh populasi
adalah sebanyak lima sampai dengan sepuluh kali jumlah indikator dari variabel
bebas yang diteliti (Santosa dalam Riana, 2008:189). Jadi, atas dasar kriteria
tersebut di atas dapat ditentukan jumlah sampel yang diambil adalah:
n = 6 x I = 6 x 12 = 72
Keterangan:
n = Ukuran sampel
I = Jumlah indikator variabel bebas yang diteliti
Malhotra dalam Muchsin (2002:11) menyebutkan bahwa untuk menentukan
jumlah sampel dapat ditentukan yaitu minimal empat atau lima kali jumlah
variabel atau atribut yang ditentukan. Karena jumlah variabel yang diteliti dalam
penelitian ini sebanyak 5, sehingga sampel minimum yang dapat diambil adalah
20 atau 25, oleh karena itu sampel yang telah ditetapkan dalam penelitian ini
sebanyak 72 responden dianggap sudah mewakili.
32

3. Teknik Penarikan Sampel


Penarikan Sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode
non probability sampling dengan teknik accidental sampling. Dalam Sugiyono
(2007:122) accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data. Teknik ini dipilih karena konsumen pada Giant hypermarket
, Mall Olympic Garden Kota Malang tidak selalu mudah ditemui untuk kemudian
dimintai informasi serta tidak diketahui dengan pasti jumlah konsumen di Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian tersebut dilaksanakan.
Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan pada Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden Kota Malang. Alasan pemilihan lokasi ini karena lokasi tersebut tergolong
ritel modern yang lengkap variansi produknya dan ditawarkan dalam berbagai
kategori produk, ukuran produk, variasi merk produk, dan juga kelengkapan dan
kenyamanan suasana toko yang membuat pelanggan nyaman dalam berbelanja.
Giant hypermarket juga merupakan salah satu top brand hypermarket di
Indonesia.

2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati,
dicatat, untuk pertama kalinya. Dalam penelitian ini, peneliti mempergunakan
data primer berupa data yang diambil dari hasil jawaban kuesioner responden
yang menjadi sampel dari penelitian ini. Data ini diperoleh dari konsumen
yang melakukan aktivitas pembelian pada Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden Kota Malang saat penelitian dilakukan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian dapat
33

berupa dokumen-dokumen perusahaan, internet website, jurnal-jurnal, media


cetak, buku-buku yang dapat digunakan sebagai data untuk mendukung
kegiatan penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data


Kegiatan pengumpulan data merupakan usaha secara operasional dalam
melaksanakan penelitian yang dapat memberikan pengaruh positif bagi
pelasksanaan analisa dan interpretasi data. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang relevan dengan
permasalahan penelitian adalah:
a. Kuesioner
Teknik pengambilan data dengan cara menyebarkan angket atau daftar
pertanyaan yang telah disusun kepada responden. Metode ini dilakukan untuk
memperoleh data primer yaitu dengan cara meminta responden mengisi
kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang disusun kepada konsumen
yang berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang.
Kuesioner ini disebarkan kepada 72 responden.
b. Dokumentasi
Mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang ada pada perusahaan yang
berhubungan dengan kegiatan penelitian.

4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data di lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Kuesioner
Yaitu daftar pertanyaan yang diberikan pada responden untuk diisi sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian.
b. Dokumentasi
Yaitu daftar panduan yang akan ditanyakan kepada perusahaan untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian.
34

E. Validitas dan Reliabilitas


Data mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi suatu penelitian,
karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai
alat untuk membuktikan hipotesis. Oleh karena itu, data dalam suatu penelitian
dapat dikumpulkan dengan suatu instrumen. Instrumen yang dipakai dalam
mengumpulkan data haruslah memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas
dan reliabilitas.

1. Uji Validitas
Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (Ed, 2006 : 122) mengungkapkan:
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukuran itu mengukur apa yang
ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat suatu benda, maka dia harus
menggunakan timbangan. Timbangan alat pengukur yang valid bila dipakai
untuk mengukur berat. Tetapi timbangan, bukanlah alat pengukur yang valid
bilamana digunakan untuk mengukur panjang.

Dari jawaban yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan korelasi


product moment, dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006 :
274):
n XY ( X)( Y)
r
N X 2

( X) 2 N Y 2 ( Y) 2
Dimana:
r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat
n = Banyaknya sampel
X = Skor tiap item
Y = Skor total variabel
Setelah nilai r diperoleh, selanjutnya membandingkan antara hasil nilai r
perhitungan dengan tabel nilai kritis r pada taraf signifikan ( = 0,05). Apabila r
hitung yang diperoleh berada diatas nilai kritis berarti alat ukur yang digunakan
telah valid. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan komputer
dengan bantuan program SPSS for Windows Release 16.0.
Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Simamora,
2004: 172). Ghozali (2009:49) menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan
valid jika koefisien r hasil > r tabel dan nilai positif, sebaliknya jka r hasil < r tabel
dan nilai negatif maka variabel dinyatakan tidak valid.
35

2. Uji Reliabilitas
Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (Ed, 2006:140) mengemukakan
bahwa reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha
(Simamora, 2002 : 53) sebagai berikut:

k b
2

r11 1
k 1 2

Dimana:

x 2

x 2

N

N

r11 = Reliabilitas instrumen


k = Banyaknya butir pertanyan
b 2 = Jumlah varians butir
t 2
= Varians total
Menurut Malhotra dalam Singarimbun dan Effendi (Ed, 2006:32) suatu
instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai alpha lebih besar atau sama
dengan 0,60. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan komputer
dengan bantuan program SPSS for Windows Release 16.0.

F. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis
data tersebut sesuai dengan metode yang ada, agar data mentah tersebut dapat
dipahami sekaligus menjawab permasalahan yang dikemukakan selanjutnya.
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dalam
analisisnya digunakan:

1. Analisis Deskriptif
Analisis yang digunakan untuk memberikan uraian dan penafsiran terhadap
karakteristik lokasi penelitian, responden yang diteliti dan distribusi item dari
masing-masing variabel penelitian. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian
diedit dan ditabulasikan ke dalam tabel, setelah itu dilakukan pembahasan secara
36

deskriptif dengan pemberian angka baik dalam responden maupun dalam angka
presentase.

2. Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis ini merupakan suatu proses untuk mengukur pengaruh dari sebuah
variabel bebas (store atmosphere) terhadap satu variabel terikat (keputusan
pembelian). Sedangkan rumus yang digunakan dalam Sugiyono (2007:277)
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana :
Y = Variabel terikat (keputusan pembelian)
X1 = Variabel exterior
X2 = Variabel general interior
X3 = Variabel store layout
X4 = variabel interior display
a = Bilangan konstanta
b1, b2, b3,b4 = Koefisien regresi
e = Residual atau predictor error
Untuk mengetahui besarnya b1, b2 , b3, dan b4 dicari dengan menggunakan
program SPSS for Windows Release 16.0. Regresi berganda memiliki beberapa
asumsi klasik yang harus dipenuhi agar dapat menghasilkan estimator linier yang
akurat dan mendekati atau sama dengan kenyataan. Asumsi-asumsi dasar tersebut
dikenal dengan sebutan asumsi klasik. Pengujian asumsi ini terdiri dari beberapa
asumsi yang meliputi uji normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, dan
heterokesdasitas (Gujarati dalam Ghozali, 2009:86).

3. Pengujian Hipotesis
a. Uji F (Uji Simultan)
Peneliti menggunkaan uji F untuk menguji pengaruh jenis variabel
independen (store atmosphere) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian)
dengan hipotesis statistik yang digunakan adalah:
- Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, maka tidak ada pengaruh secara simultan antara
variabel bebas yang terdiri dari exterior (X1), general interior (X2), store
layout (X3), interior display (X4) terhadap keputusan pembelian (Y).
37

- Ha : minimal salah satu koefisien b1 0 (i =1,2,3,4), maka terdapat pengaruh


secara simultan antara variabel bebas yang terdiri dari exterior (X1), general
interior (X2), store layout (X3), interior display (X4) terhadap keputusan
pembelian (Y).
Uji F ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas secara
simultan terhadap variabel terikat. Uji F ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
R2 / k
F

1 R2 / N k 1 (Puspasari, 2007:97)
Dimana:
F = F hitung
R2 = Koefisien determinasi korelasi berganda
K = Jumlah variabel bebas
N = Jumlah sampel
Apabila hasil perhitungan menunjukkan:
- F hitung 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima yang berarti secara bersama
variabel store atmosphere (suasana toko) yang terdiri dari exterior, general
interior, store layout, dan interior display memiliki hubungan yang
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
- F hitung > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak yang berarti secara bersama
variabel store atmosphere (suasana toko) yang terdiri dari exterior, general
interior, store layout, dan interior display memiliki hubungan yang tidak
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

b. Uji t (Uji Parsial)


Untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh secara signifikan
atau tidak maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
b
t
Sb (Puspasari, 2007:97)

Keterangan:
t = Nilai t
Sb = Standard error of true regression coefficient
b = Koefisien regresi linier
38

Hipotesis statistiknya dirumuskan:


- Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, maka tidak ada pengaruh secara parsial antara
variabel bebas yang terdiri dari exterior (X1), general interior (X2), store
layout (X3), interior display (X4) terhadap keputusan pembelian (Y).
- Ha : minimal salah satu koefisien b1 0 (i =1,2,3,4), maka terdapat pengaruh
secara parsial antara variabel bebas yang terdiri dari exterior (X1), general
interior (X2), store layout (X3), interior display (X4) terhadap keputusan
pembelian (Y).
Apabila hasil perhitungan menunjukkan:
- t hitung 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima yang berarti secara parsial variabel
store atmosphere (suasana toko) yang terdiri dari exterior, general interior,
store layout, dan interior display memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian.
- t hitung > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak yang berarti secara parsial variabel
store atmosphere (suasana toko) yang terdiri dari exterior, general interior,
store layout, dan interior display memiliki hubungan yang tidak signifikan
terhadap variabel keputusan pembelian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1.1. Sekilas tentang Giant Hypermarket
Giant pada mulanya (sekitar tahun 1944) adalah sebuah toko bahan makanan
sederhana yang didirikan oleh Teng Meng Chun (Teng Family) di pinggiran kota
Kuala Lumpur, Malaysia. Misi yang ditetapkan oleh Teng Family dalam
menjalankan roda usaha Giant adalah menawarkan berbagai macam produk
makanan dengan harga yang termurah. Misi tersebutlah yang kemudian
mengantarkan Giant menjadi salah satu toko dengan reputasi tinggi di mata
pelanggannya. Pada 1988, Giant memutuskan untuk melakukan merger dengan
Dairy Farm International (DFI). DFI merupakan salah satu anggota dari Jardine
Matheson Group, dari merger inilah Giant hypermarket terbentuk. Berbagai
macam prestasi telah dicapai Giant hypermarket setelah merger tersebut,
diantaranya adalah keberhasilan Giant hypermarket menjadi pemimpin sektor ritel
modern di kawasan Malaysia. Kemampuan Giant dalam memberikan tawaran
harga yang termurah secara berkelanjutan merupakan salah satu sebab suksesnya
ritel ini.
Giant hypermarket mulai beroperasi sejak 2 Agustus 2002 di Indonesia yang
merupakan salah satu unit bisnis utama PT. Hero supermarket, Tbk., bersama
dengan Hero supermarket, Giant supermarket, Apotik Guardian, Starmart
Minimart, Shop In, dan Mitra Toko Diskon. Bisnis pendukung lain yang
dijalankan oleh PT. Hero Supermarket , Tbk. adalah Central Fresh Food dan
Distribution Guardian. PT. Hero Supermarket , Tbk sebagai perseroan besar selalu
serius terhadap tanggung jawab sosial. Program kerjasama dengan bisnis kecil,
koperasi dan petani sudah dimulai sejak tahun 1980. Giant hypermarket
memperuntukkan sebagian dari area penjualannya untuk Usaha Kecil/Menengah
(UKM) yang telah menjadi bagian kesatuan dari gerai Giant. Jumlah gerai Giant
di Indonesia baik yang berbentuk hypermarket ataupun supermarket kurang lebih
telah mencapai 24 gerai sebagaimana terlihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

39
40

Tabel 4.1 : Gerai Giant di Indonesia


No. Giant Hypermarket No. Giant Supermarket
1. Giant Maspion Surabaya 1. Giant Villa Melati Mas
2. Giant Mega Bekasi 2. Giant Cimanggis
3. Giant Hyperpoint Bandung 3. Giant Plaza Semanggi
4. Giant Point Square 4. Giant Pondok Gede
5. Giant Kalibata 5. Giant Cileduk
6. Giant Depok 6. Giant Bandung Supermall
7. Giant Ujung Menteng 7. Giant Pondok Chandra Sidoarjo
8. Giant Bogor 8. Giant Suncity Sidoarjo
9. Giant Tambun 9. Giant Lindetiwes
10. Giant Yasmin 10. Giant Purwakarta
11. Giant MOG, Malang 11. Giant Pulosari Malang
12. Giant Probolinggo 12. Giant Mayjen Sungkono
Surabaya
Sumber : Data primer, 2010
Departement di Giant terbagi atas empat bagian, yaitu :
Fresh Food yang terdiri dari meat and chicken, vegetable, seafood, ready
to eat, dairy frozen dan bakery
Grocery yang terdiri dari grocery 1,2,3,4
GMS yang terditi dari ladies, gents, home furnishing, childern,
Footware,toys,electrical, dan housewold
Sales Support yang terdiri atas frontddesk, receivivng, IT, check out,
customer relation, wholesales, dan marketing.
1.2. Sekilas tentang Giant Hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang
Giant Hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang, berada di kawasan
(bagian barat) Stadion Gajayana Malang dengan alamat di Jl.Kawi, Malang. Giant
hypermarket terletak di lantai 1 dan 2. Pada lantai 1 terdapat 5 kasir dengan
sebuah tempat penitipan barang dan penukaran hadiah. Bagian (lantai 1) tersebut
juga menjual berbagai macam fresh food seperti sayuran segar, makanan laut,
daging segar, kebutuhan pokok mulai beras, minyak goreng, mie instant, snack,
minuman dan peralatan toilet seperti tisu WC, sikat kamar mandi, obat pengharum
kamar mandi dan lain sebagainya. Giant hypermarket, Mall Olympic Garden pada
lantai 2 terdiri atas beberapa kasir dengan sebuah penitipan barang dan penukaran
hadiah. Bagian ini menyajikan berbagai macam produk perawatan kecantikan,
elektronik, garmen, produk untuk bayi, mainan, produk-produk kewanitaan, dan
life music. Dibandingkan dengan lantai 2, lantai 1 Giant hypermarket, Mall
41

Olympic Garden Kota Malang, merupakan tempat yang mampu menarik


konsumen lebih banyak untuk menghabiskan waktu dalam berbelanja. Oleh
karena itu khusus pelanggan yang berbelanja di lantai 2 Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden akan memperoleh fasilitas parkir gratis.

2. Gambaran Umum Responden


Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang (dengan jumlah sampel)
sebanyak 72 orang yang diambil dengan menggunakan teknik accidental
sampling. Identitas responden yang didapat dalam penelitian ini meliputi usia
responden, jenis kelamin responden, strata pendidikan responden, pekerjaan
responden, pengeluaran per bulan, dan intensitas berbelanja dalam sebulan yang
dilakukan responden di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang.
Gambaran umum mengenai responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut:
a. Distribusi Usia Responden
Distribusi usia responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2
sebagai berikut:

Tabel 4.2 : Distribusi Responden Berdasarkan Usia


Jumlah
No Usia
Frekuensi Presentase (%)
1 10 20 tahun 6 8,33
2 21 30 tahun 37 51,39
3 31 40 tahun 11 15,28
4 41 tahun 18 25,00
Jumlah 72 100
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2010

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam


penelitian ini berumur 21-30 tahun sebanyak 37 responden (51,39%), disusul
kemudian responden yang berumur lebih dari 40 tahun sebanyak 18
responden(25%). Responden yang berusia 31-40 tahun berjumlah 11 responden
(15,28%), sedangkan responden yang berumur 10-20 tahun sebanyak 6 responden
(8,33%).
42

b. Distribusi Strata Pendidikan Responden


Distribusi tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 : Distribusi Responden Berdasarkan Strata Pendidikan


Jumlah
No Strata Pendidikan
Frekuensi Presentase (%)
1 SMP 1 1,39
2 SMU 20 27,78
3 Diploma 5 6,94
4 S-1 44 61,11
5 S-2 2 2,78
Jumlah 72 100
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2010

Sesuai dengan tampilan pada Tabel 4.3 sebagian besar responden dalam
penelitian ini berpendidikan S-1 berjumlah 44 responden (61,11%), kemudian
disusul dengan responden yang berpendidikan SMU sebanyak 20 responden
(27,78%), dan berturut turut dengan presentase yang relatif kecil yaitu Diploma
dengan jumlah 5 responden (6,94%), responden dengan tingkat pendidikan S-2
sebanyak 2 responden (2,78%), kemudian responden dengan tingkat pendidikan
SMP yang berjumlah 1 responden (1,39%).
c. Distribusi Pekerjaan Responden
Distribusi pekerjaan responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 : Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Jumlah
No Pekerjaan
Frekuensi Presentase (%)
1 Pegawai Negeri Sipil 11 15,28
2 Pegawai Swasta 24 33,33
3 Wiraswasta 20 27,78
4 Lain-lain 17 23,61
Jumlah 72 100
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2010
Sesuai dengan tampilan pada Tabel 4.4 di atas, sebagian besar pekerjaan
responden dalam penelitian ini yang berjumlah 72 responden adalah pegawai
43

swasta yang berjumlah 24 responden (33,33%) yang merupakan pekerjaan yang


terbanyak dalam penelitian ini. Diikuti dengan responden yang pekerjaanya
sebagai wiraswasta sebanyak 20 responden (27,78%), kemudian sebanyak 17
responden (23,61%) dengan pekerjaan lain-lain. Sedangkan responden yang
bekerja sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 11 responden (15,28%).
d. Distribusi Pengeluaran per bulan Responden
Distribusi pengeluaran per bulan responden dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 : Distribusi Responden Berdasarkan Pengeluaran per bulan


Jumlah
No Pengeluaran per bulan
Frekuensi Presentase (%)
1 Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,- 9 12,50
2 Rp. 1.001.000,- s/d Rp. 1.500.000,- 19 26,39
3 Rp. 1.501.000,- s/d Rp. 2.000.000,- 16 22,22
4 Rp. 2.001.000,- s/d Rp. 2.500.000,- 14 19,44
5 > Rp. 2.500.000 14 19,44
Jumlah 72 100
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2010

Berkaitan dengan pengeluaran per bulan responden dapat dilihat pada Tabel
4.5, dari keseluruhan responden yang berjumlah 72 orang, sebanyak 9 responden
(12,5%) dari mereka melakukan pengeluaran antara Rp. 500.000,- s/d Rp.
1.000.000,- per bulan, sedangkan sebanyak 19 responden (26,39%) dengan
pengeluaran terbesar dalam penelitian ini memiliki pengeluaran per bulan antara
Rp. 1.001.000,- s/d Rp. 1.500.000,-. Adapun responden yang lain memiliki
pengeluaran per bulan antara Rp. 1.501.000,- s/d Rp. 2.000.000,- sebanyak 16
responden (22,22%). Kemudian diikuti sebanyak 14 responden (19,44%)
memiliki pengeluaran per bulan Rp. 2.001.000,- s/d Rp. 2.500.000, sementara 14
responden (19,44%) yang lain memiliki pengeluaran per bulan lebih dari Rp.
2.500.000,-.
e. Distribusi Intensitas Belanja dalam Sebulan Responden
Distribusi pengeluaran per bulan responden dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
44

Tabel 4.6 : Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Belanja dalam


Sebulan
Intensitas Belanja dalam Jumlah
No
Sebulan Frekuensi Presentase (%)
1 1 kali 27 37,50
2 2 kali 24 33,33
3 3 kali 9 12,50
4 > 3 kali 5 6,94
5 Tidak selalu 7 9,72
Jumlah 72 100
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2010

Berkaitan dengan intensitas belanja per bulan, sebanyak 27 responden


(37,50%) memilih untuk belanja sekali dalam sebulan di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden Kota Malang. Sebanyak 24 responden (33,33%) berbelanja 2
kali dalam sebulan, kemudian responden yang berbelanja 3 kali dalam sebulan
sebanyak 9 responden (12,50%), sedangkan responden yang berbelanja lebih dari
3 kali sebanyak 5 responden (6,94%) kemudian sebanyak 7 responden (9,72%)
responden menyatakan tidak selalu dalam satu bulan mereka berbelanja di Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang.

3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian


Instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data harus diuji
terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Instrumen yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan data dengan tepat adalah instrumen yang telah lolos dalam
uji validitas dan uji reliabilitas. Berikut ini adalah hasil uji validitas dan
reliabilitas item-item variabel penelitian yang diteliti.

3.1 Hasil Uji validitas


Uji valliditas dilakukan untuk mengukur seberapa akurat suatu alat tes
melakukan fungsi ukurannya. Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur
apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
secara tepat (Simamora, 2004:172). Uji validitas dapat dilakukan dengan
melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total
45

skor konstruk (Ghozali, 2009:50). Hasil validitas penelitian in disajikan pada


Tabel 4.7.

Tabel 4.7 : Validitas Instrumen


Variabel Item Nilai rhitung Nilai rtabel Kesimpulan Ket.
( = 0,05)
Exterior (X1) X1.11 0,706 Valid
X1.12 0,697 Valid
X1.13 0,774 Valid
X1.21 0,603 rhitung > rtabel Valid
0,232
X1.22 0,695 Valid
X1.31 0,730 Valid
X1.32 0,634 Valid
X1.33 0,701 Valid
General X2.11 0,696 Valid
Interior (X2) X2.12 0,678 Valid
X2.21 0,661 Valid
X2.22 0,605 rhitung > rtabel Valid
0,232
X2.31 0,602 Valid
X2.32 0,605 Valid
X2.41 0,624 Valid
X2.42 0,649 Valid
Store Layout X3.11 0,675 Valid
(X3) X3.12 0,695 Valid
X3.21 0,771 Valid
X3.22 0,831 0,232 rhitung > rtabel Valid
X3.31 0,795 Valid
X3.32 0,610 Valid
X3.33 0,739 Valid

Interior X4.11 0,765 Valid


Display (X4) X4.12 0,817 Valid
0,232 rhitung > rtabel
X4.21 0,775 Valid
X4.22 0,742 Valid

Keputusan Y1 0,831 Valid


Pembelian (Y) Y2 0,848 0,232 rhitung > rtabel Valid
Y3 0,765 Valid

Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 3), 2010

Penentuan validitas butir pernyataan dilakukan dengan membandingkan r hitung


dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid (Ghazali,
46

2009:49). Nilai product moment untuk = 0,05 dengan n = 72 adalah 0,232. Hasil
uji validitas sebagaimana disajikan pada Tabel 4.7, diketahui bahwa masing-
masing butir pernyataan dalam penelitian ini memiliki nilai rhitung yang lebih besar
dari nilai rtabel, sehingga seluruh butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

3.2. Hasil Uji Reliabilitas


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keajegan hasil pengukuran
kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan
berulang-ulang kepada kelompok yang sama maka akan menghasilkan data yang
sama. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode one shot
(Ghozali, 2009:46). Pengukuran dalam metode ini hanya dilakukan sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain. (mengukur korelasi
antar jawaban pernyataan).

Tabel 4.8 : Reliabilitas Instrumen


Variabel Alpha Cronbach Keterangan
X1 0,843 Reliabel
X2 0,787 Reliabel
X3 0,853 Reliabel
X4 0,771 Reliabel
Y 0,754 Reliabel
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 3), 2010

Suatu instrument dinyatakan reliabel jika memiliki Alpha Cronbach yang


lebih besar dari 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2009:46). Apabila nilai Alpha <
60% hal ini mengindikasikan ada beberapa responden yang tidak konsisten dalam
menjawab. Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa
reliabilitas yang dicapai oleh masing-masing variabel (baik bebas maupun terikat)
pada penelitian ini lebih besar dari 0,60, sehingga seluruh variabel yang
digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
47

B. Analisis Hasil Penelitian


1. Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan untuk
mendukung analisis kuantitatif dan memberikan gambaran mengenai variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini (yakni exterior, general interior,
store layout, serta interior display) dan keputusan pembelian. Dalam analisis
deskriptif ini akan dikaji bagaimana respon yang diberikan oleh konsumen dari
Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang melalui kuesioner pada
setiap item-item pernyataan yang ada, dimana hasilnya ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dari setiap item-item variabel yang terdiri dari frekuensi
jawaban untuk setiap alternatif jawaban. Variasi tanggapan responden terhadap
pernyataan-pernyataan yang diajukan, dapat dijelaskan sebagi berikut:

1.1 Variabel Exterior (X1)


Gambaran distribusi variabel exterior (X1) berdasarkan pada setiap item yang
digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 : Distribusi Frekuensi Variabel Exterior (X1)


SS S RR TS STS
Item Mean
f % f % f % f % f %
X1.11 10 13,89 45 62,5 14 19,44 2 2,78 0 0,00 3,86
X1.12 6 8,33 32 44,44 28 38,89 6 8,33 0 0,00 3,53
X1.13 7 9,72 45 62,5 16 22,22 4 5,55 0 0,00 3,76
X1.21 4 5,55 33 45,83 31 43,05 4 5,55 0 0,00 3,51
X1.22 13 18,05 50 69,44 9 12,50 0 0,00 0 0,00 4,05
X1.31 11 15,28 40 55,55 17 23,61 4 5,55 0 0,00 3,8
X1.32 8 11,11 49 68,05 15 20,83 0 0,00 0 0,00 3,9
X1.33 14 19,44 49 68,05 7 9,72 2 2,78 0 0,00 4,04
Grand Mean X1 3,81
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 5), 2010

Keterangan :
X1.11 = Pengunjung mudah melihat papan nama Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden karena ukurannya yang besar.
X1.12 = Pengunjung mudah melihat papan nama Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden karena penempatannya yang tepat.
X1.13 = Pengunjung tertarik pada penampilan luar toko Giant hypermarket,
Mall Olympic Garden karena tekstur papan nama yang unik.
48

X1.21 = Penempatan pintu masuk yang tepat di Giant hypermarket, Mall


Olympic Garden memudahkan Pengunjung memasuki toko.
X1.22 = Pengunjung leluasa untuk masuk ke Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden karena pintu masuk yang lebar.
X1.31 = Jarak tempat parkir yang dekat dengan lokasi Giant hypermarket,
Mall Olympic Garden memudahkan Pengunjung yang akan
berbelanja.
X1.32 = Pengunjung berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden karena tempat parkir yang luas.
X1.33 = Pengunjung berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden karena keamanan tempat parkir yang terjamin.
SS = Sangat setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui distribusi frakuensi masing-masing


item dari variabel exterior (X1) pada indikator papan nama toko (X1.1)
menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat untuk item X 1.11
antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada
X1.11 sebanyak 10 orang (13,89%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap
pernyataan pada X1.11 sebanyak 45 orang (62,5%), c) responden yang menyatakan
ragu-ragu terhadap pernyataan pada X1.11 sebanyak 14 orang (19,44%), d)
responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X1.11 sebanyak
2 orang (2,78%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X1.11 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X1.12 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X1.12 sebanyak 6 orang
(8,33%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X1.12
sebanyak 32 orang (44,44%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X1.12 sebanyak 28 orang (38,89%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X1.12 sebanyak 6 orang
(8,33%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X1.12 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X1.13 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X1.13 sebanyak 7 orang
(9,72%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X1.13
49

sebanyak 45 orang (62,5%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap


pernyataan pada X1.13 sebanyak 16 orang (22,22%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X1.13 sebanyak 4 orang
(5,55%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X1.13 sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 3,86 pada item pernyataan X1.11 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika ukuran papan nama Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden yang besar sehingga mudah dilihat oleh
pengunjung. Adapun nilai mean sebesar 3,53 pada item pernyataan X1.12 memiliki
arti bahwa rata-rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika penempatan
papan nama Giant hypermarket, Mall Olympic Garden sudah tepat. Sedangkan
nilai mean sebesar 3,76 pada item pernyataan X1.13 memiliki arti bahwa rata-rata
responden pada umumnya setuju jika mereka tertarik pada penampilan luar toko
Giant hypermarket, Mall Olympic Garden karena tekstur papan nama yang unik.
Secara keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini cenderung setuju
bahwa papan nama toko merupakan salah satu pendorong minat mereka untuk
memasuki toko dan membeli suatu produk. (hal ini didasarkan pada nilai mean
X1.1 {( X1.11+ X1.12+ X1.13)/3} sebesar 3,72).
Distribusi frekuensi dari variabel exterior (X1) pada indikator pintu masuk
toko (X1.2) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat untuk
item X1.21 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan pada X1.21 sebanyak 4 orang (5,55%), b) responden yang menyatakan
setuju terhadap pernyataan pada X1.21 sebanyak 33 orang (45,83%), c) responden
yang menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X1.21 sebanyak 31 orang
(43,05%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada
X1.21 sebanyak 4 orang (5,55%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan pada X1.21 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X1.22 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X1.22 sebanyak 13 orang
(18,05%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X1.21
sebanyak 50 orang (69,44%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X1.22 sebanyak 9 orang (12,50%), d) responden yang menyatakan
50

tidak setuju terhadap pernyataan pada X1.22 sebanyak 0 orang (0%), dan e)
responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada X1.22
sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 3,51 pada item pernyataan X1.21 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika penempatan pintu masuk
Giant hypermarket, Mall Olympic Garden yang tepat memudahkan pengunjung
memasuki toko. Adapun nilai mean sebesar 4,05 pada item pernyataan X1.22
memiliki arti bahwa rata-rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika
ukuran pintu masuk yang lebar pada Giant hypermarket, Mall Olympic Garden
membuat pengunjung leluasa memasuki toko. Secara keseluruhan, rata-rata
responden pada penelitian ini cenderung setuju bahwa pintu masuk toko
merupakan salah satu pendorong minat mereka untuk memasuki toko dan
membeli suatu produk. (hal ini didasarkan pada nilai mean X1.1 {( X1.21+ X1.22/2}
sebesar 3,784).
Distribusi frekuensi dari variabel exterior (X1) pada indikator tempat parkir
(X1.3) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat untuk item
X1.31 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan
pada X1.21 sebanyak 11 orang (15,28%), b) responden yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan pada X1.21 sebanyak 40 orang (55,55%), c) responden yang
menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X1.21 sebanyak 17 orang
(23,61%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada
X1.21 sebanyak 4 orang (5,55%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan pada X1.21 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X1.32 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X1.32 sebanyak 8 orang
(11,11%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X1.21
sebanyak 49 orang (68,05%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X1.32 sebanyak 15 orang (20,83%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X1.32 sebanyak 0 orang (0%),
dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada
X1.32 sebanyak 0 orang (0%).
51

Distribusi frekuensi untuk item X1.33 antara lain: a) responden yang


menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X1.33 sebanyak 14 orang
(19,44%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X1.21
sebanyak 49 orang (68,05%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X1.33 sebanyak 7 orang (9,72%), d) responden yang menyatakan
tidak setuju terhadap pernyataan pada X1.33 sebanyak 2 orang (2,78%), dan e)
responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada X1.33
sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 3,8 pada item pernyataan X1.31 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika jarak tempat parkir yang
dekat dengan lokasi Giant hypermarket, Mall Olympic Garden memudahkan
pengunjung yang akan berbelanja. Adapun nilai mean sebesar 3,9 pada item
pernyataan X1.32 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada umumnya
menyatakan setuju jika tempat parkir yang luas di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden menarik minat Pengunjung untuk berbelanja. Sedangkan nilai
mean sebesar 4,04 pada item pernyataan X1.33 memiliki arti bahwa rata-rata
responden pada umumnya setuju jika keamanan tempat parkir Giant
hypermarkett, Mall Olympic Garden yang terjamin menarik minat Pengunjung
untuk berbelanja. Secara keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini
cenderung setuju bahwa tempat parkir merupakan salah satu pendorong minat
mereka untuk memasuki toko dan membeli suatu produk. (hal ini didasarkan pada
nilai mean X1.1 {( X1.11+ X1.12+ X1.13)/3} sebesar 3,91).
Nilai mean variabel exterior (X1) sebesar 3,81, menunjukkan bahwa rata-rata
responden dalam penelitian ini cenderung setuju dengan variabel exterior menarik
minat mereka untuk melakukan pembelian. Tempat parkir merupakan pendorong
minat responden terbesar untuk melakukan pembelian dengan presentase 38,56%,
disusul kemudian papan nama toko (dengan presentase sebesar 36,6%), dan pintu
masuk toko (dengan presentase sebesar 24,84%).
52

Tempat
Papan
Parkir
Nama
38,56%
Toko
36,60%

Pintu
Masuk
Toko
24,84%

Gambar 4.1 : Diagram Lingkaran Presentase Indikator-Indikator Exterior


Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 6), 2010

1.2 Variabel General Interior (X2)


Gambaran distribusi variabel general interior (X2) berdasarkan pada setiap
item yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 : Distribusi Frekuensi Variabel General Interior (X2)


SS S RR TS STS
Item Mean
f % f % f % f % f %

X2.11 10 13,89 41 56,94 18 25,00 3 4,16 0 0,00 3,8


X2.12 8 11,11 51 70,83 10 13,89 3 4,16 0 0,00 3,89
X2.21 8 11,11 46 63,89 14 19,44 4 5,55 0 0,00 3,8
X2.22 7 9,72 36 50 18 25,00 11 15,28 0 0,00 3,54
X2.31 7 9,72 35 48,61 23 31,94 7 9,72 0 0,00 3,58
X2.32 11 15,28 49 68,05 7 9,72 5 6,94 0 0,00 3,92
X2.41 8 11,11 51 70,83 12 16,67 1 1,39 0 0,00 3,92
X2.42 7 9,72 43 59,72 19 26,39 3 4,16 0 0,00 3,75
Grand Mean X2 3,76
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 5), 2010

Keterangan :
X2.11 = Pengunjung nyaman berbelanja di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden karena pencahayaan yang terang.
X2.12 = Pengunjung nyaman berbelanja di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden karena pemilihan warna dinding yang menarik.
X2.21 = Penampilan pramuniaga Giant hypermarket, Mall Olympic Garden
yang rapi membuat pengunjung nyaman berada di dalam toko.
53

X2.22 = Pengunjung nyaman berbelanja di Giant hypermarket, Mall


Olympic Garden karena pelayanan pramuniaga yang ramah.
X2.31 = Penempatan lokasi kasir di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden memudahkan Pengunjung untuk melakukan transaksi
pembayaran.
X2.32 = Jumlah kasir yang memadai di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden memudahkan Pengunjung untuk melakukan
transaksi pembayaran.
X2.41 = Pengunjung nyaman berbelanja di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden karena kondisi ruangan yang bersih.
X2.42 = Pengunjung betah berada dalam Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden karena kondisi ruangan yang harum.
SS = Sangat setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui distribusi frakuensi masing-masing


item dari variabel general interior (X2) pada indikator warna dan pencahayaan
(X2.1) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat untuk item
X2.11 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan
pada X2.11sebanyak 10 orang (13,89%), b) responden yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan pada X2.11 sebanyak 41orang (56,94%), c) responden yang
menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X2.11 sebanyak 18 orang (25%),
d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X2.11
sebanyak 3 orang (4,16%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan pada X2.11 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X2.12 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X2.12 sebanyak 8 orang
(11,11%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X2.12
sebanyak 51 orang (70,83%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X2.12 sebanyak 10 orang (13,89%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X2.12 sebanyak 3 orang
(4,16%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X2.12 sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 3,8 ada item pernyataan X2.11 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika pencahayaan yang terang
54

pada Giant hypermarket, Mall Olympic Garden membuat pengunjung merasa


nyaman ketika berbelanja. Adapun nilai mean sebesar 3,89 pada item pernyataan
X2.12 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada umumnya menyatakan setuju
jika pemilihan warna dinding yang menarik pada Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden membuat pengunjung merasa nyaman ketika berbelanja. Secara
keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini cenderung setuju bahwa
warna dan pencahayaan merupakan salah satu pendorong minat mereka untuk
melakukan pembelian. (hal ini didasarkan pada nilai mean X2.1 {( X2.11+ X2.12/2}
sebesar 3,85).
Distribusi frekuensi dari variabel general interior (X2) pada indikator
wiraniaga (X2.2) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat
untuk item X2.21 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan pada X2.21 sebanyak 8 orang (11,11%), b) responden yang menyatakan
setuju terhadap pernyataan pada X2.21 sebanyak 46 orang (63,89%), c) responden
yang menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X2.21 sebanyak 14 orang
(19,44%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada
X2.21 sebanyak 4 orang (5,55%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan pada X1.21 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X2.22 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X2.22 sebanyak 7 orang
(9,72%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X2.22
sebanyak 36 orang (50%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X2.22 sebanyak 18 orang (25%), d) responden yang menyatakan
tidak setuju terhadap pernyataan pada X2.22 sebanyak 11 orang (15,28%), dan e)
responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada X2.22
sebanyak 0 orang (0,00%).
Nilai mean sebesar 3,8 pada item pernyataan X2.21 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika penampilan pramuniaga di
Giant hypermarket, Mall Olympic Garden yang rapi membuat pengunjung
nyaman berada di dalam toko. Adapun nilai mean sebesar 3,54 pada item
pernyataan X2.12 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada umumnya
menyatakan setuju jika pelayanan pramuniaga yang ramah di Giant hypermarket,
55

Mall Olympic Garden membuat pengunjung merasa nyaman ketika berbelanja.


Secara keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini cenderung setuju
bahwa wiraniaga merupakan salah satu pendorong minat mereka untuk melakukan
pembelian. (hal ini didasarkan pada nilai mean X2.2 {( X2.21+ X2.22/2} sebesar
3,67).
Distribusi frekuensi dari variabel general interior (X2) pada indikator kasir
(X2.3) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat untuk item
X2.31 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan
pada X2.31 sebanyak 7 orang (9,72%), b) responden yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan pada X2.31 sebanyak 35 orang (48,61%), c) responden yang
menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X2.31 sebanyak 23 orang
(31,94%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada
X2.31 sebanyak 7 orang (9,72%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan pada X2.31 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X2.32 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X2.32 sebanyak 11 orang
(15,28%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X2.32
sebanyak 35 orang (48,61%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X2.32 sebanyak 7 orang (9,72%), d) responden yang menyatakan
tidak setuju terhadap pernyataan pada X2.32 sebanyak 5 orang (6,94%), dan e)
responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada X2.32
sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 3,58 pada item pernyataan X2.31 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika jumlah kasir yang memadai
di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden memudahkan pengunjung
melakukan transaksi pembayaran. Adapun nilai mean sebesar 3,92 pada item
pernyataan X2.32 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada umumnya
menyatakan setuju jika penempatan lokasi kasir di Giant, hypermarket, Mall
Olympic Garden memudahkan pengunjung melakukan transaksi pembayaran.
Secara keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini cenderung setuju
bahwa kasir merupakan salah satu pendorong minat mereka untuk melakukan
56

pembelian. (hal ini didasarkan pada nilai mean X2.3 {( X2.31+ X2.32/2} sebesar
3,75).
Distribusi frekuensi dari variabel general interior (X2) pada indikator
kebersihan (X2.4) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat
untuk item X2.41 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan pada X2.41 sebanyak 8 orang (11,11%), b) responden yang menyatakan
setuju terhadap pernyataan pada X2.41 sebanyak 51 orang (70,83%), c) responden
yang menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X2.41 sebanyak 12 orang
(16,67%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada
X2.41 sebanyak 1 orang (1,39%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan pada X2.41 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X2.42 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X2.42 sebanyak 7 orang
(9,72%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X2.42
sebanyak 43 orang (59,72%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X2.42 sebanyak 19 orang (26,39%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X2.42 sebanyak 3 orang
(4,16%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X2.42 sebanyak 0 orang (0,00%).
Nilai mean sebesar 3,92 pada item pernyataan X2.41 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika kondisi ruangan yang
bersih di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden membuat pengunjung merasa
nyaman ketika berbelanja. Adapun nilai mean sebesar 3,75 pada item pernyataan
X2.42 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada umumnya menyatakan setuju
jika kondisi ruangan yang harum di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden
membuat pengunjung betah berada di dalam toko. Secara keseluruhan, rata-rata
responden pada penelitian ini cenderung setuju bahwa kebersihan merupakan
salah satu pendorong minat mereka untuk melakukan pembelian. (hal ini
didasarkan pada nilai mean X2.4 {( X2.41+ X2.42/2} sebesar 3,84).
Nilai mean variabel general interior (X2) sebesar 3,76, menunjukkan bahwa
rata-rata responden dalam penelitian ini cenderung setuju dengan variabel general
interior menarik minat mereka untuk melakukan pembelian. warna dan
57

pencahayaan merupakan pendorong minat responden terbesar untuk melakukan


pembelian (Gambar 4.2), disusul kemudian Kebersihan (dengan presentase
sebesar 25,38%), Kasir (dengan presentase sebesar 24,83%), dan wiarniaga
(dengan presentase sebesar 24,32%).
Warna dan
Kebersihan Pencahaya
25,38% an
25,47%

Kasir Wiraniaga
24,83% 24,32%

Gambar 4.2 : Diagram Lingkaran Presentase Indikator-Indikator General


Interior
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 6), 2010

1.3 Variabel Store Layout (X3)


Gambaran distribusi variabel store layout (X3) berdasarkan pada setiap item
yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11: Distribusi Frekuensi Variabel Store Layout (X3)
SS S RR TS STS
Item Mean
f % f % f % f % f %
X3.11 7 9,72 53 73,61 11 15,28 1 1,39 0 0,00 3,92
X3.12 11 15,28 47 65,28 13 18,05 1 1,39 0 0,00 3,94
X3.21 17 23,61 45 62,5 7 9,72 3 4,16 0 0,00 4,05
X3.22 14 19,44 42 58,33 14 19,44 2 2,78 0 0,00 3,94
X3.31 15 20,83 43 59,72 10 13,89 4 5,55 0 0,00 3,96
X3.32 14 19,44 42 58,33 13 18,05 3 4,16 0 0,00 3,93
X3.33 14 19,44 4968,05 8 11,11 1 1,39 0 0,00 4,05
Grand Mean X3 3,97
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 5), 2010
Keterangan :
X3.11 = Pengunjung nyaman berbelanja di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden karena penataan gang-gang yang teratur.
X3.12 = Pengunjung leluasa berbelanja di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden karena jarak antar rak yang lebar.
58

X3.21 = Pengelompokan produk yang sejenis pada Giant hypermarket, Mall


Olympic Garden memudahkan Pengunjung mencari produk yang
diinginkan
X3.22 = Penataan produk sejenis yang menarik di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden membuat Pengunjung tertarik untuk melihat
produk tersebut.
X3.31 = Area penjualan yang luas membuat Pengunjung nyaman berbelanja
di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden.
X3.32 = Adanya tempat persediaan barang (gudang) pada Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden tidak mengganggu
Pengunjung untuk berbelanja.
X3.33 = Tersedianya tempat penitipan barang di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden membuat Pengunjung aman berbelanja.
SS = Sangat setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui distribusi frakuensi masing-masing


item dari variabel store layout (X3) pada indikator lalu lintas toko (X3.1)
menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat untuk item X 3.11
antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada
X3.11sebanyak 7 orang (9,72%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap
pernyataan pada X3.11 sebanyak 53 orang (73,61%), c) responden yang
menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X3.11 sebanyak 11 orang
(15,28%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada
X3.11 sebanyak 1orang (1,39%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan pada X3.11 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X3.12antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X3.12 sebanyak 11 orang
(15,28%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X3.12
sebanyak 47 orang (65,28%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X3.12 sebanyak 13 orang (18,05%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X3.12 sebanyak 1 orang
(1,39%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X3.12 sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 3,92 pada item pernyataan X3.11 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika penataan gang-gang yang
59

teratur pada Giant hypermarket, Mall Olympic Garden membuat pengunjung


merasa nyaman ketika berbelanja. Adapun nilai mean sebesar 3,94 pada item
pernyataan X2.12 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada umumnya
menyatakan setuju jika jarak antar rak yang lebar pada Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden membuat pengunjung merasa leluasa ketika berbelanja. Secara
keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini cenderung setuju bahwa lalu
lintas toko merupakan salah satu pendorong minat mereka untuk melakukan
pembelian. (hal ini didasarkan pada nilai mean X3.1 {( X3.11+ X3.12/2} sebesar
3,93).
Distribusi frekuensi dari variabel store layout (X3) pada indikator
pengelompokan produk (X3.2) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti
dapat dilihat untuk item X3.21 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat
setuju terhadap pernyataan pada X3.21 sebanyak 17 orang (23,61%), b) responden
yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X3.21 sebanyak 45 orang
(62,5%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X3.21
sebanyak 7 orang (9,72%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap
pernyataan pada X3.21 sebanyak 3 orang (4,16%), dan e) responden yang
menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada X3.21 sebanyak 0 orang
(0%).
Distribusi frekuensi untuk item X3.22 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X3.22 sebanyak 14 orang
(19,44%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X3.22
sebanyak 42 orang (38,33%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X3.22 sebanyak 14 orang (19,44%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X3.22 sebanyak 2 orang
(2,78%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X3.22 sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 4,05 pada item pernyataan X3.21 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika pengelompokkan produk
yang sejenis di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden memudahkan
Pengunjung mencari produk yang diinginkan Adapun nilai mean sebesar 3,94
pada item pernyataan X3.22 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada
60

umumnya menyatakan setuju jika penataan produk sejenis yang menarik di Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden membuat pengunjung tertarik untuk melihat
produk tersebut. Secara keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini
cenderung setuju bahwa kebersihan merupakan salah satu pendorong minat
mereka untuk melakukan pembelian. (hal ini didasarkan pada nilai mean X3.2 {(
X3.21+ X3.22/2} sebesar 4,00).
Distribusi frekuensi dari variabel store layout (X3) pada indikator alokasi
ruang (X3.3) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat
untuk item X3.31 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan pada X3.31 sebanyak 15 orang (20,83%), b) responden yang
menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X3.31 sebanyak 43 orang (39,72%),
c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X3.31
sebanyak 10 orang (13,89%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap
pernyataan pada X3.31 sebanyak 4 orang (5,55%), dan e) responden yang
menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada X3.31 sebanyak 0 orang
(0%).
Distribusi frekuensi untuk item X3.32 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X3.32 sebanyak 14 orang
(19,44%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X3.32
sebanyak 42 orang (58,33%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X3.32 sebanyak 13 orang (18,05%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X3.32 sebanyak 3 orang
(4,16%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X3.32 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X3.33 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X3.33 sebanyak 14 orang
(19,44%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X3.33
sebanyak 49 orang (68,05%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X3.33 sebanyak 8 orang (11,11%), d) responden yang menyatakan
tidak setuju terhadap pernyataan pada X3.33 sebanyak 1 orang (1,39%), dan e)
responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada X3.33
sebanyak 0 orang (0%).
61

Nilai mean sebesar 3,96 pada item pernyataan X3.31 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika area penjualan yang luas
membuat Pengunjung nyaman berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden. Adapun nilai mean sebesar 3,93 pada item pernyataan X3.32 memiliki arti
bahwa rata-rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika adanya tempat
persediaan barang (gudang) pada Giant hypermarket, Mall Olympic Garden tidak
mengganggu Pengunjung untuk berbelanja. Sedangkan nilai mean sebesar 4,05
pada item pernyataan X3.33 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada
umumnya setuju jika tersedianya tempat penitipan barang di Giant hypermarket,
Mall Olympic Garden membuat Pengunjung aman berbelanja. Secara
keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini cenderung setuju bahwa
alokasi ruang merupakan salah satu pendorong minat mereka untuk melakukan
pembelian. (hal ini didasarkan pada nilai mean X3.3 {( X3.31+ X3.32+ X3.33)/3}
sebesar 3,98).

Gambar 4.3 : Diagram Lingkaran Presentase Indikator-Indikator Store


Layuot
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 6), 2010

Nilai mean variabel store layout (X3) sebesar 3,97, menunjukkan bahwa rata-
rata responden dalam penelitian ini cenderung setuju dengan variabel store layout
menarik minat mereka untuk melakukan pembelian. Alokasi ruang merupakan
pendorong minat responden terbesar untuk melakukan pembelian (Gambar 4.3),
disusul kemudian pengelompokan produk (dengan presentase sebesar 28,77%),
dan lalu lintas toko (dengan presentase sebesar 28,2%).
62

1.4 Variabel Interior Display (X4)


Gambaran distribusi variabel interior display (X4) berdasarkan pada setiap
item yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 : Distribusi Frekuensi Variabel Interior Display (X4)
SS S RR TS STS
Item Mean
f % f % f % f % f %
X4.11 15 20,83 42 58,33 11 15,28 4 5,55 0 0,00 3,94
X4.12 16 22,22 38 52,78 15 20,83 3 4,16 0 0,00 3,93
X4.21 20 27,78 46 63,89 6 8,33 0 0,00 0 0,00 4,19
X4.22 13 18,05 48 66,67 10 13,89 1 1,39 0 0,00 4,01
Grand Mean X4 4,02
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 5), 2010

Keterangan :
X4.11 = Pengunjung Giant hypermarket, Mall Olympic Garden mudah
mencari produk yang diinginkan karena adanya tanda
penunjuk arah lokasi produk yang terlihat jelas.
X4.12 = Pengunjung tertarik berbelanja di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden karena papan promosi (missal: pemotongan
harga produk) yang terlihat jelas.
X4.21 = Penataan produk dalam rak yang menarik membuat Pengunjung
tertarik untuk berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden.
X4.22 = Penataan produk dalam rak yang terlihat rapi memudahkan
Pengunjung berbelanja di di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui distribusi frakuensi masing-masing


item dari variabel interior display (X4) pada indikator tanda petunjuk, poster, dan
gambar (X4.1) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat
untuk item X4.11 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan pada X4.11sebanyak 15 orang (20,83%), b) responden yang
menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X4.11 sebanyak 42 orang (58,33%),
63

c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X4.11


sebanyak 11 orang (15,28%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap
pernyataan pada X4.11 sebanyak 4 orang (5,55%), dan e) responden yang
menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada X4.11 sebanyak 0 orang
(0%).
Distribusi frekuensi untuk item X4.12antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X 4.12 sebanyak 16 orang
(22,22%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X4.12
sebanyak 38 orang (52,78%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X4.12 sebanyak 15 orang (20,83%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X 4.12 sebanyak 3 orang
(4,16%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X4.12 sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 3,94 pada item pernyataan X4.11 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika penataan gang-gang yang
teratur pada Giant hypermarket, Mall Olympic Garden membuat pengunjung
merasa nyaman ketika berbelanja. Adapun nilai mean sebesar 3,93 pada item
pernyataan X4.12 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada umumnya
menyatakan setuju jika jarak antar rak yang lebar pada Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden membuat pengunjung merasa leluasa ketika berbelanja. Secara
keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini cenderung setuju bahwa lalu
lintas toko merupakan salah satu pendorong minat mereka untuk melakukan
pembelian. (hal ini didasarkan pada nilai mean X4.1 {( X4.11+ X4.12/2} sebesar
3,94).
Distribusi frekuensi dari variabel interior display (X4) pada indikator alokasi
ruang (X4.2) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat
untuk item X4.21 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan pada X4.21 sebanyak 20 orang (27,78%), b) responden yang
menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X4.21 sebanyak 46 orang (63,89%),
c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada X4.21
sebanyak 6 orang (8,33%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap
64

pernyataan pada X3.31 sebanyak 0 orang (0%), dan e) responden yang menyatakan
sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada X4.21 sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item X4.22 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada X 4.22 sebanyak 15 orang
(18,05%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada X4.22
sebanyak 48 orang (66,67%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada X4.22 sebanyak 10 orang (13,89%), d) responden yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada X 4.22 sebanyak 1 orang
(1,39%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan pada X4.22 sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 4,19 pada item pernyataan X4.21 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika penataan produk dalam rak
yang menarik membuat Pengunjung tertarik untuk berbelanja di Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden. Adapun nilai mean sebesar 4,01 pada item
pernyataan X4.22 memiliki arti bahwa rata-rata responden pada umumnya
menyatakan setuju jika penataan produk dalam rak yang terlihat rapi memudahkan
Pengunjung berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden. Secara
keseluruhan, rata-rata responden pada penelitian ini cenderung setuju bahwa tanda
petunjuk, poster, dan gambar merupakan salah satu pendorong minat mereka
untuk melakukan pembelian. (hal ini didasarkan pada nilai mean X4.2 {( X4.21+
X4.22/2} sebesar 4,1).
Nilai mean variabel store layout (X3) sebesar 4,02, menunjukkan bahwa rata-
rata responden dalam penelitian ini cenderung setuju dengan variabel store layout
menarik minat mereka untuk melakukan pembelian. Rack display merupakan
pendorong minat responden terbesar untuk melakukan pembelian (Gambar 4.4),
disusul kemudian tanda petunjuk, poster dan gambar (dengan presentase sebesar
48,97%).
65

Tanda
petunjuk,
Rak
poster dan
dispaly
gambar
(pajangan)
48,97%
51,03%

Gambar 4.4 : Diagram Lingkaran Presentase Indikator-Indikator Interior


Display
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 6), 2010

1.4 Variabel Keputusan Pembelian (Y)


Gambaran distribusi variabel keputusan pembelian (Y) berdasarkan pada
setiap item yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 : Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian (Y)
SS S RR TS STS
Item Mean
f % f % f % f % f %

Y1.1 14 19,44 46 63,89 8 11,11 4 5,55 0 0,00 3,97

Y1.2 13 18,05 44 61,11 11 15,28 4 5,55 0 0,00 3,92

Y1.3 21 29,17 44 61,11 4 5,55 3 4,16 0 0,00 4,15

Grand Mean Y 4,01


Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 5), 2010
Keterangan :
Y1.1 = Pengunjung berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden karena produk yang dijual beragam.
Y1.2 = Pengunjung berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden karena lokasi yang strategis
Y1.3 = Pengunjung berbelanja di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden karena suasana toko yang nyaman.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
66

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui distribusi frakuensi masing-masing


item dari variabel proses keputusan pembelian (Y1) pada indikator keputusan
pembelian (Y1) menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti dapat dilihat
untuk item Y1.1 antara lain: a) responden yang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan pada Y1.1 sebanyak 14 orang (19,44%), b) responden yang menyatakan
setuju terhadap pernyataan pada Y1.1 sebanyak 46 orang (63,89%), c) responden
yang menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan pada Y1.1 sebanyak 8 orang
(11,11%), d) responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pada
Y1.1 sebanyak 4 orang (5,55%), dan e) responden yang menyatakan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan pada Y1.1 sebanyak 0orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item Y1.2 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada Y1.2 sebanyak 13 orang
(18,05%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada Y1.2
sebanyak 44 orang (61,11%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada Y1.2 sebanyak 11 orang (15,28%), d) responden yang menyatakan
tidak setuju terhadap pernyataan pada Y1.2 sebanyak 4 orang (5,55%), dan e)
responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada Y1.2
sebanyak 0 orang (0%).
Distribusi frekuensi untuk item Y1.3 antara lain: a) responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pada Y1.3 sebanyak 21 orang
(29,17%), b) responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan pada Y1.3
sebanyak 44 orang (61,11%), c) responden yang menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan pada Y1.3 sebanyak 4 orang (5,55%), d) responden yang menyatakan
tidak setuju terhadap pernyataan pada Y1.3 sebanyak 3 orang (4,16%), dan e)
responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan pada Y1.3
sebanyak 0 orang (0%).
Nilai mean sebesar 3,97 pada item pernyataan Y1.1 memiliki arti bahwa rata-
rata responden pada umumnya menyatakan setuju jika mereka berbelanja di Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden karena produk yang dijual beragam. Adapun
nilai mean sebesar 3,92 pada item pernyataan Y1.2 memiliki arti bahwa rata-rata
responden pada umumnya menyatakan setuju jika mereka berbelanja di Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden karena lokasi yang strategis.. Sedangkan
67

nilai mean sebesar 4,15 pada item pernyataan Y1.3 memiliki arti bahwa rata-rata
responden pada umumnya setuju jika mereka berbelanja di Giant hypermarket,
Mall Olympic Garden karena suasana toko yang nyaman. Secara keseluruhan,
rata-rata responden pada penelitian ini cenderung setuju bahwa suasana toko yang
nyaman merupakan pendorong mereka untuk melakukan pembelian di Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden. (hal ini didasarkan pada nilai mean Y1 {(
Y1.1+ Y1.2+ Y1.3)/3} sebesar 4,01).

2. Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh store
atmosphere terhadap keputusan pembelian. Penggunaan regresi sebagai model
analisis mensyaratkan terpenuhinya beberapa asumsi dasar untuk menghasilkan
penaksir yang tidak bias (koefisien regresi akurat). Pengujian asumsi dalam
penelitian ini terdiri atas uji multikolinieritas dan uji normalitas.

2.1. Uji Multikolinieritas


Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Jika variabel bebas saling berkorelasi,
maka variabel tersebut tidaklah ortogonal (variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebasnya sama dengan nol). Suatu model regresi dinyatakan
multikolinier apabila nilai Tollerance-nya 0,10 atau sama dengan VIF 10
(Ghazali, 2009:96). Hasil uji multikolinieritas pada Tabel 4.14 menunjukkan
bahwa tidak ada gejala multikolinieritas pada model regresi karena seluruh
variabel bebas memiliki nilai VIF < 10 dan nilai Tollerance-nya > 0,10.

Tabel 4.14 : Hasil Uji Multikolinieritas


Collinearity Statistic
No Variabel
Tollerance VIF
1 X1 .514 1.946
2 X2 .555 1.803
3 X3 .523 1.913
4 X4 .652 1.533
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 4), 2010
68

2.2 Uji Normalitas


Tabel 4.15 : Hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

No Hasil Pengujian Nilai


1 Kolmogorov-Smirnov Z .586
2 Asymp.Sig. (2-tailed) .882
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 4), 2010

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,


variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji statistik dan
metode analisis grafik (Tabel 4.15, Gambar 4.5 dan Gambar 4.6). Uji statistik
yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis (Ghozali, 2009:151):

H0 : Data residual berdistribusi normal


Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Gambar 4.5 : Grafik Histogram Uji K-S


Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 4), 2010
69

Gambar 4.6 : Grafik Normal P-Plot Uji K-S


Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 4), 2010

Berdasarkan tampilan grafik histogram dan normal p-plot di atas, dapat


disimpulkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas. Hal ini
dengan uji statistik yang menunjukkan nialai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar
0.586 dan tidak signifikan secara statistik (0,882), sehingga dapat disimpulkan, Ho
diterima yang berarti data residual berdistribusi normal.
Hasil pengujian asumsi klasik secara keseluruhan, menunjukkan bahwa
model regresi layak untuk digunakan, karena persyaratan-persyaratan untuk lolos
uji asumsi klasik dapat dipenuhi. Hasil analisis regresi berganda yang didapat
pada penelitian ini disajikan pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 : Hasil Analisis Regresi Berganda

No Variabel Keterangan Koefisien Regresi thitung Sig.


(B)
1. X1 Exterior .149 3.227 .002
2. X2 General Interior .163 3.594 .001
3. X3 Store Layout .104 2.101 .039
4. X4 Interior Display .153 2.122 .038
5. a Konstanta -2.751 -2.199 .031

Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 4), 2010


70

Bentuk persamaan matematis pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai


berikut:
Y = -2.751+ 0.149X1+ 0.163X2 + 0,104 X3 + 0,153X4
Keterangan : Y = Keputusan Pembelian
X1 = Exterior
X2 = General Interior
X3 = Store Layout
X4 = Interior Display
Persamaan tersebut memiliki arti:
Konstanta sebesar - 2,751 menyatakan bahwa jika variabel bebas dianggap
nol, maka tingkat keputusan pembelian akan menurun sebesar - 2,751 %.
Koefisien regresi X1 sebesar 0.149 menyatakan bahwa setiap kenaikan
exterior sebesar 1% maka akan meningkatkan keputusan pembelian
sebesar 0.149%.
Koefisien regresi X2 sebesar 0,163 menyatakan bahwa setiap kenaikan
general interior sebesar 1% maka akan meningkatkan keputusan
pembelian sebesar 0,163%.
Koefisien regresi X3 sebesar 0,104 menyatakan bahwa setiap kenaikan
store layout sebesar 1% maka akan meningkatkan keputusan pembelian
sebesar 0,104%.
Koefisien regresi X4 sebesar 0,153 menyatakan bahwa setiap kenaikan
interior display sebesar 1% maka akan meningkatkan keputusan
pembelian sebesar 0,153%.

3. Pengujian Hipotesis
3.1. Uji Simultan
Hipotesis pertama dalam penelitian ini dinyatakan store atmosphere
(suasana toko) yang terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan
interior display berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian.
Besarnya kontribusi variabel exterior (X1), general interior (X2), store layout
(X3), dan interior display (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) ditunjukkan
dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0,662 atau 66,2% (Tabel 4.18). Variabel
exterior (X1), general interior (X2), store layout (X3), dan interior display (X4)
berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) yang ditunjukkan oleh nilai Fhitung
71

sebesar 35,804 dengan probabilitas 0,000, karena probabilitas jauh lebih kecil dari
0,05 dan nilai Fhitung > Ftabel (2,509) sehingga Ho ditolak. Angka tersebut
menunjukkan bahwa variabel exterior (X1), general interior (X2), store layout
(X3), dan interior display (X4) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)
sebesar 66,2%, sedangkan sisanya sebesar 33,8% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini. Maka dapat disimpulkan
bahwa exterior, general interior, store layout, dan interior display secara
bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Giant hypermarket,
Mall Olympic Garden Kota Malang, dengan demikian hipotesis pertama diterima.

Tabel 4.17 : Hasil Analisis Regresi Berganda


R R Adjusted R Standart Standart Error of
Square Square Deviation Estimate
.825 .681 .662 1.78757 1.03886
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 4), 2010
Tabel 4.18 : Hasil Uji ANOVA
Sum of
No. Model df Mean Square F Sig.
Squares
1. Regresi 154,556 4 38,641 35,804 ,000
2. Residual 72,309 67 1,079
Total 226,875 71
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 4), 2010

3.2. Uji Parsial


Hipotesis kedua dalam penelitian ini dinyatakan bahwa, Store atmosphere
(suasana toko) yang terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan
interior display secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Koefisien regresi pada Tabel 4.19 menunjukkan bahwa semua variabel store
atmosphere secara parsial ternyata memberikan pengaruh terhadap keputusan
pembelian karena semuanya memiliki nilai probabilitas yang signifikan secara
statistik.
Dalam penelitian ini dilakukan uji parsial dengan pendekatan uji t dari t
hitung menunjukkan bahwa:
a. Pengaruh variabel exterior (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
72

Variabel exterior (X1) mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan


pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,149 serta t hitung sebesar
3,227 pada tingkat signifikansi 0,002. Variabel-variabel lain diasumsikan
konstan. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3,227 > 1,994)
sehingga Ho ditolak, maka secara parsial variabel exterior (X1) mempunyai
pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dari hasil pengujian
dan analisis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa papan nama toko, pintu
masuk toko, dan tempat parkir mempunyai pengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian.
b. Pengaruh variabel general interior (X2) terhadap variabel keputusan
pembelian (Y).
Variabel general interior (X2) mempunyai pengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,163 serta t hitung
sebesar 3,594 pada tingkat signifikansi 0,001. Variabel-variabel lain
diasumsikan konstan. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3,594 >
1,994) sehingga Ho ditolak, maka secara parsial variabel general interior (X2)
mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dari hasil
pengujian dan analisis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa warna dan
pencahayaan, wiraniaga, kasir, dan kebersihan mempunyai pengaruh terhadap
variabel keputusan pembelian.
c. Pengaruh variabel store layout (X3) terhadap variabel keputusan pembelian
(Y).
Variabel store layout (X3) mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan
pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,104 serta t hitung sebesar
2,101 pada tingkat signifikansi 0,039. Variabel-variabel lain diasumsikan
konstan. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,101 > 1,994)
sehingga Ho ditolak, maka secara parsial variabel store layout (X3)
mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dari hasil
pengujian dan analisis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa lalu lintas toko,
pengelompokkan produk, dan alokasi ruang mempunyai pengaruh terhadap
variabel keputusan pembelian.
73

d. Pengaruh variabel interior display (X4) terhadap variabel keputusan


pembelian (Y).
Variabel interior display (X4) mempunyai pengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,153 serta t hitung

sebesar 2,122 pada tingkat signifikansi 0,038. Variabel-variabel lain


diasumsikan konstan. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,122 >
1,994) sehingga Ho ditolak, maka secara parsial variabel interior display (X4)
mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dari hasil
pengujian dan analisis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tanda petunjuk,
poster dan gambar, serta rak display mempunyai pengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian.

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini dinyatakan bahwa store layout (X3)
memberikan pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian. Dalam
penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel general interior (X2) memberikan
pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian, hal ini dapat dilihat dari
nilai thitung variabel general interior (X2) sebesar 3,594 dan koefisien regresi
sebesar 0,163 yang lebih besar dari variabel bebas lainnya. Sehingga hipotesis
ketiga dalam penelitian ini secara statistik tidak terbukti.

Tabel 4.19 : Koefisien Regresi


Unstandardized
Coefficients
No. Variabel t Sig.
Std.
B Error
1. (constant) -2.751 1.251 -2.199 .031
2. X1 .149 .046 3.227 .002
3. X2 .163 .045 3.594 .001
4. X3 .104 .050 2.101 .039
5. X4 .153 .072 2.122 .038
Sumber: Data primer yang telah diolah (Lampiran 4), 2010

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan uraian hasil analisis penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya,
terbukti bahwa secara simultan store atmosphere (suasana toko) yang terdiri dari
exterior, general interior, store layout, dan interior display berpengaruh terhadap
74

keputusan pembelian di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang.


Hasil penelitian ini menguatkan hasil penelitian terdahulu (Goman, 2005) yang
mengungkapkan bahwa store atmosphere yang terdiri dari instore dan outstore
secara simultan/bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Secara parsial, semua variabel store atmosphere (suasana toko) yang diteliti
yang terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan interior display
memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian di Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden Kota Malang. Selain itu, penelitian ini sejalan dengan pendapat
Kusumowidagdo (2005:18) yang mengungkapkan bahwa:
Desain store atmosphere ini juga perlu dirumuskan pada tatanan yang
strategis, dengan perencanaan yang tepat akan hadir nuansa, atmosfer dan
estetika yang menarik bagi pelanggan. Dengan desain interior toko yang
sesuai diharapkan pengunjung dapat tertarik untuk menentukan pilihan toko.
Menggiring benak pelanggan adalah salah satu tujuan awal. Selanjutnya, pasti
bertujuan unuk mendorong hasrat membeli konsumen, sehingga terjadi
transaksi. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa perencanaan dan
penciptaan suasana interior yang tepat akan mendorong lajunya tingkat
penjualan.

Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang selalu berusaha untuk
membuat konsumennya merasa puas ketika berbelanja dengan memberikan
pelayanan dan kenyamanan yang tentunya sangat diperhatikan oleh perusahaan.
Selain mengutamakan keragaman produk yang dijualnya serta memberikan
kepuasan kepada konsumen karena kualitas produk yang menjanjikan dan harga
yang selalu bersaing dengan berbagai promosi yang gencar dilakukan, selain itu
Giant hypermarket, Mall Olympic Garden melakukan beberapa inovasi untuk
menarik konsumennya agar melakukan kunjungan ke tokonya yaitu berupa
penciptaan store atmosphere (suasana toko) dilakukan dengan pemberian
pajangan-pajangan yang terkesan unik dan menarik yang disesuaikan dengan tema
yang ada seperti momen natal dan tahun baru.
Store atmosphere (suasana toko) pada Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden ini antara lain dengan pewarnaan di dinding toko yang berwarna cerah
dengan banyak tempelan gambar promosi pada sebagian dinding dan pilar yang
terlihat menarik, penataan pajangan yang disesuaikan dengan tema pada saat itu
seperti penataan barang yang menyerupai pohon natal juga membuat suasana toko
75

terlihat semakin semarak. Kondisi ruangan yang selalu terjaga kebersihannya serta
pencahayaan yang terang dengan desain lampu dan penempatan lampu yang tepat,
pramuniaga yang masih muda serta energik dengan penampilan yang menarik dan
ramah terhadap pelanggan merupakan paduan yang menimbulkan kesan yang
fresh dan nyaman jika berada di dalam toko. Faktor-faktor tersebut diharapkan
akan membuat konsumen yang masuk ke dalam Giant hypermarket, Mall
Olympic Garden akan melakukan aktivitas pembelian pada akhirnya.
Demikian pula jika tampak dari luar, Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden, susana toko yang ditampilkan sangat terasa jika dilihat dari luar seperti
pajangan yang ditata sedemikian rupa sehingga terlihat unik dan menarik yang
ditempatkan di pintu masuk toko yang didukung poster-poster yang menunjukkan
informasi harga sehingga jika ada pengunjung yang hanya sekedar jalan-jalan dan
tidak begitu tahu Giant hypermarket akan tertarik untuk masuk kedalamnya. Pada
akhirnya kesemuanya itu untuk menciptakan suatu daya pikat tersendiri serta
memberi kenyamanan di dalam toko agar konsumen merasa betah dan mau untuk
berlama-lama di dalam Giant hypermarket yang nantinya bisa mempengaruhi
konsumen tersebut untuk melakukan pembelian sehingga keputusan pembelian
diharapkan akan terjadi.
Selain itu berdasarkan pengamatan peneliti, persepsi responden tentang
pernyataan keseluruhan suasana yang ada di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden Kota Malang rata-rata responden menyatakan bahwa suasana yang
ditampilkan sudah cukup memuaskan karena Giant hypermarket selalu membuat
inovasi-inovasi yang membuat mereka tertarik untuk berbelanja di tempat ini.
Namun mereka juga mengeluhkan bahwa lokasi Giant hypermarket yang berada
di lantai 1 dan 2 di Mall Olympic Garden Kota Malang membuat mereka harus
berpindah tempat jika membutuhkan barang yang tidak tersedia di lantai 1
ataupun sebaliknya. Hal ini juga mempengaruhi hasil penelitian yang
berhubungan dengan store layout yang merupakan variabel store atmosphere
(suasana toko) dengan koefisien regresi paling sedikit (Tabel 4.19). Salah satu
upaya yang telah dilakukan Giant hypermarket, Mall Olympic Garden adalah
dengan memberikan kupon gratis parkir bagi konsumen yang melakukan
pembelian di lantai 2, karena sebagian besar kebutuhan pokok yang banyak
76

dibutuhkan berada di lantai 1. Beberapa contoh suasana toko di Giant


hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang tersaji pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 : Store Atmosphere (suasana toko) di Giant Hypermarket, Kota


Malang

Sumber: Data Primer, 2010


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel exterior (X1), general
interior (X2), store layout (X3), dan interior display (X4) berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini ditunjukkan oleh nilai
Fhitung sebesar 35,804 lebih besar dari Ftabel 2,509 dengan probabilitas 0,000
yang nilainya lebih kecil dari = 0,05. Besarnya kontribusi variabel exterior
(X1), general interior (X2), store layout (X3), dan interior display (X4)
terhadap keputusan pembelian (Y) ditunjukkan dengan nilai adjusted R
square sebesar 0,662 atau 66,2%.
2. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel exterior (X1), general
interior (X2), store layout (X3), dan interior display (X4) berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini ditunjukkan sebagai
berikut:
a. Variabel exterior (X1) mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan
pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,149 serta t hitung sebesar
3,227 pada tingkat signifikansi 0,002. Variabel-variabel lain diasumsikan
konstan. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3,227 > 1,994)
sehingga Ho ditolak, maka secara parsial variabel exterior (X1) mempunyai
pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
b. Variabel general interior (X2) mempunyai pengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,163 serta t
hitung sebesar 3,594 pada tingkat signifikansi 0,001. Variabel-variabel lain
diasumsikan konstan. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3,594
> 1,994) sehingga Ho ditolak, maka secara parsial variabel general interior
(X2) mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
c. Variabel store layout (X3) mempunyai pengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,104 serta t

77
78

hitung sebesar 2,101 pada tingkat signifikansi 0,039. Variabel-variabel lain


diasumsikan konstan. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,101
> 1,994) sehingga Ho ditolak, maka secara parsial variabel store layout
(X3) mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
d. Variabel interior display (X4) mempunyai pengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,153 serta t
hitung sebesar 2,122 pada tingkat signifikansi 0,038. Variabel-variabel lain
diasumsikan konstan. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,122
> 1,994) sehingga Ho ditolak, maka secara parsial variabel interior display
(X4) mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
3. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel General interior (X2)
mempunyai thitung 3,594 dan koefisien regeresi sebesar 0,163 sehingga dapat
diketahui bahwa variabel General interior yang meliputi warna dan
pencahayaan, wiraniaga, kasir, serta kebersihan berpengaruh dominan
terhadap keputusan pembelian di Giant hypermarket, Mall Olypmpic Garden
Kota Malang.

B. Saran
Beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari aspek
praktis maupun teoritis, dapat dijelaskan sebagi berikut:
1. Aspek Praktis
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel exterior (X1), general
interior (X2), store layout (X3), dan interior display (X4) berpengaruh
terhadap keputusan pembelian (Y) di Giant hypermarket, Mall Olympic
Garden Kota Malang sebesar 66,2%, oleh karena itu diharapkan Giant
hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang terus meningkatkan store
atmosphere (suasana toko) yang telah ada saat ini sehingga kenyamanan
konsumen yang akan berbelanja tetap terjamin. Usaha yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan suasana toko dengan menciptakan inovasi dan ide-ide
kreatif yang mutakhir untuk membentuk citra toko yang tujuannya supaya
selalu diingat di benak konsumennya, hal ini perlu dilakukan karena
persaingan di bisnis ritel modern yang terus meningkat. Selain itu, adanya
kotak saran juga diperlukan untuk mengevaluasi kekurangan yang menjadi
79

keluhan konsumen selama ini. Dari hasil penelitian ini juga dapat diketahui
bahwa variabel store layout (X3) mempunyai koefisien regeresi paling kecil
yaitu 0,104. Dalam variabel store layout (X3) terdapat pengaturan lalu lintas
toko, yang berkaitan dengan lokasi Giant hypermarket, Mall Olympic Garden
Kota Malang yang berada di lantai 1 dan 2, karena kebanyakan pengunjung
terkonsentrasi di lantai 1. Oleh karena itu, diharapkan adanya pengaturan lalu
lintas toko serta pengelompokkan produk yang lebih baik lagi sehingga
pengunjung juga tertarik untuk berbelanja di lantai 2. Pemberian voucher
gratis parkir jika membeli di lantai 2 harus tetap dilakukan dan mungkin
ditambah dengan program-program promosi yang dapat menarik pengunjung
untuk berbelanja di lantai 2.
2. Aspek Teoritis
Belum maksimalnya pengaruh store atmosphere (suasana toko) terhadap
keputusan pembelian di Giant hypermarket, Mall Olympic Garden Kota
Malang menunjukkan bahwa terdapat sebab-sebab lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini, namun ternyata juga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Beberapa diantaranya aktivitas pemasaran di dalam toko,
pemasaran hubungan pelanggan, dan perubahan selera masyarakat. Oleh
karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya (berkaitan dengan pengaruh
store atmosphere (suasana toko) terhadap keputusan pembelian,
menggunakan atau menambahkan sebab-sebab lain sebagai variabel
penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anonymous. 2008. Peta persaingan Bisnis Ritel Modern di Indonesia, diakses


pada tanggal 16 April 2009 dari http://www.mediadata.co.id.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi


Revisi II. Cetakan Kesembilan. Jakarta: Rineka Cipta.

Berman, Barry and Joel R. Evans. 1992. Retail Management. Fifth Edition. USA:
Macmillian Publishing Company.

Erlangga. 2007. Pengaruh Store Atmospkere Terhadap Emosi Pembelanja dan


Dampaknya Terhadap Niat Untuk Berkunjung Ulang di Toko House Of
Rotten Apple.Universitas Airlangga, Surabaya: Skripsi yang tidak
dipublikasikan.

Foster, Bob. 2008. Manajemen Ritel. Bandung: Alfabeta.

Ghzali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goman, Suvi. 2005. Analisa Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan


Pembelian Konsumen Pada Resto Nine. Universitas Kristen Petra: Skripsi
yang tidak dipublikasikan.

Hadi, R.H. 2004. Pengaruh Store Atmospere Terhadap Keputusan Pembelian


Konsumen Pada China Emporium Factory Outlet Bandung. Universitas
Widyatama: Skripsi yang tidak dipublikasikan.

Handoyo, Reko. 2009. Bagaimana Mengembangkan Strategi Bisnis Ritel Retail.


diakses pada tanggal 16 April 2009 dari http://digg.com/business_finance.

James F. Engel, Blackwell, Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 2.


Terjemahan FX. Budiyanto. Jakarta: PT. Binarupa Aksara.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1.


Terjemahan Drs. Benyamiin Molan. Jakarta: PT. INDEXS.

Kusumowidagdo, Astrid. 2005. Peran Penting Perancangan Interior Pada Store


Based Retail. Jurnal Dimensi Ekonomi Volume 3 Nomor 1: hal.17-30.

Lamb, Hair, dan McDaniel. 2001. Pemasaran. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta:
Salemba Empat.

80
81

Levy, Michael and Barton Weitz. 2001. Retailing Management. International


Edition. New York: McGraw-Hill.

Maruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Muchsin, Noorhudha, S.M. Kiptiyah, Suradi Martawidjaya. 2002. Analisis Sikap


Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Sanex Dan
Kanzen Di Kota Malang. Skripsi yang tidak dipublikasikan.

Peter, Paul and Jerry Olson. 2000. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Edisi Keempat. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Puspasari, Mitra Febriana. 2007. Analisis Pengaruh Retail Mix Terhadap


Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pamela Swalayan Yogyakarta. Jurnal
Manajerial Amim Amikom Darma Edisi September 2007, Surakarta, hal.87-
103.

Riana, Gede. 2008. Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada
Konsumen Air Minum Aqua Di Kota Denpasar. Buletin Studi Ekonomi
Volume 13 Nomor 2: hal. 184-202.

Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran: Falsafah, Teori, dan Aplikasi.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. Edisi
revisi. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sulaksana, Ujang. 2008. Stimuli di Dalam Toko Merangsang Kedatangan


Konsumen. Diakses pada tanggal 20 agustus 2009 dari http://uyung
wordpress.com.

Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI Offset.

Utami, Christina Whidya. 2006. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi


Ritel modern. Jakarta: Salemba Empat.
82

No...........
PENELITIAN SKRIPSI MENGENAI
PENGARUH STORE ATMOSPHERE (SUASANA TOKO) TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Survei pada Konsumen yang Berbelanja di Giant Hypermarket, Mall Olympic Garden
Kota Malang )

Kepada Yth. Konsumen Giant Hypermarket, Mall Olyimpic Garden Kota Malang.
Kami memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i bersedia meluangkan waktu untuk
mengisi kuesioner di bawah ini. Daftar pertanyaan ini semata-mata bersifat ilmiah, yaitu
sebagai bahan penelitian akademis kami di Universitas Brawijaya Malang. Maka dari itu,
Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon dengan hormat mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya
berdasarkan atas apa yang Bapak/Ibu/Saudara/i ketahui berkaitan dengan Store Atmosphere
(Suasana Toko) pada Giant Hypermarket, Mall Olympic Garden Kota Malang.
Semoga dengan data yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan dapat bermanfaat untuk
kepentingan ilmu pengetahuan. Atas kerjasama dan partisipasi yang diberikan, saya ucapkan
terima kasih.

Hormat saya,

Achmad Ardi Irawan


NIM. 0510320001

Mengetahui Komisi Pembimbing,


Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Zainul Arifin, M.S. Drs. Edy Yulianto, M.P


NIP. 195704151986011001 NIP. 196007281986011001
83

IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ....................................................................................
2. Usia : .................. Tahun
3. Pendidikan terakhir (yang sedang berlangsung saaat ini):
a. SD
b. SMP
c. SMU
d. Sarjana (S1)
e. Lainnya.(Sebutkan)

4. Pekerjaan:
a. Pegawai Negeri
b. Pegawai Swasta
c. TNI / Polri *
d. Wiraswasta
e. Lainnya.(Sebutkan)

5. Pengeluaran per bulan : Rp.....................................(Sebutkan)


6. Berapa kali anda berbelanja di Giant Hypermarket Mall Olimpic Garden ?
a. 1 kali dalam sebulan
b. 2 kali dalam sebulan
c. 3 kali dalam sebulan
d. Lainnya(Sebutkan)

*) Coret yang tidak perlu


84

PETUNJUK PENGISIAN :
Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Baca dan pahamilah setiap pernyataan
dengan seksama, kemudian berikan respon saudara dengan cara memberikan tanda silang (X)
atau contreng () pada kolom yang telah tersedia dengan satu pihan jawaban.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

EXTERIOR (X.1)
No Keterangan STS TS RR S SS
1. Pengunjung berbelanja di Giant Hypermarket
Mall Olimpic Garden karena keamanan tempat
parkir yang terjamin.
2. Pengunjung mudah melihat papan nama Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
penempatannya yang tepat.
3. Pengunjung berbelanja di Giant Hypermarket
Mall Olimpic Garden karena tempat parkir yang
luas.
4. Penempatan pintu masuk yang tepat di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden memudahkan
Pengunjung memasuki toko.
5. Pengunjung tertarik pada penampilan luar toko
Giant Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
tekstur papan nama yang unik.
6. Jarak tempat parkir yang dekat dengan lokasi
Giant Hypermarket Mall Olimpic Garden
memudahkan Pengunjung yang akan berbelanja.
7. Pengunjung leluasa untuk masuk ke Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena pintu
masuk yang lebar.
8. Pengunjung mudah melihat papan nama Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
ukurannya yang besar.
85

GENERAL INTERIOR (X.2)


No Keterangan STS TS RR S SS
1. Pengunjung nyaman berbelanja di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
Pencahayaan yang terang.
2. Pengunjung betah berada dalam Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
kondisi ruangan yang harum.
3. Penempatan Lokasi kasir di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden
memudahkan pengunjung untuk melakukan
transaksi pembayaran.
4. Pengunjung nyaman berbelanja di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
pemilihan warna dinding yang menarik.
5. Pengunjung nyaman berbelanja di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
pelayanan pramuniaga yang ramah.
6. Jumlah kasir yang memadai di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden
memudahkan pengunjung untuk melakukan
transaksi pembayaran.
7. Pengunjung nyaman berbelanja di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
kondisi ruangan yang bersih.
8. Penampilan pramuniaga Giant Hypermarket
Mall Olimpic Garden yang rapi membuat
Pengunjung nyaman berada di dalam toko

STORE LAYOUT (X.3)


No Keterangan STS TS RR S SS
1. Pengelompokkan produk yang sejenis pada
Giant Hypermarket Mall Olimpic Garden
memudahkan Pengunjung mencari produk
yang diinginkan.
2. Tersedianya tempat penitipan barang di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden membuat
Pengunjung aman berbelanja.
3. Pengunjung Giant Hypermarket Mall Olimpic
Garden nyaman berbelanja karena penataan
gang-gang yang teratur.
4. Adanya tempat persediaan barang (gudang)
pada Giant Hypermarket Mall Olimpic Garden
86

tidak mengganggu pengunjung untuk


berbelanja.
5. Pengunjung leluasa berbelanja di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
jarak antar rak yang lebar.
6. Area penjualan yang luas membuat
Pengunjung nyaman berbelanja di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden.
7. Penataan produk sejenis yang menarik di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden membuat
Pengunjung tertarik untuk melihat produk
tersebut.

INTERIOR DISPLAY (X.4)


No Keterangan STS TS RR S SS
1. Penataan produk dalam rak yang unik membuat
Pengunjung tertarik untuk berbelanja di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden.
2. Pengunjung tertarik berbelanja di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden karena
papan promosi (misal: pemotongan harga
produk) yang terlihat jelas.
3. Penataan produk dalam rak yang terlihat rapi
memumdahkan Pengunjung berbelanja di Giant
Hypermarket Mall Olimpic Garden.
4. Pengunjung Giant Hypermarket Mall Olimpic
Garden mudah mencari produk yang
diinginkan karena adanya tanda penunjuk arah
lokasi produk yang terlihat jelas.

VARIABEL TERIKAT: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)


No Keterangan STS TS RR S SS
1. Pengunjung berbelanja di Giant Hypermarket
Mall Olimpic Garden karena produk yang
dijual beragam.
2. Pengunjung berbelanja di Giant Hypermarket
Mall Olimpic Garden karena lokasi yang
strategis
3. Pengunjung berbelanja Giant Hypermarket
Mall Olimpic Garden karena suasana toko
yang nyaman.
87

Enumerator Responden

() (..)

TERIMA KASIH
88

No. X1.11 X1.12 X1.13 X1.21 X1.22 X1.31 X1.32 X1.33 X1 X2.11 X2.12 X2.21 X2.22 X2.31 X2.32 X2.41 X2.42 X2
1 3 4 5 4 4 5 5 5 35 4 4 3 5 3 4 4 4 31
2 4 4 4 3 4 3 4 4 30 4 4 3 3 2 4 4 3 27
3 3 3 3 3 4 4 3 4 27 3 3 4 3 3 3 3 3 25
4 4 3 4 3 4 4 4 4 30 5 4 4 5 5 4 4 5 36
5 4 4 4 4 4 4 4 5 33 5 4 5 4 4 5 4 5 36
6 3 3 4 3 4 4 4 4 29 4 4 3 4 3 4 4 3 29
7 3 4 4 3 4 4 4 4 30 3 4 4 4 3 5 4 4 31
8 4 3 3 3 4 3 4 4 28 3 4 4 4 4 4 4 4 31
9 4 3 4 3 4 4 3 4 29 5 5 4 4 5 4 4 5 36
10 5 4 4 2 4 5 5 5 34 4 4 3 4 4 4 3 4 30
11 5 4 4 4 5 5 4 4 35 4 5 4 4 4 4 4 4 33
12 4 5 5 4 5 5 5 5 38 5 3 4 5 4 5 5 4 35
13 4 5 5 4 5 5 4 5 37 4 4 4 2 4 4 4 4 30
14 4 3 4 4 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 3 4 31
15 4 3 3 3 4 4 4 4 29 4 4 4 4 4 4 5 3 32
16 4 4 4 4 4 4 4 5 33 4 4 4 4 4 5 5 3 33
17 3 3 3 3 3 3 3 4 25 4 3 4 5 4 4 4 4 32
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 3 31
19 4 3 4 4 5 4 4 4 32 4 5 4 4 4 5 3 4 33
20 4 3 4 3 4 3 4 5 30 4 4 3 4 4 4 4 4 31
21 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 4 3 3 2 4 4 3 27
22 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 4 5 5 4 5 5 4 36
23 3 3 3 3 3 3 3 3 24 4 3 3 4 3 4 4 3 28
24 4 3 4 3 4 4 4 4 30 3 4 4 2 2 4 4 2 25
25 4 4 3 4 4 4 4 5 32 4 4 4 4 3 4 4 4 31
26 4 3 4 3 4 3 3 4 28 4 4 4 4 4 2 4 4 30
27 3 2 3 4 4 3 4 4 27 4 4 3 3 4 4 4 4 30
28 4 5 5 5 5 5 5 4 38 4 4 5 4 4 5 4 4 34
29 5 4 5 4 5 5 4 5 37 4 4 4 4 3 4 4 4 31
30 4 3 3 3 4 4 4 4 29 3 4 4 4 3 4 4 4 30
31 2 2 4 2 4 4 4 4 26 4 4 4 4 3 4 4 4 31
89

32 5 4 4 5 5 4 4 5 36 4 4 5 4 4 3 5 4 33
33 5 4 4 3 4 4 5 4 33 3 4 4 2 4 4 3 4 28
34 5 4 4 4 5 5 4 5 36 4 5 5 4 4 5 4 4 35
35 5 5 4 3 5 4 4 5 35 2 4 5 4 2 4 4 4 29
36 2 3 2 3 3 3 3 3 22 4 4 4 4 3 4 4 3 30
37 3 3 3 3 4 4 4 4 28 3 4 4 4 3 4 4 3 29
38 3 4 3 3 3 3 3 4 26 3 4 3 4 4 4 4 4 30
39 3 3 2 3 4 2 4 4 25 4 4 3 3 3 4 3 4 28
40 4 4 3 4 5 3 4 4 31 4 3 4 4 4 4 4 3 30
41 4 2 4 2 4 4 4 4 28 3 3 3 3 3 3 3 3 24
42 4 2 3 4 4 4 4 4 29 4 4 4 2 3 4 4 4 29
43 3 4 3 4 4 2 4 4 28 3 3 4 2 3 4 4 3 26
44 3 4 3 3 4 4 3 4 28 4 5 4 3 4 4 4 4 32
45 4 3 4 3 4 4 4 4 30 4 3 3 3 2 3 4 4 26
46 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 4 5 4 4 4 4 32
47 4 4 2 3 4 4 4 2 27 4 4 4 4 2 4 4 4 30
48 2 3 4 2 5 3 5 4 28 2 2 2 3 5 2 4 4 24
49 4 4 4 3 3 4 3 3 28 4 2 2 2 3 4 3 4 24
50 3 3 3 3 3 3 3 3 24 4 4 5 2 5 5 4 4 33
51 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 3 4 2 4 5 30
52 4 3 4 3 4 4 3 3 28 3 3 3 3 3 3 3 3 24
53 4 3 4 4 4 4 4 3 30 4 4 2 3 4 4 4 3 28
54 4 2 4 4 4 2 4 4 28 3 4 4 2 3 4 3 4 27
55 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 4 3 5 3 5 5 35
56 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 3 4 4 4 3 30
57 4 2 4 4 4 2 4 4 28 4 3 3 3 3 3 3 3 25
58 4 3 4 4 4 3 4 4 30 3 4 4 2 2 2 4 4 25
59 3 3 2 3 3 3 3 2 22 2 2 2 2 3 2 2 2 17
60 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 4 4 3 4 4 3 29
61 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 5 4 4 4 4 33
62 4 3 4 4 4 3 4 4 30 3 4 4 3 4 4 4 4 30
63 4 3 4 4 4 3 4 4 30 4 4 4 4 4 4 5 4 33
90

64 4 3 3 3 4 3 3 3 26 3 4 4 3 3 4 4 2 27
65 5 4 4 4 5 5 5 4 36 5 4 4 4 5 4 4 5 35
66 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 32
67 5 4 4 5 4 4 4 4 34 5 4 4 2 5 5 4 4 33
68 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 3 3 4 4 3 29
69 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 4 4 5 5 5 38
70 4 3 4 3 4 4 4 4 30 5 4 4 4 4 4 4 4 33
71 4 5 5 4 3 5 3 5 34 3 4 4 4 4 4 3 4 30
72 4 4 4 4 3 4 3 4 30 5 5 4 4 4 4 4 4 34

No. X3.11 X3.12 X3.21 X3.22 X3.31 X3.32 X3.33 X3 X4.11 X4.12 X4.21 X4.4 X4 Y1 Y2 Y3 Y
1 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 5 5 19 5 5 5 15
2 3 4 4 4 4 3 4 26 4 5 5 5 19 4 4 4 12
3 4 4 4 4 4 5 4 29 4 3 4 4 15 4 3 4 11
4 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 4 17 4 4 5 13
5 4 4 4 3 3 5 4 27 4 4 4 4 16 4 5 5 14
6 4 3 4 3 3 4 4 25 5 4 5 5 19 3 4 4 11
7 4 4 4 4 4 3 4 27 5 4 4 4 17 4 4 4 12
8 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 16 4 4 4 12
9 4 4 5 5 5 5 5 33 3 4 4 4 15 4 4 4 12
10 4 4 4 5 5 5 4 31 2 4 4 5 15 5 4 4 13
11 5 5 5 5 5 4 4 33 4 5 5 4 18 4 5 5 14
12 4 4 4 5 4 4 4 29 5 5 5 5 20 5 5 5 15
13 4 5 5 5 5 4 5 33 5 4 5 4 18 4 4 5 13
14 5 4 4 4 4 5 4 30 4 4 4 4 16 4 4 4 12
15 4 4 3 4 4 3 3 25 5 4 4 3 16 3 4 4 11
16 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 20 5 5 5 15
17 4 3 5 4 3 4 4 27 4 4 4 3 15 3 4 4 11
18 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 4 5 18 5 5 4 14
19 4 3 5 3 4 3 4 26 5 4 5 4 18 4 4 4 12
20 4 5 5 5 5 2 4 30 4 4 4 4 16 5 4 5 14
91

21 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 5 4 18 4 4 5 13
22 4 4 4 4 4 3 4 27 4 5 5 5 19 5 4 4 13
23 3 4 4 3 4 4 4 26 4 4 4 4 16 4 4 4 12
24 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 5 4 17 3 3 4 10
25 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 4 17 4 4 5 13
26 4 4 4 3 4 3 4 26 4 4 4 4 16 4 4 4 12
27 3 3 4 4 4 3 4 25 4 4 4 4 16 4 4 4 12
28 5 4 5 5 4 4 5 32 3 3 4 4 14 4 5 5 14
29 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 20 5 5 5 15
30 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 4 19 4 4 4 12
31 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 4 4 16 4 4 4 12
32 5 4 5 3 4 3 5 29 4 5 5 5 19 5 5 5 15
33 4 4 4 4 5 4 4 29 5 4 4 4 17 4 4 4 12
34 4 5 4 5 4 5 5 32 5 5 5 5 20 5 5 5 15
35 4 5 5 5 5 5 4 33 4 5 4 4 17 4 4 4 12
36 4 4 4 2 3 2 4 23 3 2 5 4 14 4 4 4 12
37 4 4 3 3 4 4 3 25 3 3 3 3 12 4 4 4 12
38 4 4 4 4 4 4 4 28 2 2 4 4 12 4 4 4 12
39 4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 4 4 15 4 2 4 10
40 4 4 4 4 5 3 5 29 4 4 4 4 16 4 4 5 13
41 4 4 4 4 2 4 4 26 4 4 4 4 16 4 3 4 11
42 3 3 4 3 3 4 4 24 4 3 4 4 15 4 3 4 11
43 4 4 3 4 4 4 4 27 3 3 3 3 12 2 4 4 10
44 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 4 4 15 4 4 4 12
45 4 3 4 4 4 4 4 27 2 3 4 4 13 4 3 4 11
46 4 4 4 4 4 5 4 29 4 4 4 4 16 4 4 5 13
47 4 3 3 3 3 4 3 23 4 4 4 3 15 2 2 4 8
48 3 3 3 3 2 2 2 18 3 3 4 4 14 2 2 2 6
49 2 4 2 2 2 3 3 18 4 4 3 3 14 4 4 2 10
50 4 4 4 4 3 4 5 28 4 4 4 3 15 4 4 2 10
51 3 5 4 4 4 4 4 28 3 3 3 3 12 5 4 3 12
52 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 16 3 3 4 10
92

53 4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 4 3 14 4 3 4 11
54 3 3 2 3 4 4 3 22 2 4 4 4 14 4 2 4 10
55 4 4 5 5 4 5 5 32 5 5 4 4 18 4 4 4 12
56 3 3 5 4 4 4 4 27 4 3 4 4 15 4 4 4 12
57 3 4 3 3 3 4 3 23 4 4 4 4 16 3 3 3 9
58 4 3 4 4 4 4 4 27 4 2 4 4 14 4 4 4 12
59 3 2 2 3 2 3 3 18 3 3 3 2 11 2 3 3 8
60 4 4 4 4 4 4 5 29 5 5 4 4 18 4 3 4 11
61 4 5 4 5 5 5 4 32 4 5 4 4 17 5 5 4 14
62 4 5 5 5 5 4 5 33 4 3 4 4 15 4 3 4 11
63 4 4 5 4 5 4 5 31 4 3 4 4 15 4 4 4 12
64 4 3 4 3 3 3 4 24 3 3 4 3 13 3 4 3 10
65 5 4 5 5 5 5 5 34 5 5 5 5 20 5 5 5 15
66 4 3 4 4 3 4 4 26 4 4 5 4 17 4 4 4 12
67 4 4 5 4 4 4 5 30 4 4 4 4 16 4 4 5 13
68 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 16 3 4 4 11
69 4 5 4 4 5 5 5 32 4 4 4 4 16 5 5 5 15
70 5 5 5 4 4 5 4 32 4 3 4 4 15 4 4 5 13
71 4 4 3 4 5 4 3 27 4 4 4 5 17 4 4 4 12
72 5 5 5 5 5 5 4 34 4 4 3 4 15 4 4 5 13
93

UJI VALIDITAS X1
X1.11 X1.12 x1.13 X1.21 X1.22 X1.31 X1.32 X1.33 X1
** ** ** ** ** ** **
X1.11 Pearson Correlation 1 .401 .449 .441 .457 .451 .325 .361 .706**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .005 .002 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X1.12 Pearson Correlation .401** 1 .417** .410** .294* .562** .251* .386** .697**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .012 .000 .033 .001 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
x1.13 Pearson Correlation .449** .417** 1 .369** .433** .571** .442** .589** .774**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
** ** ** ** * **
X1.21 Pearson Correlation .441 .410 .369 1 .329 .219 .240 .302 .603**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .005 .065 .043 .010 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
** * ** ** ** ** **
X1.22 Pearson Correlation .457 .294 .433 .329 1 .393 .653 .472 .695**
Sig. (2-tailed) .000 .012 .000 .005 .001 .000 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
** ** ** ** ** **
X1.31 Pearson Correlation .451 .562 .571 .219 .393 1 .351 .393 .730**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .065 .001 .003 .001 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X1.32 Pearson Correlation .325** .251* .442** .240* .653** .351** 1 .445** .634**
Sig. (2-tailed) .005 .033 .000 .043 .000 .003 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X1.33 Pearson Correlation .361** .386** .589** .302** .472** .393** .445** 1 .701**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .010 .000 .001 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X1 Pearson Correlation .706** .697** .774** .603** .695** .730** .634** .701** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
94

UJI VALIDITAS X2
X2.11 X2.12 X2.21 X2.22 X2.31 X2.32 X2.41 X2.42 X2
X2.11 Pearson Correlation 1 .408** .228 .281* .417** .370** .400** .467** .696**
Sig. (2-tailed) .000 .054 .017 .000 .001 .001 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
** ** * * ** ** **
X2.12 Pearson Correlation .408 1 .544 .236 .238 .404 .357 .384 .678**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .046 .044 .000 .002 .001 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
** * ** ** **
X2.21 Pearson Correlation .228 .544 1 .266 .204 .435 .446 .335 .661**
Sig. (2-tailed) .054 .000 .024 .086 .000 .000 .004 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X2.22 Pearson Correlation .281* .236* .266* 1 .227 .295* .372** .277* .605**
Sig. (2-tailed) .017 .046 .024 .055 .012 .001 .019 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X2.31 Pearson Correlation .417** .238* .204 .227 1 .182 .229 .499** .602**
Sig. (2-tailed) .000 .044 .086 .055 .127 .053 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X2.32 Pearson Correlation .370** .404** .435** .295* .182 1 .286* .127 .605**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .012 .127 .015 .288 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X2.41 Pearson Correlation .400** .357** .446** .372** .229 .286* 1 .232 .624**
Sig. (2-tailed) .001 .002 .000 .001 .053 .015 .050 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X2.42 Pearson Correlation .467** .384** .335** .277* .499** .127 .232 1 .649**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .004 .019 .000 .288 .050 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
X2 Pearson Correlation .696** .678** .661** .605** .602** .605** .624** .649** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72 72
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
95

UJI VALIDITAS X3
X3.11 X3.12 X3.21 X3.22 X3.31 X3.32 X3.33 X3
X3.11 Pearson Correlation 1 **
.355 **
.553 **
.457 **
.430 **
.332 **
.439 .675**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .004 .000 .000


N 72 72 72 72 72 72 72 72
X3.12 Pearson Correlation **
.355 1 **
.388 **
.532 **
.589 **
.327 **
.382 .695**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .000 .005 .001 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72
X3.21 Pearson Correlation **
.553 **
.388 1 **
.565 **
.501 .249 * **
.717 .771**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .035 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72
X3.22 Pearson Correlation **
.457 **
.532 **
.565 1 **
.676 **
.477 **
.501 .831**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72
X3.31 Pearson Correlation **
.430 **
.589 **
.501 **
.676 1 **
.347 **
.467 .795**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72
X3.32 Pearson Correlation **
.332 **
.327 .249 * **
.477 **
.347 1 **
.326 .610**
Sig. (2-tailed) .004 .005 .035 .000 .003 .005 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72
X3.33 Pearson Correlation **
.439 **
.382 **
.717 **
.501 **
.467 **
.326 1 .739**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .005 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72
X3 Pearson Correlation **
.675 **
.695 **
.771 **
.831 **
.795 **
.610 **
.739 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 72 72 72 72 72 72 72 72
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


96

UJI VALIDITAS X4

X4.11 X4.12 X4.21 X4.22 X4


X4.11 Pearson Correlation
1 .538** .442** .299* .765**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .011 .000


N 72 72 72 72 72
X4.12 Pearson Correlation ** ** **
.538 1 .443 .474 .817**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000


N 72 72 72 72 72
X4.21 Pearson Correlation
.442** .443** 1 .631** .775**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000


N 72 72 72 72 72
X4.22 Pearson Correlation
.299* .474** .631** 1 .742**

Sig. (2-tailed) .011 .000 .000 .000


N 72 72 72 72 72
X4 Pearson Correlation ** ** ** **
.765 .817 .775 .742 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000


N 72 72 72 72 72
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


97

UJI VALIDITAS Y

Y1 Y2 Y3 Y
Y1 Pearson Correlation
1 .590** .445** .831**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000


N 72 72 72 72
Y2 Pearson Correlation
.590** 1 .480** .848**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000


N 72 72 72 72
Y3 Pearson Correlation
.445** .480** 1 .777**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000


N 72 72 72 72
Y Pearson Correlation
.831** .848** .777** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000


N 72 72 72 72
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


98

UJI RELIABILITAS X1 UJI RELIABILITAS X3


Case Processing Summary Case Processing Summary

N % N %

Cases Valid 72 100.0 Cases Valid 72 100.0


a a
Excluded 0 .0 Excluded 0 .0

Total 72 100.0 Total 72 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure. procedure.

Reliability Statistics Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha


Based on Based on
Standardized Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items Cronbach's Alpha Items N of Items

.843 .846 8 .853 .855 7

UJI RELIABILITAS X2 UJI RELIABILITAS X4


Case Processing Summary Case Processing Summary

N % N %

Cases Valid 72 100.0 Cases Valid 72 100.0


a a
Excluded 0 .0 Excluded 0 .0

Total 72 100.0 Total 72 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure. procedure.

Reliability Statistics Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha


Based on Based on
Standardized Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items Cronbach's Alpha Items N of Items

.787 .795 8 .771 .781 4


99

UJI RELIABILITAS Y
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 72 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 72 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items

.754 .754 3
100

HASIL REGRESI
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N

Y 12.0417 1.78757 72
X1 30.4722 3.73402 72
X2 30.2083 3.65767 72
X3 27.8056 3.44224 72
X4 16.0833 2.12132 72

Correlations
Y X1 X2 X3 X4

Pearson Correlation Y 1.000 .698 .694 .649 .571

X1 .698 1.000 .510 .577 .560

X2 .694 .510 1.000 .619 .437

X3 .649 .577 .619 1.000 .351

X4 .571 .560 .437 .351 1.000

Sig. (1-tailed) Y . .000 .000 .000 .000

X1 .000 . .000 .000 .000

X2 .000 .000 . .000 .000

X3 .000 .000 .000 . .001

X4 .000 .000 .000 .001 .

N Y 72 72 72 72 72

X1 72 72 72 72 72

X2 72 72 72 72 72

X3 72 72 72 72 72

X4 72 72 72 72 72

Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 X4, X3, X2, X1a . Enter


a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
101

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .825a .681 .662 1.03886 2.018


a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 154.566 4 38.641 35.804 .000a

Residual 72.309 67 1.079

Total 226.875 71
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -2.751 1.251 -2.199 .031

X1 .149 .046 .311 3.227 .002 .514 1.946

X2 .163 .045 .333 3.594 .001 .555 1.803

X3 .104 .050 .200 2.101 .039 .523 1.913

X4 .153 .072 .181 2.122 .038 .652 1.533


a. Dependent Variable: Y
Coefficient Correlationsa
Model X4 X3 X2 X1

1 Correlations X4 1.000 .065 -.218 -.428


X3 .065 1.000 -.463 -.377
X2 -.218 -.463 1.000 -.118
X1 -.428 -.377 -.118 1.000
Covariances X4 .005 .000 .000 -.001
X3 .000 .002 -.001 .000
X2 .000 -.001 .002 .000
X1 -.001 .000 .000 .002

a. Dependent Variable: Y
102

Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Dimen
Model sion Eigenvalue Condition Index (Constant) X1 X2 X3 X4

1 1 4.970 1.000 .00 .00 .00 .00 .00

2 .011 21.168 .00 .01 .08 .20 .59

3 .008 25.330 .93 .15 .01 .07 .02

4 .007 27.520 .07 .42 .59 .03 .13

5 .005 32.449 .00 .42 .33 .71 .25


a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 6.8372 15.1491 12.0417 1.47546 72


Residual -3.32578 2.06983 .00000 1.00918 72
Std. Predicted Value -3.527 2.106 .000 1.000 72
Std. Residual -3.201 1.992 .000 .971 72
a. Dependent Variable: Y

UJI ASUMSI KLASIK


Uji Normalitas
(One-sample Kolmogorov-Smirnov Test)
Unstandardized
Residual
N 72
Normal Parameters a Mean .0000000
Std. Deviation 1.00917667
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .052
Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z .586
Asymp. Sig. (2-tailed) .882
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data
103
104

Hasil Residual

No Residual No Residual
1 1,690944 40 0,802183
2 0,29297 41 0,536293
3 0,362757 42 -0,06482
4 -0,07372 43 -0,28236
5 0,737076 44 0,179573
6 -0,77962 45 0,267654
7 -0,15637 46 0,328217
8 0,189548 47 -2,82611
9 -1,14006 48 -3,32578
10 0,300772 49 0,674224
11 -0,00204 50 -1,38848
12 0,337607 51 0,368334
13 -0,81137 52 -0,67185
14 -0,46455 53 -0,31441
15 -0,80955 54 -0,23003
16 1,510247 55 -1,77733
17 -0,2704 56 0,014356
18 1,289579 57 -1,31415
19 -0,8276 58 1,277629
20 1,684105 59 1,162781
21 1,088861 60 -1,48918
22 -0,42367 61 0,700664
23 1,480266 62 -1,31277
24 -1,18042 63 -0,5926
25 0,442262 64 0,011812
26 0,560347 65 0,114556
27 0,813068 66 -0,51225
28 0,10415 67 -0,23581
29 1,240959 68 -1,07974
30 -0,25449 69 -0,14915
31 0,59092 70 0,303332
32 1,112907 71 -0,58831
33 -0,32249 72 -0,06747
34 0,322697
35 -1,19873
36 2,06983
37 1,437807
38 1,260239
39 -0,72384
105

FREKUENSI X1

X1.11 X1.12 x1.13 X1.21 X1.22 X1.31 X1.32 X1.33 X1


N Valid 72 72 72 72 72 72 72 72 72
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.8611 3.5278 3.7639 3.5139 4.0556 3.8056 3.9028 4.0417 30.4722

X1.11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.2 4.2 4.2
3 14 19.4 19.4 23.6
4 45 62.5 62.5 86.1
5 10 13.9 13.9 100.0
Total 72 100.0 100.0

X1.12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 6 8.3 8.3 8.3
3 28 38.9 38.9 47.2
4 32 44.4 44.4 91.7
5 6 8.3 8.3 100.0
Total 72 100.0 100.0

x1.13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 5.6 5.6 5.6
3 16 22.2 22.2 27.8
4 45 62.5 62.5 90.3
5 7 9.7 9.7 100.0
Total 72 100.0 100.0
X1.21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 5.6 5.6 5.6
3 31 43.1 43.1 48.6
4 33 45.8 45.8 94.4
5 4 5.6 5.6 100.0
Total 72 100.0 100.0
106

X1.22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 9 12.5 12.5 12.5
4 50 69.4 69.4 81.9
5 13 18.1 18.1 100.0
Total 72 100.0 100.0

X1.31
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 5.6 5.6 5.6
3 17 23.6 23.6 29.2
4 40 55.6 55.6 84.7
5 11 15.3 15.3 100.0
Total 72 100.0 100.0

X1.32
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 15 20.8 20.8 20.8
4 49 68.1 68.1 88.9
5 8 11.1 11.1 100.0
Total 72 100.0 100.0

X1.33
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.8 2.8 2.8
3 7 9.7 9.7 12.5
4 49 68.1 68.1 80.6
5 14 19.4 19.4 100.0
Total 72 100.0 100.0
107

FREKUENSI X2

X2.11 X2.12 X2.21 X2.22 X2.31 X2.32 X2.41 X2.42 X2


N Valid 72 72 72 72 72 72 72 72 72
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.8056 3.8889 3.8056 3.5417 3.5833 3.9167 3.9167 3.7500 30.2083

X2.11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.2 4.2 4.2
3 18 25.0 25.0 29.2
4 41 56.9 56.9 86.1
5 10 13.9 13.9 100.0
Total 72 100.0 100.0

X2.12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.2 4.2 4.2
3 10 13.9 13.9 18.1
4 51 70.8 70.8 88.9
5 8 11.1 11.1 100.0
Total 72 100.0 100.0

X2.21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 5.6 5.6 5.6
3 14 19.4 19.4 25.0
4 46 63.9 63.9 88.9
5 8 11.1 11.1 100.0
Total 72 100.0 100.0
108

X2.22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 11 15.3 15.3 15.3
3 18 25.0 25.0 40.3
4 36 50.0 50.0 90.3
5 7 9.7 9.7 100.0
Total 72 100.0 100.0

X2.31
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 7 9.7 9.7 9.7
3 23 31.9 31.9 41.7
4 35 48.6 48.6 90.3
5 7 9.7 9.7 100.0
Total 72 100.0 100.0

X2.32
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 5 6.9 6.9 6.9
3 7 9.7 9.7 16.7
4 49 68.1 68.1 84.7
5 11 15.3 15.3 100.0
Total 72 100.0 100.0

X2.41
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.4 1.4 1.4
3 12 16.7 16.7 18.1
4 51 70.8 70.8 88.9
5 8 11.1 11.1 100.0
Total 72 100.0 100.0
109

X2.42
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.2 4.2 4.2
3 19 26.4 26.4 30.6
4 43 59.7 59.7 90.3
5 7 9.7 9.7 100.0
Total 72 100.0 100.0
110

FREKUENSI X3

X3.11 X3.12 X3.21 X3.22 X3.31 X3.32 X3.33 X3


N Valid 72 72 72 72 72 72 72 72
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.9167 3.9444 4.0556 3.9444 3.9583 3.9306 4.0556 27.8056

X3.11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.4 1.4 1.4
3 11 15.3 15.3 16.7
4 53 73.6 73.6 90.3
5 7 9.7 9.7 100.0
Total 72 100.0 100.0

X3.12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.4 1.4 1.4
3 13 18.1 18.1 19.4
4 47 65.3 65.3 84.7
5 11 15.3 15.3 100.0
Total 72 100.0 100.0

X3.21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.2 4.2 4.2
3 7 9.7 9.7 13.9
4 45 62.5 62.5 76.4
5 17 23.6 23.6 100.0
Total 72 100.0 100.0

X3.22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.8 2.8 2.8
3 14 19.4 19.4 22.2
4 42 58.3 58.3 80.6
5 14 19.4 19.4 100.0
Total 72 100.0 100.0
111

X3.31
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 5.6 5.6 5.6
3 10 13.9 13.9 19.4
4 43 59.7 59.7 79.2
5 15 20.8 20.8 100.0
Total 72 100.0 100.0

X3.32
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.2 4.2 4.2
3 13 18.1 18.1 22.2
4 42 58.3 58.3 80.6
5 14 19.4 19.4 100.0
Total 72 100.0 100.0

X3.33
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.4 1.4 1.4
3 8 11.1 11.1 12.5
4 49 68.1 68.1 80.6
5 14 19.4 19.4 100.0
Total 72 100.0 100.0
112

FREKUENSI X4

X4.11 X4.12 X4.21 X4.22 X4


N Valid 72 72 72 72 72
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3.9444 3.9306 4.1944 4.0139 16.0833

X4.11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 5.6 5.6 5.6
3 11 15.3 15.3 20.8
4 42 58.3 58.3 79.2
5 15 20.8 20.8 100.0
Total 72 100.0 100.0

X4.12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.2 4.2 4.2
3 15 20.8 20.8 25.0
4 38 52.8 52.8 77.8
5 16 22.2 22.2 100.0
Total 72 100.0 100.0

X4.21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 6 8.3 8.3 8.3
4 46 63.9 63.9 72.2
5 20 27.8 27.8 100.0
Total 72 100.0 100.0

X4.22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.4 1.4 1.4
3 10 13.9 13.9 15.3
4 48 66.7 66.7 81.9
5 13 18.1 18.1 100.0
Total 72 100.0 100.0
113

FREKUENSI Y

Y1 Y2 Y3 Y
N Valid 72 72 72 72
Missing 0 0 0 0
Mean 3.9722 3.9167 4.1528 12.0417

Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 5.6 5.6 5.6
3 8 11.1 11.1 16.7
4 46 63.9 63.9 80.6
5 14 19.4 19.4 100.0
Total 72 100.0 100.0

Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 5.6 5.6 5.6
3 11 15.3 15.3 20.8
4 44 61.1 61.1 81.9
5 13 18.1 18.1 100.0
Total 72 100.0 100.0

Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.2 4.2 4.2
3 4 5.6 5.6 9.7
4 44 61.1 61.1 70.8
5 21 29.2 29.2 100.0
Total 72 100.0 100.0
114

EXTERIOR (X1)
No Indikator Nilai Mean Presentase
1 X1.1 3.72 36.6
2 X1.2 3.78 24.84
3 X1.3 3.91 38.56

GENERAL INTERIOR (X2)


No Indikator Nilai Mean Presentase
1 X2.1 3.85 25.47
2 X2.2 3.67 24.32
3 X2.3 3.75 24.83
4 X2.4 3.84 25.38

STORE LAYOUT (X3)


No Indikator Nilai Mean Presentase
1 X3.1 3.93 28.27
2 X3.2 4,00 28.77
3 X3.3 3.98 42.96

INTERIOR DISPLAY (X4)


No Indikator Nilai Mean Presentase
1 X4.1 3.94 48.97
2 X4.2 4.10 51.03

KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)


No Indikator Nilai Mean Presentase
1 Y.1 3.97 32.98
2 Y.1 3.92 32.53
3 Y.1 4.15 34.49
115

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(CURRICULUM VITAE)

Nama : Achmad Ardi Irawan


NIM : 0510320001
TTL : Malang, 04 Maret 1987
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Asal : Jl. Diponegoro III/16 Bululawang- Malang
Telp/HP : (0341) 833355 / 085234178545
E-mail : Just_ardhie@yahoo.com

Riwayat Pendidikan
1. 1993 1999 : SD Negeri Wandanpuro II Bululawang-Malang
2. 1999 2002 : SMP Negeri 8 Malang
3. 2002 2005 : SMA Negeri 5 Malang

Anda mungkin juga menyukai