Mendapatkan Produk
Receiving Producing Inherting
Finding Purchasing
Produk
Jasa Mengonsumsi Produk
Ide Collecting Evaluating Wearing
Pengalaman Nurturing Serving Sharing
Cleaning Displaying Devouring
Preparing Storing
Menghentikan Konsumsi
Giving Recycling
Throwing away deepling
Gambar 3.1 Domain Perilaku Konsumen
3.1.1 Dimensi Perilaku Konsumen
Secara skemaris, dimensi perilaku konsumen meliputi 3 aspek utama: tipe,
perilaku dan peranan pelanggan.
Tipe Pelanggan meliputi:
a. Konsumen akhir / konsumen rumah tangga
Yaitu konsumen yang melakukan pembelian untuk kepentingan diri
sendiri, keluarga, atau keperluan hadiah bagi teman maupun saudara,
tanpa bermaksud untuk memperjualbelikan (pembelian dilakukan
semata-mata untuk keperluan konsumsi sendiri)
b. Konsumen bisnis/konsumen organisasional/konsumen
industrial/konsumen antara
Adalah jenis konsumen yang melakukan pembelian untuk keperluan
pemrosesan lebih lanjut, kemudian dijual (produsen); disewakan
kepada pihak lain; dijual kepada pihak lain (pedagang); digunakan
untuk keperluan layanan social dan kepentingan public (pasar
pemerintah dan organisasi). Dengan demikian meliputi organisasi
bisnis dan nirlaba (seperti rumah sakit, sekolah, instansi pemerintah,
LSM, dlsb)
Peranan Konsumen terdiri dari:
a. User
Adalah orang yang benar-benar (secara actual) mengkonsumsi atau
menggunakan produk atau mendapatkan manfaat dari produk barang
atau jasa yang dibeli.
b. Payer
Adalah orang yang mendanai atau membiayai pembelian
c. Buyer
Adalah orang yang berpartisipasi dalam pengadaan produk dari
pasar. Masing-masing peranan diatas bisa dilakukan oleh satu orang,
bisa pula dilakukan individu yang berbeda.
Pelaku pelanggan terdiri atas:
a. Aktifitas mental
Seperti menilai kesesuaian merek produk, menilai kualitas produk
berdasarkan informasi yang diperoleh dari iklan, dan mengevaluasi
pengalaman actual dari konsumsi produk/jasa.
b. Aktifitas fisik
Meliputi mengunjungi toko, membaca panduan konsumen/catalog,
berinteraksi dengan wiraniaga, dan memesan produk.
3.1.2 Makna Konsumsi
Empat tipe makna konsumsi yang dialami konsumen secara garis besar:
a. Self-concept attachment, (konsep pemasangan diri)
yaitu produk membantu pembentukan identitas diri konsumen. (pembelian
parfum, perhiasan, kemeja, sepatu, mobil, dll yang bersifat eksklusif)
b. Nostalgic attachment, (pemasangan rindu)
yaitu produk yang bisa menghubungkan consumen dengan kenangan masa
lalunya. (album music lama yang dirilis ulang, acara tembang kenangan di
televise, reuni sekolah, temu alumni, dll)
c. Interdependence, (saling ketergantungan)
dimana produk menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari pelanggan.
(pembelian alat-alat rumah tangga yang digunakan setiap hari, sabun mandi,
pasta gigi, sikat gigi, naik angkutan umum ketempat kerja, dlsb)
d. love (cinta)
dimana produk membangkitkan ikatan emosional tertentu, seperti
kehangatan, kegairahan, dan emosi lainnya. (acara hash house harrier dan
management out bound)
3.1.3 The Dark Side of Consumer behavior
Kenyataan bahwa keinginan, pilihan dan Tindakan konsumen kadangkala
menghasilkan konsekuensi negative terhadap diri dan atau masyarakat di
sekitarnya.
The dark side of consumer behavior dapat diklasifikasikan dalam beberapa hal
sebagai berikut:
1. Addicitive consumption
Contohnya kecanduan internet, dan chatting, video game, narkoba, dll
2. Compulsive consumption
Konsumen cenderung secara permanen terdorong untuk selalu berbelanja,
sekalipun tidak membutuhkan produk yang dibeli. bahkan, secara financial
tidak mampu untuk membelinya
3. Consumed consumers
yaitu orang yang dimanfaatkan atau dimanipulasi, baik secara sukarela
maupun tidak, demi kepentingan komersial tertentu (exp; prostitusi,
penjualan organ tubuh, penjualan bayi, dll)
4. Aktivitas-aktivitas illegal.
3.2 Kerangka Analisis Perilaku Konsumen Jasa