Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN GUDANG

MANAJEMEN PERSEDIAAN I

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Gudang yang diampu oleh Bapak
Abdul Waris, S.E., M.M

Di Susun Oleh:

Aldinda 1842620181

Alif Hilmy H. 1842620103

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

PRODI D-IV MANAJEMEN PEMASARAN

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah-SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
segala puji bagi Allah Tuhan semesta-alam. Sehingga laporan “Manajemen Persediaan I”
yang penyusun buat dapat selesai tanpa halangan yang berarti.

Laporan ini kami buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas bantuan dari
berbagai pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk
menyelesaikan laporan ini. Oleh karenanya penyusun sampaikan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada segenap pihak yang telah ikut serta dalam menyelesaikan laporan ini.

Terlepas dari itu semua penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan
yang di buat. Dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak di sadari. Oleh
karenanya penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana perbaikan laporan
yang lebih baik.

Dan semoga laporan “Manajemen Persediaan I” dapat memberikan manfaat bagi


pembaca dan masyarakat luas. Akhir kata penyusun ucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya atas perhatian yang diberikan.

Malang, 1 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.3 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen Persediaan...................................................................................3
2.2 Jenis-Jenis Persediaan......................................................................................................4
2.3 Klasifikasi Persediaan menurut Aliran Arus Barang........................................................5
2.4 Fungsi dan Sifat Persediaan..............................................................................................6
2.5 Hubungan Manajemen Persediaan dengan Aktifitas Manajemen Gudang......................8
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan...............................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman yang terus maju di Indonesia. Semakin majunya
dunia bisnis maka semakin banyak pula perusahaan kecil maupun perusahaan besar yang
bermunculan. Tujuan utama suatu perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin
dan mengawasi berjalannya perusahaan serta berkembangnya perusahaan, maka hal yang
perlu dilakukan oleh suatu perusahaan adalah mengadakan penilaian terhadap persediaan
dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Hal ini dilakukan karena persediaan bagi
kebanyakan perusahaan merupakan salah satu modal kerja yang sangat penting didalam
suatu perusahaan, dimana prosedurnya terus menerus mengalami perubahan dan
perputaran.
Adanya manajemen persedian ini sangatlah penting bagi perusahaan dalam
mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur
yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh,
diproduksi dan dijual. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada
resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan
pelanggan yang memerlukan atau meminta barang/jasa. Persediaan diadakan apabila
keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut hendaknya lebih besar daripada
biaya-biaya yang ditimbulkannya. Persediaan bahan baku yang melebihi kebutuhan akan
menimbulkan biaya ekstra atau biaya simpan yang tinggi. Sedangkan jumlah persediaan
yang terlalu sedikitmalah akan menimbulkan biaya kerugian yaitu terganggunya proses
produksi dan juga berakibat hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan
apabila ternyata permintaan pada kondisi yang sebenarnya melebihi permintaan yang
diperkirakan.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa persediaan sangat penting artinya
bagi perusahaan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk lebih mengetahui dan
memahami bagaimana melakukan manajemen persediaan secara benar yang diterapkan
dalam suatu perusahaan.

1
1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian dari Manajemen Persediaan?


2. Apa saja jenis-jenis Persediaan?
3. Apa Klasifikasi Persediaan menurut Aliran Arus Barang?
4. Apa fungsi dan Sifat Manajemen Persediaan?
5. Bagaimana hubungan Manajemen Persediaan dengan Aktifitas Manajemen Gudang?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Manajemen Persediaan.


2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Persediaan.
3. Untuk mengetahui klasifikasi Persediaan menurut Aliran Arus Barang
4. Untuk mengetahui fungsi Manajemen Persediaan.
5. Untuk mengetahui hubungan Manajemen Persediaan dengan Aktifitas Manajemen
Gudang.
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan merupakan sistem-sistem untuk mengelola persediaan.


Bagaimana barang-barang persediaan dapat diklarifikasikan dan seberapa akurat catatan
persediaan dapat dijaga. Manajer operasi di seluruh dunia telah menyadari bahwa
manajemen persediaan yang baik sangatlah penting. Di sisi lain, sebuah perusahaan
dapat mengurangi biaya dengan mengurangi persediaan, Di sisi lain, produksi dapat
terhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika sebuah barang tidak tersedia. Tujuan
manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi pesediaan
dengan pelayanan pelanggan. Untuk mencapai sebuah strategi beberbiaya rendah tanpa
manajemen persediaan yang baik (Heizer & Render, 2014).
Pengertian Persediaan Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi
akan memerlukan persediaan bahan baku, karena dengan tersedianya bahan baku maka
diharapkan sebuah perusahaan dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau
permintaan konsumen. Dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup juga
diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi perusahaan dan dapat menghindari
kekurangan bahan baku. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan
konsumen, dapat merugikan perusahaandan berdampak buruk pada citra perusahaan.
Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan
yang secara kontinu diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali. Sebagian besar
dari sumber-sumber perusahaan juga sering dikaitkan di dalam persediaan yang akan
digunakan dalam perusahaan manufaktur. Dengan tersedianya persediaan maka
diharapkan perusahaan dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau
permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan yang cukup di gudang juga
diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi/pelayanan kepada konsumen.
Perusahaan dapat menghindari terjadinya kekurangan barang, keterlambatan jadwal
pemenuhan produk yang dipesan konsumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini
citra yang kurang baik.
Berikut dijelaskan pengertian persediaan menurut para ahli, di antaranya Herjanto
(2008) mengemukakan bahwa "Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang

3
akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam
proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu
peralatan atau mesin".
Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau persediaan
barang-barang masih dalam pengerjaan/ proses produksi, ataupun persediaan barang
baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Berdasarkan
keterangan di atas dapat diketahui bahwa persediaan sangat penting artinya bagi suatu
perusahaan karena berfungsi menghubungkan antara operasi yang berurutan dalam
pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen.

2.2 Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Render dan Heizer (2005), berdasarkan proses manufakturnya persediaan dibagi
menjadi empat jenis, yaitu:
1. Bahan Baku (raw material inventory)
Bahan baku merupakan salah satu jenis persediaan yang pertama, bahan baku
merupakan bahan yang wajib dan harus ada karena tanpa adanya bahan baku maka
barang jadi tidak akan selesai dibuat.
2. Barang Setengah Jadi (working in process inventory)
Tidak sedikit perusahaan yang akan mengirimkan suatu barang setengah jadi atau
barang dalam proses ini ke pabrik yang lainnya untuk dapat dilanjutkan menjadi
barang jadi. Manajemen persediaan ini akan memperhitungkan seberapa besar barang
dalam proses ini diteruskan supaya bisa memenuhi permintaan pasar dan sesuai
jadwal produksi.
3. Barang Jadi (finished goods inventory)
Agar sebuah perusahaan memperoleh keuntungan secara maksimal maka pengaturan
persediaan barang perlu dilakukan secara matang dan berdasar kondisi pasar, internal
ataupun eksternal. Setelah barang jadi maka perlu dikirim atau pendistribusian kepada
pihak ke tiga atau agen-agen yang sudah terdaftar.
4. Barang Suplai
Seseorang yang bertugas untuk dapat mengatur persediaan tentunya harus pandai
untuk mengelola semua persediaan yang digunakan untuk produksi ataupun yang

4
tidak. Kalau kita melihat dari sisi permintaan maka manajemen persediaan terbagi
menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
 Barang Mentah Dan Barang Setengah Jadi
Barang jenis ini tergantung oleh sebuah proses produksi bukan karena adanya
permintaan pasar atau bahasa inggrisnya dependent demand inventory.
 Barang Jadi
Barang jadi dapat ditentukan oleh permintaan pasar atau bahasa inggrisnya
independent demand inventory. Sedangkan dalam ilmu manajemen persediaan
tak hanya untuk mengelola beberapa persediaan saja melainkan barang cacat
atau tidak lolos SOP, suku cadang dan memo persediaan.

Sedangkan menurut Ristono (2009), berdasarkan tujuannya persediaan dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Persediaan pengaman (safety stock).


Persediaan pengaman adalah persediaan yag dilakukan untuk mengantisipasi unsur
ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak
mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, maka akan terjadi kekurangan
persediaan (stockout).
2. Persediaan antisipasi.
Persediaan antisipasi disebut sebagai stabilization stock merupakan persediaan yang
dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan
sebelumnya.
3. Persediaan dalam pengiriman (transit stock).
Persediaan dalam pengiriman disebut work-in process stock adalah persediaan yang
masih dalam pengiriman. Persediaan ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1)
Eksternal transit stock adalah persediaan yang masih berada dalam transportasi. 2)
Internal transit stock adalah persediaan yang masih menunggu untuk diproses atau
menunggu sebelum dipindahkan.

2.3 Klasifikasi Persediaan menurut Aliran Arus Barang

Baik gudang yang merupakan gudang bahan baku, gudang barang setengah jadi,
ataupun gudang produk jadi pasti akan terdapat perbedaan arus aliran barang- barang
yang ada di dalamnya. Dalam suatu gudang, misalnya gudang produk jadi terdapat

5
berbagai jenis barang yang berbeda spesifikasinya. Dengan adanya perbedaan spesifikasi
tersebut maka aliran setiap barang tidak akan sama.

Dalam klasifikasi ini, persediaan akan dipisah menjadi 3 kategori, yaitu apakah barang
tersebut masuk ke dalam fast moving, medium moving, atau slow moving.

1. Barang fast moving


Barang-barang yang disebut fast moving adalah barang dengan aliran yang sangat
cepat, atau dengan kata lain barang fast moving ini akan berada di dalam gudang
dalam waktu yang sangat singkat.
2. Barang medium moving
Barang medium moving adalah barang-barang yang aliran barangnya sedang- sedang
saja, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Biasanya barang ini akan berada di
gudang dalam waktu yang relatif lebih lama jika dibandingkan dengan barang-barang
fast moving.
3. Barang slow moving
Barang-barang slow moving merupakan barang dengan arus aliran barang yang
sangat lambat, sehingga barang-barang slow moving ini akan tersedia di gudang
dalam waktu yang cukup lama.

Aliran barang ini harus sangat diperhatikan dalam menjalankan manajemen


pergudangan karena hal ini akan sangat menentukan apakah suatu gudang telah digunakan
secara efektif atau belum. Dengan memperhatikan kecepatan aliran.

barang tersebut diharapkan aliran barang yang ada di gudang menjadi lancar. Untuk
barang fast moving dijaga agar stock di gudang tidak kehabisan sehingga mengecewakan
konsumen, sedangkan untuk barang yang slow moving dijaga agar tidak terjadi
penumpukkan barang yang tidak perlu sehingga kapasitas gudang dapat digunakan
seefektif mungkin.

2.4 Fungsi dan Sifat Persediaan

Manajemen persediaan sangat penting bagi perusahaan. Hal ini karena fungsi dari
aktivitas tersebut cukup beragam. Berikut apa saja fungsi dari manajemen persediaan.
1. Mengantisipasi Kekurangan Persediaan

6
Hal ini harus diperhatikan terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam
memproduksi barang. Meskipun pada umumnya supply bahan memang sudah pasti
datang sesuai jadwal, langkah antisipasi tetap penting untuk dilakukan. Untuk
berjaga-jaga jika seumpama persediaan datang terlambat dan akan berpotensi
mengganggu proses produksi.
2. Mengantisipasi Pesanan Persediaan Ternyata Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan
Kondisi seperti pesanan yang tidak sesuai mungkin jarang terjadi. Namun bukan tidak
mungkin bisa terjadi. Perusahaan selalu harus memastikan pesanan persediaan yang
diterima apakah sudah sesuai yang dibutuhkan untuk proses produksi.
3. Berjaga-jaga Jika Persediaan Yang Dibutuhkan Ternyata Tidak Ada Di Pasaran
Fungsi utama dilakukan manajemen persediaan adalah untuk memastikan persediaan
bahan selalu tersedia. Langkah ini untuk mengantisipasi jikalau bahan yang biasa
digunakan tidak ditemukan di pasaran. Bisa karena stok habis, atau hal lain
4. Menjamin Lancarnya Proses Produksi
Terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi barang, proses
produksi harus dipastikan tetap berjalan. Hal ini dilakukan supaya tetap bisa meraih
keuntungan dan menyediakan kebutuhan bagi konsumen. Oleh karena itu inventory
management ini sangat penting demi menjaga ketersediaan persediaan supaya tetap
bisa produksi.

Persediaan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Biasanya merupakan aktiva lancar (current assets) karena masa perputarannya


biasanya kurang atau sama dengan satu tahun.
2. Merupakan jumlah yang besar, terutama dalam perusahaan dagang dan industri.
3. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi, karena
kesalahan dalam menentukan persediaan pada akhir periode akan mengakibatkan
kesalahan dalam jumlah aktiva lancar dan total aktiva, harga pokok penjualan, laba
kotor dan laba bersih, taksiran pajak penghasilan, pembagian deviden dan laba rugi
ditahan, kesalahan tersebut akan terbawa ke laporan keuangan periode berikutnya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa persediaan mempunyai sifat-sifat:


persediaan merupakan aktiva lancar, merupakan jumlah yang besar dan sebagai aktiva
lancar yang keberadaannya dapat mempengaruhi laporan keuangan yaitu neraca dan
laporan laba rugi.

7
2.5 Hubungan Manajemen Persediaan dengan Aktifitas Manajemen Gudang

Manajemen pergudangan harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, khususnya


yang dapat mengelola sistem persediaan yang memiliki hubungan erat dengan siklus
permintaan dan optimasi biaya. Tujuan adanya sistem manajemen pergudangan adalah
untuk mengelola pergudangan dan pendistribusian barang-barang agar barang yang
disimpan tetap dalam keadaan baik dan terjaga sebelum didistribusikan kepada para
konsumen atau vendor pada waktu, spesifikasi, dan jumlah yang tepat.
Manajemen persediaan adalah bagian atau tahap pertama yang diambil sebelum
menjalankan manajemen gudang. Manajemen persediaan sangatlah penting bagi
perusahaan karena fungsi adanya persediaan ini agar perusahaan kedepannya mengetahui
akan mempersiapkan atau mengeluarkan jumlah barang yang akan diproduksi atau dijual,
sehingga tidak mengalami kerugian.
Menyimpan persediaan dalam gudang mungkin diperlukan untuk mempertahankan
sumber pasokan. Sebagai contoh, waktu dan jumlah pembelian adalah penting dalam
mempertahankan pemasok, terutama selama periode kekurangan. Mungkin perlu untuk
mengadakan persediaan barang yang berada dalam pasokan pendek sebagai akibat dari
kerusakan dalam perjalanan, ketidaktersediaan vendor atau serangan terhadap salah satu
pemasok perusahaan

2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan

Ada beberapa macam faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan persediaan untuk


kepentingan proses produksi dalam suatu perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
persediaan tersebut saling berkaitan, sehingga faktor-faktor ini akan mempengaruhi
persediaan bahan baku yang ada dalam perusahaan tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan tersebut adalah:
1. Perkiraan Pemakaian Bahan Baku
Sebelum perusahaan yang bersangkutan ini melakukan pembelian bahan baku,
sebaiknya manajemen perusahaan ini dapat memperkirakan pemakaian bahan baku
tersebut untuk keperluan proses produksi tersebut dalam perusahaan yang
bersangkutan. Berapa banyaknya bahan baku tiap unit yang akan dipergunakan untuk
untuk setiap kali produksi ataupun tiap periode produksi. Dengan demikian maka
manajemen akan mempunyai gambaran tentang pemakaian bahan baku untuk
melaksanakan proses produksi pada produksi atau periode produksi yang akan datang,

8
baik dalam jenis bahan baku maupun jumlah bahan baku dari masing-masing jenis
tersebut.
Supaya dapat memperhitungkan pembelian bahan baku dari tiap-tiap jenis
bahan baku yang dipergunakan tersebut, maka manajemen perusahaan tersebut akan
mempunyai gambaran tentang pemakaian bahan baku untuk melaksanakan proses
produksi pada periode yang akan datang, baik dalam jenis bahan baku maupun jumlah
bahan baku dari masing-masing jenis produk.
2. Harga Bahan Baku
Harga bahan baku yang akan dipergunakan dalam proses produksi terhadap
persediaan bahan baku yang dilakukan dalam perusahaan akan menjadi factor
penentu seberapa besarnya dana yang harus disediakan oleh perusahaan apabila akan
melakukan persediaan atau pembelian bahan baku.
3. Biaya-Biaya Persediaan
Dalam pelaksanaan penyediaan bahan baku di perusahaan, tidak akan lepas
dari adanya biaya-biaya persediaan bahan baku yang harus ditanggung oleh
perusahaan. Dalam hubungannya dengan biaya-biaya persediaan ini, maka dikenal 3
macam biaya persediaan yaitu biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya tetap.
4. Kebijaksanaan Pembelanjaan
Kebijakan pambelanjaan di dalam perusahaan akan mempengaruhi kebijakan
pembelian dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut. Demikian pula dalam
pelaksanaan persediaan bahan baku di “WL” akan dipengaruhi oleh kebijaksanaan
pembelanjaannya.
5. Pemakaian Bahan
Pemakaain bahan baku perusahaan di periode-periode yang telah berlalu untuk
keperluan proses produksi akan dapat digunakan sebagai salah satu dasar
pertimbangan dalam penyediaan bahan baku tersebut.
6. Waktu Tunggu
Yang dimaksud waktu tunggu atau lead time disini adalah waktu tunggu bahan
baku dari mulai dipesan sampai bahan baku tersebut datang. Waktu tunggu ini sangat
perlu untuk diperhatikan, karena sangagat berpengaruh pada proses produksi.
7. Model Pembeliaan Bahan Baku
Model pembeliaan bahan baku di perusahaan akan menentukan besar kecilnya
persediaan bahan baku yang dilakukan dalam perusahaan. Pemilihan model

9
pembelian bahan baku, tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada
dalam intern perusahaan.
8. Persediaan Pengaman
Pada umumnya untuk menanggulangi adanya kehabisan bahan baku dalam
perusahaan maka perusahaan yang bersangkutan akan mengadakan persediaan
pengamanan (safety stock). Persediaan pengaman ini akan digunakan perusahaan
apabila terjadi kekurangan bahan baku atau keterlambatan datangnya bahan baku
yang dibeli oleh perusahaan sehingga proses produksi yang berlangsung dalam
perusahaan tidak terganggu karena kekurangan bahan baku. Persediaan pengaman ini
jumlahnya tertentu, dimana jumlah ini akan merupakan suatu jumlah yang tetap pada
periode yang telah ditentukan sebelumnya.
9. Pembelian Kembali
Persediaan bahan baku dalam suatu perusahaan tidak akan memadai jika
dilaksanakan dlam sekali pembelian. Hal ini berkaitan dengan biaya-biaya yang
dibutuhkan untuk pengadaan bahan baku, bahan pembantu, maupun untuk fasilitas-
fasilitas yang dibutuhkan perusahaan. Dalam melaksanakan pembelian kembali
(reorder Point) perusahaan akan memperhatikan waktu tunggu (lead time) yang
diperlukan dalam pembelian bahan baku tersebut sehingga bahan baku yang dibeli
dapat sampai kegudang dengan waktu yang tepat.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen persediaan merupakan sistem-sistem untuk mengelola persediaan.


Bagaimana barang-barang persediaan dapat diklarifikasikan dan seberapa akurat catatan
persediaan dapat dijaga. Jenis-jenis persediaan terbagi menjadi 4, yaitu:

1. Bahan Baku (raw material inventory)


2. Barang Setengah Jadi (working in process inventory)
3. Barang Jadi (finished goods inventory)
4. Barang Suplai

Manajemen persediaan sangatlah penting bagi perusahaan karena fungsi adanya


persediaan ini agar perusahaan kedepannya mengetahui akan mempersiapkan atau
mengeluarkan jumlah barang yang akan diproduksi atau dijual, sehingga tidak mengalami
kerugian.

Tujuan pemeriksaan dan pengawasan persediaan diantaranya yaitu:


1. Menjaga agar persediaan selalu ada, sehingga kegiatan produksi tidak terhenti
2. Menjaga agar pembentukkan persediaan tidak besar, sehingga biaya yang timbul
juga tidak besar
3. Menjaga agar pembelian dalam jumlah kecil untuk menekan biaya pemesanan

3.2 Saran

Makalah ini disusun untuk pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Gudang sehingga
masih jauh dari kata sempurna dan masi terdapat kekurangan dalam penyampaian materi.
Untuk itu kritik dan saran senantiasa dinanti guna hasil yang jauh lebih baik. Semoga
makalah ini dapat menambah dan memperluas wawasan mengenai Manajemen
Persediaan

11
DAFTAR PUSTAKA

Heizer dan Render. 2014. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat


Heizer, Jay dan Render, Barry. 2005. Operations Management. Jakarta: Salemba Empat.
Herjanto, Eddy, 2008, Manajemen Operasi Edisi Ketiga, Jakarta: Grasindo.
Ristono, Agus. 2009. Manajemen persediaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
https://febria13.wordpress.com/2017/12/26/pengawasan-persediaan-inventory-control-
dan-pengawasan-mutu-quality-control/
https://www.jojonomic.com/blog/manajemen-inventori/
https://www.simplidots.com/panduan-manajemen-gudang/
https://sarjanaekonomi.co.id/manajemen-persediaan/

12

Anda mungkin juga menyukai