Dosen Pengampuh :
Disusun Oleh :
Ratna marisa
KATA PENGANTAR
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan
semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan kelancaran
beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada terhingga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.
hak anak melalui PAUD holistik integratif”. makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok tahun akademik 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................11
B. Saran...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah hak warga negara, tidak terkecuali pendidikan
di usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan
potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa usia dini
merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di
masa depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan
kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di usia-
usia berikutnya.
Dengan terbitnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), keberadaan pendidikan usia
dini diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28
ayat 1-6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan
pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Dalam penjabaran pengertian,
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa:
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
(Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003).
Pendidikan kita selama ini memandang sekolah sebagai tempat
untuk menyerahkan anak didik sepenuhnya. Sekolah dianggap sebagai
tempat segala ilmu pengetahuan dan diajarkan kepada anak didik. Cara
pandang ini sangat keliru mengingat sistem pendidikan juga harus
dikembangkan di keluarga. Sekolah hanyalah sebagai instrumen untuk
memperluas cakupan dan memperdalam intensitas penanaman cita-
cita sosial budaya yang tidak mungkin lagi dikembangkan melalui
mekanisme keluarga (Mukhlishah, 2002).
1
2
C. Tujuan
1. Upaya Pemenuhan Hak Anak Melalui Paud
2. Holistik Integratif
BAB II
PEMBAHASAN
1
Zakiyah, Lailatuz, . Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Paud Jombang 15 November
2000. Hal. 90
5
6
2
Hendrawanto, Lilik, Bebek Besar Investasi Masa Depan ( Belajar, Bermain, Kreatif
Berbasis Swadaya Masyarakat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan utama dalam
kehidupan kita. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan, dimana
dalam hal ini telah tercantum dalam pasal 31 UUD 1945. Oleh karena
itu, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi kita untuk
menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya. Banyak pendapat dari
para ahli filsafat,
Masyarakat memiliki potensi untuk mengembangkan pendidikan
berbasis masyarakat dengan memobilisasi masyarakat dalam bertindak
untuk memecahkan masalah pendidikan yang ada di lingkungannya.
Penyelenggara pendidikan berbasis masyarakat dapat dikembangkan
dengan tetap mengacu kepada kurikulum dan evaluasi pendidikan,
serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standar nasional
pendidikan. Anak merupakan suatu totalitas yang utuh, maka
pengembangannya harus dilakukan secara holistik (utuh dan
menyeluruh) dan tidak tersekat-sekat oleh ego sektoral. Sehingga perlu
dikembangkan strategi pengelolaan PAUD yang berbasis masyarakat
secara holistik (menyeluruh) serta terintegrasi
B. Saran
Dengan adanya karya tulis ini, penulis merekomendasikan agar
para pengelola PAUD dapat memahami potensi lokal yang ada, dalam
mengembangkan pengelolaan PAUD secara maksimal. Karena
bagaimanapun hanya masyarakat di lingkungan PAUD lah yang
memahami kebutuhan layanan AUD serta memahami keadaan
ekonomi mayarakat.
11
12
DAFTAR PUSTAKA