Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERANAN KELUARGA DAN


MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan

Disusun oleh :

Saka Pratama K7622100


Salma Salsabila K7622101
Salsabilla Rahma H K7622102
Sandrina Yuan K K7622103
Sari Alia Nuragustin K7622104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telat melimpahkan tahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas
makalah mata kuliah Ilmu Pendidikan yang membahas tentang Pengertian Pendidikan
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pendidikan serta, informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
diharapkan berbagai masukan yang bersifat mendukung agar makalah ini menjadi
lebih baik.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi pembaca.

Surakarta, 03 Oktober 2022

(.............................)

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................1
1.4 Manfaat.................................................................................................................1
1.5 Metode..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Peranan Keluarga..................................................................................................3
2.2 Kerjasama Antara Keluarga dan Sekolah.............................................................3
2.3 Lembaga Pendidkan Masyarakat..........................................................................4
BAB III PENUTUP........................................................................................................5
3.1 Simpulan...............................................................................................................5
3.2 Saran.....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan yang mengandung unsur-unsur


pengajaran, latihan, bimbingan dan pimpinan dengan tumpuan khas kepada
pemindahan berbagai ilmu, nilai agama dan budaya serta kemahiran yang berguna
untuk diaplikasikan oleh individu (pengajar atau pendidik) kepada individu yang
memerlukan pendidikan itu. Kegiatan Pendidikan adalah kegiatan yang menjembatani
antara kondisi-kondisi actual dengan kondisi-kondisi ideal, dan ini berlangsung dalam
satuan waktu tertentu dan berbentuk dalam berbagai proses pendidikan yang
merupakan serangkaian kegiatan atau langkah-langkah yang digunakan untuk
mengubah kondisi awal peserta didik sebagai masukan menjadi kondisi ideal sebagai
hasilnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa konsep Pendidikan seumur hidup?


2. Bagaimana pendidikan seumur hidup jika dilihat dari berbagai perspektif?
3. Bagaimana implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program
pendidikan?
4. Bagaimana strategi pendidikan seumur hidup?

1.3 Tujuan

1. Untuk menjelaskan konsep pendidikan seumur hidup.


2. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan seumur jika dilihat dari berbagai
perspektif.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan implikasi konsep pendidikan seumur
hidup pada program-program pendidikan.
4. Untuk mengetahui bagaimana strategi pendidikan seumur hidup.

1
1.4 Manfaat

Dapat menambah wawasan tentang konsep pendidikan seumur hidup dan


berbagai implikasi dalam kehidupan sehari-hari

1.5 Metode

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi


pustaka,yaitu dengan mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yang
bersumber dari buku,jurnal maupun media massa. Setelah mencari dari berbagai
sumber, selanjutbya penulis menyimpulkan dari seluruh referensi yang sudah dicari
dengan mengembangkannya dalam bentuk pengetahuan dan wawasan baru. Dan
mengutip informasi para ahli dari berbagai sumber seperti buku dan jurnal,lalu
menuliskannya dalam makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang menerangkan


tentang keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam proses pembinaan
kepribadian yang berlangsung secara kontinyu dalam keseluruhan hidup manusia.
Proses pembinaan kepribadian memerlukan rentang waktu yang relative panjang,
bahkan berlangsung seumur hidup. Pendidikan seumur hidup, yang disebut dengan
life long education adalah pendidikan yang menekankan bahwa proses pendidikan
berlangsung terus menerus sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia, baik
dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non formal, informal.
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep pendidikan yang
menerangkan keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam keseluruhan
kehidupan manusia. Proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinyu
dan tidak terbatas oleh waktu, dan tempat sepanjang perjalanan hidup manusia sejak
lahir hingga meninggal dunia baik seacara formal maupun non formal. Proses
pendidikan seumur hidup tidak hanya dilakukan oleh seseorang yang sedang belajar
pada pendidikan formal,namun bagi semua lapisan masyarakat.
Konsep pendidikan seumur hidup sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan para
tokoh pendidikan dan islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, jauh sebelum
orang-orang barat mempopulerkannya. Umat islam juga menekankan pentingnya
pendidikan sumur hidup dengan tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.

3
2.2 Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif

Cukup banyak dasar-dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan


seumur hidup atau long life education sangat penting. Dasar-dasar pemikiran tersebut
ditinjau dari berbagai prespektif,diantaranya:
1) Tinjauan ideologis, yaitu pendidikan sumur hidup akan memungkinkan
seseorang mengembangkan potensinya denagn terus-menerus sepanjang
hidupnya,memberikan skill agar mampu beradaptasi dengan masyarakat,
karena pada dasarnya manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama
untuk mendapatkan pendidikan.
2) Tinjauan ekonomis, yaitu pendidikan seumur hidup adalah cara paling efektif
untuk keluar dari kebodohan yang menyebabkan kemlaratan, karena
pendidikan seumur hidup dapat meningkatkan produktifitas,memelihara dan
mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki.
3) Tinjauan sosiologis, yaitu pada umumnya negara-negara berkembang masih
banyak orang tua yang kurang menyadari pentingnya pendidikan formal bagi
anak-anaknya.
4) Tinjauan politis, yaitu negara menghendaki seluruh rakyat menyadari
pentingnya hak milik pribadi dan memahami fungsi pemerintah.
5) Tinajuan teknologis, yaitu dunia saat ini dilanda oleh eksploitasi
teknologi,yang menuntut untuk selalu mengembangkan dan memperbarui
pengetauan dan keterampilan,agar tidak hanya menjadi penonton ditengah
pesatnya kemajuan pengetahuan dan teknologi.
6) Tinjauan filosofis, yaitu kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral
potensi
7) Tinjauan psikologis, yaitu dasar kejiwaan dan jasmani yaitu manusia
merupakan kesatuan kesadaran rohani,baik dari piker,rasa karsa,cipta dan
budi.
8) Paedagogis, yaitu perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh
yang besar terhadap konsep,Teknik,dan metode pendidikan.

4
2.3 Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup Pada Program-Program
Pendidikan

Implikasi adalah akibat langsung atau konsekuensi dari setiap keputusan. Dengan
demikian berarti sesuatu yang mengontrol suatu kebijakan atau keputusan untuk
melaksanakan pendidikan seumur hidup.
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup dikarenakan
relevansinya yang ada pada negara-negara berkembang dengan sebab masih
banyaknya penduduk yang buta huruf, mereka lebih senang menonton TV,
mendengarkan Radio, mengakses internet dari pada membaca. Meskipun cukup sulit
untuk membuktikan peranan melek huruf fungsional terhadap pembangunan social
ekonomi masyarakat, namun pengaruh IPTEK

Masyarakat sebagai lingkungan/lembaga pendidikan ketiga memiliki pengaruh


besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Dalam hal ini, masyarakat
mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan,
membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana prasarana dan menyediakan lapangan
kerja. Sebagaimana amanah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS pada Pasal 9 berbunyi “Masyarakat berkewajiban memberikan
dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan. (Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang SISDIKNAS)

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Keluarga adalah orang seisi rumah yang terdiri atas Ayah sebagai kepala keluarga,
Ibu dan Anak serta anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan. Karena itu,
keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati.
Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan anak. Keluarga merupakan
tempat pertumbuhan anak yang pertama. Peran orang tua dalam keluarga sangat
penting. Pendidikan dalam keluarga merupakan proses sosialisasi pertama anak untuk
menerima segala sesuatu yang diperlukan anak sebelum memasuki lingkungan
masyarakat. Didalam UU Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional
pasal 10mayat 4 dinyatakan bahwa : pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan
keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Begitu juga sangat
diperlukan kepercayaan orang tua terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan
tugasnya selama disekolah. Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang
menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki
sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuannya, serta dapat bertindak bersama
untuk mencukupi krisis kehidupannya. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pada
Pasal 9 berbunyi “Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya
dalam penyelenggaraan pendidikan. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS)

3.2 Saran

Peran pendidikan orang tua dalam keluarga sebaiknya lebih ditingkatkan lagi
sehingga karakter anak sebagai warga negara yang baik mampu berkembang secara
maksimal dengan harapan anak tidak mengalami lepas kontrol atau kendali ketika
berhadapan dengan kondisi atau tekanan yang kurang menguntungkan. Tidak hanya
itu, kerjasama antara orang tua dan sekolah dalam pendidikan anak itu sangat

6
dibutuhkan. karena tidak mungkin keluarga dapat mendidik anak secara detail dan
rinci, sebab jika orang tua saja yang mendidik anak akan ketinggalan pengetahuan
baik dalam intelektualnya maupun sosialnya. perlu kita ketahui bahwa pendidikan di
sekolah itu akan lebih efektif karena sekolah memiliki program tertentu sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional dan visi misi sekolah. oleh sebab itu harus adanya
kerjasama dari sekolah masyarakat dan keluarga khususnya di bidang pendidikan
anak, sehingga dapat menghasilkan anak yang tidak hanya unggul dalam bidang
akademik tetapi juga mampu hidup bermasyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rochanah, R. (2017). Peranan Keluarga Sekolah Dan Masyarakat dalam menunjang


Pembelajaran Yang Efektif. ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal, 4(1).

Anda mungkin juga menyukai