Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP


Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dasar-Dasar Pendidikan

DISUSUN OLEH:
1. GALANG ADI NUGRAHA
2. FADLIL MUHAMMAD AZHAR
3. NUSYAIBAH
4. ISNAINI FATAKHUL IZZAH
5. ZULFA HANIFFARIHAH

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KLATEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “KONSEP
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP” ini tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan dalam
mata kuliah Dasar- Dasar Pendidikan di STAIM Klaten.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki.Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih


yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Klaten, 27 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup...........................................................3
1. Dasar Teoritis/Religius..............................................................................3
2. Dasar Yuriditis..........................................................................................3
B. Aspek-aspek Pendidikan Seumur Hidup..................................................4
1. Tinjauan Ideologis.....................................................................................4
2. Tinjauan Ekonomis....................................................................................4
3. Tinjauan Sosiologis...................................................................................5
4. Tinjauan Teknologis..................................................................................5
5. Tinjauan Psikologis...................................................................................5
6. Tinjauan Paedagogis..................................................................................5
C. Implikasi Pendidikan Seumur Hidup.......................................................5
1. Pendidikan Baca Tulis Fungsional............................................................5
2. Pendidikan Vokasional..............................................................................5
3. Pendidikan Professional............................................................................6
4. Pendidikan Kearah Perubahan dan Pembangunan....................................6
5. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik...........................6
6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu................................................6
D. Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup..................................................7
1. Pertimbangan Ekonomi.............................................................................7
2. Keadilan.....................................................................................................7
3. Faktor Peranan Keluarga...........................................................................7
4. Faktor Perubahan Peranan Sosial..............................................................7

iii
5. Perubahan Teknologi.................................................................................7
6. Factor Vokasional......................................................................................8
7. Kebutuhan-Kebutuhan Orang Dewasa......................................................8
8. Kebutuhan Anak-Anak Awal....................................................................8
E. Strategi Pendidikan Seumur Hidup..........................................................8
1. Kosep dasar pendidikan seumur hidup......................................................8
2. Arah pendidikan seumur hidup.................................................................8
BAB III..................................................................................................................10
KESIMPULAN.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan juga
merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Prinsip ini mengartikan bahwa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap
orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan
berlangsung seumur hidup.
Ada pun Pendidikan tidak hanya bisa diraih dari Pendidikan formal atau
sekolah formal, tetapi juga bisa diraih melalui Pendidikan non formal maupum
informal. Dan karena pentingnya Pendidikan dalam keberlangsungan hidup
manusia maka lahirlah istilah Pendidikan seumur hidup atau long life education.
Pendidikan seumur hidup atau long life education, sebenarnya sudah sejak
lama dipikirkan oleh pakar pendidik dari zaman ke zaman. Di dalam GBHN
(Garis Besar Haluan Negara) 1978, dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan
masyarakat.
Ada pun Pendidikan seumur hidup atau long life education, memiliki
konsep dan dasar-dasar yang mempengaruhi tercetusnya konsep Pendidikan
seumur hidup. Dasar Pendidikan seumur hidup adalah sangat penting, hal tersebut
ditinjau dari berbagai aspek di dalam kehidupan. Konsep Pendidikan seumur
hidupjuga memiliki akibat yang muncul yang terjadi karena suatu hal atau disebut
juga dengan Implikasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian konsep pendidikan seumur hidup?
2. Aspek apa saja yang ada pada pendidikan seumur hidup?
3. Apa implikasi konsep pendidikan seumur hidup?
4. Apa saja hal yang mendasari kepentingan Pendidikan seumur hidup?
5. Apa saja strategi yang digunakan pada konsep Pendidikan seumur hidup?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian konsep Pendidikan seumur hidup.
2. Untuk mengetahui aspek apa saja yang ada pada Pendidikan seumur hidup
3. Untuk mengetahui implikasi konsep Pendidikan seumur hidup.

1
4. Untuk mengetahui hal hal yang mendasari kepentingan Pendidikan seumur
hidup.
5. Untuk mengetahui strategi yang digunakan pada konsep Pendidikan
seumur hidup

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup


Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa
pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontinyu) dari bayi sampai
meninggal dunia. Konsep ini sesuai dengan konsep agama Islam seperti yang
tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang menganjurkan belajar mulai
dari buaian sampai ke liang lahat. Hal ini menunjukkan bahwa Pendidikan
berlangsung tanpa batasan yaitu mulai sejak lahir sampai manusia meningal dunia.
Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara formal,
nonformal maupun informal. Maksudnya Pendidikan tidak hanya didapat dari
bangku sekolah atau Pendidikan formal saja tapi juga dapat diperoleh dari
Pendidikan informal dan non formal, baik yang berlangsung dalam keluarga,
sekolah, pekerjaan dan kehidupan masyarakat.
Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita
harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh
masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang” yang
bernama kelas. Paradigma belajar seperti ini sangat harus segera kita rubah.
Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar di semua
tempat, semua situasi dan semua hal.
Konsep Pendidikan seumur hidup dapat diuraikan menjadi dua bagian
yaitu:
1. Dasar Teoritis/Religius
Konsep ini dikemukakan oleh filosifi dan pendidik Amerika yaitu
John Dewey yang dipopulerkan oleh Paul Langrend dengan buku yang
berjudul “An Introduction to Life Long Education”, yang mana menurut
John Dewey, Pendidikan itu menyatu denagn hidup, maka dari itu
Pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga Pendidikan itu
tidak pernah berakhir. Pada sebuah hadist, Nabi Muhammad juga telah
mengatakan yang artinya “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang
lahat”.
Seluruh manusia yang ada di dunia ini memiliki hak yang sama
untuk mendapatkan pendidikandan peningkatan pengetahuan serta
keterampilannya. Bagi umat Islam nilai religi adalah dasar utama dalam
mendidik anak-anak. Dengan menanamkan nilai agama akan membantu
membentuk karakter dan sikap yang positif pada anak.

3
2. Dasar Yuriditis
Secara yuridis konsep Pendidikan seumur hidup dituangkan dalam
Tap MPR No. IV/MPR/1973 jo Tap MPR No. IV/MPR 1978 tentang
GBHN, dengan prinsip-prinsip pembangunan nasional:
a) Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka
pembangunan manuisa I ndonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh rakyat Indonesia (arah pembangunan
jangka panjang).
b) Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dala
keluarga sekolah dan masyarakat.
c) Konsep manusia Indonesia seutuhnya merupakan konsep
dasar tujuan Pendidikan nasional (UU N omor 2 tahun 1989
Pasal 4) yakni Pendidikan nasional berujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengambangkan manusia Indonesia
sutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur , memiliki
pengetahuan dan keterampilan, Kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mmandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyrakatan dan kebangsaan.
Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003, penegasan tentang Pendidikan
seumr hidup, dikemukakan dalam pasal 13 ayat (1) yang berbunyi:
“Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”.
B. Aspek-aspek Pendidikan Seumur Hidup
Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa Pendidikan seumur hidup
adalah sangat penting, dasar tersebut dapat ditinjau dari beberpa aspek/tinjauan
yaitu:
1. Tinjauan Ideologis
Yaitu Pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseorang
mengembangkan potensinya dengan terus menerus sepanjang hidupnya,
memberikan skill agar mampu beradaptasi dengan masyarakat, karena
pada dasarnya manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama
untuk mendapatkan Pendidikan serta peningkatan pengetahuan dan
keterampilan.
2. Tinjauan Ekonomis
Yaitu Pendidikan seumur hidup adalah cara paling efektif untuk
keluar dari kebodohan yang menyebabkan kemelaratan, karena Pendidikan
seumur hidup dapat meningkatkan produktifitas, memelihara dan
mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki, memungkinkan hidup
dalam suasana menyenangkan dan sehat, memiliki motivasi dalam
mengasuh dan mendidik anak secara tepat. Pendidikan seumur hidup
dalam tinjauan ekonomis memungkinkan seseorang untuk:

4
a) Meningkatkan produktifitasnya
b) Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya
miliknya
c) Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan
menyenangkan
d) Memiliki motifasi dalam pengasuhan dan mendidik anak-
anaknya secara tepat, sehingga Pendidikan keluarga menjadi
sangat penting dan besar artinya.
3. Tinjauan Sosiologis
Yaitu pada umumnya negara-negara berkembang masih banyak
orang tua yang kurang menyadari pentingnya Pendidikan formal bagi
anak-anaknya. Pendidikan seumur hidup merupakan solusi bagi anak-anak
yang kurang mendapatkan Pendidikan formal, atau taidak bersekolah sama
sekali. Dengan demikian Pendidikan seuur hidup pada orang tua
merupakan solusi dari masalah tersebut.
4. Tinjauan Teknologis
Yaitu dunia saat ini dilanda oleh eksploitasi ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan berbagai produk yang dihasilkannya, yang menuntut
untuk selalu mengembangkan dan memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya agar seperti yang terjadi pada negara-negara maju. Agar
mampu, tidak hanya menjadi penonton di tengah pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Semakin maju semakin berkembang pula ilmu
pengetahuan dan teknologinya.
5. Tinjauan Psikologis
Adalah dasar kewajiban dan jasmani yaitu manusia merupakan
kesatuan kesadaran rohani, baik dari pikir, rasa, karsa, cipta dan budi.
Kesadaran jasmani (panca indra).
6. Tinjauan Paedagogis
Yaitu perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh yang
besar terhadap konsep, teknik dan metode pendidikan.
C. Implikasi Pendidikan Seumur Hidup.
Implikasi merupakan akibat langsung atau konsekuensi dari suatu
keputusan. Pendidikan seumur hidup pada program Pendidikan sebagai mana
dikemukakan oleh W.P. Guruge, dalam garis besarnya dapat dikelompokan
menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Pendidikan Baca Tulis Fungsional
Program ini tidak saja penting bagi Pendidikan seumur hidup
dikarenakan relevansinya yang ada pada negara-negara berkembang
dengan sebab masih banyaknya pendudukan yang buta huruf. Yang mana
mereka lebih senang menonton televisi, mendengarkan radio, dan lain-lain
dari pada membaca buku.
Realisasi baca tulis fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu:

5
a) Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung yang
fungsional bagi anak didik.
b) Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah
dimilikinya.
2. Pendidikan Vokasional
Pendidikan vokasional adalah sebagai program Pendidikan diluar
sekolah bagi anak diluar batas usia sekolah, ataupun sebagai Pendidikan
formal dan non formal. Yang lebih penting adalah bahwa Pendidikan
vokalisasi tidak boleh dipandang sekali jadi lalu selesai. Karena dengan
terus berkembang dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta
makin meluasnya industrialisasi, menuntut pendidikan vokasional itu tetap
dilaksanakan secara kontinyu. Pendidikan vokasional juga bersifat
remidial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif.
3. Pendidikan Professional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam setiap profesi
hendaklah tercipta mekanisme yang memungkinkan golongan professional
terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan yang menyangkut
metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap profesionalnya.
Pendidikan professional juga merupakan pendidikan dalam upaya
mencetak golongan professional yang mampu mengikuti berbagai
kemajuan da perubahan.
4. Pendidikan Kearah Perubahan dan Pembangunan
Pesatnya perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai
kehidupan masyarakat. Kenyataan ini tentu saja konsekuensinya menurut
pendidikan yang berlangsung secara kontinyu (lifelong education).
Pendidikan ini juga diperuntukkan bagi anggota masyarakat dari berbagai
golongan usia agar mereka mampu mengikuti berubahan sosial dan
pembangunan.
5. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Dalam kondisi sekarang dimana pola piker masyarakat yang
semakin maju dan kritis, baik rakyat biasa maupun pemimpin
pemerintahan di negara yang demokratis, di perlukan pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara.
Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinyu dalam konteks ini
merupakan konsekuensinya.
6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu
Bagaimanapun bagi orang-orang terpelajar diharapkan mampu
memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan,
filsafat hidup, seni, dan music bangsanya sendiri. Pengetahuan tersebut
dapat mebuat mereka lebih kaya akan pengalaman yang mereka inginkan
untuk mengisi waktu senggangnya dengan hal yang menyenangkan.

6
Sementara itu konsep pendidikan seumur hidup ini pada sasaran
pendidikan, dalam eman kategori yang meliputi:
a) Para buruh dan petani
b) Golongan remaja yang terganggu pendidikan sekolahnya
c) Para pekerja yang berkerampilan
d) Golongan teknisi dan professional
e) Para pemimpin dalam masyarakat
f) Golongan masyarakat yang sudah tua
D. Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup
Pentingnya pendidikan seumur hidup ada beberapa hal, yaitu:
1. Pertimbangan Ekonomi
Menurut para tokoh adalah pembentukan sistem pendidikan
bekerja sebagai dasar untuk memperoleh keterampilan ekonomis dan
menguntungkan. Kebanyakan orang tidak peduli bahwa pendidikan
seumur hidup dapat meningkatkan produktifitas pekerja, hal yang
terpenting bagi mereka adalah untuk meningkatkan kualitas hidup,
memperbesar pencapaian, menghilangkan dari kesia-sian, misi dan
eksplorasi. Dan juga dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang
berada di bawah garis kemiskinan.
2. Keadilan
Dalam konteks pendidikan seumur hidup pada prinsipnya bertujuan
untuk mengeliminasi pesanan sekolah sebagai alat untuk melestarikan
ketidakadilan. Tuntutan akan adanya persamaan dan kesempatan yang
sama untuk memperoleh pendidikan, di Indonesia telah di jelaskan dalam
UUD 1945, pasal 31 ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran”.
3. Faktor Peranan Keluarga
Coleman dalam “Review of Education Research”. Mengemukakan,
keluarga berfungsi sebagai pusat sumber pendidikan pada waktu silam.
Selain itu di juga mengungkapkan bahwa situasi sekarang sudah berbeda
sehingga keluarga sedikit berkurang peranannya. Selain itu pendidikan
seumur hidup juga dapat melengkapi kerangka organisasi yang dulunya
ditangani keluarga. Dan dalam masalah ini harus diperhatikan bahwa
penekanan pentingnya pendidikan seumur hidup sebagai pembantu
keluarga.
4. Faktor Perubahan Peranan Sosial
Perubahan rentang usia orang-orang yang menempuh pendidikan,
mengharuskan kita untuk membuat koonsep pendidikan dan perluasan
rentang usia yang ditampung di dalam pendidikan. Pendidikan seumur
hidup juga harus berisi elemen-elemen penting yang kuat dan memainkan
peran sosial yang beragam agar setiap individu mampu melakukan
penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka maupun orang
lain.

7
5. Perubahan Teknologi
Pertumbuhan dan perubahan teknologi memberi dampakpada
peningkatan informasi dan urbanisasi, mengubah cara bekerja dan
meningkatkan keberhasilan pada bidang kesehatan yang berakibat
meningkatnya usia harapan hidup. Semakin banyaknya ketersediaan
kekayaan materi mengakibatkan keduniaan dan materialisme menjiwai
nilai-nilai budaya dan spiritual. Berakibat pula kerenggangan dan
keterasingan manusia satu dengan manusia lainnya.
6. Factor Vokasional
Pendidikan vokasional diberikan untuk mempersiapkan tenaga
kejuruan yang handal, terampil untuk menghadapi tantangan masa depan.
Serta anak didik yang perlu diberikan kemampuan untuk mereaksi secara
posotif terhadap perubahan yang terjadi di zaman sekarang.
7. Kebutuhan-Kebutuhan Orang Dewasa
Pada orang dewasa terjadi perubahan yang cukup cepat pada
bidang keterampilan yang mereka miliki. Maka seharusnya ada pendidikan
yang mempu mendidik orang dewasa. Dan dalam sistem ini diupayakan
diorganisasi sedemikian rupa untuk membantu belajar masa dewasa
diberbagai tingkatan masyarakat.
8. Kebutuhan Anak-Anak Awal
Para ahli mengatakan bahawa masa anak-anak awal merupakan
fase perkembangan yang mempunyai kerakteristik tersendidir bukan
semata-mata masa penantian untuk memasuki periode anak-anak, remaja
dan remaja. Masa anak-anak awal merupakan kelompok umum kedua
diluar masa persekolahan.
E. Strategi Pendidikan Seumur Hidup
Dalam penerapan pendidikan seumur hidup diperlukan adanya suatu
stratagi, sehingga pnedidikan bagi manusia dapat diartikan secara tepat dan benar.
Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup menurut Prof Soelaiman
Joesoef, meluputi:
1. Kosep dasar pendidikan seumur hidup, yaitu:
a) Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri, maka pendidikan
seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal/tujuan.
b) Konsep belajar seumur hidup, sebagai respon terhadap
keinginan dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-
kondisi yang membantu belajar.
c) Konsep belajar seumur hidup, belajar seumur hidup yang
dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar terhadap diri
mereka sebagai pelajar seumur hidup, sebagai cara yang logis
untuk mengatasi masalah.
d) Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup,
kurikulum yang didesain atas dasar prinsip seumur hidup telah
menghasilkan pelajar seumur hidup yang telah mencapai

8
prestasi seumur hidup yang secara konsisten rata-rata seumur
hidup.
2. Arah pendidikan seumur hidup, yaitu:
a) Pendidikan seumur hidup untuk orang dewasa, para pemuda
ataupun dewasa adalah penerus generasi yang mana mereka
memerlukanpendidikan seumur hidup untuk memenuhi sifat
“Self Interest” yang mana hal tersebut adalah tututan hidup
sepanjang masa. Antara lain, kebutuhan baca tulis dan Latihan
keterampilan bagi pekerja.
b) Pendidikan seumur hidup bagi anak-anak, anak adalah tempat
awal bagi orang dewasa, artinya dengan segala kelebihan dan
kekurangan anak. Pengetahuan dan kemampuan anak
berpengaruh besar terhadap pembangunan masa dewasa. Agar
saat dewasa nanti mereka tidak menanggung beban hidup yang
terlalu berat.

9
BAB III

KESIMPULAN

Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa


pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontinyu) dari bayi sampai
meninggal dunia. Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan
berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Tapi suatu hal yang terjadi
saat diluar waktu sekolah pun juga bisa dikatakan sebagai Pendidikan.
Konsep Pendidikan seumur hidup tidak semata-mata ada, akan tetapi konsep
ini diadakan dengan banyak pertimbangan konsep ini pun juga memiliki dasar-
dasar yang menjadi pondasi dari konsep Pendidikan seumur hidup itu sendiri.
Dasar tersebut ditinjau dari beberapa aspek yang ada di masyarakat antara lain,
tinjauan ideologis, tinjauan ekonomis, tinjauan sosiologis, tinjauan politis,
tinjauan teknologis, tinjauan filosofis, tinjauan psikologis, dan tinjauan
paedagogis.
Konsep Pendidikan seumur hidup juga memiliki implikasi atau konsekuensi
dari suatu keputusan. Implikasi Pendidikan seumur hidup terletak pada program-
program Pendidikan yaitu, Pendidikan baca tulis fungsional, Pendidikan
vokasional, Pendidikan professional, Pendidikan kearah perubahan dan
pembangunan, Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik, dan
Pendidikan kultural dan pengisian waktu.
Pentingnya konsep Pendidikan seumur hidup juga dilihat dari beberapa hal
antara lain, pertimbangan ekonomi, keadilan, factor peranan keluarga, factor
peranan perubahan sosial, perubahan teknologi, factor vokasional, kebutuhan-
kebutuhan orang dewasa, dan kebutuhan anak-anak awal. Meskipun para toko-
tokoh penganjur Pendidikan seumur hidup mengembangkan argumentasi yang
berbeda-beda tapi hal-hal tersebutlah yang mendasari konsep ini.
Dalam menerapkan Pendidikan seumur hidup memerlukan beberapa strategi
antara lain, a) konsep dasar seumur hidup yang meliputi: konsep Pendidikan
seumur hidup itu sendiri, konsep belajar seumur hidup untuk respon, konsep
belajar seumur hidup atas kesadaran masing-masing akan Pendidikan, dan
kurikulum, b) arah Pendidikan seumur hidup yang meliputi: Pendidikan seumur
hidup untuk orang dewasa, Pendidikan seumur hidup bagi anak-anak.
Terlihat dari tinjauan-tinjauan yang dilakukan oleh para ahli konsep
Pendidikan seumur hidup, bahwa konsep ini sangatlah penting bagi
keberlangsungan Pendidikan di masyarakat, maka dari itu kita pun perlu mengerti
apa maksud dari konsep Pendidikan seumur hidup itu sendiri dan sebisa mungkin
menerapkan dan mengikuti konsep tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fahma, Naomi (2021). DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN. Yogyakarta: anom


pustaka.
Jannah, Fathul (2022). PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP DAN IMPLIKASINYA.
Diambil kembali dari ResearchGate:
https://www.researchgate.net/publication/299655588_Pendidikan_Seumur
_Hidup_dan_Implikasinya diakses pada 4 Oktober 2022
Putri, Riski A. (2013). Pendidikan Seumur Hidup. Diambil kembali dari
bhumisriwijaya:
https://bhumisriwijaya.wordpress.com/2013/05/19/pendidikan-seumur-
hidup/ diakses pada 4 Oktober 2022
Siregar, Rosmita S. (2021). Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Yayasan Kita
Menulis.
Suhartono. (2017). KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP DALAM
TINJAUAN PENDIDIKAN ISLAM. Diambil kembali dari Al I'tibar Jurnal
Pendidikan Islam:
https://journal.unuha.ac.id/index.php/JPIA/article/view/196/112 diakses
pada 14 Oktober 2022

11

Anda mungkin juga menyukai