Anda di halaman 1dari 10

AZAS-AZAS PENDIDIKAN

Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar
Dasar Ilmu Pendidikan

Disusun Oleh:

DERA AMELIA (22035014)

DESKA AGZAVELLA (22035015)

EZI FITRI YANI (22035016)

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikanrahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dantepat waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat
dirampungkan.Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Azman, M.si sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ” Asas
AsasPendidikan”.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
pegangan dalam mempelajari materi tentang Asas Asas Pendidikan. Juga merupakan harapan
kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam proses
perkuliahan pada mata kuliah Dasar Dasar Pendidikan.
Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, kami mengharapkan saran dan
kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah milik
AllahSWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat,
amin.

Padang, 20 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang 4


1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................................

2.1 Asas pokok pendidikan...................................................................................................................................

2.2 Macam macam asas pendidikan .....................................................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................................


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................................
3.2 Saran ...............................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi , terutama teknologi informasi
menyebabkan arus komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas . Hal ini berdampak
langsung pada bidang Norma kehidupan dan ekonomi , seperti tersingkirnya tenaga kerja
yang kurang berpendidikan dan kurang trampil , terkikisnya budaya lokal karena cepatnya
arus informasi dan budaya global , serta menurunnya norma - norma masyarakat kita
yang bersifat pluralistik sehingga rawan terhadap timbulnya gejolak sosial dan
disintegrasi bangsa . Adanya pasar bebas , kemampuan bersaing , penguasaan
pengetahuan dan teknologi , menjadi semakin penting untuk kemajuan suatu bangsa .
Ukuran kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari modal fisik atau sumber daya
alam ke modal intelektual , pengetahuan , sosial , dan kepercayaan . Hal ini membutuhkan
pendidikan yang memberikan kecakapan hidup Life Skill ) , yaitu yang memberikan
keterampilan , kemahiran , dan keahlian dengan kompetensi tinggi pada peserta didik
sehingga selalu mampu bertahan dalam suasana yang selalu berubah , tidak pasti dan
kompetitif dalam kehidupannya . Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa sejak
dini mulai pendidikan formal di sekolah maupun yang bersifat informal , yang akan
membuatnya menjadi masyrakat berpengetahuan yang belajar sepanjang hayat ( Life
Long Learning )
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian asas - asas pendidikan ?
2. Ada berapa asas pendidikan ?
1.3 Tujuan
untuk mengetahui asas-asas pendidikan dan macam-macam asas pendidikan

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asas Pokok Pendidikan

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir , baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan . Khusus di
Indonesia , terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan itu . Asas - asas tersebut bersumber baik . dari kecenderungan
umum pendidikan di dunia maupun yang bersumber dari pemikiran dan pengalaman
sepanjang sejarah upaya pendidikan di Indonesia . Diantara asas tersebut adalah Asas
semesta menyeluruh dan terpadu , Asas Belajar Sepanjang Hayat , Asas tanggung jawab
bersama , Asas Tut Wuri Handayani , Ing Ngarso Sung Tulodo , Ing Madyo Mangun
Karso , dan Asas Kemandirian dalam Belajar . Asas - asas itu dianggap sangat relevan
dengan upaya pendidikan , baik masa kini maupun masa datang . Oleh karena itu , setiap
tenaga kependidikan harus memahami dengan tepat ketiga asas tersebut agar dapat
menerapkannya dengan semestinya dalam penyelenggaraan pendidikan sehari - hari .

2.2 Macam-macam asas pendidikan


1. Asas semesta dan menyeluruh dan terpadu
Semesta maksudnya pendidikan diselenggarakan secara terbuka bagi seluruh rakyat
Indonesia . Menyeluruh maksudnya , pendidikan harus mencangkup semua jenis dan
jenjang pendidikan . Terpadu artinya pendidikan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan
pembangunan Bangsa . Menyeluruh dan . Asas semesta , menyeluruh , dan terpadu , yang
berarti bahwa pendidikan nasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia , mencakup
semua jenis dan jenjang pendidikan , dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak
dapat dipisahkan dari keseluruhan usaha pembangunan bangsa.
Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ) mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan
yang sama dengan anak normal . Hal tersebut telah dinyatakan dalam Undang - undang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 tentang hak dan kewajiban warga negara , bahwa
setiap warga negara Indonesia berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan
sepanjang hayat termasuk Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ) . Anak berkebutuhan
khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada
umumnya , tanpa menunjukkan pada ketidakmampuan mental , emosi atau fisik . Karena ,
karakteristik dan hambatan yang dimiliki anak berkebutuhan hidup memerlukan bentuk
pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang
dimiliki masing - masing anak .
Anak berkebutuhan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa ( SLB ) sesuai
dengan kekhususannya masing - masing . Pendidikan luar biasa adalah merupakan
pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik , emosional , mental sosial , tetapi memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa . Selain itu pendidikan luar biasa juga berarti
pembelajaran yang dirancang khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak
kelainan fisik . Pendidikan luar biasa akan sesuai apabila kebutuhan siswa tidak dapat

5
diakomodasikan dalam program pendidikan umum . Secara singkat pendidikan luar biasa
adalah program pembelajaran yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan unik dari
individu siswa .

2. Asas Pendidikan Sepanjang Hayat


Artinya , setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang sepanjang
hidupnya dan dilain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan
situasi yang menantang untuk belajar .
Pendidikan sepanjang hayat adalah pendidikan yang harus :
a) Meliputi seluruh hidup setiap individu .
b) Mengarah kepada pembentukan , pembaruan , peningkatan , dan
penyempurnaan secara sistematis pengetahuan , keterampilan , dan sikap yang
dapat meningkatkan kondisi hidupnya
c) Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri ( self fulfilment )
setiap individu .
d) Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri .
e) Mengakui konstribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi
termasuk yang formal , nonformal , dan informal .
Kurikulum yang dapat mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayat harus
dirancang dan diimplementasi dengan memperhatikan dua dimensi sebagai berikut :
a. Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah yang meliputi disamping keterkaitan dan
kesinambungan antar tingkatan persekolahan , harus pula terkait dengan
kehidupan peserta didik di masa depan . Termasuk dimensi vertikal diantara lain:
1) Keterkaitan antara kurikulum dengan masa depan peserta didik
2) Kurikulum dan perubahan sosial kebudayaan
3) " the forecasting curriculum " yakni perancangan kurikulum berdasarkan suatu
prognosis .
4) Keterpaduan bahan ajaran dan pengorganisasian pengetahuan .
5) Penyiapan untuk memikul tanggung jawab .
6) Pengintegrasian dengan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik .
7) Dapat melihat kemanfaatan yang akan didapatkan dengan tetap mengikuti
pendidikan .
b. Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yakni keterkaitan antara pengalaman
belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah, antara lain:
1) Kurikulum sekolah merefleksi kehidupan di luar sekolah.
2) Memperluas kegiatan belajar keluar sekolah.
3) Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Asas Tanggung Jawab Bersama
Tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya fungsi menerima
pembebanan sebagai akibat sikap tindak sendiri atau pihak lain . Tanggung jawab sangat
berkaitan dengan kewajiban seseorang terhadap tugas atau perbuatan yang dilakukan .
Sesuatu aktivitas atau perbuatan yang dilakukan tanpa adanya tanggung jawab akan terjadi

6
secara tidak terarah dan cenderung asal - asalan saja dan bahkan dapat menimbulkan masalah
yang lain lagi .
Kegiatan dalam proses pendidikan haruslah selalu didasarkan pada asas tanggung
jawab , karena kegiatan apapun yang dilakukan dalam pendidikan selalu diarahkan untuk
mencapai tujuan yakni membimbing dan mendidik para siswa agar dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki .
Aktualisasi dari pengembangan dan penerapan asas tanggung jawab dalam proses
pelaksanaan kegiatan pendidikan akan tercermin dalam pemilihan dan penetapan materi ,
metode , strategi , pelaksanaan , hubungan antara guru dengan siswa , sampai pada evaluasi ,
harus berfokus pada pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran itu .
4. Asas Manfaat , Adil , dan Merata
Yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa ada diskriminasi antara rakyat
kota , desa , daerah - daerah , suku - suku bangsa , jenis kelamin , agama , dan lain - lain
Hendaknya hasil pendidikan dapat dimanfaatkan sebesar - besarnya bagi kemanusiaan , bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat , dan bagi pengembangan pribadi setiap manusia
indonesia .
5. Asas Tut Wuri Handayani
Asas tut wuri handayani ( jika dibelakang , mengikuti dengan awas ) yang merupakan
asas pendidikan Indonesia hingga saat ini bersumber dari asas Taman Siswa . Asas ini
dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara . Asas tut wuri handayani ini bermakna bahwa
setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan berpedoman kepada tata tertib
kehidupan yang umum . Asas ini merupakan inti dari sistim among dari perguruan tinggi itu
yang merupakan asas pertama . Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara ini
mendapat tanggapan positif dari Drs . R.M.P. Sostrokartono ( filsuf dan ahli bahasa ) .
Terdapat dua semboyan untuk melengkapinya agar menjadi satu kesatuan asas , yakni :
a . Ing Ngarsa Sung Tuladha
Ing ngarsa sung tuladha ( di depan memberi contoh ) adalah hal yang baik mengingat
kebutuhan anak maupun pertimbangan guru . Di bagian depan , seorang guru akan
membawa buah pikiran para muridnya itu ke dalam sistem ilmu pengetahuan yang
lebih luas . Ia menempatkan pikiran / gagasan pendapat para muridnya dalam
cakrawala yang baru , yang lebih luas . Dalam posisi ini ia membimbing dan memberi
teladan . Akhirnya , dengan filosofi semacam ini , siswa ( dengan bantuan guru dan
teman temannya ) mengkonstruksi pengetahuannya sendiri di antara pengetahuan
yang telah dikonstruksi oleh banyak orang termasuk oleh para ahli .
b . Ing Madya Mangun Karsa
Ing madya mangun karsa ( di tengah membangkitkan kehendak diterapkan dalam
situasi ketika anak didik kurang bergairah atau ragu - ragu untuk mengambil
keputusan atau tindakan , sehingga perlu diupayakan untuk memperkuat motivasi .
Dan , guru maju ke tengah - tengah pemikiran ) para muridnya . Dalam posisi ini ia

7
menciptakan situasi yang memungkinkan para muridnya mengembangkan ,
memperbaiki , mempertajam , atau bahkan mungkin mengganti pengetahuan yang
telah dimilikinya itu sehingga diperoleh pengetahuan baru yang lebih masuk akal ,
lebih jelas , dan lebih banyak manfaatnya
6. Asas Kemandirian dalam Belajar
Asas ini tidak dapat dipisahkan dari 2 asas ; tut wuri handayani dan belajar sepanjang
hayat . Implikasi dari asas ini adalah pendidik harus menjalankan peran komunikator ,
fasilitator , organisator , dsb . Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan mengatur
berbagai sumber belajar sedemikian rupa sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi
dengan sumber belajar tersebut . Pengembangan kemandirian dalam belajar ini sebaiknya
dimulai dalam kegiatan intrakurikuler , yang dikembangkan dan dimantapkan selanjutnya
dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler atau untuk latar perguruan tinggi . Dimulai
dalam kegiatan tatap muka dan dikembangkan lalu dimantapkan dalam kegiatan terstruktur
dan kegiatan mandiri . Kegiatan intrakurikuler berfungsi membentuk konsep - konsep dasar
dan cara - cara pemanfaatan berbagai sumber belajar , yang menjadi dasar pengembangan
kemandirian dalam belajar di dalam bentuk - bentuk kegiatan terstruktur dan mandiri atau
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler .

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia , dan hasilnya tidak segera
tampak . Oleh karena itu pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan secermat
mungkin dengan memperhatikan sejumlah asas pendidikan . Pendidikan di Indonesia
tidak lepas dari kiprah Ki Hajar Dewantara sang pelopor pendidikan yang
mempopulerkan tiga asas penting dalam kegiatan pendidikan yang masih dijadikan
teladan sampai sekarang yaitu asas tut wuri handayani , asas ing ngarso sung tolodo ,
dan asas ing madyo mangun karso . Ketiga asas ini saling berhubungan hendaknya
menjadi acuan untuk menerapkan sistem pendidikan yang tepat bagi bangsa ini dan
terus menjunjung tinggi kebudayaan nasional daripada kebudayaan asing . Semangat
untuk terus melestarikan " Tut Wuri Handayani " dalam dunia pendidikan dirasa
begitu penting , mengingat makna dari semboyan Ki Hadjar tersebut yaitu membuat
orang menjadi pribadi yang mandiri.
3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih jauh dari
sempurna , oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat .
khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca .

9
DAFTAR PUSTAKA

Syahril , dan Zelhendri Zen . 2012. Pengantar Pendidikan . Padang Sukabina


H.Zahara Idris , dan H.Lisma Jamal . 1992. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta : PT.Gramedia
Widiasarana Indonesia
Suardi.2012 . Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi . Jakarta.PT . Indeks .

10

Anda mungkin juga menyukai