MANAJEMEN 5A
Disusun Oleh Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
Rahmatnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Makalah dengan judul “LINGKUNGAN DINAMIS PERDAGANGAN
INTERNASIONAL” disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas Mata
Kuliah PEMASARAN INTERNASIONAL.
Tugas ini dapat terselesaikan atas berkat yang diberikan oleh berbagai pihak kepada
penulis, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat pada waktu.
2. Prof. Dr. SUHARTONO S.E., M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Pemasaran
Internasional
3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam proses penulisan makalah ini.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, oleh karena itu, kritik
dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai
masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
Perdagangan internasional sendiri lebih dikenal dengan ekspor dan impor. Segala
sesuatu yang diekspor dan impor memberikan timbal balik dan respon yang berbeda.
Seharusnya ekspor dan impor yang besar akan memberikan keuntungan yang besar
kepada para pengusaha bangsa.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah perdagangan dunia abad ke 21
2. Mengetahui Pengertian dan jenis neraca pembayaran
3. Mengetahui kebijakan proteksi yang dilakukan pemerintah
4. Memahami cara pemerintah melakukan restriksi / Batasan impor
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi ini menyebabkan tidak ada negara yang dapat terlepas dari kerjasama
perdagangan. Dari kerjasama perdagangan ini terpenuhi lah kebutuhan masing-masing
negara untuk mencapai kepentingan nasional. Sehingga setiap negara berlomba-lomba
untuk mendapatkan keuntungan dari peluang yang ada di pasar internasional dan hal ini
menciptakan suatu atmosfer persaingan antar negara.
Peran World Trade Organization (WTO) sebagai organisasi internasional yang memiliki
tugas utama untuk mendorong perdagangan bebas, dengan mengurangi dan
menghilangkan hambatan-hambatan seperti tariff dan non-tariff, menyediakan forum
perundingan perdagangan internasional penyelesaian sengketa dagang dan memantau
kebijakan-kebijakan perdagangan di negara-negara anggotanya serta mengeluarkan
keputusan yang bersifat mengikat dan wajib. WTO memiliki peran yang sangat siginifikan
dalam era perdagangan bebas. Perdagangan bebas di dunia internasional merupakan buah
dari adanya globalisasi.
Globalisasi pada akhir perang dingin meningkatkan keterlibatan aktor-aktor dalam urusan
global, mempercepat integrasi ekonomi serta implementasi kebijakan pada ranah yang
berbeda-beda. Lahirnya Bretton Woods di New Hamsphire pada tahun 1994 merupakan
salah satu asal muasal negara-negara di dunia menghendaki adanya suatu sistem liberal
dalam menjalankan pasar yang bebas. Kemudian tercipta lah International Trade
Organization (ITO), IMF, dan World Bank yang bertujuan menciptakan pengaturan moneter
pasca perang dimana dolar AS menggantikan emas sebagai media pertukaran
internasional.
Untuk menciptakan kondisi perdagangan dunia yang berjalan baik dan saling
menguntungkan, maka masyarakat internasional membentuk suatu instrumen hukum
internasional di bidang perdagangan internasional. Upaya tersebut dilakukan antara lain
dengan pembentukan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) pada tahun 1947.
GATT hanya berlangsung sampai 1994 tahun dan digantikan oleh WTO. WTO mulai
beroperasional pada tanggal 1 Januari 1995 sebagaimana menggantikan GATT.
Tujuan utama WTO adalah untuk menciptakan persaingan sehat di bidang perdagangan
internasional bagi para anggotanya hal ini untuk mewujudkan keadilan bagi setiap negara
dalam menjalankan perdagangan internasional Perdagangan internasional memainkan
peranan penting dalam menciptakan kemakmuran seluruh bangsa, namun disisi lain
perdagangan tersebut juga dapat menyengsarakan bangsa hingga berujung pada
peperangan dan menjadikan negara jajahan, selain itu di abad 21 ini hubungan
ketergantungan dalam perdagangan antar negara sangat kuat yang dipicu oleh derasnya
arus globalisasi.
Sehingga WTO memiliki peranan penting dalam menjembatani semua kepentingan negara-
negara dalam hal perdagangan melalui ketentuan ketentuan yang disepakati bersama antar
negara anggota. Indonesia dan Uni Eropa telah menjalin kerjasama sejak tahun 1967.
Kerjasama tersebut termasuk dalam hal perdagangan. Uni Eropa yang merupakan kawasan
terintegrasi dengan negara-negara memiliki PDB tinggi membuat kawasan ini
memberlakukan aturan yang cukup rumit untuk negara-negara yang ingin masuk ke pasar
nya tak terkecuali Indonesia.
Misalnya, aneka sumber daya alam (SDA), skala ekonomi, serta perbedaan selera.
Ketiga faktor tadi merupakan pandangan umum (common views), yang menjelaskan
mengapa perdagangan internasional antara dua negara bisa saling mendatangkan
keuntungan.
6. Mengurangi Kemiskinan
Mengurangi kemiskinan juga termasuk dampak positif dari perdagangan internasional.
Khususnya dalam membantu mengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang.
Pasalnya, adanya peluang kerja tentu akan membantu meningkatkan pendapatan
masyarakat.
- Dampak Negatif :
1. Produk lokal asli buatan dalam negeri mengalami penurunan penjualan
Dengan adanya produk dari luar negeri karena aktivitas perdagangan internasional,
tentunya akan berdampak dan berpengaruh terhadap produk dalam negeri sendiri.
Perdagangan internasional menciptakan pasar persaingan baru yang jangkauan dan
lingkupnya lebih luas karena mencakup mancanegara.
Sedangkan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) neraca pembayaran berarti
perbandingan penerimaan uang antara dua negara (dalam perdagangan dunia); daftar
perkiraan yang terperinci tentang transaksi perdagangan yang diselenggarakan oleh negara
dalam jangka waktu tertentu.
Secara sederhana, neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis dalam
transaksi ekonomi (perdagangan internasional) yang dilakukan dalam jangka waktu satu
periode.
1. Transaksi berjalan
Transaksi berjalan adalah transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor berupa barang
dan jasa dalam kurun waktu satu tahun. Transaksi berjalan terdiri dari neraca perdagangan
(transaksi barang), transaksi jasa, pendapatan primer, dan pendapatan sekunder. Namun,
pada umumnya transaksi berjalan digunakan untuk menilai atau mengukur neraca
perdagangan.
a. Transaksi barang
Transaksi barang meliputi transaksi ekspor dan impor barang yang digolongkan menjadi
migas dan non migas. Karena adanya proses penerimaan pembayaran maka semua ekspor
barang termasuk ke dalam transaksi kredit. Sedangkan impor barang termasuk ke dalam
transaksi debit karena menimbulkan kewajiban pembayaran kepada negara lain.
Dalam investasi luar negeri, jika nilai ekspor melampaui nilai impor maka negara akan
mengalami surplus neraca perdagangan atau mendapatkan hasil positif (+). Namun, jika
nilai impor melebihi nilai ekspor maka negara mengalami defisit atau kerugian neraca
perdagangan karena memiliki pengurangan (-).
b. Transaksi jasa
Transaksi jasa meliputi penyediaan jasa dilakukan oleh penduduk Indonesia kepada
penduduk luar negeri (ekspor) dan penduduk luar negeri kepada penduduk Indonesia
(impor). Transportasi internasional dan perjalanan (travel) merupakan bagian dari transaksi
jasa.
c . Pendapat primer
Pendapatan primer terdiri atas penerimaan dan pembayaran. Sedangkan pendapatan
primer itu sendiri dapat diartikan sebagai perolehan atau hasil yang berasal dari penyediaan
faktor produksi tenaga kerja dan modal finansial. Yang termasuk ke dalam pendapatan
primer berupa dividen (kupon, diskon, bunga).
d. Pendapat sekunder
Pendapatan sekunder terdiri atas penerimaan dan pembayaran. Yang termasuk ke dalam
pendapatan sekunder berupa transfer penghasilan atau remitansi TKA/TKI dan transfer-
transfer lainnya (hadiah, hibah, jasa, uang)
2. Transaksi modal
Transaksi modal biasanya dipakai untuk mencatat hasil bersih yang diperoleh dari transaksi
pengeluaran dan pendapatan modal. Transaksi modal terdiri dari aset tetap dan hibah
investasi. Sebagian besar transaksi modal berupa transfer modal.
Transaksi modal kurang memiliki kontribusi dalam neraca pembayaran sehingga transaksi
ini tidak begitu sering digunakan. Transaksi modal mempunyai dua unsur, yaitu transfer
modal dan aset non keuangan non produksi.
3. Transaksi finansial
Transaksi finansial adalah transaksi yang memberitahukan perubahan kepemilikan aset dan
kewajiban finansial luar negeri dalam waktu satu periode. Adapun kategori-kategori yang
ada di transaksi finansial, yaitu investasi langsung, investasi portofolio, derivatif finansial,
dan investasi lainnya. Agar lebih jelas simak penjelasan tentang kategori-kategori transaksi
finansial sebagai berikut:
c. Derivatif finansial
Derivatif finansial adalah dokumen yang berisi tentang pencatatan derivatif yang didapatkan
dari instrumen finansial yang meliputi option (warrant) dan derivatif lainnya (forward, future,
dan swap).
d. Investasi lainnya
Yang termasuk ke dalam investasi lainnya adalah semua jenis finansial yang tidak termasuk
ke dalam tiga kategori sebelumnya. Pada sisi kewajiban, sebagian besar investasi lainnya
meliputi pinjaman luar negeri baik itu pemerintah atau swasta dan hutang dagang (trade
credit) yang didapatkan dari eksportir barang dan jasa di luar negeri.
Untuk meningkatkan komoditas ekspor bukanlah hal yang mudah karena masih tergantung
dari banyaknya produksi dalam negeri sekaligus juga melihat permintaan luar negeri.
Permintaan luar negeri ini dipengaruhi oleh kualitas barang, tingkat harga, dan nilai kurs
yang berlaku. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komoditas
ekspor yakni melakukan diversifikasi ekspor, subsidi dan premi ekspor, devaluasi,
pengendalian harga dalam negeri, dan perjanjian internasional.
3.Untuk Mengetahui Besarnya Anggaran Devisa yang Diperlukan Dalam Transaksi Ekonomi
Internasional
Cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara bisa digunakan sebagai transaksi
ekonomi internasional. Agar cadangan devisa bisa bertambah maka transaksi ekonomi
internasional harus dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga bisa memperoleh dari
transaksi ini.
Perencanaan anggaran devisa harus dilakukan dengan cermat dan teliti supaya tidak
ada kesalahan yang membuat suatu negara kekurangan anggaran devisa. Salah satu alat
yang dapat menentukan anggaran devisa adalah neraca pembayaran. Dengan neraca
pembayaran maka transaksi ekonomi internasional bisa dilakukan dengan efektif dan efisien
sehingga suatu negara tidak mengalami kerugian.
3.6 Komponen-Komponen Neraca Pembayaran
Komponen-Komponen Neraca Pembayaran yang ada di dalam neraca pembayaran dibagi
menjadi lima kelompok neraca yaitu:
1. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah sebuah data yang berhubungan dengan perbandingan nilai
ekspor dengan nilai impor suatu negara yang terjadi dalam satu periode.
5. Neraca Jasa
Neraca jasa adalah pencatatan yang ada di dalam neraca yang mencatat transaksi jasa
yang dilakukan suatu negara dan diterima oleh negara lain selama satu periode.
4.1 Proteksi
Proteksionisme atau Proteksi Perdagangan (bahasa Inggris: trade protection) adalah suatu
kebijakan yang diambil pemerintah suatu negara yang mengarah pada perlindungan
ekonomi yang mengetatkan perdagangan atau membatasi persaingan dengan negara-
negara lain melalui cara-cara pembatasan arus ekspor dan impor barang dan jasa seperti
tarif barang impor, batas kuota, dan berbagai peraturan pemerintah yang bertujuan
melindungi ekonomi dalam negeri.
Proteksi perdagangan diambil dengan berbagai bentuk seperti tarif impor, subsidi, kuota,
pelabelan, persyaratan keamanan dan kesehatan produk. Tujuannya adalah untuk
melindungi kepentingan perekonomian domestik, misalnya melindungi produsen lokal dari
persaingan impor.
1. Tarif
2. Kuota impor
3. Pembatasan administratif
4. Undang-undang anti-dumping
5. Subsidi langsung
6. Subsidi ekspor
7. Manipulasi nilai tukar
8. Sistem paten internasional
9. Batasan imigrasi berbasis pekerjaan, misalnya syarat sertifikasi tenaga kerja
atau kuota visa kerja.
10. Kampanye politik yang mendorong konsumsi produk dalam negeri (kampanye "100%
Indonesia" atau "Buy American" yang dianggap sebagai proteksionisme di luar
hukum)
Pembatasan perdagangan mungkin masih ada saat ini. Tapi, itu telah jauh berkurang
daripada sebelum-sebelumnya. Meningkatnya peran dan lembaga internasional (seperti
WTO) mulai mengikis hambatan tersebut. Selain itu, pembentukan integrasi ekonomi
regional di berbagai negara juga berkontribusi mengurangi hambatan perdagangan di antara
negara anggota. Tidak hanya barang dan jasa, integrasi semacam itu juga memungkinkan
faktor produksi (seperti modal dan tenaga kerja) mengalir bebas di antara negara anggota.
a) Tarif Impor
Tarif impor adalah pajak atas barang impor dari luar negeri. Efek dari tarif adalah menaikkan
harga produk yang diimpor ketika mereka masuk ke pasar domestik. Tarif dapat mengambil
bentuk:
● Tarif ad-valorem. Nilainya didasarkan pada persentase tertentu dari harga asli
produk impor. Meski persentasenya tetap, jika harga berubah, nominal tarif impor
juga berubah.
● Tarif spesifik. Itu didasarkan pada nominal tetap. Contohnya adalah Rp100 per ton
produk impor.
Karena harga produk impor naik, pembeli dalam negeri mungkin kurang tertarik untuk
membeli mereka. Harapannya, mereka beralih ke produk domestik. Bagi produsen
domestik, tarif impor membawa manfaat bagi mereka. Itu mengurangi tekanan kompetitif
terhadap mereka. Selain itu, itu juga memberi mereka kesempatan untuk menangkap
penjualan yang lebih tinggi.
Selanjutnya, bagi pemerintah, tarif merupakan sumber pendapatan. Semakin tinggi tarif,
semakin besar pendapatan pemerintah. Tapi, tarif juga memunculkan masalah lain.
Konsumen domestik menanggung harga yang lebih mahal. Mereka mungkin tidak mau
beralih ke produk domestik karena beberapa fitur hanya dapat mereka peroleh dari produk
impor.
b) Kuota Impor
Kuota membatasi kuantitas barang impor yang masuk ke pasar domestik. Kuota mengurangi
pasokan. Jika produsen domestik tidak dapat mengimbanginya dengan meningkatkan
output, kuota menciptakan kekurangan (shortage atau ekses demand). Sebagai hasilnya,
harga barang domestik naik. Produsen domestik mendapatkan manfaat karena tekanan
barang impor berkurang. Tapi, bagi konsumen domestik, mereka harus menanggung harga
yang lebih tinggi seiring kelangkaan di pasar.
c) Embargo
Embargo adalah keputusan politis untuk menghentikan transaksi dengan negara tertentu,
termasuk kegiatan ekspor atau impor. Embargo mungkin hanya berlaku untuk beberapa
produk. Atau, itu mungkin mencakup seluruh barang dan jasa, Embargo seringkali lebih
karena alasan politis daripada ekonomi.
Misalnya, Amerika Serikat melarang penjualan senjata ke Indonesia selama 1999 – 2005
karena menganggap Indonesia melakukan pelanggaran HAM dalam kasus Timor Timur.
Embargo lebih mungkin berasal dari negara dengan ekonomi kuat seperti Amerika Serikat
daripada negara berkembang. Itu menjadi bentuk hukuman politik untuk mengisolasi sebuah
negara.
d) Lisensi
Beberapa negara memberlakukan lisensi impor atau ekspor. Untuk membawa barang asing
masuk ke pasar domestik, pengimpor harus mendapatkan lisensi. Pemerintah dapat
membatasi pemberian lisensi impor. Pemerintah mungkin tidak menerbitkan lisensi untuk
produk tertentu dari negara tertentu untuk tujuan tertentu. Sementara itu, lisensi ekspor
mengurangi pengiriman barang ke luar negeri. Itu biasanya untuk membatasi perdagangan
produk-produk tertentu atau untuk untuk menjaga harga domestik tidak naik.
Produsen mungkin lebih tertarik menjual ke luar negeri untuk mendapatkan harga yang lebih
baik. Mereka kemudian meningkatkan ekspor. Peningkatan ekspor mengurangi pasokan di
pasar domestik. Jika pada saat yang sama, produsen tidak mengimbanginya dengan
meningkatkan produksi, itu kemungkinan mengarah pada kelangkaan, mendorong harga
naik.
e) Standarisasi
Standarisasi dapat mengambil beragam bentuk, termasuk standar kesehatan, keamanan
lingkungan maupun persyaratan konten lokal. Untuk membatasi impor, pemerintah dapat
menaikkan standar sehingga mengurangi jumlah produk yang memenuhinya.
f) Subsidi
Subsidi bekerja secara terbalik dengan tarif impor. Alih-alih mengenakan bea masuk impor,
pemerintah memberikan hibah kepada produsen dalam negeri untuk mendorong ekspor.
Subsidi dapat mengambil bentuk, termasuk pengurangan biaya produksi, akses kredit yang
lebih murah atau subsidi harga barang yang diekspor.Subsidi membuat barang domestik
lebih kompetitif ketika memasuki pasar internasional. Produsen mengenakan harga yang
murah untuk produk ekspor mereka. Sumber pembayaran subsidi adalah berasal dari
penerimaan pajak. Jadi, secara tidak langsung, bukan pemerintah yang membayar pajak,
tetapi wajib pajak. Rumah tangga ataupun bisnis mungkin tidak menggunakan produk
tersebut.
• Melindungi industri dalam negeri yang sudah mapan dari persaingan asing. Jika
barang dan jasa luar negeri dengan mudah masuk ke pasar domestik, itu
meningkatkan persaingan di dalam negeri.
• Melindungi industri yang baru tumbuh hingga menjadi dewasa dan kompetitif secara
internasional. Beberapa negara ingin memastikan industri strategis mereka tumbuh
baik. Industri semacam itu biasanya berkontribusi terhadap keamanan nasional,
lapangan kerja, teknologi atau rantai nilai dengan berbagai industri lainnya.
• Melindungi lapangan kerja domestik. Impor menguntungkan produsen luar negeri
karena uang mengalir dari domestik ke mereka. Selain itu, ketika impor meningkat,
mereka akan menaikkan produksi. Itu menciptakan lapangan kerja di negara mereka
tapi tidak di domestik.
• Untuk menghasilkan pendapatan pemerintah. Dengan memberlakukan tarif impor,
pemerintah memperoleh sumber pendapatan selain dari pajak individu atau pajak
bisnis.
• Pembalasan terhadap pembatasan serupa yang diberlakukan oleh mitra dagang.
Negara tidak suka dengan praktik perdagangan yang tidak adil oleh negara mitra
mereka, misalnya dumping. Oleh karena itu, mereka berkepentingan untuk
membalas negara mitra.
BAB III
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat di jelaskan dalam makalah perdagangan internasional ini adalah
untuk tetap menjaga kestabilan negara indonesia kebijakan perdagangan internasional
hendaknya dapat menguntungkan para produsen lokal. Hal ini karena besar nya
keuntungan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dalam negeri.
Diharapkan meskipun banyaknya impor dan ekspor barang namun kiranya rakyat tetap
mencintai produksi sendiri. Dan kurangi pola hidup konsumtif yang mengakibatkan gaya
hidup yang tidak sesuai dengan budaya indonesia. Begitulah proses impor maupun ekspor
dalam makalah perdagangan nasional. Pengaruh positif juga memiliki dampak negatif oleh
sebab itu diharapkan dengan makalah ini masyarakat dapat menjadikan wawasan dalam
menjalankan bisnis ekspor dan impor. Tetap menjaga dan mencintai produksi indonesia
agar terhindar dari sifat konsumtif dalam kehidupan saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://cerdasco.com/pembatasan-perdagangan/#:~:text=Apa%20itu%3A%20Pembatasan
%20perdagangan%20
https://www.detik.com/bali/berita/d-6597387/dampak-positif-perdagangan-internasional-bagi-
indonesia
https://money.kompas.com/read/2022/06/25/071500426/mengenal-dampak-positif-dan-
negatif-dari-peragangan-internasional?page=all#page1
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/19410/4/T1_312015181_BAB%20IV.pdf
https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pengembangan-diri/ini-hambatan-dan-solusi-
perdagangan-internasional-untuk-pemula