ATIKA A021181037
DEPARTEMEN MANAJEMEN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa yang senantiasa
memberikan segala rahmat hidayah-Nya sehinggga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa pula penulis kirimkan salah dan sholawat kepada nabi junjungan kita yaitu nabi
besar Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari alam gelap gulita
menuju alam terang benderang seperti sekarang ini, tanpa adanya belia sebagai arah kita
mungkin kita tidak ada seperti saat ini dan semoga kita sebagai manusia yang berintelektual
bisa mengikuti jejak nabi Muhammad SAW.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu teman-teman untuk mengetahui
lebih dalam tentang Kebijakan Pemerintah dan Perdagangan Internasional, dan penulis
berharap makalah ini dapat menjadi rujukan dan tolak ukur dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan tentang Perdagangan Internasional.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
5. Tuliskan dan Jelaskan Motif campur tangan Pemerintah didalam arus bebas perdagangan?
PEMBAHASAN
Pada waktu melakukan perdagangan International keluar negeri harus ada bea masuk.
Adanya kebijakan ini membuat produksi barang impor dan ekspor makin aman. Tentunya
barang yang masuk dengan bea cukai tidak menjadi barang illegal karena sudah diizinkan
oleh suatu negara. Kebijakan ini dilakukan terus hingga saat ini.
Politik free trade tidak melarang siapapun untuk melakukan perdagangan ke negara lain.
Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan ini dengan dukungan pihak-pihak terkait. Alasan
dikeluarkannya kebijakan ini yaitu bila suatu negara terus melakukan perdagangan
International, mengindikasikan bahwa produksi barangnya termasuk unggul sekali.
4. Kebijakan impor
Perlu Anda ketahui bahwa kebijakan subsidi merupakan pembatasan yang dilakukan
pemerintah untuk menutupi harga barang produksi. Kebijakan ini memberikan dalampak dari
perdagangan International. Dampaknya yaitu harga barang tetap, produksi barang dalam
negara meningkat, impor barang turun dan jumlah barang pada pasar tetap.
7. Kebijakan Kuota
Perdagangan internasional identik dengan produksi barang yang dikirim ke luar dan
dalam negara. Tidak semua barang dapat masuk kedalam suatu negara karena harus
dilakukan penjaringan. Tujuan penjaringan yaitu untuk pembatasan kuota, supaya barang
yang masuk dan keluar negara menjadi seimbang. Pada umumnya kuota diterapkan pada
beberapa contoh komoditi seperti kayu gaharu, buah kentang, bawang merah, beras organik,
scrap besi, produk besi baja dan beberapa komoditi lain sejenisnya
8. Kebijakan Dumping
9. Kebijakan Premi
Kebijakan ini terlihat sangat fantastis karena premi atau sebuah bonus akan diberikan
pada produsen yang mencapai target penjualan dari pemerintah. Biasanya target penjualan ini
hanya diketahui oleh para pelaku perdagangan internasional. Pemerintah akan membayar
hasil produksi untuk beberapa unit pada barang yang akan diekspor.
Biasanya suatu negara tidak menyetujui penjualan produk dari negara tertentu. Hal ini
disebabkan oleh produk tersebut tidak dibutuhkan oleh suatu negara sehingga ada kebijakan
larangan ekspor yang dikeluarkan pemerintah. Demi adanya proses kelancaran perdagangan
maka, kebijakan larangan ekspor ini sudah diterapkan sejak dulu. Kebijakan juga
menghindari supaya tidak ada barang yang masuk kedalam negara secara illegal, sehingga
terbukti sangat aman.
Dalam bidang politik adanya perdagangan mampu menjalin kerja sama dengan negara
lain. Kerja sama politik ini membuat kekuatan militer suatu negara makin kuat. Bila
membutuhkan kekuatan politik maka, negara lain pasti siap membantu.
2. Bidang sosial
Manfaat dari kebijakan perdagangan International dalam ini adalah dapat meminimalisir
terjadinya krisis dan menjalin hubungan sosial yang baik dengan negara lain. Hubungan baik
tersebut terus terjalin selama melakukan perdagangan International. Adanya kelancaran
hubungan sosial maka, kedamaian bisa tercipta untuk kedua belah pihak.
3. Bidang ekonomi
Perdagangan International sangat bermanfaat sekali dalam bidang ekonomi ini. adapun
manfaatnya yaitu dapat menambah pendapatan negara, menciptakan kemakmuran,
pemenuhan kebutuhan suatu negara, menciptakan lapangan pekerjaan, membuat
perkembangan produksi barang meningkat dan memberikan devisa untuk negara.
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan. Agar
warganegara dapat melakukan kegiatan usaha dengan tenang dan nyaman.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan, agar setiap warga memiliki
hak dan kewajiban yang sama.
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan. agar
warga negara mendapat kemudahan-kemudahan dalam menjalankan kegiatan usaha.
Di samping itu pemerintah juga lebih berperan sebagai fasilitator dan tetap memberikan
kebebasan atas hak pribadi untuk mengembangkan bisnis. Fasilitas yang pertama ialah berupa
infrastruktur baik berupa tempat transit bisnis maupun fasilitas kemudahan dalam proses
perijinan bisnis, kedua ialah hukum ketertiban serta rent seeking, ketiga ialah minimalisir
resiko melaui kebijakan investasi dan perdagangan interansional (kumar, 2011). Selain itu
pemerintah juga perlu untuk mengelola bisnisnya dengan menjaga nilai tukar uang serta
inflasi. Bisnis internasional yang dilakukan melibatkan mobilitas modal, pembentukan
manufaktur dan pusat perdagangan serta pergerakan teknisi maupun manajer lintas batas
negara yang juga memerlukan peran dari pemerintah. Pemerintah sendiri mampu
memberikan modal guna memperlancar kegiatan bisnis internasional karena pemerintah
tentunya ingin meningkatkan pendapatan negaranya. Bila pemerintah memberlakukan
peraturan atau hukum dalam bisnis di negaranya maka bisnis tersebut secara tersirat memiliki
perlindungan hukum atas kontrak yang telah dilakukan di awal pemerintah berbisnis.
1.Agen Pemerintah
Pemerintah selalu memiliki cara untuk melindungi kedaulatan negara agar tetap utuh.
Dalam hal perekonomian internasional khususnya perdagangan internasional, pemerintah
dalam beberapa situasi melakukan intervensi dengan tujuan melindingi pasar domestiknya.
Bahasan kali ini akan membahas mengenai peran pemerintah dalam kegiatan bisnis
internasional. Daniels et al (2007) dalam artikelnya Business-Government Trade Relations
menyebutkan terdapat tiga alasan mengapa pemerintah mengintervensi pasar, yaitu politik,
ekonomi, dan budaya. Alasan politik dibalik intervensi pemerintah terhadap perdagangan
internasional antara lain memproteksi lapangan kerja, melindungi keamanan nasional,
sebagai respon terhadap perilaku dagang negara lain yang dianggap tidak adil, dan
meningkatkan pengaruhnya terhadap negara lain (Daniels et al, 2007:172). Hal yang
ditakutkan pemerintah dan juga masyarakat adalah ketika produk-produk lokal tidak mampu
bersaing dengan produk impor yang membanjiri pasaran, yang berakibat pada pengangguran
karena perusahaan lokal yang merugi, yang lebih jauh akan berakibat pada menurunnya
kesejahteraan masyarakat.
Dari segi ekonomi pemerintah mengintervensi pasar sebagai upaya untuk melindungi
industri-industri kecil dan menengah dari kompetisi serta bentuk promosi sebagai kebijakan
strategi perdagangan. Meski demikian terdapat beberapa kelemahan dari strategi
proteksionisme ekonomi ini. Misalnya adalah sulit untuk menentukan industri kecil-
menengah seperti apa yang patut mendapatkan perlindungan, proteksi dari kompetisi
internasional membuat para pengusaha cepat puas dan menjadi kurang kompetitif sehingga
kurang adanya poerbaikan kualitas dari waktu ke waktu, dan lain sebagainya.
2. Agen Swasta
1.Motif Budaya
Negara-negara membatasi perdagangan barang dan jasa demi suatu tujuan budaya-
budaya yang paling umum adalah untuk melindungi identitas nasional. Banyak negara
memandang kebudayaan AS sebagai ancaman terhadap kebudayaan nasionalnya sendiri
karena kekuatan global perusahaan-perusahaan AS dalam barang-barag konsumen serta
dalam dunia hiburan dan media.
2.Motif Politik
3.Regulasi negara
a. Subsidi
Subsidi adalah bantuan finansial bagi produsen domestik dalam bentuk pembayaran
tunai, pinjaman berbunga rendah, keringanan pajak, atau bentuk lainnya. Bertujuan
membantu perusahaan-perusahaan domestik mengimbangi pesaing internasional.
b. Pembiayaan Ekspor
Zona perdagangan luar negeri adalah suatu kawasan gegrafis tertentu dimana barang dagang
diperbolehkan masuk dengan bea cukai yang lebih rendah dan/atau prosedur pabean yang
lebih sedikit. Saat ini banyak perusahaan membuat sarana-sarana di zona-zona seperti ini
untuk operasi perakitan akhir produk. Sebagai contoh, pabrik mobil Jepang di Indiana,
Kentucky, Ohio, dan Tennessee ditetapkan sebagai zona perdagangan luar negeri yang
dikelola oleh Departemen Perdagangan AS
Badan pemerintah khusus ini seringkali didirikan untuk mendorong ekspor suatu Negara.
Badan-badan ini sangat membantu dalam memperoleh kontrak bagi usaha-usaha kecil dan
menengah yang memiliki sumberdaya finansial yang terbatas, juga dapat membantu
perusahaan-perusahaan asing menemukan lokasi yang cocok di negara tuan rumah.
Regulasi negara tuan rumah (host country):
Pengendalian mata uang merupakan pembatasan daya konversi suatu mata uang ke dalam
mata uang lainnya atau menetapkan nilai tukar yang tidak menguntungkan bagi pengimpor.
Salah satu contohnya ialah pihak dari Sinarmas Tbk yang mendesak pemerintah
melakukan tindakan retaliasi atau pembalasan terkait pengenaan biaya tambahan anti
dumping terhadap produk kertasnya di Korea Selatan. Selain itu, menurut Dirjen Kerjasama
Perdagangan Internasional Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Gusmardi Bustami,
sikap pemerintah Korea Selatan yang mengenakan anti dumping produk kertas Indonesia
merupakan cerminan dari upaya proteksi agar produk kertas Indonesia tak bisa masuk Korea
Selatan. Sehingga langkah retaliasi bisa cukup beralasan terlebih lagi pihak Korea pun diduga
melakukan dumping kertas di Indonesia. Gusmardi menjelaskan pasca pengenaan anti
dumping oleh Korea, kinerja ekspor kertas Indonesia ke Korea turun drastis. Ekspor kertas
Indonesia ke Korea sempat menyentuh angka tertinggi hingga US$ 150 juta sementara saat
ini sudah turun drastis hingga US$ 50 juta. Singkatnya, tuduhan dumping dan pembebanan
biaya anti dumping ini telah membuat pengusaha kertas Indonesia “gerah”. Meskipun kasus
ini telah dibawa ke dalam agenda DSB, namun ternyata tetap mengakibatkan merosotnya
nilai ekspor kertas Indonesia ke Korea. Hal ini tentunya berimplikasi kepada industri kertas
dalam negeri masing-masing negara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa kesimpulan uraian diatas dalam pembahasan makalah ini penulis dapat
memberikan suatu kesimpulan bahwa Perdagangan Internasional adalah Perdagangan yang
dilakukan untuk memperoleh hasil produksi dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan
hidup, yang disertai dengan peraturan dari kebijakan pemerintah yang harus dipatuhi agar
proses perdagangan dapat lancar, aman dan nyaman sesuai dengan aturan pemerintah.
3.2 Saran
Saran yang kami tawarkan dalam Perdagangan Intenasional ini adalah membentuk
peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran antar negara agar tercipta negara
yang damai, jika kita ingin melakukan jual beli dalam negeri tidak menimbulkan masalah
maka lebih baik gunakanlah mata uang yang sama agar tidak terjadi keributan dan apabila
sseorang ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya maka dia harus mempunyai
daya beli.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Kebijakan Ekonomi Indonesia dan Internasional serta Tantangannya di Era Globalisasi
oleh Maria Magdalena Minarsih
http://www.markijar.com/2017/03/3-kebijakan-perdagangan-internasional.html?m=1
http://misterexportir.com/kebijakan-perdagangan-internasional/
https://indoforwarding.com/peranan-pemerintah-dalam-perdagangan-
internasional/amp/#aoh=15702765570537&refferer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&a
mp_tf=Dari%20%251%24s
http://salamadian.com/pengertian-perdagangan-internasional/