Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KELOMPOK EKONOMI

“PERDAGANGAN INTERNASIONAL”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. Armah
2. Atikah
3. Azra Salsabila
4. Lina Olpiana
5. Mudrikah
6. Nor Milawati

MA HIDAYATULLAH MARTAPURA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................................
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................................
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Perdagangan Internasional.................................................................................
B. Teori Perdagangan Internasional.............................................................................................
C. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional..................................................................
D. Kebijakan Perdagangan Internasional..................................................................................
E. Dampak Perdagangan Internasional terhadap Perekonomian Indonesia..............
F. Hambatan Perdagangan Internasional....................................................................................
G. Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Perdagangan Internasional...............
H. Manfaat Perdagangan Internasional.......................................................................................
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya. Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin
dengan bantuan semua anggota sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada semua anggota kelompok yang sudah ikut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu kami menyadari bahwa makalah kami ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran dari pembaca sehingga kami
bisa melakukan perbaikan untuk makalah seterusnya. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini banyak memberikan manfaat dan inspirasi untuk pembacanya.

Martapura, 18 Januari 2020

Kelompok 3
BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap
negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan
tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain
serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Perdagangan
internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat suatu negara.
Terjadinya perekonomian dalam negeri dan luar negari akan menciptakan suatu hubungan
yang saling mempengaruhi antara satu negara dengan negara lainnya, salah satunya adalah
berupa pertukaran barang dan jasa antarnegara. Perdagangan internasional dapat diartikan
sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi
negara yang lain. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari
warga negara biasa, perusahaan swasta dan perusahaan negara maupun pemerintah yang dapat
dilihat dari neraca perdagangan.
Secara umum perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi dua yaitu ekspor dan
impor. Ekspor adalah penjualan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara ke negara
lainnya. Sementara impor adalah arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang dan jasa dari luar
suatu negara yang mengalir masuk ke negara tersebut. Perdagangan internasional sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena dalam perdagangan internasional
semua negara bersaing di pasar internasional.
Salah satu keuntungan perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu negara
untuk berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara murah, baik dari segi bahan
maupun cara berproduksi. Akan tetapi manfaat nyata dari perdagangan internasional dapat
berupa kenaikan pendapatan, cadangan devisa, transfer modal dan luasnya kesempatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Perdagangan Internasional?
2. Apa saja teori-teori mengenai Perdagangan Internasional?
3. Apa saja faktor-faktor pendorong Perdagangan Internasional?
4. Bagaimana kebijakan Perdagangan Internasional?
5. Bagaimana dampak Perdagangan Internasional terhadap perekonomian Indonesia?
6. Apa saja hambatan Perdagangan Internasional?
7. Apa perbedaan perdagangan dalam negeri dan perdagangan internasional?
8. Apa saja manfaat Perdagangan Internasional?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas ekonomi
2. Untuk mengetahui pengertian Perdagangan Internasional
3. Untuk mengetahui teori-teori mengenai Perdagangan Internasional
4. Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong Perdagangan Internasional
5. Untuk mengetahui kebijakan Perdagangan Internasional
6. Untuk mengetahui dampak Perdagangan Internasional terhadap perekonomian
Indonesia
7. Untuk mengetahui hambatan Perdagangan Internasional
8. Untuk mengetahui perbedaan perdagangan dalam negeri dan perdagangan
Internasional
9. Untuk mengetahui manfaat Perdagangan Internasional

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat memahami tentang Perdagangan Internasional
2. Dapat memberikan informasi mengenai perdagangan nasional maupun
Internasional
3. Dapat mengimplementasikan apa yang telah dipahami dalam makalah ini dalam
kehidupan sehari-hari
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Perdagangan Internasional
Pada dasarnya, pengertian perdagangan internasional adalah sebuah kegiatan jual beli yang
dilakukan dua pihak yang berbeda negara. Perdagangan ini bukan hanya melibatkan antar
negara saja, pihak individu maupun perusahaan yang melakukan perdagangan dengan pihak
dari negara lain juga disebut perdagangan internasional.
Sebuah perdagangan internasional dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di suatu negara
yang tidak tersedia di negara tersebut, tetapi ada di negara lain. Misalkan, negara Indonesia
membutuhkan produk mesin, namun produk tersebut hanya tersedia di Jepang. Kedua negara
tersebut nantinya bisa melakukan perdagangan internasional.
Perdagangan internasional terjadi atas dasar kebutuhan, jadi tidak sembarang perdagangan
bisa terjadi. Kedua belah pihak yang melakukan perdagangan akan sama-sama mendapatkan
untuk. Negara yang menjadi penyedia barang akan mendapat untung, sedangkan negara yang
membeli akan terpenuhi kebutuhannya.
Perdagangan nternasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
Derupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atai pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP Meskipun
perdagangan nternasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan
ekonomi, sosial, dan politik baru dırasakan beberapa abad belakangan Perdagangan
intemasional pun turut mendorong industnalisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan
kehadiran perusahaan multinasonal.
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang
sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabida
negara tersebut mengimpor barang tersebut dariluar negen. Sebagai contoh, Amerika Serikat
dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Akan tetapi, Jepang dapat
memproduksi dengan lebih efisien dan Amerika Serikat. Dalam keadaan seperti ini, untuk
mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu
mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari Jepang.

B. Teori Perdagangan Internasional


1. Teori Keunggulan Mutlak / Absolut Advantage (Adam Smith)
Teori ini menjadi salah satu teori perdagangan internasional yang paling dikenal.  Teori
yang dikemukakan oleh Adam Smith ini menyatakan bahwa keuntungan mutlak merupakan
keuntungan yang didapahkan oleh sebuah negara karena berhasil membuat biaya produksi
barang dengan harga yang lebih murah dari negara lain. Dalam teori ini, jika biaya produksi
antar negara tidak berbeda, maka perdagangan internasional tidak ada alasan untuk  dapat
melangsungkan perdagangan tersebut.

Contoh sederhananya ialah, Indonesia memiliki keunggulan dalam memproduksi kain


yang lebih murah di bandingkan dengan Negara Belanda. Sedangkan Belanda memiliki
keunggulan dalam memproduksi Televisi dengan biaya yang lebih murah dari kita. Kedua
negara memiliki keunggulan mutlak terhadap dua komoditas yang berbeda. Artinya bahwa
antara indonesia dan Belanda dapat melakukan perdagangan internasional melalui dua
komoditas tadi. Belanda menjual TV kepada kita,sebaliknya kita menjual Kain kepada Belanda
simak juga ciri-ciri usaha kecil .
Permasalahannya adalah bagaimana dengan negara yang tidak memiliki keunggulan
mutlak sama sekali. Apakah hal tersebut berarti negara tersebut tidak dapat melakukan
perdagangan internasionalnya. Kemudian,bagaimana dengan Indonesia yag tidak memiliki
keunggulan mutlak dalam memproduksi TV. Apakah dengan begitu maka tidak akan ada
kesempatan untuk bisa mempeoduksinya. Serta bagaimana jika Indonesia tetap memproduksi
TV, apakah akan merugi?

2. Teori Keunggulan Komparatif / Comparative Advantage (David Ricardo)


Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun 1817. Dalam teori ini lebih melihat
kepada keuntungan dan kerugian perdagangan internasional dengan perbandingan relatif.
Sampai dengan saat ini keunggulan komparatif merupakan dasar dalam melaksanakan
perdagangan internasional. Teori komparatif milik David Ricardo juga dikenal sebagi teori
modern perdagangan internasional.
Dalam teorinya David Ricardo berpendapat bahwa meskipun sebuah negara tidak
memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain dalam memproduksi barang tertentu,
perdagangan internasional antar negara yang saling menguntungkan masih dapat terjadi.
Dengan catatan bahwa negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang
memiliki biaya relatif lebih kecil dibandingkan negara lain simak juga faktor penghambat
pertumbuhan ekonomi.
Dasar pemikiran teori Ricardo ini pada dasarnya tidak berbeda dengan teori absolut yag
dikemukakan oleh Smith. Perbedaannya adalah terletak pada cara pengukuran terhadap
keungulan suatu negara, yakni ketika dilihat dari sisi komparatif biayanya dan bukan pada
perbedaan absolutnya. Perbedaan utama dari kedua teori diatas adalah pada biaya mutlah dan
rekatif dalam memproduksu sebuah produk.

3. Teori Dari Pandangan Kaum Merkantilisme


Merkantilisme merupakan sebuah kelompok masyarakat yang memiliki ideologi
kapitalisme komersial yang merupakan ciri-ciri ekonomi pasar  . Dimana adanya politik
pandangan terhadap kemakmuran sebuah negara adalah lebih tinggi dibandingkan dengan
kemakmuram perseorangan. Teori dari kaum merkantilisme berkembang pesat pada abad ke-
16 dimana teori ini mengembangkan pada ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi yang
mengusahakan jumlah ekspor harus lebih besar dari pada impor.
Kaum merkantilisme berpendapat bahwa salah satu cara membuat negara kaya adalah
dengan melakukan ekspor sebanyak-banyaknya dan memperkecil impor. Surplus ekspor yang
dihasilkan dalam bentuk aliran emas lantakan atau logam mulia, berupa emas dan perak.
Dengan begini maka semakin banyak emas dan perak yang dimiliki sebuah negara maka akan
semakin kaya dan kuat negara tersebut.
Dalam perdagangan internasional teori merkantilisme menitikberatkan kepada tujuan
untuk memperbesar ekspor dibandingkan dengan impor serta kelebihan ekspor yang dapat
dibayar dengan menggunakan logam mulia. Kebijakan lain dari teori ini adalah dengan
melakukan monopoli perdagangan dalam memperoleh daerah jajahan untuk bisa memasarkan
barang industri.

4. Teori Permintaan Timbal Balik / Reciprocal Demand (John Stuart Mill)


Teori ini dikemukanan oleh JS Mill, sebenarnya munculnya teori ini adalah untuk
melanjutkan teori dari teori komparatif Ricardo dimana mencari titik keseimbangan antara
pertukaran barang antar dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan
menentukan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD). Teori ini lebih menekankan kepada
kesembangan antara permintaan dan penawarannya, sebab permintaan dan penawaran
merupakan penentu dalam menentukan jumlah barang yang akan  diekspor dan diimpor simak
juga ciri-ciri ekonomi konvensional.
Pada dasarnya teori ini tidak jauh berbeda dengan teori komparatif yang dikemukakan
oleh Ricardo perbedaannya adalah penentuan Dasar Tukar Internasional (DTI). Menurut
Ricardo perdagangan internasional akan mendapatkan keuntungan jika DTI 1:1. Sedangkan
menurut Mill keuntungan dapat diperoleh tanpa harus DTI 1:1, asalkan perdagangan
internasional dapat dilaksanakan oleh kedua belah pihak dan memberikan keuntungan yang
sama.
J.S Mills menyimpulkan bahwa perdagangan internasional dapat bermanfaat bagi kedua
belah negara jika terdapat perbedaan dalam rasio produksi dan konsumsi antar dua negara
tersebut. Selain itu, jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang ekspor harus
lebih kecil dibamdingkan untuk memproduksi barang impor. Maka negara otomotis akan diberi
manfaat dari perdagangan internasional yang dilakukan.

5. Teori Mazhab NeoKlasik 


Mazhab Neoklasik mengubah pandangan dan teori tentang perdagangan internasional
bahwa pandangan ekonomi dan teori tidak lagi didasarkan pada tenaga kerja, atau biaya
produksi namun telah beralih pada tingkat kepuasan (Marginal Utility). Pendekatan ini menjadi
salah satu cara dalam mengungkapkan teori ekonomi. Adanya perubahan pandangan ini tentu
juga merubah teori yang ada serta metodeloginya simak juga ciri-ciri ekonomi pancasila.

6. Teori Amir M.S


Menurut Amir M.S, bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain
disebabkan karena adanya batas batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat
perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau kuota barang impor. Selain itu, kesulitan
lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan,
dan hukum dalam perdagangan.

7. Teori Model Ricardian


Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan kosep
paling penting dalam teori perdagangan internasional. Dalam sebuah model Ricardian, negara
mengkhususkan dalam memproduksiapa yang mermka paling baik produksi. Tidak seperti
model lainnya, rangka kerja model tersebut memprediksi di mana negara-negara akan menjadi
spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model
Ricardian tidak secara langsung memasukkan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari
buruh dan modal dalam negara.
8. Teori Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar
kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit, model ini
tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan
teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekaņ isme
harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori tersebut berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh
perbedaan dalạ m faktor pendukung Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan
mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan
akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensil.
Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam on
empins oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk
mengekspor barang buruh intensif dibanding memiki kecukupan modal.

9. Faktor Spesifik
Dalam model tersebut, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah
mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik
merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dani produksi, seperti modal
fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan
dalam harga sebuah barang. Pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan
untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faklor produksi spesifik
berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika
melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik
keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam
pemenuhan modal. Model tersebut ideal untuk industri tertentu. Model tersebut cocok untuk
memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.

10. Model gravitasi


Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola
perdagangan dibanding model yang lebih teoritis di atas. Model gravitasi, pada bentuk dasamya,
menerka perdagangan berdasarkan jarak antamegara dan interaksi antamegara dalam ukuran
ekonominya. Model tersebut meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan
jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model tersebut telah terbukti rnenjadi kuat secara
empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik,
dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model tersebul.

C. Faktor-Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Setiap negara memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda, ada yang kaya akan
minyakbumi, hasil hutan, hasil pertanian, atau hasil tambang. Karena perbedaan sumber daya
alam itulah yang menyebabkan hasil produksi suatu negara juga akan berbeda. Seperti
Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah, salah satu contohnya di sektor
kelautan dan gas bumi, sehingga Indonesia mampu mengekspor hasil laut dan gas bumike
berbagai negara yang kekurangan diantaranya ke negara-negara Eropa. Sedangkan negara –
negara Arab memiliki kekayaan alam yang melimpah berupa minyak bumi, sehingga negara
Arab seperti Arab Saudi dan Iran akan mampu mengekspor minyak bumi ke negara-negara lain
yang kekurangan minyak bumi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki
keunggulan di sektor kelautan dan gas bumi, sedangkan negara-negara Arab memiliki
keunggulan di sektor minyak bumi. Perbedaan sumber daya alam inilah yang akan mendorong
timbulnya perdagangan antarnegara.

2. Perbedaan Iklim dan Kesuburan Tanah


Perbedaan iklim dan tingkat kesuburan tanah yang dimiliki suatu negara juga akan
berpengaruh terhadap hasil produksi negara tersebut. Contohnya Indonesia yang beriklim
tropis dengan tanahnya yang subur memiliki hasil hutan dan hasil pertanian yang lebih baik jika
dibandingkan dengan negara-negara yang tanahnya relatif kurang subur dan beriklim
subtropis. Dengan keadaan ini Indonesia mampu mengekspor hasil hutan sepertikayu dan karet
ke negara-negara lain yang kekurangan.

3. Perbedaan Kebudayaan dan Gaya Hidup


Dengan adanya perbedaan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat negara satu dengan
negara lain, dapat menyebabkan perbedaan terhadap produk yang dihasilkannya. Contohnya
Indonesia dengan produk batiknya yang terkenal di mancanegara, Turki dengan karpetnya yang
terkenal, dan Jepang dengan pakaian kimononya. Perbedaan produksi karena perbedaan
kebudayaan dan gaya hidup suatu negara ini juga dapat mendorong terjadinya perdagangan
antarnegara.

4. Perbedaan Iptek
Tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki suatu negara juga akan
menyebabkan perbedaan hasil produksi dan tingkat kualitas produksi yang dihasilkan. Misalnya
Jepang mampu memproduksi mobil dengan kualitas relatif lebih baik jika dibandingkan dengan
produk mobil dari Korea. Negara Amerika Serikat dan negara negara Eropa mampu
memproduksi pesawat terbang, sedangkan negara-negara berkembang belum mampu
memproduksi barang-barang yang berteknologi tinggi itu. Dengan demikian perbedaan iptek
akan menyebabkan perbedaan barang hasil produksinya sehingga bagi negara yang menguasai
iptek tinggi akan mampu menjual atau mengekspor produksinya kenegara-negara yang belum
menguasai iptek dengan baik.

5. Perbedaan Sumber Daya Manusia


Kualitas masyarakat suatu negara akan sangat menentukan produk yang dihasilkannya.
Bagi masyarakat suatu negara yang tingkat pendidikannya tinggi, sudah barang tentu kualitas
sumber daya manusianya juga tinggi sehingga mampu menghasilkan produk yang berteknologi
dan berkualitas. Sebagai contoh produk komputer, hand phone,lap top, mobil dan pesawat
terbang yang dihasilkan oleh negara maju akan dapat diekspor ke negara-negara yang belum
mampu memproduksinya.

6. Dorongan untuk Memenuhi Kebutuhan yang ada di dalam Negeri


Salah satu faktor mengapa negara mau melakukan perdagangan internasional adalah
karena ingin memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Tidak dipungkiri kebutuhan
manusia antara satu dengan lainnya tidak sama kebutuhannya, sedangkan di suatu negara
rakyatnya banyak sehingga bisa dibayangkan kebutuhan yang dimiliki sangatlah beragam.
Dengan beragamnya kebutuhan yang dimiliki oleh setiap orang, maka suatu negara tidak
mungkin akan menyediakan semuanya.
Maka dari itulah negara perlu membeli barang- barang untuk memenuhi kebutuhan dari
negara lain. Hal ini biasa kita sebut sebagai ekspor impor. Ketika negara mendatangkan barang
dari luar negeri maka hal itu disebut dengan impor, namun ketika negara memasarkan produk
dari dalam ke luar negeri maka hal itu disebut dengan ekspor. Hal ini akan sangat membantu
apabila di dalam negeri kekurangan barang yang harus didatangkan dari luar negeri.

7. Keinginan untuk Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan


Faktor pendorong negara mau melakukan perdagangan internasional, salah satu tidak akan
lepas dari unsur ekonomi. Salah satu faktor mengapa negara mau melakukan perdangangan
internasional adalah untuk memperluas pasar dan juga menambah keuntungan bagi negara
tersebut. Yang namanya jual beli pastilah ada keuntungan maupun kerugiannya, dan
keuntungan ini merupakan salah satu dari faktor pendorong terjadinya perdagangan
internasional. Dengan melebihkan ekspor daripada impor maka negara bisa mendapatkian
pemasukkan atau keuntungan yang lebih banyak. keuntungan maupun kerugiannya, dan
keuntungan ini merupakan salah satu dari faktor-faktor pendorong terjadinya perdagangan
Internasional.

8. Keinginan untuk Memperoleh Keuntungan dan Meningkatkan Pendapatan Negara


Keinginan suatu negara untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak demi
meningkatkan pendapatan negara termasuk juga ke dalam faktor- faktor yang mempengaruhi
terjadinya perdagangan internasional. Dengan melakukan perdagangan ke berbagai pihak,
maka keuntungan yang diperoleh negara akan semakin bertambah. Hal ini berakibat pada
naiknya pendapatan negara tersebut, dengan demikian negara akan bertambah kaya seiring
dengan meningkatnya pendapatan negara tersebut.

9. Adanya Kelebihan Produk di dalam Negeri


Salah satu faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional adalah adanya
kelebihan produk yang ada di dalam suatu negara. Karena pemenuhan kebutuhan akan suatu
barang atau produk dirasa sudah cukup, maka suatu negara bisa mengekspor barang tersebut
ke negara lain. Dengan demikian negara akan memperoleh ganti berupa keuntungan. Barang
tersebut juga bisa menjadi komoditi utama negara tersebut.

10. Keinginan Membuka Kerjasama, Hubungan Politik serta Lainnya


Melalui hubungan perdagangan pada akhirnya akan tercipta berbagai hubungan
baru. Keinginan seperti inilah yang juga mendasar suatu negara mau melakukan perdagangan
internasional dengan negara lainnya. Hal ini sangat menguntungkan apabila kita bekerja sama
dengan negara yang lebih maju dari berbagai sisinya.

11. Terjadinya Era Globalisasi


Untuk bisa bertahan di era globalisasi, maka suatu negara mau tak mau harus dituntut
memiliki perekonomian yang maju. Dengan demikian negara harus melakukan hubungan
internasional, termasuk di dalamnya adalah hubungan dagang dalam perdagangan
internasional.
12. Ingin Memperoleh Dukungan dari Negara Lain.
Salah satu faktor yang mendorong suatu negara mau melakukan hubungan dagang
dengan negara lain adalah agar kelak mendapatkan dukungan dari negara lain, khususnya
negara mitra dagang dalam berbagai urusan. Hal ini sangat penting, terlebih bagi negara yang
seringkali menuai sengketa dengan negara lainnya.

D. Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional


1. Kebijakan Perdagangan Bebas
Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan
kebebasan dalam  perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang  menghalangi arus produk
dari dan ke luar negeri. Kebijakan perdagangan bebas berkembang dengan  berpedoman pada
ajaran aliran klasik (liberal) yang tidak menghendaki adanya rintangan-rintangan (hambatan-
hambatan) dalam arus perdagangan  internasional.
Menurut aliran klasik, perdagangan bebas layak dipakai sebagai sarana untuk
meningkatkan kemakmuran, dengan alasan sebagai berikut:
a) Dapat mendorong persaingan antar pengusaha, sehingga tercipta produk yang berkualitas
dan berteknologi tinggi.
b) Dapat mendorong penghematan biaya, sehingga produksi dapat dijalankan dengan biaya
serendah-rendahnya dan dijual dengan harga bersaing (efisiensi).
c) Dapat menggerakkan perputaran modal, tenaga ahli dan investasi ke berbagai negara
sehingga dapat menumbuhkan perekonomian.
d) Dapat meningkatkan perolehan laba sehingga memungkinkan para pengusaha berinvestasi
lebih luas.
e) Dapat memperluas pilihan dan variasi bagi konsumen, sehingga mereka lebih bebas dalam
memilih berbagai produk yang diinginkan.

2. Kebijakan Perdagangan Proteksionis


Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebijakan perdagangan yang melindungi
industri dalam negeri dengan cara membuat berbagai rintangan (hambatan) yang menghalangi
arus produk dari dan ke luar negeri.
Alasan suatu negara menganut kebijakan perdagangan proteksionis adalah sebagai berikut:
a) Perdagangan bebas hanya menguntungkan negara maju, karena mereka memiliki modal yang
kuat dan teknologi yang maju. Selain itu, harga produk industri negara maju dinilai terlalu
mahal (tinggi) dibanding harga bahan-bahan mentah yang dihasilkan negara berkembang.
b) Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh. Industri seperti ini tidak akan
mampu bersaing dengan industri negara lain yang sudah maju dan berpengalaman.
c) Untuk membuka lapangan kerja. Dengan melakukan proteksi, industriindustri di dalam
negeri dapat tetap hidup dan dengan demikian mampu membuka lapangan kerja bagi
masyarakat.
d) Untuk menyehatkan neraca pembayaran. Agar terhindar dari defisit dalam neraca
pembayaran, negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan proteksionis, caranya dengan
meningkatkan ekspor.
e) Untuk meningkatkan penerimaan negara. Dengan mengenakan tarif tertentu terhadap
produk impor dan ekspor, negara dapat meningkatkan penerimaan.
Kebijakan perdagangan proteksionis dapat dilakukan suatu negara dengan membuat
berbagai hambatan atau rintangan. Hambatan-hambatan tersebut di antaranya adalah:
1. Kuota impor
Kuota impor adalah kebijakan yang menetapkan batas jumlah barang yang boleh diimpor,
dengan tujuan melindungi produksi dalam negeri. Dengan demikian, setelah mencapai jumlah
tertentu dalam suatu periode, pengimpor dilarang menambah jumlah barang yang diimpor.
2. Kuota ekspor
Kuota ekspor adalah kebijakan menetapkan batas jumlah barang yang dapat diekspor dengan
tujuan menjamin persediaan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Selain itu ada beberapa bentuk kebijakan perdagangan internasional yang seringkali
diterapkan oleh pemerintah suatu negara, yaitu:
1. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan dengan cara memberikan subsidi (tunjangan) kepada perusahaan
yang memproduksi barang ekspor, sehingga harga barang dari perusahaan tersebut bisa
bersaing dengan barang luar negeri. Dengan kata lain, pemberian subsidi akan membuat harga
jual barang menjadi lebih murah dan mampu bersaing dengan harga jual barang luar negeri.
2. Tarif impor
Tarif impor adalah kebijakan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diimpor agar
harga barang impor menjadi lebih mahal. Dengan demikian, perusahaan dalam negeri yang
menghasilkan barang sejenis bisa bersaing dengan barang impor. Pada umumnya, tarif impor
dikenakan dalam bentuk persentase dari nilai barang yang diimpor, misalnya 10% atau 20%.
Untuk bahan-bahan baku industri, suatu negara biasanya akan mengenakan tarif impor yang
rendah atau bahkan 0%. Tarif impor dikenal dengan istilah pajak impor atau bea masuk.
3. Tarif ekspor
Tarif ekspor adalah kebijakan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diekspor
dengan tujuan untuk merangsang ekspor. Dengan demikian, umumnya tarif dapat dikenakan
sangat rendah atau bahkan 0%. Istilah lain dari tarif ekspor adalah pajak ekspor atau bea
keluar. Kebijakan tarif ekspor dan tarif impor, selain digunakan sebagai alat proteksi, juga
bermanfaat menambah penerimaan negara, karena dengan adanya tarif, negara akan menerima
sejumlah uang. Coba Kalian cari, berapa jumlah tarif ekspor dan impor di APBN tahun 1998 dan
APBN tahun 2001 pada buku Ekonomi kelas XI.
4. Premi
Premi adalah kebijakan berupa pemberian hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang
mampu memproduksi barang dengan kualitas tinggi dan kuantitas (jumlah) tertentu.
Pemberian premi diharapkan bisa memacu produsen dalam negeri untuk bersaing dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya.
5. Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah kebijakan  melalui penetapan harga produk secara berlainan untuk
satu negara dengan negara lainnya. Kebijakan ini dilakukan salah satunya dalam rangka perang
tarif.
6. Larangan ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan melarang ekspor untuk barangbarang tertentu dengan
pertimbangan ekonomi, politik dan sosial budaya. Dengan pertimbangan ekonomi, suatu negara
melarang mengekspor bahan-bahan baku industri yang dibutuhkan di dalam negeri.
7. Larangan impor
Larangan impor adalah kebijakan melarang impor untuk barang-barang tertentu dengan
beberapa alasan. Alasan-alasan tersebut di antaranya adalah untuk melindungi industri dalam
negeri, untuk membalas kebijakan perdagangan negara lain dan untuk menghemat devisa.
8.  Dumping
Dumping adalah kebijakan menjual suatu barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah
dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan kebijakan ini adalah memperluas dan menguasai
pasar. Dumping bisa dilakukan bila terdapat aturan (hambatan) yang jelas dan tegas sehingga
konsumen di dalam  negeri tidak bisa membeli barang (yang didumping) dari luar negeri.

E. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia


1. Dampak Positif
a) Memenuhi Kebutuhan Barang dan Jasa yang Tidak ada atau Belum Dapat Diproduksi
di Dalam Negeri
Mengapa berbagai negara melakukan perdagangan internasional? Alasan yang paling nyata
adalah karena setiap negara tidak dapat menghasilkan sendiri semua barang yang dibutuhkan.
Contohnya, negara-negara maju yang memerlukan karet alam yang tidak dapat dihasilkan di
negara-negara mereka sendiri, terpaksa harus mengimpor karet alam dari negara penghasil
karet, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sebaliknya, negara-negara yang belum dapat
menghasilkan sendiri barangbarang, seperti pesawat terbang, kapal tanker, dan mesin-mesin
industri, harus mengimpor barang-barang tersebut dari negara-negara maju.

b) Mengenal Teknik Produksi dan Manajemen yang Lebih Baik


Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi dan
cara-cara memimpin perusahaan yang lebih modern. Dengan demikian, produktivitas dan
produksi yang masih sangat rendah dan terbatas dapat ditingkatkan. Keuntungan ini terutama
dapat dinikmati oleh negara-negara berkembang.

c) Setiap Negara Dapat Melakukan Spesialisasi Produksi


Meskipun dapat menghasilkan barang sendiri, terkadang ada negara yang lebih memilih untuk
mengimpor barang tersebut dari negara lain. Hal ini dilakukan agar negara tersebut bisa
memproduksi barang lain yang menguntungkan dan dapat dijual ke luar negeri. Dengan cara ini
negara tersebut dapat menggunakan faktor-faktor produksi yang dimilikinya secara lebih
efisien.

d) Mengenal Teknologi yang Lebih Modern


Dengan melakukan perdagangan luar negeri, memungkinkan banyak negara berkembang
mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern. Hal ini dimaksudkan untuk
mewujudkan teknik
produksi dan cara produksi yang lebih baik.

e) Memperluas Lapangan Kerja


Dengan pengenalan teknik produksi dan manajemen yang lebih modern, akan membuka
peluang bagi tenaga-tenaga kerja baru, sehingga lapangan kerja dapat diperluas.

f) Mempererat Persahabatan Antarnegara


Adanya perdagangan internasional dapat menumbuhkan rasa saling membutuhkan antar
negara yang melakukan perdagangan, sehingga dapat mempererat tali persahabatan di antara
mereka.
g) Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara
Dalam perdagangan internasional, suatu negara akan memperoleh tambahan
devisa yang dapat menambah pendapatan nasional suatu negara. Pendapatan
nasional akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

2. Dampak Negatif
a) Naik Turunnya Nilai Valas
Apabila suatu negara lebih banyak membeli barang-barang kebutuhannya dari luar negeri,
maka akan menyebabkan negara tersebut kekurangan valas karena harus selalu membayar ke
luar negeri. Sehingga lama-lama cadangan valas makin berkembang dan akan menaikkan kurs
mata uang asing.

b) Pelarian Modal ke Luar Negeri


Ketidakstabilan perekonomian karena suatu negara lebih banyak mengimpor barang dari luar
negeri, mengakibatkan kegairahan untuk menginvestasikan uangnya di dalam negeri menurun.
Selain itu, penurunan nilai mata uang menyebabkan uang yang disimpan di luar negeri
memberikan keuntungan yang lebih besar daripada disimpan di dalam negeri. Pelarian modal
ke luar negeri juga didorong oleh keinginan untuk mempertahankan nilai riil dari kekayaan
yang dimiliki, sehingga pemilik modal yang berasal dari luar negeri enggan menginvestasikan
uangnya di negara tersebut. Hal ini mengurangi jumlah investasi yang mungkin dilaksanakan di
suatu negara.

c) Defisit dalam Neraca Pembayaran


Negara-negara yang lebih banyak melakukan impor barang untuk memenuhi kebutuhan dalam
negerinya akan mengalami defisit dalam neraca pembayaran.

d) Industri Dalam Negeri Gulung Tikar


Perdagangan internasional dapat menimbulkan persaingan antara industri dalam negeri
dengan industri luar negeri. Ketidakmampuan industri dalam negeri bersaing dengan industri
luar negeri akan menyebabkan industri dalam negeri gulung tikar.

e) Masyarakat Menjadi Lebih Konsumtif


Barang-barang impor yang membanjiri pasar dalam negeri akan mendorong keingintahuan
masyarakat untuk membelinya. Jika ini terjadi, maka masyarakat akan cenderung menjadi
konsumtif.

F. Hambatan Perdagangan Internasional


1. Kebijakan Tarif yang Menjadi Hambatan Perdagangan Internasional
Tujuan diterapkannya kebijakan tarif adalah untuk membatasi masuknya produk-produk yang
diimpor dari luar negeri. Melalui kebijakan ini setiap barang-barang  yang masuk ke dalam
suatu negara akan dikenai pajak. Peraturan ini berguna untuk melindungi produk-produk
dosmetik agar tidak kalah dengan barang impor.
Dengan adanya pajak maka barang-barang impor harganya akan menjadi lebih mahal. Semakin
besar pajaknya maka semakin mahal harganya dan semakin menambah pemasukan negara.
Sehingga konsumen akan lebih memilih barang dalam negeri yang harganya lebih murah dan
terjangkau. Contohnya orang akan lebih memilih membeli produk biji polokyo lokal karena
harga biji polokyo lokal yang lebih murah.

2. Kebijakan Non-Tarif yang Menghambat Perdagangan Internasional


Menurut Dr. Hamdy Hady kebijakan non-tarif adalah peraturan perdagangan kecuali pajak
masuk yang bisa menyebabkan perubahan nilai dan membuat manfaat perdagangan
internasional menjadi berkurang. Contoh kebijakan non-tarif adalah pembatasan kuota produk
impor, larangan impor secara mutlak, pengaturan teknis terhadap barang impor tertentu, dan
hambatan untuk melakukan pemasaran.

3. Terdapat Lembaga-lembaga Ekonomi di Suatu Daerah


Lembaga perdagangan internasional atau organisasi perdagangan internasional merupakan
sebuah perkumpulan yang mengatur kebijakan ekspor dan impor antar negara. Peraturan antar
negara tersebut dibuat agar negara yang tergabung dalam organisasi tersebut bisa mendapat
keuntungan dan tidak mengalami kerugian yang besar.
Namun peraturan ini bisa menjadi hambatan perdagangan internasional bagi negara yang tidak
bergabung ke dalam organisasi tersebut. Jadi di lain sisi menguntungkan anggota organisasi tapi
di sisi lain merugikan negara yang tidak menjadi anggota. Sebagai contoh terdapat peraturan
yang menyebabkan negara non-member organisasi terkena pajak impor yang lebih besar.

4. Tidak Samanya Jenis Mata Uang di Setiap Negara


Setiap negara di dunia memiliki mata uang yang berbeda-beda. Perbedaan jenis mata uang ini
dapat menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Kerugian paling dirasakan oleh
negara yang memiliki nilai mata uang yang kecil. Sehingga menyebabkan negara tersebut harus
membayar lebih ketika melakukan transaksi antar negara.
Hal ini mungkin terjadi ketika negara yang mengekspor produk meminta agar negara yang
membeli produk tersebut atau impor membayar menggunakan mata uang yang digunakan
negara pelaku ekspor. Sehingga mengakibatkan negara pengimpor harus menambah
pengeluaran untuk mendapatkan produk tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan kesepakatan
agar mata uang yang digunakan jenisnya sama dan dijadikan standar internasional.

5. Buruknya Kualitas Produk yang Perdagangkan


Kualitas suatu produk juga menentukan kesuksesan perdagangan internasional. Jika produk
tersebut memiliki kualitas yang buruk maka akan kalah bersaing dengan produk yang lebih
baik. Hambatan perdagangan internasional ini dipengaruhi oleh rendahnya kualitas sumber
daya manusia di suatu negara.
Oleh karena itu peningkatan kualitas tenaga kerja dalam negeri perlu ditingkatkan lagi agar
dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas mutu yang baik. Dengan
demikian produk tersebut akan bisa bersaing di pasar internasional.

6. Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Suatu Negara


Tingkat pengangguran dan kemiskinan yang tinggi juga berdampak negatif bagi kegiatan
perdagangan internasional. Dengan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat maka akan
menurunkan keinginannya untuk membeli barang atau jasa karena sedikitnya uang yang
dimiliki. Sehingga membuat sebuah negara sulit untuk melakukan perdagangan internasional.
Proses pembayaran dalam transaksi antar negara bisa menjadi sebuah hambatan perdagangan
internasional. Apalagi jika pembayaran dilakukan secara tunai maka pihak importir
memerlukan dana yang lebih banyak untuk melakukan pembayaran tersebut.
Selain dibutuhkan biaya yang lebih besar, terdapat juga resiko lainnya seperti perampokan dan
pencurian. Resiko sangat merugikan pihak pembeli atau importir karena bisa menyebabkan
kerugian yang besar. Sebagai solusi, biasanya pembayaran dilakukan dengan telegraphic
transfer, kliring internasional atau memakai L/C.

8. Nilai Tukar Mata Uang yang Berubah-ubah


Hambatan berupa ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing membuat para pedagang
internasional kesulitan menentukan harga sebuah produk. Tidak hanya pihak importir yang
merasa kesusahan, namun pihak importir juga merasa demikian. Dikarenakan hal tersebut
membuat proses penawaran ataupun permintaan barang menjadi lebih sulit.

9. Regulasi Ekonomi yang Berbelit-belit di Setiap Negara


Regulasi ekonomi yang dimiliki setiap negara tidaklah sama. Sehingga terkadang kebijakan
ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah ini menjadi hambatan perdagangan internasional.
Sebagai contoh adalah pemberian kuota untuk barang-barang impor.
Hal tersebut bisa mengurangi peluang penjualan suatu produk di pasar luar negeri. Karena
tidak memiliki perizinan untuk mengekspor barang melebihi batas ketentuan. Sehingga
permintaan terhadap barang tersebut tidak bisa dipenuhi oleh pihak eksportir. Proses perizinan
yang berbelit-belit serta pajak yang besar membuat para pedagang kesulitan menjual
produknya di luar negeri.

10. Keamanan Negara yang Tidak Terjamin


Beruntung kita tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Kondisi keamanan di negara ini
lebih mana jika dibandingkan dengan negara-negara yang sedang mengalami peperangan.
Kondisi keamanan suatu negara menjadi pertimbangan para pedagang internasional untuk
melirik pasar di negara tersebut.
Kondisi keamanan sebuah negara yang tidak terjamin karena adanya kerusuhan, peperangan,
pemberontakan, dan lain sebagainya bisa mempengaruhi perdagangan internasional. Negara-
negara lain akan merasa khawatir untuk melakukan kegiatan jual beli di situ. Mereka kan lebih
memilih melakukan kegiatan perdagangan di negara yang keamanannya lebih terjamin.

G. Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Perdagangan Internasional


1. Cara pembayaran
Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri salah satunya terletak pada tata cara
pembayaran. Perdagangan dalam negeri menggunakan mata uang dari negeri tersebut.
Semisalnya di Indonesia, maka alat pembayaran yang sah yakni menggunakan mata uang
Rupiah.
Setiap negara tentu memiliki perbedaan alat. Katakanlah Amerika, disana Dollar adalah alat
pembayaran yang sah. Jadi, jika Anda ke Amerika dan membawa Rupiah, maka transaksi yang
Anda lakukan jelas tidak valid. Anda harus menukarkannya dahulu dengan Dollar untuk bisa
bertransaksi.
Sedangkan untuk perdagangan Internasional atau luar negeri maka digunakanlah alat
pembayaran yang bisa diterima di negara-negara yang bersangkutan. Ada beberapa alat
pembayaran yang bisa digunakan antara lain valas, wesel, letter of credit, kartu kredit, atau bisa
juga dengan emas.

2. Jangkauan wilayah
Sesuai dengan namanya, perdagangan dalam negeri merupakan sebuah perdagangan dimana
lokasinya dibatasi hanya sebatas satu wilayah negara saja. Sedangkan perdagangan luar negeri,
sangat jelas bahwa segala aktivitas perdagangannya tidak terbatas hanya pada satu wilayah
negara saja, namun melibatkan beberapa negara baik itu negara tetangga atau bahkan lintas
benua.
Jangkauan wilayah ini tentu akan memengaruhi banyak aspek dalam hal perekonomian baik itu
dari biaya transportasi, pengurusan dokumen, dan lain- lain sebagainya. Selain itu, jangkauan
wilayah dalam perdagangan luar negeri juga dibatasi oleh bea cukai masing- masing negara
yang berfungsi sebagai penyeleksian atas masuk atau keluarnya barang.

3. Sistem Pendistribusian
Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri juga ditilik dari sistem
pendistribusiannya. Biasanya perdagangan dalam negeri menggunakan sistem distribusi
langsung. Ini berbeda dengan perdagangan luar negeri dimana sistem pendistribusian yang
digunakan adalah distribusi tidak langsung.
Adapun hal yang dimaksud sistem pendistribusian secara tidak langsung adalah dimana
pendistribusian suatu barang atau jasa kerap sekali melalui perantara produsen (importir /
eksportir besar) kepada distributor, dan distributor kepada konsumen end user.

4. Administrasi
Perdagangan baik itu dalam ataupun luar negeri pasti memiliki sistem administrasi yang
diberlakukan dari pemerintah. Meski begitu, perdagangan dalam negeri untuk kepengurusan
administrasinya cenderung lebih mudah dan tidak berbelit-belit.
Berbeda dengan perdagangan luar negeri dimana harus mengurus beragam surat dan melewati
beragam prosedur yang lumayan banyak terlebih dulu. Hal ini dikarenakan untuk memastikan,
melengkapi, dan mengkondisikan dokumen- dokumen untuk disubmit ke Bea Cukai negara
tujuan supaya terhindar dari pengembalian barang (return) yang disebabkan ketidak lengkapan
dokumen.

5. Peraturan yang berlaku


Setiap negara sudah pasti punya aturan perdagangan yang ketat. Jika perdagangan hanya
berkutat dalam satu wilayah saja, maka aturan tentu akan lebih mudah diberlakukan. Berbeda
dengan perdagangan luar negeri dimana dalam kasus ini melibatkan paling tidak dua negara.
Salah satu contoh yang baru-baru ini terjadi yakni sulitnya ekspor makanan ke Amerika Serikat.
Saking sangat ketatnya aturan disana importir asal Amerika bahkan langsung datang ke
Indonesia untuk meneliti produk makanan yang akan diekspor.
Jika didalam produk makanan tersebut ada bahan yang tidak aman, produk tersebut tidak bisa
masuk ke Amerika Serikat karena tidak sesuai standar mereka. Jadi setiap produk akan diteliti
di Badan POM disana, jika aman maka diizinkan masuk, jika tidak maka sebaliknya atau
dikembalikan ke negara asal.

 
6. Syarat Penyerahan Barang
Dalam perdagangan luar negeri, Incoterms merupakan salah satu kunci atau solusi agar
mengantisipasi kesalahpahaman antara eksportir dan importir dalam mengatur tanggung jawab
keduanya untuk mengantarkan atau menyerahkan suatu barang sesuai kesepakatan
berdasarkan terma dan hukum perdagangan internasional.

7. Tingkat persaingan
Sebagai contohnya, misalnya Indonesia merupakan negara memiliki jumlah perusahaan trading
sekitar 5,7 juta, maka jika berbicara persaingan dalam negeri, kita hanya berkompetisi dengan
5,7 juta perusahaan tersebut dan hanya memiliki skala domestik.
Akan tetapi, jika perdagangan luar negeri kita harus berkompetisi dengan perusahaan trading
dari 195 negara lainnya dan juga perusahaan yang ada diranah negeri sendiri yang berjumlah
5,7 juta tadi. Sehingga beban kompetisi untuk bersaing secara internasional juga akan semakin
sulit.

8. Biaya angkutan
Perbedaan biaya angkutan ini terjadi karena faktor jarak dan administrasi perdagangan. Jika
skala dalam negeri atau domestik sebuah barang dapat dikirim melalui cargo darat sehingga
biaya angkutan atau transportasi relatif lebih murah dan juga rentan tidak pernah ada pungutan
pajak.
Jika dibandingkan perdagangan dalam skala luar negeri atau global, secara otomatis jarak yang
ditempuh lebih jauh dan biaya transportasi relatif lebih mahal serta ada kemungkinan
dikenakan pajak atas barang yang masuk dinegara tujuan.

9. Tatap muka
Perbedaan perdagangan dalam negeri dan luar negeri selanjutnya dari hal tatap mukanya.
Perdagangan dalam negeri lebih mudah menjangkau untuk bertatap muka langsung untuk
membuat kesepakatan dalam hal penjualan atau hal lainnya.

10. Kemasan atau packaging


Salah satu perbedaan juga terlihat dari packagingnya. Produk yang hendak di jual di luar negeri
biasanya memiliki standar packaging khusus dan bagus. Tujuannya untuk menghindari
kerusakan mengingat jarak tempuh dan waktu yang dibutuhkan jauh dan cukup lama.
Selain itu, terkadang halnya dalam perdagangan luar negeri, apabila menggunakan packaging
berbahan kayu, maka kita harus melakukan fumigasi petikemas atau packaging itu sendiri
untuk menghindari kerusakan barang yang disebabkan hama atau rayap dan pengembalian
(return) dari negara tujuan.

H. Manfaat Perdagangan Internasional


1. Memperoleh Barang Yang Tidak Dapat di Produksi di Negeri Sendiri
Kondisi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang berbeda-beda pada setiap negara
tentunya akan sangat mempengaruhi suatu produksi bagi setiap negara. Oleh karena itu dengan
adanya perdagangan internasional, dan juga ada kegiatan ekspor impor dalam barang yang
tidak bisa di poduksi oleh negara kita sendiri dapat dengan mudah kita peroleh untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan kita. Begitupun dengan negara lain yang membutuhkan
barang produksi Indonesia dapat dengan mudah mendapatkannya melalui perdagangan
internasional ini.

2. Keuntungan Melalui Spesialisasi


Suatu negara dapat memproduksi barang yang sama dengan negara lainnya, misalkan produksi
suatu kendaraan antara negara Jepang dan India yang sama-sama memproduksi kendaraan
roda dua. Tetapi ada kalanya kualitas dari segala aspek lebih baik negara Jepang daripada
negara India, hal ini yang menjadikan Jepang mendapatkan spesialisasi dari produksi
kendaraan. Sehingga menyebabkan suatu negara lebih banyak mengimpor produksi Jepang dari
pada produksi dari India ataupun produksi dalam negeri.

3. Dapat Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan


Dengan adanya perdagangan internasional dapat memperluas pasar dan menambah
pendapatan. Tak sedikit pengusaha ataupun produsen di dalam negeri tidak mengoptimalkan
produksi ataupun kinerja dari perusahaannya karena mereka takut kelebihan produksi
sehingga tidak laku dan membuat harga jual turun yang mengakibatkan kerugian yang besar.
Akan tetapi dengan adanya perdagangan internasional, para pengusaha dapat memproduksi
barang sebanyak-banyaknya tanpa takut rugi. Para pengusaha dapat menjual hasil produksi
yang lebihnya ke luar negeri sehingga dapat memperluas pasar dan yang pasti sangat
memberikan banyak keuntungan bagi para pengusaha tersebut.

4. Transfer Teknologi Modern


Perdagangan internasional maka setiap pengusaha atau produsen dapat mempelejari teknik
produksi yang lebih efisien yaitu dengan menggunakan teknologi yang modern. Sehingga dapat
menjadi unsur-unsur budaya dalam pelajaran ataupun masukan bagi pengusaha yang belum
memiliki teknologi modern seperti negara yang telah menggunakan teknologi modern dalam
memproduksi suatu produknya agar hasil produksi dalam negeri dapat lebih maju dan optimal.
Dan pengusaha dalam negeri tidak akan tertinggal dalam penggunaan teknologi.

5. Mempererat Hubungan Antar Bangsa


Perdagangan internasional dapat mempererat hubungan antar bangsa, dengan adanya
perdagangan antar negara maka setiap negara yang bekerja sama akan mempunyai rasa
membutuhkan satu sama lain sehingga rasa persahabatan pun akan tumbuh. Dengan
bersahabatnya antar bangsa maka hubungan antar negarapun akan menjadi semakin harmonis,
karena antar negara saling memberikan keuntungan bagi negara yang ikut bekerja sama dengan
negara tersebut. Contohnya : suatu perusahaan yang multi nasional. Saham perusahaan tersebut
dimiliki oleh beberapa orang dari negara berbeda, hal itu mempererat hubungan sosial antar
negara yang bersangkuta.

6. Negara Semakin Makmur


Perdagangan internasional dapat membuat negara semakin makmur, hal ini karena dengan
perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara tersebut. Hal ini terjadi karena
jika ada suatu negara kekurangan ataupun kelebihan barang maka yang kekurangan akan
membeli dan yang kelebihan akan menjual sehingga pendapatan negara akan meningkat,
dengan pembagian wilayah waktu di Indonesia dalam meningkatnya pendapatan Indonesia
atau negara lainnya maka, akan membuat negara semakin makmur. Karena salah satu
kemakmuran suatu negara dilihat dari bidang ekonominya.
7. Memperluas Kesempatan Kerja
Dengan adanya perdagangan internasional, maka pemasaran barangpun semakin luas hampir
ke berbagai negara yang berada pada belahan dunia. Hal ini menyebabkan menaiknya
permintaan barang untuk dikirim ke berbagai negara tersebut, dengan naiknya permintaan
jumlah produksi makan akan semakin banyak membutuhkan sumber daya manusia sehingga
akan terciptanya kesempatan kerja yang luas. Akan banyak perusahaan yang membutuhkan
sumber daya manusia dalam jumlah banyak dan akan memberikan lapangan pekerjaan yang
luas, hal ini dapat mengurangi angka pengangguran.

8. Menambah Devisa Negara


Dengan dilakukannya perdagangan internasional maka pastinya akan meningkatkan devisa
negara. Ketika suatu perusahaan mengekspor barangnya, maka kita mendapatkan bayaran
berupa mata uang asing dari negara yang membelinya seperti dollar ataupun jenis mata uang
negara lainnya, mata uang asing itulah yang disebut dengan devisa. Setiap perusahaan akan
berlomba dalam menghasilkan produk sebanyak mungkin karena semakin banyak produk
semakin besar pula keuntungan yang diperoleh. Dengan begitu perusahaan tidak perlu takut
akan menurun atau merugi karena dengan perdagangan internasional pemasaran dari setiap
perusahaan berkembang pada tingkat global. Dengan banyaknya ekspor barang ke berbagai
penjuru dunia makan akan diperoleh devisa yang tinggi. Semakin luas pemasaran barang maka
semakin banyak devisa yang aka diperoleh, hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat. Pada sebagian negara banyak yang mengandalkan sumber devisa
dari hasil perdagangagn internasional.

9. Dapat Mencegah Terjadinya Krisis 


Dengan perdagangan internasional maka akan dapat mencegah terjadinya krisis. Misalkan
suatu negara mengalami krisis suatu bahan makanan pokok seperti beras, jika misalkan suatu
negara mengalami gagal panen beras secara merata di setiap wilayahnya maka negara lain yang
mempunyai produk besar yang berlebih akan mengekspor beras tersebut ke negara tersebut,
sehingga dalam hal ini perdagangan internasional dapat mencegah terjadinya krisis suatu
permasalahan pada bahan pangan. Jika terjadi krisis bahan makanan maka sudah pasti akan
berimbas pada krisis ekonomi, jika terjadi krisis ekonomi makan kejahatanpun akan banyak
muncul.

10. Akan Mendorong Kemajuan Pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Dengan adanya perdagangan internasional maka akan mendorong suatu negara untuk
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Hal ini disebabkan setiap negara ingin produk
yang dihasilkannya memiliki kualitas terbaik, karena persaingan perdagangan internasional
maka akan mendorong suatu negara untuk meningkatkan ilmu teknologinya agar produk yang
dihasilkan mempunyai kelebihan dibandingkan produk yang lainnya. Dengan menggunakan IT
maka dapat membantu untuk memperbaik kualitas produk yang di produksi. Biasanya negara
berkembang banyak mempelajari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan belajar
kepada negara yang maju karena negara maju sudah jauh lebih maju dalam penggunaan IT nya.

11. Akan Mempermudah Memperoleh Barang Dengan Harga Yang Lebih Murah
Dengan melalui perdagangan internasional maka kita dapat mendapatkan berbagai barang
dengan mengimpor barang yang harganya sangat murah tetapi memiliki kualitas yang baik.
Dengan barang yang lebih murah daripada kita memproduksi sendiri tetapi memakan biaya
yang tinggi, kenapa tidak untuk import barang dari luar. Salahh satu negara yang memproduksi
barang  yang murah akan tetapi dengan kuantitas yang banyak yaitu China. Kita dapat
melakukan jual beli dengan China untuk dapat memperoleh barang yang murah yang tidak ada
di dalam negeri atau kita dapat membeli produk dari china daripada kita memproduksi sendiri
akan tetapi memakan biaya yang tinggi. Biasanya barang yang di import dari China yaitu barang
elektronik, pakaian, maupun yang lainnya.

12. Dapat Mendorong Kegiatan Ekonomi Dalam Negeri


Dengan adanya perdagangan internasional maka produksi dalam negeri akan meningkat agar
dapat meningkatkan hasil ekspornya. Dengan begitu maka para pengusaha dalam negeri akan
berlomba-lomba dalam memproduksi barang dan akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak-
banyaknya.

13. Dapat Memenuhi Kebutuhan Rakyatnya


Tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri, begitupun negara tidak dapat hiudp sendiri tanpa
bekerja sama dengan negara linnya. Perdagangan internasional dilakukan oleh semua negara
yang ada di dunia untuk saling memenuhi kebutuhan rakyatnya, karena tidak semua produk
dapat dihasilkan oleh setiap negara. Negara yang dulunya menutupi diri dari perdagangan
internasional seperti Vietnam, China, Rusia sekarang sudah membuka pasarnya, karena semua
negara saling membutuhkan.

14. Dapat Mempererat Hubungan Politik 


Selain mempunyai manfaat pada berbagai bidang ekonomi juga memiliki manfaat pada bidang
politik. Perdagangan internasional dapat mempererat hubungan politik setiap negara hal ini
juga menyebabkan rasa persahabatan semakin erat.

15. Dapat Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi


Dengan adanya perdagangan internasional maka akan menciptakan persaingan setiap negara
yang ikut serta pada perdagangan internasional. Persaingan yang tercipta haruslah persaingan
sehat, persaingan ini dapat dilakukan melalui meningkatnya kemampuan produsen bagi setiap
negara. Berhasilnya suatu negara dalam persaingan tingkat regional maupun tingkat
internasional dapat meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.

16. Dapat Meningkatkan Investasi


Dengan adanya perdagangan internasional maka kita dapat menarik para investor untuk
menanamkan sahamnya di Indonesia. Dengan menunjukkan hasil produksi yang baik, maka
akan banyak investor yang ingin menginvestasikan modalnya di Indonesia. Semakin banyak
investor yang menanamkan sahamnya di Indonesia, maka akan semakin meningkat pula
pembangunan dan perekonomia di Indonesia. Dengan banyaknya investor kepada Indonesia
dapat juga menambah lapangan kerja, dengan banyak lapangan kerja maka pengangguran akan
semakin berkurang.

17. Dapat Memperkuat Posisi Perdagangan


Dengan adanya berbagai aturan dan hambatan pada perdagangan internasional maka
persaingan perdaganganpun sangat sulit. Dengan begitu perlu diadakan kerja sama, dengan
kerja sama maka akan dibuat aturan perdagangan yang dapat menguntungkan negara-negara
yang ikut bergabung. Dengan adanya peraturan tersebut makan akan memperlancar proses
kegiatan ekonomi, sehingga posisi perdagangan dalam negeri akan menjadi semakin kuat.

18. Mencegah Perdagangan Barang Yang Membahayakan


Melalui perdagangan internasional maka akan mencegah terjadinya penjualan senjata, obat-
obatan terlarang, hewan langka, ataupun hal lain yang membahayakan. Oleh karena itu pada
setiap negara yang ada pada dunia memiliki bea cukai, hal ini untuk memeriksa setiap barang
yang datang pada negara kita apakah barang tersebut aman atau membahayakan. Pemeriksaan
inipun perlu dilakukan untuk melihat pajak barang tersebut, dan untuk memastikan apakah
barang itu legal atau ilegal. Biasanya pemeriksaan digunakan dengan melihat dokumen barang,
menggunakan alat detektor, atau bahkan bisa dengan hewan pelacak.

19. Dapat Menciptakan Harga Yang Stabil


Apabila dalam suatu negara terdapat barang yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut
atau dengan kata lain sangat sulit didapatkan maka harga akan cenderung sangat tinggi. Dengan
adanya perdagangan internasional, maka tidak akan ada hal tersebut karena barang yang sulit
dapat di import dari negara lain sehingga harga menjadi tetap stabil. Dengan import kebutuhan
dapat terpenuhi dan yang pasti dengan harga tetap stabil.

20. Dapat Mengenal Berbagai Mata Uang Negara Lain


Dengan adanya perdagangan internasional maka kita melakukan proses ekspoe ataupun impor,
sehingga kita dapat mengetahui berbagai mata uang dari negara yang berhubungan dengan kita.
Beberapa mata uang yang dijadikan alat pembayaran dalam perdagangan internasional
diantaranya dollar Amerika Serikat, Poundsterling Inggris.
BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagaimana materi yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa perdagangan
internasional adalah perdangan yang dilakukan lintas negara.
Negara berdagang kapan mereka berbeda satu sama lain dan untuk mencapai skala ekonomis
dalam produksi begitu pula dalam perdaganagan internasional tersebut memilki beberapa
sumber-sumber:
·  Keragaman sumber daya alam
·  Perbedaan selera
·  Perbedaaan biaya
·  Perbedaan produksi

Keuntungan dalam perdagangan yaitu menguntungkan bagi kedua belah pihak.


Adapun pengaruh dari perdagangan internasional terhadap prekonomian salah satunya adalah
saling menguntungkan dan saling melengkapi satu sama lain dimana dengan adanya
perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang dan saling
bersentuhan serta di setiap negara-negara merasakan kesejahteraan.

B. Saran
Sebelum kami mengakhiri makalah ini terlebih dahulu memberikan saran-saran, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya. Salah satu saran yang
dapat kami tulis adalah :
1. Bentuklah suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran antar negara agar
tercipta negara yang damai.
2. Agar kebutuhan penduduknya terpenuhi, suatu negara harus melakukan perdagangan
internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
3. Kalau ingin jual beli barang di dalam negeri tidak menimbulkan masalah maka lebih baik
gunakanlah mata uang yang sama agar tidak terjadi keributan.
4. Apabila seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya maka dia harus
mempunyai daya beli.

Demikian saran-saran yang dapat kami sampaikan, semoga bisa membawa manfaat bagi kita
semua khususnya bagi pembuat makalah dan juga bisa bermanfaat bagi pembaca untuk bisa
mengetahui tentang betapa pentingnya perdagangan.
DAFTAR PUSTAKA

https://guruakuntansi.co.id/perdagangan-internasional/

http://bbs.binus.ac.id/ibm/2017/06/teori-perdagangan-internasional-ii/

https://materiips-com.cdn.ampproject.org/v/s/materiips.com/manfaat-perdagangan-
internasional/amp?

https://misterexportir.com/perbedaan-perdagangan-dalam-negeri-dan-luar-negeri/

https://rpp-smp.blogspot.com/2015/11/dampak-perdagangan-internasional-terhadap-
perekonomian-indonesia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai