Anda di halaman 1dari 14

Tugas Ekonomi

Membuat makalah tentang perdagangan internasional


D

Oleh : Kelompok 5

Agustina Rahayu

Anjar Deli. P

Farah Shofa. F

M. Farel. C

Putri Adilla

Rifki Ramadan

SMAN 3 KOTABUMI, LAMPUNG UTARA


T. P 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah
Sejarah Hubungan Internasional dapat kami susun dengan baik. Sholawat dan salam tetap terlimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia kejalan yang benar.

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas sekolah tentang Perdagangan Internasional

Diharapkan dengan penyusunan makalah ini pemahaman kami tentang Perdagangan Internasional dapat
menambah wawasan kita semuanya.

Tidak lupa kami berharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi terwujudnya
makalah yang lebih baik lagi semakin bertambah.

Kotabumi, maret 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang .........................................................................................................................4

B.Rumusan Masalah ...................................................................................................................4

C.Tujuan Makalah .......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa Pengertian Perdagangan Internasional ........................................................................5

B. Apakah teori-teori perdagangan internasional


...............................................................................................................................6

C. Apakah Sebab-sebab Timbulnya Perdagangan Internasional


.............................................................................................................................10

D. Bagaimana Dampak Perdagangan Interansional


.............................................................................................................................10

Terhadap Perekonomian Indonesia

E. Apa Manfaat dan Hambatan Perdagangan Internasional


.............................................................................................................................11

F. Apakah Kebijakan Perdagangan Internasional ...................................................................12

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan ................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam beberapa konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah
mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga sebuah wacana lain mengenai pengangguran,
inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan
lain sebagainya.

Pertumbuhan ekonomi menjadi faktor penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat
menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun
tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain.

Salah satu hal yang bisa dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan
internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan (trade
as engine of growth,Salvatore, 2004).

Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen
tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005)
menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupaexport promotion.
Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.

B. Rumusan Masalah

Apa Pengertian Perdagangan Internasional ?

Apakah teori-teori perdagangan internasional ?

Apakah Sebab-sebab Timbulnya Perdagangan Internasional ?

Bagaimana Dampak Perdagangan Interansional Terhadap Perekonomian Indonesia ?

Apa Manfaat dan Hambatan Perdagangan Internasional ?

4
Apakah Kebijakan Perdagangan Internasional ?

C. Tujuan Makalah

Menjelaskan Pengertian Perdagangan Internasional ?

Menjelaskan teori-teori perdagangan internasional ?

Menjelaskan Sebab-sebab Timbulnya Perdagangan Internasional ?

Menjelaskan Dampak Perdagangan Interansional Terhadap Perekonomian Indonesia

Menjelaskan Manfaat dan Hambatan Perdagangan Internasional ?

Menjelaskan Kebijakan Perdagangan Internasional ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Internasional

Tidak ada satu negara pun yang mampu memenuhi kebutuhan penduduknya sendiri. Banyak barang-
barang yang kita gunakan sehari-hari berasal dari luar negeri, diantaranya: Komputer, mobil, sepeda
motor, TV, kapas bahan pakaian kita, dll.

Bagaimana jika barang-barang dari luar negeri tersebut tidak ada? Kita terpaksa menggantikan barang
tersebut dengan barang-barang buatan dalam negeri. Namun sayangnya kita tidak bisa membuat barang
tersebut semuanya, karena kita tidak menguasai teknologi dan mungkin tidak memiliki bahan
mentahnya.

Berarti kita harus kerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling tukar menukar hasil produksi.
Perdagangan Internasional adalah tukar menukar barang antar negara dengan perantaraan uang dengan
kota lain. Perdagangan Internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar negara. Ekspor yakni

5
menjual / mengirim barang keluar negeri, sedangkan Impor adalah membeli / mendatangkan barang dari
luar negeri.

Sebelum membahas teori perdagangan internasional, terlebih dahulu perlu kamu ketahui manfaat
mempelajari teori perdagangan internasional. Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut:

Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknya terhadap struktur
perekonomian suatu negara.

Dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional (gains from
trade).

Dapat mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang defisi

B. Teori Teori Perdagangan Internasional

Adapun teori-teori perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pandangan Kaum Merkantilisme

Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme
komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat
posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan.

Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16
berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan
mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor. Dalam sektor perdagangan luar negeri,
kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu:

Pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat dan pemupukan
kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara tersebut;

Setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor (neraca
perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus
didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah
memperoleh tambahan logam mulia.

Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri, titik berat politik
merkantilisme ditujukan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor dapat dibayar
dengan logam mulia.

6
Kebijakan merkantilis lainnya adalah kebijakan dalam usaha untuk monopoli perdagangan dan yang
terkait lainnya, dalam usahanya untuk memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil
industri. Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean Bodin, Von Hornich
dan Jean Baptiste Colbert.

2.Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith

Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.

Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional). dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan
adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah
dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh
keunggulan mutlak.

Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi. Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan
pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang
bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan
mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.

Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja
yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang
tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah
daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi
barang.

Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang
dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara
lain.

Berdasarkan ulasan di atas dapat diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk memproduksi rempah-
rempah dan Jepang lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Indonesia sebaiknya
berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan negara Jepang berspesialisasi untuk produk elektronik.
Dengan demikian, seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor,
maka keduanya akan memperoleh keuntungan.

Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut.

7
Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 1 unit
elektronik, sedangkan Jepang 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan
demikian, jika Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik Jepang akan memperoleh
keuntungan sebesar 3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik – 1 elektronik).

Untuk negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan mendapatkan 0,25
rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan mendapatkan 1 kg rempah-rempah.
Dengan demikian, jika negara Jepang mengadakan perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan
Indonesia akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari ( 1 kg
rempahrempah – 0,25 elektronik).

3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo

David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith
memiliki kelemahan, di antaranya sebagai berikut.

Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan
Negara lain? Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu negara memiliki faktor produksi tenaga kerja
dan alam yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut lebih
unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak
negara lain tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di atas dapat disimpilkan, bahwa jika
kondisi suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat
mengadakan hubungan pertukaran atau perdagangan.

Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional. Pada konsep keunggulan
komparatif (perbedaan biaya yang dapat dibandingkan) yang digunakan sebagai dasar dalam
perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi suatu
barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih produktif (lebih
menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, tetapi menurut David Ricardo sekalipun suatu
negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan internasional,
asalkan Negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding
dengan lainnya.

Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang
dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di
negara lain.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa negara Jepang unggul terhadap kedua jenis produk,
baik elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan tertingginya pada produksi elektronik.
Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis produk, baik rempah-rempah maupun
elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi rempah-rempah.

8
Jadi, sebaiknya negara Jepang berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Indonesia
berspesialisasi pada produk rempah-rempah. Seandainya kedua negara tersebut mengadakan
perdagangan, maka keduanya akan mendapatkan keuntungan.

Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut.

Di Jepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik = 1 kg


rempahrempah. Jika negara Jepang menukarkan elektronik dengan rempah-rempah di Indonesia, maka
akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 rempahrempah – 0,625 rempah-
rempah).

Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik, sedang di Jepang 1 kg rempah-rempah = 1,6 unit


elektronik. Jika negara Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik, maka Jepang akan
mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik-1 elektronik).

4 Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill

Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill sebenarnya melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David
Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan
perbandingan pertukarannya atau dengan menentukan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD).

Maksud Teori Timbal Balik adalah menyeimbangkan antara permintaan dengan penawarannya, karena
baik permintaan dan penawaran menentukan besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor.
Jadi, menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara,
maka manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara tersebut.

Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat
seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya
seluruh barang impor diproduksi sendiri.

C. Sebab-sebab Timbulnya Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional di sebabkan adanya perbedaan masing-masing negara antara lain :

9
Perbedaan jumlah penduduk dalam perbandingan luas tanah

Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki

Perbedaan tingkat kecerdasan dan peradapan bangsanya

Perbidaan iklim dan keadaan alam

Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai

Perbedaan politik, sosial, dan budaya

D. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia

Dalam era modern ini orang sering mengatakan bahwa dunia itu menjadi tanpa batas. Sesuatu yang
terjadi di negara lain dapat kita ketahui dan dapat dengan cepat mempengaruhi masyarakat di negara
kita, maka sering disebut era globalisasi.

1. Dampak positif ekspor

Memperluas lapangan kerja

Meningkatkan cadangan devisa

Memperluas pasar karena dapat memasarkan hasil produksi ke seluruh dunia

2. Dampak negatif ekspor

Menimbulkan kelangkaan barang di dalam negara

Menyebabkan eksploitas besar-besaran sumber daya alam.

Misalnya: Ekspor barang tambang telah menyebabkan semakin tipisnya cadangan bahan tambang dan
menimbulkan kerusakan alam / lingkungan.

3. Dampak positif impor

Meningkatkan kesejahteraan konsumen karena masyarakat Indonesia dapat menggunakan barang-


barang yang tidak dapat di dalam negeri.

Meningkatkan industri dalam negeri terutama yang bahan bakunya berasal dari luar negeri.

Ahli teknologi agar tidak ketinggalan dengan negara maju.

10
4. Dampak negatif impor

Menciptakan pesaing bagi industri dalam negeri

Mencitapkan pengangguran artinya kita telah kehilangan kesempatan untuk membuka lapangan kerja.

Konsumenrisme artinya konsumen berlebihan terutama untuk barang-barang mewah.

Contoh : Pakaian mewah, mobil mewah, alat-alat rumah tangga mewah.

E. Manfaat dan Hambatan Perdagangan Internasional

1. Manfaat

Pada dasarnya manfaat perdagangan internasional hampir sama dengan dampak positif ekspor dan
impor. Manfaat perdagangan internasional adalah :

Kebutuhan setiap negara terpenuhi

Menambah devisa negaradapat diadakan spesialisasi produksi

Mendorong peningkatan jumlah produksi

Mempererat hubungan persahabatan antar negara

Mendorong kemajuan (IPTEK)

Memperluas pasar / jaringan konsumen

2. Hambatan perdangan internasional

Perbedaan mata uang

Kebijakan impor suatu negara-negara proteksi

Quota impor

Perang dan resesi

Adanya tarif yang dibebankan pada / atas melintas daerah pabean

Produsen ekspor masih berbelit-belit sehingga memerlukan waktu lama

11
F. Kebijakan Perdagangan Internasional

Berbagai macam kebijakan yang mungkin dapat dilaksanakan suatu negara untuk mendapatkan manfaat
dari kegiatan perdagangan internasional antara lain proteksi, perdagangan bebas, dan politik dumping.

1. Proteksi

Proteksi adalah kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk melindungi produksi dalam
negeri. Bentuk-bentuk proteksi yang dapat dijalankan suatu negara antara lain :

a. Larangan Impor

Melarang impor produk tertentu yang juga di produksi di dalam negeri, terutama untuk barang-barang
yang dimiliki daya asing yang lemah.

b. Tarif Impor

Mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap barang-barang tertentu untuk mengurangi masuknya
barang-barang tersebut.

c. Quota

Membatasi masuknya jumlah barang tertentu ke dalam negeri

d. Subsidi

Memberi subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya agar dapat memenuhi kebutuhan
pasar dalam negeri.

e. Premi

Memberikan premi kepada produsen yang mampu mencapai jumlah produksi tertentu dengan kualitas
yang baik sehingga memiliki daya saing.

2. Perdagangan Bebas

Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan dalam perdagangan internasional untuk menghilangkan
hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional. Penentuan dan pentapan harga di serahkan
bebas, itu hanya berlaku bagi negara anggota yang tergabung dalam kelompok perdagangan bebas
tersebut.

12
3. Politik Dumping

Politik dumping adalah kebijakan perdagangan internasional yang menjual hasil produksi lebih murah di
luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Tujuan politik dumping adalah untuk meningkatkan daya saing
untuk memperluas pasar.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa kesimpulan uraian dalam pembahasan makalah yang sederhana ini penulis dapat
memberikan suatu kesimpulan sebagaimana yang tercantum di bawah ini :

Perdagangan internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar negara

Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima di luar internasional sebagai alat pembayaran.

Kegiatan jual beli barang di dalam negeri tidak menimbulkan masalah alat tukar karena menggunakan
mata uang yang sama.

Kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling tukar menukar hasil produksi.

Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin banyak pula kebutuhan masyarakatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kindarto, Hartatik. 2004. IPS Ekonomi Kelas IX. Mojokerto : CV Sinar Mulya Pustaka

Rifda Denita. Makalah Perdagangan Internasional Lengkap. Diakses pada 30 Desember 2016

13
14

Anda mungkin juga menyukai