Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN


GLOBALISASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah economics

Disusun oleh :

Fatnan Firmansyah 221010502169


Indra Lesmana 221010502135
Nadia Lestari 221010502092

KELOMPOK 7
Dosen pengampu : Jamaludin S.E.I., M.Ce.Dev.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Jurusan Manajemen
Universitas Pamulang
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur bagi Allah SWT. Yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu tenaga maupun pikiran kepada
kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perdagangan Luar
Negeri, Proteksi dan Globalisasi” tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya


kepada Dosen Mata Kuliah Economics yang Bernama Pak Jamaludin S.E.I.,
M.Ec.Dev. karena telah memberikan tugas. Kami juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah


ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari
pembaca sekalian. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya.

Tangerang selatan, 03 november 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah.............................................................................................1

1.3 Tujuan dan manfaat.........................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Latar belakang perdagangan internasional...................................................3

2.2 Manfaat dan keuntungan perdagangan internasional..................................4

2.3 Hambatan dalam perdagangan internasional................................................7

2.4 Proteksi dan globalisai perdagangan internasional.....................................10

BAB III.......................................................................................................................14

PENUTUP..................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan......................................................................................................14

3.2 Saran................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam
perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional,
perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang
saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan
jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat suatu negara.

Terjadinya perekonomian dalam negeri dan luar negeri akan menciptakan


suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara satu negara dengan negara
lainnya, salah satunya adalah berupa pertukaran barang dan jasa antarnegara.
Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara
subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain.
Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari
warga Negara biasa, perusahaan swasta dan perusahaan negara maupun
pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan.

Secara umum perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi dua


yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah penjualan barang dan Jasa yang
dihasilkan suatu negara ke negara lainnya. Sementara impor adalah arus
kebalikan dari ekspor, yaitu barang dan jasa dari luar suatu negara yang mengalir
masuk ke negara tersebut.

1.2 Rumusan masalah


Berikut ini rumusan masalah dari perdagangan luar negeri, proteksi dan
globalisasi:

1
1. Apa latar belakang dari terjadinya perdagangan internasional?
2. Apa manfaat dan keuntungan dari perdagangan internasional?
3. Apa saja hambatan yang di peroleh dari perdagangan internasional?
4. Apa itu proteksi dan globalisasi?

1.3 Tujuan dan manfaat


Berikut ini tujuan dari perdagangan luar negeri, proteksi dan globalisasi :
1. Untuk mengatahui latar belakang terjadinya perdagangan internasional
2. Agar mengetahui manfaat dan keuntungan dari perdagangan internasional
3. Mengetahui hambatan yang di peroleh dari perdagangan internasional
4. Memahami ap aitu proteksi dan globalisasi
5. Manfaat yang di peroleh dari materi ini agar pembaca dapat mengetahui apa
itu Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar belakang perdagangan internasional


Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara, atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan
GDP (gross domestic product adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu). Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan
ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Perdagangan Internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Perdagangan internasional terjadi atau timbul karena adanya


ketergantungan (inter dependent) satu Negara dengan Negara lain.
Ketergantungan tersebut terutama disebabkan setiap Negara tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan yang di perlukan oleh masyarakat atau rakyatnya,
baik untuk kepentingan konsumsi maupun industri. sebagai contoh, di Indonesia
kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap padi atau beras tidak mencukupi
walaupun terdapat banyak sawah yang dapat menghasilkan padi, ssehingga perlu
mendatangkan atau mengimpor beras dari Negara surplus penghasil beras seperti
Thailand atau Vietnam. Demikian pula kebutuhan terhadap kendaraan untuk
transportasi di Indonesia didominasi oleh produksi jepang karena Indonesia
belum siap memproduksi automobile. Sebaliknya, banyak Negara lain yang

3
mengimpor minyak sawit dari Indonesia, karena Negara tersebut tidak
mempunyai kebun sawit untuk meghasilkan minyak. Hubungan dagang antar
Negara bersifat universal yang memerlukan pengaturan yang jelas terutama
terkait stabilitas perekonomian suatu Negara. Setiap Negara harus waspada
terhapat lalu lintas barang atau komoditas dan sistem pembayaran yang
berhubungan dengan perdagangan internasional. Hal ini karena perdagangan
internasional banyak mengandung akses atau dampak negatif jika dibiarkan tanpa
pengaturan yang jelas dan tegas.

Barang atau komoditas yang selalu menjadi objek perdagangan didalam


pasar internasional sebagai berikut.

1. Barang atau komoditas hasil bumi yang melimpah disuatu Negara yang tidak
habis di konsumsi didalam negeri sehingga dipasarkan keluar negeri.
2. Hasil produksi yang cukup besar karena kapasitas pabrik yang tinggi sehingga
hasil produksi tidak hanya diserap oleh konsumen dalam negeri, tetapi juga
dipasarkan ke luar negeri.
3. Dalam kondisi tertentu, barang atau komoditas yang dibutuhkan oleh
masyarakat dalam negeri dapat diproduksi sendiri, tetapi tidak dapat
memenuhi permintaan. Dengan demikian, suatu Negara dapat mengimpor
barang atau komoditas yang sama dari Negara lain yang surplus produksinya.

2.2 Manfaat dan keuntungan perdagangan internasional


2.2.1 Manfaat perdagangan internasional
Perdagangan internasional terjadi sebagai konsekuensi negara
mencari pasar di luar negeri untuk memasarkan hasil produksi atau
komoditas dalam negeri, baik yang merupakan unggulan dari sumber daya
alam maupun merupakan faktor komperatif berproduksi atau inovasi dalam
rekayasa produk. Perdagangan internasional terjadi karena tidak ada satu
negara di dunia yang mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh

4
masyarakat atau rakyatnya, sehingga untuk menutupi kebutuhan tersebut
perlu mengimpor dari negara lain. Perdagangan internasional adalah
hubungan dagang antara dua negara dan sangat diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing negara.

Kontreknya, manfaat perdagangan internasional sebagai berikut.

1. Untuk memperoleh komoditas atau barang yang tidak dapat diproduksi


dalam negeri. Barang dan atau komoditas tersebut sangat diperlukan
oleh masyarakat suatu negara baik untuk kepentingan konsumsi maupun
keperluan produksi.
2. Untuk mendapatkan atau memperoleh keuntungan dan spesialisasi.
Keuntungan finansial yang diperoleh dari perdagangan internasional
adalah negara pengimport akan membayar harga komoditas diatas harga
pokok negara pengekspor. Surplus dari selisih harga komoditas eksport
akan menjadi sumber tambahan devisa bagi negara pengekspor yang
akan menjadi salah satu indikator tingkat kemakmuran masyarakat suatu
negara.
3. Menjual teknologi yang belum dipunyai oleh negara lain, terutama jika
hasil produksi teknologi tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat.
Sebagai contoh, negara yang memproduksi telepon genggam akan
memasarkan hasil teknologinya ke negara yang belum memproduksi
telepon genggam.
4. Memproduksi secara khusus suatu jenis komoditas atau barang,
kendatipun komoditas atau barang tersebut dapat diproduksi oleh
banyak negara, pengkhususan tersebut atas dasar pertimbangan bahwa
faktor produksinya unggul mutlak dibandingkan sumber daya alam yang
di miliki oleh negara lain seperti bahan baku produksi. Sepesialisasi
dalam berproduksi dapat memberikan keuntungan sebagi berikut.
a. Faktor produksi yang dimiliki dapat digunakan secara lebih efisien.

5
b. Setiap Negara dapat menikmati lebih banyak dari pada memproduksi
di dalam negeri.
5. Memperluas pasar untuk meningkatkan keuntungan atau profitabilitas.
Faktor ini terutama disebabkan oleh kapasitas produksi lebih tinggi dari
kebutuhan dalam negeri sehingga kelebihan produksinya dipasarkan ke
luar negeri.
6. Sebagai bentuk transfer teknologi. Suatu komoditas atau barang yang
biasa diproduksi atau dikerjakan secara manual, maka apabila ada
inovasi teknologi produksi dapat digantikan dengan teknologi. Oleh
karena itu. negara produsen dapat memproduksi barang-barang atau
komoditas, di samping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga
dipasarkan ke luar negeri.
2.2.2 Keuntungan perdagangan internasional
1. Menambahkan devisa sebuah Negara
Ketika suatu negara memproduksi barang dan menjual atau
mengekspornya ke negara lain, tentunya akan mendapatkan devisa
(mata uang) sebagai bayarannya. Semakin luasnya transaksi ekspor
dilakukan, tentulah devisa yang akan dihasilkan juga semakin banyak.
2. Transfer teknologi yang modern
Adanya perdagangan internasional bisa menyebabkan sebuah negara
bisa berkembang dalam hal teknologinya. Adanya perdagangan
internasional ini menjadikan Indonesia lebih berkembang dalam hal
teknologi. Terbukti dengan sekarang Indonesia hanya mamasok
komponen-komponen elektroniknya saja dari negara-negara tersebut,
karena indonesia sudah bisa merakitnya sendiri menjadi sebuah alat
elektronik.
3. Mempererat hubungan dengan negara lain h
Di dalam perdagangan internasional, setiap negara bekerjasama dalam
menyuplai kebutuhan yang tak bisa diproduksinya sendiri. Dari sanalah

6
tentunya, rasa persahabatan menjadi lebih harmonis dan erat lagi, karena
setiap negara saling memberikan keuntungan satu sama lain.

2.3 Hambatan dalam perdagangan internasional


Hubungan para pihak yang melakukan transaksi di dalam perdagangan
tidak dapat begitu saja berjalan secara baik dan aman. Banyak hambatan atau
kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha di dalam perdagangan internasional,
seperti faktor sarana transportasi, jarak tempuh pengiriman barang atau
komoditas, dan bentuk lainnya seperti ketentuan atau kebijakan yang ditetapkan
oleh sejumlah negara. Faktor hambatan juga dapat timbul dari hasil rumusan
kesepakatan yang dibuat oleh banyak negara atau badan-badan internasional.

Hambatan di dalam perdagangan internasional sebagai berikut.

1. Transportasi
Hambatan perdagangan internasional dalam hal transportasi berkaitan dengan
pengangkutan barang atau komoditas dari negara pengekspor negara
pengimpor. Perpindahan barang atau komoditas hanya dapat dilakukan jika
antara kedua negara mempunyai lalu lintas transportasi yang baik dan bagi
perusahaan pelayaran memberikan keuntungan jika dioperasionalkan. Akan
tetapi, jika dua negara mempunyai jarak yang jauh dan tidak terdapat
transportasi regular akan menimbulkan masalah. Misalnya, Ghana sebuah
negara di benua Afrika, ingin mengimpor minyak sawit dari Indonesia. Tidak
atau belum ada hubungan transportasi regular antara Indonesia dan Ghada,
maka hubungan pengiriman barang menjadi kendala yang utama. Jika tetap
dilakukan, pengiriman barang harus menggunakan alih transportasi dari satu
kawasan ke kawasan lain, sehingga menimbulkan biaya pengiriman yang
besar Jika pada awalnya Ghana ingin membeli minyak sawit dari Indonesia
karena murah, maka akibat biaya transportasi pengiriman komoditas minyak

7
sawit yang begitu besar, maka harga produk minyak sawit Indonesia bagi
Ghana menjadi tinggi.
2. Sarana dan fasilitas pengangkutan
Sarana dan fasilitas pengangkutan adalah jenis modal pengangkutan untuk
pengiriman barang atau komoditas, harus dapat disesuaikan dengan sarana
yang tersedia di pelabuhan tujuan. Sebagai contoh, tidak dan atau belum
semua pelabuhan barang di Indonesia mempunyai fasilitas terminal peti
kemas. Dengan demikian, jika suatu barang yang diimpor dari luar negari
menggunakan peti kemas dan ditujukan ke wilayah Indonesia yang tidak dan
atau belum mempunyai fasilitas terminal muat bongkar peti kemas praktis
akan menimbulkan permasalahan atau kendala. Untuk itu jika terjadi seperti
demikian, alternatifnya adalah transportasi barang memerlukan alih kapal atau
armada angkutan untuk menyesuaikan kondisi pelabuhan tujuan.
3. Sistem pembayaran
Hambatan yang terkait dengan sistem pembayaran adalah jika para pihak yang
mempunyai bank di tiap negara tidak mempunyai hubungan koresponden. Jika
sistem pembayaran menggunakan letter of credit atau L/C, maka harus via
bank yang mempunyai koresponden dengan kedua bank yang membuka L/C
dan sebagai bank penjamin (confirmed bank). Lalu lintas pembukaan L/C via
bank konfirmasi memerlukan biaya tambahan yang akan dibebankan kepada
pihak yang membuka L/C yaitu importir.
4. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah adalah berbagai ketentuan atau regulasi yang dibuat
oleh pemerintah suatu negara. Ketentuan atau regulasi tersebut bertujuan
memberikan perlindungan kepada pihak pengusaha dalam negeri dan/atau
dapat juga sebagai perlawanan terhadap ketentuan yang dibuat negara lain jika
merugikan bagi kegiatan perdagangan negara yang bersangkutan. Perlidungan
pemerintah suatu negara dalam menetapkan suatu ketentuan atau regulasi
yang berhubungan dengan perdagangan internasional sebagai berikut.

8
a. Untuk kepentingan keamanan dalam negeri, terutama untuk menghambat
atau melarang lalu lintas barang-barang terlarang.
b. Untuk kepentingan kelestarian lingkungan, seperti Indonesia melarang
mengekspor kayu gelondongan atau logging, rotan yang belum diolah, dan
sejenisnya.
c. Untuk kepentingan dan melindungi produk dalam negeri dengan cara
membatasi impor barang sejenis.
d. Sebagai balasan terhadap regulasi yang dibuat negara pengimpor yang
dapat merugikan para pelaku usaha atau eksportir dalam negeri.
5. Ketentuan internasional
Ketentuan internasional adalah bentuk kesepakatan yang dibuat oleh dua
negara atau lebih. Kesepakatan tersebut berlaku untuk wilayah setingkat
regional atau lebih luas dari itu. Sementara itu, ketentuan internasional juga
dipublikasikan oleh badan-badan internasional yang dibentuk oleh banyak
negara. Ketentuan internasional pada dasarnya bersifat keperdataan, dan
pelanggaran terhadap ketentuan tersebut akan dapat menimbulkan sanksi bagi
suatu negara yang melangganya. Contoh yang konkret adalah ketentuan yang
berkaitan dengan antidumping yang mengharuskan setiap pelaku usaha tidak
boleh menetapkan harga di bawah harga normal yang telah ditetapkan secara
internasional. Kondisi ini secara tidak langsung menjadi hambatan bagi pelaku
usaha berkompetisi untuk memasuki pasar. Contoh lain, di dalam kesepakatan
internasional yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia mendorong
perdagingan bebas, akan tetapi hasil pertanian dari Eropa dan Amerika Serikat
dikecualikan dari perdagangan bebas, sehingga para petani di Eropa dan
Amerika Serikat dengan leluasa menikmati subsidi pemerintah. Ketentuan ini
dianggap tidak adil bagi negara-negara di luar Eropa dan Amerika Serikat.
Dengan demikian, harga pokok produksi hasil pertanian Eropa dan Amerika
Serikat menjadi rendah dan sangat bersaing di pasar internasional. Kondisi ini
menjadi hambatan bagi hasil pertanian dari negara-negara berkembang. Hal

9
ini karena sabsidi pemerintah di negara berkembang masih rendah sehingga
harga pokok hasil pertanian menjadi tinggi dan kalah bersaing dengan produk
hasil pertanian negara-negara Eropa dan Amerika.

2.4 Proteksi dan globalisai perdagangan internasional


2.4.1 Proteksi perdagangan internasional
A. Proteksi dan pembatasan perdagangan

Berlakuknya “globalisasi” dalam hubungan ekonomi luar negeri dan


perkembangan praktek perdagangan bebas yang diatur oleh WTO
(World Trade Organization) memberi gambaran tentang sejauh mana
berbagai negara mengakui kebaikan persaingan bebas dan spesialisasi
dalam perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun perlulah disadari
bahwa adakalanya suatu negara perlu melakukan proteksi dan
menciptakan halangan perdagangan.

B. Faktor – factor yang mendorong proteksi

Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti usaha-usha


pemerintah yang membatasi atau mengurangi jumlah barang yag
diimpor dari negara-negara lain dengan tujuan untuk mencapai tujuan
tertentu yang penting artinya dalam pembangunan negara dan
kemakmuran perekonomian negara. Berikut beberapa tujuan penting itu:

1. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran


2. Mendorong perkembangan industri baru
3. Untuk mendiversifikasikan perekonomian
4. Untuk memperbaiki neraca pembayaran
5. Untuk menghindari dumping
6. Untuk menambah pendapatan pemerintah

10
C. Alat pembatasan perdagangan
Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-kebijakan
pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang
diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakan menjadi empat jenis
yakni:
1. Tarif dan pajak impor
Hambatan perdagangan yang berbentuk pajak atas barang-barang
yang diimpor dinamakan tarif. Proteksi perdagangan ini dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Tarif Advalorem
Pajak impor yang dihitung berdasarkan harga dari barang yang
diimpor
b. Tarif Spesifik (Khusus)
Pajak yang nilainya tetap walaupun harga barang impor berubah
2. Kuota pembatasan impor
Merupakan bentuk hambatan perdagangan yang menentukan jumlah
maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu
periode tertentu. Berbeda dengan tarif, kuota tidak dapat menambah
pendapatan pemerintah. Akan tetapi untuk produksi domestik kuota
merupakan langkah pemerintah yang lebih menguntungkan karena
setelah kuota impor dipenuhi, mereka tidak lagi menghadapi
persaingan dari luar.
3. Hambatan perdagangan bukan tariff
Merupakan langkah-langkah pemerintah dan peraturan-peraturan
yang akan mendorong dan memberi keutamaan atas konsumsi
barang-barang dalam negara dan tidak mendorong konsumsi barang-
barang impor.
4. Pembatasan penggunaan valuta asing

11
Ada beberapa cara untuk membatasi penggunaan valuta asing untuk
tujuan mengimpor. Salah satu caranya adalah mencari jumlah mata
uang asing yang digunakan untuk mengimpor barang-barang mewah.
Yang kedua ialah dengan menjual valuta asing dengan harga yang
lebih tinggi dari kurs resmi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Penjuaan valuta asing yang dibatasi tersebut dapat mengurangi
keinginan untuk mengimpor.
2.4.2 Globalisasi perdagangan internasional
A. Globalisasi dalam pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan kepada peristiwa-peristiwa ekonomi yang berlaku
diseluruh dunia semenjak selesainya perang dunia kedua, globalisasi
dapat didefinisikan sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan
dalam keadaan dan kegiatan ekonomi diantara berbagai negara di dunia.
Faktor-Faktor yang Mewujudkan Globalisasi:
1. Perkembangan politik dunia
2. Peningkatan praktek perdagangan bebas
3. Perkembangan perusahaan Multi-Nasional
4. Perkembangan investasi portfolio (keuangan di berbagai negara) di
pasaran luar negeri
5. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
B. Kebaikan dan keburukan globalisasi perdagngan internasional
 Beberapa kebaikan Globalisasi :
1. Produksi dunia dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
3. Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih
baik
 Beberapa Keburukan Globalisasi :

12
1. Menimbulkan efek buruk kepada pertumbuhan sektor industri
pengolahan
2. Memperburuk keadaan neraca pembayaran
3. Menimbulkan ketidakstabilan sektor keuangan yang lebih besar
4. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka Panjang

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perdagangan luar negeri atau perdagangan internasional merupakan
perdagangan yang kegiatannya menjual dan membeli (transaksi) benda antar
negara. Dalam konteks ini cara umum akan ditunjukan beberapa keuntungan dari
perdagangan luar negeri dan secara spesifik dan dengan lebih terperici akan
ditunjukkan keuntungan yang akan diperoleh dari spesialisasi, yaitu apabila
kegiatan ekonomi negara dikhususkan kepada memproduksi barang yang dapat
bersaing di pasaran luar negeri.

Selain itu, perdagangan luar negeri memiliki manfaat sesuai dengan


pendapat dari salah satu ahli yaitu Sadono Sukirno, manfaat perdagangan
internasional adalah sebagai berikut :

1. Menjalin Persahabatan Antar Negara


2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
4. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
5. Transfer teknologi modern
Walaupun terdapat keuntungan atau manfaat dari perdagangan luar
negeri, terdapat juga kerugian yang mungkin tanpa kita sadari cukup berpengaruh
yaitu :
1. Ketidakmampuan beradaptasi di pasar global menyebabkan perekonomian
negara terpuruk.
2. Produksi dalam negeri yang tidak mampu bersaing dengan barang impor akan
ditinggalkan konsumen.

14
3.2 Saran
1. Melalui penulisan ini penulis menyarankan, bahwa dalam menyikapi sengketa
perdagangan internasional negara penggugat harus lebih selektif dalam
mengajukan tuntutan yang akan di sengketakan. Serta memahami bagaimana
kepentingan dari kebijakan ataupun aturan yang telah dibuat.
2. Organisasi perdagangan internasional dan organisasi dunia lainnya diharapkan
mampu menjadi pemersatu negara-negara di dunia dalam menjalankan visi
dan misi negara dalam meningkatkan kerjasama khususnya dalam
perdagangan internasional. Sekaligus menjadi tempat untuk menyelesaikan
sengketa yang terjadi dalam perdagangan internasional yang mana untuk
menghindari adanya konflik berkelanjutan yang akan menimbulkan perang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Eddie Rinaldy, D. I. (2018). Perdagangan Internasional . Jakarta Timur : PT Bumi


Aksara .

Hidayah, N. (2022, January 28). keuntungan perdagangan internasional . Retrieved


from vocasia: https://Vocasia.id/blog/keuntungan-perdagangan-
internasional/

Krugman, P. R. (2002). Ekonomi Internasional . Jakarta Utara : PT Raja Grafindo

Persada. sukimo, S. (2019). Makroekonomi:teori pengantar . Depok: Rajawali pers .

wikipedia. (2022, oktober 18). perdagangan internasional . Retrieved from


wikipedia : https://id.m.wikipedia.org/wiki/perdagangan_internasional

16

Anda mungkin juga menyukai