Disusun oleh :
KELOMPOK 7
Dosen pengampu : Jamaludin S.E.I., M.Ce.Dev.
Alhamdulillah segala puji syukur bagi Allah SWT. Yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu tenaga maupun pikiran kepada
kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perdagangan Luar
Negeri, Proteksi dan Globalisasi” tepat pada waktunya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................14
PENUTUP..................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan......................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Apa latar belakang dari terjadinya perdagangan internasional?
2. Apa manfaat dan keuntungan dari perdagangan internasional?
3. Apa saja hambatan yang di peroleh dari perdagangan internasional?
4. Apa itu proteksi dan globalisasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengimpor minyak sawit dari Indonesia, karena Negara tersebut tidak
mempunyai kebun sawit untuk meghasilkan minyak. Hubungan dagang antar
Negara bersifat universal yang memerlukan pengaturan yang jelas terutama
terkait stabilitas perekonomian suatu Negara. Setiap Negara harus waspada
terhapat lalu lintas barang atau komoditas dan sistem pembayaran yang
berhubungan dengan perdagangan internasional. Hal ini karena perdagangan
internasional banyak mengandung akses atau dampak negatif jika dibiarkan tanpa
pengaturan yang jelas dan tegas.
1. Barang atau komoditas hasil bumi yang melimpah disuatu Negara yang tidak
habis di konsumsi didalam negeri sehingga dipasarkan keluar negeri.
2. Hasil produksi yang cukup besar karena kapasitas pabrik yang tinggi sehingga
hasil produksi tidak hanya diserap oleh konsumen dalam negeri, tetapi juga
dipasarkan ke luar negeri.
3. Dalam kondisi tertentu, barang atau komoditas yang dibutuhkan oleh
masyarakat dalam negeri dapat diproduksi sendiri, tetapi tidak dapat
memenuhi permintaan. Dengan demikian, suatu Negara dapat mengimpor
barang atau komoditas yang sama dari Negara lain yang surplus produksinya.
4
masyarakat atau rakyatnya, sehingga untuk menutupi kebutuhan tersebut
perlu mengimpor dari negara lain. Perdagangan internasional adalah
hubungan dagang antara dua negara dan sangat diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing negara.
5
b. Setiap Negara dapat menikmati lebih banyak dari pada memproduksi
di dalam negeri.
5. Memperluas pasar untuk meningkatkan keuntungan atau profitabilitas.
Faktor ini terutama disebabkan oleh kapasitas produksi lebih tinggi dari
kebutuhan dalam negeri sehingga kelebihan produksinya dipasarkan ke
luar negeri.
6. Sebagai bentuk transfer teknologi. Suatu komoditas atau barang yang
biasa diproduksi atau dikerjakan secara manual, maka apabila ada
inovasi teknologi produksi dapat digantikan dengan teknologi. Oleh
karena itu. negara produsen dapat memproduksi barang-barang atau
komoditas, di samping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga
dipasarkan ke luar negeri.
2.2.2 Keuntungan perdagangan internasional
1. Menambahkan devisa sebuah Negara
Ketika suatu negara memproduksi barang dan menjual atau
mengekspornya ke negara lain, tentunya akan mendapatkan devisa
(mata uang) sebagai bayarannya. Semakin luasnya transaksi ekspor
dilakukan, tentulah devisa yang akan dihasilkan juga semakin banyak.
2. Transfer teknologi yang modern
Adanya perdagangan internasional bisa menyebabkan sebuah negara
bisa berkembang dalam hal teknologinya. Adanya perdagangan
internasional ini menjadikan Indonesia lebih berkembang dalam hal
teknologi. Terbukti dengan sekarang Indonesia hanya mamasok
komponen-komponen elektroniknya saja dari negara-negara tersebut,
karena indonesia sudah bisa merakitnya sendiri menjadi sebuah alat
elektronik.
3. Mempererat hubungan dengan negara lain h
Di dalam perdagangan internasional, setiap negara bekerjasama dalam
menyuplai kebutuhan yang tak bisa diproduksinya sendiri. Dari sanalah
6
tentunya, rasa persahabatan menjadi lebih harmonis dan erat lagi, karena
setiap negara saling memberikan keuntungan satu sama lain.
1. Transportasi
Hambatan perdagangan internasional dalam hal transportasi berkaitan dengan
pengangkutan barang atau komoditas dari negara pengekspor negara
pengimpor. Perpindahan barang atau komoditas hanya dapat dilakukan jika
antara kedua negara mempunyai lalu lintas transportasi yang baik dan bagi
perusahaan pelayaran memberikan keuntungan jika dioperasionalkan. Akan
tetapi, jika dua negara mempunyai jarak yang jauh dan tidak terdapat
transportasi regular akan menimbulkan masalah. Misalnya, Ghana sebuah
negara di benua Afrika, ingin mengimpor minyak sawit dari Indonesia. Tidak
atau belum ada hubungan transportasi regular antara Indonesia dan Ghada,
maka hubungan pengiriman barang menjadi kendala yang utama. Jika tetap
dilakukan, pengiriman barang harus menggunakan alih transportasi dari satu
kawasan ke kawasan lain, sehingga menimbulkan biaya pengiriman yang
besar Jika pada awalnya Ghana ingin membeli minyak sawit dari Indonesia
karena murah, maka akibat biaya transportasi pengiriman komoditas minyak
7
sawit yang begitu besar, maka harga produk minyak sawit Indonesia bagi
Ghana menjadi tinggi.
2. Sarana dan fasilitas pengangkutan
Sarana dan fasilitas pengangkutan adalah jenis modal pengangkutan untuk
pengiriman barang atau komoditas, harus dapat disesuaikan dengan sarana
yang tersedia di pelabuhan tujuan. Sebagai contoh, tidak dan atau belum
semua pelabuhan barang di Indonesia mempunyai fasilitas terminal peti
kemas. Dengan demikian, jika suatu barang yang diimpor dari luar negari
menggunakan peti kemas dan ditujukan ke wilayah Indonesia yang tidak dan
atau belum mempunyai fasilitas terminal muat bongkar peti kemas praktis
akan menimbulkan permasalahan atau kendala. Untuk itu jika terjadi seperti
demikian, alternatifnya adalah transportasi barang memerlukan alih kapal atau
armada angkutan untuk menyesuaikan kondisi pelabuhan tujuan.
3. Sistem pembayaran
Hambatan yang terkait dengan sistem pembayaran adalah jika para pihak yang
mempunyai bank di tiap negara tidak mempunyai hubungan koresponden. Jika
sistem pembayaran menggunakan letter of credit atau L/C, maka harus via
bank yang mempunyai koresponden dengan kedua bank yang membuka L/C
dan sebagai bank penjamin (confirmed bank). Lalu lintas pembukaan L/C via
bank konfirmasi memerlukan biaya tambahan yang akan dibebankan kepada
pihak yang membuka L/C yaitu importir.
4. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah adalah berbagai ketentuan atau regulasi yang dibuat
oleh pemerintah suatu negara. Ketentuan atau regulasi tersebut bertujuan
memberikan perlindungan kepada pihak pengusaha dalam negeri dan/atau
dapat juga sebagai perlawanan terhadap ketentuan yang dibuat negara lain jika
merugikan bagi kegiatan perdagangan negara yang bersangkutan. Perlidungan
pemerintah suatu negara dalam menetapkan suatu ketentuan atau regulasi
yang berhubungan dengan perdagangan internasional sebagai berikut.
8
a. Untuk kepentingan keamanan dalam negeri, terutama untuk menghambat
atau melarang lalu lintas barang-barang terlarang.
b. Untuk kepentingan kelestarian lingkungan, seperti Indonesia melarang
mengekspor kayu gelondongan atau logging, rotan yang belum diolah, dan
sejenisnya.
c. Untuk kepentingan dan melindungi produk dalam negeri dengan cara
membatasi impor barang sejenis.
d. Sebagai balasan terhadap regulasi yang dibuat negara pengimpor yang
dapat merugikan para pelaku usaha atau eksportir dalam negeri.
5. Ketentuan internasional
Ketentuan internasional adalah bentuk kesepakatan yang dibuat oleh dua
negara atau lebih. Kesepakatan tersebut berlaku untuk wilayah setingkat
regional atau lebih luas dari itu. Sementara itu, ketentuan internasional juga
dipublikasikan oleh badan-badan internasional yang dibentuk oleh banyak
negara. Ketentuan internasional pada dasarnya bersifat keperdataan, dan
pelanggaran terhadap ketentuan tersebut akan dapat menimbulkan sanksi bagi
suatu negara yang melangganya. Contoh yang konkret adalah ketentuan yang
berkaitan dengan antidumping yang mengharuskan setiap pelaku usaha tidak
boleh menetapkan harga di bawah harga normal yang telah ditetapkan secara
internasional. Kondisi ini secara tidak langsung menjadi hambatan bagi pelaku
usaha berkompetisi untuk memasuki pasar. Contoh lain, di dalam kesepakatan
internasional yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia mendorong
perdagingan bebas, akan tetapi hasil pertanian dari Eropa dan Amerika Serikat
dikecualikan dari perdagangan bebas, sehingga para petani di Eropa dan
Amerika Serikat dengan leluasa menikmati subsidi pemerintah. Ketentuan ini
dianggap tidak adil bagi negara-negara di luar Eropa dan Amerika Serikat.
Dengan demikian, harga pokok produksi hasil pertanian Eropa dan Amerika
Serikat menjadi rendah dan sangat bersaing di pasar internasional. Kondisi ini
menjadi hambatan bagi hasil pertanian dari negara-negara berkembang. Hal
9
ini karena sabsidi pemerintah di negara berkembang masih rendah sehingga
harga pokok hasil pertanian menjadi tinggi dan kalah bersaing dengan produk
hasil pertanian negara-negara Eropa dan Amerika.
10
C. Alat pembatasan perdagangan
Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-kebijakan
pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang
diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakan menjadi empat jenis
yakni:
1. Tarif dan pajak impor
Hambatan perdagangan yang berbentuk pajak atas barang-barang
yang diimpor dinamakan tarif. Proteksi perdagangan ini dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Tarif Advalorem
Pajak impor yang dihitung berdasarkan harga dari barang yang
diimpor
b. Tarif Spesifik (Khusus)
Pajak yang nilainya tetap walaupun harga barang impor berubah
2. Kuota pembatasan impor
Merupakan bentuk hambatan perdagangan yang menentukan jumlah
maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu
periode tertentu. Berbeda dengan tarif, kuota tidak dapat menambah
pendapatan pemerintah. Akan tetapi untuk produksi domestik kuota
merupakan langkah pemerintah yang lebih menguntungkan karena
setelah kuota impor dipenuhi, mereka tidak lagi menghadapi
persaingan dari luar.
3. Hambatan perdagangan bukan tariff
Merupakan langkah-langkah pemerintah dan peraturan-peraturan
yang akan mendorong dan memberi keutamaan atas konsumsi
barang-barang dalam negara dan tidak mendorong konsumsi barang-
barang impor.
4. Pembatasan penggunaan valuta asing
11
Ada beberapa cara untuk membatasi penggunaan valuta asing untuk
tujuan mengimpor. Salah satu caranya adalah mencari jumlah mata
uang asing yang digunakan untuk mengimpor barang-barang mewah.
Yang kedua ialah dengan menjual valuta asing dengan harga yang
lebih tinggi dari kurs resmi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Penjuaan valuta asing yang dibatasi tersebut dapat mengurangi
keinginan untuk mengimpor.
2.4.2 Globalisasi perdagangan internasional
A. Globalisasi dalam pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan kepada peristiwa-peristiwa ekonomi yang berlaku
diseluruh dunia semenjak selesainya perang dunia kedua, globalisasi
dapat didefinisikan sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan
dalam keadaan dan kegiatan ekonomi diantara berbagai negara di dunia.
Faktor-Faktor yang Mewujudkan Globalisasi:
1. Perkembangan politik dunia
2. Peningkatan praktek perdagangan bebas
3. Perkembangan perusahaan Multi-Nasional
4. Perkembangan investasi portfolio (keuangan di berbagai negara) di
pasaran luar negeri
5. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
B. Kebaikan dan keburukan globalisasi perdagngan internasional
Beberapa kebaikan Globalisasi :
1. Produksi dunia dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
3. Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih
baik
Beberapa Keburukan Globalisasi :
12
1. Menimbulkan efek buruk kepada pertumbuhan sektor industri
pengolahan
2. Memperburuk keadaan neraca pembayaran
3. Menimbulkan ketidakstabilan sektor keuangan yang lebih besar
4. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka Panjang
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perdagangan luar negeri atau perdagangan internasional merupakan
perdagangan yang kegiatannya menjual dan membeli (transaksi) benda antar
negara. Dalam konteks ini cara umum akan ditunjukan beberapa keuntungan dari
perdagangan luar negeri dan secara spesifik dan dengan lebih terperici akan
ditunjukkan keuntungan yang akan diperoleh dari spesialisasi, yaitu apabila
kegiatan ekonomi negara dikhususkan kepada memproduksi barang yang dapat
bersaing di pasaran luar negeri.
14
3.2 Saran
1. Melalui penulisan ini penulis menyarankan, bahwa dalam menyikapi sengketa
perdagangan internasional negara penggugat harus lebih selektif dalam
mengajukan tuntutan yang akan di sengketakan. Serta memahami bagaimana
kepentingan dari kebijakan ataupun aturan yang telah dibuat.
2. Organisasi perdagangan internasional dan organisasi dunia lainnya diharapkan
mampu menjadi pemersatu negara-negara di dunia dalam menjalankan visi
dan misi negara dalam meningkatkan kerjasama khususnya dalam
perdagangan internasional. Sekaligus menjadi tempat untuk menyelesaikan
sengketa yang terjadi dalam perdagangan internasional yang mana untuk
menghindari adanya konflik berkelanjutan yang akan menimbulkan perang.
15
DAFTAR PUSTAKA
16