MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi
Makro
Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayah-Nya
lah, kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matrikulasi mata kuliah Pengantar
Ekonomi makro yang diampu oleh bapak Dr. Nanang Rusliana, S.E., M.Si. dengan judul
“Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi”.
Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, maka selayaknya kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan
dan motivasinya dalam penyusunan makalah ini.
Namun sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, kami menyadari
sepenuhnaya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kami sebagai penulis makalah ini mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
BAB I PENDAHUALUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
Kesimpulan..............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................25
ii
BAB I PENDAHUALUAN
1.1 Latar belakang
1
pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan.
Secara umum perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi dua yaitu ekspor dan
impor. Ekspor adalah penjualan barang dan Jasa yang dihasilkan suatu negara ke negara
lainnya. Sementara impor adalah arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang dan jasa dari luar
suatu negara yang mengalir masuk ke negara tersebut.
2
BAB II PEMBAHASAN
Perdagangan didefinisikan sebagai perukaran barang dan jasa atau uang yang saling
menguntungkan atau memberikan manfaat dan didasarkan atas kehendak sukarela masing-
masing pihak. Sedangkan perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai transaksi
bisnis antara pihak-pihak dari lebih daripada satu negara. Transaksi bisnis ini contohnya
adalah ekspor produk dari suatu negara ke negara lain, investasi pembangunan pabrik di
negara asing, pembelian bahan baku dari luar negeri, memproduksi salah satu bagian produk
diluar negeri dan merakitnya didalam negeri, dan peminjaman dana dari bank disuatu negara
untuk membiayai operasi bisnis di ngara lain. Negara sebetulnya tidak berdagang atau
berbisnis dengan negara lain. Yang melakukan perdagangan atau bisnis adalah penduduk
suatu negara dengan penduduk negara negara lain. Penduduk bisa seorangwarga negara biasa,
sebuah perusahaan, sebuah lembaga pemerintah, atau sebuah organisasi nirlaba.
Secara etimologis, perdagangan adalah segala bentuk kegiatan menjual dan membeli
barang atau jasa di suatu tempat, yang di sana terjadi keseimbangan antara kurva permintaan
dengan penawaran pada satu titik yang biasa dikenal dengan nama titik ekuilibrium.
Sedangkan internasional berarti dunia yang luas dan global, bukan parsial ataupun satu
kawasan tertentu. Maka, perdagangan internasional dapat diartikan, sejumlah transaksi
perdagangan/jual beli di antara pembeli dan penjual (yang dalam hal ini satu negara dengan
negara lain yang berbentuk ekspor dan impor) pada suatu pasar, demi mencapai keuntungan
yang maksimal bagi kedua belah pihak. Beberapa ratus tahun yang lalu, aliran Merkantilis
mengira bahwa perdagangan internasional merupakan transaksi untung-rugi atau win-lose
deal. Menurut aliran ini, ekspor adalah sesuatu yang menguntungkan (win) sedangkan impor
adalah sebuah hal yang merugikan (lose) sehingga negara harus mengejar ekspor dan
menghindari impor. Namun, sejak permulaan abad ke-19. Para ekonom pasar berpendapat
sebaliknya, Mereka mengatakan bahwa perdagangan iternasional merupakan transaksi yang
saling menguntungkan aau win-win deal.
3
2.1 keuntungan dari perdagangan internasional
1. Dapat Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi oleh Negara Sendiri
Melalui kegiatan impor barang, masyarakat dari suatu negara bisa mendapatkan suatu
produk tertentu yang tidak dapat diproduksi oleh negaranya sendiri. Banyak faktor yang
menyebabkan negara tersebut tidak dapat memproduksi produk tertentu, misalnya
kondisi geografi, iklim, hingga tingkat penguasaan IPTEK. Misalnya negara kita ini
banyak mengimpor produk dari Jepang berupa mesin dan suku cadang karena
penguasaan IPTEK dari Jepang lebih unggul. Hal tersebut berlaku sebaliknya, negara
Jepang akan mengimpor produk tekstil, kopi, hingga kerajinan tangan.
4
Melalui kegiatan perdagangan internasional ini, nantinya suatu negara dapat memperoleh
kesempatan untuk mempelajari teknik produksi dan manajemen yang lebih modern dari
negara lain.
2. Permintaan Konsumen
Permintaan konsumen juga termasuk salah satu faktor pendorong perdagangan internasional.
Ketika konsumen di suatu negara menginginkan barang atau jasa yang tidak tersedia di
daerahnya, maka mereka akan mencari pasokan dari negara-negara lain.
3. Pendapatan Negara
Apabila pendapatan nasional tinggi, maka negara dapat memaksimalkan kegiatan ekspor dan
impor sehingga menyukseskan perdagangan internasional yang dilakukan. Oleh karena itu,
5
pendapatan negara termasuk salah satu faktor pendorong perdagangan internasional yang
sangat penting.
5. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang baik dapat mendorong kesuksesan perdagangan internasional.
Kebijakan tersebut terdiri dari peraturan perdagangan luar negeri, tarif bea masuk, kuota
impor, subsidi, dan lain-lain.
8. Biaya Produksi
Biaya produksi termasuk faktor pendorong perdagangan internasional. Biaya produksi sendiri
dipengaruhi oleh sumber daya, teknologi, tenaga kerja, dan kebijakan ekonomi. Apabila salah
satu faktor tersebut memiliki kualitas rendah, maka biaya produksi akan terkendala sehingga
negara lebih memilih kegiatan ekspor untuk menghindari kerugian.
6
Untuk mendorong kesuksesan perdagangan internasional, maka negara harus bisa
menjangkau target pasar yang lebih luas. Jadi, sumber pendapatan negara akan bertambah
pesat sehingga mampu memproduksi barang dan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi.
7
meningkatnya pertumbuhan ekonomi karena perdagangan internasional, devisa negara
pun akan bertambah dengan adanya perdagangan internasional.
3. Meningkatkan kemakmuran negara Ketiga, dampak positif dari perdagangan
internasional adalah membuat aktivitas ekonomi meningkat. Hal tersebut dapat
menjadi indikator bahwa kemakmuran di sebuah negara juga meningkat. Adanya
perdagangan internasional ini membuat kemakmuran bagi setiap pelaku ekonomi di
suatu negara. Para produsen akan makmur dengan jika profitnya meningkat dengan
cara menjual barang dan jasanya ke berbagai negara dengan sedikit hambatan tarif
maupun non tarif
4. Menambah lapangan kerja Selain itu, dampak positif dari perdagangan internasional
adalah mendorong peningkatan lapangan kerja. Jika aktivitas ekonomi dan jumlah
produk yang diekspor dalam kegiatan perdagangan internasional meningkat, maka
industri-industri semakin padat kerjanya. Karena itu diperlukan tenaga kerja tambahan
untuk membantu aktivitas industri agar lebih cepat bergerak. Untuk menambah tenaga
kerja maka dibukalah lapangan pekerjaan untuk masyarakat di negara tersebut
7. Kualitas produksi semakin baik Lalu, dampak positif dari perdagangan internasional
adalah akan mendorong para industri untuk memberikan hasil yang terbaik untuk
8
produknya. Hal ini karena banyaknya persaingan dalam dunia perekonomian,
khususnya perdagangan internasional. Dengan kualitas produk yang baik, maka
kuantitas ekspor barang akan semakin meningkat karena produk laku di pasar
internasional.
10. Memajukan lembaga keuangan Selain itu, dampak positif dari perdagangan
internasional adalah memajukan lembaga keuangan baik bank maupun non bank.
Perdagangan internasional akan terus melibatkan lembaga keuangan untuk
mempermudah transaksi. Semakin sering perdagangan internasional ini berjalan,
semakin maju juga lembaga keuangan dalam negara.
9
Misalnya Indonesia memiliki produk andalan karet untuk diekspor ke berbagai
negara, dan sebagian besar karet di dunia merupakan hasil dari Indonesia. Hal ini akan
membuat negara lain memiliki pelanggan setia dari produk yang dijual oleh suatu
negara.
12. Memenuhi kebutuhan negara Dampak positif dari perdagangan internasional adalah
untuk memenuhi kebutuhan negara. Setiap negara akan selalu membutuhkan negara
lain dalam memenuhi kebutuhannya. Karena tidak semua negara memiliki produk
atau teknologi yang sama dengan negara lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, berbagai negara yang melakukan transaksi dengan negara yang
bersangkutan akan memiliki produk yang sama
1. Produk lokal asli buatan dalam negeri mengalami penurunan penjualan Dengan
adanya produk dari luar negeri karena aktivitas perdagangan internasional, tentunya
akan berdampak dan berpengaruh terhadap produk dalam negeri sendiri. Perdagangan
internasional menciptakan pasar persaingan baru yang jangkauan dan lingkupnya
lebih luas karena mencakup mancanegara.
3. Industri kecil kalah bersaing Modal adalah instrumen penting dalam membangun
usaha. Karenanya keterbatasan modal akan membuat industri dengan pasar kecil
mengalami banyak hambatan untuk melakukan pengembangan diri terhadap
usahanya. Dengan adanya aktivitas perdagangan internasional, hal ini semakin
menghimpit industri kecil dan membatasi ruang gerak dari industri tersebut.
10
4. Adanya persaingan tidak sehat Pemerintah dalam memenangkan perdagangan
internasional seringkali menciptakan persaingan yang tidak sehat antar industri.
Pemerintah menerapkan banyak sekali kebijakan seperti dumping, kemudian juga
praktik tarif impor yang memicu munculnya pungutan liar jelas sangat tidak sehat.
5. Munculnya penjajahan ekonomi dari negara lain Dampak negatif lainnya yang hadir
secara tidak disadari adalah negeri sendiri akan dijajah secara ekonomi oleh negara
lain. Ketika produk dalam negeri tidak mampu mengimbangi pasar dan penjualan
barang impor dari luar negeri, pada akhirnya produk buatan Indonesia sendiri akan
tersisih dan tidak laku di pasaran.
6. Munculnya eksploitasi SDA dan SDM SDA adalah sumber daya alam sedangkan
SDM adalah sumber daya manusia. Karena adanya perdagangan internasional,
industri nasional akan berusaha untuk bersaing dengan industri dari negara luar
dengan berbagai macam cara. Persaingan ini menciptakan ambisi dan pada akhirnya
berakibat dan berefek pada bangsa sendiri. Para pemilik usaha di Indonesia akan
melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam dan sumber daya manusia tanpa
memikirkan dampaknya bagi Indonesia dan kerugian yang akan dihasilkan nantinya.
7. Industri lokal akan kesulitan mendapatkan bahan baku yang diekspor Perdagangan
internasional membuat bahan mentah dalam negeri terjual di luar negeri. Masifnya
ekspor bahan mentah menyebabkan pasokan bahan mentah di Indonesia akan menipis.
Hal ini memberikan kesulitan lainnya bagi industri lokal untuk melakukan produksi
karena bahn baku yang menipis atau bahkan tidak ada.
8. Menyebabkan turunnya nilai mata uang rupiah Dengan banyaknya kegiatan impor
yang dilakukan oleh negara tersebut, hal ini berdampak pada pertukaran nilai mata
uang rupiah dengan nilai mata uang luar negeri. Dampak negaif dari pertukaran mata
uang tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang rupiah. Terlepas dari semua itu,
tujuan diadakannya perdagangan internasional adalah untuk memperoleh keuntungan
dari kegiatan tersebut.
11
2.6 Kebijakanperdagangan internasional
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif
spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor.
Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah
pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang
diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus
dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara.
2. Subsidi Ekspor
3. Pembatasan Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang
yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi
kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat
membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan
mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor sejumlah
tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan.
Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor
12
tahun-tahun sebelumnya.
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export
Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary
Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan
yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. VER mempunyai
keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat
kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan. Namun
dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota
impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal
bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan
dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang
menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing
dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian.
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam
pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan
negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor)
13
yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi
untuk membantu ekspor.
13. Ekspor dan impor Ekspor dan impor menjadi kegiatan perdagangan jenis tersebut yang
sering dilakukan semua negara. Terdapat dua cara ekspor, yaitu ekspor biasa melalui
ketentuan yang berlaku dan ekspor tanpa L/C di mana barang dikirim melalui izin
departemen perdagangan.
14
14. Barter Barter atau tukar menukar barang masih sering dilakukan di beberapa negara.
Biasanya barter yang dilakukan adalah direct barter, switch barter, counter purchase
dan bay back barter.
15. Konsinyasi Penjualan dengan cara pengiriman barang ke luar negeri di mana belum
terdapat pembeli tertentu di luar negeri. Penjualannya bisa dilaksanakan melalui pasar
bebas atau bursa dagang dengan kegiatan lelang.
16. Border crossing Muncul dari dua negara yang berdekatan dengan tujuan untuk
memudahkan penduduknya saling melakukan transaksi jual-beli.
15
Pengertian tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap
barang-barang yang melewati batas suatu negara.
b. Quota
Pengertian Quota adalah pembatasan jumlah pisik terhadap barang yang
masuk (Quota impor) dan keluar (Quota ekspor).
c. Pelarangan impor
Seandainya suatu Negara melarang impor barang A, maka industri dalam
negeri yang memproduksikan atau merakit barang A akan memperoleh
proteksi. Dalam hal ini proteksi bersifat mutlak bagi indiustri barang A dalam
negeri.
d. Subsidi
Dengan adanya subsidi, produsen dalam negeri bisa menjual barangnya lebih
murah, sehingga bisa bersaing dengan barang impor. Subsidi yang diberikan
bisa dalam berbagai bentuk, misalnya:
1) Subsidi langsung berupa sejumlah uang tertentu
2) Subsidi per unit produksi
16
Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan. Kebijakan pemerintah
dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang di impor. Halangan
perdagangan dapat dibedakan kepada empat jenis: tarif dan pajak impor, kuota
pembatasan impor. Hambatan perdagangan bukan tarif dan pembatasan
penggunaan valauta asing.
Pada zaman sekarang ini orang sering menyebut dengan era atau zaman globalisasi.
Globalisasi berasal dari kata global yabg artinya meliputi seluruh dunia atau secara
keseluruhan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia globalisasi adalah proses
masuknya keruang lingkup dunia. Dalam globalisasi, peristiwa di satu negara akan
mempengaruhi seluruh penjuru dunia. Globalisasi ditandai dengan munculnya
perusahaan asing yg beroperasi di dalam negeri. Perusahaan tersebut dikenal dengan
perusahaan Multinasional. Contoh perusahaan Multinasional adalah Freeport dari
Amerika serikat dan British Petroleum dari Inggris, yakni perusahaan asing yang
bergerak di bidang perminyakan. Ada pula Mc. Donald dan Pizza Hut yang bergerak di
bidang makanan cepat saji. Jadi globalisasi ekonomi yaitu perkembangan perdagangan
yang lainnya yang semakin tahun semakin meningkat sehingga jarak antara setiap
Negara terasa amat dekat karena adanya faktor kerjasama yang terjalin antara setiap
Negara sehingga dalam hubungan tersebut mendatangkan akibat negatif dan positif
dalam globalisasi ekonomi.
17
Dalam Globalisasi ekonomi, Indonesia berperan aktif dalam berbagai lembaga
ekonomi Internasional, diantaranya adalah Bank Dunia, APEC, dan WTO. Indonesia
juga anggota organisasi Negara-negara pengekspor minyak yang disebut OPEC
(Organization of Petroleum Exporting Countries).
18
e) Menyediakan dana tambahan
Untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor
lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya
melalui investasi yang dilakukan perusahaan swasta domestik. Perusahaan
domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham, dan dari
luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan
pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang
dibutuhkan tersebut.
f) Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan
belum bisa diproduksi di Indonesia.
g) Liberalisasi
Perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain memberi peluang kepada
Indonesia untuk ikut bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri, terutama
hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan tambang. Di bidang jasa kita
mempunyai peluang menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati
keindahan alam dan budaya tradisional yang beraneka ragam.
19
g) Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri mengakibatkan
PHK tenaga kerja dalam negeri.
h) Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional
i) Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa
d. Pertumbuhan Ekonomi
a. Pengertian
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan (PDB)
tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertambahan penduduk. Pertumbuhan
penduduk biasanya dikaitkan dengan tingkat pembangunan ekonomi, atau
bahkan tidak jarang dianggap hal yang sama.
2)Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan
berpihak pada pasar.
3)Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga
mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah.
4)Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah
dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar.
20
5)Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan
mampu membiayai pengeluaran pemerintah.
2)Teori Schumpeteer
Menekankan tentang peranan usahawan yang akan melakukan inovasi dan
investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
3)Teori Harrod-Domar
Menekankan peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan
pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi
permintaan dakam mewujudkan pertumbuhan.
21
2)Mengembangkan infrastruktur, modernisasi pertumbuhan ekonomi memerlukan
infrasturuktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan
infrastruktur yang berkembang, seperti jalan, jembatan, lapangan terbang,
pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan air, listrik dan
jaringan telepon.
22
BAB III PENUUP
perdagangan luar negeri, proteksi, dan globalisasi merupakan elemen-elemen yang saling
terkait dalam dinamika ekonomi global. Meskipun proteksiisme dapat melindungi industri
domestik, globalisasi membawa manfaat akses pasar yang luas. Penting untuk mencari
keseimbangan yang bijaksana antara perlindungan dan integrasi global guna memastikan
keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan global. Perubahan cepat dalam
dinamika perdagangan menuntut kebijakan yang adaptif dan kolaboratif di tingkat
internasional. Sebagai penutup, pemahaman mendalam tentang interaksi kompleks ini akan
membantu negara-negara untuk menghadapi tantangan dan peluang yang muncul dalam era
perdagangan global.
Kesimpulan
Salah satu manfaat utama perdagangan internasional adalah penciptaan peluang bisnis baru
dan peningkatan produktivitas melalui spesialisasi ekonomi. Negara-negara dapat fokus pada
produksi barang dan jasa yang mereka hasilkan secara efisien, meningkatkan efisiensi dan
daya saing global. Hal ini memberikan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
23
ekonomi, kehilangan lapangan kerja, dan eksploitasi sumber daya alam. Oleh karena itu,
beberapa pihak mendukung perlunya proteksi terhadap aspek-aspek tertentu dari globalisasi.
Proteksi ini dapat mencakup kebijakan perdagangan yang lebih adil, regulasi
ketenagakerjaan, dan perlindungan lingkungan.
Perdagangan luar negeri merupakan kegiatan yang penting bagi suatu negara. Perdagangan
luar negeri dapat meningkatkan kemakmuran, memperluas pasar, meningkatkan daya saing,
dan mendapatkan barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi sendiri.
24
Saran
2. Penerapan Etika Bisnis: Seluruh pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional
seharusnya mengikuti standar etika bisnis yang tinggi. Tindakan yang jujur, adil, dan
sesuai dengan norma-norma internasional akan membangun kepercayaan dan
menjaga reputasi baik dalam komunitas global.
4. Peningkatan Keterampilan dan Kualitas Produk: Agar dapat bersaing secara jujur di
pasar global, penting bagi negara-negara untuk terus meningkatkan kualitas produk
dan pelayanan mereka. Investasi dalam peningkatan keterampilan tenaga kerja dan
inovasi produk dapat meningkatkan daya saing secara jangka panjang.
25
untuk memberikan akses informasi, pelatihan, dan dukungan finansial dapat
meningkatkan peran UKM dalam perdagangan global.
Melalui penerapan saran-saran ini, perdagangan internasional dapat menjadi lebih adil,
memberikan manfaat kepada seluruh pihak, dan mendukung pembangunan ekonomi global
yang berkelanjutan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Apridar (2009). Ekonomi Internasional: Perdagangan Internasional. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Benny, Jimmy (2013). "Ekspor Impor dan Pengaruhnya Terhadap Cadangan Devisa
Indonesia". E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi
Manado. Vol. 1 No. 4 : 1406-1415.
Buletin Dirjend Multilateral Kementerian Luar Negeri (2014). Volume III Nomor 2 Tahun
2014.
[https://www.bphn.go.id/data/documents/pk-2012-2.pdf](https://www.bphn.go
.id/data/documents/pk-2012-2.pdf)
Direktorat Perdagangan, Perindustrian, Investasi dan HKI Deplu RI (2010). Sekilas WTO
(World Trade Organization). Direktorat Perdagangan, Perindustrian, Investasi
dan Hak Kekayaan Intelektual Direktorat Multilateral, Kementerian Luar
Negeri Ripublik Indonesia. [https://ditjenppi.kemendag.go.id/organisasi-
perdagangan-dunia](https://ditjenppi.kemendag.go.id/organisasi-perdagangan-
dunia)
Feriyanto, Andi (2015). "Perdagangan Internasional". Mediatera Yogyakarta.
Gunawan, Johanes (2011). Aspek Politik dari perdagangan bebas: Menelaah kesiapan
Indonesia dalam melaksanakan perdagangan bebas. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Hata, Perdagangan Internasional dalam Sistem GATT dan WTO, Aspek-Aspek Hukum dan
Non Hukum. Bandung: PT Refika Aditama. 2006.
Ibrahim, Hilmi Rahman & Hamka Halkam (2021). Perdagangan Internasional & Strategi
Pengendalian Impor. Jakarta: Lembaga Penerbitan Universitas Nasional.
Supardi, Edi (2017). Perdagangan Internasional - Masalah-masalah di dalam Ekspor - Impor.
CV. Budi Utama Yogyakarta.
Tambunan, Tulus (2000). Perdagangan International dan Neraca Pembayaran: Teori dan
Temuan Empiris. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.
World Trade Organization (WTO). [https://www.wto.org/](https://www.wto.org/)
27