PERTUMBUHAN EKONOMI
Disusun Oleh
Kelompok 10/ PS I
Abstract
Penulis Penulis
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Permasalahan................................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................3
A. Perdagangan Internasional........................................................................4
1. Pengertian..................................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang dapat
digunakan oleh suatu negara untuk menilai dan mengevaluasi kondisi
pembangunan ekonomi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
meningkatkan kemakmuran masyarakat. Salah satu yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu kegiatan perdagangan internasional.1
Perdagangan Internasional merupakan perdagangan barang dan jasa antar
negara berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya
perdagangan internasional, negara dapat dengan mudah memperoleh barang yang
tidak di produksi oleh negara sendiri, dapat memperluas pasar dan keuntungan
serta membuat rakyat dalam suatu negara semakin berkembang dengan
memahami transfer teknologi yang semakin modern. Selain itu perdagangan
internasional juga memberikan manfaat dalam menambah kemakmuran rakyat
dengan meningkatnya pendapatan negara serta menambah kesempatan kerja
karena dengan perdagangan inernasional, suatu negara dituntut untuk
meningkatkan produktivitas sehingga membutuhkan tenaga kerja yang lebih
banyak.2 Kegiatan perdagangan internasional tidak terlepas dari kegiatan ekspor
impor sebagai sarana dalam pertukaran barang dan jasa lintas negara.
Ekspor dan impor memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
perekonomian suatu negara dikarenakan tidak semua negara memiliki potensi
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sama sehingga untuk
melengkapi keterbatasan itu dilakukan pertukaran sumber daya alam dan sumber
daya manusia (Scherly Hansopaheluwakan). Tingkat ekspor dan impor dalam
suatu negara mengalami fluktuasi sesuai dengan kebutuhan dan permintaan dalam
1
Ahmad Mustanir et al., “EKONOMI iNTERNASIONAL,” no. April 2018 (2019).
2
Suaib Napir, “Perdagangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Multinasional,” no. 247 (n.d.): 109–16.
negeri maupun luar negeri. Ketika suatu negara mampu untuk memenui
permintaan dalam negeri dengan produk lokal maka tingkat impor di lakukan
dalam jumlah yang kecil atau bahkan tidak di lakukan sama sekali. Tahun 2015
lalu, sektor industri di Indonesia memegang peranan penting dalam ekspor sebesar
66,18% dan impor sebesar 73,00%.3 Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi
adalah dengan Produk Domestik Bruto (PDB). PDB merupakan indikator
kesejahteraan perekonomian di suatu negara dan dapat menjadi rujukan untuk
mengukur kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan tingkat pendapatan
(income). Maka semakin meningkat ekspor suatu negara, pendapatan masyarakat
akan meningkat pula. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar dari
seluruh barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.4
Komposisi PDB dari sisi pembelanjaan dimana PDB (yang dilambangkan
dengan Y) dibagi menjadi empat komponen, yaitu konsumsi (C), investasi (I),
belanja pemerintah (G), dan ekspor neto (NX).5
Y = C + I + G + NX (X-M)
Selama dua dekade yang lalu, fokus perhatian ekonomi dunia ditunjukkan pada
berbagai macam upaya guna meningkatkan pertumbuhan pendapatan nasional rill,
para ekonom memandang bahwa pertumbuhan pendapatan nasional rill dapat
digunakan sebagai sebuah ukuran kinerja (performance) perekonomian suatu
negara. Konsep pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi,
hal tersebut dikarenakan pengertiannya dianggap sama, pembangunan ekonomi
juga perlu sebagai suatu proses agar pola keterkaitan dan saling mempengaruhi
antara faktor- faktor dalam pembangunan ekonomi diamati dan dianalisis, dengan
cara tersebut dapat diketahui alur peristiwa yang terjadi dan dampaknya pada
peningkatan kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat dari suatu
tahap pembangunan ketahap pembangunan berikutnya.
Dari uraian yang telah disampaikan Pertumbuhan Ekonomi tentunya
dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian yang dilakukan oleh Salomo (2007)
3
Syaiful, “Kemenperin Tahun 2015,” 2019, 1–17.
4
Arifin Tahir, “Perdagangan Multinasional” 34 (2013).
5
W Yuniartika, “Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional,”
Ekonomi 1 (2017): 4.
menunjukkan ekspor dan impor berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, sedangkanmenurut Santoso (2010), secara parsial baik variabel impor
barang modal, ekspor, investasi tidakberpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
di Indonesia. Oleh karena itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan serta menganalisis tentang Perdagangan Internasional dan
Pertumbuhan Ekonomi”.
B. Permasalahan
Dari pembahasan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud
membahas materi yang terangkum dalam rumusan pembahasan sebagai berikut:
A. Perdagangan Internasional
Pengertian
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan
GDP. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi dan kehadiran perusahaan multinasional.6
Teori Perdagangan Internasional
a. Model Adam Smith
Teori ini menfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa
suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara
tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah
dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis
sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan
untuk melakukan perdagangan internasional.7
b. Model Ricardian
Teori ini menfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin
merupakan konsep paling penting dalam teori perdagangan internasional.
Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam
memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model
lainnya, rangka kerja model ini memprediksi di mana negara-negara akan
menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam
6
Wayan P Windia, “Perekonomian Nasional Dan Kesejahteraan Sosial Menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945” 1 (2017): 6.
7
Revita Yuni and Dedi Lanova, “DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PADA TAHUN 2009-2019” 10, no. 1 (2021): 62–
69.
barang komoditas. Model Ricardian tidak secara langsung memasukan
faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam
negara.8
c. Model Heckscher-Ohlin
Teori Heckscher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan
dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang
jauh lebih rumit model H-O tidak membuktikan prediksi yang lebih
akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut
tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga
neoklasikal ke dalam teori perdagangan internasional. Model ini
berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh
perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau
negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan
intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang
akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah
empiris dengan model H-O, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka
dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika
Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang padat karya dibanding
barang padat modal dan sebagainya.9
Manfaat Perdagangan Internasional
Menurut Sadono Sukirno (2010), manfaat perdagangan internasional
adalah sebagai berikut:10
1) Menjalin persahabatan antar negara
2) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak
faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya: Kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
8
M. Nur dan Sari Pratiwi, “Perdagangan Internasional,” Ekonomi Dan Bussines 1 (2019): 1–6.
9
Ridwan, “Summaries- Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Ekonomi Nasional,” Ekonomi
Publik 1 (2020): 5–9.
10
Millati Hanifa, Najib Arsyal Ayatullah, and Muhammad Iqbal Farhat A, “Perdagangan
Internasional,” no. 1940310023 (n.d.).
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
3) Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan
perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi
suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain,
tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang
tersebut dari luar negeri.
4) Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha
tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal
karena mereka
5) khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya
harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional,
pengusaha dapat menjalankan mesin- mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
6) Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
manajemen yang lebih modern.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, diantaranya sebagai berikut:11
a) Faktor Alam/ Potensi Alam
b) Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
c) Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan
negara
d) Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
e) Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru
untuk menjual produk tersebut.
11
Windia, “Perekonomian Nasional Dan Kesejahteraan Sosial Menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945.”
f) Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim,
tenaga kerja, budaya dan jumlah penduduk yang menyebabkan
adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan
produksi.
g) Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. Keinginan
membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara
lain. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di
dunia dapat hidup sendiri.
B. Konsep Pertumbuhan Ekonomi
Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro
ekonomi jangka panjang dimana di setiap periode masyarakat suatu negara
akan berusaha menambah kemampuannya untuk memproduksi barang dan
jasa. Sasarannya berupa kenaikan tingkat produksi rill (pendapatan
nasional) dan taraf hidup (pedapatan rill perkapita) melalui penyediaan dan
pengerahan proses faktor- faktor produksi. Dengan meningkatnya faktor-
faktor produksi seperti jumlah tenaga kerja yang bertambah, investasi
masa lalu dan investasi baru yang menambah barang- barang modal dan
kapasitas produksi masa kini yang biasanya diikuti dengan perkembangan
teknologi alat-alat produksi yang semua ini akan mempercepat
penambahan kemampuan memproduksi.12
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan rata-rata dari output yang
dihasilkan tiap orang dalam produksi barang dan jasa yang merupakan
tingkat pertumbuhan perkapita secara rill bagi setiap orang (Shone R,
1989). Dengan kenaikan ini maka diharapkan akan meningkatkan capital,
produksi dari tiap pekerja atau atau dengan kata lain akan meningkatka
cadangan devisa. Selain itu pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sebagai
kenaikan GDP riil suatu negara pada tahun tertentu yang menunjukkan
naiknya pendapatan perkapita setiap orang dalam perekonomian dan
dalam suatu negara pada tahun tertentu (Mankiw, 2003).13
12
Tahir, “Perdagangan Multinasional.”
13
Dian Cita Sari et al., Ekonomi, 2019.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Ada beberapa teori pertumbuhan ekonomi yang akan dibahas
dalam kajian tulisan ini, yaitu sebagai berikut:14
a. Teori Harrod-Domar
Teori ekonomi ini menganalisa hubungan antata tingkat
pertumbuhan dan tingkat inflasi. Dasar pemikirannya adalah bahwa
pada tingkat pendapatan nasional tertentu yang cukup untuk
menyerap seluruh tenaga kerja dengan tingkat upah di suatu
periode berikutnya tidak akan mencukupi lagi untuk menyerap
seluruh tenaga kerja yang ada. Hal ini terjadi karena adanya
tambahan kapasitas produksi pada periode awal dan tersedia pada
periode berikutnya. Dengan demikian diperlukan tambahan dana
yang untuk memncapai tingkat penyerapan tenaga kerja yang
penuh pada periode berikutnya ini dengan menghitung hubungan
antara dana model (capital stock=K) dan hasil produksinya
(output=Y) atau dengan capital output ratio (COR).
b. Model Pertumbuhan Sollow
Pada intinya, model ini merupakan pengembangan dari formulasi
HarrodDomar dengan menambahkan faktor kedua, yakni tenaga
kerja, serta memperkenalkan variabel independen ketiga, yaitu
teknologi ke dalam persamaan pertumbuhan. Berbeda dengan
model Harrod-Domar yang mengasumsikan skala hasil tetap
(constant return to scale) dengan koefisien baku, model
pertumbuhan neoklasik Solow berpegang pada konsep skala hasil
yang terus berkurang (diminishing returns) dari input tenaga kerja
dan modal.
14
Apriyanto Moha Weny A. Dungga, Abdul Hamid Tome, “Pertumbuhan Ekonomi Internasional,”
2014, 1–15.
Terjadinya perdagangan internasional disebabkan oleh adanya perbedaan
sumberdaya yang terdapat pada setiap negara, seperti perbedaan sumberdaya alam
yang dimiliki, perbedaan sumberdaya manusia, sosial budaya, ilmu pengetahuan
dan teknologi, perbedaan upah dan biaya produksi, dan perbedaan harga barang. 15
Dalam perdagangan internasional yang dilakukan adalah kegiatan ekspor dan
impor. Barang- barang yang diimpor dibayar dengan devisa, sedangkan hasil yang
diterima dari barang- barang yang di ekspor adalah pembayaran devisa.
Pengertian devisa adalah alat pembayaran transaksi luar negeri. Kegunaan devisa
antara lain untuk membiayai berbagai keperluan berikut:16
15
Hanifa, Ayatullah, and A, “Perdagangan Internasional.”
16
Nurwita Ismail, “Pertumbuhan Ekonomi Nasional” X (2019): 33–42.
2. Mendorong laju pertumbuhan ekonomi, pemerataan atau pembagian
pendapatan masyarakat, dan terciptanya stabilitas ekonomi nasional.
3. Menambahkan devisa negara melalui penerimaan dari bea masuk dan
biaya lainnya yang dipungut dari kegiatan ekspor dan impor.
4. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam negeri
melaui transfer of knowledge, terutama dalam bidang sektor industry.
Transfer ilmu pengetahuan terhadap penguasaan teknologi terkini sangat
membantu dalam upaya memproduksi jumlah barang yang lebih banyak
lagi dengan waktu yang relatif lebih singkat.\
5. Melalui kegiatan impor, kebutuhan dalam negara dapat segera terpenuhi.
6. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat bagi penduduk
usia kerja..
7. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
Disamping dampak positif, terdapat pula dampak negatif dari perdagangan
internasional, yaitu:
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas penulis mempunyai kesimpulan diantaranya:
1. Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama.
2. Perdagangan Internasional memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi negara
3. Dengan adanya pertdagangan internasional memberikan perubahan
keseimbangan ekonomi nasional masing- masing negara yang semakin
dinamis.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait dengan
pembahasan di atas adalah:
1. Saran bagi Pembaca
Diharapkan dapat menambah informasi pembaca mengenai Perdagangan
Internasional
2. Saran bagi Penulis Selanjunya
Diharapkan dapat menambah referensi dan melakukan penulisan makalah
berikutnya dengan lebih banyak sumber lagi
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Dian Cita, Robert Tua Siregar, Marto Silalahi, Marisi Butarbutar, Hery
Pandapotan Silitonga, Heldy Vanni Alam, Ali Zaenal Abidin, and Abdul
Rahmat. Ekonomi, 2019.