Disusun Oleh:
Dosen Pengampu :
(Asep Saepuloh,S.E,M.M)
Disusun Oleh:
i
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan saya kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Pengaruh Bisnis International Terhadap
Keseimbangan Ekonomi”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bisnis International pada Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
Dengan tersusunnya makalah ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun
makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada:
1. Bapak Dr. Tumirin, S.E, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Ibu Maulidyah Amalina Rizqi, S.E, M.M Selaku Ketua Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Bapak Asep Saepuloh,S.E, M.M Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Bisnis
International yang telah membimbing selama masa perkuliahan.
4. Rekan-rekan seangkatan Tahun Akademik 2019 yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Dalam menyusun makalah ini, penulis sangat menyadari banyaknya
kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik lagi
dan bisa bermanfaat untuk orang banyak
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Manfaat Makalah ........................................................................................ 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana pengaruh perdagangan international terhadap pendapatan
nasional?
4. Bagaimana pengaruh perdagangan international terhadap aspek mikro
perusahaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar
kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit
model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari
sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan
dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan
internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan
oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-
negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor
pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor
lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal
sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang
menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang
buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.
c. Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah
mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor
spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari
produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori
mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor
produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai
tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan
modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk
pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan
bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam
pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk
memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
d. Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari
pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada
bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan
4
interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum
gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua
benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa
ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan
kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
5
b. Dampak negatif dari perdagangan international
1) Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang
impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri
dalam negeri mengalami kerugian besar.
2) Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
3) Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
4) Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan
semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
6
butuhkan. Keduanya akan mencapai hasil yang sama yaitu mengubah satu
barang menjadi barang lain yang di anggap lebih bernilai atau lebih di
butuhkan.
Dalam ekonomi, proses transformasi bagi masyarakat menjadi dua macam
yaitu peroses produksi dan proses perdagangan atau pertukaran. Inilah
sumber dari kenaikan pendapatan rill masyarakat dari perdagangan luar
negri yaitu adanya kemungkinan yang lebih luas dan lebih menguntungkan
untuk mentransfomasikan sumber-sumber ekonomi dalam negri menjadi
barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
2) Demonstrasi Effects (Pengaruh Percontohan)
Demonstration effects (pengaruh percontohan) yaitu pengaruh yang bersifat
langsung dari perdagangan terhadap pola dan kecendrungan berkonsumsi
masyarakat. Pengaruh ini bisa bersifat positif atau bersifat negatif.
Demonstrasi efek yang bersifat positif adalah perubahan pola dan
kecendrungan berkonsumsi yang mendorong kemauan untuk berproduksi
lebih besar. Demonstrasi efek yang bersifat negatif adalah apabila dibukanya
hubungan dengan luar negri menimbulkan pola dan kebiasaan konsumsi asing
yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan perekomian tersebut.
Misalnya, masyarakat (dimulai dari golongan yang berpenghasilan tinggi)
cendrung untuk meniru gaya dan kebiasaan hidup dan konsumsi dari negara-
negara maju lewat “contoh-contoh” yang ditunjukan lewat media seperti
film,refisi, majalah-majalah dan sebagainya. Akibatnya ada kecendrungan
bagi masyarakat tersebut untuk berkonsumsi yang “berlebihan” (dilihat dari
tahap perkembangan ekonomi dan kemampuan produksi masyarakat).
Menentukan apakah pengaruh positif lebih besar dari pengaruh negatif
atau sebaliknya, adalah persoalan yang sulit. Singkatnya demonstration
effects memang ada, tetapi apakah efek negatif atau efek positifnya yang lebih
menonjol sulit untuk ditentukan secara umum. Ini tergantung dari situasinya
kasus demi kasus.
2. Pengaruh Terhadap Produksi (Production Effects)
Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor
produksi di dalam negeri. Secara umum ada empat pengaruh, yaitu ;
7
1) Spesialisasi Produksi
Kita telah melihat bahwa perdagangan internasional mendorong masing-masing
negara ke arah spesialisasi dalam produksi barang dimana negara tersebut
memiliki keunggulan komparatifnya. Namun spesialisasi itu sendiri tidak
membawa manfaat kecuali apabila disertai kemungkinan menukarkan hasil
produksinya dengan barang-barang lain yang dibutuhkan. Spesialisasi plus
perdagangan bisa meningkatkan pendapatan rill masyarakat, tetapi spesialisasi
tanpa perdagangan mungkin justru menurunkan pendapatan rill dan
kesejahteraan masyarakat.
Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi dan perdagangan tidak selalu
bermanfaat bagi suatu Negara. Keadaan ini adalah :
a. Ketidakstabilan pasar luar negeri
b. Keamanan nasional
c. Dualisme
2) Kenaikan “Investasi Surplus”
Perdagangan meningkatkan pendapatan rill masyarakat. Dengan pendapatan rill
yang tinggi berarti negara tersebut mampu untuk menyisikan dan sumber-
sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi. Investasi yang lebih tinggi
berarti laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Jadi perdagangan bisa
mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
Ada tiga hal mengenai pengaruh perdagangan internasional yaitu :
a. Harus mengetahui berapa dari manfaat perdagangan yang diterima oleh
negara tersebut dan berapa yang diterima oleh negara asing yang memiliki
faktor produksi. Dengan kata lain yang lebih penting adalah berapa kenaikan
GNP, bukan kenaikan GDP yang ditimbulkan oleh adanya perdagangan.
b. Harus mengetahui berapa dari kenaikan pendapatan rill. Dari segi
pertumbuhan ekonomi yang penting adalah kenaikan investasi dalam negeri
dan bukan hanya investibel surplusnya.
c. Harus dapat membedakan perumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
3) “Vent for Surplus”
Konsep ini aslinya berasal dari adam smith. Menurut smith perdaganagan luar
negeri membuka daerah pasar baru yang lebih luas (vent) bagi hasil produksi
8
dalam negeri, sehingga sumber-sumber ekonomi yang belum semua
dimanfaatkan (surplus) bias dimanfaatkan.
Dimasa sekarang sumber-sumber ekonomi yang belum dimaanfaatkan
kebanyakan tidak lagi berupa tanah-tanah pertanaian (meskipun kadang-kadang
masih demikian), tetapi berupa sumber-sumber alam (khususnya, energi) dan
kadang-kadang juga tenaga kerja yang berlimpah dan murah.
4) Peningkatan Produktivitas
Pengaruh yang sangat penting dari perdagangan luar negri terhadap sektor
produksi adalah berupa peningkatan produktifitas dan efisien. Pada umumnya
ada tiga sumber utama dari peningkatan produktifitas dan efisiensi yang
ditimbulkan oleh adanya perdagangan luar negri, yaitu :
a. Economies of scale
Adalah bahwa dengan makin luasnya pasaran, produksi bisa diperbesar dan
dilakukan dengan cara lebih murah dan efisien.
b. Teknologi baru
Bentuk yang langsung dari penyebaran teknologi ini adalah apabila dengan
dibukanya hubungan dengan luar negri, suatu negara bisa mengimpor barang
(mesin) yang bisa meningkatkan produktifitasnya didalam negeri. Bentuk
penyebaran teknologi yang bersifat tidak langsung tetapi yang sering kali
justru sangat penting, adalah apabila para konsumen dalam negeri
memperoleh pengetahuan mengenai produk-produk baru, cara-cara efisien
dalam produksi, pemasaran dan manajemen perusahaan pada umumnya,
semangat dan motifasi baru untuk melakukan inovasi dan sebagainya.
c. Rangsangan persaingan
Dalam hal ini dibukanya perdaganagan mempunyai pengaruh yang serupa
dengan masuknya peruahaan-perusahaan baru yang lebih efisien kedalam
sektor tersebut jadi perdagangan luar negri bisa meningkatakan efisiensi suatu
sektor melalui peningkatan persaingan. Dalam peraktik, apabila keadaan
seperti itu terjadi maka bisa diharapkan bahwa perusahaan monopoli yang
merasaa bahwa kelangsungan hidupnya dibahayakan tersebut akan berusaha
sekuat tenaga untuk menghalang-halangi mengalirnya barang-barang dari
luar negri, misalnya dengan menuntut pengenaan bea masuk yang tinggi. Hal
9
yang penting untuk dicatat mengenai kemungkinan peningkatan produktifitas
(efisiensi) melalu hubungan internasional ini.
Diantara ketiga sumber peningkatan produktifitas yaitu ekonomies of scale,
teknologi baru dan rangsangan persaingan, satu telah mendapatkan penekanan
dan perhatian khusus dari negara-negara sedang berkembang. Sumber ini adalah:
teknologi baru.
10
Pengaruh pembukaan hubungan luar negri terhadap kebudayaan terhadap
kehidupan politik dan strategi militer bagi negara adalah sangatlah luas dan
komplek. Oleh sebab itu bukanlah suatu pelanggaran etika propesi apabila ekonom
juga ikut berbicara mengenai aspek ekonomis dari kebijaksanaan luar negri, politik
luar negri, dan strategi militer luar negeri.
Jika pada dasarnya, suatu negara seperti Indonesia mampu memproduksi dan
menyediakan kebutuhan yang memang dibutuhkan dan secara tetap bersaing dalam
perdagangan internasional, maka dapat terlihat dalam keseimbangan supply dan
demand di Indonesia. Jika permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin
tinggi maka titik keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeser ke
tingkat yang lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring
berjalannya perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut. Begitu juga
sebaliknya, apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah,
maka titik keseimbangan akan semakin bergeser ke tingkat yang rendah dan
berpengaruh buruk pada aspek supply dan demand negara. Kualitas tingkat
produksi dan segala aspek dalam penyediaan kebutuhan tersebut menentukan akan
dibawa kedalam keadaan seperti apa supply dan demand suatu negara.
11
Secara teoritis, keseimbangan ekonomi nasional suatu negara dapat
dirumuskan sebagai suatu keseimbangan antara jumlah barang/jasa yang
ditawarkan (Supply total = St) dengan jumlah barang/jasa yang diminta (Demand
total = Dt). Hal ini dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut :
(Sumber: Sattar, Buku Ajar Ekonomi Internasional, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 22)
Keterangan :
DN = Dalam Negeri
M = Impor
LN = Luar Negeri
X = Ekspor
Pd = Pendapatan atas barang produksi dalam negeri
Cd = Pengeluaran atas barang produksi dalam negeri
Dalam hal ini Supply total (St) terdiri dari supply dalam negeri (DN) atau
Domestic product (Pd) ditambah dengan Supply dari luar negeri (LN) atau Impor
(M), sedangkan Demand total (Dt) terdiri dari konsumsi dalam negeri atau
Domestic consumption (Cd) ditambah dari luar negeri atau ekspor (X).
Dari uraian diatas terbukti bahwa keseimbangan ekonomi nasional suatu
negara sangat dipengaruhi oleh ekonomi internasional, yaitu impor (M) sebagai
supply dan ekspor sebagai demand dari luar negeri.
12
Berikut adalah faktor pemicu permintaan/penawaran dunia :
1) Pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung
2) Pergeseran permintaan dunia akibat adanya bantuan luar negeri
3) Pembayaran rampasan perang
4) Transfer pendapatan
5) Penerapan tarif (pajak/cukai yang dikenakan untuk suatu komoditi yang
diperdagangkan lintas teritorial untuk produk impor atau ekspor)
6) Pemberian subsidi ekspor
Keenam faktor tersebut diatas adalah aspek-aspek yang dapat mempengaruhi
keseimbangan supply dan demand dunia.
13
a. Apabila X-M > 0 maka X > M
Ini berarti saldo X netto atau posisi neraca perdagangan luar negeri surplus,
sehingga Y (Income) naik maka GNP juga akan naik.
b. Sebaliknya, apabila X-M < 0 maka X < M
Ini berarti saldo X netto negatif atau posisi neraca perdagangan luar negeri
defisit, sehingga Y (Income) turun dan berarti pula GNP akan turun.
Dari rumusan perhitungan pendapatan nasional diatas, dapat dikatakan bahwa
semakin besar perubahan (X-M), maka semakin besar pula pengaruh ekonomi
internasional terhadap ekonomi nasional suatu negara. Ini menunjukkan ekonomi
neagara tersebut semakin terbuka (open economy).
Suatu negara dapat dikatakan memiliki ekonomi terbuka (open economy).
Apabila ekspor (X) totalnya > 10% GDP.
14
Di tinjau dari aspek mikro, pengaruh ekonomi internasional, khusunya
keuangan internasional, dapat diilustrasikan dengan uraian dan skema berikut :
1. Suatu perusahaan yang akan beroperasi tentu memerlukan input, baik yang
berasal dari dalam maupun luar negeri. Variabel yang menentukan biaya input
ataupun operasional cost tersebut adalah P (price) dan Q (quantity) input yang
digunakan. Dalam hal ini P dan Q dari input yang digunakan tersebut, secara
langsung maupun tidak langsung akan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas
(forex rate). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa total operasional cost
suatu perusahaan akan dipengarubhi oleh fluktuasi kurs valas atau forex rate.
misalnya bila valas / forex rate apresiasi maka supply barang cenderung akan
berkurang dan naik harganya sehingga total cost akan naik pula. Akibatnya bila
penerimaan tidak berubah tentu keuntungan akan menurun. Demikian pula
sebaliknya.
2. Sebaliknya, perusahaan akan memasarkan produknya, baik di dalam maupun
di luar negeri. Dalam hal ini variabel yang akan menentukan besarnya revenue
atau penerimaanyang akan diperoleh adalah P (price) dan Q (quantity)
produkyang dihasilkan dan terjual. Sama halnya dengan input, maka besarnya
revenue hasil penjualan produk/output, baik di dalam maupun di luar negeri,
secara langsung ataupun tidak langsung akan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs
valas atau forex rate. Misalnya, bila valas apresiasi mka permintaan dari luar
negeri cenderung naik, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung
revenue perushaan akan naik pula demikian pula sebaliknya.
3. Karena tingkat keuntungan ataupun profit perusahaan akan ditentukan oleh
selisih antara total revenue dan total cost, maka secara mikro ekonomi, baik
langsung maupun tidak langsung, ekonomi dan keuangan internasional
berpengaruh terhadap perusahaan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengaruh hubungan luar negeri terhadap perekonomian dalam negeri bisa
dikelompokkan sebagai pengaruh terhadap konsumsi, pengaruh terhdap produksi,
dan pengaruh terhdap distribusi pendapatan.
Pengaruh utama dalam konsumsi ada dua, yaitu: kenaikan CPF (atau
pendapatan riil), efek percontohan (demonstration effects). Demostration effecrs
bisa bersifat positif (merangsang minat berproduksi) atau bersifat negative
(mrangsang konsumsi berlebihan). Apakah pengaruh positif atau negative yang
menonjol harus dilihat kasus demi kasus. Pengaruh terhadap produksi bisa
digolongkan menjadi pengaruh: Spesialisasi, Vent for surplus, peningkatan
produktivitas. Spesialisasi mempunyai aspek positif dan negative-nya. Aspek
negatifnya bisa di atasi dengan divesrsifikasi produksi.
Hubungan ekonomi internasional memiliki pengaruh yang sangat erat
kaitannya dengan keseimbangan ekonomi, yang mana dapat mempengaruhi
keseimbangan supply dan demand, pendapatan nasional dan aspek mikro
perusahaan. Pengaruh tersebut akan berdampak positif jika suatu negara ikut
berpartisipasi sebagai pelaku dalam menyediakan kebutuhan yang mampu bersaing
dalam segala aspek dan akan berdampak negatif apabila hanya terlibat sebagai
pelaku yang mengkonsumsi saja (konsumen).
Pengaruh ekonomi internasioanl terhadap ekonomi memiliki tiga aspek penting
yaitu :
a) Pengaruh Aspek Internasional Terhadap Keseimbangan Supply dan Demand
b) Pengaruh Aspek Internasional Terhadap Pendapatan Nasional
c) Pengaruh Aspek Internasional Terhadap Aspek Mikro Perusahaan
16
DAFTAR PUSTAKA
17