Anda di halaman 1dari 21

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH
TENTANG
EKONOMI INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH :
SAFRIADI
NIM : 1904804

DOSEN PEMBIMBING:
RAHMAT RICHARD, SE, M.Si.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PURNAGRAHA


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TAHUN 2021

0
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
saya khusus membahas mengenai  Ekonomi Internasional.  
Saya menyadari bahwa banyak hambatan dan kekurangan saya secara
pribadi dalam penyusunan makalah ini, karenanya dukungan yang diberikan dari
semua pihak dalam penyusunan makalah ini, maka saya mengucapkan terima
kasih.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Akhir kata, tiada gading yang  tak  retak, demikin dengan makalah  ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Pekanbaru, September 2021


Penulis 

Safriadi                                    
                                                             
                                                             
                                                            

i
1
DAFTAR ISI

Daftar isi...........................................................................................................
..........................................................................................................................i
Kata pengantar..................................................................................................
..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
...................................................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan...................................................................................
...................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
..........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Ekonomi Internasional..............................................................
...................................................................................................................2
2.2 Konsep Dasar Perdagangan Internasional..................................................
...................................................................................................................2
2.3 Pembayaran Internasional...........................................................................
...................................................................................................................6
2.4 Neraca Pembayaran....................................................................................
...................................................................................................................9
2.5 Kerjasama Ekonomi Internasional..............................................................
...................................................................................................................11
2.6 Globalisasi Ekonomi Dan Perdagangan Bebas...........................................
...................................................................................................................15

2
BAB III PENUTUP........................................................................................
..........................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
16
3.2 Saran...........................................................................................................
16

Daftar Pustaka

BAB I
ii
PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang bergerak
menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap
hanya sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia,
karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah
ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak
ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu
besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena
itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional
supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional.
Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara
aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan
aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem

3
ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam
mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat
perhatian kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca
pembayaran, dan kerjasama ekonomi internasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian ekonomi internasional ?
2. Apa itu perdagangan internasional ?
3. Apa itu pembayaran internasional ?
4. Apa itu neraca pembayaran ?
5. Apa itu kerjasama ekonomi internasional ?
6. Apa itu globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas ?

1.3 Maksud dan Tujuan


Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi
internasional di STIE Purna Graha Pekanbaru, juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan penulis dalam hal ihwal tentang ekonomi internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.1. Pengertian Ekonomi  Internasional
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan
antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit
internasional.

2.2. Konsep Dasar Perdagangan Internasional


2.2.1. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih negara di
pasar dunia. Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya
sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Contohnya Jepang, sebagai negara yang
ekonominya kuat dan maju, masih mengimpor gas alam cair (liquid natural gas) dari
Indonesia. Sedang Indonesia mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk keperluan
pembangunan industri. Fluktuasi ekspor dan impor dalam perdagangan internasional tergantung
pada faktor-faktor pendorongnya berikut ini.

4
2.2.2. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara, diantaranya :
(a)  Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang
dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia,  memiliki potensi besar dalam memproduksi
barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat
memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
(b)  Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah
besar, sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang
semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu
negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-
ratanya akan turun.

(c) Perbedaan Selera


Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah
2 sama, namun setiap negara mungkin akan
melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging
dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan
ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.

2.2.3. Teori Keunggulan Mutlak dan Komparatif


Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak atas barang tertentu apabila negara
tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih murah dibandingkan negara lain.
Manfaat perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu keunggulan mutlak
dan teori keunggulan komparatif.
1. Teori Keunggulan Mutlak (absolute advantage)
Contoh dua negara, Indonesia dan Jepang, sama-sama memproduksi beras dan . Kombinasi
jumlah kedua barang yang dihasilkan berdasarkan banyaknya sumber daya yang digunakan
diperlihatkan dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kemungkinan Produksi Indonesia dan Jepang

5
a. Tabel kemungkinan produksi Indonesia
Persentasi Produksi Produksi
Sumber Daya Beras Televisi
Memproduksi Beras
100 1000 0
80 800 20
60 600 40
40 400 60
20 200 80
0 0 100
b. Tabel kemungkinan produksi Jepang
Persentasi Produksi Produksi
Sumber Daya Beras Televisi
Memproduksi Beras
100 100 0
80 80 200
60 60 • 400
40 40 . 600
20 20 800
.0 0 1000
Dalam hal ini, apabila Indonesia dan Jepang melakukan perdagangan, maka kebutuhan beras
dan televisi kedua negara bisa dipenuhi dengan lebih baik.
3
1. Teori Keunggulan Komparatif (comparative advantage)
Teori keunggulan komparatif.mengatakan bahwa selama biaya relatif untuk memproduksi
barang antara satu negara dengan negara lain berbeda, selalu ada potensi keunggulan yang bisa
diperoleh dari perdagangan internasional, meskipun salah satu negara memiliki keunggulan
mutlak dalam semua barang. Untuk lebih jelas, mari kita perhatikan contoh pada tabel 2.2.
Tabel 2.2  Kemungkinan produksi Indonesia dan Amerika
a. Tabel kemungkinan produksi Amerika
Persentasi Produksi Produksi
Sumber Daya Yang Digunakan Alat Komunikasi Makanan
Memproduksi Alat Komunikasi
100 1000 0
80 800 20
60 600 40
40 400 60
20 200 80
0 0 100

6
b.  Tabel kemungkinan produksi Indonesia.
Persentasi Produksi Produksi
Sumber Daya Yang Digunakan Alat Komunikasi Makanan
Memproduksi Alat Komunikasi
100 20 0
80 16 1
60 12 2
40 8 3
20 6 4
.0 0 5
Menurut teori keunggulan komparatif, dua negara masih bisa melakukan perdagangan
meskipun salah satunya mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi barang, asalkan
biaya relatif untuk memproduksi barang di kedua negara tersebut berbeda.

2.2.4. Manfaat Perdagangan Internasional


1. Efisiensi
Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua
kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi apa yang bisa diproduksinya dengan cara yang
paling efisien dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian, akan tercipta
efisiensi dalam pengalokasian sumber daya ekonomi
4 dunia.
2. Perluasan konsumsi dan produksi
Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu
negara.
3. Peningkatan produktifitas
Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang tertentu akan berusaha
meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian mereka akan tetap unggul dari negara lain
dalam memproduksi barang tersebut.
4. Sumber penerimaan negara
Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas negara dari pajak-
pajak ekspor dan impor.

2.2.5. Kebijakan Perdagangan Internasional


Kebijakan perdagangan internasional setiap negara berbeda dengan negara lain. Ada negara
yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade), ada yang memilih

7
menjalankan kebijakan perdagangan proteksionis, dan ada pula yang memilih gabungan
keduanya.
a)  Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa antarnegara berlangsung
dengan sedikit ataupun tanpa rintangan. Menurut aliran fisiokratis dan aliran liberal (klasik),
liberalisasi perdagangan dapat memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena
beberapa alasan berikut.
o Perdagangan Bebas cenderung memacu persaingan, sehingga    menyempurnakan skala
ekonomis dan alokasi sumber daya.
o Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan perbaikan
kemajuan teknologi sehingga memacu produktivitas faktor produksi.
o Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara  keseluruhan serta memupuk
tingkat laba, tabungan, dan investasi.
o Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan tenaga ahli, laba, tabungan,
dan investasi.
o Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan yang lebih
luas atas barang-barang yang tersedia.
5
b.   Perdagangan Proteksionis
Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk meningkatkan daya saing
produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade)
barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara-negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari nilai
tukar barang primer, yaitu ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi
alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis. Dalam kenyataannya, terdapat
beberapa alat kebijakan perdagangan proteksionis yang digunakan oleh hampir semua negara.
Beberapa diantaranya adalah tarif atau bea masuk, kuota, subsidi, dan larangan impor.
1.  Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik
barang impor maupun ekspor.
2.  Kuota
Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor dalam periode
tertentu, biasanya satu tahun.

8
3.  Subsidi
Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan menurunkan harga, sehingga produksi
domestik dapat bersaing dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya.
4.  Larangan Impor
Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun politik, suatu negara tidak
menghendaki impor barang tertentu.

2.3. Pembayaran Internasional


2.3.1. Pengertian Pembayaran Internasional
Pembayaran intemasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh negara-negara
yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah
dirundingkan sebelumnya. Pembayaran dalam perdagangan internasional pada umumnya
dilaksanakan melalui bank.

2.3.2. Cara dan Alat Pembayaran Internasional


Pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur dengan cara pembayaran berikut.
 Cash Payment
Pembayaran secara tunai (cash) biasanya dilakukan
6 oleh sksportir yang belum kenal dengan
inportir atau kurang percaya akan bonafiditas importir. Cara pembayaran tunai di antaranya
dilaksanakan melalui :
Wesel Bank atas Unjuk (Bankers Sight Draft) yaitu surat perintah yang dibuat oleh bank
domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya di negara lain untuk membayar
sejumlah uang tertentu kepada si pembawa surat wesel.
Telegraphic Transfer (T/T), yaitu perintah pembayaran yang dikirimkan melalui telegram atau
telex dari bank dalam negeri ke bank korespondennya di luar negeri.
Open Account
Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan cara open account, barang telah
dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen.
Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan cara
itu, risiko sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir harus mempunyai banyak
modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka risiko perubahan
kurs menjadi tanggungannya.

9
 Letter of Credit
L/C (Letter of Credit) adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh bank atas nama salah
satu nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan penerima instrumen
tersebut menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah satu bank korespondennya,
berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum pada instrumen itu. Eksportir terjamin akan
pembayarannya bila ia memenuhi persyaratan yang diminta oleh importir, demikian pula
importir.
Commercial Bills of Exchange
Commercial bills of exchange yang sering disebut juga wesel (draft) atau trade bills, adalah
surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah
uang pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam itu sering disebut wesel.
2.3.3. Pasar Valuta Asing
Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis mata uang yang digunakan di negara lain.
Karena adanya perbedaan nilai mata uang, maka dikenallah apa yang disebut dengan kurs (nilai
-tukar). Valuta asing dapat diperoleh di pasar valuta asing.
Pasar valuta asing adalah tempat membeli/menukar mata uang asing untuk keperluan
internasional. Fungsi pasar valuta/asing adalah7:
1) Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari suatu negara ke negara
lain (misal melalui clearing)
2) Memperlancar terjadinya kegiatan ekspor/impor.
3) Memungkinkan dilakukan hedging. Hedging adalah tindakan pihak tertentu untuk
menghindari kerugian akibat kemungkinan terjadinya perubahan kurs valuta asing di masa
yang akan datang.

2.3.4 Sistem Kurs Valuta Asing


Meskipun kurs nilai tukar pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan pasar, namun sesungguhnya
ada faktor lain. yang menentukan besarnya kurs, yaitu sistem kurs valuta asing yang dianut oleh
suatu negara. Secara umum, terdapat tiga sistem penetapan kurs valuta asing, yaitu sistem kurs
tetap, sistem kurs bebas, dan sistem kurs mengambang terkendali. Perbedaan pokok ketiga
sistem tersebut terdapat pada sejauh mana campur tangan pemerintah dalam penetapan nilai
tukar.
1. Sistem Kurs Tetap

10
Menurut sistem kurs tetap (fixed exchange rate), nilai tukar mata uang suatu negara terhadap
mata uang negara lainnya ditetapkan oleh pemerintah. Walaupun nilai tukar ditetapkan oleh
pemerintah, namun tidak berarti bahwa tidak ada perubahan permintaan dan penawaran atas
suatu mata uang di pasar valuta asing. Dampak dari perubahan permintaan dan penawaran mata
uang asing di pasar valuta asing tersebut akan diredam oleh pemerintah. Jika terjadi kelebihan
penawaran, pemerintah akan membelinya. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan permintaan
terhadap mata uang asing tertentu, pemerintah akan menjual persediaan mata uang yang
dimilikinya. Kebaikan sistem kurs tetap adalah bahwa sistem ini mampu memberikan kepastian
mengenai nilai tukar. Namun sistem ini pun banyak mengandung kelemahan, di antaranya
pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang besar untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan
untuk melakukan intervensi pasar.
2. Sistem Kurs Bebas
Kurs bebas adalah nilai kurs uang ditentukan oleh kekuatan pasar, yang biasa juga disebut
dengan kurs mengambang.

Keuntungan dari sistem kurs bebas adalah bahwa tingkat kurs yang berlaku selalu sama dengan
8
tingkat kurs keseimbangan. Jadi, tidak ada masalah pasar gelap dan akibat negatifnya. Dalam
sistem kurs devisa yang betul-betul mengambang, tidak ada masalah surplus atau defisit-neraca
pembayaran, sebab bekerjanya pasar selalu menyeimbangkan jumlah devisa yang masuk
dengan devisa yang keluar. Sistem ini bisa dilaksanakan apabila syarat-syarat berikut dapat.
dipenuhi.
 Kurs ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan pasar.
 Tidak ada pembatasan penggunaan valuta asing.
3. Sistem Kurs Mengambang Terkendali
Usaha-usaha untuk menstabilkan kurs konferensi Bretton Woods. Pada sistem kurs
mengambang terkendali, nilai tukar pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan
permintaan. Nilai kurs bebas bergerak untuk naik atau turun. Namun, untuk menghindari
gejolak yang terlalu tajam, pemerintah melakukan intervensi atau campur tangan sampai batas-
batas yang telah ditentukan, misalnya 5 % di atas atau di bawah kurs keseimbangan. Batas yang
digunakan untuk mengatakan bahwa perubahan nilai tukar dianggap terlalu tajam ditentukan
oleh bank sentral. Campur tangan pemerintah dalam mempengaruhi nilai kurs ini dapat

11
dilakukan secara langsung (membeli maupun menjual valuta asing di pasar) mau pun secara
tidak langsung (misalnya melalui pengaturan tingkat bunga). Apabila pemerintah melakukan
campur tangan secara langsung maka sistem kurs valuta asing yang dianut disebutdirty
floating (mengambang kotor). Sedangkan jika pemerintah melakukan campur tangan secara
tidak langsung, maka sistem kurs valuta asing yang dianut disebut sebagai clean
floating (mengambang bersih).
Dibandingkan dengan sistem kurs bebas, sistem kurs mengambang terkendali lebih
memberikan kepastian yang lebih baik bagi para eksportir dari importir tentang besarnya nilai
tukar yang akan berlaku untuk satu periode.

2.4. Neraca Pembayaran


2.4.1. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antar
penduduk suatu negara dengan negsra-negara lain selama periode tertentu. Pengertian
penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan
pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi
ekonomi berarti pertukaran niliai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan
9
penduduk suatu negara ke negara lain. Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan
debet. kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk
negara lain. Sementara sisi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar
kepada penduduk negara lain. Semua transaksi kredit masuk dalam neraca pembayaran dengan
tanda positif (+). Sedangkan transaksi debet masuk dengan tanda negatif (-).
2.4.2. Komponen Neraca Pembayaran
Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca barang (neraca perdagangan)
dan neraca jasa. Keduanya disebut neraca transaksi berjalan (current account) dan neraca
modal.
1. Neraca Barang (Neraca Perdagangan)
Neraca barang dan neraca jasa disebut juga neraca transaksi berjalan (current account). Pos ini
merupakan golongan terbesar dalam neraca pembayaran, yang meliputi transaksi barang.
Transaksi barang ini meliputi ekspor barang, termasuk barang-barang yang bisa dilihat secara
fisik, misalnya minyak, tembakau, tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang
merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima pembayaran

12
(menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang meliputi
barang-barang konsumsi, barang modal, dan bahan mentah untuk industri. Impor barang-
barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan
pembayaran kepada negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri).
2. Neraca Jasa
Sesuai dengan namanya, neraca jasa hanya mencatat transaksi-transaksi jasa saja. Neraca jasa
meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa angkutan,
turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor jasa
termasuk transaksi kredit. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain,
termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di dalam negeri
oleh penduduk negara lain.
3. Neraca modal
Neraca modal adalah neraca yang mencatat transaksi berupa investasi modal dan emas. Neraca
modal (capital account) termasuk transaksi modal, terdiri dari transaksi jangka pendek dan
transaksi jangka panjang.
4. Lalu Lintas Moneter
Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi
10 jual beli yang terjadi dari suatu negara ke
luar negeri. Transaksi ini sering disebut accomodating transaction sebab merupakan transaksi
yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut
denganautonomous, karena timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain.
Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan dan
transaksi kapital serta transaksi satu arah.
5. Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran
Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar dari pada impornya.
Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk lebih meningkatkan penerimaan devisa dari
ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula
untuk menghemat devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan sumber-sumber dana dari
luar negeri, baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta menunjang perluasan
kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan.

2.5. Kerja Sama Ekonomi Internasional

13
2.5.1. Integrasi Ekonomi
Tidak satupun negara yang dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama dengan negara lain. Integrasi
ekonomi terjadi apabila beberapa negara yang berada dalam satu wilayah memutuskan untuk
menciptakan perdagangan bebas di antara sesama negara anggota dan menetapkan tarif yang
sama terhadap impor barang-barang produksi negara-negara lain yang bukan merupakan
anggota. Beberapa jenis integrasi ekonomi yang terdapat saat ini di antaranya adalah daerah
perdagangan bebas (free trade area), perserikatan pabean (customs union), pasar bersama
(common market), dan kesatuan ekonomi (economic union). Berbagai jenis integrasi ekonomi
tersebut akan dibahas di bawah ini. Kerja sama ekonomi meliputi empat jenis berikut ini:
1. Daerah Perdagangan Bebas
Daerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika sekelompok negara sepakat untuk
menghapuskan berbagai hambatan perdagangan, seperti tarif dan kuota, antar sesama negara
anggota. Meskipun demikian, masing-masing negara tetap memiliki dan memberlakukan
berbagai hambatan terhadap negara-negara bukan anggota kawasan tersebut. Di wilayah Asia
Tenggara, negara-negara ASEAN mencetuskan kawasan perdagangan bebas yang dikenal
dengan nama ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA dibentuk pada awal tahun 1993 oleh
tujuh negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia,
11
Brunei, dan Vietnam. Anggotanya kemudian bertambah dengan masuknya Laos, Kamboja, dan
Myanmar. Keringanan yang diterapkan antara sesama anggota misalnya, adalah penurunan tarif
bea masuk dari negara-negara sesama anggota AFTA.
2. Perserikatan Pabean (Custom Unions)
Pada perserikatan pabean, antar sesama negara anggota memberlakukan ketentuan perdagangan
bebas dan tarif bea masuk serta kuota yang seragam terhadap impor dari negara-negara bukan
anggota.
3. Pasar Bersama (Common Market)
Dalam integrasi ekonomi berbentuk pasar bersama, sesama negara anggota mempunyai
kebebasan secara penuh untuk memindahkan faktor-faktor produksi, khususnya modal dan
tenaga kerja, serta membentuk kawasan perdagangan bebas dan menyeragamkan peraturan tarif
bea masuk. Contoh bentuk kerja sama ini adalah Masyarakat Eropa (ME) atau European
Community (EC).
4. Kesatuan Ekonomi (Economic Union)

14
Negara-negara yang membentuk kerja sama kesatuan ekonomi (economic union) memiliki
kebijakan ekonomi tunggal atau serupa, termasuk kebijakan moneter, pajak, maupun
perdagangan. Sampai saat ini hanya European Union yang mengarah pada bentuk kerja sama
ini. Contohnya, diberlakukannya mata uang tunggal untuk kawasan tersebut yang
dinamakanEuropean Currency Unit (ECU) atau Euro.

2.5.2. Badan dan Lembaga Kerja Sama Internasional


1. ECOSOC
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB [Economic and Social Council = ECOSOC). Dewan itu
bertugas mempelopori penelitian, laporan, dan rekomendasi mengenai persoalan-persoalan
ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan dunia.
2. GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)
Tata perdagangan internasional yang berlaku sekarang terutama berdasarkan Perjanjian Umum
tentang Tarif dan Perdagangan (General Agree ment on Tariffs and trade/GATT),
3. ITO (International Trade Organization)
Organisasi ini merupakan organisasi perdagangan internasional untuk kemajuan perdagangan
internasional.
12
4. UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization).
UNESCO adalah lembaga PBB yang mengatur masalah pendidikan dan komunikasi.
5. UNIDO (United Nations Industrial Development Organization)
Organisasi ini bertujuan memajukan perkembangan industri di negara-negara berkembang,
antara lain melalui bantuan teknis, program-program latihan, penelitian, dan penyediaan
informasi.
6. IMF (International Monetary Fund)
Membantu negara-negara yang membutuhkan pinjaman uang, asalkan negara tersebut
memenuhi persyaratan yang diajukan oleh IMF.
7.  IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
Organisasi ini memberikan kredit kepada negara-negara anggota, terutama untuk memberi
jaminan atas kredit-kredit yang diberikan pihak lain.
8.  IFC (International Finance Corporation)
Lembaga keuangan internasional yang membantu pengusaha-pengusaha swasta adalah IFC.
IFC adalah afiliasi Bank Dunia. IFC memberiksn pinjaman kepada pengusaha-pengusaha

15
swasta. Organisasi turut ambil bagian dalam pembentukan modal perusahaan swasta dan
membantu mengalihkan investasi luar negeri ke negara-negara yang sedang berkembang.
9.  IDB (Islamic Development Bank)
Bank Pembangunan Islam tujuan utamanya membantu dan menggalakkan pembangunan
ekonomi dan sosial di negara-negara Islam baik secara individu maupun kolektif, berupa
pinjaman yang diberikan dengan syarat yang ringan.

2.5.3. Bentuk Kerja Sama Ekonomi Regional


1. ASEAN (Association of South East Asia Nations)
Tujuan ASEAN antara lain :
 Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan di Asia Tenggsra
 Mendorong perkembangan perdamaian dan kestabilan di Asia Tenggara
 Menciptakan kerja sama yang aktif di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan
administrasi.
 Menyelenggarakan usaha-usaha yang efektif untuk mempercepat hasil industri dan
pertanian yang lebih baik.
13
 Mendirikan industri dan memperluas perdagangan termasuk perdagangan internasional.
10. ME (Masyarakat Eropa atau European Community)
Sesuai dengan namanya, ME adalah organisasi yang menangani masalah-masalah ekonomi
negara anggotanya.
11.  EFTA (European Free Trade Area)
EFTA didirikan sebagai lembaga kerja sama ekonomi antar negara-negara Eropa yang tidak
termasuk ME, yaitu Austria, Swiss, Denmark, Inggris, Swedia, dan Portugal.
12.  COMECON (East European Council for Mutual Economic Assistance).
Organisasi ini terbentuk sebagai lembaga kerja sama ekonomi yang didirikan negara-negara
komunis, yaitu Rusia, Jerman Timur, Polandia, Hungaria, Rumania, Bulgaria & Cekoslovakia.
2.5.4. Lembaga-lembaga Khusus
Lembaga-lembaga yang akan dibahas di sini adalah OECD, CGI, OPEC, AFTA, dan NAFTA.
1. OECD (Organization for Economic Cooperation and Development).
OECD tidak hanya memperhatikan kepentingan negara-negara anggotanya, tetapi juga
mengenai masalah perkembangan ekonomi dunia.
2. CGI (Consultative Group on Indonesia)

16
CGI atau dulu dikenal dengai. IGGI (Inter Governmental Oroup on Indonesia) Kelompok itu
berkembang menjadi lembaga kerja sama yang membantu Indonesia melaksanakan
pembangunan dan melakukan stabilisasi, dengan cara memberikan bantuan pangan dan non
pangan serta kredit dengan syarat lunak.
3. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
OPEC bertugas mengatur pemasaran minyak tanah serta menetapkan harga yang seragam.
4. AFTA (Asean Free Trade Area)
AFTA adalah area perdagangan bebas di wilayah ASEAN sedangkan NAFTA adalah area
perdagangan bebas bagi negara-negara barat.
5. NAFTA (North American Free Trade Agreement (NAFTA)
NAFTA bertujuan menghapus hambatan perdagangan, menciptakan persaingan yang wajar,
serta meningkatkan kesempatan investasi antarnegara anggota dan merupakan dasar untuk kerja
sama regional dan multilateral di masa mendatang.
2.6. Globalisasi Ekonomi Dan Perdagangan Bebas
2.6.1. Pengertian Globalisasi 14
Globalisasi berasal dari kata global yang berarti keseluruhan. Globalisasi berarti proses
masuknya sesuatu ke lingkup dunia. Sifat perubahan yang menyeluruh menjadi ciri khas dari
globalisasi. Globalisasi merupakan kondisi objektif yang harus dihadapi sesuai dengan
keragaman yang ada di masyarakat.
2.6.2. Perdagangan Bebas
Sistem perdagangan bebas, berarli setiap negara harus siap bersaing dalam produk sendiri
dengan produk luar yang akan masuk dengan mudahnya.
2.6.3. Pengaruh Globalisasi Terhadap Perekonomian Nasional
Telah terjadi kemajuan pesat di bidang teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi
dalam beberapa dasawarsa terakhir. Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk memasuki era
globalisasi dengan perdagangan bebas yang menjadi ciri utamanya, agar produk Indonesia tetap
bisa bersaing dan tidak terpuruk oleh produk luar yang lebih baik. Oleh karena itu, badan usaha
melakukan dua terobosan baik dari sudut pemasaran maupun dari sudut kemampuan
perusahaan. Adapun terobosannya meliputi:

17
1) Perusahaan harus memiliki dan mengembangkan sistem informasi pemasaran yang kuat dan
efektif untuk memantau kegiatan lingkungan pasar agar dapat mengelompokkan dan
menargetkan pasar secara tepat atau dengan perkataan lain memiliki perspektif global.
2) Perusahaan harus fleksibel dalam mengantisipasi pasar global. Peralihan atau perubahan
skala ekonomi mengharuskan perubahan investasi dan teknologi agar dapat menciptakan
gagasan-gagasan ekonomi. Fleksibilitas itu bisa dicapai melalui kemampuan tingkat
teknologi perusahaan, penyesuaian secara cepat dan tepat baik kualitas, kemasan, maupun
kuantitas produk untuk dapat diterima secara global.
Peluang pasar global kini tidak hanya bisa diraih oleh bisnis berskala besar, tetapi juga
oleh bisnis berskala kecil. Dalam kondisi demikian dunia usaha nasional yang berorientasi
global bisa ikut menikmati peluang pasar secara tepat bagi produk yang ditawarkannya.

BAB III
PENUTUP
15

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya kerjasama ekonomi internasional melalui kegiatan perdagangan
internasional  suatu Negara dapat memenuhi kebutuhan akan produk-produk yang
tidak diproduksi dalam negeri dan dapat mengefesiensi biaya produksi dalam
negeri.
Selain itu dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat
memperluas pasar atau menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang modern.
Dengan adanya perdagangan internasional maka pendapatan negara dari kegiatan
ekspor dapat menghasilkan keuntungan bagi negara yang lebih tinggi.

3.2 Saran

18
Demikian makalah ini saya buat, yang mana tentunya tidak lepas dari
kekurangan baik dalam penyusunan maupun penyajian. Karena saya sadar saya
adalah manusia biasa dan kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Untuk itu kritik
dan saran sangatlah saya harapkan demi perbaikan dan evaluasi untuk makalah
berikutnya, harapan saya semoga bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
16

Wikipedia. (2010). Ekonomi Internasional. (online). Tersedia:


http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi Internasional.

Afiff, Faisal. 1994. Menuju Pemasaran Global. Badung: PT Eresco.

Bank Indonesia. 2004.  Modul Kebanksentralan Ekonomi Internasional. 


Semarang: Kantor Bank Indonesia Semarang.

Donald A. Ball. 2004. International Business (Tantangan Persaingan


Global). Jakarta: Salemba Empat.

Donald A. Ball. 2000. Bisnis Internasional. Jakarta: Salemba Empat.

Keegan, Warren J. 1989. Global Marketing Management. New Jersey: Prentice


Hall.

Kotler, Philip. 1995. Marketing Management. Jakarta: Salemba Empat.

19
Simamora Henry. 2000. Manajemen Ekonomi Internasional. Jakarta: Salemba
Empat.

20

Anda mungkin juga menyukai